Laporan PENYULUHAN ASI Bandung

download Laporan PENYULUHAN ASI Bandung

of 28

description

laporan penyuluhan asi

Transcript of Laporan PENYULUHAN ASI Bandung

PENYULUHAN KESEHATAN KELOMPOK A5

PENYULUHAN KESEHATAN

ASI EKSKLUSIFPOSYANDU BANDUNGKABUPATEN JOMBANG

Oleh:

Mas Ulil Albab, S.Ked

201110401011022Sukron Nanda Firmansyah, S.Ked201110401011015ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGKesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu hidup, produktivitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi giziPertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi.Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasilmenyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Sejaklahir, bayi seharusnya hanya diberi ASI saja sampai usia 6 bulan. Selanjutnyapemberian ASI diteruskan hingga anak berusia 2 tahun, dengan penambahan makanan lunak atau padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan umur bayi (Depkes, 2002). Pemberian ASI pada periode 0-6 bulan sudah mencukupi kebutuhan bayiuntuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0-6 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksienzim untuk mencerna makanan selain ASI. Tanda bahwa ASI eksklusifmemenuhi kebutuhan bayi antara lain : bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai grafik pada Kartu Menuju Sehat (Depkes, 2003).1.2 TUJUAN :

1.2.1 Tujuan UmumMeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengertian ASI Ekslusif1.2.2 Tujuan Khusus1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara menyusui yang benar3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara memerah dan menyimpan ASIBAB 2PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1. Panitia Kegiatan

Susunan Kepanitiaan:

Pembimbing

: dr. Djaka Handaya, MPH

Ketua

: Sukron Nanda Firmansyah, S.Ked

Sekretaris

: Faridah Rahman, S.Ked

Penyaji

: Mas Ulil Albab, S.Ked

Perlengkapan

: Muhammad Nor,S.Ked

Dokumentasi

: Nikita Dwi Kurniawati, S.Ked

Yuliandi Zaini Mustofa, S.Ked2.2. Koordinasi dengan Petugas Setempat

Koordinasi dilaksankan pada :

Hari, Tanggal: Selasa, 09 April 2013Tempat: Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. JombangJam

: 09.30 WIB

Telah dilakukan koordinasi mengenai penyuluhan tentang pentingnya pengetahuan tentang ASI Eksklusif. Hal-hal yang dibahas antara lain :a) Menjelaskan singkat mengenai latar belakang dan tujuan dari penyuluhan yang akan dilaksanakan.b) Menentukan tempat dan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan kegiatan Posyandu di Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang pada hari tersebut.c) Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran proses penyuluhan.2.3. Persiapan Tempat Penyuluhan

Atas persetujuan Kepala Puskesmas Cukir, maka penyuluhan akan diselenggarakan di Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang. 2.4. Persiapan Materi Penyuluhan

a. Mencari materi di buku, internet tentang ASI Eksklusifb. Alat bantu penyuluhan berupa banner dan leafletBAB 3SASARAN, METODE, DAN MATERI PENYULUHAN

3.1. Sasaran

Sasaran penyuluhan kesehatan ini adalah Ibu-ibu hamil dan menyusui yang mengikuti kegiatan Posyandu di Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang.3.2. Metode

a. Ceramah

Ceramah dilakukan dalam waktu 15 menit, untuk menjelaskan topik penyuluhan dengan instrumen banner dan leaflet.b. Tanya Jawab

Tanya jawab dilakukan dalam waktu kurang lebih 15 menit tentang materi tersebut.

3.3. Materi Penyuluhan

3.3.1 DefinisiAir susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. Banyak hal yang menyebabkan ibu enggan menyusui diantaranya kurang memahami keutamaan ASI dibanding memberi makan pengganti ASI (PASI) (Siregar 2004). Kandungan zat gizi dalam kolostrum (ASI yang keluar pada hari pertama sampai ketiga atau keempat setelah melahirkan) memiliki protein yang sangat tinggi. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama (Siregar 2004). Selain itu ASI mengandung makrofag, limfosit dan antibodi yang dapat mencegah bayi terinfeksi dengan penyakit tertentu. Pemberian ASI mempunyai pengaruh biologis dan emosional yang luar biasa terhadap kesehatan ibu dan anak serta terdapat hubungan yang erat antara menyusui eksklusif dan penjarangan kelahiran.3.3.2 Komposisi ASI

ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey : Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.

