Matematika Semester V -...
Transcript of Matematika Semester V -...
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 1
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 2
DIMENSI TIGA
PETA KONSEP
A. BANGUN RUANG DAN UNSUR-UNSURNYA
1. Kubus
Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar (sisi) yang sama
luas dengan dua belas rusuk yang sama panjang dan semua sudutnya merupakan sudut
siku-siku.
Unsur-Unsur Kubus
a. Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi yang
kongruen, yaitu ABCD, EFGH, BCGF,
ADHE, ABFE, dan DCGH.
b. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu
AB, DC, EF, HG, EA, HD, FB,GC, AD,
BC, FG, dan EH.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi bangun ruang dan unsur-unsurnya
Menghitung luas permukaan bangun ruang
Menerapkan konsep volum bangun ruang
Menentukan hubungan antara unsur-unsur dalam bangun ruang
DIMENSI TIGA
BANGUN RUANG : 1. Kubus 2. Balok 3. Prisma 4. Limas 5. Tabung 6. Kerucut 7. Bola
HUBUNGAN UNSUR-UNSUR DALAM BANGUN RUANG
Unsur - Unsur
Luas Permukaan
Volume
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 3
c. Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang, yaitu AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG,
CF, AF, BE, DG, dan CH. Jika kubus mempunyai rusuk a, maka panjang diagonal
sisi adalah 2a .
d. Memiliki empat diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG, BH, CE, dan DF. Jika
kubus mempunyai rusuk a, maka panjang diagonal ruang adalah 3a .
e. Memiliki 6 bidang diagonal, yaitu ACGE, BDHF, ADGF, ABGH, BCHE, dan
CDEF. Jika kubus mempunyai rusuk a, maka luas bidang diagonalnya adalah 22a
f. Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar
yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua
persegi yang berdekatan akan membentuk bangun
kubus.
Apabila kubus ABCD.EFGH diiris menurut EH, EF,
HG, CG, FB, EA , dan HD akan dihasilkan bangun
datar seperti pada gambar disamping.
Volume Kubus dan Luas Permukaan
Jika sebuah kubus panjang rusuknya s , volume kubus adalah sebagai berikut.
Jika sebuah kubus panjang rusuknya s, luas permukaan ( ) kubus merupakan jumlah
antara luas seluruh sisi tegak dan dua kali luas alas kubus.
Contoh:
Luas dari
alas kubus adalah 12 dm
2. Tentukan volume dan luas permukaan kubus.
Jawab
Volume kubus (V) =
Luas permukaan kubus ( ) =
Jadi, volume kubus adalah 64 dan luas permukaan kubus adalah 96 dm2.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 4
2. Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang. Balok
mempunyai sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal.
Banyaknya sisi, rusuk, dan titik sudut suatu balok sama seperti pada kubus. Sisi balok
berbentuk persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang sisi sejajar dan sama panjang.
Suatu balok memiliki 3 kelompok rusuk yang masing-masing terdiri dari empat rusuk
yang sama panjang, yaitu panjang, lebar dan tinggi.
Unsur-Unsur Balok
a. Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi
panjang yang tiap pasangnya kongruen,
yaitu PQRS, TUVW, QRVU, PSWT, PQUT,
dan SRVW.
b. Memiliki 12 rusuk yang sekelompok sama
panjang, yaitu
(i) Rusuk PQ = SR = TU = WV.
(ii) Rusuk QR = UV = PS = TW.
(iii) Rusuk PT = QU = RV = SW.
c. Memiliki 8 titik sudut, yaitu titik P, Q, R, S, T, U, V, dan W.
d. Memiliki 12 diagonal sisi, di antaranya PU , QV , RW , SV , dan TV. Panjang
diagonal sisi pada balok dapat dihitung dengan rumus berikut.
222222 ,, tpAFtlAHlpAC
e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik, yaitu
diagonal PV , QW, RT , dan SU. Panjang diagonal ruang pada balok dapat dihitung
dengan rumus 222 tlp .
f. Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan tiap pasangnya
kongruen. Keenam bidang diagonal tersebut adalah PUVS, QTWR, PWVQ, RUTS,
PRVT, dan QSWU. Untuk menentukan luas bidang diagonal balok dapat digunakan
rumus berikut:
i. Luas bidang diagonal 22 tlpABGH
ii. Luas bidang diagonal 22 tplBEHC
iii. Luas bidang diagonal 22 lptACGE
Jaring-Jaring Balok
Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis
pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok.
Contoh jaring-jaring balok:
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 5
Volume Balok dan Luas Permukaan
Jika sebuah balok memiliki panjang (p), lebar (l) dan tinggi (t) maka volume dan luas permukaan
balok adalah
Contoh:
Sebuah balok berukuran ( ) cm. Tentukan volume dan luas permukaan balok.
Jawab
Balok berukuran ( ) cm artinya panjang = 6 cm,lebar = 5 cm, dan tinggi 4 cm.
Volume balok =
cm3
Luas permukaan balok
= *( ) ( ) ( )+
= 2{(6 5) + (5 4) + (6 4)}
= 2(30 + 20 + 24)
= 148 cm2.
Jadi, volume balok adalah cm3 dan luas permukaan balok adalah 148 cm
2.
3. Prisma
Prisma adalah suatu bangun ruang yang mempunyai sepasang
sisi sejajar dan sebangun, yang disebut alas, serta sisi-sisi lain
yang diperoleh dengan menghubungkan ujung-ujung titik
sudut dari kedua alasnya dan disebut sisi tegak. Berdasarkan
rusuk tegaknya, prisma dibedakan menjadi dua, yaitu prisma
tegak dan prisma miring. Prisma tegak adalah prisma yang
rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus pada bidang atas dan bidang
alas (gambar a). Prisma miring adalah prisma yang rusuk-
rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada bidang atas dan bidang
alas (gambar b). Prisma miring disebut juga prisma condong.
*( ) ( ) ( )+
gambar a
gambar b
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 6
Berdasarkan bentuk alasnya, terdapat prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi
lima, dan seterusnya. Jika alasnya berupa segi n beraturan maka disebut prisma segi n
beraturan.
