Materi-1 Perkembangan Dan Respon Pasar BPO Dan GRK 11 - 12 Juli 2012
Transcript of Materi-1 Perkembangan Dan Respon Pasar BPO Dan GRK 11 - 12 Juli 2012
2
Permasalahan Lingkungan Global Kebijakan Pemerintah Terkait Penghapusan BPO & GRK Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Penggunaan
BPO & GRK Kelangkaan Refrigeran BPO & GRK sebagai Entry Point
untuk mengembangkan Pasar HCR Program Efisiensi Energi Sektor Industri Respon Sektor Industri Dalam Negeri Terhadap
Penggunaan HCR Kendala di Sektor Industri untuk Menggunakan HCR Penggunaan HCR di Dunia Kesiapan & Persiapan Bengkel/Teknisi di Era Globalisasi Profil Bengkel & Teknisi
1. Saat ini terdapat dua masalah lingkungan global yang dianggap paling mengancam kehidupan di muka bumi.
2. Masalah yang Pertama adalah Kerusakan Lapisan Ozon dan masalah lainnya adalah Pemanasan Global.
HALON
SOLVENT
AEROSOL
METHYL BROMIDE
FOAM
TOBACCO
REFRIGERASI
1. Karbondioksida (CO2)
2. Metan (CH4)
3. Nitrous Oksida (N2O)
4. Hidrochlorofluorocarbon (HCFC)
5. Hidrofluorokarbon (HFCs)
6. Perfluorokarbon (PFCs)
7. Sulfur Heksafluorida (SF6)
1. Peraturan Menteri Perdagangan RI No.24/M-DAG/PER/6/2006 yang telah diperbaharui dengan Permendag RI No.03/M-DAG/PER/1/2012 Tentang Ketentuan Impor BPO;
2. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 33/M-IND/PER/4/2007Tentang Larangan Menggunakan dan Memproduksi BPO;
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.02 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis dan Persyaratan Kompetensi Pelaksanaan Retrofit dan Recycle pada System Refrigerasi
4. Peraturan Presiden RI No.61 Tahun 2011 Tentang RAN-GRK Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
1. Indonesia telah sukses menghentikan Konsumsi BPO jenis CFC (R-11, R-12 dll) sejak Bulan Desember 2007;
2. Indonesia sebagai Negara Pihak yang turut meratifikasi Protokol Montreal, ikut mendukung keputusan masyarakat internasional dalam upaya percepatan penghapusan Konsumsi BPO jenis HCFC (R-22 dll);
3. HCFC masih memiliki potensi penyebab penipisan lapisan ozon dan berpotensi menyebabkan Pemanasan Global
1. Konsumsi HCFC (R-22) Tahun 2009 /2010 sebesar 7.312 MT atau setara dengan 402.2 ODP Tones, ditetapkan sebagai Baselines Konsumsi HCFC Indonesia, 1 Kg HCFC = 0.055 ODP Kg.
2. Tingkat pertumbuhan konsumsi HCFC Indonesia tanpa kendali sebesar 12%/Tahun, sehingga di Tahun 2020 Konsumsi HCFC Indonesia mencapai 22.701 MT atau setara dengan 1.248 ODP Tones.
2020201820172016201520142013201220112010 20190
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
20.000
7.312
8.1899.171
11.503
12.883
14.428
16.159
18.098
20.269
22.701
BASELINES
10.271
22.000
1. Konsumsi HCFC Tahun 2009/2010 sebesar 7.312 MT atau setara dengan 402.2 ODP Tones, ditetapkan sebagai Baselines Konsumsi HCFC Indonesia, Freeze pada Baselines ditetapkan Tahun 2013;
2. Tahun 2015 pengurangan konsumsi HCFC sebesar 10%, Tahun 2020 sebesar 35%, Tahun 2025 sebesar 67.5% dan Tahun 2030 sebesar 97.5%, sisanya sebesar 2.5% dipergunakan hanya untuk keperluan servicing s/d Tahun 2040.
