MATERI BAHAN CETAK.doc

13
RISKA PERWITASARI/112110223 Bahan cetak dapat dikelompokkan berdasarkan pada cara bahan tersebut mengeras yaitu reversible dan ireversible. a. Reversible Bahan ini melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan, tanpa terjadi perubahan kimia. Hidrokoloid reversibel dan kompoun cetak( campuran resin dan malam) termasuk dalam katagori ini. b. Ireversibel Terjadi reaksi kimia, sehingga bahan tidak dapat diubah kembali ke keadaan semula pada klinik dokter gigi.misalnya hidrokoloid alginat, pasta cetak oksida seng eugenol (OSE) dan plaster of paris mengeras dengan reaksi kimia, sedang bahan cetak elastomerik mengeras dengan polimerisasi. Cara lain mengelompokkan bahan cetak gigi adalah menurut penggunaanya yaitu bahan cetak elastik dan bahan cetak tidak elastik. 1. Bahan cetak elastik Dapat secara akurat memproduksi dengan baik strutur keras maupun lunak dari rongga mulut, termasuk underkut dan celah proksimal. Meskipun bahan ini dapat dipakainuntuk mencetak pasien tanpa gigi, kebanyakan digunakan untuk membuat model cor untuk gigi tiruan sebagian cekat atau lepasan serta untuk unit restorasi tunggal. 2. Bahan cetak tidak elastik Beberapa bahan cetak menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui underkut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan. Bahan cetak tidak elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukan agar . Meskipun bahan cetak ersebut sudah tidak digunakan lagi untuk pasien bergigi, bahan tidak elastik ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan pasien tak bergigi Macam macam Bahan Cetak:

Transcript of MATERI BAHAN CETAK.doc

Page 1: MATERI BAHAN CETAK.doc

RISKA PERWITASARI/112110223

Bahan cetak dapat dikelompokkan berdasarkan pada cara bahan tersebut mengeras yaitu reversible dan ireversible.

a. Reversible

Bahan ini melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan, tanpa terjadi perubahan kimia. Hidrokoloid reversibel dan kompoun cetak( campuran resin dan malam) termasuk dalam katagori ini.

b. Ireversibel

Terjadi reaksi kimia, sehingga bahan tidak dapat diubah kembali ke keadaan semula pada klinik dokter gigi.misalnya hidrokoloid alginat, pasta cetak oksida seng eugenol (OSE) dan plaster of paris mengeras dengan reaksi kimia, sedang bahan cetak elastomerik mengeras dengan polimerisasi.

Cara lain mengelompokkan bahan cetak gigi adalah menurut penggunaanya yaitu bahan cetak elastik dan bahan cetak tidak elastik.

1. Bahan cetak elastik

Dapat secara akurat memproduksi dengan baik strutur keras maupun lunak dari rongga mulut, termasuk underkut dan celah proksimal. Meskipun bahan ini dapat dipakainuntuk mencetak pasien tanpa gigi, kebanyakan digunakan untuk membuat model cor untuk gigi tiruan sebagian cekat atau lepasan serta untuk unit restorasi tunggal.

2. Bahan cetak tidak elastik

Beberapa bahan cetak menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui underkut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan. Bahan cetak tidak elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukan agar . Meskipun bahan cetak ersebut sudah tidak digunakan lagi untuk pasien bergigi, bahan tidak elastik ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan pasien tak bergigi

Macam macam Bahan Cetak:

a. Bahan Cetak Hidrokoloid1. AGAR (hidrokoloid reversibel)

Komposisi

Agar merupakan salah satu jenis koloid hidrofilik organic yang diekstrat dari rumput laut jenis tertentu. Terdapat dalam konsentrasi 8% - 15%, bergantung pada sifat bahan yang dimaksud. Kandungan utamanya adalah air (>80%). Untuk memperkuat gel, biasanya ditambah sedikit boraks. Namun sayangnya boraks merupakan salah satu jenis retarder terbaik untu pengerasan gypsum. Kandungan air yang berlebih dalam agar juga dapat memperlambat pengerasan gypsum. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan pengaruh air dan boraks pada

Page 2: MATERI BAHAN CETAK.doc

gel, ditambahkan sedikit kalium sulfat. Kalium sulfat merupakan zat pemercepat pengerasan gypsum. Beberapa bahan pengisi juga diberikan, seperti tanah diatoma, tanah liat, silica, malam, karet dan serbuk kakuk serupa. Zat lain seperti timol dan gliserin juga ditambahkan untuk menjadi bakterisit dan bahan pembuat plastic.