Kubus dan balok dapat dipandang sebagai prisma tegak, yaitu prisma tegak segi empat.
Setiap sisi kubus atau balok dapat dianggap sebagai bidang alas atau bidang atas, dan
rusuk yang tegak lurus terhadap bidang alas dan bidang atas sebagai rusuk tegaknya.
Unsur-Unsur Prisma
a. Titik A, B, C, D, E, dan F adalah titik sudut prisma.
b. ∆ ABC adalah bidang atas prisma.
c. ∆ DEF adalah bidang alas prisma.
d. Bidang ACFD, BCFE, dan ABED adalah sisi tegak
prisma.
e. AD , CF , dan BE adalah rusuk-rusuk tegak prisma.
Jaring-Jaring Prisma
Guntinglah sepanjang rusuk-rusuk LO, OP, ON, KL, dan LM maka akan diperoleh
model jaring-jaring seperti gambar berikut.
Volume Balok dan Luas Permukaan
Contoh:
Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku yang panjang kedua sisi siku-
sikunya 3 cm dan 4 cm. Jika tinggi prisma 8 cm, tentukan volume dan luas permukaan
prisma.
Jawab
√
√
√
√
( )
8 cm
3 cm 4 cm
8 cm
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 7
Volume prisma =
= (
) Alas prisma merupakan segitiga siku-siku
= 48
( )
= (
) (( ) )
=
= 12 + 96 = 108
Jadi, volume prisma adalah 48 cm3 dan luas permukaan prisma adalah 108 cm
2.
4. Limas
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga, segi empat,
atau segi lima) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu
titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak limas disebut titik puncak limas. Seperti halnya
prisma, pada limas juga diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya
berbentuk segitiga maka limas tersebut dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas
berbentuk segi lima beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segi lima beraturan.
Unsur-Unsur Prisma
a. Titik A, B, C, dan D adalah titik sudut bidang alas
limas dan titik T adalah titik puncak limas.
b. TA , TB , TC , dan TD disebut rusuk tegak limas. Jika
limas beraturan maka TA = TB = TC = TD .
c. ∆ TAB, ∆ TBC, ∆ TCD, dan ∆ TAD adalah sisi tegak limas.
Jika limas beraturan maka masing-masing sisi tegak berbentuk segitiga sama kaki
yang sama dan sebangun.
d. AB , BC, CD, dan AD adalah rusuk bidang alas limas. (Jika limas beraturan maka
AB = BC =CD= AD ).
e. TO adalah tinggi limas.
Jaring-Jaring Limas
Guntinglah sepanjang rusuk TA , TB , TC , dan TD
maka akan diperoleh bentuk jaring-jaring seperti
gambar disamping.
Volume dan Luas Permukaan Limas
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 8
Contoh:
Sebuah limas T.ABCD dengan alas berbentuk persegi dan
panjang sisinya 10 cm. Jika tinggi pada sisi tegaknya 13 cm,
hitunglah:
a. Tinggi limas
b. Volume limas
c. Luas permukaan limas
Jawab
a. Tinggi Limas = TE
√ ∆TEF merupakan segitiga siku-siku
√
√
√
Jadi, tinggi limas T.ABCD adalah 12 cm
b.
Jadi, volume T.ABCD adalah 400 cm3
c.
4 sisi tegak
Jadi, luas permukaan limas T.ABCD adalah 360 cm2.
5. Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang berbentuk lingkaran
sebagai sisi alas dan sisi atas dan sebuah bidang lengkung yang merupakan sisi tegak
yang disebut selimut tabung.
Unsur-Unsur Tabung
a. Tabung memiliki 3 sisi, di antaranya berbentuk
bidang lengkung dan lainnya berbentuk
lingkaran.
b. Garis s disebut garis sumbu tabung atau disebut
garis pelukis atau disebut juga tinggi tabung (t).
K L
M N
s
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 9
Jaring-Jaring Tabung
Bila tabung dibuka bagian sisi atas dan sisi alasnya serta dipotong sepanjang garis lurus
AB pada selimutnya dan diletakkan pada bidang datar, maka akan didapat jaring-jaring
tabung, seperti pada gambar di atas.
Volume dan Luas Permukaan Tabung
Volume tabung dapat dinyatakan sebagai berikut.
Contoh: Ibu membuat kue keju yang berbentuk tabung seperti gambar di
samping untuk persiapan hari raya. Jika jari-jari kue adalah 10
cm dan tingginya 5 cm, carilah volume dan luas permukaan kue
di samping!
Jawab
Diameter kue (d) = 20 cm, sehingga jari-jari kue (r) =10cm.
V = (πr2 ) × t
= (3,14. 102) × 5
= 3,14.100.5 = 1.570
Jadi volume kue tersebut adalah 1.570 cm3.
V = Luas alas × t
V = (π r2
) × t
V = π r2 t
Luas permukaan tabung = luas sisi tegak + luas sisi atas + luas sisi alas
= luas sisi tegak + 2 luas sisi alas
=
= ( )
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 10
Lp= ( )
= ( )
= ( )
= 942 cm2
6. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu daerah pada bidang
datar (disebut alas) dan sebuah selimut. Kerucut dapat dibentuk dari sebuah
segitiga siku-siku yang diputar, dimana sisi siku-sikunya sebagai pusat
putaran.
Unsur-Unsur Kerucut
Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran dan sisi tegak berupa bidang lengkung yang
disebut selimut kerucut. Jadi suatu kerucut dibatasi oleh dua sisi, yaitu sisi alas dan
selimut kerucut. Pada Gambar, t merupakan tinggi kerucut, r adalah jari-jari alas kerucut
dan s disebut garis pelukis.
Jaring-Jaring Kerucut
Bila kerucut dipotong menurut garis
pelukis s dan sepanjang alasnya, maka
didapat jaring-jaring kerucut. Jaring-
jaring kerucut tersebut terdiri dari juring
lingkaran yang berjari-jari s dan
lingkaran berjari-jari r, seperti yang
tampak pada Gambar.
