MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK...

24
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KORPS LALU LINTAS LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI NOMOR : KEP / 22 / V / 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PATROLI LALU LINTAS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia; b. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia antara lain melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan; c. Sesuai.....

Transcript of MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK...

Page 1: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

1

MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KORPS LALU LINTAS

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI

NOMOR : KEP / 22 / V / 2012

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

PATROLI LALU LINTAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bertujuan untuk mewujudkan

keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan

ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta

terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi

manusia;

b. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia antara lain

melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap

kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta

menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban

dan kelancaran lalu lintas di jalan;

c. Sesuai.....

Page 2: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

2

c. Sesuai dengan tujuan dan tugas pokok Polri sebagaimana diuraikan di atas,

maka perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai Standar Operasional

Prosedur (S.O.P) tentang patroli lalu lintas.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Standar Operasional Prosedur (S.O.P) patroli lalu lintas ini ditetapkan

dengan maksud untuk dijadikan sebagai pedoman dan dasar dalam

pelaksanaan tugas oleh pengemban fugsi lalu lintas sehingga adanya

kesamaan persepsi dan tindakan bagi petugas Polri dalam pelaksanaan

tugasnya.

b. Tujuan

Penetapan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) patroli lalu lintas ini

ditetapkan dengan tujuan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas

Polri dapat menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia,

profesional, proporsional, obyektif, akuntabel dan transparan.

3. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan;

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

d. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Jalan;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;

f. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

g. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Penyusunan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

4. Ruang.....

Page 3: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

3

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (S.O.P) patroli lalu lintas ini meliputi

ketentuan umum dan tata cara patroli lalu lintas yang perlu diperhatikan dan

dilakukan oleh pengemban fungsi teknis lalu lintas di lapangan.

5. Tata Urut a. BAB I PENDAHULUAN

b. BAB II KETENTUAN UMUM

c. BAB III TATA CARA PATROLI LALU LINTAS

d. BAB IV ADMINISTRASI

e. BAB V PENUTUP

BAB II

KETENTUAN UMUM

6. Pengertian

a. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan.

b. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan

bermotor dan kendaraan tidak bermotor.

c. Angkutan adalah perpindah an orang dan/atau barang dari satu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

d. Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan

perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada

pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan

tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan

kabel.

e. Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas

lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana

lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan, serta

pengelolaannya.

f. Patroli.....

Page 4: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

4

f. Patroli lalu lintas adalah suatu kegiatan perondaan yang dilakukan pada ruas

jalan tertentu dengan tujuan untuk melakukan pengawasan terhadap arus

lalu lintas dan aktifitas masyarakat pemakai jalan guna menumbuhkan

dampak penangkalan bagi pemakai jalan, menemukan atau menindak

pelanggar lalu lintas serta memberikan perlindungan dan pelayanan bagi

masyarakat yang membutuhkan.

BAB III

TATA CARA PATROLI LALU LINTAS

7. Tugas, fungsi, peranan dan sasaran

a. Tugas patroli lalu lintas.

1) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Kamseltibcar

Lantas;

2) Melakukan penyuluhan lalu lintas kepada para pemakai jalan;

3) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap semua bentuk

pelanggaran lalu lintas;

4) Melakukan tindakan pertama terhadap setiap kejadian (TPTKP) /

peristiwa yang timbul di jalan;

5) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat yang

membutuhkan bantuan Polisi.

b. Fungsi patroli lalu lintas.

1) Fungsi Pre-emtif adalah suatu upaya untuk menghilangkan potensi

gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu

lintas;

2) Fungsi Preventif adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya

gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu

lintas pada lokasi-lokasi rawan yang merupakan ambang gangguan;

3) Fungsi .....

Page 5: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

5

3) Fungsi represif adalah suatu upaya untuk melakukan tindakan

Kepolisian terhadap masalah atau gangguan nyata keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

b. Peranan patroli lalu lintas

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi patroli lalu lintas maka Patroli lalu lintas

mempunyai peranan antara lain :

1) Sebagai Pos Polisi Mobil, yaitu setiap petugas Patroli lalu lintas harus

dapat melaksanakan tugas Polisi umum untuk menerima setiap laporan

dan pengaduan dari masyarakat serta menindak lanjuti sesuai batas

kewenangannya ;

2) Kesiap siagaan Polisi, yaitu setiap petugas/unit patroli lalu lintas harus

memiliki mobilitas yang tinggi sehingga akan selalu ada pada saat

masyarakat membutuhkan bantuan Polisi dan atau seakan-akan

disetiap tempat dan waktu terlihat adanya petugas Polisi;

3) Sebagai penyuluh lalu lintas, yaitu setiap petugas/unit patroli lalu lintas

harus memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif agar dapat

menyampaikan pesan-pesan Kamseltibcar Lantas secara jelas kepada

masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan ketaatan

hukum di bidang lalu lintas;

4) Sebagai pengamat, yaitu setiap petugas / unit patroli lalu lintas harus

memiliki kemampuan untuk mengamati situasi kondisi yang ditemukan,

menganalisa faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya

masalah Kamseltibcar Lantas dan membuat laporan sebagai saran/

rekomendasi kepada pihak yang berwenang untuk menangani;

5) Sebagai sumber Informasi, yaitu setiap petugas/unit patroli lalu lintas

harus mampu menguasai situasi kondisi lingkungan tugasnya, mampu

memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, mampu

mengidentifikasi kejadian yang ditemukan, memiliki wawasan yang

cukup tentang tugas Kepolisian, selalu menyampaikan laporan-laporan

situasi secara rutin dan perkembangan situasi.

c. Sasaran.....

