materi Kebijaka.pdf

32
KEBIJAKAN SIK NASIONAL Pusat Data Dan Informasi disampaikan pada Pelatihan Jaringan dan Komunikasi Data Bagi Pengelola SIK di Kabupaten/Kota, Tahun 2011

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of materi Kebijaka.pdf

Page 1: materi Kebijaka.pdf

KEBIJAKAN SIK NASIONAL

Pusat Data Dan Informasi

disampaikan pada

Pelatihan Jaringan dan Komunikasi Data

Bagi Pengelola SIK di Kabupaten/Kota, Tahun 2011

Page 2: materi Kebijaka.pdf

TOPIK

Kebijakan Pengembangan SIK

Strategi Nasional Pengembangan SIK

Rancangan PP SIK

Pedoman SIK

Integrasi dan Standarisasi SIK

Pengembangan Model Baru SIK

Page 3: materi Kebijaka.pdf
Page 4: materi Kebijaka.pdf

VISI – MISI

VISI

Terwujudnya sistem informasi kesehatan terintegrasi dalam mendukung proses

manajemen kesehatan.

MISI

(1) Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi

(2) Memperkuat indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat

kesehatan masyarakat

(3) Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua

pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat

(4) Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan,

penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi

(5) Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas

dan sistem pengendaliannya

(6) Meningkatkan penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya

kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola

kepemerintahan yang baik.

Page 5: materi Kebijaka.pdf

PRINSIP

Pemanfaatan TIK untuk mendukung proses pencatatan data sehingga dapat

meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam ketersediaan data untuk

diseminasi informasi yang ada

Penggunaan TIK (ehealth) juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam

proses kerja sehingga dapat memperkuat transparansi

Keamanan dan kerahasiaan data – Sistem informasi harus dapat menjamin

keamanan dan kerahasiaan data

Standarisasi – Standarisasi sistem elektronik untuk mewujudkan sistem informasi

terintegrsi melalui penyediaan protokol pertukaran data dan standar

interoperabilitas antar sistem

Integrasi – Sistem informasi dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data,

termasuk pula dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

Kemudahan akses – Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua

pemangku kepentingan secara terpusat

Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (Platform elektronik) – Sistem

informasi yang dikembangkan akan berbasis data disaggregate dari fasilitas

pelayanan kesehatan, sehingga sistem berbasis elektronik sangat dibutuhkan.

Page 6: materi Kebijaka.pdf

KEBIJAKAN

Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka mewujudkan sistem informasi kesehatan (SIK) yang terintegrasi.

Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor dan masyarakat.

Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang kesehatan.

Penataan sumber data dan penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan dan penguatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan TIK, serta penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.

Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan lainnya.

Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, penyimpanan, diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan manajemen data satu pintu.

Page 7: materi Kebijaka.pdf

KEBIJAKAN

Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan dari pemangku-pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.

Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.

Peningkatan inisiatif penerapan eHealth untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien.

Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinandi semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatanyang ada.

Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHealth dan telemedicine untukmengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan sumberdaya manusia.

7

Page 8: materi Kebijaka.pdf
Page 9: materi Kebijaka.pdf

Canada

Thailand

Mexico

Uzbekistan

South Africa

Vietnam

Haiti

Ghana

Eritrea

Uganda

Senegal

Yemen

Central African Republic

Niger

Indonesia

STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN SIK

Strategi Nasional (RoadMap)

Pengembangan SIK disusun

berdasarkan hasil

assessment SIK tahun 2007

Assessment SIK

menggunakan HMN

Assessment tool ver 1.97

Stakeholders

Depkes

BPS

BKKBN

Depdagri

Depkominfo

WHO, donor agencies, dll

Dinkes Provinsi (6 prov)

Page 10: materi Kebijaka.pdf

STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN SIK (outline)

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERKEMBANGAN MASALAH

BAB III VISI DAN MISI

BAB IV TUJUAN DAN KEBIJAKAN

BAB V STRATEGI, KEGIATAN POKOK, INDIKATOR KINERJA

BAB VI PEMBIAYAAN

BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VIII PENUTUP

Page 11: materi Kebijaka.pdf
Page 12: materi Kebijaka.pdf

UU NOMOR 36 TAHUN 2009: KESEHATAN

Pasal 168

(1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang

efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan.

(2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan

melalui lintas sektor.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan

Peraturan Pemerintah.

