Materi 6 Sig Layout Rw 1 Final

66
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Modul ini akan membahas materi mengenai penyajian informasi geologi hasil SIG, yang meliputi pencatatan, pemeriksaan data SIG, merancang dan mengisi komponen peta serta menampilkannya. Setelah mengikuti kegiatan belajar modul ini diharapkan para peserta diklat mampu mencatat data SIG yang dibutuhkan, memeriksa kelengkapannya, dan mampu merancang dan mengisi komponen muka peta, serta menampilkan sesuai kebutuhan. Prasyarat Prasyarat yang diperlukan untuk dapat memahami modul ini adalah pendidikan minimal SMA/SMK dengan masa kerja minimal 2 (dua) tahun di bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral serta tidak buta warna. 1.2. Petunjuk Penggunaan Modul Penjelasan bagi peserta diklat a. Pelajari modul ini mulai dari kegiatan belajar 1 kemudian kerjakan soal-soal yang disediakan dan upayakan agar memperoleh hasil minimal 80 %. Dengan Penyajian Informasi Geologi Hasil SIG 1

description

Bahan Ajar

Transcript of Materi 6 Sig Layout Rw 1 Final

BAB IPENDAHULUAN1.1. DeskripsiModul ini akan membahas materi mengenai penyajian informasi geologi hasil SIG, yang meliputi pencatatan, pemeriksaan data SIG, merancang dan mengisi komponen peta serta menampilkannya. Setelah mengikuti kegiatan belajar modul ini diharapkan para peserta diklat mampu mencatat data SIG yang dibutuhkan, memeriksa kelengkapannya, dan mampu merancang dan mengisi komponen muka peta, serta menampilkan sesuai kebutuhan.Prasyarat Prasyarat yang diperlukan untuk dapat memahami modul ini adalah pendidikan minimal SMA/SMK dengan masa kerja minimal 2 (dua) tahun di bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral serta tidak buta warna.

1.2. Petunjuk Penggunaan Modul Penjelasan bagi peserta diklat a. Pelajari modul ini mulai dari kegiatan belajar 1 kemudian kerjakan soal-soal yang disediakan dan upayakan agar memperoleh hasil minimal 80 %. Dengan cara yang sama kemudian lanjutkan ke kegiatan belajar 2 dan seterusnya hingga kegiatan belajar 12b. Periksa semua alat yang akan anda gunakanc. Bila anda menemukan masalah, silahkan bertanya kepada widyaiswara/ isntruktur/ fasilitatord. Yakinkan diri anda telah menguasai modul ini, sebelum anda mengikuti ujian

Peran widyaiswara/instruktur a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajarb. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajarc. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses peserta diklatd. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajare. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukanf. Merencanakan seorang ahli/ pendamping widyaiswara/ instruktur dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukang. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnyah. Melaksanakan penilaiani. Menjelaskan kepada peserta diklat tentang sikap pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi, yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnyaj. Mencatat pencapaian kemajuan peserta diklat1.3. Tujuan AkhirTujuan pembelajaran materi diklat penyajian informasi geologi hasil SIG, sebagaimana identik dengan tujuan proses belajar-mengajar formal pada umumnya, digolongkan ke dalam Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK), yaitu sebagai tolok ukur hasil akhir untuk dijadikan pegangan, sampai sejauhmana hasil proses itu.Tujuan Instruksional Umum (TIU) :Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar modul ini para peserta diklat mampu menjelaskan dan melakukan penyajian informasi geologi hasil SIG Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :Setelah selesai berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar pada materi modul ini para peserta diklat mampu menjelaskan dan mempraktekkan penyajian informasi geologi hasil Sistem Informasi Geografis (SIG).

1.4. KompetensiSasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pembelajaran modul ini yaitu pembekalan keterampilan kepada para peserta diklat tentang cara penyajian informasi geologi hasil Sistem Informasi Geografis (SIG).1. Peserta mampu menyiapkan data SIG yang dibutuhkan2. Peserta mampu membuat Layout3. Peserta mampu membuat hardcopy Informasi Geologi Hasil SIG1.5. Cek Kemampuan Peserta dianggap telah menguasai materi ini, bila dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan dan juga untuk mengevaluasi kemampuan peserta. Pertanyaan-pertanyaan dijabarkan pada masing-masing kegiatan belajar.1.6.

BAB IIPembelajaran2.1. Rencana Belajar Peserta Agar Peserta Diklat dapat belajar secara sistematis dan dapat menyerap materi pelajaran secara optimal, mereka perlu membuat Rencana Belajar yang formatnya seperti pada tabel dibawah ini. Rencana belajar tersebut perlu dikonsultasikan kepada instruktur dan perlu mendapatkan persetujuannya.NoJenis KegiatanUraian MateriTempatWaktu

TeoriPraktekTotal

1Menyiapkan Data SIG yang dibutuhkan1. Pencatatan data SIG yang meliputi: Data berupa garis (Sungai, Jalan dst) Data berupa titik (kota, gunung, lokasi dst) Data berupa area (wilayah, danau, pulau dst)Ruang Diklat

30 %

2. Pemeriksaan kelengkapan data SIG yang meliputi: Data garis (Sungai, Jalan dst) Data titik (kota, gunung, lokasi dst) Data area (wilayah, danau, pulau dst)30 %

3. Penampilan data SIG, sesuai kebutuhan40 %

Total waktu100 %

2Merancang dan mempraktekkan cara pembuatan Layout1. Merancang muka peta bakuRuang Diklat dan lab. Komp.

30 %

2. Mengisi komponen muka peta70 %

Total waktu100 %

3Membuat Hardcopy Informasi Geologi Hasil SIG1. Mempersiapkan perangkat keluaran: printer plotterRuang Diklatdan lab. Komp.

40 %

2. Mencetak Informasi Geologi60 %

Total waktu100 %

2.2. Kegiatan Belajar 1. Penyiapan Data SIG 2.2.1. Tujuan Pembelajaran 1 Peserta diklat mampu mencatat data SIG yang berupa data titik (kota, gunung, lokasi dst), garis (Sungai, Jalan dst), area (wilayah, danau, pulau dst) Peserta diklat mampu memeriksa kelengkapan data SIG yang berupa data titik (kota, gunung, lokasi dst), garis (Sungai, Jalan dst), area (wilayah, danau, pulau dst) Peserta diklat mampu menampilkan data sesuai kebutuhan

2.2.2. Uraian Materi 1Data adalah fakta mengenai objek, peristiwa, dan aktivitas yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik, simbol), sedang informasi geografis adalah data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan waktu.Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data SpasialData spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Data Non Spasial (Atribut) Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial.