Page 6: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

6

c. Sasaran patroli lalu lintas.

1) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kemacetan lalu lintas;

2) Ruas jalan atau yang sering terdapat pelanggaran lalu lintas;

3) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kecelakaan lalu lintas;

4) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kriminalitas.

8. Kekuatan, sistem, bentuk, jenis, lokasi dan sifat

a. Kekuatan personel.

1) Patroli lalu lintas sepeda motor.

a) 2 (dua) anggota Polantas yang terdiri dari Ka unit dan anggota

patroli lalu lintas;

b) 2 (dua) unit sepeda motor (R2).

2) Patroli lalu lintas mobil

a) 3 (tiga) anggota Polantas yang terdiri dari Ka Unit, pengemudi dan

operator.

b) 1 (satu) Unit kendaraan bermotor (R4).

3) Patroli lalu lintas udara.

a) 2 (dua) anggota polantas yang terdiri dari Ka Unit dan anggota

patroli lalu lintas, untuk Pilot dan Co Pilot dari unsur penerbang.

b) 1 (satu) Unit Helikopter atau Pesawat Udara kecil.

4) Patroli lalu lintas yang bersifat khusus atau untuk kebutuhan tugas

tertentu (operasi tertentu) dapat disusun dalam bentuk 1 (satu) tim

dengan kekuatan :

a) 1 (satu) Unit mobil ditambah 2 (dua) Unit sepeda motor;

b) 1 (satu) Unit mobil ditambah 4 (empat) Unit sepeda motor.

b. Sistim patroli lalu lintas

Penugasan personel pada setiap Kesatuan Polantas, patroli lalu lintas

dibentuk khusus dalam unit -unit patroli lalu lintas dan atau dilaksanakan

oleh personel.....

Page 7: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

7

oleh personel dari petugas Polantas yang tergabung dalam regu penjagaan

Lantas secara bergiliran.

Penugasan patroli lalu lintas sangat ditentukan pula oleh kekuatan personel

Polantas yang ada pada kesatuan, yaitu :

1) Menggunakan sistim 1 x 12 jam dalam 3 kelompok 2 bagian :

a) Kelompok tugas A : Dinas siang dari pukul 06.00 s/d 18.00 WIB;

b) Kelompok tugas B: Dinas malam dari pukul 18.00 s/d 06.00 WIB;

c) Kelompok tugas C : Cadangan.

2) Menggunakan sistim 1 x 8 jam dalam 3 kelompok 3 bagian :

a) Kelompok tugas A : Dinas pagi dari pukul 06.00 s/d 14.00 WIB;

b) Kelompok tugas B : Dinas siang dari pukul 14.00 s/d 22.00 WIB;

c) Kelompok tugas C : Dinas malam dari pukul 22.00 s/d 06.00 WIB;

3) Menggunakan sistim 1 x 8 jam dalam 2 kelompok 2 bagian :

a) Kelompok tugas A : Dinas siang dari pukul 06.00 s/d 14.00 WIB;

b) Kelompok tugas B : Dinas sore dari pukul 14.00 s/d 22.00 WIB;

c) Kelompok tugas C : Dinas malam dari pukul 22.00 s/d 06.00 WIB;

c. Bentuk patroli lalu lintas.

1) Patroli sepeda motor, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas

Polantas dengan menggunakan kendaraan bermotor R2 (sepeda

motor). Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan pada blok (zone) tertentu

dalam kota terutama untuk jalur-jalur jalan yang arus lalu lintas padat;

2) Patroli mobil, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas

dengan menggunakan kendaraan bermotor R4. Wilayah patroli adalah

jalur-jalur jalan protokol didalam kota, jalur-jalur jalan antar daerah, jalur

jalan Tol;

3) Patroli udara, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas

dengan menggunakan Helikopter atau Pesawat Udara kecil. Wilayah

patroli adalah jalur-jalur jalan antar daerah, pengamatan situasi lalu

lintas pada suatu daerah dari atas (dari udara).

d.Jenis patroli .....

