Materi Penyuluhan Asi Eks

download Materi Penyuluhan Asi Eks

of 18

description

pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif

Transcript of Materi Penyuluhan Asi Eks

MATERI PENYULUHANASI EKSKLUSIF

1. Definisi ASI Eksklusif2. Komposisi ASIA. Berbeda Dari Hari Ke HariKomposisi yang terkandung dalam ASI berubah dari hari ke hari disesuaikan dengan kebutuhan bayi.Menurut Idrus (2009) komposisi yang terkandung dalam ASI adalah sebagai berikut:a. KarbohidratKarbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Jumlah laktosa dalam ASI hampir dua kali lebih banyak dibandingkan susu formula sehingga ASI terasa lebih manis. Namun bayi yang minum ASI jarang mengalami diare akibat tidak dapat mencerna laktosa. Ini karena laktosa pada ASI lebih mudah diserap dibandingkan laktosa susu sapi.Karbohidrat dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel saraf. Selain itu karbohidrat juga memudahkan penyerapan kalsium untuk mempertahankan factor bifidus (factor yang menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) di dalam usus dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi.b. ProteinKomposisi protein ASI berbeda dibandingkan dengan susu formula. Protein ASI terdiri dari protein whey yang mudah diserap oleh system pencernaan bayi. ASI juga mengandung asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Asam amino taurin hanya ada dalam jumlah sedikit pada susu sapi, padahal penting untuk perkembangan otak. Sedangkan protein pada susu formula lebih sulit diserap, karena mengandung protein casein. Selain itu juga mengandung beta laktoglobulin yang potensial menyebabkan alergi.c. LemakKadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibandingkan susu sapi dan susu formula. Namun ASI mengandung banyak lemak omega 3 dan lemak omega 6 yang penting untuk perkembangan otak bayi. Selain itu juga mengandung asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA). Keduanya berperan dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata.Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energy yang diperlukan. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangan tinggi dan perbandingannya dengan PASI yaitu 6 : 1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat diuntuk oleh tubuh yang berfungsi memacu perkembangan sel saraf otak bayi.d. MineralASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah tetapi dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang stabil dan mudah diserap. Karena itu walaupun berkadar rendah, bayi yang menyusu ASI tidak akan kekurangan kedua mineral penting ini. Demikian juga dengan zink, yang berperan dalam proses metabolisme tubuh dan selenium yang penting untuk pertumbuhan bayi dengan cepat.Jumlah mineral di adalam ASI tidak dipengaruhi makanan yang dikonsumsi dan status gizi ibu.Kandungan mineral dalam susu formula memang tinggi tetapi sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini memperberat kerja usus bayi, dapat mengganggu keseimbangannya, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan. Akibatnya kemungkinan bayi mengalami kontraksi usus yang tidak normal menjadi lebih besar. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme. e. VitaminASI mengandung vitamin E yang tinggi, terutama kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin ini penting untuk menjaga ketahanan dinding sel darah merah agar bayi tidak anemia. Kandungan vitamin A dan beta karoten juga tinggi agar bayi memiliki daya tahan tubuh dan tumbuh kembang yang baik. Namun kandungan vitamin D hanya sedikit, kekurangannya dicukupi dari sinar matahari sehingga penting menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi.Kadar vitamin K di dalam ASI sangat sedikit, hanya seperempat kadar dalam susu formula. Karena itu bayi baru lahir perlu tambahan vitamin K untuk pembekuan darah. ASI adalah cairan hidup yang komposisinya lengkap dan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi dari hari ke hari. Pada hari ke-1 sampai kurang lebih hari ke-4 disebut susu jolong atau kolostrum, banyak mengandung protein untuk daya tahan tubuh. Pada hari ke-3 hingga kurang lebih hari ke-10 disebut ASI transisi, kadar proteinnya berkurang sementara kadar karbohidrat dan lemak meningkat. Volumenya pun makin banyak sesuai kebutuhan menyusu bayi yang semakin tinggi. Kemudian di hari ke-10 dan selanjutnya disebut ASI mature, yaitu susu padat untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi. Foremilk & HindmilkKomposisi ASI juga berbeda dari setiap semburan yang keluar. Semburan pertama, yang keluar pada 5-10 menit pertama, disebut foremilk. Susu ini lebih cair/encer dengan kadar lemak lebih rendah. Semburan berikutnya (di atas 10 menit) disebut hindmilk, adalah adalah susu yang komposisinya lebih kental dengan kandungan protein, lemak dan karbohidrat lebih padat. Jadi, secara alamiah memang sudah disiapkan, semburan pertama berkomposisi lebih ringan untuk menyiapkan pencernaan bayi sebelum menerima ASI dengan lemak yang lebih tinggi. Bersifat IndividualASI diproduksi sesuai dengan kebutuhan bayi yang dilahirkan pada masing-masing usia kehamilan. Jadi, ASI pada ibu yang melahirkan cukup bulan memang diperuntukkan bagi kebutuhan bayi yang lahir di usia kehamilan tersebut. Begitu pun ASI pada ibu yang melahirkan di usia kurang bulan, diperuntukkan hanya bagi bayinya. Bahkan, meski dua ibu melahirkan pada hari, tanggal, dan jam yang sama serta di usia kehamilan yang sama pula, produksi ASI-nya juga akan berbeda sesuai dengan kebutuhan bayi masing-masing. Selain itu, bakteri yang terdapat di dalam ASI berbeda-beda. Misal, ibu A pernah terkena demam berdarah ketika hamil, maka bayinya sudah terlindung dari virus demam berdarah setelah mendapatkan ASI. Tetapi bila bayi ibu A disusui oleh ibu B yang belum pernah terkena demam berdarah, maka bayi ibu A tidak terlindungi dari virus tersebut. (Roesli, 2008).Berikut ini adalah tabel tentang komposisi nutrisi pada kolostrum, ASI matur dan susu sapi:Tabel 1 Komposisi nutrisi pada kolostrum, ASI matur dan susu sapiKomposisiKolostrum(hari 1-5)ASI matur(> 5 hari)Susu sapi

