materi

12
FASB dalam SFAC Nomor 1 telah menerangkan tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan melalui ukuran pendapatan. Income Statement (Laporan Laba Rugi) merupakan sesuatu yang utama bagi perusahaan terkait ukuran pendapatan. Income statement memiliki nilai prediktif sesuai karakteristik kualitatif yang didefinisikan dalam SFAC Nomor 2. Income statement memiliki nilai sebagai ukuran arus kasa masa depan, yakni sebagai ukuran dari efisiensi manajemen dan panduan dalam pencapaian tujuan manajerial. Di sisi yang lain, investor merupakan fokus utama dalam lingkungan pelaporan keuangan. Sumber daya investor (current resources) yang digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan mengandung sifat ketidakpastian atas arus kas masa depan (future-uncertain resources). Sebagai konsekuensinya, investor dalam kondisi seperti ini memerlukan informasi yang yang dapat membantu mereka untuk menilai arus kas di masa yang akan datang. Seperti kita ketahui bersama, pelaporan keuangan memiliki beberapa konsekuensi ekonomis (economic consequences of financial reporting) yakni: 1 Informasi keuangan dapat mempengaruhi distribusi kekayaan diantara investor. Investor yang memperoleh informasih lebih banyak (mempekerjakan analis sekuritas) mungkin mampu meningkatkan kekayaan mereka daripada investor yang kurang informasi. 2. Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkatan risiko yang diterima perusahaan. Fokus pada jangka pendek, memiliki risiko lebih kecil, tetapi mungkin mengandung efek-efek jangka panjang yang merugikan (long-term detrimental effects). 3. Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkat formasi modal dalam ekonomi dan menghasilkan realokasi kekayaan antara konsumsi dan investasi dalam ekonomi. 4. Informasi keuangan dapat mempengaruhi bagaimana investasi dialokasikan dalam perusahaan. Konsekuensi-konsekuensi ekonomis inilah yang seharusya dipertimbangkan oleh FASB dan SEC, sebagai organisasi penyusun standar akuntansi, mengingat pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing konsekuensi di atas akan berbeda-beda bagi para pengguna informasi keuangan. . INCOME STATEMENT ELEMENTS Penekanan fungsi income statement sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan penilaian kinerja kepada investor menyebabkan pembahasan berkelanjutan diantara para akuntan tentang identifikasi yang tepat atas elemen-elemen yang dikandungnya, yakni pendapatan, keuntungan, beban, dan kerugian. . SFAC Nomor 6 FASB menerbitkan SFAC no.6 yang mendefinisikan elemen-elemen income statement sebagai berikut : 1. Pendapatan, merupakan arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu entitas ATAU pengurangan kewajiban (ATAU gabungan keduanya) selama periode