3.3.3 Manfaat ASI

a. Manfaat ASI bagi bayi

Meningkatkan daya tahan tubuh

Meningkatkan kecerdasan

Meningkatkan jalinan kasih sayang

Jarang menyebabkan sembelit

Nutrisi mudah diserap

Mencegah karies karena mengandung mineral selenium.

b. Manfaat ASI bagi ibu

Mengurangi perdarahan setelah melahikan

Mengurangi terjadinya anemia

Membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil

Berat badan ibu menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil

Mengurangi kemungkinan menderita kanker rahim dan payudara

Meningkatkan jalinan kasih sayang.

ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb

ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb

ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya

ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril

ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara.

c. Manfaat ASI bagi keluarga

Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.

Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.

Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi dari ASI eksklusif.

Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia3.3.4 Keuntungan ASI

Keuntungan untuk bayi:

a. ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.

b. ASI mudah dicerna oleh bayi.

c. Jarang menyebabkan konstipasi.

d. Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.

e. ASI kaya akan antibody(zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.

f. ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.

g. Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung DHA/AA.

h. Bayi yang diberikan ASI eksklusif samapi 4 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.

i. ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.

j. Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Keuntungan untuk ibu:

a. Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.

b. Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.

c. Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.

d. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah.

Karena begitu besar manfaat dari ASI maka WHO dan UNICEF menganjurkan agar para ibu memberikan ASI EKSKLUSIF yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan. Begitu banyak keuntungan yang diberikan Air Susu Ibu baik untuk ibu maupun bayi. Berikanlah Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi anda sebagai hadiah terindah dalam menyambut kelahirannya.3.3.4 Cara Mengeluarkan ASIApabila ASI berlebihan sampai keluar memencar, maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu, untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu. Pengeluaran ASI juga dilakukan pada ibu bekerja yang akan meninggalkan ASI bagi bayinya dirumah, ASI yang merembes karena payudara penuh, pada bayi yang mempunyai masalah menghisap ( misal BBLR = Bayi Berat Lahir Rendah), menghilangkan bendungan atau memacu produksi ASI saat ibu sakit dan tidak dapat langsung menyusui bayinya.

Cara mengeluarkan ASI

1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 5 cm dari areola.

2. DORONG ke arah dada

3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan

4. Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong

5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya

Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Pengeluaran ASI dengan tangan

Cara ini yang lazim digunakan karena tidak banyak membutuhkan sarana dan lebih mudah.

Tangan dicuci sampai bersih

Siapkan cangkir/gelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih

Payudara dikompres dengan kain handuk yang hangat dan dimasase dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah kalang payudara, ulangi pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata

Dengan ibu jari disekitar kalang payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang payudara ditekan kearah dada

Daerah kalang payudara diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat/menekan puting, karena dapat menyebabkan rasa nyeri/lecet

Ulangi tekan peras-lepas-tekan-peras-lepas, pada mulanya ASI tak keluar, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar

Gerakan ini diulang pada sekitar kalang payudara pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara.

2. Pengeluaran dengan pompa.

Bila payudara bengkak/terbendung (engorgement) dan puting susu terasa nyeri, maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara. Pompa dapat digunakan bila ASI benar-benar penuh, tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar. Ada 2 macam pompa yang dapat digunakan yaitu pompa tangan dan listrik. Yang biasa digunakan adalah pompa tangan.Cara pengeluaran ASI dengan pompa payudara :

Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.

Ujung leher tabung diletakkan pada payudara dengan puting susu tepat di tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit

Bola karet dilepas, sehingga puting susu dan kalang payudara tertarik kedalam.

Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung

Setelah selesai dipakai atau akan dipakai, maka alat harus dicuci bersih dengan menggunakan air mendidih. Bola karet sukar dibersihkan, oleh karenanya bila memungkinkan lebih baik pengeluaran ASI dengan mengunakan tangan

Gerakan yang perlu dihindari dalam mengeluarkan ASI :

Menekan (Squeeze), hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara.

