Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya
-
Upload
quirella-bellinda -
Category
Education
-
view
562 -
download
19
description
Transcript of Materi Duta SMA Negeri 2 Palangka Raya
SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA
A. SEJARAH
SMA Negeri 2 Palangka Raya didirikan dengan
nomor : C.173/1983
tanggal: 9 Nopember 1983
dittd : Prof. Dr. Nugroho Notosusanto (8 Desember 1983)
Sebelum kepindahan dilokasi Universitas Palangka Raya, SMA Negeri 2 Palangka Raya
menginduk di SMPP 1 Palangka Raya (Sekarang SMA Negeri 3 Palangka Raya).
Untuk Tahun Pelajaran 1983/1984
Pada tanggal 28 Oktober 1983 tepat pukul 14.00 WIB hari Jumat keluarga besar SMA
Negeri 2 Palangka Raya berpindah tempat (hijrah) dari SMPP 1 Palangka Raya ke tempat
yang baru yaitu dilokasi Universitas Palangka Raya (UNPAR). Pada Tahun Pelajaran
1990/1991 keluarga besar SMA Negeri 2 Palangka Raya berpindah lagi dari lokasi Universitas
Palangka Raya ke gedung bekas SPG-1 Palangka Raya.
Atas kesepakatan dewan guru dan kepala sekolah pada waktu itu dijabat oleh Bapak Drs.
A. S. Subari maka ditetapkan untuk hari Ulang Tahunnya dirayakan setiap tanggal 28
Oktober.
Riwayat pejabat kepala-kepala sekolah di SMA Negeri 2 Palangka Raya:
No
.
Nama Tahun
1. Bapak Drs. A.S. Subari 1984-1987
2. Bapak Drs. Joko Wahyudi 1987-1996
3. Bapak Drs. Yuwono 1996-1999
4. Bapak Drs. Itar Kamang Iman 1999-2009
5. Ibu Dra. Badah Sari 2009-sekarang
Pada Tahun Pelajaran 2004/2005 SMA Negeri 2 Palangka Raya menjadi salah satu SMA
yang menjdi Rintisan Sekolah yang melaksanakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetisi) di
Kalimantan Tengah. Pada Tahun Pelajaran 2006/2007 SMA Negeri 2 Palangka Raya
menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan menjadi salah satu SMA
yang menjdi Rintisan Sekolah Kriteria Mandiri (SKM) di Kalimantan Tengah. Pada Tahun
Pelajaran 2009/2010 SMA Negeri 2 Palangka Raya menjadi salah satu SMA yang menjdi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kalimantan Tengah. Pada tahun 2013/2014
SMA Negeri 2 Palangka Raya ditunjuk sebagai pelaksana terbatas implementasi Kurikulum
2013.1
B. KEPALA SEKOLAH
Dra. BADAH SARI adalah kepala SMA Negeri 2 Palangka Raya yang ke-4 sejak berdirinya
sekolah ini pada tahun 1983. Lahir di Tangkahen pada tahun 1960. Pendidikan yang dilalui
SD di Tangkahen, kemudian melanjutkan SLTP di Palangka Rayan dan SMA di Palangka Raya
(SPGN-1 Palangka Raya) yang sekarang merupakan gedung tempat SMAN-2.
C. VISI DAN MISI
Visi :
Sekolah bertaraf Internasional berdasarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berbudaya daerah.