Proses Gelasi

Proses gelasi merupakan suatu proses pengerasan hidrokoloid reversible. Perubahan fisik sol-gel dipengaruhi oleh perubahan temperature. Namun untuk perubahan dari gel menjadi sol diperlukan titik didih yang lebih tinggi (temperature liquefaction = 70-100 derajat). Biasanya sol berubah menjadi gel pada suhu 37-50 derajat. Temperature gelasi dipengaruhi oleh beberapa factor termasuk berat molekul, kemurnian agar, dan rasio terhadap komposisinya. Ketidaksamaan temperature gelasi dan temperatu pendinginan inilah yang menyebabkan agar dapat digunakan sebagai bahan cetak dalam kedokteran gigi.

Manipulasi Agar :

1) Tahapan pertama adalah mengubah gel hidrokoloid menjadi sol. Cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan air panas. Sebaiknya bahan dibiarkan dalam tempertur ini selama 10 menit. Setelah dilelehkan, bahan dapat disimpan dalam keadaan sol sampai waktunya diinjeksikan ke dalam preparasi kevitas atau diisikan ke sendok cetak. Temperatur yang terlalu rendah dapat menghasilkan bahan cetak dengan kekentalan yang lebih tinggi dan tidak mampu mereproduksi detail halus dengan tepat.

2) Suhu penyimpanan 65 derajat terlalu tinggi untuk rongga mulut. Oleh karena itu, bahan perlu didinginkan terlebih dahulu (ditempered). Untuk tahap preparasi, sebuah tube dikeluarkan dari kompartemen penyimpanan dan dimasukkan ke sendok cetak, sepotong kasa diletakkan diatas bahan yang terletak di sendok cetak, kemudian diletakkan lagi di kompertemen pendingin 45 derajat selama 3-10menit. Waktu yang berbeda-beda tergantung pada jenis hidrokoloid dan keenceran yang diinginkan oleh dokter gigi. Sebagai tambahan, selain menurunkan temperature, pendinginan juga dapat meningkatkan kekentalan bahan hidrokoloid sehingga bahan tidak mengalir keluar sendok cetak.

Bahan tidak boleh terlalu encer sehingga mengalir keluar sendok cetak, terutama saat mencetak rahang bawah. Sebaliknya, bahan tidak boleh terlalu kental, sehingga sulit menembus semua detail gigi-geligi dan jaringan lunak.

Hubungan tegangan – regangan dari bahan hidrokoloid berubah begitu besarnya beban berubah. Sifat ini menunjukkan perlunya mengeluarkan cetakan dari dalam mulut dengan cepat. Karena apabila pengeluaran cetakan dari dalam mulut secra perlahan, diputar atau diungkit akan menyebabkan terjadi distorsi.

Page 3: MATERI BAHAN CETAK.doc

2. Alginat

Komposisi

Alginat merupakan hidrokoloid ireversibel yang komponen utamanya adalah salah satu alginate larut air seperti natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Alginate yang dicampur air akan membentuk sol dengan cepat. Besar berat molekul alginate bervariasi, semakin besar berat molekul maka kekentalan sol akan bertambah. Biasanya ditambahkan bahan pengisi seperti tanah diatoma yang berfungsi sebagai penambah kekerasan dan kekuatan gel alginate. Oksida seng juga merupakan bahan pengisi yang mempengaruhi sifat fisik serta waktu pengerasan gel.

Lamanya Penyimpanan

Temperatur dan kontaminasi kelembaban udara merupakan 2 faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bubuk alginate. Bahan cetak alginate dikemas dalam kantung tertutup secara individual dengan berat bubuk yang sudak ditakar untuk membuat satu cetakan, atau dalam kaleng besar yang tertutup rapat.

Proses Gelasi

Reaksi khas sol-gel dapat digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginate larut air dengan kalsium sulfat dan pembentukan gel kalsium alginate yang tidak larut. Kalsium sulfat cepat bereaksi untuk membentuk kalsium alginate tak larut air dari kalium atau natrium alginate dalam larutan cair. Produk kalsium alginate sangat cepat, oleh karena itu tidak tersedia waktu yang cukup untuk bekerja. Oleh karena itu perlu ditambahkan garam pemerlambat (retarder) seperti trinatrium untuk memperpanjang waktu kerja.