Menarik-narik (Pulling), hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola

Slide on. Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah

Agar ASI mudah dikeluarkan lakukan hal berikut:

pemijatan (massage), PIJATLAH sel-sel produksi ASI dan saluran ASI. Mulai dari bagian atas payudara. Dg gerakan memutar, pijat dg menekan ke arah dada

Stroke, TEKANLAH daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting dg tekanan lembut dg jari spt menggelitiki

Shake, GUNCANGLAH payudara dg arah memutar. Gerakan gravitas akan membantu keluarnya ASI

3.3.5. Cara Penyimpanan ASI

Cara menyimpan ASI yang telah dikeluarkan :

1. Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu

2. Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau kaca

3. Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat

4. Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar,

5. Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI

6. Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapi

7. suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius. Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam.ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat, bila disimpan :

Di udara terbuka/bebas

: 6-8 jam

Di lemari es (4 C )

: 24 jam

Dilemari pendingin/beku (-18C): 6 bulan

ASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas. Masih ada penelitian yang membuktikan apakah dengan direndam pada air panas tersebut merusak zat-zat anti yang terdapat pada ASI atau tidak. Pada penelitian efek pemanasan dengan gelombang mikro (microwave) terbukti bahwa dengan pemanasan yang rendah menurunkan aktifitas lisosim dan IgA, lebih-lebih pada pemanasan yang tinggi semua aktifitas zat anti yang ditelit tidak berfungsi.

3.3.5 Cara Menyusui yang benarTeknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

A. Langkah langkah menyusui yang benar

a) Pembentukan dan persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.

2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.

3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.

Sebelum menyusui ibu hendaknya mencuci tangan yang bersih dengan sabun, dan putting susu dibersikan dengan kapas yang sebelumnya direndam di dalam air hangat, kemudian perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, atau putting susu dibersihkanb) Posisi menyusui yang baik

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. (Gbr 1, 2, 3)

Gambar 1 Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

Gambar 2 Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)

Gambar 3 Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak (Gbr 4, 5, 6,7, 8)

Gambar 4 Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)

Gambar 5 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)

Gambar 6 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah

(Perinasia, 2004)

Gambar 7 Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)

Gambar 8 Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)

c) Cara bayi menghisap dan melepaskan hisapan

Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. (Gbr 9)

Gambar 9 Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah putings usu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar. (Gbr 10, 11, 12, 13)

Gambar 10 Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)

Gambar 11 Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)

Gambar 12 . Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Gambar 13 . Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

d) Cara menyendawakan bayi

Sebelum memindahkan bayi ke payudara yang lain, bantu bayi bersendawa dengan cara menggendongnya pada posisi tegak di pundak ibu. Dekap bayi dengan nyaman di lengan ibu, berikan payudara kedua untuk dihisap.3.3.6 Lama dan Frekuensi menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

3.3.7 Masalah pada Ibu Menyusui

Bentuk patologiKeterangan

Puting yg mengalami retraksi dan tertarik ke dalam Puting susu mengalami retraksi atau tertarik ke dalam sehingga menyulitkan untuk menghisap ASI

Bayi akan kekurangan ASI,shg dapat mengakibatkan penurunan tumbuh kembang bayi dan mudah mendapat infeksi

Jika diketemukan antenatal care dapat

dilakukan perawatan puting susu dengan jalan :

Menariknya dengan pompa susu

Kadang-kadang dilakukan tindakan operasi

Jika diketemukan saat memberi ASI :

Menariknya dengan pompa susu

Selalu memberikan ASI sehingg penonjolannya dapat dipertahankan

Putting susu yang lecet dan nyeri Sebagian besar kasus disebabkan oleh teknik memberikan ASI yang salah sehingga puting susu kurang masuk ke dalam mulut bayi.

