Daftar Isi - Polda NTB...tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat...
Transcript of Daftar Isi - Polda NTB...tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat...
Daftar Isi PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1 Menjaga momentum perubahan secara terus menerus agar rencana aksi dijalankan secara konsisten
MODEL PENILAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI POLRI…………….. 3 Program-program Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur pengungkit dan sasaran Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur hasil
1. Komponen Pengungkit……………………………………………………………………………………… 4
a. Program Revolusi Mental Aparatur................................................................... 4 b. Program Penguatan Sistem Pengawasan.......................................................... 5 c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja......................................................... 7 d. Program Penguatan Kelembagaan................................................................... 7 e. Program Penguatan Tatalaksana..................................................................... 8 f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia......................... 10 g. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan........................................ 13 h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik............................................... 14
2. Komponen Hasil…………………………………………………………………………………………..…. 18
TATA CARA DAN MEKANISME PENILAIAN……………………... 19 Penilaian pada komponen pengungkit dari 8 area perubahan dalam mewujudkan 3 sasaran Reformasi Birokrasi pada komponen hasil
1. Metodologi Evaluasi……………………………………………………………………….…………… 19 2. Teknik Evaluasi………………………………………………………………………………………..… 20 3. Lembar Kerja Evaluasi (LKE)………………………………………………………………….……. 21
PENUTUP………………………………………………………………………………….. 27 Menjaga momentum perubahan secara terus menerus agar rencana aksi dijalankan secara konsisten
1
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
PENDAHULUAN Menjaga momentum perubahan secara terus menerus
agar rencana aksi dijalankan secara konsisten
1. Umum
Dengan bergulirnya Reformasi Birokrasi Nasional tahun 2015-2019, Polri telah
menyusun Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019, meliputi
9 program, 37 kegiatan, 94 rencana aksi dan 15 quick wins sebagai penjabaran dari
8 area perubahan bidang Mental Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas,
Kelembagaan, Tatalaksana, Sumber Daya Manusia Aparatur, Peraturan perundang-
undangan dan Pelayanan publik.
Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 diarahkan
agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat sesuai dengan tugas pokok Polri selaku
pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum dalam Birokrasi yang berbasis
kinerja (Performance Based Bureaucracy) yang efektif, efisien dan ekonomis,
difokuskan pada upaya untuk mencapai outcomes (hasil) dalam mewujudkan good
governance dan clean government. Karena itu pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri
saat ini merupakan penguatan dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebelumnya.
Agar target pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dapat tercapai sesuai sasaran
dalam mewujudkan Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan efisien, maka perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi. Oleh karena itu perlu disusun pedoman yang
dapat digunakan oleh internal Polri baik pada tingkat Mabes Polri maupun
Kewilayahan sekaligus sebagai bahan masukan secara nasional dalam penyusunan
laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional.
2. Maksud dan Tujuan
a. Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri, dimaksudkan untuk:
1) memahami tujuan evaluasi dan penetapan ruang lingkup evaluasi;
2) memahami strategi evaluasi dan metodelogi yang digunakan dalam
evaluasi;
3) menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses
evaluasi;
4) menyusun Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dan memahami mekanisme
pelaporan hasil evaluasi serta proses pengolahan data.
2
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
b. Adapun tujuan dilakukan evaluasi untuk:
1) memperoleh informasi tentang pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;
2) menilai pelaksanaan dan pencapaian Reformasi Birokrasi Polri;
3) memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan pencapaian Reformasi Birokrasi Polri;
4) memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya;
5) menyusun profil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri sebagai bahan masukan penyusunan profil nasional Reformasi Birokrasi yang akan
disusun oleh Kemenpan-RB.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup, meliputi:
a. Monitoring pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;
b. Evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.
4. Dasar
a. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
b. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/541/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Gelombang III Tahun 2016-2019;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah;
e. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010
tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor;
3
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
MODEL PENILAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI POLRI
Program-program Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur pengungkit dan sasaran Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur hasil
Model penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dilaksanakan dengan
metode Penilaian Mandiri berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor
14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah.
Dalam metode ini digunakan program-program Reformasi Birokrasi Polri sebagai
unsur pengungkit dan sasaran Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur komponen
hasil.
Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa 8 Area perubahan yang
dijabarkan dalam 9 program (1 program Monev) yaitu Program Revolusi Mental
Aparatur, Penguatan Sistem Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja,
Penguatan Kelembagaan,
Penguatan Tatalaksana,
Penguatan Sistem Mana-
jemen Sumber Daya
Manusia, Penguatan Pe-
raturan Perundang–
Undangan dan Peningkat-
an Kualitas Pelayanan
Publik yang dicanangkan
dalam Road Map
Reformasi Birokrasi Polri
Gelombang III Tahun
2016-2019 merupakan
proses yang menjadi
pengungkit dan dipasti-
kan dapat menghasilkan sasaran Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi
yang memiliki pelayanan publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan efisien.
Penilaian terhadap setiap program dalam komponen pengungkit dan sasaran
reformasi birokrasi diukur melalui indikator-indikator yang dipandang mewakili
program tersebut. Sehingga dengan menilai indikator tersebut diharapkan dapat
memberikan gambaran pencapaian upaya yang berdampak pada pencapaian
sasaran Reformasi Birokrasi Polri sebagai unsur komponen hasil.
4
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
1. Komponen Pengungkit
a. Program Revolusi Mental Aparatur.
Program ini bertujuan untuk membentuk sistem nilai dan integritas
birokrasi yang efektif. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik,
dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya
pelayanan;
2) meningkatnya penerapan budaya kerja positif di setiap instansi
pemerintah;
3) meningkatnya integritas aparatur;
4) meningkatnya profesionalisme aparatur;
5) meningkatnya citra positif aparatur sebagai pelayan masyarakat;
6) meningkatnya kepuasan masyarakat.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya
kepuasan masyarakat/publik atas pelayanan Polri, dengan ukuran keberhasilan
skor Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90% dan skor Indeks Integritas
Pelayanan Publik 8,5.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan dua indikator kegiatan, yaitu:
1) pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) Modul dan kurikulum, sudah di publikasikan?
b) Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri,
sudah dibacakan pada apel pagi?
c) Para Kompol, Inspektur Polisi dan Brigpol sudah mengikuti
Dikbangspes?
d) TOT tingkat Mabes Polri dan TOT tingkat Polres sudah dilaksanakan?
e) Dokumen hasil Monev TOT, sudah dilengkapi?
f) Sertifikasi Gadik, Gadikan, peserta didik dan pengasuh sudah dilaksanakan?
5
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
2) pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya
perubahan pola pikir.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) sudah dilaksanakan sosialisasi Pembentukan Role Model/Agen
Perubahan tingkat Mabes Polri s.d. Polres?
b) sudah dibentuk agen perubahan tingkat Polda dan tingkat Polres?
c) sudah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di tingkat Polres?
b. Program Penguatan Sistem Pengawasan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan peran APIP
dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang berintegritas dan
berkinerja tinggi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kapasitas APIP;
2) meningkatnya penerapan sistem pengawasan yang independen,
profesional, dan sinergis;
3) meningkatnya penerapan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN;
4) meningkatnya efisiensi penyelenggaraan birokrasi;
5) menurunnya tingkat penyimpangan oleh aparatur;
6) meningkatnya jumlah instansi pemerintah yang memperoleh opini
WTP–BPK;
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu
(1) mempertahankan penilaian Laporan Keuangan oleh BPK dengan predikat
WTP, dengan ukuran keberhasilan Opini WTP dan (2) meningkatkan kapasitas
manajemen pengawasan dengan ukuran keberhasilan skor tingkat kapasitas
APIP nilai 2 dan tingkat kematangan implementasi SPIP nilai 2.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan enam kegiatan indikator:
1) pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah :
a) sertifikasi Auditor (APIP) Polri ke level II, sudah terlaksana?
b) laporan hasil Wasrik tahunan, sudah terealisasi?
6
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
c) laporan hasil review, jumlah rekomendasi temuan yang selesai
ditindaklanjuti, sudah dilaksanakan?
d) hasil evaluasi AKIP dengan predikat “A” sudah tercapai ?
e) nilai ITK lebih baik dibandingkan nilai ITK tahun sebelumnya?
f) WBK/WBBM tingkat Polres, Polda, Mabes Polri, sudah ditetapkan?
g) pejabat Polri Eselon I, Kapolda, Eselon IIA dan Eselon II yang wajib
mengisi dan menyerahkan LHKPN, sudah menyerahkan?
h) dapat mempertahankan laporan keuangan dengan Predikat WTP?
i) laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik, sudah disusun?
2) pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah Perkap tentang pengendalian gratifikasi bagi seluruh anggota
Polri, sudah terealisasi?
3) pelaksanaan whistleblowing system;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan LPSK,
sudah terealisasi ?
b) sudah terkoneksi WBS online tingkat Mabes Polri?
4) pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) surat Edaran Kapolri tentang penanganan benturan kepentingan,
sudah dilaksanakan?
b) laporan benturan kepentingan, sudah disusun?
5) pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda, sudah terbentuk?
6) penanganan pengaduan masyarakat.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) telah terbentuk Dumas online?
b) laporan Dumas online, telah disusun?
7
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pelaksanaan system
manajemen kinerja organisasi. Hasil yang diharapkan melalui program ini
adalah:
1) meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan dan
kinerja yang terintegrasi;
2) meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa
yang adil, transparan, dan profesional;
3) meningkatnya penerapan sistem manajemen kinerja nasional;
4) meningkatnya akuntabilitas aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya
kinerja instansi pemerintah dengan ukuran keberhasilan peningkatan nilai
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) mencapai 70 sebelumnya 68,04.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan satu kegiatan indikator yaitu pembangunan/pengembangan
teknologi informasi dalam manajemen kinerja.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
1) dokumen perjanjian kinerja sudah sesuai Perkap Nomor 6 Tahun 2015?
2) telah tersedia alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP dan
GPP pada tingkat Mabes Polri dan Polda?
3) Personel Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ?
4) Polres, Polda dan Satker Mabes, telah menggunakan e-proc?
5) Naskah IKU, sudah disusun?
d. Program Penguatan Kelembagaan.
