Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

48
BAB I PENDAHULUAN Pengertian OSI OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi, sehingga mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan keseragaman standar vendor dan juga sebagai panduan bagi vendor agar devicenya dapat berjalan di jaringan. OSI layer dibagi jadi 7 lapisan / layer, yaitu sebagai berikut : 1

description

berisi materi tentang jaringan komputer yang didalamnya terdapat macam macam OSI dan layer - layer

Transcript of Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Page 1: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian OSI

OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang

mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari

sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi,

sehingga mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan

keseragaman standar vendor dan juga sebagai panduan bagi vendor agar devicenya

dapat berjalan di jaringan.

OSI layer dibagi jadi 7 lapisan / layer, yaitu sebagai berikut :

1

Page 2: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

1. Layer Physical

Layer phisical adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical

(dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat

ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor

yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network

card adalah berada pada layer ini.

2. Layer Data-link

Suatu Layer yang menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai

penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer

data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level

yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan

frame (blok dari data) melalui suatu network.. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus

(802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link dan juga sebagai

penentu protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Serta

pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi

kesalahan, serta pengiriman ulang data.

2

Page 3: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga

paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada

pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini.

Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah

memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange)

& NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi

Netware.dan juga untuk merutekan paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian

operasi subnetdan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga

memungkinkan jaringan – jaringan yang berbeda bisa saling terkoneksi.

3

Page 4: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau

SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi

khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI.

Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir,

layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta

memperbaikinya.

5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai

prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini

menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi

antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS:

suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan

layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended

User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk

Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk

Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer

Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

4

Page 5: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal:

translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara

PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format

ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan

enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling ‘cerdas’, gateway berada pada layer ini. Gateway

melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara

mereka (baca bagian berikutnya untuk informasi yang lebih jelas tentang kedua hal

5

Page 6: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

tersebut). Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan

pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer

Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP,

telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut tentang salah satu dari 7 OSI

tersebut. Yang akan dibahas adalah OSI lapisan ke-dua,yaitu Layer Data-Link

Pengertian Data Link

. Data link layer adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat

melakukan konversi frame-framejaringan yang berisi data yang dikirimkan

menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan

lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan

yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau

antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan

ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan

pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga

diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat

6

Page 7: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

sepertiNetwork Interface Card (NIC), switch layer 2serta bridge jaringan juga

beroperasi di sini.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik.

Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol

lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk

sebuah frameyang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur

pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakanchecksumming). Pada kasus-

kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus

diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnyaprotokol

Transmission Control Protocol (TCP)(lapisan transport).

Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah

dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.

Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini

dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah

dataframe (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link

mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan

memproses acknowledgementframe yang dikirim kembali oleh penerima.

Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau

arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan

mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara

membubuhkan bitkhusus ke awal dan akhir frame.

Protokol Data Link Layer

Dalam Data Link Layer  terdapat  3 protokol utama yang dapat dijelaskan

berdasarkan pengirim dan penerimanya. Protokol – protocol tersebut antara lain :

7

Page 8: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Unstircted Simplex Protokol

Dalam protokol ini tugas dari pengirim data dan penerima data dibedakan atas

:

o Pengirim

Dalam kegiatan ini pengirim mengambil paket dari NL dimana oleh

proses dalam protocol di bentuk menjadi sebuha frame dan dikirimkan

ke PL. Disini selanjutnya data siap untuk diterima oleh penerima.

o Penerima

Ketika ada frame yang sampai di PL maka Penerima akan segera

beraksi dan mengambil frame tersebut dari PL. Lalu paket yang

terbungkus oleh frame diambil lalu diolah. Ketika ada proses

pengambilan tersebut maka penerima  juga mengirimkan paket

sehingga penerima disini berubah menjadi pengirim.

Dalam Unstircted Simplex Protokol data yang ditransmisikan hanya ke satu

arah saja dengan catatan NL baik di sisi Penerima dan Pengirim sudah siap.

Protokol ini tidak terbatas dengan waktu karena waktu proses diabaikan.

Buffer yang dimilikipun memiliki kapasitas yang tidak terhingga dan dengan

kemampuan ini maka tidak ada frame yang rusak ataupun hilang.

Simplex stop and wait protocol

Perbedaan dengan protocol yang diatas adalah buffernya terbatas. Tetapi

protocol ini memiliki saluran komunikasi yang error free dan trafik datanya :

simplex. Dikarenakan buffer yang dimilikii terbatas maka kecepatan

prosesnya pun terbatas pula.  Protokol ini merupakan protocol dimana

8

Page 9: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

pengirim mengirimkan satu frame dan kemudian menunggu ack sebelum

melanjutkan pengiriman

Berikut aktivitas pengirim dan penerima data :

o Pengirim

Data yang telah terbungkus dalam paket diambil dari NL kemudaia

dibentuk menjadi frame dan menggunu ack untuk pengirimannya.

Ketika ack sudah ada maka frame terbut akan dikirimkan ke PL.

o Penerima

Penerima akan merespon ketika ada frame yang datang dengan

mengambilnya dari PL.  Frame yang telah diambil di buka dan diambil

paketnya. Paket tadi kemudian dip roses dan dilewatkan ke NL dan

kirim ack kembali.

Protokol Simplex untuk Kanal yang bernoise

Protokol ini digunakan untuk situasi yang seseungguhnya karena sebenarnya

Kanal itu pasti bernoise. Dikarenakan kanalnya bernoise maka frame bias

rusak atauoun hilang. Untuk mencegah kehilangan data maka protocol ini

terdapat fasilitas checksum dimana akan mendeteksi frame – frame apa saja

yang rusak dan hilang.