Energi (kcal/dl)58.070.065.0

Lemak (gr/dl)2.94.23.8

Asam lemak tak jenuh rantai panjang (%total lemak)-143

Protein (gr/dl)2.30.93.3

Kasein (gr/dl)0.50.42.5

-lactabumin (gr/dl), whey-0.30.1

lactoferin (gr/dl)0.50.2Trace

IgA (gr/dl)0.50.20.003

Laktosa (gr/dl)5.37.34.7

Vitamin A (RE) (mg/dl)151754.7

Kalsium (mg/dl)2830125

Natrium (mg/dl)481547

Zat Besi (mg/dl)-0.080.05

Sumber: Perinasia: Manajemen Laktasi.Menuju Persalinan Aman Dan BBL Sehat. 2004 Dari tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa kolostrum memiliki kadar IgA dan vitamin A yang paling tinggi. Sedangkan ASI memiliki kandungan nutrisi berupa karbohidrat, lemak, laktosa dan zat besi, sedangkan susu sapi memiliki kadar protein dan mineral paling tinggi. (Perinasia, 2004).

3. Manfaat ASI dan MenyusuiASI adalah makanan yang sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi. Komposisi ASI pada saat mulai menyusui berbeda dengan saat akhir menyusui. Kandungan protein ASI pada awal menyusui tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah.susu yang terakhir justru sebaliknya. Karena itu biarkan bayi menyusu sampai ASI anda habis, baru pindahkan ke payudara satunya lagi. ASI pun sangat tepat dari segi kualitas maupun kuantitas. Jadi, misalnya bayi berumur 35 hari, maka satu-satunya komposisi makanan yang paling pas dengan bayi. Begitu bayi bertambah umur, maka komposisi ASI akan mengikutinya sesuai dengan kebutuhannya. ketika air susu keluar, jumlahnya akan mencukupi sesuai dengan kebutuhan bayi. Selain itu, ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat, jumlah yang tepat dan steril.Manfaat ASI yang lain adalah tindakan menghisap dan menelan dari puting penting untuk perkembangan rahang yang optimal, berbeda dengan menyusu botol.Kandungan yang penting dalam ASI adalah antibodi untuk melawan bermacam-macam penyakit dan meningkatkan resistenbayi terhadap infeksi. Seperti gastroentritis, radang jalan pernapasan dan paru-paru, serta otitis media, karena ASI mengandung lactoferin, lysozym dan Immunoglobulin A (IgA). ASI juga mengandung choline yang penting untuk perkembangan otak, dan gugusan polyunsaturated fatty acid berantai panjang bertanggung jawab untuk mengurangi risiko terserang penyakit di kemudian hari.Bagi ibu, menyusui memberikan kesempatan pada untuk berinteraksi dengan bayi secara teratur dan memberi kesempatan pada ibu untuk duduk dan relaks. Menyusui juga membantu tubuh ibu kembali seperti semula dan membantu menghilangkan lemak yang tersimpan. (Afra, 2007; Idrus, 2009) Menurut Roesli (2008), ASI bermanfaat bukan hanya untuk bayi, melainkan juga untuk ibu, keluarga dan Negara.A. Manfaat ASI untuk bayi(1) Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi(2) Mengandung zat protektifDengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit. Menurut Lusa (2009) zat-zat protektif tersebut antara lain:a. Laktobasilus bifidusMemiliki fungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. b. LaktoferinMemiliki fungsi mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman. c. LisozimMerupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela. d. Komplemen C3 dan C4Merupakan komplemen yang memiliki daya opsonik, anafilatik dan kemotaktik yang bekerja jika diaktifkan oleh IgA dan IgE