Volume dan Luas Permukaan Kerucut
Pada gambar di atas, banyak sisi alas limas diperbanyak, maka bentuk limas akan
mendekati bentuk kerucut. Rumus volume limas adalah V =
.
Karena alas kerucut berbentuk lingkaran berjari-jari r maka luas alas = , sehingga
rumus volume kerucut adalah
V =
V =
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 11
Berdasarkan gambar jaring-jaring kerucut di atas maka luas permukaan dapat dihitung dengan
cara menjumlahkan luas selimut kerucut dengan sisi alas kerucut yang berbentuk lingkaran. Luas
selimut kerucut dapat dihitung dengan cara
Jadi, luas permukaan kerucut dapat dirumuskan
Contoh:
Carilah volume dan luas permukaan dari gambar kerucut berikut
Jawab
√ √ √
V =
=
cm3
( )
( )
( )
cm2
( )
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 12
7. Bola
Bola adalah himpunan semua titik dalam ruang dengan jarak tertentu
dari suatu titik tetap yang disebut pusat, dan jarak tersebut dinamakan
jari-jari. Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk. Bola
hanya memiliki satu bidang sisi yang lengkung.
Sebuah bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar pada
garis tengahnya.
Volume dan Luas Permukaan Bola
Jika
, r adalah jari-jari dan d adalah diameter maka rumus
volume bola adalah
Dan Luas selimut atau kulit bola ( ) adalah
Contoh :
Sebuah bola memiliki jari-jari 7 cm. Hitunglah:
a. Volume bola b. Luas permukaan bola
Jawab
a.
b.
B. HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNSUR DALAM BANGUN RUANG
Ruang adalah himpunan dari semua titik. Titik dalam ruang mempunyai lokasi yang
eksak atau pasti dan tidak bergerak. Unsur-unsur ruang adalah titik, garis dan bidang. Titik
adalah himpunan bagian yang terkecil dari ruang.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 13
1. Hubungan Garis dan Bidang
Hubungan suatu garis terhadap suatu bidang memenuhi satu dari tiga kemungkinan
berikut.
Garis Terletak pada Bidang
Suatu garis dikatakan terletak pada bidang apabila
setiap titik pada garis tersebut terletak atau berimpit
dengan bidang. Pada gambar, garis EG terletak pada
bidang EFGH dan garis AB pada bidang ABCD.
Garis Sejajar Bidang
Suatu garis dikatakan sejajar dengan bidang apabila antara garis dan bidang tidak
mempunyai titik persekutuan (tidak pernah berpotongan). Pada gambar, garis EF sejajar
ABCD dan garis AC sejajar EFGH.
Garis Menembus Bidang
Suatu garis dikatakan menembus bidang apabila garis dan bidang tersebut mempunyai
tepat satu titik persekutuan (titik potong). Pada gambar, garis BO menembus bidang
EFGH di titik O disebut titik tembus.
2. Jarak pada Bangun Ruang
Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu
yang terpendek dan bernilai positif
Jarak Antara Dua Titik
Jarak antara dua titik adalah panjang garis yang menghubungkan
kedua titik tersebut. Perhatikan gambar disamping. Jarak P dan Q
dapat dihitung dengan membuat segitiga siku-siku dan
menggunakan rumus pythagoras. √
Contoh:
Suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai rusuk dengan panjang 6 cm. Tentukan :
a. Jarak A ke D
b. Jarak F ke H
c. Jarak E ke C
Jawab :
a. Jarak A ke D sama dengan rusuk kubus = 6 cm
b. Jarak F ke H sama dengan diagonal bidang kubus, yaitu :
√ Perhatikan
√
√
√
√
P
Q O
A C
B
E
D
H
G
F
O
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 14
Jadi, jarak F ke H adalah √ cm
c. Jarak E ke C sama dengan diagonal ruang kubus, yaitu :
√ Perhatikan
√( √ )
√
√
√
Jadi, jarak E ke C adalah √ cm.
Jarak Titik ke Garis
Jarak titik ke garis adalah panjang garis yang ditarik dari suatu titik dan tegak lurus garis
tersebut.
Jarak Antara Titik dengan Bidang
Jarak antara titik dengan bidang adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang
atau panjang garis lurus dari titik ke titik proyeksinya pada bidang. Jarak sebuah titik ke
sebuah bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang itu.
Jarak Antara Dua Garis Bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis
tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang
yang berbeda. Perhatikan gambar di samping,
garis AE dan BH saling bersilangan. Misal dari
kubus ABCD.EFGH akan ditentukan jarak antara
AE dan BH, langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
a. Tentukan dan buat bidang yang melalui BH dan sejajar AE sehingga diperoleh
bidang BDHF,
b. Proyeksikan AE pada bidang BDHF sehingga diperoleh garis KL,
c. Jarak antara AE dan BH adalah jarak antara AE dan KL diperoleh OM atau EK atau
AL.
Jarak Antara Dua Garis Sejajar
Perhatikan gambar di samping, garis AB dan DC
sejajar dan terletak pada bidang ABCD. Misalkan
garis IJ tegak lurus garis AB dan DC, dan memotong
kedua garis tersebut masing-masing di titik I dan J.
jarak antara garis AB dan CD adalah panjang ruas
garis IJ.
A
B
C
D
E
F
G
H
M
K
O
L
A C
B
E
D
H
G
F
J
I
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 15
Jarak Antara Garis dan Bidang yang Sejajar
Perhatikan gambar di samping, garis MN sejajar
dengan bidang EFGH. Tarik garis yang melalui
sembarang titik L di garis MN dan tegak lurus
bidang EFGH.
Misalkan garis tersebut menembus bidang EFGH di
L’, maka jarak antara garis MN dan bidang EFGH
adalah panjang ruas garis LL’.
Jarak Antara Dua Bidang yang Sejajar
Perhatikan gambar di samping, jarak bidang ADHE
dan BCGF yang sejajar adalah panjang ruas garis
UV, dimana U adalah titik sembarang pada bidang
ADHE dan V adalah proyeksi titik U pada bidang
BCGF.