204020302015 2025201320100
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
20.000
7.312
(97.5%)
BASELINES
22.000
7.3126.581
(10%)FREEZE
4.753
(35%)
2020
2.377
(67.5%)183
Single Substances
R-134aR-125R-32R-143aR-152a
Single Substances
R-22R-123R-124R-142b
Blends
Predominantly
R-22 Based
Single Substances
NH₃R-290R-1270R-600aR-170R-744
Blends
R-600a/R-290
R-290/R-170
R-723
Blends
R-404aR-507aR-407-SeriesR-410a
Single Substances
HFO- 1234yf
HCFC/HFC Partly Clorinated
Transitional/Service Refrigerants
HFC Clorine Free
Low GWP Refrigerants
Halogen Free
Medium and Long Term Refrigerants
9.171
2012
10.271
2013
7.312
2010
BASELINES
1. Base Line HCFC di Tahun 2012 dan 2013, ditahan sesuai data HCFC tahun 2010 sebesar 7.312 MT;
2. Artinya di Tahun 2012 ada potensi pasar HCFC (R-22) sebesar : 9.171 MT – 7.312 MT = 1.859 MT, kalau di konversi ke HCR : 40% x 1.859 MT = 743.6 MT (HCR);
3. Tahun 2013 ada Potensi Pasar HCFC sebesar : 10.271 MT – 7.312 MT = 2.959 MT, kalau di konversi ke HCR : 40% x 2.959 MT = 1.183,6 MT (HCR)
NO RENCANA AKSIKEGIATAN SASARAN
PERIODE LOKASI
INDIKASI PENURUNAN
EMISI GRK (JUTA TON CO2 e)
PENANGGUNG JAWAB
3Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO)
Penghapusan BPO pada 4 Sektor (Refrigerant, Foam, Chiller dan Pemadam Api)
2010 - 2020
10 Provinsi : Sumut, Sumsel, Riau, Sumbar, DKI Jaya, Banten, Jabar, Jateng, Jatim dan Yogjakarta
1,50Kementerian Perindustrian
RI
1. Target Penurunan Emisi GRK sebesar 1,50 Juta Ton CO2e = 1.500.000.000 Kg CO2e2. 1 Kg HCFC = 1.700 Kg CO2e = 1.500.000.000 Kg CO2e : 1.700 Kg CO2e = 882.353 Kg HCFC 3. Periode penurunan emisi GRK selama 3 Tahun sejak Tahun 2012;4. 882.353 Kg HCFC : 36 (3 X 12 bulan) = 24.510 Kg HCFC/Bulan 5. 24.510 Kg HCFC : 10 Provinsi = 2.457 Kg Kg HCFC/Provinsi/Bulan;6. 2.457 Kg HFC X 30% HCR (MC-22) = 819 Kg HCR = 136 Tabung HCR (MC-22) 6 Kg,
atau 273 Tabung HCR (MC-22) 3 Kg /Bulan.
CATATAN :
Courtesy of Yayasan Pelangi
51%
7%
5%
10%
10%
14%3%
Air Conditioner
Refrigerator
Televisi
Pompa Air
Chiller/Freezers
PeneranganExhaust
Faktor penyebab :
• Gedung yang dirancang tidak hemat energi,
• Kemampuan melaksanakan Manajemen Energi masih lemah,
• Belum tersedia insentif yang dapat mendorong pelaksanaan efisiensi energi
• Penyebaran informasi teknis dan keberhasilan efisiensi energi belum optimal
JENIS INDUSTRI
POTENSI PENGHEMATAN (%)
Tanpa/ Biaya Rendah
Biaya Menegah Biaya Tinggi
Hotel 5 5 8
Rumah Sakit 5 5 10
Pusat perbelanjaan (Mall) 5 5 10
Perkantoran Swasta 5 10 12
Perkantoran Pemerintah 5 10 16
Catatan : Retrofitting pada AC di gedung masuk kategori diantara biaya rendah - menengah
DITJEN EBTKE
NO. JENIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PENGHEMATAN (%)
I Sistem Kelistrikan :
1
2
Meningkatkan Faktor Daya
Menurunkan Kelebihan Kapasitas Trafo
5,1
3,3
II Modifikasi Selubung Bangunan :
1
2
Mengurangi Rasio Jendela-Dinding
Memasang Jendela Kaca Ganda
12,7
2,1
III Sistem Tata Udara :
1
2
3
4
5
6
Memasang Chiller Efisiensi Tinggi
Mengurangi Jam Operasi Peralatan AC
Menaikkan Temperatur Set Point AC minimal 250 C
Memasang Variable Speed Pumps
Membersihkan Filter AHU dan Cooling Coils
Memasang AC Kapasitas Kecil untuk Ruangan yang Terpisah
9,6
2,3
3,6
1,6
7,2
1,3
IV Sistem Penerangan :
1
2
Menurunkan Watt Lampu
Mengurangi Jam Nyala Lampu
5,1
2,8
V Elevator/Lift :
1 Meniadakan Operasi Lift untuk 1 Tingkat Lantai 0,2
DITJEN EBTKE
Jenis Peralatan Hemat Energi Penghematan
Lampu TL berefisiensi tinggi (CFL) yang dapat menggantikan lampu pijar
80%
Pemanas air bertenaga surya (Solar Water Heater) dapat menggantikan pemanas air listrik
30%
Balas Elektronik sebagai pengganti balas elektromagnetik yang digunakan pada lampu TL
20%
Penggunaan AC berefisiensi tinggi (COP di atas 3) menggantikan AC yang kebanyakan saat ini masih mempunyai COP sekitar 2
50%
Penggunaan Hydrocarbon Refrigerant menggantikan Refrigerant jenis CFC/HCFC/HFC
20%
Disebabkan kurang kesadaran melakukan hemat energi dan penggunaan peralatan pemanfaat listrik yang belum efisien
DITJEN EBTKE
ISO 14001
GREEN PROPER
GREEN BUILDINGPenerapan struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut.
