Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

13
SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA A. SEJARAH SMA Negeri 2 Palangka Raya didirikan dengan nomor : C.173/1983 tanggal: 9 Nopember 1983 dittd : Prof. Dr. Nugroho Notosusanto (8 Desember 1983) Sebelum kepindahan dilokasi Universitas Palangka Raya, SMA Negeri 2 Palangka Raya menginduk di SMPP 1 Palangka Raya (Sekarang SMA Negeri 3 Palangka Raya). Untuk Tahun Pelajaran 1983/1984 Pada tanggal 28 Oktober 1983 tepat pukul 14.00 WIB hari Jumat keluarga besar SMA Negeri 2 Palangka Raya berpindah tempat (hijrah) dari SMPP 1 Palangka Raya ke tempat yang baru yaitu dilokasi Universitas Palangka Raya (UNPAR). Pada Tahun Pelajaran 1990/1991 keluarga besar SMA Negeri 2 Palangka Raya berpindah lagi dari lokasi Universitas Palangka Raya ke gedung bekas SPG-1 Palangka Raya. Atas kesepakatan dewan guru dan kepala sekolah pada waktu itu dijabat oleh Bapak Drs. A. S. Subari maka ditetapkan untuk hari Ulang Tahunnya dirayakan setiap tanggal 28 Oktober. Riwayat pejabat kepala-kepala sekolah di SMA Negeri 2 Palangka Raya: No. Nama Tahun 1. Bapak Drs. A.S. Subari 1984-1987 2. Bapak Drs. Joko Wahyudi 1987-1996 3. Bapak Drs. Yuwono 1996-1999 4. Bapak Drs. Itar Kamang Iman 1999-2009 5. Ibu Dra. Badah Sari 2009-sekarang Pada Tahun Pelajaran 2004/2005 SMA Negeri 2 Palangka Raya menjadi salah satu SMA yang menjdi Rintisan Sekolah yang melaksanakan KBK (Kurikulum Berbasis 1

description

Materi untuk seleksi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun 2013/2014 yang saya buat saat membuat persiapan seleksi.

Transcript of Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Page 1: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA

A. SEJARAH

SMA Negeri 2 Palangka Raya didirikan dengan

nomor : C.173/1983

tanggal: 9 Nopember 1983

dittd : Prof. Dr. Nugroho Notosusanto (8 Desember 1983)

Sebelum kepindahan dilokasi Universitas Palangka Raya, SMA Negeri 2 Palangka Raya

menginduk di SMPP 1 Palangka Raya (Sekarang SMA Negeri 3 Palangka Raya).

Untuk Tahun Pelajaran 1983/1984

Pada tanggal 28 Oktober 1983 tepat pukul 14.00 WIB hari Jumat keluarga besar SMA

Negeri 2 Palangka Raya berpindah tempat (hijrah) dari SMPP 1 Palangka Raya ke tempat

yang baru yaitu dilokasi Universitas Palangka Raya (UNPAR). Pada Tahun Pelajaran

1990/1991 keluarga besar SMA Negeri 2 Palangka Raya berpindah lagi dari lokasi Universitas

Palangka Raya ke gedung bekas SPG-1 Palangka Raya.

Atas kesepakatan dewan guru dan kepala sekolah pada waktu itu dijabat oleh Bapak Drs.

A. S. Subari maka ditetapkan untuk hari Ulang Tahunnya dirayakan setiap tanggal 28

Oktober.

Riwayat pejabat kepala-kepala sekolah di SMA Negeri 2 Palangka Raya:

No

.

Nama Tahun

1. Bapak Drs. A.S. Subari 1984-1987

2. Bapak Drs. Joko Wahyudi 1987-1996

3. Bapak Drs. Yuwono 1996-1999

4. Bapak Drs. Itar Kamang Iman 1999-2009

5. Ibu Dra. Badah Sari 2009-sekarang

Pada Tahun Pelajaran 2004/2005 SMA Negeri 2 Palangka Raya menjadi salah satu SMA

yang menjdi Rintisan Sekolah yang melaksanakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetisi) di

Kalimantan Tengah. Pada Tahun Pelajaran 2006/2007 SMA Negeri 2 Palangka Raya

menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan menjadi salah satu SMA

yang menjdi Rintisan Sekolah Kriteria Mandiri (SKM) di Kalimantan Tengah. Pada Tahun

Pelajaran 2009/2010 SMA Negeri 2 Palangka Raya menjadi salah satu SMA yang menjdi

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kalimantan Tengah. Pada tahun 2013/2014

SMA Negeri 2 Palangka Raya ditunjuk sebagai pelaksana terbatas implementasi Kurikulum

2013.1

Page 2: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

B. KEPALA SEKOLAH

Dra. BADAH SARI adalah kepala SMA Negeri 2 Palangka Raya yang ke-4 sejak berdirinya

sekolah ini pada tahun 1983. Lahir di Tangkahen pada tahun 1960. Pendidikan yang dilalui

SD di Tangkahen, kemudian melanjutkan SLTP di Palangka Rayan dan SMA di Palangka Raya

(SPGN-1 Palangka Raya) yang sekarang merupakan gedung tempat SMAN-2.