3. Sudut
Sudut Antara Dua Garis Bersilangan
Dua garis l dan m yang saling berpotongan di titik P digambarkan seperti berikut.
Sudut Antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip
yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada
bidang. Garis EG adalah proyeksi EC pada bidang
EFGH, maka sudut antara EC dan bidang EFGH
adalah .
Sudut Antara Dua Bidang
Bidang A dan bidang B membentuk sudut . Sudut yang dibentuk pada gambar di
samping dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Tandai titik potong kedua bidang, misalkan titik Q.
2. Buat garis k pada bidang A melalui titik Q dan garis
l pada bidang B melalui Q. kedua garis tegak lurus
garis potong. Diperoleh sudut antara bidang A dan
bidang B sama dengan sudut antara garis k dan
garis l.
Sudut antara garis k dan garis l disebut sudut tumpuan, sedangkan bidang yang
melalui garis k dan garis l disebut bidang tumpuan.
A C
B
E
D
H
G
F
P
Q
M
N L
L’
A C
B
E
D
H
G
F U
V
l
m
P
A
C
B
E
D
H G
F
k
A
l B
. Q
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 16
SOAL LATIHAN
1. Luas karton yang diperlukan untuk membuat sebuah kubus dengan panjang sisi 8 cm adalah
…
a. 64 cm2
b. 284 cm2
c. 256 cm2
d. 325 cm2
e. 384 cm2
2. Tempat penampung air berbentuk sebuah tabung tanpa tutup. Jika diameter alasnya
berukuran 84 cm dan tinggi tempat penampungan air tersebut 120 cm, luas permukaannya
adalah … (
)
a. 5.544 cm2
b. 11.088 cm2
c. 31.680 cm2
d. 37.224 cm2
e. 42.768 cm2
3. Dari balok ABCD.EFGH diketahui panjang balok 2 kali lebarnya dengan tingginya 6 cm.
jika volumenya 192 cm3, maka luas permukaan balok adalah ….
a. 80 cm2
b. 104 cm2
c. 108 cm2
d. 208 cm2
e. 280 cm2
4. Prisma segitiga samasisi dengan rusuk alas berukuran 14 cm dan tinggi prisma √ cm.
volume prisma tersebut adalah ….
a. 1.248 cm3
b. 1.176 cm3
c. 1.012 cm3
d. 976 cm3
e. 952 cm3
5. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH. Yang bukan merupakan diagonal ruang
prisma tersebut adalah …
a. AG
b. BH
c. CE
d. DF
e. BD
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 17
6. Volume sebuah kerucut 2.156 cm3 dan tingginya 10,5 cm. Luas selimut kerucut adalah ….
a. 170,5 cm2
b. 460,0 cm2
c. 580,5 cm2
d. 668,5 cm2
e. 770,0 cm2
7. Sebuah bak mandi berbentuk kubus tanpa tutup mempunyai rusuk 80 cm seperti tampak pada
gambar berikut. Jika alas dan dinding bak masing-masing mempunyai ketebalan 10 cm,
maka volume bak bila diisi air sampai penuh adalah ...
8. Luas permukaan kerucut yang diameter alasnya 14 cm dan tingginya 24 cm adalah …
a. 570 cm2 d. 682 cm
2
b. 572 cm2 e. 704 cm
2
c. 594 cm2
9. Sebuah kotak berbentuk balok dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm.
Luas permukaan kotak tersebut adalah …
a. 216 cm2 d. 576 cm
2
b. 432 cm2 e. 596 cm
2
c. 596 cm2
10. Diketahui sebuah tabung dengan volume 18.480 cm3 dan tinggi 30 cm. Luas selimut tabung
tersebut adalah ...
a. 1.386 cm2 d. 1.200 cm
2
b. 1.748 cm2 e. 2.640 cm
2
c. 1.890 cm2
80 cm
80 cm
10 cm
a. 252.000 cm3
b. 225.000 cm3
c. 288.000 cm3
d. 500.000 cm3
e. 512.000 cm3
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 18
V E K T O R
PETA KONSEP
A. PENGERTIAN VEKTOR
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan arah.
Contohnya perpindahan, kecepatan, gaya, medan magnet,
medan listrik, dan sebagainya. Besar vektor ditunjukkan
oleh panjang ruas garis, sedangkan arah ditunjukkan oleh
arah anak panah. Gambar di samping menunjukkan
vektor atau ditulis sebagai vektor .
B. VEKTOR DI R-2 (BIDANG DATAR)
1. Lingkup Vektor
a. Modulus atau besar vector
KOMPETENSI DASAR
Menerapkan konsep vektor pada bidang datar
Menerapkan konsep vektor pada bangun ruang
VEKTOR
VEKTOR DI R-2
VEKTOR DI R-3
Ruang Lingkup Vektor : 1. Modulus vektor 2. Vektor posisi 3. Kesamaan dua
vektor 4. Vektor negatif 5. Vektor nol 6. Vektor satuan
Operasi Vektor : 7. Penjumlahan vektor 8. Pengurangan vektor 9. Perkalian scalar
dengan vektor 10. Perkalian scalar dua
vektor
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 19
Jika diketahui dua titik yaitu ( ) dan ( ), maka besar dirumuskan
sebagai berikut.
| | √( ) ( )
Jika diketahui ( ), maka besar adalah sebagai berikut.
| | √
b. Vektor Posisi
Vektor yang ditarik dari titik pangkal O ke titik P
disebut vector posisi titik P dan dituliskan .
Jika koordinat titik P (x, y) maka vector
posisinya adalah : ( )
c. Kesamaan dua vektor
Dua buah vektor dikatakan sama apabila
mempunyai besar dan arah yang sama.
d. Vektor Negatif
Vector negatif dari adalah vektor yang
besarnya sama dengan vektor tetapi arahnya
berlawanan dan ditulis .
e. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar/ panjangnya nol dan arahnya tak tentu (berupa
titik). Di ruang dimensi dua vektor nol dilambangkan dengan ( ).
f. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang / besar 1 satuan. Vektor satuan
di R-2 dalam kombinasi linear hanya terdiri dari 2 vektor satuan yaitu dan masing-
masing terletak pada sumbu X positif dan sumbu Y positif.