Penilaian terhadap kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan
1
2
3
P E N G H E M A TA N E N E R G I L I S T R I K Q T Y T O TA L
Jumlah Unit AC 60 Unit 960 PK
Rata-Rata Daya Listrik SEBELUM Konversi 1.506,6 Amp 561,276 KW
Rata-Rata Daya Listrik SETELAH Konversi 1.209,1 Amp 450,514 KW
Total Penghematan Listrik Yang Diperoleh 297,5 Amp 110.762 Watt
Ratio Penghematan Listrik 19,7 %
P E N G H E M A TA N B I AYA L I S T R I K
Lama Pemakaian Unit AC per Hari 24 Jam
Hari Kerja Perbulan 22 Hari
Tarif Dasar Listrik Rp. 890, -
Penghematan Biaya Listrik : 110,762 KW x 24 Jam x 22 Hari 58.482,336 KWH
58.482,336 KWH x Rp. 890,- Rp. 52.049.279
) PT. Panasonic Shikoku Electronics Indonesia – Cibitung (Courtesy of PT.Globalindo Niaga Prima)
Kebijakan Manajemen yang belum paham tentang Refrigerant HC (masih lebih banyak paradigma negatif)
Ketidaksiapan SDM Teknisi Internal maupun Outsourcing nya.
Vendor Mesin Pendingin yang melarang/tidak merekomendasikan menggunakan Refrigeran HC
Dalam HPMP (HCFC Phase Out Management Plan), Pemerintah China telah berkomitmen :
1. Mengkonversi 18 Lini Produksi Mesin Pendingin yang menggunakan HCFC (R-22) ke Refrigeran Hidrokarbon (R290) pada akhir Tahun 2015.
2. Melarang setiap produksi Mesin Pendingin Baru menggunakan HCFC (R-22) pada Tahun 2013.
Konsep Kualitas Yang Bersifat Fisik
1. SDM (Sumberdaya manusia) yang Kompeten merupakan faktor kunci dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan cepat berubah.
2. Fasilitas, peralatan kerja dan teknologi yang dimiliki oleh Perusahaan ikut menentukan penciptaan daya saing yang tinggi.
3. Jalur Pasokan dan distribusi, Perusahaan yang mempunyai jalur pasokan dan distribusi yang panjang akan menjadi sensitif terhadap terjadinya perubahan selera pelanggan yang berkaitan dengan kecepatan , ketepatan, keselamatan dan kenyamanan barang milik Pelanggan.
Konsep KualitasYang Bersifat Non Fisik
1. Perusahaan harus memiliki Responsif yang tinggi, cepat dan tepat kepada pelanggan tentang apa yang mereka inginkan ketika mereka membutuhkannya;
2. Perusahaan harus mampu memberikan Kualitas Pelayanan yang melebihi harapan pelanggan.
3. Perusahaan harus Efisien yang diukur berdasarkan biaya-biaya masukan yang diperlukan untuk memproduksi keluaran.
R
pR
p
R
pR
p
Profil Bengkel Service AC
MANAJEMEN TRADIDIONAL
PROFIT ORIENTED
BENGKEL KUMUH
MENGABAIKAN KEPUASAN PELANGGAN
HASIL PEKERJAAN TIDAK BERGARANSI
Profil Teknisi Service AC
TIDAK MEMILIKI BASIC EDUCATION
KUALITAS PEKERJAAN BERMUTU RENDAH
BARANG COSTUMER MENJADI RUSAK
GEMAR BERSENGKETA DENGAN CUSTOMER
TIDAK JUJURCARA BERPAKAIAN
DAN BERBICARA
42