Materi Nugroho
Transcript of Materi Nugroho
-
PEMBANGUNAN PERUMAHANTANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS
JAKARTA, 25 NOVEMBER 2013
-
Outline Isu dan Tantangan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
Rencana Penanganan Perumahan dan Permukiman 2015-2019
I. Paradigma Sektor Perumahan dan Permukiman
II. Tujuan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
III.Skenario Penanganan Perumahan dan Permukiman
IV.Intervensi dan Peran Pemerintah Daerah dalam Penangan Perumahan dan Permukiman
-
Isu dan Tantangan Perumahan dan
Permukiman
-
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN DEMAND >> SUPPLY
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2011-2013 backlog terus bertambah dan angka Backlog tahun 2013 mencapai 12 juta unit.
Sedangkan supply produksi rumah 250.000 400.000 unit / tahun (Studi Bank Dunia).
-
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN
GAP TERUS MENINGKAT
Bank Dunia memperkirakan ada sekitar 900.000 rumah tangga baru per tahun ada di Indonesia.
Indonesia mempunyai tingkat laju urbanisasi yang tinggi dengan proporsi penduduk muda yang signifikan dan akan meningkatkan permintaan untuk perumahan selama dekade kedepan
-
SECURE TENURE MASIH MENJADI MASALAH
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012
Dari 2006-2011 Rumah Tangga tanpa secure tenure terusmeningkat. Pada tahun 2011 mencapai 4,69 juta RumahTangga.
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Secure (Milik/Sewa/Kontrak)
Unsecured
Secure 89,03 87,42 88,33 88,24 88,32 87,45
Unsecure 10,97 12,58 11,67 11,76 11,68 12,55
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN
Presentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah di Perkotaan 2006-2011
Milik/Sewa/Kontrak
Unsecure
4,69
29,98
Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Tahun 2011 di Perkotaan
(Juta)
-
70%
RUMAH LAYAK MASIH SULIT TERJANGKAU
dari total pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal dan sebagian besarberpenghasilan rendah
sulit untuk mengakses kredit atau KPR dari lembaga keuanganformal
Sumber : Data BPS dan Bank Dunia, 2011
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN
Hanya 18% pembeli rumah menggunakan KPR perumahan.
Pengeluaran perumahan terhadap penghasilan mencapai 50% untuk MBR dan 25% untuk MBM
-
rumah tangga miskin tinggal di rumah berkualitas rendah (atap, lantai dan dinding).
rumah tangga miskin tidak memiliki akses terhadap sumber air minum yang terlindungi.
rumah tangga miskin tidak dilayani oleh fasilitas sanitasi layak.
rumah tangga miskin memiliki luas hunian per kapita < 7,2m2
95%
75%
26.5%
Sumber : Data BPS, 2011
28.5%
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN
Terdapat 8,46 juta unit rumah yang dianggap tidak layak (2011)
14,28 % RUMAH BELUM LAYAK
-
KEKUMUHAN MASIH TINGGI
Sumber : BPS, 2013
19.0
2
16.9
9
14.8
7
13.1
15.5
9
9.4 1
8.7
7.88 1
7.06
10.5
8 25.
23
15.1
8
18.7
1
6.48 4.87
9.41 13
.72
21.5
9
48.2
1
14.0
4
14.2
3
10.3
4
11.2
1
18.8
7
25.4
7
19.9
2
11.4
8 22.1
9
16.1
5
23.3
2
17.2
9
59.7
22.9
3
12,5
7
60
10203040506070
Ace
h
Sum
ater
a U
tara
Sum
ater
a B
arat
R i
a u
J a
m b
i
Sum
ater
a S
elat
an
Ben
gkul
u
Lam
pung
Ban
gka
Bel
itung
Kep
ulau
an R
iau
DK
I Jak
arta
Jaw
a B
arat
Jaw
a T
enga
h
D.I.