C. VISI DAN MISI

Visi :

Sekolah bertaraf Internasional berdasarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berbudaya daerah.

Misi :

1. Melaksanakan pembelajaran yang inspiratif, inovatif dan menyenangkan peserta didik

berdasarkan Kurikulum Nasional yang diakui internasional

2. Memotivasi dan membantu siswa menggali potensi diri agar menggapai karakter

kepribadian yang bermoral

3. Menumbuhkan semangat berkompetisi dan beprestasi ke taraf internasional

4. Meningkatkan keprofesionalan lembaga berdasarkan standar nasional dan global

5. Menerapkan manajemen pendidikan berbasis sekolah yang menumbuhkan kemandirian,

kemitraan, partisipasif, keterbukaan dan akuntabel

6. Mengoptimalkan pendidikan dan tenaga kependidikan berkualifikasi akademik dan

berkompetisi profesional

7. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bertaraf internasional yang mampu

bersaing ditingkat global

8. Mengoptimalkan anggaran dan pembiayaan pendidikan sesuai standar pendidikan

nasional untuk mencapai kualitas bertaraf internasional

9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan

berdasarkan prinsip otonomi daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

10. Menjadi pusat pengembangan seni dan budaya daerah khas Kalimantan Tengah

Tujuan :

Mampu menampilkan kebiasaan sopan dan santun dan budi pekerti sebagai cerminan

akhlak mulia, Iman dan Taqwa

Mampu berbahasa inggris secara aktif

Mampu mengaktualisasi dirin dalam berbagai seni dan olahraga sesuai pilihannya

Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih

Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program minimal microsoft word dan

excell2

Page 3: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terbaik sesuai pilihannya

melalui pencapaian target pilihan yang ditentukannya sendiri

Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di

tingkat kecamatan, kota, provinsi dan nasional

Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environment dan pervocasial sesuai

dengan kandungan kecakapan hidup pada muatan lokal dan keterampilan.

D. TATA ORGANISASI

E. KOMITE SEKOLAH

Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam

sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran

yang sangat strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah.

Kehadirannya tidak hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya

memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat

menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi

serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program

pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,

dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.

3

Page 4: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus pun harus dapat

memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar, serta dapat dikelola secara

benar pula.

F. SARANA & PRASARANA

Sarana dan Prasarana yang dimiliki SMA Negeri-2 Palangka Raya :

1. Ruang Kelas (Ruang Teori) sebanyak 32 ruang (11 ruang masih dalam tahap penyelesaian

akhir) 

2. Ruang peribadatan : Mushola, Gereja Mini, dan Pura 

3. Perpustakaan

4. Sanggar Kesenian

5. Sanggar-sanggar kegiatan kesiswaan

6. Ruang Laboratorium :

oLaboratorium Fisika

oLaboratorium Kimia

oLaboratorium Biologi

oLaboratorium Multimedia

oLaboratorium Internet 

G. PRESTASI GURU

1. Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya Tahun 2012 (Dra. BADAH

SARI, MM)

2. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2012 (Dra. DEMINESI, M.Pd)

3. Juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2012 (SWARNIE, S.Pd, M.Pd)

4. Juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2011 (I NYOMAN SUARDANA,

S.Pd, M.Pd)

5. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2013 (HELITA, S.Pd, M.Pd)

6. Juara 1 Guru Berpresasi Tingkat Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2013 (HELITA, S.Pd,

M.Pd)

7. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2010 (HANA PERTIWI,

S.Pd, M.Pd)

8. Juara 1 Tingkat Nasional Blog Personal Edukatif Pustekkom tahun 2008 (RUDY HILKYA,

S.Pd, M.Pd)

H. EKTRAKURIKULER

SMA Negeri 2 Palangka Raya menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS

sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler lainnya adalah:

4

Page 5: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Sepakbola

Basket Ball

Volley Ball

Tari

Drum Band

Pramuka

5

Page 6: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

OBYEK WISATA PALANGKARAYA

1. DANAU TAHAI

Danau ini merupakan danau alam yang terbentuk karena adanya perubahan aliran sungai

Kahayan. Danau Tahai berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota. Danau Tahai memiliki

keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh danau-danau lainnya (terutama di luar Pulau

Kalimantan), yaitu airnya berwarna merah—yang disebabkan oleh akar-akar pohon di lahan

gambut. Di sekitar danau, pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan yang unik,

yaitu banyak terdapat rumah-rumah terapung—yang oleh penduduk setempat disebut

sebagai rumah lanting.