2.2.2.1. Mencatat data SIGPengelolaan SIG sebagai suatu sistem secara prinsip terdiri atas tiga subsistem. Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan. Data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk peta, bagan, grafik, atau tabel. Input data SIG diperoleh dari peta, tabel, foto udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem), yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara cepat dan akurat.Adapun data yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu data keruangan atau data grafis atau data spasial, data deskriptif atau data atribut. Pengumpulan dan pengolahan data geografi dilakukan dengan dua cara, yaitu: pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit, data teristris (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau dan jauh, rnisalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi. Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data dalam bentuk tabel, peta file elektronik.Dari ketiga subsistem tersebut, pengelolaan data geografi merupakan pengelolaan data yang didasarkan pada kerja komputer. Proses komputerisasi data masukan (input) harus berupa angka atribut (numerik). Oleh karena itu, jenis data harus diubah menjadi data digital atau atribut dengan menggunakan komputer sesuai dengan prinsip SIG.Untuk mengubah data peta menjadi data SIG digital, dapat dilakukan dengan melalui dua proses, yaitu: melalui proses digitasi garis ataugrid raster(kotak-kotak) dan melaluiscanning(penyapuan) dengan menggunakan alat disebutscanner.Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolahan data non-spasial dapat menggunakan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabularSecara prinsip dasar SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu analisis proximity dan analisis overlay. Analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer disebut sebagai analisis proximity. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. Proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda dinamakan analisis overlay. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

2.2.2.2 Memeriksa kelengkapan data SIGJenis atau macam Data SIG terdiri dari 2 kelompok, yaitu1. Data Spasial (keruangan)Data yang mempresentasikan aspek keruangan dari suatu fenomena atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber bor,dll, sedang bentuk-bentuk data spasial : titik (dot), contoh: kota, lokasi titik bor, dst garis (poly line), contoh: jaringan jalan, sungai, dst area (polygon), contoh: wilayah pertambangan, kabupaten, dstMacam data tersebut dicatat atau direkam terlebih dahulu sebelum dirancang susunan layernya.

2. Data Atribut (deskripsi)Data yang mempresentasikan deskripsi atau penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut misalnya penyebaran sumur bor, jenis tanah, dsb.Bentuk-bentuk data atribut: data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah titik bor data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanahSedangkan sumber Data SIG, bisa berasal daria. Data Lapangan Data yang diperoleh secara langsung (data primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapangan

b. Data PetaData berupa informasi yang terdapat pada peta

c. Data Penginderaan JauhData berupa foto udara dan citra satelit

2.2.2.3 Menampilkan data SIGSecara garis besar, menampilkan data sistem informasi geografi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara konvensional/manual dan komputerisasi: Cara manual (konvensional), yaitu pengolahan data dengan perhitungan-perhitungan menggunakan alat yang konvensional dan bersifat manual hingga semiotomatis dan tetap mempertahankan tenaga manusia. Contoh alat bantu mekanik dan elektronik selain komputer. Citi-ciri sistem informasi geografi secara manual:a. Penyimpanan data pada media yang dapat dibaca oleh manusia.b. Kecepatan penelusuran relatif rendah, dan tidak dipentingkan.c. Semakin besar dan kompleks datanya, semakin sulit memperoleh gambaran yang lengkap dan cepat.d. Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung, menyusun tabel, dan laporan.e. Transmisi data dan informasi sebagian besar memerlukan transportasi fisik.

f. Penggunaan sarana telekomunikasi masih terbatas.g. Secara global masih terdapat delay (kelambatan) informasi yang cukup besar.

Cara komputer, yaitu pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer. Data yang diselesaikan lebih cepat dengan hasil ketelitian (akurasi) lebih tinggi.Ciri-ciri sistem inforrnasi geografi secara komputerisasi sebagai berikut:a. Data tersimpan dalam media yang dapat dibaca oleh mesin, bersifat padat, lebih mudah, dan cepat untuk ditelusuri.b. Kumpulan data yang besar dapat disimpan di dalam satu lokasi dan berbagai himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan lebih mudah.c. Kecepatan pengolahan data lebih tinggi.d. Transmisi data sebagian besar dilakukan melalui telekomunikasi.e. Secara keseluruhan, delay (keterlambatan) aliran data dan informasi relatif kecil.f. Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian sistem yang tersebar lebih mudah dalam memonitor dan mengoordinasikan aktivitasnya.Komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan, antara lain sebagai berikut: Pengolahan lebih cepat dan lebih mudah, Jika terjadi kesalahan input data, data tersebut mudah diperbarui, Jika membutuhkan data mudah dicari, Keamanan data lebih terjamin karena dapat dikunci dengan kode, Penyimpanan data lebih ringkas dan hernat, Mudah dibawa, dan relatif murah.Pada dasarnya ada 5 komponen atau tahap yang perlu diperhatikan dalam konsepsi, disain, pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi, yaitu:1. Spesifikasi Data : menyangkut penentuan himpunan data set dan format data (cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input terhadap pengembangan basis data.2. Pengumpulan Data : menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati mengenai ukuran, nilai atau status obyek dari himpunan data.3. Pengolahan Data : menyangkut pekerjaan penyimpanan, pengambilan kembali dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan informasi.4. Penyebaran Data : menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi dijital, dan lain-lain.5. Penerapan Data : dilaksanakan oleh para pemakai data/informasi sewaktu melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya.

