Marketing Politik

16
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang penulis beri judul Marketing Politik”.. Negara Indonesia adalah negara demokrasi dimana adanya pemilu dan banyak partai politik adalah ciri dari demokrasi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan suatu komunikasi politik yang baik diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara. Salah satu bagian dari komunikasi politik adalah political marketing dimana pasar ”masyarakat” dijadikan sebagai objek dalam pemasaran politik. Untuk itu penulis mencoba menulis sebuah konsep political marketing yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang bagi para pembaca untuk dapat dianalisis lebih lanjut. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata apabila terdapat kata-kata yang janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Transcript of Marketing Politik

Page 1: Marketing Politik

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang penulis beri judul

”Marketing Politik”..

Negara Indonesia adalah negara demokrasi dimana adanya pemilu dan banyak partai

politik adalah ciri dari demokrasi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan suatu komunikasi politik

yang baik diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan

negara. Salah satu bagian dari komunikasi politik adalah political marketing dimana pasar

”masyarakat” dijadikan sebagai objek dalam pemasaran politik. Untuk itu penulis mencoba

menulis sebuah konsep political marketing yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat

yang bagi para pembaca untuk dapat dianalisis lebih lanjut.

Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata

apabila terdapat kata-kata yang janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas

perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 07 Mei 2014

Penulis,

Page 2: Marketing Politik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Marketing Politik.............................................................................. 4

2.2 Fungsi Marketing Politik............................................................... 5

2.3 Pendekatan Marketing Politik......................................................... 6

2.4 Proses Marketing Politik..................................................................... 6

2.5 Strategi Marketing Politik.............................................................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................... 9

3.2 Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

Page 3: Marketing Politik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era keterbukaan sekarang ini, politik tidak boleh hanya dimenangkan lewat

pengerahan massa, tapi juga melalui penggunaan strategi pemasaran yang jelas, Menurut pakar

politik Eep Saefulloh Fatah, political Marketing di Indonesia berfungsi agar ada pendekatan

antara partai atau kandidat dengan pemilih. “Political marketing berarti partai atau kandidat

datang ke publik, melalui media, dan melalui pendekatan dengan tokoh-tokoh atau organisasi

tertentu“.

Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum (Pemilu) memainkan peran yang

sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi dalam pendekatan marketing

politik. Kampanye mengemas pesan politik secara intensif dalam kurun waktu tertentu yang

dibatasi, guna mendapatkan pengaruh di kalangan khalayak politik. Dengan harapan, khalayak

mendukung dan menjatuhkan pilihan pada kandidat yang mengkampanyekan diri tersebut.

I.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penulis sekaligus

sebagai perumusan masalah, sebagai berikut:

1. apa yang dimaksud dengan political marketing?

I.3 Tujuan dan Kegunaan penulisan

Dengan memahami rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan political marketing sesuai dengan kuliah

komunikasi politik

2. Sebagai nilai tambahan pada mata kuliah komunikasi politik

Page 4: Marketing Politik

BAB II

MARKETING POLITIK

2.1 Marketing Politik

Marketing menurut Bruce I Newman adalah proses memilih customer, menganalisa

kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan

strategi distribusi dalam basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam

pengertian marketing biasa, melainkan produk politik berupa imeg politisi, platform, pesan

politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen yang tepat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mauser, G yang mendifinisikan marketing sebasgai

‘influencing mass behavior in competitive situations’. Marketing politik dianalogikan kepada

marketing komersial. Misalnya di sektor komersial harus memiliki target audience dari pemilih

yang harusnya mendukung, menggunakan media massa, dalam sebuah lingkungan kompetitif

yang dipadati lebih dari satu ‘brand’ produk. Meskipun memang akan ada perbedaan mendasar

antara marketing politik dengan marketing komersial. Misalnya, marketing politik mengukur

kesuksesan tidak dalam term keuntungan melainkan dalam hasil voting dan efektivitas power.

Di dalam tulisan lainnnya di buku lain, Newman menulis tentang formula kesuksesan

marketing politik yang mestinya mengikuti beberapa atutan dasar. Pertama, menyediakan waktu

yang banyak untuk mempelajari kebutuhan dari target customers. Kedua, membuat team

pengembangan customer. Ketiga, mendapatkan dukungan dari seseorang yang berkedudukan

tinggi di organisasi dan orang yang siap menjadi pembela, menyediakan banyak waktu untuk

mengumumkan produk baru, kesuksesan pengembangan produk baru meminta organisasi untuk

memapankan sebuah organisasi yang efektif untuk menangani proses pengembangannya.