Page 8: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

8

d. Jenis patroli lalu lintas

1) Patroli Estafet, yaitu patroli lalu lintas yang dilaksanakan secara saling

mengisi / mendorong atau bergantian. Petugas/unit patroli lalu lintas

belum bisa berpindah jalur sebelum petugas/unit patroli lalu lintas yang

lain datang;

2) Patroli Blok / Zone, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan pada satu

daerah tertentu dan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada

petugas / Unit patroli lalu lintas yang ditunjuk;

3) Patroli Garis / Strip, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara terus

menerus pada satu jalur jalan dan kembali ke kesatuannya tidak melalui

jalur jalan yang sama.

e. Lokasi

1) Patroli lalu lintas dalam kota, yaitu disekitar jalur-jalur jalan dalam kota;

2) Patroli lalu lintas antar kota, yaitu disekitar luar kota ataupun jalur- jalur

jalan antar kota tetapi masih dalam satu Polda;

3) Patroli lalu lintas antar daerah, yaitu pada jalur-jalur jalan yang melintasi

2 (dua) wilayah Polda dan bisa dilakukan lebih dari 1 (satu) hari;

4) Patroli lalu lintas jalan Tol, yaitu pada jalur-jalur jalan Tol baik dalam

kota dan antar daerah.

f. Sifat patroli lalu lintas

1) Patroli mandiri, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan oleh kesatuan

Polantas itu sendiri;

2) Patroli terpadu/ gabungan, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan

secara bersama antara kesatuan Polantas dengan intern fungsi

Kepolisian maupun dengan instansi terkait lain di luar Polri;

3) Patroli rutin, yaitu patroli lalu lintas secara rutin setiap hari sesuai

dengan rencana kegiatan dan jadwal patroli yang telah disusun;

4) Patroli selektif , yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara selektif

terhadap sasaran khusus karena berdasarkan penilaian bahwa situasi

kondisi Kamseltibcar Lantas pada saat itu telah terganggu.

9.Teknik.....

Page 9: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

9

9. Teknik dan Taktik a. Menghentikan kendaraan di jalan.

1) Menghentikan kendaraan bermotor di jalan dengan maksud untuk :

a) Menindak pengemudi kendaraan karena melakukan pelanggaran

lalu lintas baik secara Yustisiil maupun Non Yustisiil;

b) Memeriksa pengemudi yang dicurigai atau diperkirakan telah

melakukan pelanggaran atau kejahatan;

c) Memeriksa kendaraan bermotor yang dicurigai atau diperkirakan

tersangkut pelanggaran/ kejahatan.

2) Teknik menghentikan kendaraan bermotor pada saat anggota patroli

berada di luar kendaraan bermotor patroli :

a) Menggunakan gerakan tangan ialah dengan cara mengulurkan

salah satu lengannya ke depan ke arah kendaraan yang akan

diberhentikan dengan telapak tangan tegak lurus;

b) Menggunakan sempritan ialah dengan tiupan panjang satu kali,

disertai gerakan lengan sambil menunjuk kendaraan yang akan

diberhentikan kearah mana kendaraan tersebut menepi dan

berhenti;

c) Menggunakan lampu senter terselubung merah pada waktu

malam hari. Gerakan tangan dengan memegang lampu senter

ataupun tiupan sempritan sama seperti butir a) dan b) di atas;

d) Menggunakan gabungan dua atau tiga cara tersebut di atas pada

butir a), b) dan c).

3) Teknik menghentikan kendaraan bermotor pada saat anggota sedang

melaksanakan patroli (bergerak).

a) Kendaraan bermotor yang akan dihentikan berada dibelakang

kendaraan patroli lalu lintas;

(1) Untuk menarik.....

Page 10: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

10

(1) Untuk menarik perhatian kendaraan yang akan dihentikan,

pertama-tama nyalakan rotator terutama pada waktu malam

hari;

(2) Berikan isyarat dengan gerakan lengan dijulurkan keluar dan

diayunkan keatas kebawah beberapa kali supaya kendaraan

yang akan dihentikan tidak mendahului kendaraan patroli

dan kecepatan kendaraan tersebut bergerak pelan;

(3) Kecepatan kendaraan patroli dipelankan, semakin lama

semakin pelan dan akhirnya menepi kemudian berhenti di

sebelah kiri jalan. Kendaraan yang akan diberhentikan akan

mengikuti dan kemudian berhenti pula;

(4) Dalam hal seperti ini diperkirakan bahwa pengemudi

kendaraan tersebut kurang mengerti isyarat ataupun maksud

petugas, harus pula diberikan perhatian atau perintah yang

jelas, singkat dan tegas melalui pengeras suara yang

maksudnya agar kendaraan tersebut berhenti;

(5) 1 (satu) anggota patroli lalu lintas mendekati kendaraan yang

diberhentikan dengan sikap waspada, sedangkan anggota

patroli lalu lintas lainnya mengawasi dari dalam kendaraan

patroli.

b) Kendaraan bermotor yang akan dihentikan berada di depan

kendaraan patroli lalu lintas :

(1) Untuk menarik perhatian kendaraan yang akan

diberhentikan, pertama-tama nyalakan rotator terutama pada

waktu malam hari, kalau perlu bunyikan sirene;

(2) Dahului kendaraan yang akan diberhentikan itu dan pada

waktu kendaraan tersebut dalam kedudukan berdampingan

dengan kendaraan patroli, berikan isyarat menggunakan

sempritan tiupan panjang satu kali dan gerakan tangan

dengan menunjuk kendaraan tersebut supaya menepi dan

berhenti;

(3) Setelah.....

