MATERI Plasenta Previa

7
PLASENTA PREVIA A. PENGERTIAN Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum). Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu : 1. Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta. 2. Plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta. 3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir. 4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir. B. CIRI – CIRI PLASENTA PREVIA 1. Perdarahan tanpa nyeri 2. Perdarahan berulang 3. Warna perdarahan merah segar 4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan 1

Transcript of MATERI Plasenta Previa

Page 1: MATERI Plasenta Previa

PLASENTA PREVIA

A. PENGERTIAN

Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada

segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan

jalan lahir (ostium uteri internum).

Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta

melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :

1. Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh

plasenta.

2. Plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir

tertutup oleh plasenta.

3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir

pembukaan jalan lahir.

4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir

pembukaan jalan lahir.

B. CIRI – CIRI PLASENTA PREVIA

1. Perdarahan tanpa nyeri

2. Perdarahan berulang

3. Warna perdarahan merah segar

4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah

5. Timbulnya perlahan-lahan

6. Waktu terjadinya saat hamil

7. His biasanya tidak ada

8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi

9. Denyut jantung janin ada

10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina

11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul

12. Presentasi mungkin abnormal.

1

Page 2: MATERI Plasenta Previa

C. ETIOLOGI

Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada

beberapafaktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, misalnya

bekasoperasi rahim (bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami

infeksirahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau

kelainan bawaan rahim.

D. DIAGNOSIS PLASENTA PREVIA :

1. Anamnesis : adanya perdarahan per vaginam pada kehamilan lebih

20 minggu dan berlangsung tanpa sebab.

2. Pemeriksaan luar : sering ditemukan kelainan letak. Bila letak

kepala maka kepala belum masuk pintu atas panggul.

3. Inspekulo : adanya darah dari ostium uteri eksternum.

4. USG untuk menentukan letak plasenta.

5. Penentuan letak plasenta secara langsung dengan perabaan

langsung melalui kanalis servikalis tetapi pemeriksaan ini sangat

berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh

karena itu cara ini hanya dilakukan diatas meja operasi.

D. PENATALAKSANAAN PLASENTA PREVIA :

1. Konservatif bila :

a. Kehamilan kurang 37 minggu.

b. Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).

c. Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh

perjalanan selama 15 menit).

2. Penanganan aktif bila :

a. Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.

b. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.

c. Anak mati

2

Page 3: MATERI Plasenta Previa

Perawatan konservatif berupa :

- Istirahat.

- Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.

- Memberikan antibiotik bila ada indikasii.

- Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan

konservatif maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap

tidak ada perdarahan. Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan

tidak boleh melakukan senggama.

Penanganan aktif berupa :

- Persalinan per vaginam.

- Persalinan per abdominal.

Penderita disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi

(double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan

dalam didapatkan :

1. Plasenta previa marginalis

2. Plasenta previa letak rendah

3. Plasenta lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks

sudah matang, kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada

perdarahan atau hanya sedikit perdarahan maka lakukan amniotomi

yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus per vaginam bila

gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila

terjadi perdarahan banyak, lakukan seksio sesar.

E. INDIKASI MELAKUKAN SEKSIO SESAR :

- Plasenta previa totalis

- Perdarahan banyak tanpa henti.

- Presentase abnormal.

3

Page 4: MATERI Plasenta Previa

- Panggul sempit.

- Keadaan serviks tidak menguntungkan (beelum matang).

- Gawat janin

Pada keadaan dimana tidak memungkinkan dilakukan seksio sesar maka

lakukan pemasangan cunam Willet atau versi Braxton Hicks.

4

Page 5: MATERI Plasenta Previa

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Perdarahan

Antepartum. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi Bag. I.

Jakarta. 1991 : 9-13.

2. Gasong MS, Hartono E, Moerniaeni N, Rambulangi J. Penatalaksanaan

Perdarahan Antepartum. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNHAS,

Ujung Pandang, 1997.

5