yang juga terdapat pada ASI.e. Faktor antistreptokokusBerfungsi untuk melindungi bayi dari kuman streptokokus.f. AntibodiKolostrum mengandung imunoglobulin yaitu IgA (SIgA), IgE, IgM dan IgG. Imunoglobulin ini dapat mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk ke mukosa usus. Terdapat pula antibodi terhadap E. Coli, Salmonella Typhosa, Shigella, Rotavirus, polio dan campak serta Helicobacter Jejuni. g. Imunitas selulerASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin. h. Tidak menimbulkan alergiPada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang sktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi ini.(3) Memiliki efek psikologis yang menguntungkanRasa percaya diri ibu untuk menyusui: bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.Pengaruh kontak langsung ibu-bayi: ikatan kasih sayang ibu dan bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. (Suradi dan Roesli, 2008).(4) Pertumbuhan bayi optimalBayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak baik. (5) Mengurangi kejadian karies dentisInsiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam. (6) Mengurangi kejadian maloklusiPenyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot. (Lusa, 2009)Roesli (2008) menyatakan bahwa ASI dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kronik seperti kencing manis yang bergantung pada insulin dan keganasan. Dari penelitian diketahui bahwa ASI juga dapat mencegah timbulnya kanker darah pada masa anak-anak seperti limfoma dan leukemia.

Tabel 2 Rekomendasi pemberian makanan bayiMulai menyusuiDalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan

Menyusui eksklusifUmur 0-6 bulan pertama

Makanan pendamping ASI (MP-ASI)Mulai diberikan pada umur 6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila bayi menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler)

Berikan MP-ASIPada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan

Teruskan pemberian ASISampai anak berumur 2 tahun atau lebih

Sumber: Rulina Suradi dan Utami Roesli: Manfaat ASI dan Menyusui. FKUI, 2008

Menurut Perinasia (2004) menyatakan bahwa manfaat ASI dan menyusui untuk ibu adalah:1) Meningkatkan kesehatan ibuDengan menyusui akan mencegah terjadinya perdarahan pascapersalinan karena adanya efek let down refleks yang menghasilkan oksitosin sehingga merangsang uterus untuk berkontaraksi dan mencegah perdarahan. Prevalens Anemia Defisiensi pada ibu menyusui juga turun karena haid yang tertunda. Begitu juga kejadian kanker payudara lebih rendah pada ibu yang menyusui.2) Sebagai KB alamiah (MAL: Metode Amenorrhea Laktasi)Dengan menyusui secara teratur, maka pengeluaran hormon estrogen akan dihambat oleh tingginya hormon prolaktin yang dihasilkan ketika proses laktasi dilakukan. Padahal hormon estrogen ini yang memicu haid sebagai tanda kesuburan pada wanita sudah mulai kembali. KB ini dapat efektif selama 6 bulan, jika seorang ibu memberikan ASInya secara on demand dan teratur.3) Bounding AttachmentDengan menyusui maka akan mempercepat ibu melewati tahapan perubahan psikologis menjadi letting go, artinya ibu akan cepat menerima bayi sebagai bagian dari dirinya yang harus dilindungi dan diberikan kasih sayang. Ibu juga akan menjadi bangga karena merasa sangat dibutuhkan.