Program ini bertujuan untuk membentuk organisasi pemerintahan yang
tepat struktur, efektif, efisien dan berkinerja tinggi. Hasil yang diharapkan
melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda reformasi birokrasi nasional;
2) meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme/
kesinergisan kelembagaan Kementerian/Lembaga pemerintah
non Kementerian/Lembaga non struktural;
8
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
3) menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar Kementerian/
Lembaga dan antar Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah daerah;
4) meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota;
5) meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat
dan daerah;
6) meningkatnya sinergisme dan penguatan kelembagaan pada masing-
masing bidang pembangunan;
7) meningkatnya kinerja aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah terwujudnya
organisasi Polri yang tepat ukuran, tepat fungsi, tidak tumpang tindih dan
bersinergi antar instansi, sehingga mampu mendorong upaya perwujudan tata
kelola kepolisian yang baik, dengan ukuran keberhasilan postur Polri yang tepat
fungsi tepat ukuran dan Indeks Kelembagaan berdasarkan PMPRB (Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri) dan Indeks Tata Kelola Polri
(ITK) dengan nilai 70 sebelumnya 67,23 dari skala 1-100.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan satu kegiatan indikator yaitu evaluasi dan restrukturisasi
kelembagaan di lingkungan Polri.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
1) Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan
Polri, sudah terbentuk?
2) Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III,
sudah terbentuk?
3) Polda Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara, sudah terbentuk?
4) Kep Kapolri tentang Peningkatan Tipologi Polres, sudah tersusun?
5) Perkap tentang SOTK tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres, sudah
tersusun?
6) MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah, sudah terealisasi?
e. Program Penguatan Tatalaksana.
Program ini bertujuan untuk membentuk proses manajemen birokrasi
yang sederhana, transparan, efektif dan efisien berbasis TIK. Hasil yang
diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif, dan
berbasis e-Government;
9
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
2) meningkatnya kualitas tata hubungan antara pemerintah pusat dan
daerah;
3) meningkatnya penerapan keterbukaan informasi publik;
4) meningkatnya penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara
elektronik;
5) meningkatnya penerapan manajemen kearsipan yang handal;
6) meningkatnya kualitas pelayanan.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu
(1) terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dalam rangka
mendorong upaya perwujudan tatakelola kepolisian yang baik, dengan ukuran
keberhasilan yaitu penerapan ketatalaksanaan yang baik dan Indeks
Tatalaksana dengan ITK di atas rata-rata nasional atau setara nilai 7 dari skala
1-10 dan (2) terwujudnya ketatalaksanaan yang berbasis elektronik yang
menyeluruh dan terpadu dengan ukuran keberhasilan skor Indeks
e-Government dengan nilai 2,66 dan penggunaan e-procurement s.d. 80%.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan empat kegiatan indikator:
1) Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) Satker telah menerapkan LPSE pengadaan barang dan jasa pada
tingkat Satker, sudah terealisasi dan ada data dukung?
b) Penerapan e-document tingkat Mabes Polri dan 32 Satker Polda, penerapan pengintegrasian e-office (e-post, Aplikasi Naskah Dinas
Elektronik (ANDE), Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi?
c) Perkap Kapolri tentang Almatsus Polri, sudah terealisasi?
d) hasil kajian HTCK pada tingkat Polda, 54 HTCK Polair pada tingkat Polda dan Polres, 25 HTCK Satfung Mabes, sudah dilaksanakan?
2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan Pemerintah;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) SOP Satfung Mabes Polri, sudah terealisasi dan ada data dukung?
b) dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa Beban
Kerja (ABK), sudah terealisasi dan ada data dukung?
10
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
3) Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Infomasi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh Satker di lingkungan
Polri dapat diakses publik, sudah terealisasi?
b) dokumen laporan evaluasi, sudah terealisasi?
c) dokumen laporan evaluasi Perkap, sudah terealisasi?
4) Penerapan sistem kearsipan yang handal.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah e-post, ANDE, SIKD dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah
terealisasi dan ada data dukung ?
f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota Polri,
hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif;
2) meningkatnya kepatuhan instansi untuk penerapan manajemen SDM
aparatur yang berbasis merit; 3) meningkatnya jumlah instansi yang mampu menerapkan manajemen
kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kompetensi
SDM aparatur; 4) meningkatnya jumlah instansi untuk membentuk talent pool (kelompok
suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di lingkungannya;
5) meningkatnya jumlah instansi yang mampu mewujudkan sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di lingkungannya;
6) meningkatnya penerapan sistem pengembangan kepemimpinan untuk
perubahan; 7) meningkatnya pengendalian penerapan sistem merit dalam Manajamen
SDM aparatur;
8) meningkatnya profesionalisme aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya
profesionalisme anggota Polri, dengan ukuran keberhasilan skor Indeks
Profesionalitas anggota Polri 86 dari skor 1-100;
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan 14 kegiatan indikator:
1) perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah :
11
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
a) dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun 2015-2019,
sudah tersedia?
b) Keputusan Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan
Satwil dan kaderisasi personel, sudah tersedia?
2) perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi
secara transparan dan berbasis kompetensi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
a) 10% anggota Polri yang direkrut dari wilayah perbatasan negara,
wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar, sudah dilaksanakan?
b) 33 Polda menggunakan teknologi online, sudah terlaksana?
c) Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen
setiap hari sepanjang tahun di 453 Polres , sudah dilaksanakan?
3) perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan
Polri, sudah tersedia?
4) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
a) Peraturan ASSDM Kapolri tentang Kebijakan kompetensi dalam
jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek
maupun jabatan fungsional umum, sudah ditetapkan?
b) Hasil revisi Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah
ditetapkan?
c) Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah ditetapkan?
d) Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan dengan menggunakan
sistem Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan
16 Polda, sudah dilaksanakan?
e) pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor di 33 Polda, sudah
dilaksanakan?
5) perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Sistem Penilaian Kinerja Individu, sudah terealisasi?
12
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
6) perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis
kinerja;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Reward and punishment system, sudah ditetapkan dan diimplementasikan?
7) pembangunan/pengembangan sistem informasi personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah telah tersedia aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh Satker Mabes Polri dan 33 Polda?
8) perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah Peraturan Kapolri tentang penerimaan anggota Polri terpadu,
sudah ditetapkan dan diimplementasikan?
9) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Keputusan Kapolri tentang Sistem Pembinaan Karier, sudah ditetapkan?
10) perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas pendidikan
dan pelatihan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Laporan hasil evaluasi dan validasi, sudah disusun?
11) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif dan berbasis
kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
a) naskah profil kompetensi jabatan, sudah diterapkan?
b) Assesment tingkat Mabes, di 33 Polda dan Polres, sudah
dilaksanakan?
12) menyusun dan menetapkan pola karier;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah :
a) Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan
Polri, sudah ditetapkan?
b) Assesment tingkat Mabes, 33 Polda dan Polres, sudah dilaksanakan?
13
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
13) pengukuran gap competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku
jabatan dan syarat kompetensi jabatan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah laporan Hasil Monitoring dan evaluasi, sudah disusun?
14) penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk
mendukung kinerja.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah MoU, sudah terealisasi?
g. Program Penguatan Peraturan Perundang–Undangan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik
berbasis kebutuhan publik. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
a. meningkatnya keterlibatan publik dalam proses perumusan kebijakan;
b. meningkatnya kualitas regulasi yang melindungi, berpihak pada publik,
harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya
kualitas peraturan perundang-undangan, dengan ukuran keberhasilan
tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis, sinkron dan
pelaksanaannya efektif dan efisien;
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan dengan tiga kegiatan indikator:
a. evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang
sedang diberlakukan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah Pemetaan Perkap sudah dilaksanakan?
b. menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan
yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis
dengan peraturan perundang-undangan lain;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah hasil harmonisasi dan sinkronisasi Perkap, sudah tercapai 100%
(42 Perkap)?
c. melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan
yang dipandang menghambat pelayanan.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah hasil revisi Perkap 26 Tahun 2010, sudah terealisasi?
14
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
secara terus menerus. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya sistem monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pelayanan
publik;
2) meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat;
3) meningkatnya profesionalisme aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu
(1) meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan skor
hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90% dan (2) meningkatkan kapasitas
manajemen penyelenggaraan pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan
jumlah inovasi pelayanan, hasil evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan
publik, skor Indeks Integritas Pelayanan Publik dengan nilai 8,5; Persentase
tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, tindak lanjut pengaduan pelayanan publik dan Public
Service Index dengan menetapkan Zona Hijau ada pelayanan di 10 Satpas dan
453 pelayanan SKCK.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan empat kegiatan indikator:
1) penerapan pelayanan satu atap;
2) percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3) deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan
4) pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
a) Bidang Lalu Lintas
(1) koordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian Dalam
Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan
dan perpanjangan SIM online, sudah terealisasi?
(2) revisi Kerja sama dengan PT BRI Tbk pembayaran PNBP bidang
SIM dengan sistem SIMPONI, sudah terealisasi?
(3) penambahan mobil SIM Keliling tingkat Polres, sudah
terealisasi?
15
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
(4) unit layanan SIM online sebanyak 399 satpas, sudah
terealisasi?
(5) revisi Perkap 9 Tahun 2012 tentang SIM, sudah terlaksana?
(6) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM
di seluruh Satpas Indonesia, sudah terlaksana?
(7) Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas pada
10 Polda: Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas
Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Surakarta
Polda Jateng, Satpas Polresta Manado Polda Sulut, Satpas
Polresta Jogyakarta Polda DIY, Satpas Polresta Denpasar Polda
Bali, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas
Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polresta Samarinda
Polda Kaltim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, dan
Satpas Polresta Medan Polda Sumut, sudah terlaksana?
(8) Mewujudkan Zona bebas percaloan layanan SIM di 10 Satpas
Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Bandung
Polda Jabar, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng,
Satpas Polresta Medan Polda Sumut, Satpas Polrestabes
Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Makassar Polda
Sulsel, Satpas Polresta Palembang Polda Sumsel, Satpas
Polresta Pontianak Polda Kalbar, Satpas Polres Cimahi Polda
Jabar, Satpas Polres Banyumas Polda Jateng, sudah
terlaksana?
(9) Score survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), sudah
tercapai 90%?
(10) penambahan hardware dan software pada unit layanan BPKB
dan STNK di 33 Polda, sudah terlaksana?
(11) revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident Ranmor, sudah
terlaksana?
(12) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penerbit BPKB dan
STNK di seluruh Indonesia, sudah terlaksana?