Misi :
1. Melaksanakan pembelajaran yang inspiratif, inovatif dan menyenangkan peserta didik
berdasarkan Kurikulum Nasional yang diakui internasional
2. Memotivasi dan membantu siswa menggali potensi diri agar menggapai karakter
kepribadian yang bermoral
3. Menumbuhkan semangat berkompetisi dan beprestasi ke taraf internasional
4. Meningkatkan keprofesionalan lembaga berdasarkan standar nasional dan global
5. Menerapkan manajemen pendidikan berbasis sekolah yang menumbuhkan kemandirian,
kemitraan, partisipasif, keterbukaan dan akuntabel
6. Mengoptimalkan pendidikan dan tenaga kependidikan berkualifikasi akademik dan
berkompetisi profesional
7. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bertaraf internasional yang mampu
bersaing ditingkat global
8. Mengoptimalkan anggaran dan pembiayaan pendidikan sesuai standar pendidikan
nasional untuk mencapai kualitas bertaraf internasional
9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
10. Menjadi pusat pengembangan seni dan budaya daerah khas Kalimantan Tengah
Tujuan :
Mampu menampilkan kebiasaan sopan dan santun dan budi pekerti sebagai cerminan
akhlak mulia, Iman dan Taqwa
Mampu berbahasa inggris secara aktif
Mampu mengaktualisasi dirin dalam berbagai seni dan olahraga sesuai pilihannya
Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih
Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program minimal microsoft word dan
excell2
Mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terbaik sesuai pilihannya
melalui pencapaian target pilihan yang ditentukannya sendiri
Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di
tingkat kecamatan, kota, provinsi dan nasional
Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environment dan pervocasial sesuai
dengan kandungan kecakapan hidup pada muatan lokal dan keterampilan.
D. TATA ORGANISASI
E. KOMITE SEKOLAH
Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam
sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran
yang sangat strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah.
Kehadirannya tidak hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya
memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat
menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi
serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program
pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,
dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.
3
Agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus pun harus dapat
memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar, serta dapat dikelola secara
benar pula.
F. SARANA & PRASARANA
Sarana dan Prasarana yang dimiliki SMA Negeri-2 Palangka Raya :
1. Ruang Kelas (Ruang Teori) sebanyak 32 ruang (11 ruang masih dalam tahap penyelesaian
akhir)
2. Ruang peribadatan : Mushola, Gereja Mini, dan Pura
3. Perpustakaan
4. Sanggar Kesenian
5. Sanggar-sanggar kegiatan kesiswaan
6. Ruang Laboratorium :
oLaboratorium Fisika
oLaboratorium Kimia
oLaboratorium Biologi
oLaboratorium Multimedia
oLaboratorium Internet
G. PRESTASI GURU
1. Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya Tahun 2012 (Dra. BADAH
SARI, MM)
2. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2012 (Dra. DEMINESI, M.Pd)
3. Juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2012 (SWARNIE, S.Pd, M.Pd)
4. Juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2011 (I NYOMAN SUARDANA,
S.Pd, M.Pd)
5. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kota Palangka Raya tahun 2013 (HELITA, S.Pd, M.Pd)
6. Juara 1 Guru Berpresasi Tingkat Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2013 (HELITA, S.Pd,
M.Pd)
7. Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2010 (HANA PERTIWI,
S.Pd, M.Pd)
8. Juara 1 Tingkat Nasional Blog Personal Edukatif Pustekkom tahun 2008 (RUDY HILKYA,
S.Pd, M.Pd)
H. EKTRAKURIKULER
SMA Negeri 2 Palangka Raya menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS
sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler lainnya adalah:
4
Sepakbola
Basket Ball
Volley Ball
Tari
Drum Band
Pramuka
5
OBYEK WISATA PALANGKARAYA
1. DANAU TAHAI
Danau ini merupakan danau alam yang terbentuk karena adanya perubahan aliran sungai
Kahayan. Danau Tahai berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota. Danau Tahai memiliki
keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh danau-danau lainnya (terutama di luar Pulau
Kalimantan), yaitu airnya berwarna merah—yang disebabkan oleh akar-akar pohon di lahan
gambut. Di sekitar danau, pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan yang unik,
yaitu banyak terdapat rumah-rumah terapung—yang oleh penduduk setempat disebut
sebagai rumah lanting.
Lokasi danau ini mudah dijangkau. Lokasinya yang berada di pinggir jalan Palangkaraya—
Sampit membuat Danau Tahai tidak sulit untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi
maupun sarana transportasi umum. Jika menggunakan sarana transportasi umum,
pengunjung dapat naik bus jurusan Palangkaraya—Sampit dengan jarak tempuh sekitar 30
km dan turun di Desa Tahai. Dari Desa Tahai, pengunjung dapat langsung menuju lokasi
danau cukup dengan berjalan kaki.