Page 13: materi Kebijaka.pdf

PP NOMOR 38 TAHUN 2007

dalam hal pembagian urusan pemerintahan bidang

kesehatan sub bidang pengembangan sistem

informasi kesehatan:

pemerintah bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi kesehatan skala nasional dan fasilitasi

pengembangan sistem informasi kesehatan daerah

pemerintah daerah provinsi bertanggung jawab dalam

pengelolaan sistem informasi kesehatan skala provinsi

pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab

dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan skala

kabupaten/kota

Page 14: materi Kebijaka.pdf

UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

Pasal 46 kewajiban membuat RM

UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

Pasal 1, 37 & 38 Nomor Induk Kependudukan

UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronika

Pasal 5 informasi elektronik / dokumen elektronik, sistem elektronik, sertifikasi

sistem elektronik

UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Pasal 17 kewajiban pemerintah thd akses informasi; pasal 168 sistem informasi

dan LS (mengamanatkan PP); pasal 169 kemudahan akses informasi

UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pasal 52 & 53 kewajiban menyelenggarakan SIMRS

................dst.

Page 15: materi Kebijaka.pdf

RPP SIK (outline)

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN

PEMERINTAH DAERAH

BAB III DATA DAN INDIKATOR

BAB IV PENGORGANISASIAN

BAB V SUMBER DAYA

BAB VI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

BAB VII PEMBIAYAAN

BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI

BAB IX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB X SANKSI

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

Page 16: materi Kebijaka.pdf
Page 17: materi Kebijaka.pdf

PEDOMAN SIK

Mengatur SIK skala nasional, skala provinsi, skala

kab/kota, skala unit pelayanan kesehatan

Mencakup SIK manual, transisi, serta SIK elektronik

Menjelaskan tentang model, standard data, sistem

pelaporan, implementasi, operasional, dll

Mencakup standard pelaporan baru Puskesmas & RS

termasuk pelaporan setiap program, stakeholder,

donor, dll.

Dituangkan dalam model baru SIK

Page 18: materi Kebijaka.pdf

PEDOMAN SIK (outline)

BAB I PENDAHULUAN

BAB II MODEL SIK

BAB III DATA DAN INDIKATOR

BAB IV PENGORGANISASIAN

BAB V TENAGA PENGELOLA

BAB VI PERANGKAT

BAB VII PENGELOLAAN SIK

BAB VIII PEMBIAYAAN

BAB IX PENGEMBANGAN SIK

BAB X PENUTUP (termasuk monev)

Page 19: materi Kebijaka.pdf
Page 20: materi Kebijaka.pdf

INTEGRASI DAN STANDARISASI SIK

Pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada

Berupa pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-

otoritas, serta mekanisme saling-hubung

Standarisasi

Pengembangan protokol pertukaran data dan

interoperabilitas

Pengembangan standar struktur database

Pengembangan data warehouse

Integrasi sistem informasi model baru SIK

Page 21: materi Kebijaka.pdf

INTEGRASI

SISTEM

PELAPORANSIKNAS

online

BANK DATA

KAB/KOTA

LAPORAN

PUSKESMAS

SURVEYLINTAS

SEKTOR

LAPORAN

RUMAH SAKIT

LAPORAN

UPT LAINNYA

PUSKES

MAS

RUMAH

SAKITUPT

LAINNYA

DATA SET

KAB/KOTA

Standar output

(offline)

Standar output

(online)

Aplikasi integrasi

Page 22: materi Kebijaka.pdf

DITJEN

YANMED

DITJEN

BINKESMAS

DITJEN

PP & PL

SEKJEN

(BIRO+PUSAT)

& ITJEN

Bank

Data

DINKES

KAB/KOTA

(Bank Data)

DINKES

PROV

(Bank Data)

UPTD

RS DEPKES

DITJEN

BINFAR &

ALKES

PUSK

SWAS

TAUPTD

RS

UPT

PST

UPTUPT

PST

UPT

PST

UPT

PST

BADAN

UPT

PST

MenteriPusda

tin

Page 23: materi Kebijaka.pdf

JARINGAN SIKNAS ONLINE, 2011

Dinkes Kab/Kota (471)

Intranet bandwidth 128Kbps

Layanan VoIP

Dinkes Prov (33)

Intranet bandwidth 512Kbps

Layanan VoIP

Kemenkes

Intranet bandwidth 20 Mbps sebagai backhaul

Layanan VoIP

Video conference

Internet bandwidth 200 Mbps (melayani 3 lokasi kantor pusat dan lokasi daerah)