Berikut aktivitas pengirim dan penerima data :

o Pengirim

Data yang ada di NL diambil kemudia membentuk frame dimana

frame tersebut adalah DLL. Lalu frame dikirimkan lewat PL.  Ketika

9

Page 10: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

ada ack atau pemberitahuan dari penerima maka pengirim akan

mengirimkan frame yang berikutnya dan bila tidak ada maka frame

akan dikirimkan ulang. Begitu seterusnya hingga selesai

o Penerima

Data yang  diterima dari PL diproses dengan melakukan error

checking. Kalau terjadi error maka data dibuang dan tidak

mengirimkan ack, tetapi jika datanya bagus dan tidak ada error maka

ack akan dikirimkan untuk mendapaatkan frame lagi dari pengirim. 

Services / Layanan Data Link Layer

Fungsi dari lapisan data link adalah menyediakan layanan bagi lapisan jaringan.

Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari lapisan jaringan

pada node sumber ke lapisan jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data

link adalah menstransmisikan bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit

tersebut dapat diserahkan ke lapisan jaringan.

Transmisi aktual yang mengikuti lintasan akan lebih mudah lagi jika dianggap

sebagai proses dua lapisan data-link yang berkomunikasi menggunakan protokol   data

link (Gambar 2). Lapisan data-link dapat dirancang sehingga mampu menyediakan

bermacam-macam layanan. Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan

berbeda dengan layanan sistem yang lainnya. Tiga layanan yang disediakan adalah

sebagai berikut :

1. layanan unacknowledged connectionless

2. layanan acknowledged connectionless

3. layanan acknowledged connection-oriented

Setiap layanan yang diberikan data link layer akan dibahas satu persatu.

10

Page 11: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

1. Layanan Unacknowledged Connectionless

Layanan jenis ini mempunyai arti di mana node sumber mengirimkan

sejumlah frame ke node lain yang dituju dengan tidak

memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada

koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila

sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk

memperbaiki masalah tersebut di lapisan data-link. Jenis layanan ini cocok bila laju

kesalahan (error rate) sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh lapisan

yang lebih tinggi. Sebagian besar teknologi [LAN] meggunakan

layanan unacknowledgment connectionless pada lapisan data link.

2. Layanan Acknowledged Connectionless

Pada layanan jenis ini berkaitan dengan masalah reabilitas. Layanan ini juga

tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independen

dan secara acknowledged. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui

apakah frame yang dikirimkan ke komputer tujuan telah diterima dengan baik atau

tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan,

maka frame akan dikirimkan kembali. Layanan ini akan berguna untuk

saluran unreliable, seperti sistem nirkabel.

3. Layanan acknowledged connection-oriented

Layanan jenis ini merupakan layanan yang paling canggih dari semua layanan

yang disediakan oleh lapisan data-link bagi lapisan jaringan. Dengan layanan

ini, node sumber dan node tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya.

Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa

setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam

urutan yang benar. Sebaliknya dengan layanan connectionless, mungkin saja

hilangnya acknowledgment akan meyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan

11

Page 12: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

beberapa kali dankan diterima dalam beberapa kali juga. Sedangkan

layanan connection-oriented menyediakan proses-proses lapisan jaringan dengan

aliran bit yang bisa diandalkan.

Pada saat layanan connection oriented dipakai, pemindahan data mengalami

tiga fase. Pada fase pertama koneksi ditentukan dengan membuat

kedua node menginisialisasi variabel-variabel dancounter-counter yang diperlukan

untuk mengawasi frame yang mana yang diterima dan yang belum diterima. Dalam

fase kedua, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan dari node sumber

kenode tujuan. Pada fase ketiga, koneksi dilepaskan, pembebasan variabel, buffer dan

sumber daya yang lain yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Switching

Dalam switching dikenal dua hal, yaitu sebagai berikut :

Cicuit Switching

Circuit Switching adalah jaringan simpul-simpul komunikasi yang secara fisik

dirancang untuk melaksanakan pemindahan data dari satu simpul ke simpul

yang lain hingga tujuan dicapai,

Ada simpul yang terhubung ke simpul lain, tugasnya semata-mata hanya

untuk switching data. Simpul lain terhubung ke stasiun, tugasnya selain untuk

switching juga untuk menerima data dari stasiun. Jalur-jalur simpul biasanya

di-multipleks, baik FDM (frequency division multiplexing) maupun TDM

(time division multiplexing). Biasanya jaringan tidak sepenuhnya

dikoneksikan, untuk menjaga reliabilitas jaringan, selalu disediakan kelebihan

jalur.

12

Page 13: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Komunikasi melalui jaringan simpul meliputi tiga tahap, yaitu:

o Pembangunan Circuit : circuit atau jaringan simpul yang akan dilewati

dari satu stasiun ke stasiun lainnya ditetapkan, misalnya untuk

mengirim data dari stasiun A ke stasiun E (lihat gambar yang

menyertai posting ini), dapat ditetapkan jalur yang melewati simpul 4,

simpul 5, dan simpul 6.

o Transfer data : data kemudian di-transfer melalui circuit yang sudah

ditetapkan.

o Diskoneksi Circuit : setelah semua data selesai ditransfer maka sinyal

dirambatkan ke simpul 4,5, dan 6 untuk membebaskan simpul tersebut

agar bisa dipakai oleh stasiun lain.

Packet Switching

Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan

internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah

node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki

keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini

memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber

dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian

diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.

