Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

26
Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa Materi bahan ajar Pengembangan Bahan Ajar (Materi Pembelajaran) 1. Apa bahan ajar (materi pembelajaran) itu? Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai 2. Apa prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar? Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: a. prinsip relevansi, relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. b. konsistensi, Prinsip Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. c. kecukupan. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. 3. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar? Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar , b. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar , 1

Transcript of Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Page 1: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

Materi bahan ajar

Pengembangan Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)

1. Apa bahan ajar (materi pembelajaran) itu?Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai

2. Apa prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar?Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:

a. prinsip relevansi, relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

b. konsistensi, Prinsip Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.

c. kecukupan. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

3. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar?Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :

a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar ,

b. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar ,c. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi , dand. memilih sumber bahan ajar.

Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama

1

Page 2: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.

2) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

3) Memilih sumber bahan ajar. Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.

3. Bagaimana menentukan cakupan dan urutan bahan ajar?a) Menentukan cakupan bahan ajar

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b) Menentukan urutan bahan ajarUrutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya materi operasi bilangan

2

Page 3: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa akan mengalami kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis. Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

4. Apa yang dimaksud dengan sumber bahan ajar?Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini: (a) buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas, (b) laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir, (c) Jurnal penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya, (d) Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar yang dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb., (e) Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan, (f) Buku kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi, (g) Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulananyang banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran, (h) Internet yang yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi, (i) Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi, dan (j) lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi). Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Tidak tepat pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.

3

Page 4: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

5. Bagaimana strategi dalam memanfaatkan bahan ajar?Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat i dua strategi, yaitu: (a) Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru dan (b) Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa

a. Strategi penyampaian bahan ajar oleh guruStrategi penyampaian bahan ajar oleh guru, diantaranya: (1) Strategi urutan penyampaian simultan; (2)Strategi urutan penyampaian suksesif; (3) Strategi penyampaian fakta; (4) Strategi penyampaian konsep; (5) Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip; dan (6) Strategi penyampaian prosedur.

i. Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global);

ii. Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.

iii. Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.),

iv. Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;

v. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.

vi. Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.

b. Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswaDitinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : (1) menghafal; (2) menggunakan; (3) menemukan; dan (4) memilih.1. Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal

(remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham

4

Page 5: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimides, dsb.

2. Menggunakan/mengaplikasikan (Use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.

3. Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalahmenemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air tanah.

4. Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak terlambat, dsb.

6. Apa yang dimaksud dengan materi prasyarat dan perbaikan, dan pengayaan?Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran. Kemungkinan pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekalan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya. Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial). Materi pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul remidial. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya

5

Page 6: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi.

Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Pengertian bahan ajar yang lain yaitu: bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.Bentuk-bentuk bahan ajar dapat berupa:

Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,

Audio Visual seperti: video/film,VCD Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH Visual: foto, gambar, model/maket. Multi Media: CD interaktif, Computer Based, Internet

Lembar kegiatan siswa atau “student work sheet” ialah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas.Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori maupun praktik.Langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai berikut:• Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.• Menyusun peta kebutuhan LKS• Menentukan judul LKS• Menulis LKS• Menentukan alat penilaian

Struktur Lembar Kerja Siswa secara umum adalah sebagai berikut: judul, mata pelajaran, semester, tempat petunjuk belajar kompetensi yang akan dicapai indikator informasi pendukung tugas-tugas dan langkah-langkah kerja penilaian

Apa perbedaan bahan ajar dan buku teks? Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar (KBM), sementara buku teks adalah sumber informasi yang disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu.

Ciri-ciri Bahan Ajar : Menimbulkan minat baca Ditulis dan dirancang untuk siswa Menjelaskan tujuan instruksional Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.

6

Page 7: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih Mengakomodasi kesulitan siswa Memberikan rangkuman Gaya penulisan komunikatif dan semi formal Kepadatan berdasar kebutuhan siswa Dikemas untuk proses instruksional Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

Ciri-ciri buku teks : Mengasumsikan minat dari pembaca Ditulis untuk pembaca (guru, dosen) Dirancang untuk dipasarkan secara luas Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional Disusun secara linear Stuktur berdasar logika bidang ilmu Belum tentu memberikan latihan Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa Belum tentu memberikan rangkuman Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif Sangat padat Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.