RS Vertikal (31)

Intranet bandwidth 128Kbps

Layanan VoIP

UPT Badan Litbangkes (16)

Intranet bandwidth 128Kbps

Layanan VoIP

KKP (48)

Intranet bandwidth 128Kbps

Layanan VoIP

B/BTKL (10)

Intranet bandwidth 128Kbps

Layanan VoIP

Page 24: materi Kebijaka.pdf
Page 25: materi Kebijaka.pdf

• Unit Pelayanan Kesehatan

(Puskesmas, RS, lainnya) sebagai

sumber data

• Mencakup sektor pemerintah dan

swasta

• Untuk sistem yang berbasis manual,

data dikelola Dinas Kab/Kota (satu

pintu) data agregat

• Koneksi SIKNAS Online ke Dinkes

Prov/Kab/Kota, RS, KKP, B/BTKL,

UPT Litbangkes akan

dikembangkan ke seluruh RS

pemerintah dan 60% puskesmas

• Langsung upload ke Bank Data /

Repository Kemenkes

• Pemanfaatan data semua

stakeholder akan akses melalui satu

pintu www.depkes.go.id

• Melalui secured login, user akan

bisa akses display data, pelaporan,

dll

Model Baru SIK

Page 26: materi Kebijaka.pdf

Pengembangan NationalHealth Data Repository NATIONAL

DATA

REPOSITORY

Page 27: materi Kebijaka.pdf

Data repository menggunakan

teknologi Data Warehousing

Data warehouse adalah kumpulan

data dari berbagai sumber yang

ditempatkan menjadi satu dalam

tempat penyimpanan berukuran

besar lalu diproses menjadi bentuk

penyimpanan multidimensional dan

didesain untuk querying dan

reporting

Menyimpan data dari semua sumber

data secara tepat dan secara online

semua pengguna dapat

mengakses

Menyimpan data aggregate dan data

disagregate/individu

Standard data (tipe field, etc) secara

terus-menerus akan di-update oleh

Pusdatin untuk memenuhi

kebutuhan data yang terus berubah

Data

Warehouse

Extraction

Tools

Language

Extraction

Tools

Language

Metadata Repository & Data Dictionary

OLTP

OLTP

OLTP

OLTP

App 1

App 2

App 3

App 4

Data

Mart

Data

Mart

Data

Mart

OLAP

Sistem

Informasi

Eksekutif

Analysis

Tools

Reporting

Tools

Pengembangan NationalHealth Data Repository

Page 28: materi Kebijaka.pdf

DATA MART – DASHBOARD (output data warehouse)

3

Video Conference

Dashboard

Kinerja Program

Kesehatan

Dashboard

Situasi KLB dan

Bencana

Dashboard Situasi

Kesehatan

• Komunikasi suara dan gambar antara pejabat di

pusat dengan pejabat daerah

• Dashboard ini menyajikan data dan informasi

kinerja program kesehatan dan pelaksanaan SPM

bidang kesehatan di kab/kota (monitoring)

• Dashboard ini yang menyajikan informasi

kejadian KLB penyakit, gizi, dan bencana

• Dashboard ini menyajikan perkembangan

indikator derajat kesehatan dan sumber daya

kesehatan (StatPlanet)

Informasi Ringkas

Situasi Kesehatan &

Permasalahannya

• Dashboard ini menyajikan data situasi

kesehatan dan permasalahannya serta upaya

kesehatan yang berasal dari provinsi secara rutin

Page 29: materi Kebijaka.pdf

RUANG SITUASI

Page 30: materi Kebijaka.pdf

Penataan Sumber Data di Unit Pelayanan

DATA TRANSAKSI

di UNIT YANKES

(sumber data)

Page 31: materi Kebijaka.pdf

Penataan SPP di unit pelayanan

kesehatan sebagai sumber data

(RS, Puskesmas, lainnya) harus

mengakomodir kebutuhan data

semua tingkatan manajemen

Review dan identifikasi praktik

manajemen kesehatan

identifikasi kebutuhan informasi

dan indikator penetapan

kebutuhan data & pencatatan dan

pelaporan

Pengembangan SIKDA

inventarisasi SIKDA elektronik,

mengembangkan SIKDA yg generik

yang sesuai dengan standard

Aplikasi SIKDA Aplikasi sistem

informasi untuk: integrasi data,

Puskesmas, RS, unit kes lainnya.

Penataan Sumber Data di Unit Pelayanan

Page 32: materi Kebijaka.pdf