Framing

Untuk melayani lapisan jaringan, lapisan data-link harus menggunakan

layanan yang disediakan oleh lapisan fisik. Apa yang dilakukan lapisan fisik adalah

menerima aliran bit-bit mentah dan berusaha untuk mengirimkannya ke tujuan. Aliran

bit ini tidak dijamin bebas dari kesalahan. Jumlah bit yang diterima mungkin bisa

lebih sedikit, sama atau lebih banyak dari jumlah bit yang ditransmisikan dan juga

13

Page 14: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

bit-bit itu memiliki nilai yang berbeda-beda. Bila diperlukan, lapisan data-link juga

dapat diserahi tanggung jawab untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan yang

terjadi.

Pendekatan yang umum dipakai adalah lapisan data link memecah aliran bit

menjadi frame-frame dan menghitung nilai checksum untuk setiap frame-nya.

Memecah-mecah aliran bit menjadi frame-frame lebih sulit dibandingkan dengan apa

yang kita kira. Untuk memecah-mecah aliran bit ini, digunakanlah metode-metode

khusus. Ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame,

yaitu :

1. Karakter penghitung

2. pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter

3. Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit

4. Pelanggaran pengkodean Physical layer

Berikut ini akan disajikan pembahasan mengenai metode-metode ini.

1. Karakter Penghitung

Metode ini menggunakan sebuah field pada header untuk menspesifikasi

jumlah karakter di dalam frame. Ketika data link layer pada komputer yang dituju

melihat karakter penghitung, maka data link layer akan mengetahui jumlah karakter

yang mengikutinya dan kemudian juga akan mengetahui posisi ujung framenya.

Teknik ini bisa dilihat pada gambar 3 di bawah ini, dimana ada empat buah frame

yang masing-masing berukuran 5,5,8 dan 8 karakter.

Masalah yang akan timbul pada aliran karakter ini apabila terjadi error

transmisi. Misalnya, bila hitungan karakter 5 pada frame kedua menjadi 7 (Gambar

14

Page 15: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

4), maka tempat yang dituju tidak sinkron dan tidak akan dapat mengetahui awal

frame berikutnya. Oleh karena permasalahan ini, metode hitungan karakter sudah

jarang dilakukan.

2. Pemberian Karakter Awal dan Akhir

Metode yang kedua ini mengatasi masalah resinkronisasi setelah terjadi suatu

error dengan membuat masing-masing frame diawali dengan deretan karakter DLE,

STX, ASCII dan diakhiri dengan DLE, ETX. DLE adalah Data Link Escape, STX

adalah Start of Text, ETX adalah End of Text. Dalam metode ini, bila tempat yang

dituju kehilangan batas-batas frame, maka yang perlu dilakukan adalah mencari

karakter-karakter DLE, STX, DLE dan ETX.

Masalah yang akan terjadi pada metode ini adalah ketika data biner

ditransmisikan. Karakter-karakter DLE, STX, DLE dan ETX yang terdapat pada data

akan mudah sekali mengganggu framing. Salh satu car untuk mengatasi masalah ini

adalah dengan membuat data link layer, yaitu pengirim menyisipkan sebuah karajter

DLE ASCII tepat sebeum karakter DLE pada data. Teknik ini disebut character

stuffing (pengisian karakter) dan cara pengisiannya dapat dilihat pada gambar 5

3. Pemberian Flag Awal dan akhir

Teknik baru memungkinkan frame data berisi sejumlah bit dan mengijinkan

kod karakter dengan sejumlah bit per karakter. Setip frame diawali dan diakhiri oleh

pola bit khusus, 01111110, yang disebut byte flag. Kapanpun data link layer pada

pengirim menemukan lima buah flag yang berurutan pada data, maka data link layer

secara otomatis mengisikan sebuah bit 0 ke aliran bit keluar. Pengisian bit analog

dengan pengisian karakter, dimana sebuah DLE diisikan ke aliran karakter keluar

sebelum DLE pada data (Gambar 6). Ketika penerima melihat lima buah bit 1 masuk

yang berurutan, yang diikuti oleh sebuah bit 0, maka penerima secara otomatis

15

Page 16: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

menghapus bit 0 tersebut. Bila data pengguna berisi pola flag, 01111110, maka flag

ini ditrnsmisikan kembali sebagai 011111010 tapi akan disimpan di memori penerima

sebagai 01111110.

4. Pelanggaran Pengkodean Physical Layer

Metode yang terakhir hanya bisa digunakan bagi jaringan yang encoding pada

medium fisiknya mengandung pengulangan. Misalnya, sebagian LAN melakukan

encode bit 1 data dengan menggunakan 2 bit fisik. Umumnya, bit 1 merupakan

pasangan tinggi rendah dan bit 0 adalah pasangan rendah tinggi. Kombinasi pasangan

tinggi-tinggi dan rendah-rendah tidak digunakan bagi data.

Kontrol Aliran

Flow control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa sebuah stasiun

pengirim tidak membanjiri stasiun penerima dengan data. Stasiun penerima secara

khas akan menyediakan suatu buffer data dengan panjang tertentu. Ketika data

diterima, dia harus mengerjakan beberapa poses sebelum dia dapat membersihkan

buffer dan mempersiapkan penerimaan data berikutnya.

Bentuk sederhana dari kontrol aliran dikenal sebagai stop and wait, dia

bekerja sebagai berikut. Penerima mengindikasikan bahwa dia siap untuk menerima

data dengan mengirim sebual poll atau menjawab dengan select. Pengirim kemudian

mengirimkan data.

Flow control ini diatur/dikelola oleh Data Link Control (DLC) atau biasa

disebut sebagai Line Protocol sehingga pengiriman maupun penerimaan ribuan

message dapat terjadi dalam kurun waktu sesingkat mungkin. DLC harus

memindahkan data dalam lalu lintas yang efisien. Jalur komunikasi harus digunakan

sedatar mungkin, sehingga tidak ada stasiun yang berada dalam kadaan idle

16

Page 17: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

sementara stasiun yang lain saturasi dengan lalu lintas yang berkelebihan. Jadi flow

control merupakan bagian yang sangat kritis dari suatu jaringan. Berikut ini

ditampilkan time diagram Flow control saat komunikasi terjadi pada kondisi tanpa

error dan ada error.