.
2. Operasi Vektor
a. Penjumlahan dua vektor
Secara geometris penjumlahan dua vektor ada 2 aturan, yaitu :
Aturan segitiga
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 20
Aturan jajar genjang
Secara analisis penjumlahan dua vektor adalah :
Jika vektor ( ) dan vektor (
) maka (
)
Contoh :
Diketahui ( ), (
), dan (
). Hitunglah :
a.
b.
c.
Jawab :
a. ( ) (
) (
( )
) ( )
b. ( ) ( ) ( ( )
) ( )
c. ( ) (
) ( ) (
( )
( ) ) (
)
b. Selisih dua vektor
Selisih dua vektor artinya menjumlahkan vektor pertama dengan negatif vektor kedua.
Jadi, ( )
Secara geometris dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara analitis jika vektor ( ) dan vektor (
) maka (
).
Contoh :
Jika vektor ( ) dan vektor (
) maka : (
) (
)
c. Perkalian vektor dengan scalar
Hasil kali vektor dengan scalar k adalah vektor yang panjangnya k kali panjang
vektor dan arahnya sama.
Jika vektor ( ) maka (
)
Contoh :
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 21
Diketahui vektor ( ), (
), dan (
). Tentukan :
a.
b.
c.
Jawab :
a. ( ) (
)
b.
( ) ( )
c.
(
)
( ) (
) (
) ( ) ( ) ( )
d. Perkalian Skalar Dua Vektor
Hasil kali scalar dari dua vektor tidak nol dan dinyatakan oleh (dibaca : dot
).
Jika ( ) dan (
), maka
Misalkan vektor dan vektor membentuk sudut , maka perkalian scalar dua vektor
didefenisikan sebagai berikut.
| || |
Dimana = sudut antara dan ( )
Hasil perkalian scalar dari dua vektor merupakan scalar, bukan vektor.
Contoh :
1. Diketahui | | cm, | | cm dan vektor dengan membentuk sudut .
Tentukanlah perkalian scalar .
Jawab :
| || | ( )( )
2. Jika ( ) dan (
), tentukanlah sudut yang dibentuk oleh vektor dan .
Jawab :
( ) | | √ √
( ) | | √ √
| || |
| || |
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 22
( )(√ )
( )( )
( )
C. VEKTOR DI R-3 (BANGUN RUANG)
Vektor di ruang 3 adalah vektor yang ditandai dengan 3 buah sumbu x, y, z yang saling tegak
lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal perhitungan.
Vektor dalam bangun ruang dapat dituliskan dalam bentuk :
1) Koordinat kartesius ( )
2) Vektor kolom ( ) atau
3) Kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu:
Dengan ( ) (
) dan (
)
1. Lingkup Vektor
a. Modulus Vektor
Jika suatu vektor dengan koordinat titik ( ) dan ( ) maka
modulus/besar/panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B
yaitu :
| | √( ) ( ) ( )
Dan jika vektor disajikan dalam bentuk linear , maka modulus
vektor adalah :
√
Contoh :
Tentukan modulus/ besar vektor berikut :
1) dengan titik ( ) dan ( )
2)
Jawab :
1) | | √( ) ( ) ( ) √ √
2) | | √ √
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 23
b. Vektor posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang
berpangkal di titik ( ) dan berujung di titik ( ),
bila ditulis ( ).
c. Kesamaan Vektor
Dua vektor di ruang dimensi 3 dikatakan
sama jika mempunyai besar dan arah yang
sama.
d. Vektor Negatif
Vektor di ruang 3 yang besarnya sama
dengan vektor tetapi arahnya berlawanan
disebut vektor negatif , yang dituliskan
dengan : .
Jika vektor (
) maka (
)
e. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar/ panjangnya nol dan arahnya tak tentu (berupa
titik). Vektor nol dilambangkan dengan O(0, 0, 0) atau ( ).
f. Vektor satuan
Apabila vektor di R-2 hanya terdiri dari 2 vektor satuan yaitu dan , maka vektor di
R-3 yang dinyatakan dalam kombinasi linear terdiri dari 3 vektor satuan. Vektor-
vektor , dan masing-masing terletak pada sumbu X positif, sumbu Y positif dan
sumbu Z positif.
2. Operasi Aljabar Vektor di R-3
Misalkan (
) dan (
), dan n bilangan real, operasi aljabar vektor berlaku
sebagai berikut.
a. Penjumlahan Vektor
Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponen-
komponennya.
(
) (
) (
)
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 24
b. Pengurangan Vektor
Pengurangan vektor dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponen yang
bersesuaian.
(
) (
) (
)
c. Perkalian vektor dengan scalar
Bila n adalah bilangan real, maka (
) (
)
d. Perkalian scalar dua vektor di R-3
Hasil kali scalar dua vektor dan adalah sebagai berikut.
Apabila kedua vektor dan membentuk sebuah sudut tertentu, maka perkalian
scalar dua vektor adalah sebagai berikut.
| || |
Dengan adalah sudut antara dan
Perhatikan contoh berikut.
1. Diketahui vektor-vektor ( ) , (
), dan (
). Nyatakan vektor-
vektor berikut dalam bentuk vektor kolom.
a.
b.
c.
2. Tentukan hasil perkalian scalar dari vektor
dan
3. Jika dan , hitunglah sudut antara dan
Jawab :
1. a. ( ) (
) (
)
b. ( ) (
) (
) (
) (
)
c. ( ) (
) (
) (
) (
)
2. ( ( )) ( ) ( )
3. ( ) ( ( )) ( )
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 25
| || |
| || | √ √ ( ) √ √ √
| || |
√
Jadi vektor dan membentuk sudut .
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 26
SOAL LATIHAN
1. Jika vektor = ( ), = (
), = (
) dan = - 2 + 3 , panjang vektor adalah ….
a. 12
b. 4√
c. 3√
d. 3√
e. 2√
2. Diketahui vektor-vektor, = √ √ , dan = √ √ , sudut antara
vector dan sama dengan ….