Pengobatannya:

Mengubah teknik memberi ASI

Memberikan ASI pada puting yang tidak lecet

Puting susu harus kering

Mengobati payudara jika terdapat moniliasis

Menghentikan pemberian ASI 24-48 jam atau ASI dikeluarkan dengan pompa dan selanjutnya diberikan kepada bayi

Payudara yang bengkak Gangguan let down reflex sehingga ASI akan tertahan di dalam asinusnya

Bayi kurang minum ASI atau produksinya begitu banyak

Pengobatannya:

Kompres air panas

Sering dipompa dan Asinya diberikan bayi

Atau memberikan ASI nya lebih sering

Saluran yang tersumbat (obstructed duct atau caked breast)

Terjadi bendungan lokal, karena salurannya tersumbat oleh gumpalan ASI

Tampak benjolan lokal

Pengobatannya:

Menarik ASI dengan pompa, sehingga sumbatan dapat dilepaskan

Langsung memberikan ASI

Kompres hangat pada payudara yang tersumbat

Infeksi mamma atau mastitis Terjadi infeksi sehingga payudara tampak:

Merah

Membengkak

Nyeri dan nyeri tekan

Pengobatannya:

Kompres silih berganti panas dan dingin

Terjadi karena bendungan pada saluran ASI, oleh karena itu ASI harus dikeluarkan: Langsung memberikan ASI pada bayi

Memompa sampai kering

Memberikan pengobatan dengan:

Antibiotika

Analgesik dan antipiretik

Minum banyak dengan tujuan mengencerkan ASI

Abses payudara Mastitis dapat berubah menjadi abses payudara dengan terbentuknya timbunan nanah

Tanda mastitis tetap ada dan disertai dengan undulasi karena timbunan nanahnya

Pengobatannya:

Hentikan member ASI pada daerah yang mengalami abses, tetapi ASI nya terus dipompa

Melakukan insisi pada pool bawah abses dan pasang drainase sehingga nanahnya keluar

Memberikan pengobatan dengan:

Antibiotika

Analgesik dan antipiretik

Istirahat

Masalah yang terjadi pada bayi

1. Bayi Yang Menolak Payudara

Sebab :

Karena posisi kurang tepat

Lidah terikat

Bingung dengan payudara

Perisai putting

Jamur pada mulut bayi

Pengaliran yang kuat

Infeksi telinga

Perubahan rasa ASI

Perubahan bau ASI

Bayi sariawan

Solusinya:

Selalu memeriksa payudara dengan hati-hati.

Letakkan bayi dalam posisi yang benar dan sering menyusui.

Mengobati pembengkakan bila ada.

Menghindari memberikan anak botol atau kempengan.

Sebelum memberikan payudara, tunggu anak sudah benar-benar bangun dan mau mengisap.

Membujuk mulut bayi dengan puting hingga bayi membuka mulut untuk melekat ke payudara.

Jangan membatasi durasi menyusui.

Bila bayi tidak mau mengisap, jangan dipaksakan lebih dari beberapa menit.

Mencegah menekan bagian badan yang mungkin terasa sakit waktu menyusui (karena forsep, vakum ekstraktor atau patah tulang).

Gunakan cangkir atau sendok teh untuk memberikan susu yang sudah diperah .2. Bayi Prematur Dan Berat Badan Kurang Waktu Lahir

Solusinya:

A. Untuk BB < 1250 gr (< 30 minggu)

Diberi cairan IV selama 24 48 jam dilanjutkan dg ASI perah yang diberikan melelui NGTB. Untuk BB 1250 1500 gr (30 32 minggu)

Pemberian perlu melalui NGT

C. Untuk BB 1500 1800 gr (32 34 minggu)

Menggunakan cangkir atau sendok teh untuk memberikan ASID. Untuk BB > 1800 gr (32-34 mg)

Bisa langsung diajarkan menyusui pada ibu

Mendorong ibu untuk segera menyusui

Mendorong hubungan erat Metoda Kangguru antara ibu dan anak

*) Pertimbangkan kemampuan untuk mengisap lebih penting daripada berat badan bayi karena itu bukan indikator tepat bayi bisa mengisap

3. Bibir Sumbing

Solusinya:

Usaha memegang putting susu & areola selagi menyusui, untuk membantu bayi mendapat ASI yang cukup.

Kadang-kadang payudara ibu dapat menutup celah itu.

Ibu jari Ibu atau plak gigi yang khusus-obturator juga dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi

Bila bayi menderita sumbing pada bibir & langit langit (labiopalatoskisis), ASI dikeluarkan dengan manual / Pompa, kemudian diberikan dengan pipet/ sendok,atau botol dengan dot yang panjang. Posisi bayi duduk4. Bayi Dengan Masalah Saraf

Solusinya:

Memberikan anak ASI menggunakan cangkir atau sendok teh,

5. Bayi Yang Sakit

Solusinya:

Meningkatkan memberikan ASI selama dan setelah bayi sakit untuk penggantian zat gizi

Bayi disusui dalam posisi duduk, walau sedikit sedikit tapi lebih sering.