(13) operasional Regident Ranmor yang terintegrasi di 33 Polda
dengan Korlantas Polri, sudah terlaksana?
(14) mewujudkan Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit
BPKB di Polda Metro Jaya, Samsat Polda Jabar, Samsat Polda
Jateng, Samsat Polda Sumut, Samsat Polda Jatim, Samsat
Polda Sulsel, Samsat Polda Sumsel, Samsat Polda Kalbar,
Samsat Polres Cimahi Polda Jabar, Samsat Polres Banyumas
Polda Jateng, sudah terlaksana?
16
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
b) Bidang Intelkam
(1) mewujudkan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK
di 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi?
(2) sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 33 Polda
dan 453 Polres, sudah terealisasi?
(3) aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara online
di 1 Mabes Polri, 33 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek, sudah
terealisasi?
(4) laporan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di 453 Polres
dengan score indeks 90% , sudah terealisasi?
(5) naskah deklarasi pernyataan zona bebas percaloan SKCK
di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres, sudah
terealisasi?
(6) Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas
perorangan dengan Pusiknas di tingkat Mabes Polri, 33 Polda
dan 453 Polres, sudah terbangun?
(7) Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres,
sudah terealisasi?
c) Bidang Binmas
(1) Peraturan Direktur dan Perkabaharkam tentang Alternative
Dispute Resolution/Restorative Justice, sudah tersusun?
(2) unit system aplikasi BUJP online, sudah tersedia?
(3) dokumen Peraturan Kabaharkam/Dir Binmas ttg layanan BUJP
online, sudah tersusun?
(4) Unit mobile SPM pada tingkat Polda dan tingkat Polres, sudah
tersedia?
d) Bidang Polair
(1) kejadian pencurian di atas kapal di 10 hot spot area prioritas
dan di luar hot spot berdasarkan laporan hasil kegiatan
pengamanan, sudah berkurang tidak melebihi 25% di tahun
2016?
(2) kegiatan Polmas Perairan dan sambang nusa pulau kecil terluar
berpenghuni, sudah dilaksanakan?
(3) MoU Polri dan KKP tentang Pengintegrasian sistem monitoring
dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan kerja sama dengan KKP
dalam rangka penanggulangan IUU (Illegal Unreported
Unregulated) fishing, sudah dilaksanakan?
17
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
e) Bidang Sabhara
(1) naskah Peraturan Kabaharkam hasil revisi tentang Patroli,
sudah tersusun?
(2) revisi Peraturan Kabaharkam tentang Patroli di 33 Polda, sudah
disosialisasikan?
(3) laporan hasil kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan,
Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan rawan kemacetan,
sudah tersusun?
(4) monitoring pelaksanaan Patroli sesuai route yang telah
ditentukan dan Kecepatan mendatangi TKP, sudah terlaksana?
f) Bidang Reskrim
(1) laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP
online dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan
Bappennas, sudah tersusun?
(2) MoU dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan Bappennas
tentang Sistem informasi LP, SPDP online, sudah terlaksana?
(3) laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri,
di 33 Polda dan 453 Polres, sudah tersusun? (4) revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP, sudah disahkan?
(5) Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan
Polres sudah bersertifikasi penyidik?
g) Bidang Brimob
(1) unit tingkat Korbrimob Polri, unit tingkat Satbrimobda untuk
bantuan SAR dan KBR serta bom, sudah disiagakan?
(2) laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit tim
siaga gangguan Kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat
Polda, sudah tersusun?
(3) laporan hasil peningkatan layanan telepon siaga Brimob
di 33 Polda, sudah tersusun?
i. Program Monitoring dan Evaluasi
Program ini bertujuan untuk menjamin agar pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan rencana aksi yang
ditetapkan. Hasil yang ingin dicapai melalui program ini adalah memberikan
peringatan dini tentang resiko kegagalan pencapaian target yang ditetapkan.
18
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini
digunakan dengan dua kegiatan indikator yaitu:
a. Monitoring;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
1) SOP tentang pedoman Monitoring dan Evaluasi, sudah terususun?
2) laporan Monitoring, sudah tersusun?
b. Evaluasi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah:
1) laporan tahunan, sudah disusun?
2) laporan keseluruhan, sudah disusun?
2. Komponen Hasil
Mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel, ukuran keberhasilan :
No. Indikator Baseline 2015 Target 2019
1. Opini WTP dari BPK Opini WTP Opini WTP
2. Tingkat Kapabilitas APIP (skor 1-5) 1 2
3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (skor
1-5)
1 2
4. Nilai AKIP Skor 68,04 Skor 70
5. Penggunaan e-procurement 30% 80%
Mewujudkan Birokrasi yang Efektif dan Efisien, ukuran keberhasilan :
1. Indeks Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) Skor 67,23 (B) Skor 70 (B)
2. Indeks Profesionalitas Aparatur Polri
(Skor 1-100)
Skor 86 Skor 86
3. Indeks e-Government Polri (Skor 0-4) Skor 2,66 Skor 2,66
Mewujudkan Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas, ukuran
keberhasilan :
1. Indeks Integritas Pelayanan Publik (Skor 0-10) Skor 7,22 Skor 8,5
2. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 90%
3. Persentase kepatuhan pelaksanaan UU
Pelayanan Publik (Zona Hijau)
- 10 Satpas,
453 Yan SKCK
19
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
[ TATA CARA DAN MEKANISME PENILAIAN Penilaian pada komponen pengungkit dari 8 area perubahan
dalam mewujudkan 3 sasaran Reformasi Birokrasi pada komponen hasil
1. Metodologi Evaluasi.
Metodologi yang digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri pada komponen pengungkit dengan cara menilai indikator target yang telah ditetapkan dalam program, kegiatan, rencana aksi dan quick wins sedangkan untuk evaluasi pada komponen hasil, dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. target dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel.
1) opini BPK, berkoordinasi dengan BPK-RI untuk peningkatan kapasitas dan
peran APIP, peningkatan penerapan sistem pengawasan yang
independen, profesional, dan sinergis, peningkatan anggota Polri yang
bersih dan bebas dari KKN, peningkatan efisiensi penyelenggaraan
birokrasi Polri, menurunnya tingkat penyimpangan oleh anggota Polri.
2) tingkat Kapabilitas APIP dan tingkat kematangan implementasi SPIP untuk
memperoleh skor 2, berkoordinasi dengan BPKP-RI agar para APIP
memiliki sertifikasi.
3) nilai AKIP untuk memperoleh skor 70, berkoordinasi dengan Kementerian
PAN dan RB.
4) penggunaan e-procurement untuk mencapai 80%, berkoordinasi dengan
LKPP terkait dengan surat menyurat dengan elektronik (e-office dan
e-book) dan pengadaan barang dan jasa.
b. target dalam rangka Mewujudkan Birokrasi yang Efektif dan Efisien.
1) indeks Reformasi Birokrasi Polri mencapai target skor 70 (BB),
berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB;
2) indeks Profesionalitas Aparatur Polri mencapai skor 86, berkoordinasi
dengan BKN;
3) indeks e-government Polri mencapai skor 2,66, berkoordinasi dengan
Kemenkominfo.
c. target dalam rangka Mewujudkan Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik
Berkualitas.
1) indeks integritas pelayanan publik mencapai skor 8,5. Menggunakan
survei eksternal berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB;
20
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
2) survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dengan skor 90%, menggunakan
survei eksternal berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB;
3) Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau)
pada 10 Satpas dan 453 Pelayanan SKCK menggunakan survei eksternal
berkoordinasi dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
2. Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri antara lain: kuisioner,
wawancara, observasi, studi dokumentasi/berdasarkan bukti (evident based) dan
kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik analisis data antara lain:
telaahan sederhana, analisis dari instansi/lembaga terkait pencapaian target. Dalam
pelaksanaannya melalui Monitoring dan Evaluasi, sebagai berikut:
a. Monitoring
Monitoring dilakukan untuk mempertahankan agar rencana aksi yang
dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi Polri dan dijabarkan dalam
rencana aksi Satker dapat berjalan sesuai dengan jadwal, target dan tahapan
sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses monitoring, berbagai hal yang perlu
dikoreksi dapat langsung dikoreksi pada saat kegiatan Reformasi Birokrasi Polri
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari target-target yang
telah ditentukan. Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui beberapa media
sebagai berikut:
1) pertemuan rutin untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi/
pengukuran target-target kegiatan Reformasi Birokrasi Polri sebagaimana
diuraikan dalam Road Map mengingat Reformasi Birokrasi Polri harus
terus dimonitor untuk menjaga keberlanjutannya dengan menggunakan
Lembar Kerja Evaluasi (LKE);
2) survei terhadap kepuasan masyarakat, pengaduan masyarakat dan tindak
lanjutnya;
Pada tingkat Mabes Polri monitoring dilakukan melalui beberapa media dan
pada tingkat Satker menyesuaikan, sebagai berikut:
1) pertemuan rutin pada tingkat Tim Pengarah;
2) pertemuan rutin pada tingkat Tim Pelaksana;
3) survei kepuasan masyarakat, pengaduan masyarakat dan tindak
lanjutnya oleh Tim Reformasi Birokrasi Polri.
21
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
b. Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dilakukan dalam
rentang waktu tertentu setiap tahun dan keseluruhan pada akhir pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Polri. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri secara keseluruhan termasuk tindak
lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan dengan pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE) melalui
tahapan pada tingkat Satker kewilayahan, Satker jajaran Mabes Polri dan Tim
Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri tingkat Mabes Polri.
Evaluasi dilaksanakan per tahun pada akhir pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Polri untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan
penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan pada satu tahun ke depan,
sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama atau dalam rangka merespons
perkembangan lingkungan strategis. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh
terhadap program, kegiatan, rencana aksi, indikator, target dan quick wins
yang akan dicapai dari seluruh prioritas yang telah ditetapkan, secara
berjenjang sebagai berikut;
1) tingkat Satker dipimpin oleh Kasatker;
2) tingkat Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Ketua Tim
Pelaksana Reformasi Birokrasi dan dikonsolidasikan oleh Asrena Kapolri
selaku Ketua Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri yang difasilitasi Biro
Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri;
3) tingkat Mabes Polri, dipimpin oleh Kapolri selaku Ketua Tim Pengarah
Reformasi Birokrasi Polri yang difasilitasi Biro Reformasi Birokrasi Polri
Srena Polri.