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
3. Diketahui [ ], [
], c = [
], maka
a.
b.
c.
d.
e.
4. Cosinus sudut antara vektor = -i + j dan = i – 2j + 2k adalah ….
a. -1/3√
b. -½ √
c. 1/3 √
d. ½
e. √
5. Diberikan tiga vektor dan , maka
adalah….
a.
b.
c.
d.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 27
e.
6. Diketahui vektor ( ), dan (
). Besar sudut antara dan adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
7. Diketahui | | = 3 cm, | | = 6 cm vektor dan vektor membentuk sudut 120o maka
adalah ….
a. -9
b. -7
c. -2
d. 6
e. 9
8. Jika diketahui , , , maka vektor
( ) adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
9. Diketahui | | = 8 cm, | | = 7 cm dan sudut antara kedua vektor tersebut 60o. Nilai dari
adalah ….
a. 30
b. 28
c. 26
d. 24
e. 23
10. Diketahui vektor dan vektor . Besar sudut antara dua vektor
tersebut adalah ...
a.
b.
c.
d.
e.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 28
TEORI PELUANG
PETA KONSEP
A. KAIDAH PENCACAHAN, PERMUTASI DAN KOMBINASI
1. Kaidah pencacahan
Kaidah Pencacahan
Jika suatu kejadian 1 dapat terjadi dengan n1 cara, kejadian 2 dapat terjadi dengan n2
cara berlainan, kejadian 3 dapat terjadi dengan n3 cara berlainan, dan demikian
seterusnya, maka seluruh kejadian tersebut dapat terjadi dengan
cara yang berlainan.
Contoh :
Dari kota A ke kota B dapat ditempuh melalui 5 jalan. Dari kota B ke kota C dapat
ditempuh melalui 4 jalan. Dalam berapa carakah kita bisa melakukan perjalanan dari
kota A ke C dengan melewati kota B ?
Jawab :
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi
Menghitung peluang suatu kejadian
A C B
5 cara 4 cara
TEORI PELUANG
KAIDAH PENCACAHAN
PERMUTASI
KOMBINASI
PELUANG SUATU KEJADIAN
KEJADIAN MAJEMUK
1. Kaidah pencacahan 2. Aturan pengisian
tempat 3. Faktorial
1. Ruang sampel, titik sampel dan kejadian
2. Peluang suatu kejadian
3. Frekuensi harapan
1. Kejadian saling lepas 2. Kejadian saling bebas
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 29
Jadi banyaknya cara perjalanan dari A ke C adalah 20 cara.
Aturan pengisian tempat
Prinsip dasarnya adalah aturan pencacahan (counting rules)
Contoh :
1. Dari angka 1, 2, 3, 4, 5 akan disusun bilangan yang terdiri dari 3 angka. Berapa
bilangan yang dapat dibentuk jika :
a. Angka boleh berulang
b. Angka tidak boleh berulang
Jawab :
a. Boleh berulang
5 5 5
Jadi, banyaknya susunan yang terdiri dari 3 angka yang berulang
cara.
b. Tidak berulang
5 4 3
Jadi, banyaknya susunan yang terdiri dari 3 angka yang tidak berulang
cara.
2. Berapa banyak cara menyusun huruf-huruf pada kata “abstrak” jika huruf pertama
dimulai dengan huruf vokal.
Jawab :
2 6 5 4 3 2 1
Jadi, banyaknya susunan huruf dimulai vokal adalah
cara.
Faktorial (!)
Jika n adalah bilangan bulat posisi, maka n faktorial (n!) didefinisikan sebagai :
( ) ( ) ( )
Catatan:
dan
Contoh :
Tentukan nilai dari :
a. b.
c. n jika
( )
Jawab :
a.
b.
c. ( )
( ) ( )
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 30
Difaktorkan ( )( )
Karena n bilangan asli, maka dipilih n = 6
2. Permutasi
Permutasi adalah susunan beberapa elemen yang urutannya diperhatikan. Macam-macam
permutasi adalah sebagai berikut :
a. Permutasi r Unsur dari n Unsur yang Berbeda
Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah susunan dari r unsur
itu dalam suatu urutan. Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang
tersedia dinyatakan dengan notasi .
( )
Contoh :
Tersedia angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Jika kita akan membentuk bilangan asli yang terdiri
dari 2 angka yang berbeda, tentukan banyaknya bilangan asli yang terjadi.
Jawab :
( )
bilangan
b. Permutasi yang Memuat Unsur yang Sama
Banyaknya permutasi n unsur yang memuat unsur yang sama, unsur yang
sama, unsur yang sama, dan seterusnya hingga unsur yang sama dengan
dapat ditentukan dengan rumus :
( )
Contoh :
Tentukan banyaknya permutasi huruf yang terdapat pada kata “RADAR”.
Jawab :
Pada kata RADAR terdapat 5 huruf dengan 2 huruf R dan 2 huruf A. Jadi, banyaknya
permutasi :
( )
c. Permutasi Berulang
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (dengan tiap
unsur yang tersedia boleh ditulis berulang) adalah sebagai berikut.
( )
Contoh :
Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari 2 angka yang dapat disusun dari
angka-angka 1, 2, 3 dan boleh berulang.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 31
Jawab :
Banyak bilangan yang terjadi :
d. Permutasi Siklis
Permutasi siklis dari n unsur yang berbeda memperhitungkan tempat kedudukan
unsur di lingkaran terhadap unsur lainnya sebab n unsur tersebut ditempatkan secara
melingkar. Banyak permutasi siklis dari n unsur dapat dirumuskan sebagai berikut
( ) ( )
Contoh :
Lima orang duduk dengan posisi mengelilingi meja. Berapa macam urutan duduk
yang terjadi?
Jawab :
( ) ( ) cara
3. Kombinasi
Kombinasi adalah susunan beberapa elemen yang urutannya tidak diperhatikan.
Banyaknya kombinasi dari n elemen berlainan yang diambil k elemen adalah .