description

jkjkjkj

Transcript of materi

FASB dalam SFAC Nomor 1 telah menerangkan tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan melalui ukuran pendapatan.Income Statement(Laporan Laba Rugi) merupakan sesuatu yang utama bagi perusahaan terkait ukuran pendapatan.Income statementmemiliki nilai prediktif sesuai karakteristik kualitatif yang didefinisikan dalam SFAC Nomor 2.Income statementmemiliki nilai sebagai ukuran arus kasa masa depan, yakni sebagai ukuran dariefisiensi manajemen dan panduan dalam pencapaian tujuan manajerial.Di sisi yang lain, investor merupakan fokus utama dalam lingkungan pelaporan keuangan. Sumber daya investor (current resources) yang digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan mengandung sifat ketidakpastian atas arus kas masa depan (future-uncertain resources). Sebagai konsekuensinya, investor dalam kondisi seperti ini memerlukan informasi yang yang dapat membantu mereka untuk menilai arus kas di masa yang akan datang.Seperti kita ketahui bersama, pelaporan keuangan memiliki beberapa konsekuensi ekonomis (economic consequences of financial reporting) yakni:1 Informasi keuangan dapat mempengaruhi distribusi kekayaan diantara investor. Investor yang memperoleh informasih lebih banyak (mempekerjakan analis sekuritas) mungkin mampu meningkatkan kekayaan mereka daripada investor yang kurang informasi.2. Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkatan risiko yang diterima perusahaan. Fokus pada jangka pendek, memiliki risiko lebih kecil, tetapi mungkin mengandung efek-efek jangka panjang yang merugikan (long-term detrimental effects).3. Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkat formasi modal dalam ekonomi dan menghasilkan realokasi kekayaan antara konsumsi dan investasi dalam ekonomi.4. Informasi keuangan dapat mempengaruhi bagaimana investasi dialokasikan dalam perusahaan.Konsekuensi-konsekuensi ekonomis inilah yang seharusya dipertimbangkan oleh FASB dan SEC, sebagai organisasi penyusun standar akuntansi, mengingat pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing konsekuensi di atas akan berbeda-beda bagi para pengguna informasi keuangan..INCOME STATEMENT ELEMENTSPenekanan fungsiincome statementsebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan penilaian kinerja kepada investor menyebabkan pembahasan berkelanjutan diantara para akuntan tentang identifikasi yang tepat atas elemen-elemen yang dikandungnya, yakni pendapatan, keuntungan, beban, dan kerugian..SFAC Nomor 6FASB menerbitkan SFAC no.6 yang mendefinisikan elemen-elemenincome statementsebagai berikut :1.Pendapatan, merupakan arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu entitas ATAU pengurangan kewajiban (ATAU gabungan keduanya) selama periode tertentu, yang diperoleh dari penjualan barang, penyediaan jasa atau aktifitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.2.Keuntungan, merupakan peningkatan aset bersih yang berasal dari transaktiperipheralatau insidental suatu entitas DAN dari transaksi lainnya, kegiatan lainnya, dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas tersebut selama satu periode KECUALI yang berasal dari pendapatan atau investasi dari pemilik.3.Beban,arus keluar atau penggunaan aset lainnya ATAU timbulnya kewajiban (ATAU kombinasi keduanya) selama satu periode mulai dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau aktifitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.4.Kerugian, penurunan nilai aset bersih yang berasal dari transaksi yang bersifaperipheralatau insidental dari suatu entitas DAN dari semua transaksi lain serta dari peristiwa lain DAN keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas tersebut selama satu periode KECUALI yang termasuk beban atau distribusi kepada pemilik..Dari definisi elemen-elemenincome statementdiatas, tampak bahwa FASB berusaha menggeser terminologi APB yang menekankan pada arus masuk dan arus keluar, realisasi, dan konsep penandingan. FASB telah menggunakan perubahan aset dan/atau kewajiban dalam kriteria pengakuan dan pengukuran. Dan sebagai dampaknya, kini neraca tampil lebih dari sekedar tempat menyimpan NILAI SISA dalam proses penentuan pendapatan.Perbandingan atas kedua konsep diatas adalah :No.FASB (perubahan aktiva/kewajiban)APB (inflows/outflows)

1.Sebagai alat ukur perubahan sumber daya ekonomiSebagai alat ukur efektifitas perusahaan

2.Tergantung pada definisi aktiva dan kewajiban untuk menentukan labaTergantung pada definisi pendapatan dan beban dan menandingkan keduanya untuk menentukanincome

3.Mengakui hal-hal yang ditangguhkan hanya saat merupakan sumber daya atau kewajiban ekonomiMembentuk biaya dan hutang yang ditangguhkan dan cadangan ketika menghitungincome

4.Keduanya sepakat bahwa laporan laba rugi lebih penting dari neraca karena dapat meramal arus sumber daya dia masa yang akan dating

5.Membatasi populasi pada kejadian-kejadian yang mengakibatkan perubahan sumber daya ekonomisPendapatan dan beban meliputi seluruh item yang diperlukan untuk menandingkan pendapatan dan biaya