Lokasi danau ini mudah dijangkau. Lokasinya yang berada di pinggir jalan Palangkaraya—

Sampit membuat Danau Tahai tidak sulit untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi

maupun sarana transportasi umum. Jika menggunakan sarana transportasi umum,

pengunjung dapat naik bus jurusan Palangkaraya—Sampit dengan jarak tempuh sekitar 30

km dan turun di Desa Tahai. Dari Desa Tahai, pengunjung dapat langsung menuju lokasi

danau cukup dengan berjalan kaki.

Selain memiliki panorama yang sangat indah, obyek wisata Danau Tahai juga dilengkapi

dengan sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya: sepeda air angsa,

tempat duduk santai, perahu dayung/bermotor yang bisa disewa jika pengunjung ingin

mengelilingi danau, jembatan/titian penghubung, tempat karaoke, rumah makan terapung,

mushola, WC umum, dan areal parkir yang dilengkapi dengan pos keamanan di pintu

masuknya.

2. ARBORETUM NYARU MENTENG

Penangkaran Orangutan Nyaru Menteng milik Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival)

yang tidak jauh dari lokasi Danau Tahai ini. Di lokasi penangkaran ini, pengunjung dapat

menyaksikan kelucuan tingkah-laku orangutan yang berada di kandangnya. Selain melihat

orangutan, pengunjung juga dapat mencoba tracking ke dalam hutan yang masih terjaga

kelestariannya di sekitar areal penangkaran ini. Namun, tempat penangkaran ini tidak buka

setiap hari. Hanya pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya lokasi penangkaran ini dibuka

untuk umum.

3. TAMAN WISATA KUM-KUM

Kumkum berupa salah satu tujuan wisata masyarakat di PalangkaRaya , dan mungkin

merupakan salah satu tujuan wisata paling dekat. Dan karena satu-satunya tujuan wisata

yang paling dekat, maka sangat wajar jika di hari-hari tertentu tempat wisata ini sangat

ramai sekali.

6

Page 7: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

4. MUSEUM BALANGA

Museum ini terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dengan luas kurang lebih 5 (lima) Ha.

Museum ini berada di dalam kota Palangka Raya dan mudah untuk dikunjungi karena dibuka

setiap hari dari jam 08.00 – 12.00 WIB, dan ada petugas pemandu.

Museum Belanga ini berkiprah sebagai lembaga pelestarian, pendokumentasian, serta

penyajian berbagai koleksi peninggalan budaya suku Dayak dan segala yang berkaitan

dengan sejarah kehidupan suku dayak, seperti ethnografika, barang-barang warisan leluhur

dayak yang banyak memiliki kekuatan megic. Di museum ini tersimpan juga berbagai alat

tradisonal yang biasa dipakai oleh suku Dayak pada jaman dahulu seperti ―Mihing― (sebuah

penangkap ikan tradisional), baju sakarut atau baju Karungkong Sulau, atau juga baju

Basurat yang biasa dipakai pada upacara ritual, senjata-senjata suku Dayak seperti Mandau,

Sumpitan, Duhung, dan sebagainya.

5. TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING

Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu

tempuh kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,

dengan melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan

setapak. Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan

Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah

2.594 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata

Alam seluas 533 Ha.

7. BATU BANAMA

Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan panorama alam yang indah juga bisa

dikategorikan sebagai wisata yang mengandung relegius, karena pada lokasi areal wisata ini

terdapat Pura Agung Sali Paseban/Satya Dharma. Disamping itu legenda mengenai

terjadinya batu banama itu sendiri yang dilihat dari samping mirip seperti sebuah bahtera

yang terdampar.

8. TAMAN WISATA FANTASI BEACH

Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 21 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu

tempuh kira-kira 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Lokasi obyek wisata yang dikelola oleh pihak swasta ini, menawarkan berbagai

hiburan/permainan seperti, memancing, flying fox, sepeda air, Outbond, dan pada event

tertentu juga terkadang menghadirkan panggung hiburan berupa pertunjukan musik.

Kedepannya, pengelola tempat wisata ini berencana akan menambahkan beberapa fasilitas

hiburan/permainan lainnya seperti jet-ski, kolam renang, water boom, guna lebih menambah

minat pengunjung ke lokasi wisata ini.