Mekanisme Flow control yang sudah umum digunakan adalah Stop and Wait dan

Sliding window, berikut ini akan dijelaskan kedua mekanisme tersebut.

1. Stop and wait

Protokol ini memiliki karakteristik dimana sebuah pengirim mengirimkan

sebuah frame dan kemudian menunggu acknowledgment sebelum memprosesnya

lebih lanjut. Mekanisme stop and wait dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar

8, dimana DLC mengizinkan sebuah message untuk ditransmisikan (event 1),

pengujian terhadap terjadinya error dilakukan dengan teknik seperti VCR (Vertical

Redundancy Check) atau LRC (Longitudinal Redundancy Check) terjadi pada even 2

dan pada saat yang tepat sebuah ACK atau NAK dikirimkan kembali untuk ke stasiun

pengirim (event 3). Tidak ada messages lain yang dapat ditransmisikan selama

stasiun penerima mengirimkan kembali sebuah jawaban. Jadi istilah stop and wait

diperoleh dari proses pengiriman message oleh stasiun pengirim, menghentikan

transmisi berikutnya, dan menunggu jawaban.

Pendekatan stop and wait adalah sesuai untuk susunan transmisi half duplex,

karena dia menyediakan untuk transmisi data dalam dua arah, tetapi hanya dalam satu

arah setiap saat. Kekurangan yang terbesar adalah disaat jalur tidak jalan sebagai

akibat dari stasiun yang dalam keadaan menunggu, sehingga kebanyakan DLC stop

and wait sekarang menyediakan lebih dari satu terminal yang on line. Terminal-

terminal tetap beroperasi dalam susunan yang sederhana. Stasiun pertama atau host

sebagai penaggung jawab untuk peletakkan message di antara terminal-terminal

17

Page 18: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

(biasanya melalui sebuah terminal pengontrol yang berada di depannya) dan akses

pengontrolan untuk hubungan komunikasi.

Urutan sederhana ditunjukkan pada gambar 8 dan menjadi masalah yang

serius ketika ACK atau NAK hilang dalam jaringan atau dalam jalur. Jika ACK pada

event 3 hilang, setelah habis batas waktunya stasiun master mengirim ulang message

yang sama untuk kedua kalinya. Transmisi yang berkelebihan mungkin terjadi dan

menciptakan sebuah duplikasi record pada tempat kedua dari file data pengguna.

Akibatnya, DLC harus mengadakan suatu cara untuk mengidentifikasi dan

mengurutkan message yang dikirimkan dengan berdasarkan pada ACK atau NAK

sehingga harus dimiliki suatu metoda untuk mengecek duplikat message.

2. Efek delay propagasi dan kecepatan transmisi

Kita akan menentukan efisiensi maksimum dari sebuah jalur point-to-point

menggunakan skema stop and wait. Total waktu yang diperlukan untuk mengirim

data adalah :

di mana:

TI = waktu untuk menginisiasi urutan = tprop + tpoll + tproc

TF = waktu untuk mengirim satu frame

TF = tprop + tframe + tproc + tprop + tack + tproc

tprop = waktu propagasi

tframe = waktu pengiriman

tack = waktu balasan

18

Td = TI + nTF

Page 19: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Untuk menyederhanakan persamaan di atas, kita dapat mengabaikan term.

Misalnya, untuk sepanjang urutan frame, TI relatif kecil sehingga dapat diabaikan.

Kita asumsikan bahwa waktu proses antara pengiriman dan penerimaan diabaikan

dan waktu balasan frame adalah sangat kecil, sehingga kita dapat mengekspresikan

TD sebagai berikut:

Dari keseluruhan waktu yang diperlukan hanya n x t frame yang dihabiskan selama

pengiriman data sehingga utilization (U) atau efisiensi jalur diperoleh :

Untuk menyederhanakan persamaan di atas, kita dapat mengabaikan term.

Misalnya, untuk sepanjang urutan frame, TI relatif kecil sehingga dapat diabaikan.

Kita asumsikan bahwa waktu proses antara pengiriman dan penerimaan diabaikan

dan waktu balasan frame adalah sangat kecil, sehingga kita dapat mengekspresikan

TD sebagai berikut:

Dari keseluruhan waktu yang diperlukan hanya n x t frame yang dihabiskan selama

pengiriman data sehingga utilization (U) atau efisiensi jalur diperoleh.

3. Sliding window control

Sifat inefisiensi dari stop and wait DLC telah menghasilkan teknik

pengembangan dalam meperlengkapi overlapping antara message data dan message

control yang sesuai. Data dan sinyal kontrol mengalir dari pengirim ke penerima

secara kontinyu, dan beberapa message yang menonjol (pada jalur atau dalam buffer

penerima) pada suatu waktu.

19

TD = n(2tprop + t frame)

TD = n(2tprop + t frame)

Page 20: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

DLC ini sering disebut sliding windows karena metode yang digunakan

sinkron dengan pengiriman nomer urutan pada header dengan pengenalan yang

sesuai. Stasiun transmisi mengurus sebuah jendela pengiriman yang melukiskan

jumlah dari message (dan nomor urutannya) yang diijinkan untuk dikirim. Stasiun

penerima mengurus sebuah jendela penerimaan yang melakukan fungsi yang saling

mengimbangi. Dua tempat menggunakan keadaan jendela bagaimana banyak

message dapat/ menonjol dalam suatu jalur atau pada penerima sebelum pengirim

menghentikan pengiriman dan menunggu jawaban.

Logical Link Control

Logical Link Control (LLC) adalah sub-layer tingkat atas dari Data Link

Layer (dimana Layer Datalink sendiri adalah layer 2, diatas Layer Phisycal) pada

tujuh layer OSI. Datalink menyediakan berbagai mekanisme yang memungkinkan

untuk beberapa network protokol (IP, IPX) dapat berdampingan dengan  multipoint

network and ditranportasikan melewati media jaringan yang sama, dan dapat juga

memberikan mekanisme flow control. LLC sub-layer berjalan sesperti sebuah

interface antara sub – layer Media Access Control (MAC) dan network layer

Penggunaan protokol untuk LLC pada jaringan IEEE 802, seperti IEEE

802.3 / Ethernet (jika field EtherType tidak digunakan),  IEEE 802.5, dan IEEE

802.11, dan pada beberapa jaringan bukan IEEE802 seperti FDDI, yang

dispesifikasikan dengan IEEE 802.2 standard.

Beberapa protokol bukan IEEE 802 dapat diterima selama dapat dibagi dua ke

dalam layer MAC dan LLC. Sebaggai contoh, dengan HDLC menspesifikasikan

antara fungsi MAC (membuat frame dari paket) dan fungsi LLC (multiplexing

protokol, flow control, detection, dan error control, menyiapkan sebuah pentrasmisian

kembali dari kegagalan paket ketika terindikasi), beberapa protokol seperti Cisco

20

Page 21: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

HDLC dapat menggunakan HDLC seperti pemberian frame dan protokkol LLC

mereka sendiri.

Contoh lainnya daari Layer Data Link dimana yang terbagi antara LLC (untuk

flow dan error control) dan MAC (untuk multiple access) adlah standard ITU – T

G.hn, dimana yang menyediakan jaringan lokal berkecpatan tinggi melalui

pengkabelan rumahan yang sudah ada (saluran power, saluran telepon, dan kabel

coaxial).

Sebuah LLC header memberi tahu layer Data ink apa yang harus dilakukan

dengan sebuah paket saat frame diterima. Dia bekerja seperti ini : Host akan

menerima sebuah frame dan melihat pada header LLC  untuk mencari dimana paket

ditujukan, sebagai contoh, IP protokol pada layer Network atau IPX.

Media Access Control

Pada umumnya ada dua bentuk dari MAC : yaitu mendistribusikan dan

memusatkan. Keduanya mungkin membandingkan untuk mengkomunikasikan antara

personal orang. Dalam sebuah jaringan yang dibuat oleh pembicaran manusia

contohnya dialog, kita melihat petunjuk – petunjuk dari teman – teman kita yang

berbicara, terlihat jika salah satu dari mereka muncul untuk berbicara. Jika dua orang

berbicara pada saat yang bersamaan, mereka akan kembali dan memulai pada

permainan yang sudah lama yang mengatakan “tidak anda duluan”.

MAC juga menentukan mana data frame yang berakhir dan selanjutnya mana

yang mulai yang selanjutnya dikenal frame synchronization. Ada 4 pengertian dari

frame synchronization : berdasarkan waktu, penghitungan karakter, kesanggupan

byte, kesanggupan bit.

21

Page 22: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Berdasarkan waktu secara sederhana meletakkan sebuah spesifikasi jumlah

waktu antara frame dengan frame yang lain. Kekurangan utama dari hal ini

adalah sebuah celah baru dapat dikenalkan atau celah lama dapat hilang

disebabkan oleh pengaruh luar.

Penghitungan karakter secara sederhana mencatat pencatatan sisa karakter

pada header frame. Metode ini, bagaimanapun, secara mudah menggaggu jika

field mendapatkan kesalahan dalam perjalanan, sehingga membuatnya sulit

untuk menjaga sinkronisasi.

Kesanggupan Byte mematokkan frame dengan sebuah byte sekuensial khusus

dan menggatikannya dengan DLE ETX. Kemunculan dari DLE (nilai byte

0×10) yang telah keluar dengan DLE lainnya. Tanda start dan stop dideteksi

pada penerima dan dipindahkan sebagaimana pemasukan karakter DLE.

Hampir sama, kesanggupan bit menempatkan tanda start dan stop dengan

bendera dari pola bit yang khusus. Peristiwa ini pada pentransmisian data

adalah dihindari dengan memasukkan sebuah bit. Sebagai contoh, dimana

bendera dari bit 01111110, sebuah 0 dimasukkan setelah lima angka 1

berurutan pada aliran data. Bendera dan pemasukan 0 dipindahkn pada

penerimaan berakhir. Ini membuat untuk fram secara acak yang panjang dan

mudah pensinkronisasian untuk peneriman. Perlu dicatat bahwa kesanggupan

bit ini adalah penambahan even jika data yang mengikutinya adalah 0, dimana

tidak boleh salah untuk sebuah sekuensial sinkronisasi, sehingga penerima

dapat secara tanpa ambigu membudakan kesanggupan dari bit – bit yang

normal.

Deteksi Dan Koreksi Error

Sebagai akibat proses-proses fisika yang menyebabkannya terjadi, error pada

beberapa media (misalnya, radio) cenderung timbul secara meletup (burst) bukannya

satu demi satu. Error yang meletup seperti itu memiliki baik keuntungan maupun

kerugian pada error bit tunggal yang terisolasi. Sisi keuntungannya, data komputer

22

Page 23: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

selalu dikirim dalam bentuk blok-blok bit. Anggap ukuran blok sama dengan 1000

bit, dan laju error adalah 0,001 per bit. Bila error-errornya independen, maka

sebagian besar blok akan mengandung error. Bila error terjadi dengan letupan 100,

maka hanya satu atau dua blok dalam 100 blok yang akan terpengaruh, secara rata-

ratanya. Kerugian error letupan adalah bahwa error seperti itu lebih sulit untuk

dideteksi dan dikoreksi dibanding dengan error yang terisolasi.

1. Kode-kode Pengkoreksian Error

Para perancang jaringan telah membuat dua strategi dasar yang berkenaan

dengan error. Cara pertama adalah dengan melibatkan informasi redundan

secukupnya bersama-sama dengan setiap blok data yang dikirimkan untuk

memungkinkan penerima menarik kesimpulan tentang apa karakter yang

ditransmisikan yang seharusnya ada. Cara lainnya adalah dengan hanya melibatkan

redundansi secukupnya untuk menarik kesimpulan bahwa suatu error telah terjadi,

dan membiarkannya untuk meminta pengiriman ulang. Strategi pertama

menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting codes), sedangkan

strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-detecting codes).

Untuk bisa mengerti tentang penanganan error, kita perlu melihat dari dekat

tentang apa yang disebut error itu. Biasanya, sebuah frame terdiri dari m bit data

(yaitu pesan) dan r redundan, atau check bits. Ambil panjang total sebesar n (yaitu,

n=m+r). Sebuah satuan n-bit yang berisi data dan checkbit sering kali dikaitkan

sebagai codeword n-bit.

Ditentukan dua buah codeword: 10001001 dan 10110001. Disini kita dapat

menentukan berapa banyak bit yang berkaitan berbeda. Dalam hal ini, terdapat 3 bit

yang berlainan. Untuk menentukannya cukup melakukan operasi EXCLUSIVE OR

pada kedua codeword, dan menghitung jumlah bit 1 pada hasil operasi. Jumlah posisi

bit dimana dua codeword berbeda disebut jarak Hamming (Hamming, 1950). Hal

yang perlu diperhatikan adalah bahwa bila dua codeword terpisah dengan jarak

23

Page 24: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Hamming d, maka akan diperlukan error bit tunggal d untuk mengkonversi dari yang

satu menjadi yang lainnya.

Pada sebagian besar aplikasi transmisi data, seluruh 2m pesan data merupakan

data yang legal. Tetapi sehubungan dengan cara penghitungan check bit, tidak semua

2n digunakan. Bila ditentukan algoritma untuk menghitung check bit, maka akan

dimungkinkan untuk membuat daftar lengkap codeword yang legal. Dari daftar ini

dapat dicari dua codeword yang jarak Hamming-nya minimum. Jarak ini merupakan

jarak Hamming bagi kode yang lengkap.

Sifat-sifat pendeteksian error dan perbaikan error suatu kode tergantung pada

jarak Hamming-nya. Untuk mendeteksi d error, anda membutuhkan kode dengan

jarak d+1 karena dengan kode seperti itu tidak mungkin bahwa error bit tunggal d

dapat mengubah sebuah codeword yang valid menjadi codeword valid lainnya.

Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima dapat berkata

bahwa telah terjadi error pada transmisi. Demikian juga, untuk memperbaiki error d,

anda memerlukan kode yang berjarak 2d+1 karena hal itu menyatakan codeword

legal dapat terpisah bahkan dengan perubahan d, codeword orisinil akan lebih dekat

dibanding codeword lainnya, maka perbaikan error dapat ditentukan secara unik.

Sebagai sebuah contoh sederhana bagi kode pendeteksian error, ambil sebuah

kode dimana parity bit tunggal ditambahkan ke data. Parity bit dipilih supaya jumlah

bit-bit 1 dalam codeword menjadi genap (atau ganjil). Misalnya, bila 10110101

dikirimkan dalam parity genap dengan menambahkan sebuah bit pada bagian

ujungnya, maka data itu menjadi 101101011, sedangkan dengan parity genap

10110001 menjadi 101100010. Sebuah kode dengan parity bit tunggal mempunyai

jarak 2, karena sembarang error bit tunggal menghasilkan sebuah codeword dengan

parity yang salah. Cara ini dapat digunakan untuk mendeteksi erro-error tunggal.

Sebagai contoh sederhana dari kode perbaikan error, ambil sebuah kode yang

hanya memiliki empat buah codeword valid :

24

Page 25: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Kode ini mempunyai jarak 5, yang berarti bahwa code tersebut dapat

memperbaiki error ganda. Bila codeword 0000011111 tiba, maka penerima akan

tahun bahwa data orisinil seharusnya adalah 0000011111. Akan tetapi bila error tripel

mengubah 0000000000 menjadi 0000000111, maka error tidak akan dapat diperbaiki.

Bayangkan bahwa kita akan merancang kode dengan m bit pesan dan r bit

check yang akan memungkinkan semua error tunggal bisa diperbaiki. Masing-masing

dari 2m pesan yang legal membutuhkan pola bit n+1. Karena jumlah total pola bit

adalah 2n, kita harus memiliki (n+1)2m 2n.

Dengan memakai n = m + r, persyaratan ini menjadi (m + r + 1)2r. Bila m

ditentukan, maka ini akan meletakkan batas bawah pada jumlah bit check yang

diperlukan untuk mengkoreksi error tunggal.