6. Bayi Dengan Ikterus

ASI tetap dikeluarkan agar tidak terhenti produksi oleh karena pemberian ASI harus dilanjutkan kembali setelah kadar bilirubin menurun (biasanya paling lama 2 x 24 jam) sambil dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan ikterus lain

Bila bilirubin mencapai kadar yang menghawatirkan ( pemberian ASI sementaqra dihentikan

7. Bayi Kembar

Biasanya ibu menganggap bila melahirkan bayi kembar maka pasti ASInya tidak dapat memenuhi kebutuhan kedua bayinya agar dijelaskan hal ini tidak benar

Dijelaskan pula pada ibu bahwa produksi ASI dengan rangsangan yang berlebihan maka produksi ASI juga akan meningkat

Setiap bayi harus disusukan pada payudara secara bergantian untuk variasi pada bayi (tidak menetap pada satu sisi terus menerus)

8. Bayi Yang Memerlukan Perawatan

Bila bayi sakit dan memerlukan perawatan padahal bayi masih menyusu pada Ibu, sebaiknya bila ada fasilitas ibu ikut dirawat agar pemberian ASI tetap dapat dilanjutkan

Seandainya hal ini tidak memungkinkan maka ibu dianjurkan memerah ASI setiap 3 jam dan disimpan di dalam lemari es untuk kemudian sehari sekali diantar ke rumah sakit di dalam termos es

Perlu diberikan tanda pada botol penampung ASI, jam berapa ASI diperah agar yang lebih dahulu diperah dapat diberikan terlebih dahulu 9. Alasan Medis Tertentu Untuk Memberikan Anak Makanan Lain Dari ASI

Solusinya:

Anak mengalami galaktosemia Phenylketonuria

Berat badan bayi kurang dari 1000 gram atau sangat prematur dibawah 32 minggu gestasi

Bayi mengalami dehidrasi berat3.4 Alat Bantu Penyuluhan / Alat PeragaAlat bantu penyuluhan berupa banner dan leaflet disiapkan oleh Puskesmas Cukir dan penyaji.BAB 4PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1. Waktu Pelaksaan Penyuluhan

Hari, Tanggal: Selasa, 9 April 2013Waktu

: Pukul 09.30 10.30 WIB4.2. Tempat Penyuluhan

Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang4.3. Sasaran dan Jumlah Peserta

Sasaran penyuluhan kesehatan ini adalah Ibu-ibu hamil dan menyusui yang mengikuti kegiatan Posyandu di Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang.4.4. Susunan Acara

JamAcara

09.30Pembukaan

09.30Penyajian Materi Mas Ulil Albab (Penyaji)

09.45Tanya Jawab

10.00Penutupan

BAB 5HASIL KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh Ibu-ibu hamil dan menyusui yang mengikuti kegiatan Posyandu di Rumah warga Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang.Acara dibuka dengan pembukaan oleh Ketua Panitia. Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi, dimulai dengan pelaksanaan penyuluhan menggunakan bantuan banner dan leaflet berisi materi penyuluhan serta gambar-gambar sehingga dapat menarik perhatian peserta dan peserta tanpak cukup antusias merespon materi yang diberikan. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini tidak dibatasi dalam jumlah pernyataan. Peserta bebas untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui.BAB 6PENUTUP

Besar harapan kami kegiatan ini dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan kepada ibu- ibu hamil, menyusui dan warga di wilayah Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang sehingga lebih memahami dan mengerti mengenai pentingnya ASI Eksklusif

Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terkait, Ibu-ibu hamil, menyusui dan pasien-pasien yang berkunjung yang ikut berpartisipasi dan juga para petugas Posyandu di Desa Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang atas kerjasamanya dan partisipasinya demi terselenggaranya kegiatan penyuluhan ini.

Sebagai pelaksana kegiatan, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kegiatan penyuluhan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk meningkatkan kegiatan serupa di masa yang akan datang. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan yang secara sengaja maupun tidak sengaja kami lakukan.

LAMPIRAN

1