Yog
yaka
rta
Jaw
a T
imur
Ban
ten
B a
l i
Nus
a T
engg
ara
Bar
at
Nus
a T
engg
ara
Tim
ur
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Ten
gah
Kal
iman
tan
Sel
atan
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sul
awes
i Uta
ra
Sul
awes
i Ten
gah
Sul
awes
i Sel
atan
Sul
awes
i Ten
ggar
a
Gor
onta
lo
Sul
awes
i Bar
at
Mal
uku
Mal
uku
Uta
ra
Pap
ua B
arat
Pap
ua
Indo
nesi
a
Per
sen
tase
(%)
Proporsi Rumah Tangga Kumuh Target Nasional Tahun 2015
Hanya 1 provinsi yang telah mencapai target 7D MDGs Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan (6%).
Menurut data BPS, saat ini masih terdapat 12,57% rumah tangga kumuh perkotaan.
ISU DAN TANTANGAN PERUMAHAN
-
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
67% 33%
380 TB
27% 73%
57% 43%
52% 48 %
65% 35%
Pembangunan Rusunawa
Fasilitasi Pembangunan PSU Kawasan PKP
Fasilitasi & Stimulasi Penataan Kumuh
Fasilitasi Pembangunan Rumah Khusus
Fasilitasi & Stimulasi Pembangunan Perumahan Swadaya
Fasilitasi & Stimulasi Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya
700.000 unit
655 Ha
5.000 unit
50.000 unit
50.000 unit
Target dan Capaian Program-Program Perumahan (RPJMN 2010-2014 )
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
100 % 235.738 unit
-
50.000 unit
24% 76%
24% 76 %
Fasilitasi Pembangunan PSU Perumahan Swadaya
Fasilitasi Pra-Sertifikasi dan Pendampingan Pasca Sertifikasi
Pembangunan Rumah Khusus (NTT Direktif Presiden)
Pembangunan PSU Kawasan PKP (NTT Direktif Presiden)
30.000 bidang
9.762 unit
9.762 unit
Target dan Capaian Program-Program Perumahan (RPJMN 2010-2014 )
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
100 % 4.038 unit
44,63% 55,36
-
Target dan Capaian Program-Program Perumahan (RPJMN 2010-
2014)
Source: Ministry of Housing, 2013
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
20% 80%
100% 173.764
unit
Bantuan Subsidi Perumahan / FLPP
Masa Transisi (Penyelesaian Subsidi Tahun 2008 2009)
1.350.000 unit
187.006 unit
Fasilitasi Pembangunan PSU Perumahan Swadaya (NTT Direktif Presiden)
15.160 unit
0 %
91% 9%
Fasilitasi & Stimulasi Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya (NTT Direktif Presiden)
14.160 unit
-
Rencana Penanganan Perumahan dan
Permukiman 2015-2019
-
PERKEMBANGAN PARADIGMA PENYEDIAAN PERUMAHAN
DARI MENUJU
Menurunkan Harga RumahMeningkatkan Kemampuan
Masyarakat
Meningkatkan supply rumah murah
Subsidy Harga
Meningkatkan Demand / Affordability
Menurunkan Barrier to Purchase
Rumah Layak
Terjangkau
Memastikan supply benar-benar untuk
MBR
Well Targetted Programs (Berpihak
kepada MBR)
SEBELUM 2014 PASCA 2014
-
Program Pemerintah :1. Direct Intervention (Program-program Fisik dan Non Fisik bagi MBR);2. Non Direct Intervention (peraturan, pasar, etc)
Masy. Berpendapatan Tinggi
Masy. Berpendapatan Menengah
MBRAmat Miskin
BankableNon-Bankable
Non Direct Intervention Aturan Perbatasan Property /
Penguasaan Aset Berlebihan Perbankan
Non Direct Intervention Fasilitas Perbankan
Direct Intervention Aturan-aturan yang
memihak Complete System
PENDEKATAN INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PENANGANAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
SOSIAL
-
TARGET dan ARAH KEBIJAKAN SEKTOR PERUMAHAN2015-2019
17
Memperluas fasilitasi penyediaan rumah layak huni (sewa atau milik) untuk berbagai tipologi MBR di lingkungan yang layak
Menangani rumah tangga kumuh dan kawasan permukiman kumuh
1
2
TARGET :
Mengurangi proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan
permukiman tidak layak menjadi 0 %
ARAH KEBIJAKAN :
-
Memperluas fasilitasi penyediaan rumah layak
huni (sewa atau milik) untuk berbagai tipologi
MBR di lingkungan yang layak
-
TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT
Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) sedang disusun.
