materi

15
Risiko merupakan potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Manajemen risiko merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha bank. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko pasar, risiko pada neraca dan rekening administratif, termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar dan risiko perubahan harga option. Risiko operasional, risiko akibat tidak kecukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian – kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko likuiditas, risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi yang

description

materi

Transcript of materi

Page 1: materi

Risiko merupakan potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu.

Manajemen risiko merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh

kegiatan usaha bank.

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi

kewajiban kepada bank.

Risiko pasar, risiko pada neraca dan rekening administratif, termasuk transaksi derivatif

akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar dan risiko perubahan harga option.

Risiko operasional, risiko akibat tidak kecukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian – kejadian eksternal

yang mempengaruhi operasional bank.

Risiko likuiditas, risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh

tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi yang

dapat digunakan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.

Risiko kepatuhan, risiko akibat bank tidak mematuhi dan/ atau tidak melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Risiko hukum, risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis.

Risiko stratejik, risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaansuatu

keputusan stratejik, serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Risiko reputasi, risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber

dari persepsi negatif terhadap bank.

Page 2: materi

Profil risiko, penilaian risiko mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian

terhadap kualitas penerapan manajemen risiko yang meliputi sistem pengendalian risiko, baik

untuk bank secara individual maupun bank secara konsolidasi.

Jenis risiko, risiko inheren adalah risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank, seperti di

atas.

Kualitas penerapan manajemen risiko

Meliputi,

- tata kelola risiko (risk governance) yang mencakup pengawasan aktif (management

oversight)dewan komisaris dan direksi, serta risk appetite

- kerangka manajemen risiko yang meliputi kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan

limit

- kecukupan proses manajemen risiko yang terdiri atas proses identifikasi, pengukuran atau

penilaian, pemantauan, dan pengendalian atau mitigasi risiko, serta sistem informasi

manajemen risiko

- Sistem pengendalian internal yang menyeluruh

Aset pada bank

- surat – surat berharga

Aset yang memiliki sifat mempunyai pasar dan dapat diperjualbelikan dengan segera,

dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk

kegiatan umum perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.

- investasi jangka panjang

Page 3: materi

Bentuk penyertaan jangka panjang atau penyertaan pada suatu perusahaan lain yang

dimaksudkan untuk menguasai perusahaan tersebut, yang dapat berupa saham, obligasi, dan

surat berharga lainnya, dana yang disimpan untuk tujuan tertentu (melunasi utang jangka

panjang atau tujuan khusus lainnya), aktiva lainnya(misalnya tanah yang direncanakan akan

digunakan di masa mendatang)

Aset produktif dan aset nonproduktif

a. NPL gross, perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit

b. Kredit adalah kredit yang sebagaimana diatur dalam ketentuan BI mengenai kualitas

aset bank umum. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan, dan macet, serta dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca secara

gross (belum dikurangi CKPN). Total kredit dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam

neraca secara gross. Angka rasio dihitung per posisi (tidak disetahunkan)

c. NPL net, perbandingan antara kredit bermasalh setelah dikurangi CKPN terhadap

total kredit

d. Kredit adalah kredit yang sebagaimana diatur dalam ketentuan BI mengenai kualitas

aset bank umum. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan, dan macet, serta dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca. CKPN

kredit adalah cadangan yang wajib dibentuk banksesuai ketentuan dalam PSAK

mengenai instrumen keuangan dan PAPI, yang mencakup CKPN kredit secara

individual dan kolektif. Total kredit dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca

secara gross.

Likuiditas.

Likuiditas bank adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya, terutama

kewajiban jangka pendek. Dari sisi aset, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Page 4: materi

seluruh aset menjadi bentuk tunai. Dari sisi liabilitas, likuiditas adalah kemampuan bank

untuk memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.

Memehami bisnis bank, modul sertifikasi tingkat I general banking, LSPP – IBI

Lembaga sertifikasi profesi perbankan, ikatan bankir indonesia

Edisi ke-2, cetakan ketiga: juli 2014. Pt Gramedia pustaka utama jakarta

Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya, yang berarti pemberi kredit

percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan

sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga

mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka

waktunya. Oleh karena itu, sebelum bank memberikan kredit bank akan menganalisis kredit

tersebut. Analisis yang dilakukan berupa latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek

usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor – faktor lainnya. Tujuannnya adalah agar bank

yakin bahwa kredit yang diberikan benar – benar aman.

