materi bahaya getaran ditempat kerja

13

Click here to load reader

description

kesehatan dan keselamatan kerja

Transcript of materi bahaya getaran ditempat kerja

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas kesehatan, dan merupakan pilar-pilar utama dalam pencapaian Indonesia Sehat 2010/2013. Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Disisi lain kegiatan industri dalam proses produksinya selalu disertai faktor-faktor yang mengandung resiko bahaya dengan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Setiap ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus dicegah. Karena ancaman seperti itu akan membawa kerugian baik material, moril maupun waktu terutama terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.UU no 14 th 1969 ttg ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja yg memuat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yg sesuai dg martabat manusia dan moral agama, dan pemerintah membina perlindungan kerja yg mencakup norma kesehatan dan higene persh, norma keselamatan kerja, norma kerja dan pemberian ganti rugi, perawatan, rehabilitasi dlm kecelakaan kerja, menekankan perawat sebagai tenaga kesehatan untuk melaksanakan tugas mengenai kesehatan pekerja dengan baik.1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian getaran?2. Apa jenis-jenis getaran?3. Apa pengaruh getaran di tempat kerja? 4. Bagaimana pengendalian getaran di tempat kerja?

1.3 TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui pengertian getaran2. Mengetahui jenis-jenis getaran3. Mengetahui pengaruh getaran di tempat kerja4. Mengetahui pengendalian getaran di tempat kerja

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN GETARANMenurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri, yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak- balik dari kedudukan keseimbangannya. Nilai ambang batas (NAB) getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2). Getaran yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Getaran dapat diartikan sebagai gerakan dari suatu sistem bolak-balik, gerakan tersebut dapat berupa gerakan yang harmonis sederhana dapat pula sangat kompleks, sifatnya dapat periodik atau random, stady-state atau intermitent (solid). Sistem/media : dapat berupa gas (udara), cairan (liquid) dan padat (solid). Apabila media tersebut adalah udara dan getaran yang terjadi dalam frekuensi 20 - 20.000 Hz akan menimbulkan suara (bunyi).

2.2JENIS-JENIS GETARAN KERJA 1.Getaran Umum (Whole body vibration) Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 20 Hz.2. Getaran Setempat (Hand arm vibration)Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai frekwensi 20 500 Hz.

2.3 PENGARUH GETARAN TERHADAP TENAGA KERJA A.Getaran Umum (wbv)Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :-Mengganggu kenyamanan kerja-Mempercepat timbulnya kelelahan kerja-Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja

Penentuan ke 3 macam tersebut berdasarkan 2 faktor yaitu :a.Tingkat Accelerasi / percepatan getaran-Mengganggu kenyamanan : 0,01 0,1 m/d t 2-Mempercepat timbulnya kelelahan : 0,1 1,1 m/d t 2-Gangguan kesehatan ; 1 10 m/d t 2Tingkat percepatan ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu misalnya:- 1 1,5 m/dt2: 4 jam- 1,5 3 m/dt2: 2,5 jam- 3 5 m/dt2: 1 jam- 5 6 m/dt2: 25 menit- 6,3 10 m/dt2: 1 menit Diatas 10 m/dt2 sama sekali tidak diperkenankan.

b. Frekwensi getaran Berpengaruh terhadap tubuh yaitu :Sumbu Z : arah kaki kepala atau sebaliknya yaitu 4 8 HzSumbu X : arah depan kebelakang atau sebaliknyaSumbu Y : arah kanan kekiri atau sebaliknyaSumbu X dan sumbu Y yaitu : 1 2 Hz

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu : 1. Gangguan aliran darah2. Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.3. Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru4. Gangguan pada otot atau persendianGejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki kesemutan. Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 20 Hz. Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang.Pada stadium I Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus gangguan penglihatan : mata berkunang kunang gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbanganPada stadium IITerjadi gangguan : pada otot / sendi

B.Getaran setempat ( Hav )Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 16 Hz.Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS (white fingers syndrome)Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 6 tahun dengan melalui beberapa stadium :Stadium I: Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.Stadium II: Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.Stadium III: Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat.