Menampilkan data titik atau point (lokasi titik bor, lokasi titik sampel dll)

Menampilkan data garis atau line (jalan, sungai dll)

Menampilkan data wilayah/area atau polygon (wilayah, danau dll)

Menampilkan data gabungan titik, garis dan area

Menampilkan data gabungan titik, garis dan area, dioverlaykan dengan citra

2.2.3. Rangkuman 1Data adalah fakta mengenai objek, peristiwa, dan aktivitas yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik, simbol), sedang informasi geografis adalah data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan waktu.Jenis atau macam Data SIG terdiri dari 2 kelompok, yaitu1. Data Spasial (keruangan)Data yang mempresentasikan aspek keruangan dari suatu fenomena atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber bor,dll, sedang bentuk-bentuk data spasial : titik (dot), contoh: kota, lokasi titik bor, dst garis (poly line), contoh: jaringan jalan, sungai, dst area (polygon), contoh: wilayah pertambangan, kabupaten, dst

2. Data Atribut (deskripsi)Data yang mempresentasikan deskripsi atau penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut misalnya penyebaran sumur bor, jenis tanah, dsb.Bentuk-bentuk data atribut: data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah titik bor data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanahSedangkan sumber Data SIG, bisa berasal daria. Data Lapangan Data yang diperoleh secara langsung (data primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapanganb. Data PetaData berupa informasi yang terdapat pada petac. Data Penginderaan JauhData berupa foto udara dan citra satelitSecara garis besar, menampilkan data sistem informasi geografi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara konvensional/manual dan komputerisasi: Cara manual (konvensional), yaitu pengolahan data dengan perhitungan-perhitungan menggunakan alat yang konvensional dan bersifat manual hingga semiotomatis dan tetap mempertahankan tenaga manusia.

Cara komputer, yaitu pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer. Data yang diselesaikan lebih cepat dengan hasil ketelitian (akurasi) lebih tinggi.

2.2.4. Tugas 1Buatlah tampilan peta digital yang meliputi data tipe titik atau point, garis atau line dan polygon atau area (minimal 3 layer).2.2.5. Tes Formatif 11. Jelaskan definisi dari data ?2. Ada berapa macam data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) ? Jelaskan dan beri contohnya !3. Sumber data SIG berasal dari mana saja, terangkan !2.2.6. Kunci Jawaban Tes Formatif 11. Data adalah fakta mengenai objek, peristiwa, dan aktivitas yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik, simbol), sedang informasi geografis adalah data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan waktu.2. Macam data dalam SIG ada 2 yaitu data spasial dan data non spasial.a. Data spasial adalah Data yang mempresentasikan aspek keruangan atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh : titik (dot), misal: kota, lokasi titik bor, dst garis (poly line), misal: jalan, sungai, dst area (polygon), misal: kabupaten, danau, pulau dstb. Data non spasial atau Data atribut, yang mempresentasikan deskripsi dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel.contoh data atribut ; data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah titik bor data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah3.Sumber data SIG Data Lapangan Data yang diperoleh secara langsung (data primer) dari hasil pengukuran di lapangan Data PetaData berupa informasi yang terdapat pada peta Data Penginderaan JauhData berupa foto udara dan citra satelit

2.3. Kegiatan Belajar 2. Pembuatan Layout 2.3.1. Tujuan Pembelajaran 2 Peserta diklat mampu merancang muka peta baku Peserta diklat mampu mengisi komponen muka peta

2.3.2. Uraian Materi 2 Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input, editing, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda telah dilakukan. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis sig yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Layout akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai gambar biasa.

2.3.2.1. Perancangan Muka Peta Baku Peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial). Definisi lain menjelaskan bahwa peta adalahgambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.Berdasarkan Isinya Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta dunia Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta geologi, peta navigasi, peta kontur dll

Komponen-Komponen Petaa.Judul PetaJudul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.b.Orientasi Peta/ Penunjuk ArahMerupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosongc.SkalaSkala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:1) Skala angka/numerikSkala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya2) Skala Garis/GrafikSkala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.Contoh0 1 2 33) Skala kalimat/verbalSkala yang menggunakan kalimat baku sebagai petunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.Contoh : One inch to Two milesd.Legenda/keteranganLegenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.e.Garis koordinat astronomiGaris ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berapa detik.f.Lattering/tata tulisAdalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.

g.Sumber dan Tahun pembuatanSumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang atau kemudian akhir akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatanh.InsetInset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.i.Garis tepiBerfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap duaj.Tata warnaTata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna adalah sebagai berikut :1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut2) memberikan kualitas dan kuantitas peta3) keindahan ( estetika)k.simbolSimbol adalah tanda atau lambing yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapat pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut.Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: peta tidak boleh membingungkan, mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinya, menggambarkan cukup teliti sesuai temanya, indah dipandang agar peta tidak membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta. Agar peta mudah dimengerti/ditangkap maknanya oleh pengguna peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta. Sedangkan dalam aspek ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat. 2.3.2.2. Pengisian komponen Muka PetaMacam komponen muka peta, meliputi judul peta, skala peta, arah utara, koordinat/grid, legenda peta, tahun pembuatan, penerbit peta, dan index peta. Uraian dari setiap komponen sebagai berikut:1. Judul PetaJudul Peta sebaiknya mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul peta biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakan di kanan atas.2. Skala PetaSkala Peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Letak skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda.3. Orientasi / Tanda ArahUmumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.4. Koordinat/gridSistem koordinat yang biasa digunakan adalah Universal Transverse Mercator ( UTM) dan sistem koordinat geografis yang menunjukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan bujur.5. LegendaLegenda adalah keterangan dari symbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.6. Simbol PetaSimbol Peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain :1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional.2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak.3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu.Tahapan atau langkah-langkah Pembuatan LayoutLayout dapat ditampilkan dengan klik pada Menu bar > View > Layout view . Selain itu dapat diklik untuk layout view. Untuk memudahkan pengeditan layout diperlukan tool bar layout, toolbar ini dapat disajikan dengan klik pada menu bar > view > lay out.

Gambar 1 Toolbar Layout

Pada toolbar layout dapat dilihat icon untuk Zoom In/Out, Pan, Fixed Zoom In/Out, Zoom Whole Page, Zoom To 100 %, Go Back to Previous/Forward Extent, Toogle Draft Mode, Focus Data Frame, dan Change Layout. Pada icon change layout, dapat memilih template layout sesuai dengan kebutuhan. Apabila tidak sesuai dapat membuat layout dengan bantuan toolbar Drawing.

Gambar 2 Template layout

Pengaturan ukuran kertas dapat dilakukan dengan langkah berikut : file > Page And Print Setups, kemudian memilih jenis printer dan ukuran kertas serta orientasi kertas.