Page 5: materi

Pemberian suatu fasilitas kredit mengandung suatu risiko kemacetan. Akibatnya kredi tidak

dapat ditagih sehingga menimbulkan kerugian yang harus ditanggung oleh bank.

Dalam praktiknya kemacetan suatu kredit disebabkan oleh 2 unsur sebagai berikut:

1 dari pihak perbankan

Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti, sehingga apa yang

seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya atau mungkin salah dalam melakukan

perhitungan. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur

sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subjektif dan akal – akalan.

2 dari pihak nasabah

Dapat dilakukan akibat 2 hal

- adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar

kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak

adanya unsur kemauan untuk membayar, walaupun sebenarnya nasabah mampu

- adanya unsur tidak sengaja. Artinya debitur maum membayar akan tetapi tidak mampu.

Sebagai contoh kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran, hama, kebanjiran

dan sebagainya, sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak ada.

Ddalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan

menimbulakan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan

keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau

melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap kredit yang

mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami

kerugian.

Dasar – dasar perbankan – kasmir, se., mm. Pt rajaGrafindo Persada, Jakarta Ed.1,-7-, 2008

Page 6: materi

Kredit dapat beupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank

membiayai kredit untuk pembelian rumah. Kemudian adanya kesepakatan antara bank

(kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan

perjanjian yang telah dibuatnya.

Kualitas kredit

Hidup matinya suatu bank sangatlah dipengaruhi oleh jumlah kredit yang disalurkan dalam

suatu periode. Artinya, semakin banyak kredit yang disalurkan, semakin besar pula perolehan

laba dari bidang ini. Bahkan hampir semua bank masih mengandalkan penghasilan utamanya

dari jumlah penyaluran kreditnya, di samping dari penghasilan atas fee based yang berupa

biaya – biaya dari jasa-jasa bank lainnya yang dibebankan ke nasabah.

Dalam praktiknya banyaknya jumlah kredit yang disalurkan juga harus memerhatikan

kualitas kredit tersebut. Artinya, semakin berkualitas kredit yang diberikan atau memang

layak untuk disalurkan, akan memperkecil risiko terhadap kemungkinan kredit tersebut

bermasalah. Dalam hal ini prinsip kehati – hatian bank dalam menyalurkan kredit perlu

memerhatikan kualitas kredit. Bukan tidak mungkin kredit yang jumlahnya cukup banyak

akan mengakibatkan kerugian apabila kredit yang disalurkan tersebut ternyata tidak

berkualitas dan mengakibatkan kredit tersebut bermasalah.

Page 7: materi

Oleh karena itu, dalam melepas kreditnya agar berkualitas pihak perbankan perlu

memerhatikan dua unsur, yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat perolehan laba (return)

2. Jumlah laba yang akan diperoleh atas penyaluran kredit. Jumlah perolehan laba

tersebut harus memenuhi ketentuan yang berlaku apabila ingin dinilai baik

kesehatannya.

3. tingkat risiko (risk)

4. tingkat risiko yang akan dihadapi terhadap kemungkinan melesetnya perolehan laba

bank dari kredit yang disalurkan.

Kredit dikatakan macet apabila memenuhi kriteria antara lain:

- terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/ atau bunga yang telah melampaui 270

hari

- kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru

- Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai yang wajar.

Aktiva produktif : NPL

Bank dan lembaga keuangan lainnya, edisi revisi, kasmir, jakarta PT RajaGrafindo Persada,

2008

pinjaman adalah aset utama di sebagian besar 'portofolio bank komersial dan menghasilkan

jumlah terbesar dari laba sebelum beban dan pajak. mereka juga menunjukkan risiko bawaan

tertinggi dan beberapa relatif tidak likuid.

sekuritas investasi yang diadakan untuk earnt bunga, membantu memenuhi kebutuhan

likuiditas, berspekulasi pada pergerakan suku bunga, memenuhi persyaratan menjanjikan, dan

Page 8: materi

berfungsi sebagai bagian dari fungsi dealer bank. sekuritas yang paling mewakili kontrak

standar yang mudah diperdagangkan di pasar sekunder.