Dalam pelaksanaannya pada tingkat Satker Mabes Polri dan Kewilayahan agar
menyesuaikan dengan komposisi organisasi dan pejabat pada tingkat Mabes Polri
sesuai dengan area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi dan quick wins.
3. Lembar Kerja Evaluasi (LKE)
Lembar Kerja Evaluasi berisi hasil penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Polri dari 8 area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, quick wins
dan target pencapaian Reformasi Birokrasi Polri yang menggambarkan pencapaian
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dalam periode semester (untuk laporan
monitoring), tahunan dan periode keseluruhan. Hasil penilaian dalam LKE
selanjutnya diproses dalam narasi analisa dan evaluasi untuk perumusan
rekomendasi dan rencana tindak lanjut agar target yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai dengan rencana.
22
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
a. pengorganisasian dan jadwal pelaksanaan evaluasi.
Agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dapat berjalan dengan baik,
maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik pula. Untuk itu perlu dibentuk Tim
yang diberi tugas untuk melakukan pengelolaan Reformasi Birokrasi Polri agar
seluruh rencana aksi dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan jadwal yang
telah ditentukan, meliputi dua tingkatan yaitu Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana, untuk tingkat Satker menyesuaikan, dengan masing-masing tugas
sebagai berikut:
1) Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Kapolri dan
Wakapolri selaku penanggung jawab pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri dengan Tugas sebagai berikut:
a) memastikan pelaksanaan Road Map Reformasi Birokrasi Polri
sesuai dengan sasaran Reformasi Birokrasi Nasional, yang dapat
memberikan dampak pada perbaikan Birokrasi Polri dan
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;
b) memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri secara berkala, termasuk pelaksanaan Quick Wins, dan
memberikan arahan agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri
tetap berjalan konsisten, terarah sesuai dengan Road Map dan
berkelanjutan.
2) Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Asrena Kapolri,
dalam pelaksanaannya dibantu Sekretaris Tim yang dijabat oleh Kepala
Biro Reformasi Birokrasi Polri dan Tim pelaksana yang dibagi ke dalam
sembilan Tim yaitu:
a) Tim I : Program Revolusi Mental Aparatur, selaku Ketua Tim
Karorenmin Lemdiklat Polri;
b) Tim II : Program Penguatan Sistem Pengawasan, selaku Ketua
Tim Karorenmin Itwasum Polri;
c) Tim III : Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja, selaku Ketua
Tim Karojakstra Srena Polri;
d) Tim IV : Program Penguatan Kelembagaan, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
e) Tim V : Program Penguatan Tatalaksana, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
f) Tim VI : Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia ASN, selaku Ketua Tim Karojianstra SSDM
Polri;
23
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
g) Tim VII : Program Penguatan Peraturan Perundang–Undangan,
selaku Ketua Tim Karosunluhkum Divkum Polri;
h) Tim VIII : Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, selaku
Ketua Tim Wakakorlantas Polri, yang dilaksanakan oleh:
(1) bidang Lantas oleh Kabidregident Korlantas Polri;
(2) bidang Reskrim oleh Kabagren Rorenmin
Bareskrim Polri;
(3) bidang Intel oleh Kabidyanmas Baintelkam Polri;
(4) bidang Sabhara oleh Kasubditgasum Ditsabhara
Baharkam Polri;
(5) bidang Binmas oleh Kasubdibintibmas Ditbinmas
Baharkam Polri;
(6) bidang Polair oleh Kasatrolnus Ditpolair Baharkam
Polri;
(7) bidang Brimob oleh Kabagren Korbrimob Polri;
i) Tim IX : Program Monitoring dan Evaluasi, selaku Ketua Tim
Karo RBP Srena Polri.
Laporan diterima selambat-lambatnya tanggal 15 pada periode laporan
semester/monitoring, tahunan dan keseluruhan (per 15 Juni dan 15
Desember). Laporan akhir pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dilaksanakan
oleh Biro Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri pada bulan Juli tahun anggaran
berjalan (TAB) dan bulan Januari tahun anggaran yang akan datang (TAB+1).
Sedangkan laporan akhir tingkat Polda disusun oleh Bag RBP Biro Rena Polda
dan Satker Mabes Polri berdasarkan Sprin Kasatker dalam format LKE, yang
disusun menggunakan Excel dan dikirim ke Srena Polri melalui email:
b. Penilaian Mandiri atas kemajuan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.
Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri pada komponen
pengungkit fokus pada data dukung berdasarkan bukti (evident based)
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen rencana aksi sedangkan
komponen hasil di samping data dukung juga dari sumber lain yang akurat dan
relevan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri antara lain survei.
1) Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
a) dalam melakukan penilaian, terdapat enam variable yaitu: area
perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, indikator dan target
per tahun.
24
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
b) variabel tersebut terakomodir dalam komponen pengungkit dan
komponen hasil dengan masing-masing subkomponen memiliki
bobot sebagai berikut:
c) setiap sub-komponen pada komponen pengungkit akan dibagi
ke dalam kegiatan, rencana aksi dan indikator sebagai kriteria
keberhasilan per tahun. Setiap indikator akan dijawab sesuai
dengan pencapaian target. Setiap jawaban memenuhi target akan
diberikan nilai 1 sedangkan apabila tidak tercapai jawaban akan
disesuaikan dengan % tertentu berdasarkan hasil yang dicapai
dengan nilai <1. Nilai akhir dibagi dengan bobot pada kegiatan dan
sub-komponen.
Contoh :
Program Revolusi Mental Aparatur (bobot 5%)
Tahun 2016 Program Revolusi Mental Aparatur melaksanakan
2 kegiatan, 7 rencana aksi dan 11 indikator keberhasilan
diantaranya indikator keberhasilan: Pembuatan kurikulum dan
modul dengan bobot masing-masing 2,5% dari 2 kegiatan. Target
yang akan dicapai tersusunnya 324 modul dan 208 kurikulum. Maka
apabila target tercapai 324 modul dan 208 kurikulum mendapat
nilai 1, jika tidak tercapai secara otomatis akan mendapat nilai <1.
Nilai akhir terjumlah setelah menghitung target yang akan tercapai.
d) Komponen pengungkit yang meliputi 8 sub-komponen merupakan
upaya dalam mewujudkan 3 sasaran Reformasi Birokrasi Polri
sebagai komponen hasil yaitu mewujudkan birokrasi yang bersih
dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien dan birokrasi yang
memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Mekanisme penilaian
sama dengan penilaian pada komponen pengungkit.
25
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
Contoh:
Sasaran dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang Efektif
dan Efisien (bobot 20%).
Kegiatan tahun 2016 melaksanakan 3 target diantaranya Indeks
Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) dengan bobot 7% dan target
mendapat nilai 68. Maka apabila apabila target tercapai seluruhnya
mendapat nilai 1, jika tidak tercapai secara otomatis akan
mendapat nilai <1. Secara kumulatif sasaran tersebut akan
terjumlah berdasarkan rumus dan target yang akan dicapai.
e) Setelah masing-masing komponen dijumlahkan (komponen
pengungkit dan hasil) maka nilai akhir dari penjumlahan
komponen tersebut akan dipergunakan untuk menentukan tingkat
pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan kategori:
2) Sistematika Pelaporan:
Sistematika pelaporan ditentukan untuk format laporan evaluasi
melalui LKE sedangkan laporan monitoring disusun sesuai
dengan kegiatan yang dilaksanakan misalnya laporan hasil survei dan
lain-lain. Nilai akhir dari penjumlahan komponen tersebut selanjutnya
dianalisa untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan reformasi
birokrasi pada pencapaian 3 (tiga) sasaran dalam mewujudkan
Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan efisien, dengan
sistematika sebagai berikut:
26
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
I. Pendahuluan
II. Lembar Kerja Evaluasi (LKE)
III. Hasil yang dicapai:
1. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang bersih dan
akuntabel;
2. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas;
3. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
IV. Rekomendasi
1. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang bersih dan
akuntabel;
2. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas;
3. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
V. Kesimpulan dan saran
VI. Penutup
27
Petunjuk Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
PENUTUP
Menjaga momentum perubahan secara terus menerus agar rencana aksi dijalankan secara konsisten
Demikian Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 disusun sebagai Pedoman Para Kasatker
pada tingkat Mabes Polri, Kewilayahan dan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri
dalam menyusun pencapaian hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang
III Tahun 2016-2019 dalam mewujudkan Birokrasi yang bersih dan akuntabel,
Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
Paraf:
1. Konseptor/Karo RBP: ……. 2. Asrena Kapolri: …… 3. Kasetum Polri:….. 4. Wakapolri: …..
Jakarta, 16 Agustus 2016
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Drs. M. TITO KARNAVIAN, M.A., Ph.D. JENDERAL POLISI
LEMBAR KERJA EVALUASI
TAHUN 2016
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
UNIT ORGANISASI : POLRI
SATKER : -TAHUN : 2016
TARGET NILAI %
A. PROSES (60%)
I. REVOLUSI MENTAL APARATUR (5%) 5 2.82 56%
12.5 1.29 52%
a. Pembuatan kurikulum dan modul Telah disusun 324 modul dan 208 kurikulum; 324 208 200 100 0.56
b. Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri pada saat
apel pagi
c. Melakukan dikjur sesuai dengan kompetensi Telah dilaksanakan dikjur 265 Kompol, 2863 Inspektur dan 3065 Brigpol 265 2863 3065 100 1000 2000 0.50
d. Membentuk dan meningkatkan jumlah TOT revolusi mental dan bela
Negara
Telah dibentuk 1 TOT Pati tingkat Mabes Polri; 10.00
e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil TOT
f. Peningkatan kompetensi gadik, gadikan dan peserta didik Telah dilaksanakan sertifikasi gadik, gadikan, peserta didik dan pengasuh
wilayah 33.500 dan pusat 625;
33500 625 33500 6251.00
22.5 1.53 61%
a. Sosialisasi Perkap No. 856/ X /2015 tentang pembentukan Role
Model /Agen perubahan
Telah dilaksanakan 1 kali sosialisasi Pembentukan Role Model/Agen
Perubahan tingkat Mabes Polri sd Polres;
1 11.00
b. Melakukan seleksi terhadap calon agen perubahan Telah dibentuk 320 agen perubahan tingkat Polda; 320 90 0.28
c. Pembuatan VCD fungsi teknis Polri Telah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di 453 Polres; 453 250 0.55
II. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN (12%) 12 8.79 73%
1
2.4 1.59 66%
a. Meningkatkan kapabilitas APIP Polri ke Level II: .