Pengertian ModulModul merupakan alat atau sarana  pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Dari sisi kebahasaannya, modul disusun secara sederhana sesuai dengan level berpikir anak SMK atau input SMK (dapat juga untuk level SMP, MTs, MA, SMA).Modul digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing indivisu secara efektif dan efisien. Modul juga memiliki karakteristik “stand alone” yaitu modul dikembangkan tidak tergantung pada media lain. Penyusunan modul dirancang bersahabat dengan pemakai, membantu kemudahan pengguna untuk diakses atau direspon.Ciri-ciri modul sebagai bahan ajar antara lain:

modul harus mampu membelajarkan diri sendiri (self learning) tujuan awal dan tujuan akhir modul harus jelas dan dirumuskan secara terukur materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, terseda contoh-contoh dan ilustrasi

yang jelas tersedianya soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya materi “up to date” dan kontekstual bahasa sederhana, lugas, dan komunikatif terdapat rangkuman materi pembelajaran tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan siswa melakukan “self assessment” mengukur tingkat penguasaan materi diri sendiri terdapat umpan balik atas penilaian peserta diklat (feedback) adanya informasi tentang rujukan, pengayaan, referensi yang mendukung materi modul digunakan untuk orang lain, bukan untuk penulis semata

7

Page 8: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

Di bawah ini adalah tujuan penulisan modul, antara lain:1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta

diklat juga guru dan instruktur.3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan

gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

Dalam file presentasi juga dijelaskan tentang:1. Kaidah penulisan modul.2. Karakteristik modul yang meliputi self instructional, self contained, stand alone,

adaptif, user friendly, konsistensi, dan format-formatnya.3. Kerangka modul.4. Prosedur penyusunan modul.5. Kiat-kiat menyusun modul.6. Diagram pencapaian kompetensi.7. Menyusun tes formatif/ tugas.

8

Page 9: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

PENYARINGAN AIR

Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia,

karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang

besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Permasalahan yang timbul dan sering

dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang

memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan

tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan

tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses

penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang

berdampak bagi kesehatan masyarakat. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan

pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan.

Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah

rumah tangga maupun limbah industri.

Penyaring air mengandung arti alat atau perangkat yang diisi media pasir silica,

karbon aktif atau bahan lainnya yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air

dari berbagai partikel dan lumpur. Sedangkan bahan penjernih air adalah bahan/cairan/bubuk

tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur atau juga untuk

membunuh bakteri atau virus.

Secara umum ada 4 jenis bahan yang digunakan dalam media penjernihan air ini.

Berikut nama bahan dan fungsinya:

- Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama

pengendapan sekitar 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk

membunuh kuman atau menaikkan ph dalam air.

- Kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Kaporit tidak

menaikkan ph dan juga tidak bisa mengendapkan kotoran, kalaupun mengendap prosesnya

sangat lama.

- Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan, namun prosesnya cukup lama hingga 24 jam.

Kapur juga berfungsi untuk menaikkan ph air namun tidak berfungsi untuk membunuh

kuman, virus dan bakteri.

- Arang batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga

menjernihkan.

Karena fungsinya yang berbeda-beda maka untuk mendapatkan kualitas air yang baik

anda harus menggunakan semua bahan tersebut untuk menjernihkan air dan membunuh

kuman dan bakteri. Untuk pencampuran tawas dan kaporit yang ideal untuk tendon 1200 liter

adalah 4 sendok makan penuh tawas dan satu sendok makan penuh kaporit. Cara

mencampurnya bergantian, yang pertama kaporit dulu diaduk dalam satu ember air kemudian

9

Page 10: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

dimasukkan kedalam tendon baru masukkan tawas yang sudah diaduk dalam satu ember air

lalu dimasukkan ke tendon.

Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air

bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi

kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana.

Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan

sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang

tidak mengandung garam. Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air

bersih dengan cara penyaringan air :

1. Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan

yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang

bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam

air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

2. Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.

Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat

membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan

juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

3. Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan

diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida

dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan.

Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi

dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui

proses sedimentasi atau filtrasi.

4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir

pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan

menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan

kerikil.

10

Page 11: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

5. Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada

bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila

dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih

didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru

kemudian melewati lapisan pasir.

6. Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan

Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air

disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan

kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali

penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik.

Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat,

dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.

7. Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah

lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada

pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.

Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

8. Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan

saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu

dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.

9. Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat

dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan

penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran

perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,

kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan

menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering

maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn

11

Page 12: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang

mengalir.

10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan

menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa

Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur

gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil

saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

11. Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian

bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan

keramik.

.

12

Page 13: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

INDIKATOR ASAM BASA

Pengertian Indikator Asam Basa

Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan

mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam

atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna

berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak

mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang

spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan

suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH.

Indikator asam basa alami dan buatan – Untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa,

dan garam anda dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika

ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator

buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti

bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.