Page 11: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

11

(3) Setelah kendaraan itu berhenti, kendaraan petugas patroli

menepi dan berhenti pula di belakang atau di depan

kendaraan tersebut sesuai perkiraan petugas;

(4) Dalam hal seperti ini apabila diperkirakan bahwa pengemudi

kendaraan yang akan diberhentikan tersebut kurang

mengerti isyarat ataupun maksud petugas, harus pula

diberikan petunjuk atau perintah yang jelas, singkat dan

tegas melalui pengeras suara yang maksudnya agar

kendaraan tersebut berhenti;

(5) 1 (satu) anggota patroli lalu lintas mendekati kendaraan

yang dihentikan dengan sikap waspada, sedangkan anggota

patroli yang lain mengawasi dari dalam kendaraan patroli.

b. Membuntuti kendaraan bermotor bergerak :

1) Unit patroli mengamati arus lalu lintas dan mengikuti dari belakang

terhadap kendaraan bermotor yang menjadi sasaran pengintaian

dengan mengambil jarak yang aman;

2) Mengamati sasaran dari belakang untuk diidentifikasi;

3) Mendahului sasaran dan mengambil posisi sejajar disebelah kanan

untuk melakukan identifikasi dari samping kanan;

4) Mendahului sasaran dan mengambil posisi di depan sasaran untuk

melakukan identifikasi dari depan dengan memperhatikan jarak dan

kecepatan yang aman.

5) Memperlambat kendaraan patroli dan memberikan kesempatan

kepada sasaran untuk mendahului dan pada saat sasaran berada di

sebelah kanan petugas patroli berupaya melakukan identifikasi sasaran

dari sebelah kiri.

6) Apabila hasil pengamatan memerlukan pemeriksaan yang lebih jelas

terhadap sasaran maka sasaran dapat dihentikan dengan tehnik patroli

menghentikan kendaraan bermotor pada saat bergerak.

c.Pengejaran.....

Page 12: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

12

c. Pengejaran kendaraan bermotor oleh unit patroli lalu lintas

1) Sasaran pengejaran adalah pengemudi dan atau kendaraan bermotor

yang terlibat kecelakaan melarikan diri serta pelaku pencurian

kendaraan bermotor atau pelaku tindak pidana kejahatan yang

melarikan diri dengan menggunakan kendaraan bermotor.

2) Untuk mendapat prioritas jalan, unit patroli harus menggunakan rotator

dan sirene serta memberikan kejelasan-kejelasan/perhatian melalui

public adress kepada pemakai jalan.

3) Melalui publik adress perintahkan agar pelaku/pengemudi meng-

hentikan kendaraannya.

4) Melaporkan secara terus menerus untuk disebar luaskan kepada

petugas yang ada di lapangan tentang tindakan yang sedang dilakukan

serta meminta bantuan untuk penangkapan terutama kepada Unit-Unit

patroli lainnya.

5) Apabila pelaku / pengemudi tetap tidak mau menghentikan kendaraan

dapat dilakukan :

a) Mengikuti terus pelaku/pengemudi sampai berhenti karena tidak

ada jalan lagi atau habis bahan bakar.

b) Menghentikan kendaraan pelaku dengan cara paksa :

memepet/mendorong kendaraan pelaku ke tepi jalan, mendahului

kendaraan pelaku mengambil posisi di depan kemudian secara

aman menahan laju kendaraan pelaku. (Blokir kecepatan

mengemudi).

d. Penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas

Setiap pelanggaran lalu lintas perlu dilakukan penindakan namun

diprioritaskan yang potensial sebagai gangguan Kamseltibcar Lantas untuk

dilakukan penindakan berupa teguran atau peringatan secara simpatik

maupun penindakan secara Yustisiil dengan menggunakan blanko Tilang

atau BAP Tipiring Lantas. Dalam mengambil tindakan perlu diperhatikan :

1) Unit patroli lalu lintas harus ditempatkan/ berhenti di belakang atau di

depan sasaran dengan memperhtikan arus lalu lintas yang ada.

2) Menyalakan.....

Page 13: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

13

2) Menyalakan rotator, satu petugas mendatangi pelanggar, satu petugas

mengatur lalu lintas dan satu petugas tetap siaga dalam kendaraan

patroli.

3) Pengemudi ranmor yang melanggar tidak perlu turun, oleh karenanya

petugas yang mendatangi dengan tetap menjaga keamanan petugas

dan waspada terhadap pengemudi.

4) Memberi penghormatan, mengucapkan salam (selamat pagi / siang /

sore / malam atau assalamualaikum), menjelaskan pelanggaran lalu

lintas yang dilakukan dan memeriksa surat-surat serta menindak

dengan menggunakan blanko Tilang, BAP Tipiring atau Teguran

Tertulis atau peringatan dengan lisan yang pelaksanaannya dilakukan

secara simpatik dan bertanggung jawab.