Manipulasi Alginat :

1) Campurkan bubuk alginate yang telah ditakar dengan air sesuai takaran pada bowl. Gerakan pengadukan yang salah dapat merusak bahan alginate. Cara pengadukan yang benar adalah dengan menggunakan spatula logam, awali dengan gerakan angka delapan, dan lanjutkan dengan menekan bahan ke dinding bowl searah 180derajat. Waktu pengadukan terlalu lama juga dapat merusak alginate. Biasanya 45 detik sampai 1 menit adalah waktu yang pas untuk mengaduk alginate.

2) Bahan harus mencapai konsistensi tertentu sehingga tidak mengalir keluar sendok cetak dan menyebabkan tersedak. Bahan cetak juga harus menempel pada sendok cetak agar dapat ditarik dari sekitar gigi. Ketebalan cetakan alginate antara sendok cetak dan jaringan harus sekurang-kurangnya 3mm.

Kekuatan gel maksimal diperlukan untuk mencegah fraktur dan menjamin bahwa cetakan cukup elastic ketika dikeluarkan dari mulut, Katahanan terhadap

Page 4: MATERI BAHAN CETAK.doc

sobekan pada alginate akan meningkat bila cetakan dikeluarkan dengan sentakan secara tiba-tiba, Keakuratan cetak alginate kurang, karena dia tidak dapat menembus detail kecil yang ada pada gigi.

b. Bahan Cetak Elostomerik Tanpa Air

Secara kimia terdapat 4 jenis : polisulfida, slikon polimerisasi kondensasi, silikon polimerisasi tambahan, polieter. Merupakan sistem 2 komponen yang dikemas dalam bentuk pasta. Kedua pasta yang berbeda warna dikeluarkan dalam panjang yang sama pada kertas pengaduk dan diaduk dengan spatula sampai terbentuk warna homogen.

1. Bahan cetak polisulfid

Komposisi

Pasta basis mengandung polimer polisulfid, bahan pengisinya yang cocok(seperti lithopone dan titanium dioksida) untuk memberikan kekuatan yang diperlukan, bahan pembentuk sifat plastik(seperti dibutil phtlat) untuk menghasilkan kekentalan yang tepat bagi pasta, sulfur ± 0,5%. Untuk menungkatka reaksi yang disebut sebagai pasta katalis atau aselator reaksi mengandung timah dioksid yang menghasilkan sifat warna cokelat gelap.

Manipulasi

Pasta katalis dan pasta basis dikeluarkan denagn panjang yang sama pada lembaran kaca pengaduk. Pasta katalis mula- mula dikumpulkan pada spatula tahan karat dan kemudian diistribusikan di atas pasta basis, diaduk di lembar pengadukan.

Yaitu bahan cetak elastomerik yang paling sedikit kekakuannya. Kelenturan ini denagn tekanan minimal, memiliki ketahanan tertinggi terhadap robekan.

Polisulfid mempunyai hasil hitung kematian sel yang terendah (kurang memiliki efek pada kehidupan sel).

Keuntungan :

1) Waktu kerja lama

2) Tebukti akurat

3) Ketahanan robek tinggi

4) Sedikit hidrofibik

5) Harga tidak mahal

6) Wakktu penyimpanan lama

Page 5: MATERI BAHAN CETAK.doc

Kerugian :

1) Memerlukan sendok cetak perseorangan

2) Harus diisi dengan stone secepatnya

3) Berpotensi terhadap distorsi yang nyata

4) Aroma mengganggu pasien

5) Kotor dan menimbulakan noda pada pakaian

6) Hasil pengisian berikutnya kurang akurat

2. Bahan Cetak Silikon Kondensasi

Dikemas sebagai pasta basis dan katalis atau cairan dengan kekentalan rendah. Karena polimer silikon merupakan suatu cairan,silikon koloidal / logam oksida ukuran mikro ditambahkan sebagai pengisi untuk membetuk suatu pasta. Pengaruh pengisi terhadap kekuatan adalah hal yang lebih penting untuk suatu elastomer silikon dibanding cetakan yang lainnya. Bhan denagn kekentalan tinggi(putty, seperti dempulan) dikembangkan untuk mengatur pengerutan polimerisasai yang besar dari bahan cetak silikon kondensasi.