Sedangkan manfaat ASI untuk keluarga adalah:1) Mudah dalam proses pemberiannya2) Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan di mana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu untuk menyiapkan air masak, botol, dan dot yang selalu harus dibersihkan. Tidak perlku meminta pertolongan orang lain.3) Mengurangi biaya rumah tangga4) ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.5) Mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera6) Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu lebih baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan keluarga. (Saleha, 2009; Roesli, 2008)

Menurut Saleha (2009), manfaat ASI untuk Negara adalah sebagai berikut:1) Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan2) Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui3) Mengurangi polusi4) Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

4. Kerugian Air Susu Buatan/FormulaMenurut Suradi dan Roesli (2008) menyatakan bahwa air susu buatan/formula memiliki beberapa kerugian yaitu:1) Pengenceran yang salahPengenceran yang salah dapat diartikan 2 hal, yaitu melarutkan susu formula lebih encer dari yang seharusnya atau lebih pekat dari yang seharusnya. Keduanya menyebabkan masalah pada bayi dan anak. Penyebabnya adalah aturan yang tertera pada label kaleng susu formula sulit dimengerti oleh ibu. Pelarutan susu yang lebih pekat dapat mengakibatkan kelebihan kadar natrium dalam darah, kegemukan, tekanan darah tinggi, dan peradangan usus berupa diare berdarah.Sebaliknya larutan yang lebih encer mengakibatkan kurang gizi dan gangguan pertumbuhan. Laporan dari berbagai Negara menunjukkan bahwa penyebab gangguan pertumbuhan adalah mendapat makanan tambahan sebelum 6 bulan, disapihpada usia 1-2 bulan dan pemberian susu formula pada bulan pertama.2) Kontaminasi mikroorganismePemuntukan susu formula di rumah tidak menjamin bebasa dari kontaminasi mikroorganisme patogen. Penelitian menunjukkan bahwa banyak susu formula terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen.3) Menyebabkan alergiKejadian alergi susu sapi tidak jarang, prevalensinya dilaporkan 0,5-1%, tetapi tidak banyak petugas kesehatan yang menyadarinya. Walaupun alergi susu sapi dapat menghilang pada usia 1-2 tahun, tetapi gejalanya terkadang berat bahkan dapat mengakibatkan renjatan, sehingga perlu mendapatkan perhatian. Gejala alergi susu sapi tidak hanya berupa gejala saluran cerna seperti muntah, kolik, diare, perdarahan lewat anus, kehilangan protein (yang berakibat rendahnya kadar protein dalam darah), dan gangguan pergerakan usus (dengan gejala muntah, sulit buang air besar, dan kembung), tetapi juga gejala yang menyangkut sistem lain yaitu pilek, urtikaria (kaligata), dan renjatan. Gejalanya dapat berlangsung secara cepat, yaitu terjadi anafilaksis atau eksaserbasi dari eksema atau urtikaria atau kombinasi dari ketiganya dalam waktu 45 menit pertama setelah meminum sedikit susu sapi.reaksi sedang berupa muntah, diare, atau keduanya dalam waktu beberapa jam setelah minum susu sapi dalam jumlah yang lebih banyak.reaksi lambat berupa eksema, bronkitis, diare, atau kombinasinya dalam waktu 24-72 jam setelah minum susu dalam jumlah yang wajar.Perdarahan saluran cerna yang tidak terlihat (cow milk-induced occult gastrointestinal bleeding) dapat terjadi pada setengah dari bayi atau anak yang mendapat susu sapi.diduga penyebabnya adalah protein yang tidak tahan panas pada susu sapi. Akibat perdarahan usus ini adalah anemia kekurangan zat besi yang tidak responsif terhadap terapi suplementasi besi atau transfusi. Perdarahan tersebut terutama terjadi pada usia di bawah 140 hari. Bayi dapat menderita kolik bukan hanya karena susu sapi yang diminumnya, melainkan juga bila ibu mengkonsumsi susu sapi. Diperkirakan ibu-ibu yang minum susu sapi sepertiga anaknya akan menderita kolik.4) Susu sapi dapat menimbulkan diare kronikAda dugaan bahwa diare akut dapat berlanjut menjadi kronik pada anak yang minum susu sapi. Kerusakan mukosa usus yang terjadi pada diare akut menyebabkan terjadinya diare kronik melalui mekanisme peningkatan penyerapan antigen melelui mukosa yang rusak. Antigen yang masuk ke dalam aliran darah selanjutnya memicu terjadinya sensitisasi terhadap protein susu sapi dan peradangan usus yang akhirnya memperberat kerusakan mukosa. Kerusakan mukosa juga mengakibatkan intoleransi laktosa karena defisiensi enzim laktase.5) Penggunaan susu formula dengan indikasi yang salahSaat ini banyak susu formula yang beredar di pasaran. Ada diantaranya yang digunakan untuk penyakit tertentu atau keadaan tertentu. Sering terjadi kekeliruan penggunaan jenis susu formula tertentu karena ketidaktahuan indikasi penggunaannnya.6) Tidak memiliki manfaat seperti ASIDari uraian manfaat ASI di atas dapat dikatakan bahwa kekurangan lain susu formula adalah tidak memiliki manfaat seperti halnya ASI, yaitu susu formula:a. Nutrisinya tidak sesempurna ASIb. Tidak mengandung zat protektifc. Mudah menimbulkan alergid. Lebih mudah menimbulkan gigi berlubange. Lebih mudah menimbulkan maloklusif. Kurang memiliki efek psikologis yang menguntungkang. Tidak merangsang involusi rahimh. Tidak menjarangkan kehamilani. Tidak mengurangi kejadian kanker payudaraj. Tidak praktisk. Tidak ekonomisl. Bagi negara menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli susu formula, biaya perawatan ibu dan anak.