Dirumuskan :
( )
Misal terdapat n unsur yang terdiri dari . Unsur ada sebanyak , unsur
ada sebanyak , unsur ada sebanyak , , unsur ada sebanyak , sehingga
. Dari n unsur tersebut akan diambil k unsur yang terdiri dari
unsur , unsur , unsur , unsur dengan
. Banyak cara pengambilan adalah
Contoh :
1. Berapa banyak cara memilih 4 anggota dari 9 anggota suatu himpunan, jika :
a. Tanpa syarat apapun
b. Salah seorang harus selalu terpilih
2. Seorang petani membeli 4 ekor sapi, 3 ekor kuda, dan 2 ekor kambing dari seseorang
yang memiliki 6 ekor sapi, 7 ekor kuda, dan 10 ekor kambing. Dengan berapa cara
petani itu dapat memilih hewan-hewan tersebut?
Jawab :
1. a. Dari 9 orang akan dipilih 4 orang.
Banyak cara pemilihan 4 orang dari 9 orang adalah …
( )
cara
b. dari 9 orang akan dipilih 4 orang, tetapi seorang harus selalu terpilih, hanya akan
dipilih 3 orang lagi dari 8 orang, sehingga banyak cara pemilihan adalah :
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 32
( )
cara
2. Petani dapat memilih 4 ekor sapi dari 6 ekor sapi dengan
( )
cara
Memilih 3 ekor kuda dari 7 ekor kuda dengan
( )
cara
dan memilih 2 ekor kambing dari 10 ekor kambing dengan
( )
cara
Sehingga total cara pemilihan tersebut adalah cara.
B. PELUANG SUATU KEJADIAN
1. Ruang Sampel, Titik Sampel dan Kejadian
Ruang Sampel
Ruang sampel adalah semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Contoh :
Suatu percobaan melantunkan sebuah dadu. Maka ruang sampelnya adalah :
* +
Titik Sampel
Titik sampel adalah tiap hasil dalam ruang sampel.
Contoh :
Pelantunan 2 mata uang logam bersama-sama, ruang sampelnya adalah :
* +, maka titik sampelnya : (AA), (AG), (GA), (GG).
Kejadian
Kejadian adalah sekelompok titik sampel yang membentuk himpunan bagian dari ruang
sampel.
Contoh :
Suatu percobaan melantunkan 2 mata uang logam bersama-sama, maka tulislah :
a. Kejadian muncul satu angka
b. Kejadian muncul dua angka
Jawab :
* +
a. Misalkan kejadian munculnya 1 angka disebut N, maka munculnya A pada titik
sampel * + dan * + .
b. Missal kejadian munculnya 2 gambar disebut M, maka mnculnya 2 angka atau AA
pada titik sampel * + dan * +
2. Peluang Suatu Kejadian
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 33
Misalkan suatu percobaan mempunyai ruang sampel yang berhingga banyaknya dan
setiap titik sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka peluang
kejadian A dinyatakan dengan :
( ) ( )
( )
Dengan
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyaknya anggota dalam kejadian A
n(S) = banyaknya titik sampel
peluang suatu kejadian nilainya berkisar antara 0 dan 1, ditulis ( ) . Peluang
besar kejadian bernilai 0 untuk suatu kejadian mustahil dan bernilai 1 untuk suatu
kejadian yang pasti.
Contoh :
1. Sebuah dadu dilantunkan sekali, berapa peluang munculnya angka genap!
2. Suatu kotak berisi 10 kelereng, 6 berwarna merah, dan 4 berwarna biru. Dari kotak
itu diambil 3 kelereng secara acak. Tentukan peluang terambilnya :
a. Semuanya kelereng merah,
b. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru.
Jawab :
1. * +, maka n(S) = 6
Muncul angka genap : G = {2, 4, 6} maka n(G) = 3
Sehingga ( ) ( )
( )
2. Dari 10 kelereng, diambil 3 kelereng. Banyaknya cara pengambilan tersebut adalah :
( )
cara,
Maka ( ) .
a. Misal A kejadian terambilnya 3 kelereng merah. Diambil 3 kelereng merah dari 6
kelereng merah, banyaknya cara pengambilan adalah …
( )
cara
Maka ( )
Jadi, peluang terambilnya semua kelereng berwarna adalah
( ) ( )
( )
.
b. Misal C kejadian terambilnya 2 kelereng merah dan 1 kelereng putih. Diambil
dua kelereng merah dari 6 kelereng merah, maka banyaknya cara pengambilan
adalah
( )
cara
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 34
Diambil 1 kelereng biru dari 4 kelereng biru, maka banyaknya cara pengambilan
adalah
( )
cara
Jadi, banyak cara pengambilan 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah
cara, sehingga ( ) .
Dengan demikian terambilnya 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah
( ) ( )
( )
3. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang dengan frekuensi atau banyaknya percobaan.
Frekuensi harapan dinotasikan dengan , pada percobaan yang dilakukan n kali adalah
hasil kali peluang kejadian tersebut dengan banyaknya percobaan.
( ) ( )
C. KEJADIAN MAJEMUK
Beberapa kejadian dapat dikombinasikan untuk menghasilkan suatu kejadian baru,
kejadian baru ini disebut kejadian majemuk. Dua notasi yang biasa digunakan untuk
mengkombinasikan beberapa kejadian adalah notasi “ ” dan “ ”. Missal kejadian A dan
kejadian B, maka :
a. adalah kejadian A dan B
b. adalah kejadian A atau kejadian B
1. Kejadian Saling Lepas
Bila dua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan maka dua buah kejadian itu
dikatakan saling lepas (mutually exclusive) atau saling asing (disjoint). Dua kejadian A
dan B saling lepas jika A dan B tidak memiliki titik sampel yang sama.
