Mat & Heat Balance
-
Upload
cahya-ramadhan -
Category
Documents
-
view
93 -
download
8
Transcript of Mat & Heat Balance
TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PRODUKSI
STORAGE BAHAN BAKU : BAHAN BAKU DISIMPAN
DENGAN MEMPERHATIKAN KONDISI SUHU,
TEKANAN DAN FASA. JUMLAH YANG DISIMPAN
DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT KESULITAN
PENGADAAN / PENGUMPULAN ( MISAL :
FAKTOR MUSIM PANEN UNTUK INDUSTRI AGRO ),
PERSEDIAAN & KENDALA PASAR , TRANSPORTASI .
UNTUK INDUSTRI YANG TERINTEGRASI DENGAN
PABRIK LAIN BIASANYA TIDAK MEMERLUKAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU, ATAUPUN KALAU ADA
SANGAT KECIL.
PREPARASI BAHAN BAKU : BAHAN BAKU DI UBAH
SECARA FISIK / KIMIA AGAR SESUAI DENGAN
KONDISI REAKTOR UTAMA.
CONTOHNYA : DIUBAH FASANYA, SUHU, TEKANAN,
KEMURNIAN, BENTUK SENYAWANYA.
REAKSI : BAHAN BAKU DIREAKSIKAN PADA
KONDISI : t,p,komposisi YANG TERKONTROL AGAR
DIPEROLEH PRODUK YANG DIINGINKAN
SEMAKSIMAL MUNGKIN & MENEKAN SEKECIL
MUNGKIN PRODUK SAMPING.
PURIFIKASI PRODUK : PEMISAHAN PRODUK-
PRODUK REAKSI AGAR DIPEROLEH KEMURNIAN
YANG SESUAI DENGAN SPESIFIKASI PASAR YANG
DITUJU.
PRODUK PACKAGING & STORAGE : PRODUK
DIKEMAS & DILABELING SESUAI STANDAR PASAR
DAN ATAU DISIMPAN PADA KONDISI YANG
TERTENTU.
RECYCLING & RECOVERY :
PEMISAHAN/PURIFIKASI SISA REAKTAN YANG
TIDAK BEREAKSI AGAR BISA DIKEMBALIKAN KE
REAKTOR & PEMISAHAN PRODUK SAMPING AGAR
BISA DIJUAL.
POLLUTION CONTROL : LIMBAH PROSES
PRODUKSI PERLU DITREATMENT SEBELUM
DIBUANG KE LINGKUNGAN AGAR TIDAK
MENIMBULKAN POLUSI LINGKUNGAN.
ADA KECENDERUNGAN UNTUK MELAKUKAN
MINIMISASI LIMBAH SECARA IN PROCESS YANG
TUJUANNYA MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES
PRODUKSI DAN MENEKAN BIAYA PENGOLAHAN
LIMBAH.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN JENIS PERALATAN YANG DIPERLUKAN.
# EXTERNAL CONSTRAINTS :
- PRODUCT SPECIFICATION : MARKET.
- SAFETY CONSIDERATION : EX. FLAMMABILITY LIMITS.
- EFFLUENT SPECIFICATIONS : SET BY GOVERNMENT.
# INTERNAL CONSTRAINTS :
- PROCESS STOICHIOMETRY; REACTOR CONVERSION &
YIELD.
- CHEMICAL & PHYSICAL EQUILIBRIA : LIQ-LIQ AND
GAS-LIQ SEPARATION.
- AZEOTROP COMPOSITION.
- PHASE & TEMP – PRESS CONDITIONS
- LIMITATION ON EQUIPMENT DESIGN.
BLOK DIAGRAM DASAR PROSES INDUSTRI KIMIA
Recycling of un-reacted materials purging of
Impurities
Utilities Wastes to treatment facilities
RAW
MATERIALS
STORAGE
FEED
PREPARATIONS
REACTIONS
PRODUCTS
SEPARATION
&
PURIFICATION
PRODUCTS
STORAGE
PROSES KONTINYU DAN PROSES BATCH :
Proses Batch digunakan bila :
Kapasitas produksi kecil.
Waktu reaksi terlalu lama.
Bila sebaliknya biasa digunakan Proses Kontinyu.
Tetapi bila kapasitas besar sedangkan waktu reaksi lama biasa
digunakan proses kombinasi dimana kecuali di reaktor prosesnya
dibuat kontinyu dan reaktornya dijalankan secara batch tetapi
menggunakan beberapa buah reaktor yang beroperasi secara
bergantian.