5) Prosedur penyitaan surat-surat dan kendaraan tetap berpedoman

kepada ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana.

6) Khusus penindakan di jalan Tol, pelaku pelanggaran digiring ke pintu

gerbang, tempat istirahat atau bahu jalan yang dianggap aman untuk

dilakukan penindakan dengan memperhatikan aspek Kamseltibcar

Lantas.

7) Setelah melakukan penindakan agar disampaikan ucapan terima kasih

dan memberi penghormatan.

e. Menangani kemacetan lalu lintas.

1) Menempatkan kendaraan patroli pada tempat yang aman dan tidak

mengganggu arus lalu lintas.

2) Mencari titik simpul kemacetan dan berupaya pada titik simpul terdapat

ruang gerak kendaraan.

3) Mencari jalan alternatif untuk mengalihkan arus lalu lintas.

4) Mengatur gerak kendaraan pada titik simpul.

5) Memanfaatkan potensi masyarakat yang ada disekitar lokasi

kemacetan lalu lintas.

f. Menangani.....

Page 14: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

14

f. Menangani kecelakaan lalu lintas.

1) Segera mendatangi TKP, menghubungi Kesatuan Wilayah untuk

meminta bantuan mobil Ambulance atau mobil derek.

2) Mencatat identitas korban dan segera membawa ke Rumah Sakit

terdekat, sedapat mungkin memberitahu keluarga korban.

3) Bila pengemudi dalam keadaan kritis selain mencatat identitas

upayakan mendapat keterangan atau petunjuk tentang kejadiannya.

4) Melakukan pengamanan TKP agar tidak rusak, dan memberi tanda

letak posisi korban dan barang bukti yang ada.

5) Mengatur arus lalu lintas.

6) Melakukan pemotretan TKP untuk pembuatan Berita Acara Pemotretan

TKP serta melakukan pengukuran untuk pembuatan sketsa TKP dan

Berita Acara Pemeriksaan TKP.

7) Mengumpulkan dan memindahkan barang bukti setelah diberi tanda,

untuk pembuatan Berita Acara Pemeriksaan terhadap barang bukti

yang ditemukan atau disita.

8) Mencari dan menangkap tersangka apabila ada di TKP.

9) Meminta bantuan masyarakat untuk membantu mengamankan TKP

dan tidak mengganggu arus lalu lintas.

10) Mencari informasi/ keterangan saksi atau keterangan dari masyarakat

yang melihat kejadian.

11) Membuat Laporan Polisi.

12) Menyerahkan proses selanjutnya kepada Satuan Kewilayahan

setempat.

g. Menangani tindak pidana kejahatan di jalan.

1) Tindakan pertama ditempat kejadian perkara (TPTKP) dengan

memberikan perlindungan dan pertolongan kepada korban :

a) Dalam hal situasi TKP membahayakan keamanan baik terhadap

korban maupun masyarakat disekitarnya, maka petugas Polri

wajib mengambil tindakan memberikan perlindungan dan

pertolongan;

b) Dalam.....

Page 15: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

15

b) Dalam hal terdapat korban luka besar/ ringan/ pingsan, diberikan

pertolongan sesuai ketentuan PPPK atau kirim ke Rumah Sakit

terdekat, setelah terlebih dahulu mencatat identitas korban dan

menandai letak korban;

c) Apabila terdapat korban dalam keadaan kritis (gawat) , selain

dicatat identitasnya, usahakan untuk mendapatkan keterangan,

petunjuk serta identitas pelaku dan lain-lain;

d) Dalam hal terdapat korban mati, dijaga agar tetap pada posisi

semula dan jangan sekali-kali menyentuh korban, kecuali untuk

mengetahui apakah korban sudah benar-benar meninggal, dan

menunggu sampai datangnya petugas Polri dari kesatuan

terdekat;

e) Dalam hal korban mati yang dapat mengganggu lalu lintas umum,

korban (mayat) dapat dipindahkan dengan memberi tanda pada

letak/ posisi mayat terlebih dahulu.

2) Menutup dan mengamankan TKP (mempertahankan status quo)

dengan :

a) Membuat batas/ tanda garis Polisi (Police Line) di TKP dengan

tali khusus atau alat lain dimulai dari jalur yang diperkirakan

merupakan arah masuknya pelaku, melingkar kesekitar letak

korban atau tempat yang dapat diperkirakan akan didapatkan

barang-barang bukti, kemudian yang diperkirakan merupakan

arah keluarnya pelaku meninggalkan TKP dan memberikan tanda

arah keluar masuknya pelaku;

b) Memerintahkan orang yang berada di TKP pada waktu terjadinya

tindak pidana untuk tidak (dilarang) meninggalkan TKP dan

mengumpulkannya diluar batas yang telah dibuat;

c) Melarang menangkap pelaku yang diperkirakan masih berada di

sekitar TKP;

d) Meminta.....

Page 16: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

16

d) Meminta bantuan masyarakat setempat antara lain (RT, RW dan

Pamong Desa) dalam melakukan pengamanan TKP dan

membubarkan massa yang berkerumun;

e) Mengamankan Barang Bukti dan jangan sekali-kali menambah /

mengurangi barang bukti yang ada di TKP;

f) Mencari dan mengumpulkan barang bukti, saksi dan keterangan

lain tentang peristiwa yang terjadi.

3) Menghubungi atau memberitahukan kepada kesatuan Polri dengan

mempergunakan alat komuniaksi yang antara lain telepon dan caraka,

tanpa mengabaikan keamanan TKP dan apabila petugas kesatuan Polri

tiba di TKP harus melaporkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.

4) Menutup jalan bila diperlukan, alihkan arus lalu lintas bila

memungkinkan, bila tidak memungkinkan pengalihan maka diadakan

pengaturan arus lalu lintas.

5) Menyerahkan proses selanjutnya kepada satuan kewilayahan yang

berwenang.

6) Membuat laporan Polisi.

h. Menangani orang mabuk di jalan

1) Melakukan penangkapan dan pemborgolan, jangan sekali-kali

menggunakan senjata api;

2) Memasukan kedalam kendaraan patroli;

3) Menyerahkan ke kantor Polisi terdekat;

4) Membuat Laporan Polisi.

i. Menangani orang mengamuk di jalan

1) Memberikan peringatan keras dan tegas agar pelaku menghentikan

mengamuknya;

2) Memperingatkan untuk tidak mengamuk atau menyerahkan diri;

3) Apabila pelaku melarikan diri atau menggunakan senjata tajam dan

membahayakan petugas / orang lain gunakan tembakan peringatan,

apabila .....

Page 17: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

17

apabila petugas mampu jangan menggunakan senjata api kecuali

keadaan terpaksa.

j. Menangani perkelahian di jalan

1) Mengusahakan melerai pelakunya;

2) Mengalihkan perhatian para pelaku;

3) Apabila ada yang menggunakan senjata tajam berikan peringatan

khusus kepadanya;

4) Jangan bertindak gegabah sehingga membahayakan diri sendiri;

5) Mengetahui kejadian perkelahian massa, segera menghubungi atau

melapor ke kesatuan kewilayahan terdekat;

6) Penggunaan senjata api dengan tujuan melindungi diri atau orang lain

dilakukan bila dalam keadaan terpaksa.

k. Menangani kejadian kebakaran bangunan/lokasi.

1) Segera menghubungi petugas kebakaran, Kesatuan Wilayah;

2) Sementara petugas kebakaran belum datang, mengatur masyarakat

sekitarnya untuk melakukan pemadaman dan pengamanan;

3) Melakukan pengaturan lalu lintas;

4) Melakukan penutupan pada tempat-tempat tertentu supaya tidak terjadi

gangguan Kamtibmas;

5) Memberikan pertolongan terhadap korban;

6) Memberikan peringatan kepada penduduk sekitar kejadian;

7) Menjaga keamanan harta benda yang masih dapat diselamatkan,

pastikan yang mengambil barang tersebut adalah pemiliknya;

8) Meminta masyarakat untuk mengamankan TKP;

9) Membuat Laporan Polisi.

l. Menangani kebakaran kendaraan bermotor di jalan.

1) Kendaraan yang ada tanda akan terjadi kebakaran

a) Membantu membuka pintu kendaraan;

b) Membuka kap/tutup mesin dan mencabut kabel accu / baterai;

c) Memadamkan .....

Page 18: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

18

c) Memadamkan api dengan alat pemadam yang ada;

d) Meminggirkan kendaraan ketempat yang aman agar tidak

mengganggu arus lalu lintas.

2) Kendaraan sudah terbakar.

a) Menggunakan palu atau pemukul untuk memecahkan kaca mobil

sebagai pintu darurat dan segera membantu penumpang untuk

keluar dari kendaraan;

b) Bilamana masih menungkinkan segera membantu untuk

memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran yang ada;

c) Mencegah agar api tidak meluas dengan cara melokalisir TKP;

d) Mengalihkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan;

e) Membantu mengevakuasi korban ke Rumah Sakit terdekat;

f) Mengeluarkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari

kendaraan dan mengamankan agar tidak kehilangan;

g) Bila api tidak bisa dikuasai segera menghubungi mobil kebakaran

melalui alat komunikasi yang ada;

h) Mengamankan barang-barang penumpang yang masih bisa

diselamatkan dari tangan-tangan jahil.

m. Menangani bencana alam.

1) Segera mendatangi lokasi kejadian dengan cepat dan aman serta

laporkan setiap perkembangan ke Markas / Posko melalui sarana

komunikasi;

2) Memberikan pertolongan dan penyelamatan serta mengamankan

korban jiwa dan harta benda;

3) Menutup arus lalu lintas yang menuju ke lokasi dengan menempatkan

rambu-rambu yang tersedia;

4) Mengalihkan arus lalu lintas yang menuju ke lokasi dengan

menempatkan rambu-rambu sementara dan selalu diawasi oleh

petugas;

5) Memperlancar .....

Page 19: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

19

5) Memperlancar dan memprioritaskan para petugas penanggulangan

bencana alam yang menuju ke dan dari lokasi.

n. Menangani kecelakaan lalu lintas pada jalur Kereta Api.

1) Mengamankan TKP dan melakukan peraturan darurat guna pengaturan

arus lalu lintas;

2) Melakukan tindakan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) pada

korban serta membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat;

3) Melakukan identifikasi korban;

4) Melakukan pengukuran untuk membuat sketsa TKP untuk keperluan

penyidikan;

5) Mengumpulkan dan mengamankan barang bukti maupun harta benda

milik korban;

6) Mencari dan mengumpulkan keterangan di TKP untuk keperluan

penyidikan;

7) Meminta dukungan bantuan peralatan teknis (Derek, Buldoser, Mobil

pemadam kebakaran, Ambulance, Kereta jenasah) melalui Markas

Satuan.

10. Pelaksanaan Patroli Lalu lintas

a. Tahap Persiapan

1) Seragam patroli lalu lintas

a) PDL Sus I Lantas : Patroli mobil;

b) PDL Sus II Lantas : Patroli sepeda motor;

2) Kelengkapan organik perorangan

a) Senpi organik perorangan;

b) Tongkat Polisi;

c) Borgol;

d) Jaket/ Rompi/ Jas hujan;

e) Surat-surat identitas : KTA, KTP, SIM;

f) Surat Perintah tugas;

g) Tilang .....

Page 20: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

20

g) Tilang/ BAP Sumir;

h) Dukungan operasional patroli.

3) Kelengkapan kendaraan bermotor

a) Surat Tanda Nomor kendaraan (STNK);

b) Alat komunikasi;

c) Sirene dan rotator;

d) Public adress dan megaphone;

e) Senjata api genggam/senjata api bahu;

f) Kompas dan peta wilayah;

g) Buku patroli;

h) Segi tiga pengaman;

i) Traffic accident kit;

j) Kotak PPPK;

k) Kamera/Handycam;

l) Alat pemadam kebakaran;

m) Accident Kit (Alat olah TKP);

n) Plastik pembungkus jenazah.

4) Pemeriksaan kendaraan bermotor

a) Minyak Rem;

b) Oli mesin;

c) Air Radiator;

d) BBM (Bahan Bakar Minyak);

e) Air Accu;

f) Air pembersih kaca dan cara kerja;

g) Kondisi ban serta tekanan angin pada ban;

h) Cara kerja Rem;

i) Cara kerja kopling;

j) Cara kerja presnelling;

k) Lampu besar dan kecil, lampu Rem, lampu sen;

l) Klakson;

m) Cara kerja sirene, Rotator dan public addres.

5) Melaksanakan.....

Page 21: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

21

5) Melaksanakan acara pimpinan pasukan (APP)

a) Apel sebelum pelaksanaan patroli;

b) Pemeriksaan kelengkapan perorangan;

c) Pemeriksaan kelengkapan dan kesiapan kendaraan patroli;

d) Memberikan konsignes atau prosedur tetap secara jelas kepada

anggota pelaksana patroli lalu lintas tentang tugas, fungsi, peran

dan tanggung jawabnya;

e) Menentukan daerah dan route patroli lalu lintas berdasarkan

analisa karakteristik ancaman Kamseltibcar Lantas dan sasaran-

sasaran yang memiliki nilai strategis serta lokasi-loaksi VVIP/VIP;

f) Apel konsolidasi;

g) Membuat laporan hasil pelaksanaan patroli;

h) Evaluasi hasil pelaksanaan patroli.

6) Persiapan sebelum berangkat patroli lalu lintas.

1) Petugas menempati posisi sesuai dengan tanggung jawab masing-

masing anggota;

2) Pilot / pengemudi memeriksa dan pastikan presnelling pada posisi

normal;

3) Pilot menghidupkan mesin dan panaskan beberapa saat;

4) Pilot memeriksa ulang : lampu-lampu, klakson, pembersih kaca,

bahan bakar, temperatur, Rem, kopling, presnelling, sentral clock,

power window;

5) Co Pilot/ operator memeriksa lampu-lampu Rotator, sirene dan

public addres;

6) Ka Unit mengecek kelengkapan administrasi;

7) Laporkan Posko Unit patroli siap berangkat.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Mengemudikan kendaraan bermotor patroli dalam kecepatan rata-rata

sehingga mudah mengawasi situasi dan lingkungan yang dilalui. Dalam

situasi atau keadaan tertentu kecepatan keadaan patroli dapat di atas

atau dibawah rata-rata sesuai kebutuhan/ kepentingan.

2) Mengidentifikasi.....

Page 22: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

22

2) Mengidentifikasi situasi daerah/ route patroli yang dilalui (orang, benda,

kendaraan, udara) dengan cara pengamatan, serta pendengaran.