Direncanakan iuran peserta Tapera akan berkisar sebesar 5% (lima persen) dari gaji/upah/penghasilan setiap bulan.
Pemberi kerja diwajibkan ikut berkontribusi dalam pembayaran iuran Tapera
-
Menangani rumah tangga kumuh dan
kawasan permukiman kumuh
-
Penanganan Perumahan dan Permukiman Kumuh 2015-2019
1. Penataankembali
2. Pencegahan
MendudukkanMasyarakat sbg pelaku
utama , GotongRoyong, Musyawarah, Kesetaraan, Demokrasi,
Keadilan, Berkelanjutan
STRATEGI DASAR NILAI
MEMAMPUKAN \ ENABLING
STRATEGI OPERASIONAL
1. PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PANGLIMA
PEMERINTAH PUSAT MENJADI PENDUKUNG PEMERINTAH DAERAH (ALOKASI QUOTA dan PENDAMPING)
3. FOKUS dan
BERPIHAK
2. DIDUKUNG MULTISEKTOR
-
Prinsip Pendekatan
Program pusat berupa quota pengalokasiannya harus disesuaikan dengankebutuhan dan kesiapan daerah
Pemerintah pusat hanya akan menjadipendamping daerah dalam penyusunanrencana dan menjalankan program
-
Thank You
-
Lampiran
-
Pembangunan Rusunawa
25
Rusunawa adalah rumah susun dengan status penguasaannya sewa, dibangun dengan APBN dan/atau APBD dengan fungsi
utamanya sebagai hunian (Permenpera No. 14/2007)
Sasaran Umum: Keluarga/rumah tangga yang berpenghasilan sampai dengan Rp2.000.000/bulan (Permenpera No 08/Permen/M/2006)
Kelompok Sasaran: PNS, TNI/Polri, pekerja/buruh, mahasiswa/pelajar, dan masyarakat umum dalam kategori MBR (Permenpera No. 14/2007)
Besaran Tarif Sewa: Disesuaikan dengan daya beli
kelompok sasaran dan maksimal 1/3 dari penghasilan calon penghuni
Besar tarif disesuaikan dengan biaya operasional dan pemeliharaan. Rusun Mahasiswa disesuikan dengan peraturan PT
Calon penghuni yang tidak mampu membayar dapat difasilitasi subsidi silang atau subsidi dari bantuan sumber lain oleh Badan Pengelola
Tujuan: menyediakan tempat tinggal layak huni bagi MBR yang belum mampu memiliki rumah dan sebagai salah satu bentuk penanggulangan kemiskinan
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
Rumah Khusus
26
Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus, dibiayai melalui APBN dan/atau APBD
Tujuan: menyediakan tempat tinggal layak huni bagi MBR
Kelompok Sasaran: Petugas kawasan perbatasan, nelayan, rumah cagar budaya dan masyarakat daerah terluar dan terpencil
Kabupaten/Kota Pengusul Dukungan Provinsi
PERSYARATAN UMUM
Menyediakan tanah siap bangun
Kemudahan perijinan (IMB) Dukungan PSU WaSdal pelaksanaan
pembangunan
Dukungan PSU untuk menunjang fungsi rumah khusus
Wasdal pelaksanaan pembangunan
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
No. Program Target 2014 Realisasi hingga 2012
1 Pembangunan Rumah Khusus 9.762 Unit 2.334 Unit
2 Pembangunan PSU Kawasan PKP 9.762 Unit 2.389 Unit
3 Fasilitasi & Stimulasi Pembangunan Perumahan Swadaya
6.070 Unit 1.766 Unit
4 Fasilitasi & Stimulasi Peningkatan KualitasPerumahan Swadaya
14.160 Unit 12.981 Unit