Dari beberapa devenisi tentang Political Marketing dapat disimpulkan bahwa political

marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis, bergulir jangka panjang dan pendek,

untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Hal ini adalah salah satu metode

barometer bagi partai ataupun kandidat yang akan ikut bertarung dalam ranah politik (pemilu)

guna mengetahui sejauh mana pemilih atau massa yang akan memilih partai ataupun kandidat

tersebut melaui produk politik diantaranya:

Page 5: Marketing Politik

a. kebijakan

Melalui issue yang diangkat dan Kebijakan yang akan dikeluarkan. kemudian

program kerja baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Seseorang / Person

Figur kandidat adalah nilai jual dalam politik, dimana track record mereka dalam

politik sangat dipertanyakan.

c. Partai

Visi misi dan ideologi partai

d. Presentasi

Medium komunikasi baik itu melalui temu ramah, maupun diskusi kepada massa dan

calon lain, ini biasnya lebih kepada person atau pelaku.

2.2 Fungsi Political Marketing

Fungsi dari political marketing adalah menganalisis posisi pasar, yakni memetakan

persepsi dan preferensi para pemilih, dan mengorganisir harapan-harapan dari masyrakat (massa)

sehingga dapat menjadikan suatu acuan dalam berkampanye dan untuk menancapkan citra

tertentu ke dalam benak para pemilih agar tawaran produk politik dari suatu kontestan memiliki

posisi khas, jelas dan penuh arti.

Menetapkan tujuan obyektif kampanye dan pengalokasian sumberdaya, Implementasi

strategi untuk membidik segmen-segmen tertentu yang disasar berdasarkan sumberdaya yang ada

sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh partai ataupun kandidat dalam pemetaan massa

dalam pemilu.

Memantau dan mengendalikan penerapan strategi dan taktik untuk mencapai sasaran

obyektif agar tidak berubah sesuai dengan apa yang diinginkan dan menjadikan suatu kekuatan

dalam mencapai tujuan.

Page 6: Marketing Politik

2.3 Pendekatan Marketing Politik

1. Pull Marketing,

Yakni penyampain produk politik kepada para pemilih melaui saluran media

massa seperti yang dililhat melalui iklan politik dan kampanye seperti yang dapat kita

saksikan melalui berita-berita politik yang disiarkan oleh stasiun televisi, radio, internet

bahkan melalui koran.

2. Push Marketing,

adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung

atau dengan cara yang lebih customized (personal) atau disebut experiential marketing

yang berintikan pada usaha agar pemilih merasakan dengan panca indra, perasaan,

pikiran, tindakan, dan mengaitkan dirinya dengan produk politik yang disampaikan

kandidat.

3. Pass Marketing

yakni penyampaian produk politik kepada influencer melalui orang ketiga seperti

individu-individu dan kelompok2 yang terorganisasi atau tidak terorganisir yang

mempunyai pengaruh besar atau menjadi rujukan bagi para pemilih sehingga sangat

mempengaruhi persepsi para pemilih untuk memilih dalam pemilu.

2.4 Proses Marketing Politik

1. Proses Strategic marketing segmentasi melalui proses delivery pull marketing dengan

pasar politiknya yaitu media massa

2. Strategic marketing targeting melalui bauran politik presentasi dan substansi (policy,

person, party) kemudian melalui proses delivery pass marketing dengan pasar politiknya

influenser orang yang ketiga dan berpengaruh.

3. Strategic marketing positionting melalui bauran politik dan proses delilvery push

marketing dengan mempunyai pasar politik yaitu langsung kepada pemilih

Page 7: Marketing Politik

Dari ketiga proses marketing tersebut menghasilkan output political marketing yaitu

orientasi perilaku pemilih diantaranya:

Makna Politik

Makna Subjektif

Representasi Kognitif

2.5 Strategi Marketing Politik

Dalam strategi marketing politik ini ada 5 hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Produk (product)

Produk yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang

kompleks, dimana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah parpol atau pun

kandidat terpilih. Arti penting sebuah produk politik tidak hanya ditentukan oleh

karakteristik produk itu sendiri. Pemahaman pemilih juga memainkan peranan

penting dalam memaknai dan menginterpretasikan sebuah produk politik.