Peluang kejadian A dan B pada percobaan yang sama dirumuskan sebagai berikut :
( ) ( ) ( ) ( )
Pada dua kejadian yang saling lepas ( ) . Sehingga, peluang dua kejadian A
atau B yang saling lepas adalah
( ) ( ) ( )
Contoh :
Sebuah dadu dilempar satu kali, hitunglah peluang munculnya :
a. Angka ganjil atau angka prima
b. Angka ganjil atau kelipatan 4
Jawab :
* + maka n(S) = 6
a. Misal kejadian muncul angka ganjil adalah A, maka A = {1, 3, 5} sehingga n(A) = 3
Misal kejadian muncul prima adalah B, maka B = {2, 3, 5} sehingga n(A) = 3
Sehingga: * + ( )
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 35
Maka : ( ) ( ) ( ) ( )
b. Misal kejadian muncul kelipatan 4 adalah C, maka C = {4} sehingga n(C) = 1
Sehingga : ( )
Maka : ( ) ( ) ( )
2. Kejadian Saling Bebas
Dua kejadian dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak mempengaruhi
kejadian yang lain. Peluang dua kejadian A dan B yang saling bebas adalah
( ) ( ) ( )
Contoh :
Sebuah dadu dilempar dua kali. Berapa peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelemparan pertama dan mata dadu 5 pada pelemparan kedua?
Jawab :
n(S) = 6
Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelemparan pertama,
( ) maka ( ) ( )
( )
Misalkan B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada pelemparan kedua,
( ) maka ( ) ( )
( )
Karena kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelemparan pertama dan munculnya mata
dadu 5 pada pelemparan kedua tidak saling mempengaruhi kejadian satu dengan lainnya,
maka kejadian itu saling bebas.
Jadi, peluang A dan B adalah ( ) ( ) ( )
.
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 36
SOAL LATIHAN
1. Seorang peserta ujian dapat mengerjakan 5 butir soal dari 10 butir soal disediakan dan soal
nomor 5 harus dipilih untuk dikerjakan, maka banyaknya kemungkinan rangkaian nomor
soal yang dapat dikerjakan peserta ujian sebanyak ....
a. 126
b. 210
c. 252
d. 3.024
e. 15.120
2. Dari 10 orang finalis akan dipilih 3 orang, masing-masing untuk menduduki juara I, juara II
dan juara III. Banyak susunan berbeda yang mungkin dari urutan juara tersebut adalah ....
a. 5.040
b. 720
c. 120
d. 30
e. 3
3. Terdapat ikan bandeng, ikan nila, ikan lele, dan ikan teri masing-masing telah dikemas dalam
sekantong plastik yang akan disusun berjajar pada pameran produk perikanan. Banyaknya
susunan yang dapat dibuat dari keempat jenis ikan tersebut adalah ….
a. 4
b. 8
c. 12
d. 16
e. 24
4. Banyaknya kemungkinan susunan huruf yang terdiri dari 4 huruf yang dapat dibentuk dari
kata “R A P I” adalah …
a. 4 cara
b. 8 cara
c. 16 cara
d. 24 cara
e. 32 cara
5. Dalam suatu ruang tunggu tersedia 3 kursi. Jika dalam ruang tersebut ada 7 orang, maka
banyaknya cara mereka duduk berdampingan adalah …
f. 21 cara
g. 35 cara
h. 120 cara
i. 210 cara
j. 720 cara
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 37
6. 8 orang siswa calon pengurus OSIS akan dipilih 3 orang untuk 3 jabatan yang berbeda,
banyaknya cara untuk memilih adalah ....
a. 28
b. 56
c. 336
d. 448
e. 20160
7. Terdapat buah mangga, jeruk, apel, dan salak masing-masing satu buah akan disusun
berjajar. Banyak susunan yang akan dibentuk dari buah – buahan tersebut adalah …..
a. 5
b. 6
c. 10
d. 12
e. 24
8. Dari angka – angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Akan disusun bilangan – bilangan yang terdiri
atas dua angka yang berbeda. Banyak susunan bilangan yang terjadi adalah…..
a. 36
b. 72
c. 336
d. 504
e. 720
9. Dari 8 orang siswa yang terdiri dari 5 orang putra dan 3 orang putri akan dibentuk tim yang
berangotakan 5 orang. Jika tim tersebut terdiri dari 3 orang putra dan 2 orang putri, maka
banyak tim yang dapat dibentuk adalah ...
a. 16
b. 21
c. 30
d. 60
e. 90
10. Jika 10 orang saling berjabat tangan, banyaknya cara jabat tangan tersebut ada ... cara
a. 10
b. 20
c. 40
d. 45
e. 50
11. Rapat dihadiri oleh sepuluh orang akan dipilih tiga orang untuk berbicara. Banyak cara untuk
memilih tiga orang tesebut adalah…..
a. 720 cara
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 38
b. 540 cara
c. 120 cara
d. 90 cara
e. 72 cara
12. Jika suatu pasangan pengantin baru merencanakan ingin mempunyai 3 anak, maka peluang
untuk mendapatkan 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan adalah …
k.
l.
m.
n.
o.
13. Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng warna merah dan 8 kelereng warna kuning. Bila
dilakukan pengambilan 5 kelereng sekaligus, maka peluang terambilnya 2 merah dan 3
kuning adalah…..
a.
b.
c.
d.
e.
14. Peluang seorang anak balita terserang campak 0,06. Diantara 1.200 anak balita, yang
diperkirakan terkena campak adalah ...
a. 126
b. 82
c. 72
d. 18
e. 15
15. Banyaknya susunan yang berbeda yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pada kata
“BILANGAN” adalah ...
a. 10.060
b. 10.070
c. 10.080
d. 10.090
e. 10.100
Matematika Semester V
Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 39
16. Dua buah dadu dilempar bersama-sama sebanyak 720 kali. Frekuensi harapan muncul mata
dadu berjumlah lebih dari 10 adalah …
a. 60
b. 120
c. 180
d. 200
e. 240
17. Pada pelemparan dua buah dadu sebanyak satu kali, peluang munculnya mata dadu
berjumlah 2 atau 8 adalah …
a. 5/9
b. 5/36
c. 2/9
d. 1/9
e. 1/6
18. Dua buah dadu dilempar undi bersamaan sebanyak satu kali. Peluang kedua mata dadu yang
muncul tidak ada yang sama adalah….
a.
b.
c.
d.
e.