RAW MATERIALS STORAGE :
Fasa : Padat / Cair / Gas tergantung pasar/supplier
Komposisi : tergantung pasar/supplier
Kondisi : Suhu & Tekanan tergantung supplier
Jumlah : Tergantung waktu transportasi & supplier
Fasa, komposisi dan kondisi bahan baku sering disebut dengan
spesifikasi bahan baku. Spesifikasi ini sangat penting karena
menentukan alat-alat proses yang diperlukan ataupun tipe proses
yang dipakai.
Contoh :
Padatan bisa berbentuk kristal, butiran, tepung, bongkahan yang
sifatnya juga berbeda-beda : mudah/sukar larut dalam air,
higroskopis, mudah/sukar terdegradasi, bersifat racun/tidak yang
kesemuanya memerlukan tempat penyimpanan yang berbeda-beda.
Cairan harus ditentukan suhu dan tekanannya. Cair pada suhu dan
tekanan kamar atau suhu kamar - tekanan tinggi atau suhu refrigerasi
- tekanannya atmosferik, masing-masing memerlukan penanganan
yang berbeda ( misalnya : tebal , bentuk dan material tangki ).
Gas harus ditentukan suhu dan tekanannya karena seperti cairan,
akan mempengaruhi tebal, bentuk dan material tangki . Perlu
diperhatikan bahwa volume jenis Gas sangat kecil dibanding cairan
dan akan meningkat dengan naiknya tekanan sehingga Gas
cenderung disimpan pada tekanan yang tinggi untuk menghemat
volume penyimpanan. Kalau memungkinkan disimpan dalam fasa
cairnya, misal amonia dan LPG.
Jumlah : tergantung pada waktu transportasi dan ketersediaan di
pasar. Bila harus ditranport lewat laut yang memerlukan waktu lama
perlu storage bahan baku yang besar yang mampu menampung
kebutuhan produksi dari beberapa minggu hingga 2 - 3 bulan.
Ketersediaan pasar biasanya terkait dengan bahan baku yang berasal
dari pertanian yang dipengaruhi oleh musim panen.
Sebaliknya bila supplier bahan baku berasal dari pabrik tetangga,
hanya diperlukan storage bahan baku yang minim : 2 –3 hari;
bahkan mungkin tidak memerlukan storage bila pabriknya
terintegrasi dengan supplier.
FEED PREPARATIONS
Fungsinya mempersiapkan bahan baku dari kondisi
penyimpanan/supply-nya ( fasa, suhu, tekanan, ukuran ) agar sesuai
dengan kondisi ( fasa, suhu, tekanan, komposisi, ukuran ) yang
diperlukan di dalam reaktor.
Prosesnya bervariasi tergantung kebutuhan misalnya : melting,
pelarutan, penguapan, pemanasan, pencampuran, ekspansi tekanan,
kompressi gas, pemompaan, size reduction.
Contoh :
S padat pelelehan pemompaan pembakaran.
NH3 cair-refrig. Vaporizing kompressi furnace.
NH3 cair-HighPress expanding vaporizing furnace
Udara filter blower furnace
REACTIONS
Reaktor adalah intinya proses kimia dimana bahan baku diubah
secara kimiawi pada kondisi : fasa,T,P,Komposisi, ukuran yang
tertentu sesuai dengan jenis proses yang digunakan. Reaksinya bisa
katalitik/non katalitik a.l :
Reaksi cair – cair non katalitik.
Reaksi cair – cair katalitik – cair/padat
Reaksi cair – gas non katalitik.
Reaksi cair – gas katalitik – cair/padat
Reaksi gas – gas non katalitik.
Reaksi gas-gas katalitik – padat.
Reaksi enzymatik : fermentasi.
Berbagai macam jenis fasa reaksi tersebut serta tinjauan dari panas
reaksinya akan menentukan tipe reaktor yang dipakai. Tujuannya
adalah semaksimal mungkin meningkatkan yield dengan
meningkatkan konversi & selektifitas reaksi serta menekan reaksi
samping.
PRODUCTS SEPARATION & PURIFICATION
Produk reaktor masih berupa campuran dari sisa reaktan, produk
utama, produk samping, impuritas yang harus dipisahkan sehingga
diperoleh produk dengan spesifikasi yang sesuai dengan permintaan
pasar.