Selain memiliki panorama yang sangat indah, obyek wisata Danau Tahai juga dilengkapi
dengan sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya: sepeda air angsa,
tempat duduk santai, perahu dayung/bermotor yang bisa disewa jika pengunjung ingin
mengelilingi danau, jembatan/titian penghubung, tempat karaoke, rumah makan terapung,
mushola, WC umum, dan areal parkir yang dilengkapi dengan pos keamanan di pintu
masuknya.
2. ARBORETUM NYARU MENTENG
Penangkaran Orangutan Nyaru Menteng milik Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival)
yang tidak jauh dari lokasi Danau Tahai ini. Di lokasi penangkaran ini, pengunjung dapat
menyaksikan kelucuan tingkah-laku orangutan yang berada di kandangnya. Selain melihat
orangutan, pengunjung juga dapat mencoba tracking ke dalam hutan yang masih terjaga
kelestariannya di sekitar areal penangkaran ini. Namun, tempat penangkaran ini tidak buka
setiap hari. Hanya pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya lokasi penangkaran ini dibuka
untuk umum.
3. TAMAN WISATA KUM-KUM
Kumkum berupa salah satu tujuan wisata masyarakat di PalangkaRaya , dan mungkin
merupakan salah satu tujuan wisata paling dekat. Dan karena satu-satunya tujuan wisata
yang paling dekat, maka sangat wajar jika di hari-hari tertentu tempat wisata ini sangat
ramai sekali.
6
4. MUSEUM BALANGA
Museum ini terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dengan luas kurang lebih 5 (lima) Ha.
Museum ini berada di dalam kota Palangka Raya dan mudah untuk dikunjungi karena dibuka
setiap hari dari jam 08.00 – 12.00 WIB, dan ada petugas pemandu.
Museum Belanga ini berkiprah sebagai lembaga pelestarian, pendokumentasian, serta
penyajian berbagai koleksi peninggalan budaya suku Dayak dan segala yang berkaitan
dengan sejarah kehidupan suku dayak, seperti ethnografika, barang-barang warisan leluhur
dayak yang banyak memiliki kekuatan megic. Di museum ini tersimpan juga berbagai alat
tradisonal yang biasa dipakai oleh suku Dayak pada jaman dahulu seperti ―Mihing― (sebuah
penangkap ikan tradisional), baju sakarut atau baju Karungkong Sulau, atau juga baju
Basurat yang biasa dipakai pada upacara ritual, senjata-senjata suku Dayak seperti Mandau,
Sumpitan, Duhung, dan sebagainya.
5. TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu
tempuh kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,
dengan melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan
setapak. Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan
Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah
2.594 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata
Alam seluas 533 Ha.
7. BATU BANAMA
Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan panorama alam yang indah juga bisa
dikategorikan sebagai wisata yang mengandung relegius, karena pada lokasi areal wisata ini
terdapat Pura Agung Sali Paseban/Satya Dharma. Disamping itu legenda mengenai
terjadinya batu banama itu sendiri yang dilihat dari samping mirip seperti sebuah bahtera
yang terdampar.
8. TAMAN WISATA FANTASI BEACH
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 21 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu
tempuh kira-kira 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Lokasi obyek wisata yang dikelola oleh pihak swasta ini, menawarkan berbagai
hiburan/permainan seperti, memancing, flying fox, sepeda air, Outbond, dan pada event
tertentu juga terkadang menghadirkan panggung hiburan berupa pertunjukan musik.
Kedepannya, pengelola tempat wisata ini berencana akan menambahkan beberapa fasilitas
hiburan/permainan lainnya seperti jet-ski, kolam renang, water boom, guna lebih menambah
minat pengunjung ke lokasi wisata ini.
