Masalah Sampah Kota Makassar

6
Masalah Sampah Kota Makassar OPINI | 06 July 2012 | 08:26 Dibaca: 717 Komentar: 3 0 Akhir-akhir ini sampah di Kota makassar menjadi masalah yang semakin serius. Bayangkan saja sampah di Kota Daeng ini bertebaran di mana-mana. Bahkan di tempat umum maupun di sepanjang jalan raya sampah bertebaran di mana-mana. Walaupun telah disediakan tempat sampah di hampir seluruh sudut-sudut kota tetapi tetap saja masalah sampah ini belum teratasi. Dari sudut pandang penulis, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah sampah di kota ini.

Transcript of Masalah Sampah Kota Makassar

Page 1: Masalah Sampah Kota Makassar

Masalah Sampah Kota MakassarOPINI | 06 July 2012 | 08:26 Dibaca: 717   Komentar: 3   0

Akhir-akhir ini sampah di Kota makassar menjadi masalah yang semakin serius. Bayangkan saja sampah di Kota Daeng ini bertebaran di mana-mana. Bahkan di tempat umum maupun di sepanjang jalan raya sampah bertebaran di mana-mana. Walaupun telah disediakan tempat sampah di hampir seluruh sudut-sudut kota tetapi tetap saja masalah sampah ini belum teratasi. Dari sudut pandang penulis, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah sampah di kota ini.

Page 2: Masalah Sampah Kota Makassar

Yang pertama, status kota Makassar sebagai kota metropolitan yang tidak hanya di Kawasan Indonesia Timur tetapi juga di Kawasan Indonesia keseluruhan mendorong terjadinya arus mobilitasasi penduduk ke Kota Makassar. Ini mengakibatkan kepadatan penduduk Kota Makassar bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk ini berkorelasi langsung terhadap sampah yang dihasilkan. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu daerah maka sampah yang dihasilkan juga semakin banyak. Selain itu, kesejahteraan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari sampah yang dihasilkan. Parahnya lagi, peningkatan penduduk ini tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian sampah “buanglah sampah pada tempatnya”.

Yang kedua, Kinerja Dinas terkait yang menangani masalah sampah belum maksimal. Ketidakmaksimalan ini menurut penulis disebabkan oleh armada yang masih sangat-sangat terbatas, petugas sampah yang masih minim, dan ketidakseimbangan antara jumlah tempat sampah yang tersedia dan banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Kendala ini bisa saja ditaktisi dengan melakukan kerja ekstra. Tetapi masalah yang muncul kemudian sampah yang harusnya dipindahkan dari tempat sampah ke TPA pada malam hari, dikerjakan pada siang hari itu akan berdampak pada masyarakat sendiri. Truk sampah yang beroperasi pada siang hari dapat mengganggu masyarakat sebagai pengguna jalan. Dari segi estetika ini juga tidak elok untuk dikerjakan karena bau tak sedap yang dihasilkan sampah itu dapat menjalar kemana-mana.

Dampak lain yang ditimbulkan dari masalah sampah ini tidak hanya dari segi lingkungan seperti mengganggu estetika kota, banjir, pendangkalan sungai tetapi juga aspek sosial masyarakat. Masyarakat kota yang cenderung bersikap egoistis, jangankan mau berbagi materi, tempat sampah pun enggan untuk berbagi. Untuk  itu, masalah-masalah seperti ini perlu mendapat perhatian oleh seluruh masyarakat karena masalah sampah bukan masalah orang per orang tetapi masalah kita semua.

Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan kerja sama yang baik dari berbagai instansi/lembaga yang kompeten.  Seperti yang telah dilakukan oleh TNI yang mengadakan bakti sosial tiap tahunnya untuk membersihkan kanal-kanal di Kota Makassar dari sampah-sampah. Dari Pemkot Makassar sendiri selain menambah tempat sampah perlu juga dilakukan sosialisasi “membuang sampah pada tempatnya”. Karena penambahan fasilitas tanpa dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan membuat usaha-usaha yang dilakukan menjadi percuma. Bagi

Page 3: Masalah Sampah Kota Makassar

masyarakat sendiri, marilah kita menjaga keindahan kota kita yang tercinta ini dengan membuang sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. “ORANG CERDAS MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA”.