Dalam kenyataannya, batas bawah teoritis ini dapat diperoleh dengan

menggunakan metoda Hamming (1950). Bit-bit codeword dinomori secara berurutan,

diawali dengan bit 1 pada sisi paling kiri. Bit bit yang merupakan pangkat 2

(1,2,4,8,16 dan seterusnya) adalah bit check. Sisanya (3,5,6,7,9 dan seterusnya)

disisipi dengan m bit data. Setiap bit check memaksa parity sebagian kumpulan bit,

termasuk dirinya sendiri, menjadi genap (atau ganjil). Sebuah bit dapat dimasukkan

dalam beberapa komputasi parity. Untuk mengetahui bit check dimana bit data pada

posisi k berkontribusi, tulis ulang k sebagai jumlahan pangkat 2. Misalnya, 11=1+2+8

dan 29=1+4+8+16. Sebuah bit dicek oleh bit check yang terjadi pada ekspansinya

(misalnya, bit 11 dicek oleh bit 1,2 dan 8).

Ketika sebuah codeword tiba, penerima menginisialisasi counter ke nol.

Kemudian codeword memeriksa setiap bit check, k (k=1,2,4,8,....) untuk melihat

apakah bit check tersebut mempunyai parity yang benar. Bila tidak, codeword akan

menambahkan k ke counter. Bila counter sama dengan nol setelah semua bit check

25

0000000000,0000011111,1111100000 dan 1111111111

Page 26: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

diuji (yaitu, bila semua bit checknya benar), codeword akan diterima sebagai valid.

Bila counter tidak sama dengan nol, maka pesan mengandung sejumlah bit yang tidak

benar. Misalnya bila bit check 1,2, dan 8 mengalami kesalahan (error), maka bit

inversinya adalah 11, karena itu hanya satu-satunya yang diperiksa oleh bit 1,2, dan 8.

Gambar 12 menggambarkan beberapa karakter ASCII 7-bit yang diencode sebagai

codeword 11 bit dengan menggunakan kode Hamming. Perlu diingat bahwa data

terdapat pada posisi bit 3,5,6,7,9,10,11.

Kode Hamming hanya bisa memperbaiki error tunggal. Akan tetapi, ada trick

yang dapat digunakan untuk memungkinkan kode Hamming dapat memperbaiki error

yang meletup. Sejumlah k buah codeword yang berurutan disusun sebagai sebuah

matriks, satu codeword per baris. Biasanya, data akan ditransmisikan satu baris

codeword sekali, dari kiri ke kanan. Untuk mengkoreksi error yang meletup, data

harus ditransmisikan satu kolom sekali, diawali dengan kolom yang paling kiri.

Ketika seluruh k bit telah dikirimkan, kolom kedua mulai dikirimkan, dan seterusnya.

Pada saat frame tiba pada penerima, matriks direkonstruksi, satu kolom per satuan

waktu. Bila suatu error yang meletup terjadi, paling banyak 1 bit pada setiap k

codeword akan terpengaruh. Akan tetapi kode Hamming dapat memperbaiki satu

error per codeword, sehingga seluruh blok dapat diperbaiki. Metode ini memakai kr

bit check untuk membuat km bit data dapat immune terhadap error tunggal yang

meletup dengan panjang k atau kurang.

2. Kode-kode Pendeteksian Kesalahan

Kode pendeteksian error kadang kala digunakan dalam transmisi data.

Misalnya, bila saturan simplex, maka transmisi ulang tidak bisa diminta. Akan tetapi

sering kali deteksi error yang diikuti oleh transmisi ulang lebih disenangi. Hal ini

disebabkan karena pemakaian transmisi ulang lebih efisien. Sebagai sebuah contoh

yang sederhana, ambil sebuah saluran yang errornya terisolasi dan mempunyai laju

error 10 –6 per bit.

26

Page 27: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Anggap ukuran blok sama dengan 1000 bit. Untuk melaksanakan koreksi

error blok 1000 bit, diperlukan 10 bit check; satu megabit data akan membutuhkan

10.000 bit check. Untuk mendeteksi sebuah blok dengan error tunggal 1-bit saja,

sebuah bit parity per blok akan mencukupi. Sekali setiap 1000 blok dan blok

tambahan (1001) akan harus ditransmisikan. Overhead total bagi deteksi error +

metoda transmisi ulang adalah hanya 2001 bit per megabit data, dibanding 10.000 bit

bagi kode Hamming.

Bila sebuah bit parity tunggal ditambahkan ke sebuah blok dan blok dirusak

oleh error letupan yang lama, maka probabilitas error dapat untuk bisa dideteksi

adalah hanya 0,5 hal yang sangat sulit untuk bisa diterma. Bit-bit ganjil dapat

ditingkatkan cukup banyak dengan mempertimbangkan setiap blok yang akan dikirim

sebagai matriks persegi panjang dengan lebar n bit dan tinggi k bit. Bit parity dihitung

secara terpisah bagi setiap kolomnya dan ditambahkan ke matriks sebagai baris

terakhir. Kemudian matriks ditransmisikan kembali baris per baris. Ketika blok tiba,

penerima akan memeriksa semua bit parity, Bila ada bit parity yang salah, penerima

meminta agar blok ditransmisi ulang.

Metoda ini dapat mendeteksi sebuah letupan dengan panjang n, karena hanya

1 bit per kolom yang akan diubah. Sebuah letupan dengan panjang n+1 akan lolos

tanpa terdeteksi. Akan tetapi bila bit pertama diinversikan, maka bit terakhir juga

akan diinversikan, dan semua bit lainnya adalah benar. (Sebuah error letupan tidak

berarti bahwa semua bit salah; tetapi mengindikasikan bahwa paling tidak bit pertama

dan terakhirnya salah). Bila blok mengalami kerusakan berat akibat terjadinya error

letupan yang panjang atau error letupan pendek yang banyak, maka probabilitas

bahwa sembarang n kolom akan mempunyai parity yang benar adalah 0,5. Sehingga

probabilitas dari blok yang buruk akan bisa diterima adalah 2 –n.