7
9. RUMAH BETANG
Rumah Betang (rumah panjang, rumah besar) merupakan rumah adat Dayak. Sesuai
dengan namanya rumah ini berukuran besar yang mampu menampung puluhan orang atau
keluarga yang mempunyai ikatan keluarga. Rumah betang sudah jarang ditemui, namun di
Kota Palangka Raya terdapat satu rumah betang yang sengaja dibangun sebagai
percontohan di Jl. D.I Penjaitan Kota Palangka Raya. Pada momen-momen tertentu, di rumah
betang ini sering dijadikan lokasi pertunjukan/festival budaya Dayak. Rumah betang ini juga
sering dijadikan tempat/objek foto bagi sebagian masyarakat baik warga pendatang maupun
lokal. Walaupun rumah betang sudah semakin jarang dipergunakan oleh masyarakat Dayak,
namun falsafah hidup rumah betang masih tertanam dan berkembang di dalam kehidupan
masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak misalnya, sangat menghargai perbedaan dan itu
cermin dalam kehidupan rumah betang dimana di dalam satu keluarga biasa terdiri dari
berbagai macam kepercayaan atau agama. Seperti Islam, Kristen dan Hindu Kaharingan.
Mereka dapat hidup rukun dan saling menghargai walaupun berbeda-beda kepercayaan dan
agama. Kekeluargaan, kegotong royongan, persatuan dan kesatuan merupakan sikap dan
prilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak yang tercermin dalam falsafah hidup rumah
betang.
10.SANDUNG
Di Kota Palangka Raya terdapat Sandung Ngabe Sukah, terletak di Jl. Dr. Murjani, Kecamatan
Pahandut. Sandung adalah sebuah bangunan kecil yang khusus diperuntukan bagi
penyimpanan tulang belulang orang yang telah meninggal setelah melalui upacara. tiwah.
11. PERAHU WISATA SUSUR SUNGAI
Perahu wisata yang diberi nama Rahai’i Pangun ini, merupakan perahu wisata yang dibuat
dengan konsep tradisionil-modern (hasil rancangan pembuat perahu lokal dan arsitek kapal
dari perancis). Perahu wisata ini memiliki 5 (lima) dobel kabin yang terletak di bawah dek
dengan 3 (tiga) kamar mandi (western style) yang sangat nyaman. Dek tengah di bagian
belakang dengan dapur, ruang makan, dan tempat duduk yang dilengkapi dengan
perpustakaan dan snack-bar. Dek atas dengan atap terpaulin, kursi lipat dan sofa rotan
untuk bersantai dan melihat keunikan sungai di Kalimantan Tengah. Kapal wisata ini
melayani berbagai paket wisata seperti, paket liburan keluarga, jamuan makan siang, pesta
ulang tahun, pertemuan/rapat, dll. Terdapat 4 (empat) rute wisata susur sungai yang
ditawarkan, yaitu:
1. Rute Pemancingan (lokasi Danau Tundai, Sungai Rungan dan sekitarnya)
2. Rute Wisata, atraksi burung elang (lokasi Sungai Kahayan)
3. Rute Wisata Orang Utan (lokasi Pulau Kaja Tangkiling)
4. Rute Wisata Pilihan (lokasi Bukit Rawi-Sandung Tmg. Surapati; lokasi pulau monyet, dll.)
8
9
SEJARAH SINGKAT KOTA PALANGKA RAYA
Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga
mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-Undang Darurat
Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan
Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus
sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota
Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957
dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut
yang mempunyai makna:
1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.
3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.
4. Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang
Maha Esa. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota
Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.
Sejarah pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari
pembentukan Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10
Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut Undang-Undang
Pembentukan Daerah Swatantra Propinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang menetapkan pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam
5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22
Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan
kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung
tanggal 20 Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di
Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan
fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin
oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN.
Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah
dilantiknya Bapak TJILIK RIWUT sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di
Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan
Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. NAHAN.
Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja
10
Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja
Administratif Palangka Raya.
Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja
Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Palangka di Pahandut.
2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.
3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua)
kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.
2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya
Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan
dan 17 (tujuh belas) kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan
untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni
1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja
Palangka Raya yang Otonom.
Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua
Komisi B DPRGR, Bapak L.S. HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat
Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M.
PANGGABEAN, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan
dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.
Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan
sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan
pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang
Kotapraja Palangka Raya.
Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara
Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah
pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun di
Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan
mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli
dengan 4 (empat) awak pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M.
Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari
Brigade Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan
parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
11
Kalimantan Tengah Bapak TJILIK RIWUT ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan
oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.
Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,
Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah,
menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada
Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama
Kantor Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.
12