Produk politik dapat dibagi menjadi tiga kategori (Niffeneger, 1998):

Party platform (platform partai)

Meliputi konsep, identitas ideologi dan program kerja.

Past record

Meliputi catatan tentang hal-hal yang dilakukan di masa

lampau berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik.

Personal characteristic (ciri pribadi)

Meliputi pemimpin parpol dalam memberikan citra, simbol

dan kredibilitas sebuah produk politik.

2. Promosi (promotion)

Dalam mempromosikan produk, parpol dapat bekerjasama dengan agen

iklan dalam membangun slogan, jargon dan citra yang akan ditampilkan. Ia juga

dapat dilakukan dengan cara pagelaran musik outdoor, debat di TV dan

pengerahan massa dalam jumlah besar untuk menghadiri temu kader atau pun

Page 8: Marketing Politik

tabligh akbar. Promosi politik tidak hanya dilakukan semasa kampanye saja,

tetapi harus terus menerus dan permanen.

3. Harga (price)

Harga dalam kampanye meliputi harga ekonomi, psikologis, dan citra

nasional. Harga ekonomi berkait dengan semua biaya yang dikeluarkan selama

masa kampanye. Harga psikologis mengacu pada harag persepsi psikologis,

misalnya apakah pemilih merasa nyaman dengan latar belakang parpol, kandidat

anggota legislatif atau kandidat presiden yang diusung parpol. Harga nasional

berkait demham apakah pemilih merasa bahwa parpol dapat memberi citra positif

bangsa atau menjadi kebanggaan nasional.

Strategi Parpol akan cenderung meminimalisasi harga politiknya

(memperkecil resiko) dan memaksimalkan harga politik lawan politik (semakin

beresiko). Karena pemilih akan cenderung memilih parpol yang beresiko lebih

kecil.

4. Penempatan (place)

Penempatan (place) berkait erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah

institusi politik dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih

atau calon pemilih. Kampanye politik memang harus bisa mengidentifikasi dan

memetakan struktur serta karakteristik masyarakat. Pemetaan penematan bisa

dilakukan secara geografis, demografis, dan keberpihakan pemilih.

5. Segmentasi

segmentasi sangat memperhitungkan kelompok masyarakat yang

dimasuki. Menggelar musik dangdut saat kampanye akan sangat efektif di daerah

pedesaan dan grasroot secara umum, tetapi tidak sesuai jika dilakukan di tengah

kalangan akademisi. Segmentasi penting dilakukan mengingat institusi politik

diharapkan dapat hadir dalam berbagai karakteristik pemilih.

Page 9: Marketing Politik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

marketing politik dalam Pemilu akan semakin intensif karena dukungan media massa.

Saat ini industri media di Indonesia sangat maju pesat, sehingga memungkinkan digunakan

secara intensif dalam marketing politik para kandidat baik perseorangan maupun kelompok.

Dari model penyampain produk marketik itu merupakan hal yang sangat pokok dalam

political marketing diantaranya

Pull marketing pemasaran politik marketing melalui media massa

Push marketing melalui personal kandidat atau figur

Pass marketing pemasaran politik melalui orang ketiga ataupun teem sukses dan

para tokoh penting yang dapat mempengaruhi para pemilih.

3.2 Saran

Dalam dinamika politik modern seperti saat ini indonesia merupakan negara yang sudah

mulai menjurus kepada negara yang lebih demokratis, seperti pemilihan umum baik itu tingkat

daerah maupun tingkat nasional yang berjalan dengan baik dan aman, namun kita sebagai

masyarakat indonesia yang dijadikan sebagai objek dari pemilu sebaikya harus kritis dalam

memilih pilihan dan jangan sampai termakan janji-janji politik penguasa, sebab kalau pilihan kita

salah akan berakibat fatal untuk jangka panjang dalam hal pemerintahan yang sesuai dengan

pemerintahan atau pemimpin yang kita cita-citakan selama ini.

Page 10: Marketing Politik

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy.2001.ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Pen Rosdakarya.

Ahmad, Nyarwi.2012.Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik.Yogyakarta:Pustaka

Zaman.