a. Pembuatan piagam audit intern; Telah dibuat 1 piagam audit intern; 1 1 1.00
b. Peningkatan kompetensi; Telah dilaksanakan kompetensi bersertifikasi 25 JFA, 30 bersertifikasi audit
investigasi, 45 bersertifikasi audit PBJ, 45 Sertifikat review Lapkeu, 105
sertifikat audit dasar;
25 30 45 45 105 10 10 15 20 50
0.42
c. Pembuatan peraturan/SOP; Telah dibuat 5 Peraturan Kapolri/Irwasum/Kadivpropam; 5 3 0.60
d. Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan. Telah dibuat 1 peta resiko objek pemeriksaan tahunan. 1 1 1.00
b. Penyelenggaraaan Wasrik, reviu, pemantauan tindak lanjut dan evaluasi
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Telah dibuat 92 Laporan Hasil Wasrik tahunan, 4 Laporan Hasil Review, 100%
ITW 90% BPK Jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, Hasil
evaluasi AKIP dengan predikat “BB”(minimal 72);
92 4 100 90 72 29 2 50 45 30
0.44
c. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui Indeks Tata Kelola
Polri (ITK)
Nilai ITK Tahun 2016 sebesar 6,15 (cenderung baik); 6.15 5.150.84
d. Penetapan WBK/ WBBM; Telah dibentuk 4 WBK/ WBBM pada Polresta Palembang, Polresta Pontianak,
Polres Cimahi dan Polres Banyumas;
4 20.50
e. Pemenuhan LHKPN; Pemenuhan LHKPN 100% Pejabat Polri Eselon I dan Kapolda (33); 48 33 12 150.33
f. Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; Mempertahankan laporan keuangan oleh BPK dengan Predikat WTP=100,
WTP DPP=50, DISCLAIMER=0;
100 500.50
g. Penerapan disiplin dan kode etik; Telah dibuat 1 dokumen Laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik; 1 11.00
2 2.4 2.40 100%
Pengendalian gratifikasi Telah dibuat 1 Perkap tentang pengendalian gratifikasi bagi seluruh anggota
Polri;
1 11.00
3 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 Laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan
LPSK;
1 11.00
Terkoneksinya 1 sistem WBS online tingkat Mabes Polri; 1 1 1.00
4 2.40.00 0%
Telah dibuat 1 Surat Edaran Kapolri tentang penanganan benturan
kepentingan,
10.00
5 2.42.40 100%
Optimalisasi penataan penyelenggaraan SPIP pada Satker di lingkungan
Polri
Telah dibentuk SPIP di tingkat Mabes Polri; 1 11.00
6
III. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) 64.12 69%
Penerapan whistle blower system Tipikor
Penanganan benturan kepentingan
Membangun sistem Pengaduan Masyarakat (Dumas) online terintegrasi
dengan Satfung di lingkungan Polri yang menangani Dumas
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi; (2,4%)
Pelaksanaan whistleblowing system; (2,4%)
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; (2,4%)
Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja; (2,4%)
Penanganan pengaduan masyarakat;
PENILAIAN
Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%)
Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan
pola pikir (2,5%)
Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju wilayah bebas
dari korupsi (WBK)/ wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) (2,4%)
CAPAIANTARGET
6.0 4.12 69%
a. Pemantapan penyusunan dokumen perjanjian kinerja sebagaimana Perkap
6 tahun 2015;
Telah dibuat 1258 Dokumen perjanjian kinerja sesuai Perkap No 6 Tahun
2015;
1258 5000.40
b. Menyediakan alat pengolah data untuk melaksanakan pelaporan
pembayaran belanja pegawai pada Polri dgn mengunakan aplikasi BPP dan
aplikasi GPP;
Tersedianya alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP & GPP
pada 32 Polda;
32 20
0.63
c. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang/jasa 50 personil Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ;
50 25 25 100.47
d. Penggunaan e-proc terhadap belanja pengadaan tingkat mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dilaksanakan 100% penggunaan e-proc pada 453 polres, 32 polda dan
60 satker Mabes Polri.
60 32 453 30 32 4530.94
e. Penyusunan IKU yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
Telah dibuat 1 Naskah IKU; 1 11.00
IV. PENGUATAN KELEMBAGAAN (6%) 6 3.46 58%
6.03.46 58%
a. Pembentukan Polsek baru yang sudah memenuhi persyaratan; Terbentuknya 144 Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan
di lingkungan Polri.
144 1441.00
b. Pembentukan Rumkit Bhayangkara; Peningkatan 4 Rumkit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III; 4 2 0.50
c. Pembentukan Polda Sulbar dan Kaltara;
d. Peningkatan tipologi Polres;
e. Revisi organisasi Polri tingkat Mabes dan Kewilayahan; Telah dibentuk 3 Perkap tentang SOTK tingkat Polres. 3 1 0.33
f. Penguatan sinergi Polisional kelembagaan antara instansi terkait
pemerintah pusat=1 dan daerah=33;
Telah dibuat MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah. 1 33 1 150.47
V. PENGUATAN TATA LAKSANA (5%) 5 5.00 100%
1 1.25
1.25 100%
a. Penerapan LPSE pengadaan barang & jasa pada tingkat satker; Telah diterapkan LPSE pengadaan barang & jasa pada 1.230 Satker; 1230 1230 1.00
b. Penerapan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi (e-document &
e-office );
Telah diterapkan 1 e-document dan 1 pengintegrasian e-office (e-post,
Aplikasi naskah dinas elektronik (ANDE), Sistem informasi kearsipan dinamis
(SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat pada tingkat Mabes Polri;
1 1 1 1
1.00
c. Penyempurnaan draft Almatsus Polri;
d. Pengkajian HTCK pada unsur pengawas dan pembantu pimpinan/
pelayanan di tingkat Polda;
Telah dibuat Hasil kajian HTCK pada 32 Polda. 32 321.00
2 1.251.25 100%
a. Penyusunan SOP pada tingkat Satker Mabes Polri; Telah dibuat 25 SOP satfung Mabes Polri; 25 25 1.00
b. Penyusunan Evaluasi Analisa Beban Kerja (ABK) dalam rangka penerapan
pembayaran tunjangan kinerja.
Telah dibuat 1 dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa
Beban Kerja (ABK).
1 11.00
3 1.251.25 100%
a. Peningkatan pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh
satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
Telah dilaksanakan 1 kali pengumuman rencana umum pengadaan
barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi
SIRUP;
1 1
1.00
b. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri;
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 14
Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
Polri;
1 1
1.00
c. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 12 Tahun 2013 tentang Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 12
Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
1 11.00
4 1.25 1.25 100%
Terbangunnya e-office yang terintegrasi Telah dibentuknya 1 e-doc dan 1 e-office pada tingkat Mabes Polri. 1 1 1 1 1.00
VI. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 1511.48 77%
1 1.51.50 100%
a. Penyusunan rencana kebutuhan personel Polri dalam memenuhi standar
ideal minimal dengan prinisp minimal zero growth;
Telah dibuat 1 Dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun 2015-
2019;
1 11.00
b. Pendistribusian kuota pendidikan pembentukan dan pendidikan
pengembangan secara proporsional dengan mempertimbangkan
kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel;
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan
kaderisasi personel;
1 1
1.00
2 1.5
0.75 50%
a. Rekrutmen anggota Polri di wilayah perbatasan, wilayah pesisir dan pulau-
pulau terluar;
Telah dilaksanakan rekrutmen sebesar 10% Anggota Polri yang berasal dari
wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar (10% X
11.200)
1120 500
0.45
b. Pendaftaran untuk rekrutmen dan seleksi anggota Polri melalui
penggunaan teknologi informasi (online) di tingkat Polda.
10 Polda telah menggunakan teknologi online; 10 50.50
c. Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap
hari sepanjang tahun di tingkat Polres
Sudah 80% dilaksanakan dari 453 Polres, (Jumlah Polres yang dicapai x 80%) 362 2000.55
Penerapan Sistem Kearsipan yang handal (1,25%)
Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri
(1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara
transparan dan berbasis kompetensi; (1,5%)
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri (6,0%)
Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintah (1,25%)
Implementasi undang-undang keterbukaan infomasi; (1,25%)
Pembangunan/ Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen
Kinerja (6,0%)
3 1.51.50 100%
Kebijakan sistem promosi dengan mekanisme: a.
Pengumuman dan pendaftaran secara terbuka,
b. Penilaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang (substansi
tugas)
c. Tata cara pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dibuat 1 Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di
lingkungan Polri;
1 1
1.00
4 1.51.04 69%
1. Telah dibuat 1 Peraturan ASSDM Kapolri; 1 1 1.00
2. Menetapkan Kebijakan pengembangan assessment center dalam
pembinaan karier sampai pada tingkat Polda melalui revisi Perkap No. 12
tahun 2012.
Telah dilaksanakan uji kompetensi jabatan dgn menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 4 Polda;
1 4 1 2
0.60
3. Pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor tingkat Polda; Telah dilaksanakan 10 Pelatihan dan sertifikasi bagi assessor di 32 Polda; 10 32 5 150.48
5
Revisi Peraturan Kapolri tentang penilaian kinerja bagi anggota Polri
dengan SMK;
6.
Penyusunan Kebijakan tentang reward and punishment bagi anggota Polri.
7. 1.50.77 51%
Pengembangan aplikasi rekam jejak personel Polri di tingkat Mabes Polri
dan Polda;
Telah dibuatnya 40% aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh satker
Mabes Polri (40%) dan 32 Polda (40%);
24 13 12 70.51
8.
Menyusun peraturan tentang penerimaan anggota Polri terpadu
9.
Kebijakan pemanfaatan dan pengembangan data base profil kompetensi
calon dan pejabat tinggi pada level Mabes dan Polda.
10. 1.51.50 100%
Evaluasi dan validasi Diklat meliputi Diktuk, Dikbangpim, Dikbangspes dan
Program latihan Polri serta pelaksanaan Kerja sama pendidikan dan latihan
Dagri/Lugri dalam rangka mendukung penguatan sistem dan kualitas Diklat
sesuai kebutuhan guna mendukung kinerja.
Telah dibuat 1 Laporan Hasil evaluasi dan validasi. 1 1
1.00
11. 1.5
1.17 78%
a. Diterapkan promosi secara terbuka pada jabatan tertentu di tingkat Mabes
Polri, Polda dan Polres.