Proses-proses yang diperlukan pada tahapan proses ini tergantung
pada sifat fisik & kimia dari masing-masing komponen: pengaruh T,
P pada fasa; kelarutan, titik didih/embun/leleh, reaktivitas, densitas
serta spesifikasi produk yang diinginkan : fasa, T, P, komposisi,
ukuran.
Contoh proses : flashing, kondensasi parsial, stripping,
distilasi/stabilizing, absorbsi, evaporasi, kristalisasi, centrifugasi,
filtrasi, drying, size reduction, screening, dekantasi, flotasi dll.
PRODUCTS STORAGE
Sebelum product bisa dipasarkan perlu di-packing dan di-labeling
sesuai persyaratan pasar serta disimpan dalam storage yang sesuai.
UTILITIES . . . . . . .lihat Bab Utilitas Pabrik
Adalah unit-unit pendukung proses a.l :
Penyediaan air : pendingin, proses, umpan boiler, RT.
Dengan proses : desalinasi : flashing atau Reverse Osmosis;
demineralizer; softening; koagulasi-sedimentasi; Cooling
tower.
Penyediaan steam pemanas: LP, MP, HP.
Penyediaan listrik : 1 fasa, 3 fasa, AC / DC
Penyediaan udara bertekanan : proses produksi, kontrol.
Penyediaan bahan bakar padat : grinding, screening.
WASTES TREATMENT FACILITIES
Limbah padat : incinerasi, land fill, immobilized.
Limbah cair :
Primary treatment : coagulasi, sedimentasi, filtrasi.
Secondary treatment : anaerobic, aerobic treatment.
Tertiary treatment : AC-Adsorption.
Limbah gas : cyclone separator, Electric Presipitator, Scrubber-
absorber, Flaring.
MATERIAL BALANCE
Hk. KONSERVASI MASSA & STOICHIOMETRI :
MATERIAL OUT = MATERIAL IN + GENERATION –
CONSUMPTION – ACCUMULATION.
Bila proses sudah STEADY STATE ( TUNAK ) :
MATERIAL OUT = MATERIAL IN
Pemilihan BOUNDARY dari sistim :
Untuk proses yang panjang/kompleks, pilihlah boundary sistimnya
berupa overall balance terlebih dahulu, dimana input flows & output
flows saja yang ditinjau. Masukkan aliran recycle ke dalam sistim.
Asumsikan ( berdasarkan data sekunder ) besaran-besaran yang
diperlukan untuk menghitung aliran utama.
Perkecil sistim boundary-nya sehingga jumlah variabel yang tidak
diketahui dalam arus-arus sekecil mungkin.
Produk samping
Sistim boundary
B.baku
1
Produk
B.Baku Utama
2
Rangkaian alat –alat proses
Beberapa informasi yang dapat digunakan untuk mempermudah pemilihan
sistem boundary agar perhitungan neraca massa menjadi lebih mudah :
1. Untuk proses yang kompleks, pertama-tama tentukan
boundary sistem secara keseluruhan proses, sehingga bisa
dihitung neraca massa overall (input-output keseluruhan).
2. Pecahlah proses menjadi stage-stage yang lebih sederhana
sehingga dpt dibuat neraca massa masing-masing stage
lebih sederhana. Sebagai acuan pemecahan menjadi stage
stage adalah dengan mengupayakan sesedikit mungkin
besaran-besaran yang belum diketahui dalam arus-arus
input-output stage bersangkutan.
3. Aliran-aliran recycle sebaiknya dimasukkan dalam
boundary system terlebih dahulu agar mempermudah
penghitungannya.
PEMILIHAN BASIS PERHITUNGAN
1. Massa - pilihlah dalam basis satuan metrik : kg , tetapi sering
juga digunakan basis : Mole.
2. Waktu - pilihlah dalam basis satuan waktu : per-jam tetapi
untuk proses batch harus dihitung per-batch.
3. Proses kontinyu - gunakan basis : kg/jam atau mole/jam
4. Pilihlah sebagai basis perhitungan adalah - produk utama.
Walaupun ada juga yang memakai bahan baku utama.
5. Untuk gas, sering digunakan satuan volume, maka gunakanlah
basis Volume dalam perhitungannya. Ingat..... fraksi volume
untuk gas = fraksi mole-nya bila tekanan tidak terlalu tinggi.
6. Hari kerja pertahun tentukan minimum 330 hari, sisa 35 hari
dialokasikan untuk perbaikan tahunan dan hari-hari pabrik tidak
berproduksi karena ada masalah teknis.