2.4 PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT GETARAN Ada empat hal utama yang perlu diperhatikan agar pekerja terhindar dari HAVS ( Hand-Arm Vibration Syndrome) Empat hal tersebut adalah :a.Modifikasi kerja untuk mengurangi paparan getaranModifikasi kerja untuk mengurangi paparan getaran dilakukan dengan mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasikan pajanan pada tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan, maka perlu dicari cara lain untuk mengurangi efek getaran tersebut. Demikian juga bila memungkinkan, alat-alat yang bergetar tinggi perlu diimprovisasi agar efek getaran yang sampai kepada genggaman tangan lebih kecil.b.Evaluasi kesehatanAdanya waktu istirahat untuk menghindari waktu yang terus menerus terpapar getaran. Pekerja yang menggunakan alat bergetar terus menerus perlu mengambil waktu istirahat 10 menit tiap jam selama penggunaan alat bergetar tersebut. Pekerja yang ditempatkan pada pekerjaan yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah yang abnormal dan terutama pekerja dengan Raynauds Syndrome tidak boleh bekerja dengan alat-alat tangan yang bergetar. Demikian pula pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS yang sedang ataupun berat sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan apapun alat yang bergetar.c. Cara kerja sehari-hari; danPekerja yang bekerja dengan alat-alat tangan yang bergetar perlu memakai sarung tangan hangat dengan multi lapisan dan sebaiknya memakai sarung tangan anti getaran bila memungkinkan. Sebelum bekerja, tangan perlu dihangatkan untuk menjaga aliran darah tetap lancar. Ini terutama penting bila udara dingin. Idealnya agar tetap hangat ketika digunakan, maka sarung tangan perlu ditaruh di lemari penghangat atau dekat radiator. Usahakan untuk tidak menyentuh benda-bendadingin. Pekerja yang menggunakan alat-alat bergetar sebaiknya tidak boleh membiarkan tangannya menjadi dingin. Bila tangan pekerja tersebut menjadi basah atau dingin, dia harus mengeringkannya dan memakai sarung tangan yang kering dan hangat sebelum terpapar getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin perlu memakai baju yang tetap bisa menghangatkan tubuh karena temperatur tubuh yang rendah dapat membuat pekerja lebih rentan terhadap HAVS.d. Pendidikan bagi pekerjaPekerja yang akan menggunakan alat-alat tangan bergetar perlu diberikan pelatihan tentang hazard getaran dan mereka perlu diajarkan bagaimana meminimalisasikan efek getaran tersebut. Pekerja perlu diberitahukan gejala-gejala awal HAVS sehingga mereka dengan segera mencari pengobatan agar terhindar dari gejala yang semakin parah.Pekerja yang merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena tembakau dapat mempengaruhi aliran darah. Dan pekerja yang terkena HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah, itu sebabnya mereka yang bekerja dengan alat-alat bergetar dilarang merokok.2.5 PENANGGULANGAN PENYAKIT AKIBAT GETARANPenatalaksanaan penderita HAVS perlu dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai ahli yang terkait yang meliputi: a.Physiobalneotherapy (terapi olahraga, olahraga di dalam kolam dan fisioterapi)b. Pemberian obat (vasodilator, stabilisasi otonomik, calcium channel blockers, pentoxyphylline) untuk memperbaiki fleksibilitas sel darah merahc.Terapi bloking sarafd.Terapi bedah untuk paralisa atau paresis nervus ulnarise.Pendidikan bagi pasien. Sekalipun telah dilakukan seluruh terapi tersebut di atas, efek pemulihan membutuhkan waktu yang lama.

2.6 PENGENDALIAN GETARANCara-cara pengendalian getaran antara lain adalah sebagai berikut :a.Eliminasi Mendesign ulang alat-alat yang bergetar angan bersentuhan langsung.b. Subtitusi Memilih peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya. Peralatan tersebut adalah yang telah dilengkapi dengan damping didalamnya (internal damping). c.Rekayasa TeknikMenambah/menyisipkan damping diantara tangan dan peralatan. misalnya : memasang damping material diantara badan peralatan dan pegangan peralatan dan membalut pegangan peralatan karet.d.IsolasiMemakai remote controle.e.AdministrasiMengatur waktu kerja, sebagai berikut : Rotasi jenis pekerjaan dan pengaturan jam kerja, sehingga sesuai dengan Threshold Limit Values.f.Alat Pelindung Diri Memakai sarung tangan karet busa pada waktu mengoperasikan peralatan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANGetaran merupakan salah satu factor fisik yang dapat mempengaruhi seorang tenaga kerja, bilamana pekerja tersebut bekerja dengan menggunakan alat yang dijalankan oleh mesin. Seperti halnya kebisingan, getaran pun dapat diukur nilainya apakah sesuia atau malah melampaui NAB yang telah ditentukan.3.2 SARANKesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh elemen yang ikut terlibat dalam masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Panitia Bulan K3. 2010. Getaran. http: //k3pelakan.blogspot.com / 2010 /10/ getaran.html. ( diakses tanggal 18 november 2014 ) 9