pinjaman komersial terdiri dari kredit komersial dan industri, pinjaman kepada lembaga

keuangan, dan kewajiban (selain sekuritas) ke negara-negara dan ketatanegaraannya.

pinjaman komersial muncul dalam berbagai bentuk, tetapi biasanya membiayai kebutuhan

sebuah perusahaan modal kerja, pembelian peralatan, dan perluasan tanaman. kategori ini

juga termasuk kredit kepada lembaga keuangan lainnya, broker keamanan, dan dealer.

risiko kredit terkait dengan kualitas aset individu dan kemungkinan gagal bayar. adalah

sangat sulit untuk menilai kualitas aset individu karena informasi yang diterbitkan terbatas

tersedia. pada kenyataannya, banyak bank yang membeli bank terkejut melihat kualitas aset

bank yang diperoleh miskin, meskipun mereka melakukan uji kelayakan bank yang diperoleh

sebelum pembelian.

credit risk is associated with the quality of individual assets and the likelihood of default. it is

extremely difficult to asses individual asset quality because limited published information is

available. in fact, many banks that buy banks are surprised at the acquired bank's poor asset

quality, even though they conducted a due diligence review of the acquired bank prior to the

purchase.

Investasi jangka panjang (long term investment) : Terdiri dari aset berjangka panjang (tidak

untuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk

menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam

bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk

pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.

Page 9: materi

2. Investasi SekuritasMerupakan harta bank meliputi surat-surat berharga. Sekuritas ini merupakan alat

investasi bagi abnk yang bersangkutan. Jenis-jenis yang menjadi aktiva bisnis perbankan berupa surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank meliputi:

1. Investasi dalam sekuritas pemerintah.termasuk saham dan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Sekuritas pemerintah dapat diperoleh Dario bursa efek.

2. Investasi dalam sekuritas bank lain. Termasuk saham dan obligasi Perseroan tersebut. Sekuritas ini dapat diperoleh dari buraa efek.

Secara taktis, tujuan investasi sekuritas yang dilakukan oleh bisnis perbankan secara berturut-turut seperti berikut:

1. Mempertahankan likuiditas. Primer, investasi sekuritas ditujukan unutk mempertahankan likuiditas, umunya apabila dana dalam aktiva ks tidak mencukupi untuk menutup kewajiban bank.

2. Meraih pendapatan. Sekunder, investasi sekuritas ditujukan unutk memperoleh pendapatan.

Asumsi risiko keuangan yang berlebihan dapat membuat perusahaan tersebut bangkrut.

Keputusan menggunakan sedikit leverage keuangan akana mengakibatkan kurang

berharganya saham di pasar. Manajer keuangan yang efektif harus tahu bagaimana meneukan

leverage keuangan yang optimum-ini akan memperkuat nilai saham, bila semua hal lain

dianggap konstan.

Bank capital to assets ratio (%)Bank capital to assets is the ratio of bank capital and reserves to total assets. Capital and reserves include funds contributed by owners, retained earnings, general and special reserves, provisions, and valuation adjustments. Capital includes tier 1 capital (paid-up shares and common stock), which is a common feature in all countries' banking systems, and total regulatory capital, which includes several specified types of subordinated debt instruments that need not be repaid if the funds are required to maintain minimum capital levels (these comprise tier 2 and tier 3 capital). Total assets include all nonfinancial and financial assets.International Monetary Fund, Global Financial Stability Report.

License Open

Catalog Sources World Development Indicators

Page 10: materi

Bank nonperforming loans to total gross loans (%)Bank nonperforming loans to total gross loans are the value of nonperforming loans divided by the total value of the loan portfolio (including nonperforming loans before the deduction of specific loan-loss provisions). The loan amount recorded as nonperforming should be the gross value of the loan as recorded on the balance sheet, not just the amount that is overdue.International Monetary Fund, Global Financial Stability Report.

License Open

Catalog Sources World Development Indicators

Penilaian kecukupan modal pada bank dilakukan untuk:

a. Mengukur kemampuan bank untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindarkan.

b. Alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank atau kekayaan yang dimiliki oleh

para pemegang saham.

c. Untuk memungkinkan manajemen bank bekerja dengan efisien sesuai dengan

yang dikehendaki pemilik modal.