Contoh :
JUMLAH KOMPONEN BEBAS
Satu persamaan neraca massa dapat dibuat untuk setiap komponen bebas, masalahnya tidak semua komponen yang ada merupakan
komponen bebas, tetapi ada komponen yang tergantung pada kondisi
system.
Untuk sistem tanpa reaksi, hanya terjadi proses fisis saja, maka jumlah
komponen bebasnya sama dengan jumlah senyawa kimia yang ada.
Untuk sistem dengan reaksi kimia, maka jumlah komponen bebasnya
= jumlah senyawa kimia yang ada – jumlah reaksi kimia mandiri
yang terjadi.
Contoh :
Penyelesaian neraca massa secara aljabar biasa :
Penyelesaian problem neraca massa yang sederhana, yang hanya menyangkut
beberapa persamaan saja dapat dilakukan secara langsung dan mudah, tetapi
untuk system dengan proses produksi yang kompleks – banyak tahapan proses dari bahan baku hingga produk jadi, maka akan memakan waktu lama
untuk menyelesaikannya. Sehingga untuk system yang kompleks ini perlu
dilakukan penghitungan dengan bantuan program komputer yang dikenal dengan penyelesaian secara simultan beberapa (belasan-puluhan) persamaan
neraca massa yang ada. Simbol-simbol aljabar atau huruf digunakan untuk menggantikan nama
senyawa, arus ataupun komposisi, sehingga dapat disusun persamaan neraca
massa input-output dari suatu tahapan proses seperti distilasi, reaktor, evaporator dsb.
Contoh, untuk suatu tahapan proses ada sejumlah Ns arus yang mempunyai sejumlah Nc komponen bebas... maka jumlah variabel bebasnya Nv ada :
Nv = Ns x Nc
Bila untuk tahapan proses tersebut dapat disusun persamaan neraca massa
input-output yang bebas - Ne , maka jumlah variabel Nd yang harus
ditentukan agar neraca massa pada tahapan proses tersebut dapat diselesaikan adalah :
Nd = (Ns x Nc ) - Ne
Prosedure diatas diterapkan untuk semua tahapan proses yang ada, sehingga didapatkan sejumlah persamaan neraca massa dengan sejumlah variabel
proses yang harus ditentukan besarannya agar semua persamaan neraca
massa input-output tersebut dapat diselesaikan.
Resume :
PROSEDUR UMUM PENYELESAIAN NERACA MASSA
1. Gambarkan flowdiagram proses dan beri nomor arus-arus input
dan output yang ada.
2. Uraikan diskripsi prosesnya untuk setiap peralatan yang ada :
fungsi alat proses, kondisi operasi, komposisi, reaksi yang
terjadi, batasan-batasan proses terkait sifat fisis-termodinamis
seperti kelarutan, kesetimbangan fasa, azeotrop dsb.
3. Buatlah matrik/tabel nomor arus dan komposisi yang diketahui
dibawah flow diagram.
4. Tentukan boundary sistem baik untuk overall maupun setiap
tahapan proses.
5. Buatlah analisis untuk neraca massa overall maupun tahapan
proses yang ada, susun semua persamaan neraca massa input-
ouput – Ne , hitunglah jumlah variabel yang bebas Nv dan
hitunglah jumlah variabel yang bisa ditentukan Nd dan tentukan
variabel mana saja yang dipilih untuk ditetapkan ( mungkin
dengan asumsi ) sehingga seluruh persamaan neraca input-
output dapat dihitung secara manual aljabar biasa atau
diselesaikan secara simultan dengan bantuan komputer.
6. Tentukan basis perhitungan : hari kerja pertahun, gunakan
satuan waktu per jam. Gunakan basis per batch untuk proses
batch.
REAKTAN EKSES
mole masuk - mole stoichiometri
% ekses = ------------------------------------------------x 100
mole stoichiometri
Salah satu reaktan ( biasanya yang murah ) dibuat ekses untuk :
- Memastikan reaktan yang lain habis bereaksi.
- Menekan / mencegah reaksi samping.
- Meningkatkan konversi kesetimbangan.
KONVERSI , SELEKTIVITAS REAKSI & YIELD
Konversi adalah ukuran dari fraksi reaktan yang bereaksi dengan
nilai maksimum 100 % atau = 1 (umumnya kurang)
Bila reaktan lebih dari 1, konversi didasarkan pada reaktan utama
atau reaktan terbatas.