Telah dibuat 1 Naskah profil kompetensi jabatan; 1 11.00
b. Penerapan prosedur dan kriteria pelaksanaan seleksi dalam rangka promosi
secara terbuka untuk pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dilaksanakan assesment tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan Polres 1 32 1 10
0.33
c. Penerapan tim pengawasan pelaksanaan proses seleksi promosi jabatan
struktural dan fungsional untuk menjamin system merit dalam Binkar
personel Polri;
Telah dibuat 1 Naskah laporan tim pengawasan 1 1
1.00
12. 1.51.11 74%
a. Menyusun dan menetapkan pola karier dengan pedoman merit system
yang bebas dari KKN, transparan, dan akuntabel;
Telah dibuat 1 Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di
lingkungan Polri;
1 11.00
b. Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan
yang telah habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode
tertentu.
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes dan 32 Polda; 1 32 1 15
0.48
13. 1.5
1.50 100%
Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran hasil assesement Telah dibuat 1 laporan Hasil Monitoring dan evaluasi; 1 11.00
14. 1.50.64 43%
Menetapkan Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat
Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum;
Pembangunan/ pengembangan sistem informasi personel Polri; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data
base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas Diklat; (1,5%)
Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis
kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan; (1,5%)
Menyusun dan menetapkan pola karier; (1,5%)
Pengukuran GAP Competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku
jabatan dan syarat kompetensi jabatan; (1,5%)
Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung
kinerja; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center;
(1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis
kinerja;
Kerjasama pendidikan dan pelatihan Dagri/Lugri dengan perguruan tinggi,
dan Kementerian/Lembaga guna pengembangan kapasitas SDM Polri dlm
rangka mendukung pelaksanaan tugas melalui perintisan MoU maupun
perpanjangan MoU bidang pendidikan dan latihan.
Telah dibuat 7 MoU; 7 3
0.43
VII. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) 53.45 69%
1. 1.6700.86 51%
Memetakan peraturan per-UU-an yang berlaku, terutama di lingkungan
Polri (Perkap).
Telah dipetakan 195 Perkap dan dibuat surat kepada Satker Pemrakarsa
untuk dianalisa, evaluasi & per-UU-an yang berlaku.
195 1000.51
2. 1.670
0.93 56%
Harmonisasi dan Sinkronisasi peraturan per-UU-an, terutama Peraturan
Kepolisian.
Telah dilaksanakan 20% Hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap. 9 50.56
3 1.6701.67 100%
Melakukan revisi Perkap 26 Tahun 2010. Telah dibuat 1 revisi Perkap 26 Tahun 2010; 1 1 1.00
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6%) 6 4.13 69%
1. Penerapan pelayanan satu atap;
2. Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan;
4. Pembangunan / pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan;
1 0.86 0.54 63%
a. Telah dibuat 1 dokumen kordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian
Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan
perpanjangan SIM;
1 1
1.00
Telah dibuat 1 dokumen revisi Kerjasama dengan PT. BRI Tbk pembayaran
PNBP bidang SIM dengan sistem SIMPONI;
1 11.00
Telah dilaksanakan penambahan 100 unit mobil SIM Keliling tingkat Polres
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;
100 500.50
Telah dibentuk unit layanan SIM Online sebanyak 399 satpas. 45 15 0.33
1. Penyempurnaan sistem uji SIM Telah dilaksanakan penyusunan revisi perkap 9 tahun 2012 tentang SIM 1 11.00
2. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit SIM melalui
kompetensi penguji SIM
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di
seluruh Satpas Indonesia sebanyak 1600 orang.
400 2000.50
3. Standarisasi kantor pelayanan SIM / Satpas Telah dilaksanakan Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas
pada 10 Polda: Daanmogot Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang Polda
Jateng, Polresta Surakarta Polda Jateng, Polresta Manado Polda Sulut,
Polresta Jogyakarta Polda DIY, Polresta Denpasar Polda Bali, Polrestabes
Surabaya Polda Jatim, Polrestabes Bandung Polda Jabar, Polresta Samarinda
11
5 0.45
4. Pelayanan Satpas bersih dari calo Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan layanan SIM di Satpas: Polresta
Palembang Polda Sumsel, Polresta Pontianak Polda Kalbar, Polres Cimahi
Polda Jabar, Polres Banyumas Polda Jateng.
4 2
0.50
5. Melaksanakan Survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SIM
Telah dibuat 1 dokumen Score survey indeks kepuasan pelayanan SIM
dimulai tahun 2017 dengan Score 80% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80)
100 50
0.50
b. Telah dilaksanakan penambahan hardware dan software pada unit layanan
BPKB dan STNK di 6 Polda.
6 30.50
Terlaksananya penyusunan revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident
Ranmor.
1 11.00
1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit BPKB dan
STNK melalui kompetensi penerbit BPKB dan STNK
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi 800 petugas penerbit
BPKB dan STNK di seluruh Indonesia
200 1000.50
2. Terintegrasinya sistem pelayanan BPKB dan STNK Polda dengan
Korlantas Polri
Terlaksananya operasional regident ranmor yang terintegrasi di 6 Polda 6 30.50
3. Pelayanan Samsat bersih dari calo Telah dibentuk Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di
Samsat Polreta Palembang Polda Sumsel, Samsat Polresta Pontianak Polda
Kalbar, Samsat Polres Cimahi Polda Jabar, Samsat Polres Banyumas Polda
Jateng.
4 2
0.50
2 0.86 0.58 67%
a. Membangun Akses aplikasi secara online dalam rangka pelayanan SKCK
1. Terimplementasinya aplikasi registrasi SKCK Online di Satker Mabes
Polri, 32 Polda dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK di 32 Polda dan
453 Polres.
32 453 15 2000.44
2. Terlaksananya Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 32
Polda dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 4
Polda dan 151 Polres.
4 151 4 500.35
3. Terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres.
4. Terlaksananya penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat. Telah dibuat 1 Laporan hasil Survei kepuasan masyarakat di 100 Polres
dengan Score 80%. (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80)
1 100 100 1 50 50
0.50
5. Deklarasi Pernyataan zona bebas percaloan SKCK di Mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dibuat 1 Naskah Deklarasi Pernyataan Zona Bebas Percaloan SKCK di
tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan 453 Polres
1 11.00
b. Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan
dengan Pusiknas
INTELKAM (0,86%)
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara
integrasi dengan Korlantas Polri
Pengembangan SIM online (pelayanan perpanjangan SIM)
Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan
yang dipandang menghambat pelayanan; (1,67%)
LALU LINTAS (0,86%)
Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang
sedang diberlakukan; (1,67%)
Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan
yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan
peraturan perundang-undangan lain; (1,67%)
1. Terimplementasinya Catatan Kriminal di Satker Mabes Polri, Polda dan
Polres dan Polsek.
Telah dibentuk Catatan Kriminal di tingkat Mabes Polri, 32 Polda, 453 Polres
dan 4.872 Polsek.
1 32 453 4872 1 15 300 30000.62
2. Terbangunnya rancang bangun (kajian akademia) intregated SKCK online. Telah dibuat 1 naskah kajian akademia. 1 11.00
3. Terimplementasinya Intregated SKCK Online. Telah dilaksanakan implementasi Intregated di tingkat Mabes Polri, 32 Polda
dan 453 Polres.
1 32 453 1 15 2000.44
c. Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres Terimplementasinya sistem FIFO di 10 Pelayanan tingkat Polda 10 10 1.00
3 0.86 0.59 68%
a. Menyusun per dir binmas, perkaba tentang Alternative Dispute
Resolution/Restorative Justice (ADR/RJ);
Telah dibuat 1 per Dir tentang Alternative Dispute Resolution/ Restorative
Justice
1 00.00
b. Membuat aplikasi database BUJP online di tingkat Mabes Polri Telah dibuat 1 unit system aplikasi BUJP online 1 1 1.00
c. Penyusunan peraturan Dir Binmas/per Kabaharkam tentang pelayanan
BUJP online
Telah dibuat 1 dokumen Peraturan Kabaharkam/Dir Binmas ttg layanan BUJP
online
1 11.00
d. Penerapan Sentra Pelayanan Masyarakat (Mobile) Telat diterapkan Unit mobile SPM pada 32 Polda dan 73 Polres. 32 73 4 73 0.73
4 0.86 0.45 53%
a. Peningkatan pengamanan area Hot Spot 10 area prioritas, area labuh
jangkar/ lego jangkar, kapal-kapal niaga dan wilayah pelabuhan;
berkurangnya tidak melebihi 25% di tahun 2016 kejadian pencurian di atas
kapal di area 10 hot spot area berdasarkan laporan hasil giat pengamanan
pada tahun 2015 sebanyak 51 kasus
51 12
0.24
b. Peningkatan giat Polmas dan sambang nusa ke pulau kecil terluar dan
berpenghuni;
Telah dilaksanakan 1.104 kegiatan Polmas Perairan dan 60 kegiatan sambang
nusa pulau kecil terluar berpenghuni;
240 12 200 60.82
c.
Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan
kerjasama dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU fishing.
5 0.86 0.79 92%
a. Telah dibuat 1 Naskah Perkabaharkam hasil revisi tentang Patroli; 1 1 1.00
b. Tergelarnya Turjawali di tempat rawan kriminalitas dan kemacetan. Telah dibuat laporan hasil giat 1.007.051 Pengaturan, 1.400.871 Penjagaan,
573.711 Pengawalan, 5.280.032 Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan
rawan kemacetan.
1007051 1400871 573711 5280032 1007051 1400871 573711 5280032
1.00
c. Tergelarnya kendaraan Patroli berbasis GPS Terlaksananya Patroli sesuai route yang telah ditentukan dengan Kecepatan
mendatangi TKP 15-20 menit.
20 150.75
6 0.86 0.62 72%
a. Telah dibuat 1 Laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database
SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan Bappennas;
1 11.00
b. Penerapan SP2HP online di seluruh wilayah indonesia melalui pusiknas; Telah dibuat 1 Laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.
1 1 32 453 1 1 15 2000.45
c. Revisi 14 Perkap, 9 Perkaba dan 30 SOP
d. Sertifikasi penyidik Polri dan PPNS, Telah dilaksanakan sertifikasi Penyidik Polri dan PPNS bersertifikasi penyidik
pada tingkat Mabes Polri.