27

Page 28: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Walaupun metoda di atas kadang-kadang adekuat, pada prakteknya terdapat

metode lain yang luas digunakan: Kode polynomial (dikenal juga sebagai cyclic

redundancy code atau kode CRC). Kode polynomial didasarkan pada perlakuan

string-string bit sebagai representatsi polynomial dengan memakai hanya koefisien 0

dan 1 saja. Sebuah frame k bit berkaitan dengan daftar koefisien bagi polynomial

yang mempunyai k suku, dengan range dari xk-1 sampai x0.

Polynomial seperti itu disebut polynomial yang bertingkat k-1. Bit dengan

orde tertinggi (paling kiri) merupakan koefisien dari xk-1; bit berikutnya merupakan

koefisien dari xk-2, dan seterusnya. Misalnya 110001 memiliki 6 bit, maka

merepresentasikan polynomial bersuku 6 dengan koefisien 1,1,0,0,0 dan 1:x5+x4+x0.

Aritmetika polynomial dikerjakan dengan modulus 2, mengikuti aturan teori

aljabar. Tidak ada pengambilan untuk pertambahan dan peminjaman untuk

pengurangan. Pertambahan dan pengurangan identik dengan EXCLUSIVE OR,

misalnya :

Pembagian juga diselesaikan dengan cara yang sama seperti pada pembagian

bilangan biner, kecuali pengurangan dikerjakan berdasarkan modulus 2. Pembagi

dikatakan “masuk ke” yang dibagi bila bilangan yang dibagi mempunyai bit sebanyak

bilangan pembagi.

Saat metode kode polynomial dipakai, pengirim dan penerima harus setuju

terlebih dahulu tentang polynomial generator, G(x). Baik bit orde tinggi maupun bit

orde rendah dari generator harus mempunyai harga 1. Untuk menghitung checksum

bagi beberapa frame dengan m bit, yang berkaitan dengan polynomial M(x), maka

frame harus lebih panjang dari polynomial generator. Hal ini untuk menambahkan

checksum keakhir frame sedemikian rupa sehingga polynomial yang

direpresentasikan oleh frame berchecksum dapat habis dibagi oleh G(x). Ketika

penerima memperoleh frame berchecksum, penerima mencoba membaginya dengan

28

Page 29: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

G(x). Bila ternyata terdapat sisa pembagian, maka dianggap telah terjadi error

transmisi.

Algoritma untuk perhitungan checksum adalah sebagai berikut :

Ambil r sebagai pangkat G(x), Tambahkan bit nol r ke bagian orde rendah

dari frame, sehingga sekarang berisi m+r bit dan berkaitan dengan polynomial

xrM(x).

Dengan menggunakan modulus 2, bagi string bit yang berkaitan dengan G(x)

menjadi string bit yang berhubungan dengan xrM(x).

Kurangkan sisa (yang selalu bernilai r bit atau kurang) dari string bit yang

berkaitan dengan xrM(x) dengan menggunakan pengurangan bermodulus 2.

Hasilnya merupakan frame berchecksum yang akan ditransmisikan. Disebut

polynomial T(x).

Tiga buah polynomial telah menjadi standard internasional:

Ketiganya mengandung x+1 sebagai faktor prima.CRC-12 digunakan bila panjang

karakternya sama dengan 6 bit. Dua polynomial lainnya menggunakan karakter 8 bit.

Sebuah checksum 16 bit seperti CRC-16 atau CRC-CCITT, mendeteksi semua error

tunggal dan error ganda, semua error dengan jumlah bit ganjil, semua error letupan

yang mempunyai panjang 16 atau kurang, 99,997 persen letupan error 17 bit, dan

99,996 letupan 18 bit atau lebih panjang.

Kendali Kesalahan

29

CRC-12 = X12 + X11 + X3 + X2 + X1 + 1

CRC-16 = X16 + X15 + X2 + 1

CRC-CCITT= X16 + X12 + X5 + 1

Page 30: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

Tujuan dilakukan pengontrolan terhadap error adalah untuk menyampaikan

frame-frame tanpa error, dalam urutan yang tepat ke lapisan jaringan. Teknik yang

umum digunakan untuk error control berbasis pada dua fungsi, yaitu:

Error detection, biasanya menggunakan teknik CRC (Cyclic Redundancy

Check) Automatic Repeat Request (ARQ), ketika error terdeteksi, pengirim meminta

mengirim ulang frame yang terjadi kesalahan.

Mekanisme Error control meliputi :

Ack/Nak : Provide sender some feedback about other end

Time-out: for the case when entire packet or ack is lost

Sequence numbers: to distinguish retransmissions from originals

Untuk menghindari terjadinya error atau memperbaiki jika terjadi error yang

dilakukan adalah melakukan perngiriman message secara berulang, proses ini

dilakukan secara otomatis dan dikenal sebagai Automatic Repeat Request (ARQ).

Pada proses ARQ dilakukan beberapa langkah di antaranya :

Error detection

Acknowledgment

Retransmission after timeout

Negative Acknowledgment

30

Page 31: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

BAB II

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat setelah memperlajari Data Link Layer, yaitu sebagai

berikut :

Data link layer merupakan lapisan kedua terbawah dari OSI.

Data link layer dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi

data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan

fisik.

Data link layer terdapat protocol, layanan, framing, control aliran, deteksi dan

koreksi error, serta kendali kesalahan.

Saran

Setelah memperlajari Data Link Layer, Penulis menyarankan :

Dapat memahami pengertian serta fungsi data link layer

Dapat lebih memahami mekanisme aliran control (flow control)

Dapat memahami macam-macam, serta cara kerja deteksi dan koreksi error

31

Page 32: Materi Jaringan Komputer Tentang OSI

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.wikipedia.com

www.studiedinformatic.com

32