.Dalam teori akuntasni dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antarabalance sheetdanincome statement,yakniarticulateddannon-articulated.Pendekatanarticulatedberartiincome statementdianggap sebagai subklasifikasi dari pos modal. Laba rugi hanya merupakan hasil matematis yang berasal dari perubahan modal dari satu periode ke periode yang lainnya.Dalam pendekatanarticulatedada dua konsep, yaitu konseprevenue-expense approachdanasset-liability approach.Dalam konsep pertama,revenue expense,income statementdiaggap laporan yang paling utama dimana semua transaksi dpandang sebagai posrevenuedanexpense, semua transaksi dinggap sebagai pengakuan laba (matching), pengukuran laba dan alokasi ke laba rugi.Dalam konsep ini yang dipindahkan ke neraca adalahby productdari hasil pengakuan laba ataumatchingtadi. Artinya yang dicatat ke neraca hanyadeferred credits (liabilities)dandeferred charges (asset).Sementara dalam pendekatannon-articulated, balance sheetdanincome statementsecara matematis independen satu sama lain. Pendekatan ini banyak menjadi perhatian karena ada transaksi yang tidak memengaruhi laba tetapi langsung dipindah ke pos yang bukan hasil dan bukan biaya. Misalnya, ada kerugian sementara yang langsung dianggap merupakan penyesuaian terhadapunrealized capital(SFAS No. 12)INCOME STATEMENT FORMATPertanyaan yang kemudian timbul adalah : formatincome statementseperti apakah yang diinginkan oleh berbagai pengguna laporan keuangan? Dua pendapat yang kemudian mendominasi diskusi ini adalahcurrent operating performance conceptdanall-inclusive concept..Current Operating Performance ConceptKonsep ini berpendapat bahwa hanya perubahan dan kejadian yang dapat dikendalikan oleh manajemen yang dihasilkan dari keputusan periode sekarang yang seharusnya dimasukkan dalam laba. Hanya hal-hal yang NORMAL dan BERULANG yang seharusnya membentuk ukuran dasar kinerja perusahaan. Maka LABA BERSIH pun harus mencerminkan AKTIFITAS HARI KE HARI.All-inclusive ConceptKonsep ini berpendapat bahwa laba bersih harus mencerminkan SEMUA ITEM yang mempengaruhi KENAIKAN atau PENURUNAN ekuitas pemegang saham selama satu periode, dengan pengecualian dari transaksi modal. LABA BERSIH TOTAL ditentukan dengan MENJUMLAHKAN LABA BERSIH PERIODIK.FASB dalam SFAC No.5 mencatat bahwa laporan laba rugi menurutall-inclusivedimaksudkan untuk menghindari penghapusan informasi secara bebas dari laporan keuangan, walaupun pencantuman keuntungan atau kerugian yang tidak biasa dan tidak berulang-ulang mungkin dapat mengurangi fungsi dari laporan laba rugi dalam satu tahun untuk tujuan prediksi..Kedua konsep ini hanya berkontroversi dalam bagaimana informasi keuangan ditampilkan, tempat dimana pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian ditampilkan. Namun yang lebih penting, sejatinya kedua konsep ini setuju dengan informasi yang harus disajikan. Sedangkan penelitian menunjukkan bahwa investor tidak terpengaruh dengan tempat dimana item dilaporkan dalam laporan keuangan selama pernyataan itu menyajikan informasi yang sama. Dengan kata lain, kontroversi dari kedua konsep ini menjadi suatu yang TIDAK PENTING..APB OPINION NO. 9Salah satu masalah yang pertama kali dipelajari APB adalah apa yang termasuk dalam laba bersih. Kurangnya batasan formasl mengenai penyesuaian laba ditahan ternyata menghasilkan banyak ketidakseragaman dalam praktik bisnis.Dalam salah satu hasil studinya tentang penyalahgunaan laporan dan peninjauan umum secara menyeluruh dari pendapatan, APB kemudian menerbitkan APB No.9 tentang Reporting The Result of The Operation. APB No.9 mencoba untuk mengambil jalan tengah antaracurrent operating