Gambar 3 Pengaturan kertas layout

Elemen pada peta dapat berubah sesuai dengan ukuran kertas secara otomatis. , yaitu dengan melakukan tanda checklist pada Scale Map element proportionally to change in page size.

Toolbar DrawingToolbar ini membantu dalam pembuatan textbox, pengaturan huruf dan sebagainya.

Gambar 4 Toolbar drawing

Grid PetaMengatur grid menggunakan View > Data Frame Properties > New Grid. Ada dua tipe yaitu Graticule untuk degree dan measured untuk meter/feet atau menggunakan reference grid.

Gambar 5 Pengaturan grid peta

Judul PetaUntuk menambahkan keterangan pada peta berupa judul peta dapat digunakan langkah berikut Insert > Titles. Kemudian ditulis judul peta yang diinginkan. Untuk memodifikasi klik pada judul lalu muncul editor properties. Ubah jenis font dan ukuran huruf melalui change symbol. Begitu pula apabila ingin menambah kata atau kalimat dengan menggunakan Insert > Text.

Gambar 6 Pengaturan judul dan keterangan petaLegendaUntuk menambahkan legenda pada layout peta, yaitu dengan langkah berikut, pilih Insert > Legend. Kemudian ikuti kotak petunjuk (legend wizard). Hasilnya tampak pada gambar dibawah ini, dan untuk memodifikasinya dengan klik pada legenda tersebut.

Gambar 7 Pengaturan legenda pada layout peta

Arah Mata AnginUntuk menambahkan arah mata angin pada layout peta dengan langkah berikut ini pilih Insert > North Arrow. Kemudian ikuti kotak petunjuk (North Arrow Selector). Hasilnya tampak pada gambar berikut dan untuk dapat memodifikasi dengan meng-klik pada element tersebut.

Gambar 8 Pengaturan mata angin

Skala PetaUntuk menambahkan skala peta pada layout peta dengan langkah berikut ini pilih Insert > Scale bar > Insert > Scala Text. Kemudian ikuti kotak petunjuk (Scale Bar Selector dan Scale Text Selector). Hasilnya tampak pada gambar berikut dan untuk dapat memodifikasi dengan meng-klik pada element tersebut.

Gambar 9 Pengaturan skala peta

2.3.3. Rangkuman 2Layout adalah kumpulan elemen peta yang diletakkan dan diorganisasikan di dalam sebuah halaman. Pada umumnya, elemen-elemen yang dimaksud akan mencakup kotak-persegi atau garis pinggir/batas, layer peta, skala, symbol arah utara, judul peta, teks informasi, legenda, grid dan lain sejenisnya. Elemen-elemen inilah yang tidak nampak secara default di dalam aplikasi ArcMap. Pada mode data view aplikasi ini, peta adalah data frame. View ini selalu menyembunyikan semua elemen petanya di dalam layout dan membiarkan para penggunanya hanya terfokus pada datanya (layer-layer spasial) yang ditampilkan di dalam sebuah data frame saja (default Layers).Apa yang terlihat di dalam layout, itulah yang akan didapatkan jika pengguna kemudian mencetaknya atau mengekspornya ke dalam media lain (softcopy) dengan ukuran halaman yang sama. Layout merupakan salah satu produk terpenting SIG. Oleh sebab itu, kemudahan pembuatan, kelengkapan, dan kualitas layout (produksi peta atau kartografis) akan menentukan kelas perangkat lunak SIG yang bersangkutan.

Pengaturan LayoutSetelah ukuran dan posisi frame peta utamanya ditentukan dan pengguna telah melihat-lihatnya di dalam halaman layout yang bersangkutan dengan menggunakan beberapa tool yang terdapat di dalam toolbar Layout, maka langkah penting berikutnya adalah mengatur elemen-elemen peta yang akan dimunculkan di dalam halaman layout yang bersangkutan. Pengaturan yang dimaksud dapat dilakukan dengan bantuan menu konteks yang dimunculkan dengan cara mengklik-kanan layout yang bersangkutan di luar wilayah tampilan (frame) petanya. Sebagai tambahan, pada menu ini juga muncul beberapa sub-menu yang sebenarnya identik dengan beberapa tool yang terdapat di dalam toolbar Layout seperti yang telah dibahas di atas. Sub-menu yang dimaksud adalah Zoom whole page, Go back to extent, Go forward to extent, dan Toggle draft mode.Tahapan atau proses yang diperlukan untuk membuat layout Langkah pertama dalam membuat layout adalah dengan menampilkan (Add Data) semua layer-layer peta yang diperlukan ke dalam dataframe aplikasi ArcMap [Data View].

Menentukan Skala Referensi (Scale Bar)Untuk menyisipkan grafik/symbol skala (scalebar) ke dalam halaman layout, pengguna hanya perlu menempuh langkah-langkah berikut:1) Gunakan menu utama Insert Scale Bar hingga muncul kotak dialog Scale Bar Selector.2) Pada kotak dialog yang baru muncul ini, pilih (klik) symbol skala yang akan disisipkan ke dalam halaman layout-nya.

Contoh Tampilan Kotak Dialog Scale Bar Selector3) Tekan tombol OK hingga grafik skala yang bersangkutan muncul di dalam halaman layout.4) Klik, drag, dan drop-lah (geserlah) elemen skala grafis ini ke tempat yang diinginkan.Setelah scale-bar-nya diletakkan, pengguna dapat mengatur properties-nya lebih lanjut

North ArrowUntuk menyisipkan symbol arah utara (north arrow) ke dalam halaman layout, pengguna hanya perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut:1) Gunakan menu utama Insert North Arrow hingga muncul kotak dialog North Arrow Selector

Gambar Contoh Tampilan Kotak Dialog North Arrow Selector2) Pada kotak dialog yang baru muncul ini, pilih (klik) symbol arah utara yang diinginkan dan kemudian tekan tombol OK hingga symbol yang bersangkutan muncul di dalam halaman layout yang bersangkutan.3) Kemudian, pada halaman layout-nya, geserlah symbol arah utara ke lokasi yang diinginkan.

LegendUntuk membuat legenda sebagai salah satu elemen penting peta dan menyisipkannya ke dalam halaman layout diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Ketika halaman layout-nya muncul, gunakan menu utama Insert Legend hingga muncul kotak dialog Legend Wizard.

2. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, khususnya pada panel sebelah kiri, pilihlah (klik) nama-nama layer (akan menjadi legend items pada panel kanan) yang akan dilibatkan dalam legenda, kemudian tekan pula tombol [>].3. Tekan tombol up [ ] dan down [ ] untuk mengatur posisi atau urutan baris legend items di dalam elemen legendanya.4. Pilih jumlah kolom legenda pada combobox Set the number.5. Jika perlu, tekan tombol Preview untuk melihat sesaat legendanya di halaman layout-nya.

6. Tekan tombol Next hingga muncul kotak dialog berikutnya.7. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, tentukan judul (legend title) legendanya (Legenda), font, warna, ukuranm justification-nya, dan tekan tombol Preview untuk melihat sekilas hasil setting-nya pada halaman layout.

TitleSetelah data frame utamanya dimasukkan ke dalam halaman layout, biasanya, pengguna juga memerlukan sebaris text sebagai title atau judul petanya. Berkaitan dengan hal ini, berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menambahkan title peta ke dalam halaman layout:1) Ketika halaman layout-nya aktif (model layout view), gunakan menu utama Insert Title hingga secara otomatis muncul sebuah title (text) default Layout yang siap dirubah.2) Jika title default tersebut sudah tidak aktif (tidak tersorot) geserlah (drag & drop) elemen ini ke tempat yang diinginkan dan double-click-lah hingga muncul kotak dialog Properties

3) Pada kotak dialog yang baru muncul ini, khususnya pada tab Text, gantilah text default-nya dengan yang diperlukan; misalkan PETA WILAYAH BANDUNG.4) Masih pada tab yang sama, pengguna juga dapat menentukan horizontal alignment-nya; left, center, right, atau justify. Selain itu, leading dan character spacing-nyapun dapat ditentukan.5) Sementara itu, untuk menentukan font, warna, ukuran, dan style (di dalam kotak dialog Symbol Selector), pengguna perlu menekan tombol Change Symbol yang ada didekatnya.6) Setelah parameter-parameter yang bersangkutan di-set, tekan tombol OK untuk menutup kotak dialog Symbol Selector.7) Kembali ke tampilan kotak dialog Properties, pengguna dapat mengaktfikan tab Size and Position untuk menentukan nama elemen (elemen name), dimensi (width & height), dan letak (x and y) title yang bersangkutan secara akurat di dalam halaman layout.8) Tekan tombol Apply dan OK.

2.3.4. Tugas 21. Buatlah Layout dari Peta Digital Dunia yang ada dalam file contoh perangkat lunak ArcGIS 2.3.5. Tes Formatif 21. Jelaskan definisi dari Peta ?2. Berdasarkan isinya ada berapa macam peta, terangkan?3. Dalam Peta, terdapat beberapa komponen peta,2.3.6. Kunci Jawaban Tes Formatif 21. Peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial). Definisi lain menjelaskan bahwa peta adalahgambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.2. Berdasarkan Isinya, terdapat 2 macam peta, yaitu: Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta Jawa, Sumatera, Indonesia dll Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta geologi, peta navigasi, peta kontur dll

3. Komponen komponen dalam Peta, meliputi: Judul, Skala, Orientasi, Koordinat / Grid, Legenda, Simbol Peta.Judul PetaJudul Peta mencerminkan tipe peta. Penulisan judul peta biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakan di kanan atas.2. Skala PetaSkala Peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Letak skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda.3. Orientasi / Tanda ArahArah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.4. Koordinat/gridSistem koordinat yang biasa digunakan adalah Universal Transverse Mercator ( UTM) dan sistem koordinat geografis yang menunjukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan bujur.5. LegendaLegenda adalah keterangan dari symbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.6. Simbol PetaSimbol Peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada petanya.

2.3. Kegiatan Belajar 3. Pembuatan Hardcopy Informasi Geologi Hasil SIG2.3.1. Tujuan Pembelajaran 3 Peserta diklat mampu mempersiapkan perangkat keluaran (printer, plotter) Peserta diklat mampu mencetak Informasi Geologi

2.3.2. Uraian Materi 3 2.3.2.1. Persiapan Perangkat Keluaran (printer, plotter) Perangkat keluaran atau output adalah alat yang berfungsi menampilkan hasil pemrosesan data oleh komputer. Output atau keluaran dapat berupa tampilan di layar monitor, suara atau cetakan melalui printout. Contoh perangkat output antara lain: monitor, printer, ploter, dan lain sebagainya.Printer adalah perangkat pencetak dari proses input yang dilakukan oleh penggunanya. Sebagai contoh pada saat mengetik atau membuat peta, hasilnya tidak cukup diperlihatkan pada layar monitor, tetapi perlu dicetak. Adapun hasil cetakan atau printout dapat ditempatkan pada kertas atau plastik transparansi, misal untuk digunakan sebagai slide. Printer terdapat tiga jenis dilihat dari cetakannya, yaitu printer dot-matrik, printer tinta (ink jet), dan printer laser (laser jet).Sebelum melakukan pemasangan printer ke komputer, perlu cek kabel yang dibutuhkan printer (kabel power dan kabel data), CD drivernya, serta buku manual nya. Bila sudah lengkap lakukan penyambungan printer ke komputer.Cara pemasangan printer.1. Baca buku manual dari printer untuk informasi awal printer, bila printer sudah dihubungkan dengan komputer, lakukan langkah berikutnya.2. Pastikan komputer dalam keadaan tidak hidup.3. Pastikan juga catu daya printer belum terpasang.4. Cek jenis konektor yang ada pada kabel data printer yang menuju ke komputer. Yang sering digunakan yaitu kabel dengan konektor paralel dan USB.5. Sambungkan kabel data printer ke komputer6. Kemudian sambungkan catu daya7. Nyalakan power printer (bila tidak ada tombol power, printer sudah aktif ketika catu dayanya disambungkan)8. Untuk mematikan printer maka tekan tombol power atau apabila tidak ada tombol power maka cabut catu dayanya.

