Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Transcript of Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Wijianto, S.Pd., M.Sc.
Eka Ahmad Rinaldhi, S.Pd.
BAB VIPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Sub bab
• Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika• Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Sistem Etika
Sub bab
• Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
• Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika
Sub bab• Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Sub BabMenelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
1. Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika
Konsep Etika
Etimologi Etika
Ilmu tentang segala sesuatu
yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan
Etika Pancasila
Cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Banyaknya kasus korupsi Yang melanda negara
indonesia
Masih terjadinya aksi terorisme yang
mengatasnamakan agama
Masih terjadinya pelanggaran hak asasi
manusia (HAM)
Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya
dan miskin
Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di indonesia
Kasus penggelapan pajak oleh orang kaya
Sub BabMenanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Sistem Etika
Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat
Korupsi merajalela karena para penyelenggara negara tidak
memiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan
tugasnya.
Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam
pembangunan melalui pembayaran pajak
Pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara
Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai
aspek kehidupan manusia
Sub BabMenggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
Sistem Etika
1. Sumber historis Pancasila sebagai Sistem Etika :
Masa Pemerintahan
Orde Lama
Masyarakat mengenal nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut
dengan istilah berdikari
Masa Pemerintahan
Orde Baru
Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan
melalui penataran P-4 dan diinstitusionalkan dalam
wadah BP-7
Lanjutan....
2. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Sosiologis Etika Pancasila
Berbentuk Kearifan Lokal
Contoh: Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip
“bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”.
Lanjutan....
3. Sumber Politis Pancasila sebagai Etika
Sumber politis Pancasilasebagai sistem etika terdapatdalam norma-norma dasar(Grundnorm) sebagai sumberpenyusunan berbagaiperaturan perundangan-undangan di Indonesia
Pancasila sebagai sistem etikamerupakan norma tertinggi(Grundnorm) yang sifatnyaabstrak, sedangkanperundang-undanganmerupakan norma yang ada dibawahnya bersifat konkrit.
Sub BabMembangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pancasila sebagai Sistem Etika
Dinamika dan Tantangan
ORDE LAMA :
Otoriterisme
Bertentangan semangat
musyawarah untuk
mufakat
ORDE BARU: Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Bertentangan keadilan sosial
REFORMASI:
Munculnya Anarkisme
Bertentangan norma-
norma moral Pancasila
Sub BabMendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Etika
1. Esensi Pancasila sebagai Sistem EtikaSila
pertamaHakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsaindonesia bahwa tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsipmoral
Sila Kedua
Tindakan kemanusiaan yang mengandung implikasi moraldiungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradabsehingga menjamin tata pergaulan antar manusia
Sila Ketiga
Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidupbersama sebagai warga bangsa yang mementingkan masalahbangsa di atas kepentingan individu atau kelompok
Sila Keempat
Keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangatmusyawarah untuk mufakat
Sila Kelima
Lebih menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yangterkandung dalam nilai keadilan itu sendiri
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasibagi penentu sikap, tindakan, dan keputusanyang diambil setiap warga negara
Memiliki orientasi yang jelas dalam tatapergaulan baik lokal, nasional, regional,maupun internasional
Menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakanyang dibuat oleh penyelenggara negara
Menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilaiyang berkembang dalam kehidupanmasyarakat sebagai dampak globalisasi yangmemengaruhi pemikiran warga negara