performance conceptdanall-inclusive concept.Secara umum, APB No.9 memberi ketentuan bahwa semua item dianggap NORMAL dan BERULANG kecuali jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pengklasifikasian baik sebagaiextraordinary itemmaupun penyesuain periode sebelumnya. APB No. 9 mewajibkan penyusun laporan keuangan untuk menentukan apakah pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian secara tepat diklasifikasikan sebagai :1. hal normal yang berulang-ulang,2. kejadian luar biasa (extraordinary item),3. penyesuaian terhadap periode sebelumnya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Maka LABA BERSIH seharusnya menggambarkan seluruh pos keuntungan dan kerugian yang diakui selama periode, dengan pengecualian penyesuaian terhadap periode sebelumnya. Format laporan yang ditentukan memuat dua bentuk laba, yakni laba bersih dari operasi dan laba bersih operasi ditambahextraordinary item. Hal ini memberikan kemampuan bagi pengguna laporan keuangan untuk melakukan evaluasi hasil operasi normal atau total laba setelahextraordinary itemsesuai dengan kebutuhan mereka..1. Income from Continuing OperationsJumlah yang diperlihatkan untuk laba dari operasi berkelanjutan adalah pendapatan dan beban normal perusahaan yang berulang-ulang. ANGKA LABA menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh kembali di masa depan. Bahkan sering merujuk pada laba perusahaan yang dapat dipertahankan sebagai titik awal bagi investor untuk memprediksi pendapatan masa depan.2. Income from Nonrecurring ItemsAda tiga macam pendapatan tidak biasa yang mungkin diperoleh oleh sebuah perusahaan yang harus diungkapkan, yakni : operasi yang dihentikan,extraordinary item,dan perubahan prinsip akuntansi.Discontinued OperationsSebuah studi menyebutkan bahwa terjadi beberapa penyimpangan dalam pelaporan terkait penerapan opini APB no.9 terkait penyajian hasil penjualan bagian aset sebagaiextraordinarynamun memasukkan pendapatan dari bagian ini selama periode penjualan sebagai laba biasa.Maka APB No. 30 diterbitkan untuk menyimpulkan kriteria tambahan untuk mengidentifikasi bagian bisnis yang akan dijual dengan mensyaratkan penyajian terpisah atas :(1) hasil operasi dari segmen yang dihentikan,(2) keuntungan atau kerugian pada penjualan aset untuk segmen yang dihentikan termasuk adanya keuntungan dan kerugian operasional selama periode penghentian.Total keuntungan atau kerugian ditentukan dengan menjumlahkan semua keuntungan atau kerugian pada penjualan bagian aset, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh kegiatan penghapusan segmen selama masa penghapusan.APBNo.30kemudian diamandemen dengan SFAS No. 144 tentang Accounting for Impairment or Disposal of Long-Lived Assets. Untuk memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai sebuah operasi yang dihentikan harus memenuhi beberapa kriteria, yakni :(1) Unit yang dihentikan harus dianggap sebagai sebuah komponen bisnis. Definisi komponen didasarkan pada pengertian operasi dan arus kas yang dapat dibedakan. Komponen ini dapat berupa segmen, bagian, divisi operasi, lini bisnis, anak perusahaan, dan lain-lain, tergantung kegiatan bisnis dimana entitas beroperasi.Sedangkan untuk mengasumsikan sebuah komponen sebagai kegiatan operasi yang dihentikan harus memenuhi dua kriteria tambahan, yaitu :(i) operasi dan arus kas dari komponen yang dihentikan harus dihilangkan dari hasil transaksi operasional dan arus kas entitasnya,(ii) entitas tidak boleh memiliki keterlibatan yang signifikan dalam operasi komponen setelah penjualan berlangsung.