Tahap berikutnya adalah melakukan instalasi printer. Sebelum anda menggunakan printer diperlukan instalasi printer ke komputer . Baca buku petunjuk instalasi printer. Langkah yang digunakan untuk menginstalasi local printer adalah sebagai berikut :1. Klik Start > Printers and Faxes > Add a printer,Selain menggunakan cara diatas, dapat menggunakan perintah :Start > Control Panel > Printers and Other Hardware. Di layar akan terlihat jendela Printers and Other Hardware, kemudian klilk icon Printers and Faxes.2. Kemudian muncul jendela Add Printer Wizard and Faxes3. Klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog berikutnya.- Local printer attached to this computer : jika printer yang diinstalasi hanya digunakan untuk printer yang bersangkutan (stand alone).- A network printer, or a printer attached to another computer : jika printer terpasang pada computer yang lain dengan fasilitas jaringan (network).

Gambar Kotak dialog untuk pilihan lokal atau jaringan

4. Klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog berikutnya, kemudian tentukan port yang digunakan oleh komputer tersebut dengan cara klik pilihan LPT1 pada bagian Use the following. Perhatikan gambar dibawah ini, kemudian klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog berikutnya.

5. Tentukan nama perusahaan pembuat printer atau merk printer pada pilihan Manufacture. Kemudian pilih model printer yang akan ditambahkan pada pilihan Printers. Misalnya Canon pada pilihan Manufacturer dan BJC-3000 pada pilihan Printers. Apabila pada daftar pilihan printer tersebut tidak ada, maka Anda dapat memilih model printer yang kompatibel dengan printer yang digunakan, pada pilihan Have Disk.

6. Klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog berikutnya, kemudian ketikkan nama printer yang diinginkan pada pilihan Printer Name. Apabila printer yang diinstalasi tersebut akan dijadikan sebagai standard penggunaan printer (default printer), maka klik Yes pada bagian do you to use this printer as the default printer ? Perhatikan gambar ini, kemudian klik tombol Next > untuk menuju pada kotak dialog Printer Sharing

7. Pada kotak dialog Printer Sharing tersebut, dapat ditentuk an apakah printer dapat digunakan bersama dengan pemakai lain dalam jaringan (network) ataupun hanya digunakan oleh komputer tertentu saja. Kemudian klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog Print Test Page.

8. Pada kotak dialog Print Test Page, dapat menentukan apakah akan mencetak halaman percobaan (pilihan Yes) atau tidak akan melakukan pencetakan halaman percobaan (pilihan No).

9. Kemudian klik tombol Next > untuk menampilkan kotak dialog berikutnya.

Gambar 3.17 Kotak Dialog Penginstalan Printer

10. Klik tombol Finish untuk mengakhiri proses instalasi tersebut. Perhatikan tampilan berikut yang berisi informasi proses instalasi printer.

Mencetak Layout Setelah setting halaman layout-nya ditetapkan, seluruh elemen-elemen petanya dimasukkan ke dalamnya, dan properties-nya ditentukan secara akurat maka langkah berikutnya adalah mencetaknya untuk pertama kalinya; proses cetak-coba. Untuk mencetak halaman layout, ketika layout yang bersangkutan masih muncul, dapat digunakan langkah-langkah seperti berikut:1) Periksalah terlebih dahulu hasil cetakannya di layar monitor dengan menggunakan menu utama File Print Preview hingga muncul tampilan preview-nya. Perhatikan kelengkapan elemen peta beserta bentuk, ukuran, dan warna unsur-unsurnya; jika perlu, pengguna dapat men-zoom-nya hingga 100%.2) Setelah tampilan preview-nya memuaskan, gunakan menu utama File Print hingga muncul kotak dialog Print.

3) Pada kotak dialog yang muncul, jika pengguna memang belum benar-benar menentukan properties halaman layout seperti di atas, maka tekanlah tombol Setup hingga muncul kotak dialog Page & Print Setup. Pada kotak dialog ini, lakukan langkah-langkah seperti di atas kemudian tutuplah kotak dialog yang bersangkutan.

4) Kembali ke tampilan kotak dialog Print, untuk benar-benar memulai proses pencetakkan halaman layout, dengan catatan perangkat printer yang bersangkutan telah siap digunakan (ON). Tekan tombol OK.

Plotter pada prinsipnya sama dengan printer. Hanya saja secara ukuran plotter memiliki lebar yang jauh lebih panjang daripada printer. Plotter biasanya digunakan untuk mencetak gambar, grafik, atau disain teknik yang berukuran besar.Plotter kini dapat dengan mudah kamu jumpai pada percetakan atau toko-toko yang menyelenggarakan usaha digital printing. Dan biasa dipakai untuk membuat banner, poster, pamflet dan lain sebagainya.2.3.2.2. Pencetakan Informasi GeologiSetelah setting halaman layout-nya ditetapkan, seluruh elemen-elemen petanya dimasukkan ke dalamnya, dan properties-nya ditentukan secara akurat maka langkah berikutnya adalah mencetaknya untuk pertama kalinya; proses cetak-coba. Untuk mencetak halaman layout, ketika layout yang bersangkutan masih muncul, dapat digunakan langkah-langkah seperti berikut:4) Periksalah terlebih dahulu hasil cetakannya di layar monitor dengan menggunakan menu utama File Print Preview hingga muncul tampilan preview-nya. Perhatikan kelengkapan elemen peta beserta bentuk, ukuran, dan warna unsur-unsurnya; jika perlu, pengguna dapat men-zoom-nya hingga 100%.5) Setelah tampilan preview-nya memuaskan, gunakan menu utama File Print hingga muncul kotak dialog Print.6) Pada kotak dialog yang muncul, jika pengguna memang belum benar-benar menentukan properties halaman layout seperti di atas, maka tekanlah tombol Setup hingga muncul kotak dialog Page & Print Setup. Pada kotak dialog ini, lakukan langkah-langkah seperti di atas kemudian tutuplah kotak dialog yang bersangkutan. 5) Kembali ke tampilan kotak dialog Print, untuk benar-benar memulai proses pencetakkan halaman layout, dengan catatan perangkat printer yang bersangkutan telah siap digunakan (ON). Tekan tombol OK. Mengekspor LayoutSetelah hasil cetakannya nampak memuaskan, setiap pengguna juga dapat mengeksportnya ke dalam format file image (bitmap) untuk digunakan lebih lanjut; EMF, EPS, PDF, SVG, BMP, JPG, PNG, TIF, dan GIF. Adalah caranya dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut (pada saat layout yang bersangkutan masih muncul):1) Gunakan menu utama File Export Map hingga muncul kotak dialog Export Map2) Pada kotak dialog yang muncul, khususnya pada listbox Save as Type,pilihlah (klik) format file yang akan dituju; misalkan PDF.3) Ketikkan nama filenya di dalam textbox File Name; misalkan Peta1.4) Tekan Tombol Save.