1 11.00
7 0.86 0.57 66%
a. Menyiagakan unit/ satuan Korbrimob dan Satbrimobda 24 jam untuk
bantuan SAR dan KBR;
Telah tersedianya 3 Unit tingkat Korbrimob Polri, 32 Sat Brimobda; 3 32 3 150.51
b. Quick Respon JIBOM Telah dibuat 1 Laporan hasil Quick Respon JIBOM; 1 1 1.00
c. Meningkatkan back up Kewilayahan terhadap gangguan kamtibmas
berintensitas tinggi;
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit
tim siaga gangguan kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda
terbentuk;
1 32 1 20
0.64
d. Meningkatkan pemanfaatan layanan telepon Korbrimob dan Satbrimobda
24 jam.
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan layanan telp siaga Brimob di 32
Polda;
1 32 1 150.48
60 43.25
B. HASIL (40%)
I. BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (20%) 20 16.48 82%
1 Indeks Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) (7%) 7.0 Diisi hasil verifikasi dari Kemenpan RB 5.15 74%
68 50 0.74
2 Indeks Profesionalitas Aparatur Polri (7%) 7.0 Diisi hasil penilaian BKN 5.70 81%
86 70 0.81
3 Indeks e-Government Polri (6%) 6.0 Diisi hasil evaluasi Kemenkominfo 5.64 94%
2.66 2.5 0.94
II. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL (10%) 10 7.45 74%
1 Opini WTP dari BPK (2%)2.0 Diisi dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP=100, WTP DPP=50,
DISCLAIMER=0; 1.00 50%
100 50 0.50
2Tingkat Kapabilitas APIP (2%) 2.0
Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
1 1 1.00
3Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (2%) 2.0
Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
1 1 1.00
4 Nilai AKIP (2%) 2.0 Diisi hasil evaluasi Kemenpan RB 1.45 72%
69 50 0.72
5 Penggunaan e-procurement (2%)2.0 Diisi hasil koordinasi dengan LKPP terhadap pengadaan barang dan jasa dan
surat menyurat secara elektronik 1.00 50%
40 20 0.50
III. BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS (10%) 10 6.98 70%
1 Indeks Integritas Pelayanan Publik (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Integritas Pelayanan Publik 2.60 87%
7.5 6.5 0.87
Sistem informasi LP, SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan
Bappennas seluruh Indonesia;
BINMAS (0,86%)
POLAIR (0,86%)
SABHARA (0,86%)
RESKRIM (0,86%)
TOTAL PENGUNGKIT
BRIMOB (0,86%)
Tersusunnya Revisi Perkabaharkam tentang Patroli
2 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan Publik 2.56 85%
82 70 0.85
34.0
Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan 1.82 46%
2 110 1 50 0.46
40 30.92
74.17
KETERANGAN:: KOMPONEN PENILAIAN
: PROGRAM
: KEGIATAN
: KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2016
: SUB KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2016
Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) (4%)
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TOTAL HASIL
Jakarta, 2016
ASISTEN KAPOLRIBIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN
SELAKUKETUA TM PELAKSANA RBP
Drs. ARIF WACHYUNADI
LEMBAR KERJA EVALUASI
TAHUN 2017
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
UNIT ORGANISASI : POLRI
SATKER :TAHUN : 2017
TARGET NILAI %
A. PROSES (60%)
I. REVOLUSI MENTAL APARATUR (5%) 5.0 3.69 74%
1 2.5 1.19 48%
a. Pembuatan kurikulum dan modul Telah disusun 340 modul dan 210 kurikulum; 340 210 200 100 0.55
b. Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri pada saat apel pagi
c. Melakukan dikjur sesuai dengan kompetensi Telah dilaksanakan dikjur 278 Kompol, 3006 Inspektur dan 3218 Brigpol278 3006 3218 100 2000 2000 0.63
d. Membentuk dan meningkatkan jumlah TOT revolusi mental dan bela Negara Telah dibentuk 151 TOT tingkat Polres; 151 100 0.66
e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil TOT
f. Peningkatan kompetensi gadik, gadikan dan peserta didik Telah dilaksanakan sertifikasi gadik, gadikan, peserta didik dan pengasuh
wilayah 35.175 dan pusat 625; 35175 625 2000 500 0.07
2 2.52.50 100%
a. Sosialisasi Perkap No. 856/ X /2015 tentang pembentukan Role Model /Agen perubahan
b. Melakukan seleksi terhadap calon agen perubahan Telah dibentuk 151 agen perubahan tingkat Polres; 151 151 1.00
c. Pembuatan VCD fungsi teknis Polri Telah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di 453 Polres; 453 453 1.00
II. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN (12%) 12.0 10.23 85%
1 2.4
1.90 79%
a. Meningkatkan kapabilitas APIP Polri ke Level II: .
a. Pembuatan piagam audit intern; Telah dibuat 1 piagam audit intern; 1 1 1.00
b. Peningkatan kompetensi; Telah dilaksanakan kompetensi bersertifikasi 100 JFA, 0 bersertifikasi audit
investigasi, 30 bersertifikasi audit PBJ, 40 Sertifikat review Lapkeu, 0 sertifikat
audit dasar;
100 0 30 40 0 50 0 15 40 0 0.62
c. Pembuatan peraturan/SOP; Telah dibuat 4 Peraturan Kapolri/Irwasum/Kadivpropam; 4 2 0.50
d. Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan. Telah dibuat 1 peta resiko objek pemeriksaan tahunan. 1 1 1.00
b. Penyelenggaraaan Wasrik, reviu, pemantauan tindak lanjut dan evaluasi Akuntabilitas
Instansi Pemerintah
Telah dibuat 92 Laporan Hasil Wasrik tahunan, 4 Laporan Hasil Review, 100%
ITW 60% BPK Jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, Hasil
evaluasi AKIP dengan predikat “BB” (minimal 72); 92 4 100 60 72 80 2 100 60 72 0.96
c. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui Indeks Tata Kelola Polri (ITK) Nilai ITK Tahun 2017 sebesar 6,50 (cenderung baik); 6.5 5.5 0.85
d. Penetapan WBK/ WBBM; Telah dibentuk 4 WBK/ WBBM, 1 satker tingkat Polda dan Dittipidkor
Bareskrim Polri; 4 1 1 2 1 1 0.67
e. Pemenuhan LHKPN; Pemenuhan LHKPN 100% Pejabat Polri Eselon I dan Kapolda, 60% Eselon IIA; 48 33 127 15 33 127 0.84
f. Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; Mempertahankan laporan keuangan oleh BPK dengan Predikat WTP=100,
WTP DPP=50, DISCLAIMER=0; 100 50 0.50
g. Penerapan disiplin dan kode etik; Telah dibuat 1 dokumen Laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik; 1 1 1.00
2
Pengendalian gratifikasi
3 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 Laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan
LPSK; 1 1 1.00
Terkoneksinya 1 sistem WBS online tingkat Mabes Polri; 1 1 1.00
4 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 laporan benturan kepentingan; 1 1 1.00
5 2.4 1.13 47%
Optimalisasi penataan penyelenggaraan SPIP pada Satker di lingkungan Polri Telah dibentuk SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda; 1 33 1 15 0.47
6 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 sistem Dumas online;1 1 1.00
Telah dibuat 1 laporan Dumas online; 1 1 1.00
III. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) 6.0 3.07 51%
6.03.07 51%
a. Pemantapan penyusunan dokumen perjanjian kinerja sebagaimana Perkap 6 tahun 2015; Telah dibuat 1258 Dokumen perjanjian kinerja sesuai Perkap No 6 Tahun
2015; 1258 500 0.40
b. Menyediakan alat pengolah data untuk melaksanakan pelaporan pembayaran belanja
pegawai pada Polri dgn mengunakan aplikasi BPP dan aplikasi GPP;
Tersedianya alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP & GPP
pada 21 satker tingkat Mabes Polri; 21 4 0.19
c. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang/jasa 75 personil Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ; 75 37.5 25 37.5 0.56
d. Penggunaan e-proc terhadap belanja pengadaan tingkat mabes Polri, Polda dan Polres. Telah dilaksanakan 100% penggunaan e-proc pada 453 polres, 32 polda dan
60 satker Mabes Polri. 60 32 453 15 10 200 0.41
e. Penyusunan IKU yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat. Telah dibuat 1 Naskah IKU; 1 1 1.00
IV. PENGUATAN KELEMBAGAAN (6%) 6.0 3.92 65%
6.03.92 65%
a. Pembentukan Polsek baru yang sudah memenuhi persyaratan;
b. Pembentukan Rumkit Bhayangkara; Peningkatan 2 Rumkit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III; 2 1 0.50
PENILAIAN
Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%)
Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir
(2,5%)
Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju wilayah bebas dari korupsi
(WBK)/ wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) (2,0%)
TARGET CAPAIAN
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri (6,0%)
Pelaksanaan whistleblowing system; (2,0%)
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; (2,0%)
Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja; (2,0%)
Penanganan pengaduan masyarakat; (2,0%)
Pembangunan/ Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Kinerja (6,0%)
Penerapan whistle blower system Tipikor
Penanganan benturan kepentingan
Membangun sistem Pengaduan Masyarakat (Dumas) online terintegrasi dengan Satfung
di lingkungan Polri yang menangani Dumas
c. Pembentukan Polda Sulbar dan Kaltara; Terbentuknya 2 Polda yaitu Polda Sulbar dan Kaltara; 2 1 0.50
d. Peningkatan tipologi Polres; Telah dibuat 5 Skep Kapolri tentang Peningkatan Tipologi Polres; 5 4 0.80
e. Revisi organisasi Polri tingkat Mabes dan Kewilayahan; Telah dibentuk 1 Perkap tentang SOTK tingkat Polda. 1 1 1.00
f. Penguatan sinergi Polisional kelembagaan antara instansi terkait pemerintah pusat dan
daerah;
Telah dibuat MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah. 1 33 1 15 0.47
V. PENGUATAN TATA LAKSANA (5%) 5.0 3.64 73%
1 1.25
0.80 64%
a. Penerapan LPSE pengadaan barang & jasa pada tingkat satker; Telah diterapkan LPSE pengadaan barang & jasa pada 1.230 Satker; 1230 1000 0.81
b. Penerapan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi (e-document & e-office ); Telah diterapkan 32 e-document tingkat Polda dan pengintegrasian e-office
(e-post, Aplikasi naskah dinas elektronik (ANDE), Sistem informasi kearsipan
dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat; 32 15 0.47
c. Penyempurnaan draft Almatsus Polri; Telah dibuat 1 Perkap tentang Almatsus Polri; 1 1 1.00
d. Pengkajian HTCK pada unsur pengawas dan pembantu pimpinan/ pelayanan di tingkat
Polda;
Telah dibuat Hasil kajian 54 HTCK Polair pada tingkat Polda dan Polres; 54 15 0.28
2 1.251.00 80%
a. Penyusunan SOP pada tingkat Satker Mabes Polri; Telah dibuat 25 SOP satfung Mabes Polri; 25 15 0.60
b. Penyusunan Evaluasi Analisa Beban Kerja (ABK) dalam rangka penerapan pembayaran
tunjangan kinerja.