5 Fasilitasi Pembangunan PSU PerumahanSwadaya
15.160 Unit -
Source: Ministry of Housing, 2013
Direktif Presiden : Penanganan NTT
Direktif Presiden: Penanganan Ciliwung dan Penanganan Waduk Jatigede
No. Program Target 2014 Realisasi hingga 2012
1 Penanganan Ciliwung - 1 TB
2 Pembangunan Rumah Tumbuh untukPenanganan Waduk Jatigede
4.065 Unit 3.005 Unit
Program-Program Perumahan
(RPJMN 2010-2014)
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
Bantuan Subsidi Perumahan(FLPP)
28
FLPP (Fasilitasi Likuiditas Pembiayaan Perumahan) merupakan penyaluran pembiayaan perumahan dari Pemerintah Pusat melalui
Bank Pelaksana kepada MBR dalam bentuk kredit/pembiayaan
KELOMPOK SASARAN: MBR yang berpenghasilan tetap atautidak tetap yang belum memiliki rumah dengan batas penghasilan pokoktertentu untuk pemilikan rumah sesuai spesifikasi berikut:
RUMAH PERTAMA PENGHASILAN POKOK
Belum pernah memilikirumah, baikperolehannya melaluipembiayaan bersubsidimaupun tidakbersubsidi
Penghasilan pokok maksimal:
Rp3,5 juta untuk RumahTapak
Rp 5,5 juta untuk RumahSusun
SYARAT LAIN
Memiliki NPWPSPT atau surat penyataanpenghasilan
Penyaluran KPR FLPP dilakukan melalui fasilitas KPR Sejahtera untuk rumah tapak dan susun
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
Bantuan Subsidi Perumahan(FLPP) - 2
Maksimal 7,25 % Suku bunga sudah termasuk premi asuransi jiwa, kebakaran,
dan asuransi kredit Tetap selama tenor (fixed mortgage rate) dengan metode per
hitungan bunga anuitas atau efektif
Sesuai ketentuan bank pelaksana
Sesuai kesepakatan Bank Pelaksana dengan calon debitur/nasabah
Tenor maksimal 20 tahun
SUKU BUNGA
UANG MUKA KPR
Harga jual dikurangiuang muka
TENOR
FLPP juga berupaya untuk meningkatkan partisipasi perbankan denganbekerjasama dengan 6 Bank Nasional dan 15 Bank Pembangunan Daerah
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
Hubungan Antar Pemangku KewajibanProgram KPR FLPP
30
PEMDA PEMERINTAH
PENGEMBANG BLU FLPP
BANK PELAKSANA
MBR PENERIMA MANFAAT
FLPP
Fasilitasi kemudahanperijinan, sertifikasitanah
Fasilitasi Penyediaan(lahan)
Fasilitasi kemudahanperijinan, sertifikasitanah
Fasilitasi Penyediaan(lahan)
Menggalang, mengeloladan menyalurkan danapembiayaan perumahan(FLPP)
Lembaga KeuanganPenerbit KPR FLPP
Penerbit kredit konstruksi
Penyedia pasokanrumah sejahtera
Kebijakan dan Pogram 2010-2014
-
BANK PELAKSANA
Mekanisme FLPP
31
PEMERINTAH(APBN FLPP)
FLPP berperansebagai dana
investasi berbungamurah yang
dicampur dengandana
perbankan, yang dapat menghasilkan
pembiayaanperumahan yang
terjangkau
Bunga murah Fix RateJangka waktupanjang
BLU PPP
DANA PIHAK KETIGA
DANA JANGKA PANJANG PASAR MODAL
PENGEMBANG
KREDIT KONSTRUKSI
MBR
KPR
BANK PELAKSANA
RumahSejahtera
Pembiayaansisipasokan
Pembiayaansisipermintaan
PengembalianPinjaman
PengembalianPinjaman
Kebijakan dan Pogram 2010-2014