Bila konversi : X, maka :
mole reaktan yang bereaksi
X = ------------------------------------- x 100 %
mole reaktan yang masuk
( mole in feed - mole in product )
X = ------------------------------------------------ 100 %
mole in feed
SELEKTIVITAS REAKSI : Adalah ukuran untuk menentukan
bagian reaktan yang bereaksi membentuk produk dalam reaksi
utama dan bagian reaktan yang bereaksi membentuk produk lain
dalam reaksi samping.
Contoh : konversi reaktan A total 90 % dalam 2 macam reaksi
utama dan reaksi samping. Selektivitas A untuk reaksi utama = 80
%. Artinya :
90 % reaktan A bereaksi, sisanya 10 % keluar reaktor tetap berupa
A. Dari 90 % A yang bereaksi 80 % nya bereaksi menurut reaksi
utama dan sisanya 20 % bereaksi menurut reaksi samping.
YIELD : ukuran kinerja suatu reaktor atau pabrik.
Bila Yield reaktor = YR
mole produk x faktor stoichiometri
YR = --------------------------------------------------
mole reaktan yang bereaksi
Faktor stoichiometri : stoichiometri mole reaktan yang diperlukan
untuk menghasilkan 1 mole produk.
Jadi Yield reaktor terkait dengan selektivitas reaksi, selektivitas
reaksi tinggi, yield reaktor juga akan tinggi atau bila reaksi samping
meningkat maka selektivitas reaksi menurun dan yield reaktor akan
menurun pula.
Plant yield: yield pabrik : YP.
Mole product produced x stoichio. factor
YP = --------------------------------------------------------
mole plant input reactant
Sebagai basis perhitungan biasanya dipilih reaktan utama dan
produk utama.
Dalam perhitungan Yield pabrik secara teknis biasanya hanya memasukkan
kemurnian produk utama dan bahan baku utamanya saja, contoh : suatu
pabrik C berkapasitas 1000 ton/hari dengan kemurnian 96 % dan yield pabrik
68 %. Bila kemurnian bahan baku utama A : 95 % maka kebutuhan bahan
baku perharinya :
Produk C murni :1000 x 0,96 = 960 ton
Bahan baku A murni : 960 / 0,68 = 1411,76 ton
Bahan baku A yang diproses : 1411,76 / 0.95 = 1486,068 ton/hari.
Perhitungan Yield pabrik untuk tingkat management biasanya tidak
memasukkan data kemurnian, management hanya berpatokan bahwa produk
yang dihasilkan harus sudah sesuai spesifikasi pasar dan bahan baku yang
dibeli sudah sesuai spesifikasi proses. Sehingga perhitungan yield pabriknya
menjadi :
Kapasitas pabrik C : 1000 ton / hari.
Yield pabrik : 68 %
Bahan baku A yang diproses : 1000 / 0,68 = 1470,588 ton / hari.
Yield pabrik sangat penting dalam menentukan pemilihan proses pada saat
membuat rencana pendirian pabrik. Para pembuat keputusan salah satunya
harus memperhitungkan dan membandingkan nilai yield pabrik dari berbagai
proses yang ada. Selain yield yang perlu diperhitungkan dalam pemilihan
proses adalah kebutuhan bahan baku pembantu, utilitas dan masalah
penanganan limbahnya.
RECYCLE.
TUJUAN : MENGURANGI LOSS MATERIAL DENGAN CARA
MENGEMBALIKAN ( SEBAGIAN ) MATERIAL KEMBALI KE AWAL PROSES ( BISA REAKTOR ATAU ALAT PROSES LAINNYA ).
UMUMNYA DILAKUKAN BILA KONVERSI PER-PAS REAKTOR
ATAUPUN EFISIENSI PER-PAS ALAT PROSES LAINNYA DINILAI RENDAH SEHINGGA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI/YIELD
PROSES DILAKUKAN RECYCLING.
PRINSIPNYA: ALIRAN KELUAR SUATU REAKTOR/ALAT PROSES LAIN SETELAH DIPISAHKAN HASIL PROSES DARI SISA-SISA
YANG BELUM TERPROSES DIKEMBALIKAN KE AWAL PROSES
UNTUK DIREPROSES KEMBALI.
PURGING-BLOW DOWN.