(2) Saat manajemen memutuskan untuk menjual suatu komponen, maka aktiva dan kewajiban komponen diklasifikasikan held for sale di dalambalance sheet. Kemudian, apabila penghentian komponen telah dilakukan, hasil dari operasi komponen harus dilaporkan dalamincome statementsebagaidiscontinued operationsdan dicantumkan tepat dibawah bagianincome from continuing operations.Hasil ini dilaporkan bersih setelah dikurangi pajak. Keuntungan atau kerugian penjualan kemudian baru diungkapkan di catatan atas laporan keuangan (CaLK)..Extraordinary ItemsAPB No.9 mendefinisikanextraordinary itemsebagai kejadian dan transaksi yang mempunyai efek material yang tidak diharapkan sering terjadi dan tidak dianggap sebagai faktor yang berulang-ulang dalam setiap evaluasi proses bisnis yang wajar.APB kemudian membuatreviewdi tahun 1973 tentang kegunaan definisiextraordinary itemyang ternyata mendapatkan kesimpulan bahwa pendapatan dan beban tidak dikelompokkan dengan cara yang sama melalui spektrum bisnis perusahaan. Bisnis tidak mengintepretasikan APB No. 9 dengan cara yang sama dan lebih banyak kriteria spesifik yang dibutuhkan untuk menjamin intepretasi yang lebih seragam atas ketetapannya.Maka diterbitkanlah APB No. 30 tentangReporting The Result of Operations yang mendefiniskanextraordinary itemsebagai kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh sifat sebagai berikut :(1)Unusual nature,kejadian atau transaksi harus memiliki tingkat ketidakwajaran yang tinggi dan tidak berhubungan atau hanya secara kebetulan berhubungan dengan aktivitas biasa.Karena suatu perubahan filosofi, beberapa hal yang dulunya didefinisikan sebagaiextraordinary itemdalam APB No.9 kini dikeluarkan dari APB No. 30 yakni : penurunan dan penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dileasingkepada pihak lain,biaya penelitian dan pengembangan yang ditangguhkan, atau aset tidak berwujud lainnya, keuntungan atau kerugian dari penjualan bagian bisnis, keuntungan atau kerugian lainnya dalam penjualan atau penghancuran properti (kekayaan), pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam bisnis, akibat pemogokan, penyesuaian kontrak jangka panjang akrual.Hal ini menyebabkan jumlah pendapatan dan beban yang diijinkan untuk dilaporkan sebagaiextraordinary itemberkurang signifikan.(2)Infrequency of occurance, kejadian atau transaksi tersebut secara masuk akal diperkirakan tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.Dalam APB No.9 pemisahanextraordinary itemdari item lainnya dalam laporan laba rugi tidak dipisahkan menurut item yang berulang dan tidak berulang. Item yang jarang terjadi namun bukan tidak biasa diklasifikasikan sebagai laba non operasi dalam kelompok keuntungan dan kerugian lainnya dalamincome statement.Penelitian mengindikasikan persyaratan ini sebagai sebuah inkonsistensi kecuali FASB mewajibkan catatan kaki pengungkapan atas efek kejadian tidak teratur pada laba dan pendapatan per lembar saham (EPS)..Perubahan Prinsip AkuntansiStandar akuntansi atas kekonsistenan menyatakan bahwa transaksi yang sama seharusnya dilaporkan dengan cara yang sama setiap tahun. Namun manajemen seharusnya memilih perangkat praktik akuntansi yang paling tepat menyajikan sumber daya dan kinerja unit pelaporan dan terus menggunakan praktik tersebut setiap tahunnya. Sehingga terkadang, perusahaan dapat menjumpai bahwa pelaporan berkembang oleh perubahan metode atau perubahan prosedur mungkin diperintahkan oleh FASB atau SEC.Pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah : haruskah laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya diubah untuk menggambarkan metode atau prosedur yang baru?Dalam APB no. 20 tentang Accounting Channges mengindentifikasikan tiga jenis perubahan akuntansi dan mendiskusikan penyiapan laporan keuangan. Bahkan dewan merekomendasikan sebuah kelayakan penyajian retroaktif (bergaya membalik) atas ketiga macam perubahan prinsip akuntansi danerrordi bawah ini.