Menyimpan Layout sebagai Template BaruSetelah hasil cetakan layout-nya dianggap sesuai dengan kebutuhan (apalagi jika sudah dianggap sebagai bagian dari standard di suatu institusi), maka pengguna dapat menyimpan hasil kerjanya sebagai sebuah template baru untuk memudahkan proses produksi peta yang sejenis di masa yang akan dating. Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk menyimpan hasil kerja yang terkait dengan halaman layout ke dalam template ArcGIS adalah sebagai berikut:1) Perhatikan pada panel table of content-nya, pastikan bahwa dataframe layout yang akan dijadikan template adalah yang aktif (tercetak tebal atau bold). Jika tidak, klik-kanan nama dataframe tersebut hingga muncul menu konteks, dan pilih sub-menu Active untuk mengaktifkannya.2) Gunakan menu utama File Save As hingga muncul kotak dialog Save As.3) Pada kotak dialog yang muncul ini, khususnya pada listbox Save as Type, pilihlah (klik) format file template ArcMap; ArcMap Template (*.MXT).4) Ketikkan nama file template-nya di dalam textbox File Name; misalkan Peta15) Aktifkan pointer file ke dalam direktori dan sub-direktori dimana ArcGIS menyimpan file-file template-nya (*.MXT); misalkan c:\programs\arcgis\bin\templates.6) Tekan tombol Save.

Menggunakan Template PetaPembuatan halaman layout atau peta akan jauh lebih mudah dan cepat jika menggunakan template. Dengan template, pengguna hanya perlu memasukkan layer-layer yang diperlukan, sementara itu tipe, ukuran, dan posisi-posisi relatif elemen-elemen peta yang lain sudah termasuk di dalamnya sesuai dengan template yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat peta dengan menggunakan template layout yang disediakan oleh ArcMap:1) Munculkan (dengan menggunakan tombol Add Data [ + ] semua layer yang diperlukan untuk pembuatan peta di dalam dataframe ArcMap.2) Rubahlah properties (warna, ukuran, bentuk symbol, dan lain sejenisnya) unsur-unsur spasialnya sesuai kebutuhan.3) Tambahkan label-label yang diperlukan.4) Aktifkan mode layout view dengan cara meng-klik icon-nya [ ]yang terletak disudut kiri bawah dataframe-nya.5) Munculkan toolbar Layout dengan menggunakan menu utama View .Toolbars Layout.6) Tekan tombol Change Layout [ ] hingga muncul kotak dialog Select Template7) Pada kotak dialog yang baru muncul ini:a) Aktifkan (klik) tab My Templates, dan tekan tombol Open [ ] yang terdapat di sudut kanan bawah untuk menggunakan file template layout buatan pengguna yang telah disimpan di dalam direktori atau sub-direktori tertentu.b) Atau, aktifkan tab General, klik salah satu nama file template-nya pada panel kiri dan lihat preview-nya pada panel sebelah kanannya untuk memilih template layout tipe General.c) Atau, aktifkan tab Industry, klik salah satu nama file template-nya pada panel kiri dan lihat preview-nya pada panel sebelah kanannya untuk memilih template layout tipe Industry.8) Pada kotak dialog yang muncul , turun-naik kan nama dataframe- nya (panel kiri) sesuai dengan nomor lokasi dataframe pada layout-nya (panel sebelah kanan), tekan tombol Finish hingga muncul sebuah halaman layout yang hampir lengkap.9) Pada kondisi ini, isikan (double-click) beberapa item atau elemen peta yang masih kosong seperti halnya judul peta, skala, dan lain sejenisnya (sesuai dengan template yang dipilih).10) Simpan project dan template-nya secara permanen.

2.3.3. Rangkuman 3Perangkat keluaran atau output adalah alat yang berfungsi menampilkan hasil pemrosesan data oleh komputer. Output atau keluaran dapat berupa tampilan di layar monitor, suara atau cetakan melalui printout. Contoh perangkat output antara lain: monitor, printer, ploter, dan lain sebagainya.Printer adalah perangkat pencetak dari proses input yang dilakukan oleh penggunanya. Sebagai contoh pada saat mengetik atau membuat peta, hasilnya tidak cukup diperlihatkan pada layar monitor, tetapi perlu dicetak. Adapun hasil cetakan atau printout dapat ditempatkan pada kertas atau plastik transparansi, misal untuk digunakan sebagai slide. Printer terdapat tiga jenis dilihat dari cetakannya, yaitu printer dot-matrik, printer tinta (ink jet), dan printer laser (laser jet).Setelah setting halaman layout-nya ditetapkan, seluruh elemen-elemen petanya dimasukkan ke dalamnya, dan properties-nya ditentukan secara akurat maka langkah berikutnya adalah mencetaknya untuk pertama kalinya; proses cetak-coba. Untuk mencetak halaman layout, ketika layout yang bersangkutan masih muncul, dapat digunakan langkah-langkah seperti berikut:1) Periksalah terlebih dahulu hasil cetakannya di layar monitor dengan menggunakan menu utama File Print Preview hingga muncul tampilan preview-nya. Perhatikan kelengkapan elemen peta beserta bentuk, ukuran, dan warna unsur-unsurnya; jika perlu, pengguna dapat men-zoom-nya hingga 100%.2) Setelah tampilan preview-nya memuaskan, gunakan menu utama File Print hingga muncul kotak dialog Print.