SERINGKALI HARUS ‘MEMBUANG’ SEBAGIAN ALIRAN
MATERIAL YANG DIRECYCLE UNTUK MENCEGAH
TERAKUMULASINYA KOMPONEN TERTENTU (BIASANYA IMPURITAS - INERT) DALAM SIKLUS PROSES RECYCLE, KARENA
ADANYA AKUMULASI INI AKAN MENURUNKAN EFISIENSI (
KONVERSI / KOMPOSISI PRODUK ) PROSES SECARA KESELURUHAN.
JUMLAH YANG DIPURGING / BLOWDOWN = JUMLAH MASSA
KOMPONEN YANG TIDAK DIINGINKAN YANG MASUK DALAM SISTIM RECYCLE.
CONTOH :IMPURITAS ARGON DALAM REAKTOR AMONIA.
RECYCLE PURGING
FEED NH3
N2 , H2 ,
ARGON
KONVERSI PER PAS HANYA 15 %, REAKTAN SISA HARUS
DIRECYCLE. KONSENTRASI ARGON DALAM FEED 0,2 % MOLE, DAN ARGON DAPAT MEMPENGARUHI KONVERSI SEHINGGA
ARGON YANG TERIKUT DENGAN REAKTAN YANG AKAN
DIRECYCLE ( ARGON LEBIH VOLATIL ) HARUS DIPURGING SEBAGIAN KARENA BATASAN MAKSIMUM KONSENTRASI
ARGON DALAM ALIRAN RECYCLE : 5 %. HITUNGLAH % PURGING
GAS-NYA.
BASIS : 100 MOLE FEED GAS PER SATUAN WAKTU.
Ar. DALAM FEED : 0.2 % x 100 MOLE = 0.2 MOLE.
SEHINGGA ARGON YANG HARUS DIBUANG LEWAT PURGING =
0.2 MOLE = 5 % MOLE DALAM ALIRAN RECYCLE.
MAKA TOTAL PURGING GAS = 100/5 x 0.2 MOLE
= 4 MOLE. ( TERDIRI DARI 3,8 MOLE N2 & H2 SERTA 0.2 MOLE Ar.)
% PURGING GAS : 4/100 x 100 % = 4 %.
REAKTOR
AMONIA
SEPARATOR
NH3
HEAT BALANCE
NERACA PANAS DALAM SUATU PROSES :
(HEAT IN PUT) + (HEAT GENERATED) = (HEAT OUT PUT)
+ (HEAT ABSORBED)
IN PUT : DIBAWA MASUK ALIRAN PROSES GENERATED : DIHASILKAN DARI PROSES (MIS: PANAS
REAKSI EKSOTERMIK)
OUT PUT : DIBAWA KELUAR ALIRAN PROSES ABSORBED : DISERAP u/ PROSES ( MIS: PANAS REAKSI
ENDOTERMIK)
BILA ADA SELISIH LOSS KE LINGKUNGAN
PANAS GENERATED/ABSORBED DARI PROSES :
- PANAS REAKSI
- PANAS PELARUTAN
- PANAS PENCAMPURAN - PANAS KRISTALISASI
- PANAS LATEN PERUBAHAN FASA
PANAS INPUT/OUTPUT PROCESS : PANAS SENSIBEL AKIBAT
PERUBAHAN SUHU
BISA DIHITUNG DENGAN DATA SPECIFIK HEAT: Cp
Q = m Cp dT
ATAU DARI PERUBAHAN ENTHALPYNYA: H
Q = m H
# PRINSIP HEAT TRANSFER :
- PANAS MENGALIR DARI T > KE T <
- BEDA SUHU MINIMAL 10 OC AGAR PANAS YANG
DIPINDAHKAN CUKUP BESAR DALAM WAKTU YANG SINGKAT.
# MEDIA PEMANAS :
- STEAM : PALING BANYAK DIGUNAKAN, TETAPI
UMUMNYA HANYA SAMPAI 250 OC KARENA PADA SUHU
INI, TEKANAN STEAM SUDAH MENCAPAI 38 ATM, SEHINGGA SUDAH MEMBUTUHKAN BOILER TEKANAN
MENENGAH SELAIN KETEBALAN PERALATAN/PIPA YANG
MEMADAI. - FURNACE : PEMANASAN ALIRAN PROSES LANGSUNG
MEMAKAI GAS PANAS HASIL PEMBAKARAN BAHAN
BAKAR. BIASA DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH SUHU DIATAS 200
OC.
- MEDIA PEMANAS LAIN : DOWTERM, MOLTEN SALT
LIHAT BAB UTILITAS PABRIK