(i)Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansiJenis perubahan ini terjadi jika suatu entitas mengadopsi GAAP yang berbeda dari yang sebelumnya digunakan untuk tujuan pelaporan. Contohnya perubahan penghitungan persediaan dari LIFO ke FIFO.Jika prinsip akuntansi diubah, maka perusahaan menampilkan laporan keuangan tahun-tahun sebelum perubahan dilakukan. Efek perubahan dikumulatifkan pada tahun perubahan dilakukan dan ditampilkan diantara laba bersih danextraordinary item.SFAS No. 154tentang Accounting Changes and Error Corrections mensyaratkan aplikasiretrospectiveke periode sebelumnya.1. Aplikasi prinsip yang baru ke dalam periode akuntansi sebelumnya sebagaimana jika perubahan prinsip diterapkan di periode-periode sebelumnya2. Penyesuaian laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya untuk menunjukkan perubahan entitas pelaporan3. Revisi laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya untuk menunjukkan koreksi atas kesalahan(ii)Perubahan dalam estimasi akuntansiPenyajian laporan keuangan mensyaratkan estimasi dari kejadian di masa depan dan estimasi seperti itu adalah sasaran dilakukannyareviewberkala (akibat dari kebutuhan penyajian periodok). Contohnya perubahan perkiraan umur aktiva yang dapat didepresiasi atau estimasi kolektabilitas piutang.Perubahan ini tidak membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya yang telah diterbitkan. Perubahan yang terjadi hanya berpengaruh pada tahun terjadinya perubahan dan tahun-tahun berikutnya.(iii)Perubahan entitas pelaporanPerubahan jenis ini disebabkan oleh perubahan unit pelaporan yang mungkin disebabkan oleh penggabungan usaha, perubahan spesifik anak perusahaan, atau perubahan konsolidasi.Perubahan dalam pelaporan harus diungkapkan secara retroaktif dengan menyatakan kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya dengan asumsi unit pelaporan baru telah diterapkan di laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Penerbitan kembali laporan laporan keuangan tahun sebelumnya bertujuan untuk membandingkan hasil dari perubahan pelaporan keuangan yang baru dan yang lama. Selain itu, efek perubahan pelaporan terhadap pendapatan operasi, laba bersih, dan laba per saham terkait harus diungkapkan sebagai perbandingan.(iv)ErrorKesalahan tidak dipandang sebagai suatu perubahan akuntansi, namun hasil dari kesalahan perhitungan matematis dan penggunaan metode akuntansi yang salah.Errordidefinisikan sebagaiprior period adjustment.Contoherroradalah :1. Perubahan praktek akuntansi yang awalnya tidak diterima menjadi diterima.2. Kesalahan matematis, klerikal.3. Kelalaian menambahkan atau menangguhkan pendapatan dan biaya di akhir periode akuntansi.4. Salah pengklasifikasian biaya dan beban.Dalam SFAS No. 16, periode dimanaerrorditemukan, jenis kesalahan dan efeknya terhadap pendapatan operasi, laba bersih dan laba per saham terkait harus diungkapkan. Persyaratan ini merupakan perluasan logis dari perbaikan secara retroaktif yang diperlukan untuk perubahan-perubahan akuntansi. Dengan menyediakan perbaikan retroaktif, pengguna bisa mempredikasi dengan lebih baik prestasi perusahaan seiring berjalannya waktu dengan tepat.Terdapaterroryang bersifatcounterbalancedapabila error tidak ditemukan dalam dua tahun.Errorini tidak memerlukan penyesuaian apabila ditemukan setelah dua tahun. Apabilaerrortidak bersifatcounterbalanced, maka penyesuaian harus diungkapkan. (blog.akusukamenulis)