7

Page 8: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

9. RUMAH BETANG

Rumah Betang (rumah panjang, rumah besar) merupakan rumah adat Dayak. Sesuai

dengan namanya rumah ini berukuran besar yang mampu menampung puluhan orang atau

keluarga yang mempunyai ikatan keluarga. Rumah betang sudah jarang ditemui, namun di

Kota Palangka Raya terdapat satu rumah betang yang sengaja dibangun sebagai

percontohan di Jl. D.I Penjaitan Kota Palangka Raya. Pada momen-momen tertentu, di rumah

betang ini sering dijadikan lokasi pertunjukan/festival budaya Dayak. Rumah betang ini juga

sering dijadikan tempat/objek foto bagi sebagian masyarakat baik warga pendatang maupun

lokal. Walaupun rumah betang sudah semakin jarang dipergunakan oleh masyarakat Dayak,

namun falsafah hidup rumah betang masih tertanam dan berkembang di dalam kehidupan

masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak misalnya, sangat menghargai perbedaan dan itu

cermin dalam kehidupan rumah betang dimana di dalam satu keluarga biasa terdiri dari

berbagai macam kepercayaan atau agama. Seperti Islam, Kristen dan Hindu Kaharingan.

Mereka dapat hidup rukun dan saling menghargai walaupun berbeda-beda kepercayaan dan

agama. Kekeluargaan, kegotong royongan, persatuan dan kesatuan merupakan sikap dan

prilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak yang tercermin dalam falsafah hidup rumah

betang.

10.SANDUNG

Di Kota Palangka Raya terdapat Sandung Ngabe Sukah, terletak di Jl. Dr. Murjani, Kecamatan

Pahandut. Sandung adalah sebuah bangunan kecil yang khusus diperuntukan bagi

penyimpanan tulang belulang orang yang telah meninggal setelah melalui upacara. tiwah.

11. PERAHU WISATA SUSUR SUNGAI

Perahu wisata yang diberi nama Rahai’i Pangun ini, merupakan perahu wisata yang dibuat

dengan konsep tradisionil-modern (hasil rancangan pembuat perahu lokal dan arsitek kapal

dari perancis). Perahu wisata ini memiliki 5 (lima) dobel kabin yang terletak di bawah dek

dengan 3 (tiga) kamar mandi (western style) yang sangat nyaman. Dek tengah di bagian

belakang dengan dapur, ruang makan, dan tempat duduk yang dilengkapi dengan

perpustakaan dan snack-bar. Dek atas dengan atap terpaulin, kursi lipat dan sofa rotan

untuk bersantai dan melihat keunikan sungai di Kalimantan Tengah. Kapal wisata ini

melayani berbagai paket wisata seperti, paket liburan keluarga, jamuan makan siang, pesta

ulang tahun, pertemuan/rapat, dll. Terdapat 4 (empat) rute wisata susur sungai yang

ditawarkan, yaitu:

1. Rute Pemancingan (lokasi Danau Tundai, Sungai Rungan dan sekitarnya)

2. Rute Wisata, atraksi burung elang (lokasi Sungai Kahayan)

3. Rute Wisata Orang Utan (lokasi Pulau Kaja Tangkiling)

4. Rute Wisata Pilihan (lokasi Bukit Rawi-Sandung Tmg. Surapati; lokasi pulau monyet, dll.)

8

Page 9: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

9

Page 10: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

SEJARAH SINGKAT KOTA PALANGKA RAYA

Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga

mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-Undang Darurat

Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan

Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus

sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota

Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957

dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut

yang mempunyai makna:

1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.

3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.

4. Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang

Maha Esa. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota

Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.

Sejarah pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari

pembentukan Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10

Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara

Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut Undang-Undang

Pembentukan Daerah Swatantra Propinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-

Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang menetapkan pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam

5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang

Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22

Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan

kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung

tanggal 20 Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di

Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan

fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin

oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN.

Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah

dilantiknya Bapak TJILIK RIWUT sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah

pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di

Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan

Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. NAHAN.

Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja

10

Page 11: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja

Administratif Palangka Raya.

Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja

Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Palangka di Pahandut.

2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.

3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.

Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua)

kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.

2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya

Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan

dan 17 (tujuh belas) kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan

untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni

1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja

Palangka Raya yang Otonom.

Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua

Komisi B DPRGR, Bapak L.S. HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat

Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M.

PANGGABEAN, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan

dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.

Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan

sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan

pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang

Kotapraja Palangka Raya.

Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara

Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah

pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun di

Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan

mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli

dengan 4 (empat) awak pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M.

Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari

Brigade Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan

parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

11

Page 12: Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya

Kalimantan Tengah Bapak TJILIK RIWUT ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan

oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.

Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,

Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah,

menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada

Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama

Kantor Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.

12