Page 4: Masalah Sampah Kota Makassar

1. c.   Analisis Pengangkutan Sampah

1)   Analisis Pengangkutan Langsung

Pengangkutan langsung saat ini dilakukan pada tiga Blok perumahan yang memiliki kondisi jalan lingkungan yang cukup lebar yakni ± 4 Meter. Proses pengangkutan ini dilakukan dengan cara sampah diangkut langsung oleh petugas kebersihan yang mendatangi setiap sumber sampah yang terdapat pada wadah rumah tangga, pertokoan maupun wadah perkontaran dengan menggunakan truk sampah dengan kapasitas 6 M3 yang kemudian sampah tersebut diangkut langsung menuju ke tempat pemusnahan akhir / TPA tanpa harus melalui proses pemindahan ke pembuangan sementara dengan frekuensi pengangkutan 4 hari sekali yaitu pada hari senin dan kamis. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan diketahui bahwa ada beberapa sumber sampah pada wadah rumah tangga yang tidak terlayani dengan baik atau tidak terangkut semua. Hal ini mengindikasikan bahwa truk sampah yang hanya berkapasitas 6 M3 tidak mampu membendung laju timbulan sampah selain itu juga frekuensi pengangkutan yang menyebabkan laju timbulan sampah semakin meningkat.

Dari jumlah dan kapasitas sarana pengangkutan langsung di atas berarti sampah yang di angkut dari wadah individual langsung ke TPA sebanyak ± 6 M3/4 hari.

2)   Analisis Pengangkutan Tidak Langsung

Pengangkutan tidak langsung adalah sampah yang ada pada wadah individual diangkut menuju ke tempat pemindahan / TPS yang selanjutnya diangkut ke tempat pemusnahan akhir / TPA dengan menggunakan truk amroll.

Proses pengangkutan saat ini diberlakukan di 13 Blok perumahan,  yang mana Petugas pengumpul mendatangi setiap sumber sampah (door to door) dan kemudian sampah di angkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) dengan menggunakan sarana pengangkutan gerobak sampah dengan frekuensi pengangkutan 3 hari sekali, selanjutnya sampah yang ada di TPS diangkut menuju ke pemusnahan akhir / TPA dengan menggunakan amroll tuk ( Truk container) yang berkapasitas 6 M3 dengan frekuensi pengangkutan 2 kali seminggu.

Sarana pengangkutan tidak langsung saat ini di perumahan BTP disediakan oleh pengelola kebersihan sebanyak 8 unit gerobak sampah  dengan kapasitas masing – masingnya mampu mengangkut 1 – 1,5 1M3 yang melayani 13 blok perumahan dan 1 unit amroll truck untuk melayani pengangkutan dari TPS menuju ke pemusnahan akhir.

Berdasarkan jumlah dan kapasitas sarana pengangkutan di atas maka sampah yang di angkut dari wadah individual menuju ke tempat pembuangan sementara (TPS) diperkirakan sebesar 8 – 12 M3 / 3 hari,  sedangkan pengangkutan sampah dari TPS ke tempat pemusnahan akhir TPA sebanyak ± 12 M3 / minggu.

1. d.   Analisis Pembuangan Sampah

Page 5: Masalah Sampah Kota Makassar

Metode pembuangan sampah yang diterapkan di perumahan BTP saat ini masih difokuskan pada lokasi pembuangan akhir yang berlokasi diKelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala. TPA Tamangapa merupakan tempat pembuangan sampah utama bagi penduduk kota Makassar. Namun demikian, sangat diperlukan adanya pengaturan yang baik dalam proses pembuangan sampah, agar bisa efektif dimanfaatkan sebagai lokasi pembuangan sampah tanpa adanya pihak yang dirugikan.

Saat ini masyarakat di perumahan BTP belum memikirkan bagaimana mengurangi jumlah timbunan sampah, sehingga sangat dibutuhkan penyuluhan atau mempromosikan metode pemilahan sampah skala lingkungan dengan harapan dapat mengurangi masalah sampah dan juga menurunkan volume pembuangan sampah ke TPA.

1. 2.   Analisis Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan di Perumahan BTP

1. a.   Tingkat Pendidikan.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai indikator analisis yaitu dalam hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yaitu; apabila semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka kesadaran dan kesediaan untuk berperan serta akan semakin tinggi pula Kesadaran dan kesediaan masyarakat: