MAST SEL (12)
-
Upload
bintang-tatius -
Category
Documents
-
view
141 -
download
17
description
Transcript of MAST SEL (12)
MAST SEL – SEL BASOFIL
KETERKAITAN ANTARA SEL MAST DAN SEL BASOFIL
Makalah
Disusun oleh :
1. Sunu Perdananingtyas 05/185028/Bi/07583
2. Yayi Fajar Ria Rosali Sonata 05/185736/Bi/07676
3. N. Anggiana Nurhayati 05/185244/Bi/07606
4. Nain Tri Habibi 05/187120/Bi/07709
5. Martasari Herning Putri 05/188045/Bi/07718
6. Erna Mawati 05/189617/Bi/07727
7. Agnita Kusuma Dewi 05/189620/Bi/07728
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
MAST CELL – BASOFIL
KETERKAITAN ANTARA SEL MAST DAN BASOFIL
( Apakah Basofil merupakan derivat dari mast cell?)
LATAR BELAKANG
Dalam tubuh tersusun atas berbagai macam sel imunokompeten. Sel-sel
tersebut memegang peranan masing-masing yang akan menyusun suatu sistem kekebalan
tubuh terhadap suatu antigen. Beberapa diantaranya adalah mast cell dan sel basofil. Sel
mast dan sel basofil sebenarnya memiliki persamaan dalam hal fungsi yakni berperan
dalam inflamasi, alergi dan hipersensitifitas.
PERMASALAHAN
Sel mast dan sel basofil memang memiliki persaman dalam hal fungsi, namun
demikian dapatkah dikatakan bahwa sel basofil merupakan derivat dari mast cell?
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui lebih jelas harus diketahui karakter masing-masing sel
tersebut dari berbagai hal, yakni diantaranya:
Asal-usul
Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan antara ael mast dan basofil.
Karakteristik Sel mast Basofil
Prekursor pembentuk Sel hematopoietik
progenitor CD34+
Sel hematopoietik
progenitor CD34+
Tempat pematangan Karingan konektif Sumsum tulang
Sel dalam sirkulasi Tidak Ya (0,5% dari leukosit
darah)
Sel yang matang keluar dari
sirkulasi dan mendiami
suatu jaringan
Tidak Ya
Sel yang matang terdapat
pada jaringan konektif
Ya Tidak
Kemampuan proliferasi
pada sel yang matang
Ya Tidak
Kemampuan hidup Minggu hingga bulan Hari
Factor terbesar dalam
perkembangan (sitokin)
Stem cell factor IL-3
Ekspresi FcεRI Dalam level tinggi Dalam level tinggi
Sel mast dan basofil berasal dari sel precursor yang berbeda namun sama-sama
merupakan sel hematopoietik progenitor CD34+. Basophil mengalami pematangan
terlebih dahulu pada sumsum tulang baru akan masuk dalam peredaran darah setelah
matang. Berbeda dengan basophil, sel mast yang belum matang beredar dalam sirkulasi
darah, kemudian akan mendiami jaringan konektif dan mengalami pematangan. Basophil
baru akan mendiami suatu jaringan ketika dibutuhkan, yaitu ketika suatu jaringan
mengalami infeksi maupun reaksi imun yang lain (Abbas & Lichtman, 2005).
Struktur
Gambar 1. Sel Basofil Gambar 2. Struktur Mast cell
(anonim1,2008) (anonim1,2008)
Sel basofil (Gambar.1)biasanya sukar ditemukan pada pulasan darah normal yakni
prosentase kurang dari 1 %. Berdiameter 12 – 15 μm. Berinti satu besar dan berbentuk
irreguler, umumny berbentuk huruf S. Sitoplasma basofil terisi granul berbentuk ireguler
yang lebih besar, dan seringkali granul menutupi inti. Granul spesifiknya , berdiameter
0,5 µm terpulas secara metakromatik ( mengubah warna pulasan yang
dipakai ) ,metakromasi ini akibat adanya heparin . Granul spesifik basofil Gmbar
2.mengandung heparin dan histamin , mirip dengan sel mast. Sel mast terletak di bawah
kulit dan di jaringan ikat bebas di seluruh tubuh dan mengandung mediator inflamasi
seperti histamin. Degradasi sel mast dapat menyebabkan reaksi alergi dan pada kasus
yang ekstrim, anafilaksis yang mengancam jiwa. Sel mast juga mempengaruhi beratnya
eksim dan asma, sehingga menyebabkan peningkatan terapi yang memfokuskan pada
penghambatan aktivitasnya.
Fungsi
Basofil sangat berperan dalam berbagai macam reaksi inflamasi khusunya yang
diakibatkan oleh adanya alergi. Sel basofil akan ditemukan lebih banyak dalam jaringan
yang teinfeksi oleh exoparasit. Pada permukaan selnya terdapat satu protein reseptor yng
mampu berikatan dengan antibodi IgE Demikian juga pada sel mast yang berperan dalam
reaksi alergi. Banyak alergi mukosal yang diperantarai oleh sel mast. Umumnya sel
basofil dan sel mast bekerjasama secara sinergi dalam reaksi elergi.
Mekanisme
Secara umum mekanisme alergi ditunjukkan
dalam gambar disamping (Gambar 3.) Sel B yang
teraktivasi akan menghasilkan antibodi. Sel B yang
berploriferasi dan memproduksi antibodi tersebut
dinamakan sel plasma. IgE yang dihasilkan oleh sel B
akan nerkatan dengan reseptor (FcεRI) pada
permukaan sel mast. Reseptor (FcεRI) memiliki
afinitas reeptor yang tinggi terhadap sisi Fc pada IgE.
Hasilnya mast cell akan berikatan dengan IgE dan
teraktivasi. Selanjutnya sel mast akan mengalami
degranulasi yakni mengeluarkan granula dan berbagai
mediator kimia.
Beberapa molekul yang dikeluarkan
kedalam lingkungan ekstrakselular antra lain :
Preformed mediator (dari granula)
o histamin (2-5pg/cell) Gambar 3. Mekanisme alergi
o proteoglycans, khususnya heparin (aktif sebagai antikoagulan)o Serine protease
Lipid Mediator (eicosanoid)
o Prostaglandin D2o Leukotriene C4
Cytokines
Gambar 4. Struktur kimia Histamin (anonim 2,2008)
Sel mast dapat distimulasi oleh beberapa molekul agar dapat melakukan
degranulsi yakni oleh adanya cross-linking reseptor Imunoglobulin E (IgE) atau oleh
protein komplement.
KESIMPULAN
Dalam berbagai segi antara sel mast dan sel basofil memiliki kesamaan. Namun
jika dilihat dari karakter masing-masing dan asal keberadaannya maka dapat disimpulkan
bahwa sel basofl bukan merupakan derivat dari sel mast. Sel mast dan sel basofil
merupakan dua macam sel yang berbeda dimana masing-masing sel tersebut diturunkan
oleh dua prekursor yang berbeda meskipun secara fungsional sama.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Abul K., and Litchman Andrew H. 2005. Cellular and Molecular Immunology. 5th
ed. Elsevier Saunders. Pennsylvania.
Anonim1, Mast cell. Artikel on. http://en.wikipedia.org Accesed on Oktober 08th 2008
Anonim2, Mast cell activated. Artikel on. http://en.wikipedia.org Accesed on Oktober
08th 2008