Materi Ajar
-
Upload
teguh-wiryanto -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
description
Transcript of Materi Ajar
Materi ajar
1. Sifat-sifat operasi penjumlahan matriks
Untuk A,B,C dan 0 adalah matriks yang berordo sama , maka berlaku:
a. A+B = B + A (sifat komutatif)
b. A+ (B+C) = (A+B) + C (sifat asosiatif)
c. A+0 = 0 + A = A (sifat matriks nol) A – B = A + (-B)
d. A – B = A + (-B) = (-B) + A ( sifat komutatif)
e. A + (-A) = (-A) + A = 0 (sifat lawan matriks A)
f. Terdapat matriks X sehingga A+ X = B ↔ X = B – A
g. (A+B)t =At + Bt
h. (A-B)t =At - Bt
2. Sifat-sifat operasi perkalian bilangan real terhadap matriks
Untuk setiap matriks A dan B yang berordo sama dan untuk setiap bilangan-
bilangan real k1 dan k2, berlaku:
a. (k1.k2)A = k1(k2.A) = k2 (k1.A)
b. K1 (A+B) = k1A +k1B (sifat distributive kiri)
c. (k1+k2) A = k1A + k2A (sifat distributive kanan)
d. 0.A = 0 (matriks nol)
e. 1.A = A
f. (-1) A = -A
g. A+A = 2A
3. Sifat-sifat operasi perkalian matriks dengan matriks
Jika penjumlahan dan perkalian dari setaip matriks berikut terdefinisi, maka
berlaku :
a. (AB) C = A (BC) ( sifat asosiatif)
b. A(B+C) = AB + AC ( sifat distributive kiri)
c. (B+C)A = BA + CA (sifat distributive kanan)
d. k(AB) = (kA)B = A(kB) , dengan k bilangan skalar
e. jika A adalah suatu matriks persegi berordo nxn dan I adalah matriks
identitas berordo nxn , maka AxI = IxA = A
f. perkalian matriks pada umumnya tidak komutatif. AB BA (kecuali
untuk matriks-matriks khusus)
g. jika AB= 0 , belum tentu A=0 atau B= 0
jika AB=AC, belum tentu B = C
h. jika At dan Bt berturut-turut adalah transpose dari matriks A dan B, maka
(AB)t = Bt.At
i. jika 0 adalah matriks nol berordo sama dengan matriks A, maka Ax0=0xA
. Determinan Matriks
a. Determinan Matriks Ordo 𝟐×𝟐
Jika diberikan matriks , maka determinan matriks
dituliskan sebagai berikut.
b. Determinan Matriks Ordo 𝟑×𝟑
Kita telah mempelajari bagaimana menentukan determinanmatriks persegi
ordo 2 dan sekarang akan dibahas determinan matrikspersegi
ordo 3. Misalkan matriks .
Untuk menentukan determinan matriks ordo 3 × 3, dapat dilakukandengan
meletakkan lagi elemen-elemen kolom pertama dan keduadi belakang kolom
ketiga kemudian dioperasikan sebagai berikut.
2. Invers Matriks
a. Rumus Invers Matriks Berordo 𝟐×𝟐
Jika , maka rumus invers matriks A adalah sebagai
berikut.
b. Rumus Invers Matriks Berordo 𝟑×𝟑
Rumus invers matriks A dengan ordo 3×3 adalah sebagai berikut.
Pada aljabar bilangan, Anda telah mengenal bahwa jika suatu bilangan dioperasikan
dengan invers perkaliannya maka akan diperoleh unsur identitas. Begitu pula dalam
matriks, jika suatu matriks dikalikan dengan inversnya maka akan diperoleh matriks
identitas. Pelajari ilustrasi berikut, supaya Anda lebih memahami pernyataan di atas.
Karena perkalian antara matriks A dan matriks B menghasilkan matriks identitas, maka
dapat disimpulkan bahwa matriks A dan matriks B saling invers. Hal ini berarti matriks
B merupakan matriks invers dari matriks A (ditulis B = A-1). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa jika A dan B merupakan dua matriks persegi berordo sama dan
memenuhi persamaan AB = BA= I, maka matriks A adalah matriks invers dari B atau
matriks B adalah matriks invers dari matriks A.
Misalkan dan , maka
a. Adjoin Matriks Ordo 2x2
Adjoin dari matriks ordo 2x2 diperoleh dengan cara menukar elemen pada
diagonal utama dan elemen pada diagonal sekunder dikalikan dengan (- 1). Jika
Misalkan, jika , maka adjoin
b. Invers Matriks Berordo 2x2
Misalkan merupakan matriks yang memiliki invers yaitu matriks yang
memiliki nilai dterminan tidak nol (matriks ini dis ebut matriks non singular, maka invers dari A yaitu A-1 yang dinyatakan
Adjoin A