Penggunaan Indikator Asam Basa

Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian

dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang

berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis

indikator.

Indikator yang Biasa Digunakan

Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator dapat

bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah contoh indikator yang

digunakan untuk mengetahui pH.

Indikator pp berwarna pink saat basa dan tak berwarna saat asam

13

Page 14: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

Daftar indikator asam basa lengkap

Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus,

kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan

untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas

lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan

asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau

garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan

basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam,

tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral.

Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas

lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral

atau garam. Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain

seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Indikator buatan beserta trayek pH.

No Indikator Trayek pH Perubahan Warna

 1 Fenolftaleine 8,3 – 10,0 tak berwarna ke merah

 2 Bromtimol biru 6,0 – 7,6 kuning ke biru

 3 Metil merah 4,4 – 6,2 merah ke kuning

 4 Metil jingga 3,1 – 4,4 merah ke kuning

Indikator-indikator pada Tabel 2.1 tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan.

Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter

dapat menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji. Indikator universal adalah indikator

yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai

pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator

universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.

Cara menggunakan indikator universal adalah:

1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau

menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,

2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.

IndikatorRentang

pH

Kuantitas penggunaan per

10 mlAsam Basa

Timol biru 1,2-2,8 1-2 tetes 0,1% larutan Merah kuning

Pentametoksi merah 1,2-2,31 tetes 0,1% dlm larutan

0% alkoholmerah-ungu

tak

berwarna

Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan Merah kuning

14

Page 15: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

2,4-Dinitrofenol 2,4-4,01-2 tetes 0,1% larutan dlm

50% alkohol

tak

berwarnakuning

Metil kuning 2,9-4,01 tetes 0,1% larutan dlm

90% alkoholMerah kuning

Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan Merah oranye

Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru-ungu

Tetrabromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru

Alizarin natrium

sulfonat3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan Kuning ungu

α-Naftil merah 3,7-5,01 tetes 0,1% larutan dlm

70% alkoholMerah kuning

p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan Merah kuning

Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru

Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan Merah kuning

Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning ungu

Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah

Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru

p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutantak

berwarnakuning

Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan Merah biru

Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah

Neutral merah 6,8-8,01 tetes 0,1% larutan dlm

70% alkoholMerah kuning

Rosolik acid 6,8-8,01 tetes 0,1% larutan dlm

90% alkoholKuning merah

Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah

α-Naftolftalein 7,3-8,71-5 tetes 0,1% larutan dlm

70% alkohol

merah

mawarhijau

Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan Kuningmerah

mawar

Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan Kuning biru

15

Page 16: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

Fenolftalein (pp) 8,0-10,01-5 tetes 0,1% larutan dlm

70% alkohol

tak

berwarnamerah

α-Naftolbenzein 9,0-11,01-5 tetes 0,1% larutan dlm

90% alkoholKuning biru

Timolftalein 9,4-10,61 tetes 0,1% larutan dlm

90% alkohol

tak

berwarnabiru

Nile biru10,1-

11,11 tetes 0,1% larutan Biru merah

Alizarin kuning10,0-

12,01 tetes 0,1% larutan Kuning lilac

Salisil kuning10,0-

12,0

1-5 tetes 0,1% larutan dlm

90% alkoholKuning

oranye-

coklat

Diazo ungu10,1-

12,01 tetes 0,1% larutan Kuning ungu

Tropeolin O11,0-

13,01 tetes 0,1% larutan Kuning

oranye-

coklat

Nitramin11,0-

13,0

1-2 tetes 0,1% larutan dlm

70% alkohol

tak

berwarna

oranye-

coklat

Poirrier's biru11,0-

13,01 tetes 0,1% larutan Biru ungu-pink

Asam trinitrobenzoat12,0-

13,41 tetes 0,1% larutan

tak

berwarna

oranye-

merah

Indikator Asam Basa Alami

Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa

tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara

lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja

jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Indikator alami yang dapat digunakan untuk

menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu,

dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan

kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan

air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis,

16

Page 17: Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa

ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika

ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.

Cara membuat indikator asam basa alami adalah:

1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar.

2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair.

3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik.

4. Menguji dengan meneteskan larutan asam  dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak

dapat berubah warna.

Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami.

Warna

BungaNama Bunga

Warna Air

Bunga

Warna Air Bunga

Keadaan Asam

Warna Air Bunga

Keadaan Basa

MerahKembang

sepatuUngu muda Merah Hijau tua

Kuning TerompetKuning

keemasanEmas muda Emas tua

Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan

Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat

Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman

Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh

Pink EuphorbiaPink keputih-

putihanPink muda Hijau lumut

Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman

17