Cakupan LabaTerdapat dua konsep cakupan laba, yaitu:1.Current Operating Concept (Earnings)Konsep laba periode, menurut konsep ini income hanya meliputi item-item yang sifatnya regular dan dari elemen-elemen pendapatan dan beban yang sifatnya berulang (recurring) dan berasal dari operasi saat ini(current operating). Item-item yang sifatnyairregulartidak dimasukkan sebagai komponen laba, sehingga tidak mencerminkanearning powerdi masa yang akan datang dari satu kesatuan usaha.Konsep ini relevan dengan kepentingan manajemen sebagai pengukur efisiensi, yaitu berkaitan dengan pemanfaatan semua input dan sumber daya yang digunakan dalam rangka menghasilkan laba.Laba periode tidak memasukkan pengaruh kumulatif akibat perubahan akuntansi. Misalnya: (1) pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu yang dialami dalam periode berjalan; (2) perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses) yang diakui pada periode berjalan seperti untung rugi perubahan harga pasar investasi saham sementara, dan untung rugi penjabaran mata uang asing. jadi yang menjadi penentu laba periode adalah pendapatan, biaya, untung dan rugi yang benar-benar terjadi pada periode berjalan.

2.All Inclusive Concept

Menurut konsep ini, cakupan laba meliputi semua perubahan dan kenaikannet assetselama periode tertentu, kecuali yang mengakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik (transaksi modal). Dalam konsep ini, item-item yang sifatnya dan berasal dari aktivitas baik regular dan nonreguler,recurring, maupunnonrecurring, termsuk dalam cakupan laba.Terdapat lima kategoriirregular itemsdalam konsepall inclusivetersebut, yaitu sebagai berikut:1. Item-item yang berasal dari operasi yang dihentikan(discontinued operation),Penghentian segmen bisnis berarti kegiatan operasional bisnis tersebut dihentikan atau dijual. Untung atau rugi yang akan diakui termasuk dua faktor berikut: Laba atau rugi kegiatan segmen mulai tanggal pengukuran sampai tanggal penghentian Untung atau rugi penghentian segmen2. Extraordinary item,Adalah peristiwa atau transaksi yang memiliki pengaruh material, dan diharapkan jarang terjadi serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal perusahaan (APB Opinion No. 9:1966 par. 21)Dengan dikeluarkannya APB Opinion No. 30, menyebutkan bahwa elemen laporan keuangan dikatakan sebagai extraordinary item jika memenuhi dua syarat: Tidak umum(unusual), artinya peristiwa atau transaksi yang harus memiliki tingkat ubnormal yang tinggi dan tidak berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan yang berlangsung terus menerus. Jarang terjadi(infrequency of occurrence),artinya peristiwa atau transaksi tersebut merupakan tipe transaksi yang diharapkan jarang terjadi di masa mendatang.3. Perubahan Akuntansi,Perubahan akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis: Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi dimana perusahaan memilih metode akuntansi yang berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya. Misalnya: perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO ke Average. Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran jumlah tertentu atas jumla taksiran yang telah ditentukan pada periode sebelumnya. Misalnya: taksiran umur ekonomi aktiva tetap, atau taksiran piutang tidak tertagih. Perubahan entitas pelaporan, yaitu perubahan yang berkaitan dengan status entitas pelaporan sebagai akibat konsolidasi perubahan anak perusahaan tertentu atau perubahan jumlah yang dikonsolidasikan.

4. Penyesuaian periode sebelumnyaFASB mengeluarkan SFAC No.16, Prior Period Adjustment, yang membatasi penyesuaian periode sebelumnya pada elemen berikut: Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya Penyesuaian yang berasal dari realisasiincome tax benefitataspreacquisition operating loss carry-forwarddari pembelian anak perusahaan. Kesalahan dalam pengukuran laba periode sebelumnya(error in prior years income measurement)harus dilaporkan sebagai penyesuaian retained earning (disesuaikan dalamretained earning statement). Menurut FSAB konseb labaall inclusiveini adalah konsep laba dengan apa yang dikenal dengan istilah laba komprehensif(comprehensive income).Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam SFAC Nomor 6, menyatakan bahwa:Comprehensive incomeadalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa lain atau kejadian lain yang bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu kecuali yang diakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.Comprehensive Income = Earning + Penyesuaian + Perubahan Ekuitas LainKumulatif Selain dari Pemilik

Earning = Revenue Expenses + Gain - Losses

Konsep Laba Dilihat dari Sisi Kelompok PenerimanyaKonsep laba apabila dilihat dari sisi kelompok yang menerimanya terdapat 5 konsep laba, yaitu:Value added concept of incomeKelompok penerima: karyawan, kreditor, pemerintah.Enterprises net incomeKelompok penerima: pemegang saham, pemegang obligasi, pemerintah.Net income to investorKelompok penerima: pemegang saham dan pemegang obligasi.Net income to shareholderKelompok penerima: pemegang saham biasa dan pemegang saham istimewa.Net income to residual equity holdersKelompok penerima: pemegang saham biasa.

Income SmoothingPerataan laba merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai trend atau level laba tertentu (Belkaoui, 1993). Definisi income smoothing lainnya adalah definisi yang dikemukakan oleh Beidelman (1973):Perataan laba yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini, perataan laba menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba dalam batas-batas yang diijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang wajar(sound).Hayworth (1953) menyatakan bahwa motivasi yang mendorong dilakukannya perataan laba adalah untuk memperbaiki hubungan dengan kreditor, investor dan karyawan, serta meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis. Sementara itu, Gordon (1964) mengajukan proposisi berkaitan dengan perataan laba sebagai berikut: Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaan, level dan tingkat pertumbuhan gaji serta level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan dapat meningkatkan status danrewardbagi manajer. Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba perusahaan. Dascher dan Malcolm (1970) membedakan bentuk income smoothing menjadi dua yaitureal smoothingdanartificial smoothing, dengan penjelasan sebagai berikut: Real smoothingberkaitan dengan transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap laba, sementaraartificial smoothingberkaitan dengan prosedur akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost atau pendapatan dari satu periode ke periode lain. (p. 253-254).Penyajian LabaMasalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba rugi sedangkan pos-pos yang jelas-jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau statemen perubahan ekuitas.