Manipulasi

Panjang basis yang sesuai dikeluarkan dari dalam tubepada lembar pengaduk. Lalu satu tetes cairan katalis ditambahkan untuk tiapa unit panjang basis. Bhan ini agak sulit diaduk karena perbedaan- perbedaan komponen

Lebih ideal daripada polisulfid. Menunjukkan deformasi permanen minimal dan dapat kembali ke bebtuk semula dengan cepat bila direnggangkan. Bila terlalu kaku.

Silkon dapat diterima secara biologis sehingga tidak menyebabkan masalah

Keuntungan :

1) Tersedia waktu kerja dan waktu pengerasan yang cukup

2) Aroma menyenangkan dan tidak menimbulkan bercak

3) Memiliki ketahan robek yang cukup

4) Memiliki sifat elastik yang dikeluarkan

5) Distorsi lebih sedikit ketika dikeluarkan

Kerugian :

1) Cukup akurat jika langsung dituang

2) Kestabilan dimensi buruk

Page 6: MATERI BAHAN CETAK.doc

3) Berpotensi pada distorsi yag nyata

4) Metode puttywash merupakan teknik yang sensitif

5) Sedikit lebih mahal

3. Bahan Cetak Silikon dengan Reaksi Tambahan

Manipulasi

Vinyl polysiloxane encer dan agak kental dikenas dalam dua pasta, bahan putty dikemas dalam dua toples yang terdiri dari bahan basis denagn kekentalan tinggi dam bahan katalis. Bahan havy, body dan putty telah dimodifikasi untuk menggunakan alat pengaduk otomatis, dengan menggunakan alat mekanis tersebut, terdapat keseragaman dalam membagi danmengaduk bahan, semakin kecil kemungkiana masuknya udara ke dalam adukan, waktu pengadukan menjadi lebih singkat, kontaminasi bahan lebih sedikit. Bahan cetak yang telah diaduk dimasukkan langsung ke dalam sendok cetak yang dilapisi adhesi. Waktu kerja dan pengerasan, dapat diperpanjang 100% dengan penambahan retarder yang dipasok oleh masing- masing pabrik dan dengan pendinginan alas pengaduk. Silikan dapat disimpan di lemari es.

Merupakan bahan bersifat elastis paling ideal. Distorsi ketiak mengeluarkan melalui underkut umumnya tidak terjadi.

Bahaya tertinggalnya sebagian bahan sirna mengeluarkan cetakan dapat dihindari dengan penanganan bahan yang tepat dan pemeriksaan tepi cetakan secara cermat untuk tidak ada daerah yang sobek. Benda asing dari bahan cetak dapat menyebabkan inflamasi gingiva yang parah dan mungkin salah diagnosis pada kunjungan berikutnya.

Keuntungan :

Waktu pengerasan lebih pendek

Mudah diaduk alat otomatis

Kekuatan robek sedang

Kakuratan amat tinggi

Distorsi tidak terdeteksi ketika dibuka

Bila hidrofilik, amat sesuai dengan gypsum

Kerungian :

Terbentuknya gas hidrogen pada beberapa bahan

Bahan hidrofilik tetap memerlukan penanganan hati- hati dan lingkungan amat -kering

Page 7: MATERI BAHAN CETAK.doc

Lebih mahal, khususnya alat pengaduk otomatis.

4. Bahan Cetak Polieter

Keuntungan :

Waktu kerja dan pengerasan cepat

Terbukti akurat

Ketahanan sobek cukup

Kurang hidrofibik

Distorsi kurang

Waktu penyimpanan lama

Kerugian :

Cukup akurat jika dituangkan langsung

Kestabilan dimensi buruk

Bersih, tetapi rasa tidak enak

Keras, sehingga meliputi permukaan undecut

Sedikit lebih mahal

Dapat diisi ulang

Pasta aselator

Alkil sulfonat aromatik sebagai tambahan terhadap bahan pengisi, waktu kerja dan pengerasan, kecepatan pengerasan polieter kurang sensitif terhadap perubahan temperatur.

Dermatitis kontak akibat polieter. Namun penelitian akhir- akhir ini menunjukkan tidak ada efek sitoksik yang berhubungan dengan katalis imin yang terjadi berasal dari bagia bahan cetak yang tertinggal di dalam sulkus.

Bahan yang paling keras tidak termasuk bahan puty viskositas tinggi kurang elastik dibanding vinyl polysixane

Page 8: MATERI BAHAN CETAK.doc
Page 9: MATERI BAHAN CETAK.doc
Page 10: MATERI BAHAN CETAK.doc