5. Cara Menyusui yang BenarA. Langkah-langkah menyusui yang benarMenurut Perinasia (2004) menyatakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan ibu sehingga sukses dan berhasil dalam menyusui:1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini memiliki manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara:a. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pda sandaran kursi.b. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.c. Satu tangan bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.f. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.3) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara:a. Menyentuh pipi dengan puting susu atau,b. Menyentuh sisi mulut bayi.4) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting susu serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi:a. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola.b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.5) Pengamatan menyusui yang benarMenurut Perinasia (2004) untuk mengetahui bayi yang telah menyusu dengan teknik yang benar adalah sebagai berikut:a. Bayi tampak tenangb. Badan bayi menempel pada perut ibuc. Mulut bayi terbuka lebard. Dagu bayi menempel pada perut ibue. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bagiam bawah lebih banyak yang masukf. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahang. Puting susu ibu tidak terasa nyerih. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurusi. Kepala agak menengadah6) Melepaskan isapan bayi:Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi:a. Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut ataub. Dagu bayi diletakkan ke bawah.7) Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkanSetelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.8) Menyendawakan bayiTujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung agar bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara menyendawakan bayi:a. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau,b. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepukperlahan-lahan

B. Posisi dan perlekatan menyusuiMenurut Susilo (2009) terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Gambar 3 Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

Gambar 4 Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)

Gambar 2.5 Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Gambar 2.6 Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)

Gambar 2.7 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)

Gambar 2.8 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)

Gambar 2.9 Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)

Gambar 2.10 Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)C. Pengeluaran ASI perasMenurut Muksin (2009), pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara:1) Pengeluaran dengan tangan:a. Cuci tangan terlebih dahulu.b. Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.c. Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu. d. Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.e. Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras,karena dapat menghambat aliran air susu.f. Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan. Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri. Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan mulai menetes keluar.g. Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI ditekan dari seluruh bagian payudara.h. Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.i. Peras satu payudara sekurag-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan kemudian lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya.j. Ibu dapat menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah.k. Memeras ASI membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sediki ASI yang diproduksi.l. Simpan.2) Pengeluaran dengan pompa Bila payudara bengkak/terbendung dan puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa, pompa tangan dan pompa listrik, yang biasa digunakan adalah pompa payudara tangan. Gambar 12 Pompa listrik

Gambar 11 Pompa tangan

D. Cara penyimpanan ASI perasMenurut Muksin (2009), ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan:a. Di udara bebas/terbuka : 6-8 jamb. Di lemari Es : 24 jamc. Di lemari pendingin/beku (-18 C) : 6 bulanASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai, karena kualitasnya akan menurun, yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar,agar tidak terlalu dingin, atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.E. Cara pemberian ASI perasMenurut Muksin (2009) pemberian ASI peras dengan botol/dot tidak dianjurkan karena hal ini akan menyebabkan bayi bingung puting. Berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok, sehingga saat ibu menyusui langsung, bayi tidak menolak menyusu.Cara pemberian dengan menggunakan cangkir :a. Ibu atau yang memberi minum bayi, duduk dengan memangku bayi. b. Punggung bayi dipegang dengan lengan. c. Cangkir diletakkan pada bibir bawah bayi. d. Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir (saat cangkir dimiringkan). e. Beri sedikit waktu istirahat saat bayi menelan.