3) Mencatat hal-hal yang menonjol atau mencurigakan dan apabila ragu-

ragu untuk mendapatkan kejelasan segera menginformasikan kepada

Piket lalu lintas atau Kesatuan yang berwenang, seperti :

a) Kondisi jalan, jembatan, rambu yang perlu segera mendapatkan

perhatian untuk perbaikan termasuk juga pasar tumpah, pedagang

kaki lima yang turun ke jalan;

b) Terdapat orang atau kendaraan bermotor yang dicurigai;

c) Kepadatan arus lalu lintas yang ditemui;

d) Situasi yang diperkirakan dapat menimbulkan Gangguan Nyata.

4) Pada situasi/kondisi yang mencurigakan tersebut agar menghentikan

kendaraan patroli, mengambil posisi strategis untuk pengamatan lebih

tajam.

5) Apabila diperlukan untuk mendapatkan informasi lebih jelas maka 1

(satu) anggota patroli keluar dari kendaraan patroli sedangkan anggota

lain siap dikendaraan patroli sambil mengawasi anggota yang turun dan

situasinya.

6) Pada sasaran tertentu upayakan melakukan kunjungan rutin dalam

rangka kegiatan-kegiatan pendidikan masyarakat dibidang lalu lintas :

a) Penerangan melalui public address dalam upaya menyampaikan

pesan-pesan Kamseltibcar Lantas;

b) Adakan pendekatan dengan potensi masyarakat yang terdapat di

daerah tersebut untuk menumbuhkan peran sertanya dalam

upaya pembinaan Kamseltibcar Lantas.

7) Penggunaan sirene dan rotator agar disesuaikan dengan aturan yang

ada ataupun situasi yang membutuhkan penggunaan sirene dan

rotator.

8) Melaporkan posisi atau keberadaannya kepada Induk Kesatuan : nama

tempat/ daerah, arah yang dituju, situasi pada tempat tersebut.

9) Komunikasi.....

Page 23: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

23

9) Komunikasi melalui alat komunikasi yang ada agar menggunakan

sandi perhubungan yang ditentukan guna kecepatan dan ketepatan

serta kejelasan informasi.

10) Selalu berkoordinasi dengan satuan-satuan kewilayahan yang dilalui

dengan cara datang ke Pos penjagaan Satwil setempat untuk meminta

cap dan tanda tangan petugas setempat.

11) Melakukan tindakan-tindakan :

a) Penindakan pelanggaran lalu lintas;

b) Tindakan pertama ditempat kejadian perkara :

(1) Kecelakaan lalu lintas;

(2) Kriminalitas di jalan;

(3) Bencana alam;

(4) Gangguan ketertiban umum lainnya.

c) Mengatasi kemacetan lalu lintas.

d) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat

yang membutuhkan.

e) Apabila menemukan peristiwa yang besar dan tidak mungkin

ditangani (unjuk rasa, kerusuhan) segera meminta bantuan dan

menjaga keamanan diri sambil mengawasi berdasarkan situasi

dan kondisi yang ada.

12) Sikap perilaku anggota dalam pelaksanaan patroli lalu lintas:

a) Dilarang merokok, tidak minum serta makan berlebihan;

b) Duduk tegak tetapi tidak kaku;

c) Memakai tutup kepala;

d) Membatasi pembicaraan yang tidak penting atau tidak

berhubungan dengan tugas;

e) Tidak membawa orang atau barang di luar kepentingan tugas;

f) Pada waktu kendaraan berhenti dilarang anggota beristirahat

seenaknya seperti : tidur dalam mobil, kaki diatas jok;

g) Dalam berbicara menggunakan kata-kata yang baik, tegas, jelas,

singkat dan selalu didahului dengan ucapan selamat jalan.

c.Tahap.....

Page 24: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/16.-SOP-PATROLI-LANTAS.pdf · kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta ... Peraturan

24

c. Tahap Konsolidasi / Pengakhiran

1) Melaksanakan apel konsolidasi;

2) Cek dan Ricek kekuatan anggota maupun perlengkapannya dan kondisi kendaraan;

3) Membuat anev dan melaporkan baik secara lisan maupun tertulis kepada pimpinan.

BAB IV

ADMINISTRASI

Dalam pelaksanaan tugas patroli lalu lintas, agar dilengkapi dengan administrasi

pendukung :

1. Rencana Kegiatan.

2. Surat Perintah Tugas.

3. Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas.

BAB VI

PENUTUP

1. Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Patroli Lalu Lintas ini untuk

dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh seluruh petugas pengemban fungsi

teknis lalu lintas di setiap Kesatuan Kewilayahan Polri.

2. Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Patroli Lalu Lintas ini berlaku sejak

tanggal ditetapkan, semua ketentuan yang bertentangan dengan Standar

Operasional Prosedur (S.O.P) ini dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 14 Mei 2012

KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI

Drs. PUDJI HARTANTO, M.M. INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Paraf : 1. Konseptor/ Kabid Bin Gakkum : ................... 2. Kataud : .................... 3. Kabag Renmin : .................... 4. Wakakorlantas Polri : ....................