Setelah hasil cetakan layout-nya dianggap sesuai dengan kebutuhan (apalagi jika sudah dianggap sebagai bagian dari standard di suatu institusi), maka pengguna dapat menyimpan hasil kerjanya sebagai sebuah template baru untuk memudahkan proses produksi peta yang sejenis di masa yang akan datang.Pembuatan halaman layout atau peta akan jauh lebih mudah dan cepat jika menggunakan template. Dengan template, pengguna hanya perlu memasukkan layer-layer yang diperlukan, sementara itu tipe, ukuran, dan posisi-posisi relatif elemen-elemen peta yang lain sudah termasuk di dalamnya sesuai dengan template yang bersangkutan.2.3.4. Tugas 3Cetaklah layout yang telah dibuat atau di rancang diatas, ke printer dengan ukuran kertas A4.2.3.5. Tes Formatif 31. Layout Peta dapat dicetak hardcopy ke berapa macam media, jelaskan?2. Layout peta dapat dieksport ke bentuk file apa saja?3. Apa yang dimaksud dengan template?2.3.6. Kunci Jawaban Tes Formatif 31. Layout Peta dapat dicetak hardcopy ke dua macam media, yaitu printer dan ploter, untuk ukuran kertas kecil (A4, A3) biasanya digunakan printer, sedang untuk ukuran kertas yang besar (A1, A0) digunakan ploter.

2. Layout peta dapat dieksport ke bentuk file apa saja?Layout peta dapat di eksport ke dalam format file image (bitmap) untuk digunakan lebih lanjut; yaitu file EMF, EPS, PDF, SVG, BMP, JPG, PNG, TIF, dan GIF.

3.Apa yang dimaksud dengan template?Setelah layout-nya dianggap sesuai dengan kebutuhan (apalagi jika sudah dianggap sebagai bagian dari standard di suatu institusi), maka pengguna dapat menyimpan hasil kerjanya sebagai sebuah template baru untuk memudahkan proses produksi peta yang sejenis di masa yang akan datang. Dengan template, pengguna hanya perlu memasukkan layer-layer yang diperlukan, sementara itu tipe, ukuran, dan posisi-posisi relatif elemen-elemen peta yang lain sudah termasuk di dalamnya sesuai dengan template yang bersangkutan. ArcMap Template (*.MXT).

BAB IIIEvaluasi3.1. Tes Sumatif1. Jelaskan definisi dari data dan ada berapa macam data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) ? Jelaskan dan beri contohnya !2.Sumber data SIG berasal dari mana saja, terangkan !3.Terangkan definisi dan komponen dari peta ?4. Layout Peta dapat dicetak hardcopy ke berapa macam media, jelaskan?5. Layout peta dapat dieksport ke bentuk file apa saja?6. Apa yang dimaksud dengan template?

3.2. Kunci Jawaban1.Data adalah fakta mengenai objek, peristiwa, dan aktivitas yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik, simbol), sedang informasi geografis adalah data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan waktu.

Sedang macam data dalam SIG ada 2 yaitu data spasial dan data non spasial.a. Data spasial adalah Data yang mempresentasikan aspek keruangan atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh : titik (dot), misal: kota, lokasi titik bor, dst garis (poly line), misal: jalan, sungai, dst area (polygon), misal: kabupaten, danau, pulau dstb. Data non spasial atau data atribut, yang mempresentasikan deskripsi dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel.contoh data atribut ; data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah titik bor data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah

2.Sedangkan sumber Data SIG, bisa berasal daria. Data Lapangan Data yang diperoleh secara langsung (data primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapangan

b. Data PetaData berupa informasi yang terdapat pada peta

c. Data Penginderaan JauhData berupa foto udara dan citra satelit

3. Peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, dan lain-lain terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial). Definisi lain menjelaskan bahwa peta adalahgambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.Komponen komponen dalam Peta, meliputi: Judul, Skala, Orientasi, Koordinat / Grid, Legenda, Simbol Peta.a.Judul PetaJudul Peta mencerminkan tipe peta. Penulisan judul peta biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakan di kanan atas.b. Skala PetaSkala Peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Letak skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda.c. Orientasi / Tanda ArahArah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.d. Koordinat/gridSistem koordinat yang biasa digunakan adalah Universal Transverse Mercator ( UTM) dan sistem koordinat geografis yang menunjukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan bujur.e. LegendaLegenda adalah keterangan dari symbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.f. Simbol PetaSimbol Peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada petanya.

4. Layout Peta dapat dicetak hardcopy ke dalam dua macam media, yaitu printer dan ploter, untuk ukuran kertas kecil (A4, A3) biasanya digunakan printer, sedang untuk ukuran kertas yang besar (A1, A0) digunakan ploter.

5. Layout peta dapat di eksport ke dalam format file image (bitmap) untuk digunakan lebih lanjut; yaitu file EMF, EPS, PDF, SVG, BMP, JPG, PNG, TIF, dan GIF.

6. Setelah layout-nya dianggap sesuai dengan standard di suatu institusi, maka pengguna dapat menyimpan hasil kerjanya sebagai sebuah template baru untuk memudahkan proses produksi peta yang sejenis di masa yang akan datang. Dengan template, pengguna hanya perlu memasukkan layer-layer yang diperlukan, sementara itu tipe, ukuran, dan posisi-posisi relatif elemen-elemen peta yang lain sudah termasuk di dalamnya sesuai dengan template yang bersangkutan. File dalam ArcMap mempunyai file imbuhan(*.mxt).

BAB IVPenutupPencapaian kompetensi peserta dapat dicapai apabila seluruh materi telah diikuti dengan baik sebagaimana urutan kegiatan belajar.Setiap kegiatan belajar telah diikuti dan dipelajari dengan baik disertai pengerjaan setiap soal-soal evaluasi baik test formatif maupun praktek disertai tugas-tugas yang diinstruksikan atau diberikan.

Daftar Pustaka

Agustinus Cahya Putra, Persiapan Pra-Penyalaan PrinterBadan Standarisasi Nasional, 1998, SNI 13-4691-1998, Penyusunan Peta GeologiBadan Standarisasi Nasional, 1998, SNI 13-4932-1998, Legenda Umum Peta Geologi Tektonik Indonesia Skala 1 : 100.000Eddy Prahasta, 2004. Sistem Informasi Geografis, Tutorial ArcView. Bandung. CV. Informatika, Bandung.Eddy Prahasta, 2011. Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidang Geodesi dan Geomatika. Bandung. CV. Informatika, Bandung.http://www.pwktech.info/sistem-informasi-geografis/ex_gis_6_layout_peta/http://ruangdialisis.files.wordpress.com/2008/12/bab-09-layout-dan-cetak-peta.pdfSutarga, K, I. 2011. Cara Mudah Mengelola Data/Informasi Geospasial dengan Kuantum GIS 1.7.0

Penyajian Informasi Geologi Hasil SIG 1

49