F. Tanda-tanda bayi cukup dan kurang ASITanda bayi cukup ASI menurut Rosita (2008):a. Bayi tumbuh sehat sesuai usianya dan tampak bahagiab. Bayi mengompol sampai 6 kali atau lebih setiap hari, dan membuang kotoran sekitar 1-3 kali selama sehari semalam c. Berat badan bayi, panjang tubuh, lingkar kepala selalu menunjukkan perkembangan sesuai usia bayi.Tanda bayi kurang ASI:a. Barat badan bayi stabil atau kurang dibanding bulan sebelumnyab. Pertumbuhan motoriknya lebih lamban dibanding bayi yang sehatc. Bayi sering menangis rewel, yang biasanya terjadi karena bayi kelaparan.

Menurut Novianti (2009) ada beberapa faktor penyebab bayi kekurangan ASI yang bersumber dari ibu atau bayinya, yaitu:Penyebab yang sering terjadi adalah sebagai berikut:a. Faktor menyusui, yaitu pemberian ASI atau penyusuan yang tertunda, perlekatan yang tidak sempurna, penyusuan yang jarang atau dilakukan dengan singkat, tidak menyusui pada malam hari, pemberian botol dan empeng (pacifier), pemberian minuman selain ASI.b. Faktor psikologis ibu, yaitu kurang percaya diri, khawatir atau stres, terlalu lelah, tidak suka menyusui dan ibu mengalami Baby blues (stress setelah melahirkan).Penyebab yang jarang terjadi:a. Kondisi fisik ibu, yaitu penggunaan pil kontrasepsi, obat diuretik, kehamilan berikutnya semasa menyusui, kekurangan gizi yang cukup berat, mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol atau merokok, tersisanya plasenta dalam rahim, dan payudara yang kurang berkembang.b. Kondisi bayi, yaitu bayi sakit, bayi mengalami kelainan misalnya bibir sumbing, sehingga bayi mengalami kesulitan menghisap.

6. Meningkatkan Produksi ASIMenurut Rosita (2008) menyatakan bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan produksi ASI adalah sebagai berikut:a. Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setiap bayi lahir akan disusui sendiri. Niat yang kuat sangat berpengaruh pada kelancaran ASI.b. Sedini mungkin mengumpulkan informasi tentang ASI dan menyusui melalui berbagai mediac. Ibu belajar menyusui dengan benard. Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali menyusui. Kesalahan posisi dapat memuntuk ASI tidak disusu dengan sempurna, puting lecet/berdarah, atau bayi hanya menghisap udara karena cairan ASI tidak keluar.e. Pastikan bayi tidak mengkonsumsi selain ASI kecuali dengan indikasi medis.f. Pilihlah Rumah Sakit Bersalin (RSB) atau kllinik yang menerapkan kebijaksanaan rawat gabung sehingga ibu dan bayi dapat berada dalam 1 ruang dan ASI dapat diberikan on demand.g. Siap secara mental dan fisikh. Singkirkan stok susu formula di rumah.

Afra, Afifah. (2007). Mengukir Cinta Di Lembar Putih. Surakarta, AFRA Publishing.Idrus, Dwiana Ocvyanti. (2009). Seri Panduan Menyusui. Jakarta, PT Gaya Favorit Press.Lusa, (2009). Manfaat Pemberian ASI untuk bayi. Retrieved at April 1, 2010. From www.lusa.web.id/category/askeb-iii-nifas/Muklis, (2009). A-Z Tentang ASI dan Menyusui. Retrieved at April 1, 2010. From www.bidanindonesia.orgNovianti, Ratih. (2009). Cara Dahsyat Memberikan ASI untuk Bayi Sehat dan Cerdas. Yogya, OCTOPUS.Perinasia. (2004). Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru Lahir Sehat. JakartaSuradi, Rulina dan Utami Roesli. (2008). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta, Balai Penerbit FKUI