Telah dibuat 1 dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa
Beban Kerja (ABK). 1 1 1.00
3 1.251.25 100%
a. Peningkatan pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh satker di
lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
Telah dilaksanakan 1 kali pengumuman rencana umum pengadaan
barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi
SIRUP;
1 1 1.00
b. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan Polri;
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 14
Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
Polri;
1 1 1.00
c. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 12 Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE).
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 12
Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). 1 1 1.00
4 1.250.59 47%
Terbangunnya e-office yang terintegrasi Telah dibentuknya e-doc pada 32 Polda. 32 15 0.47
VI. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 1512.05 80%
1 1.361.36 100%
a. Penyusunan rencana kebutuhan personel Polri dalam memenuhi standar ideal minimal
dengan prinisp minimal zero growth;
b. Pendistribusian kuota pendidikan pembentukan dan pendidikan pengembangan secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi
personel;
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan
kaderisasi personel; 1 1 1.00
2 1.36
0.75 55%
a. Rekrutmen anggota Polri di wilayah perbatasan, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar; Telah dilaksanakan rekrutmen sebesar 10% Anggota Polri yang berasal dari
wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar (10% X
18.000); 1800 1200 0.67
b. Pendaftaran untuk rekrutmen dan seleksi anggota Polri melalui penggunaan teknologi
informasi (online) di tingkat Polda.
10 Polda telah menggunakan teknologi online; 10 5 0.50
c. Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap hari sepanjang
tahun di tingkat Polres
Sudah 90% dilaksanakan dari 453 Polres (jumlah polres yang dicapai X 90%) 408 200 0.49
3
Kebijakan sistem promosi dengan mekanisme:
a. Pengumuman dan pendaftaran secara terbuka,
b. Penilaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang (substansi tugas)
c. Tata cara pengisian jabatan struktural dan fungsional;
4 1.360.94 69%
1.
Telah dibuat 1 hasil revisi Perkap tentang Assessment Center; 1 1 1.00
2. Menetapkan Kebijakan pengembangan assessment center dalam pembinaan karier
sampai pada tingkat Polda melalui revisi Perkap No. 12 tahun 2012.
Telah dilaksanakan uji kompetensi jabatan dgn menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 4 Polda; 1 4 1 2 0.60
3. Pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor tingkat Polda; Telah dilaksanakan 10 Pelatihan dan sertifikasi bagi assessor di 32 Polda; 10 32 5 15 0.48
5 1.361.36 100%
Revisi Peraturan Kapolri tentang penilaian kinerja bagi anggota Polri dengan SMK; Telah dibuat 1 Perkap tentang Sistem penilaian kinerja;1 1 1.00
6.
Penyusunan Kebijakan tentang reward and punishment bagi anggota Polri.
7. 1.360.74 54%
Pengembangan aplikasi rekam jejak personel Polri di tingkat Mabes Polri dan Polda; Telah dibuatnya 100% aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh satker
Mabes Polri (100%) dan 32 Polda (100%); 60 32 35 15 0.54
Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintah (1,25%)
Implementasi undang-undang keterbukaan infomasi; (1,25%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center; (1,36%)
Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri; (1,36%)
Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
Menetapkan Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda,
Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum;
Penerapan Sistem Kearsipan yang handal (1,25%)
Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri (1,36%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan
dan berbasis kompetensi; (1,36%)
Pembangunan/ pengembangan sistem informasi personel Polri; (1,36%)
8. 1.361.36 100%
Menyusun peraturan tentang penerimaan anggota Polri terpadu Telah dibuat 1 Perkap tentang Penerimaan anggota Polri terpadu;1 1 1.00
9.
Kebijakan pemanfaatan dan pengembangan data base profil kompetensi calon dan
pejabat tinggi pada level Mabes dan Polda.
10. 1.361.36 100%
Evaluasi dan validasi Diklat meliputi Diktuk, Dikbangpim, Dikbangspes dan Program
latihan Polri serta pelaksanaan Kerja sama pendidikan dan latihan Dagri/Lugri dalam
rangka mendukung penguatan sistem dan kualitas Diklat sesuai kebutuhan guna
mendukung kinerja.
Telah dibuat 1 Laporan Hasil evaluasi dan validasi.
1 1 1.00
11. 1.36
0.80 59%
a. Diterapkan promosi secara terbuka pada jabatan tertentu di tingkat Mabes Polri, Polda
dan Polres.
b. Penerapan prosedur dan kriteria pelaksanaan seleksi dalam rangka promosi secara
terbuka untuk pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dilaksanakan assesment tingkat Mabes Polri dan 32 Polda; 1 32 1 5 0.18
c. Penerapan tim pengawasan pelaksanaan proses seleksi promosi jabatan struktural dan
fungsional untuk menjamin system merit dalam Binkar personel Polri;
Telah dibuat 1 Naskah laporan tim pengawasan
1 1 1.00
12. 1.36 0.66 48%
a. Menyusun dan menetapkan pola karier dengan pedoman merit system yang bebas dari
KKN, transparan, dan akuntabel;
b. Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan yang telah
habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode tertentu.
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes dan 32 Polda;
1 32 1 15 0.48
13. 1.36
1.36 100%
Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran hasil assesement Telah dibuat 1 laporan Hasil Monitoring dan evaluasi; 1 1 1.00
14. 1.361.36 100%
Kerjasama pendidikan dan pelatihan Dagri/Lugri dengan perguruan tinggi, dan
Kementerian/Lembaga guna pengembangan kapasitas SDM Polri dlm rangka mendukung
pelaksanaan tugas melalui perintisan MoU maupun perpanjangan MoU bidang
pendidikan dan latihan.
Telah dibuat 2 MoU;
2 2 1.00
VII. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) 5.0 2.08 42%
1.
Memetakan peraturan per-UU-an yang berlaku, terutama di lingkungan Polri (Perkap).
2. 5.00
2.08 42%
Harmonisasi dan Sinkronisasi peraturan per-UU-an, terutama Peraturan Kepolisian. Telah dilaksanakan 30% hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap. 12 5 0.42
3
Melakukan revisi Perkap 26 Tahun 2010.
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6%) 6 3.91 65%
1. Penerapan pelayanan satu atap;
2. Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan;
4. Pembangunan / pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan;
1 0.86 0.57 66%
a. Telah dibuat 1 dokumen kordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian
Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan
perpanjangan SIM; 1 1 1.00
Telah dilaksanakan penambahan 50 unit mobil SIM Keliling tingkat Polres
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;50 25 0.50
Telah dibentuk unit layanan SIM Online sebanyak 127 satpas. 127 100 0.79
1. Penyempurnaan sistem uji SIM
2. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit SIM melalui kompetensi
penguji SIM
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di
seluruh Satpas Indonesia sebanyak 400 orang.400 200 0.50
3. Standarisasi kantor pelayanan SIM / Satpas Telah dilaksanakan Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas
pada 10 Polda: Daanmogot Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang Polda
Jateng, Polresta Surakarta Polda Jateng, Polresta Manado Polda Sulut,
Polresta Jogyakarta Polda DIY, Polresta Denpasar Polda Bali, Polrestabes
Surabaya Polda Jatim, Polrestabes Bandung Polda Jabar, Polresta Samarinda
Polda Kaltim, Polrestabes Makasar Polda Sulsel, dan Polresta Medan Polda
Sumut.
11 10 5 5 0.48
4. Pelayanan Satpas bersih dari calo Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan layanan SIM di Satpas Polda Metro
Jaya.1 1 1.00
5. Melaksanakan Survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SIM Telah dibuat 1 dokumen Score survey indeks kepuasan pelayanan SIM
dimulai tahun 2017 dengan Score 80% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-
69%=80)
100 50 0.50
LALU LINTAS (0,86%)
Pengembangan SIM online (pelayanan perpanjangan SIM)
Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang
menghambat pelayanan;
Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang
diberlakukan;
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri; (1,36%)
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base profil
kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas Diklat; (1,36%)
Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung
oleh makin efektifnya pengawasan; (1,36%)
Menyusun dan menetapkan pola karier; (1,36%)
Pengukuran GAP Competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku jabatan dan
syarat kompetensi jabatan; (1,36%)
Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja;
(1,36%)
Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang
tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-
undangan lain; (5%)
b. Telah dilaksanakan penambahan hardware dan software pada unit layanan
BPKB dan STNK di 10 Polda. 10 5 0.50
1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit BPKB dan STNK melalui
kompetensi penerbit BPKB dan STNK
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi 200 petugas penerbit
BPKB dan STNK di seluruh Indonesia200 100 0.50
2. Terintegrasinya sistem pelayanan BPKB dan STNK Polda dengan Korlantas Polri Terlaksananya operasional regident ranmor yang terintegrasi di 10 Polda10 5 0.50
3. Pelayanan Samsat bersih dari calo Telah dibentuk Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di
Samsat Polda Metro Jaya.1 1 1.00
2 0.86 0.53 61%
a. Membangun Akses aplikasi secara online dalam rangka pelayanan SKCK
1. Terimplementasinya aplikasi registrasi SKCK Online di Satker Mabes Polri, 32 Polda dan
453 Polres.
2. Terlaksananya Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 32 Polda dan 453
Polres.
Telah dilaksanakan Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 8 Polda
dan 151 Polres. 8 151 4 100 0.65
3. Terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara online tingkat
Mabes Polri, Polda dan Polres.
Telah terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online pada tingkat Mabes Polri, 32 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek. 1 32 453 4872 1 15 200 3000 0.60
4. Terlaksananya penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat. Telah dibuat 1 Laporan hasil Survei kepuasan masyarakat di 150 Polres
dengan Score 85%.1 150 100 1 100 50 0.60
5. Deklarasi Pernyataan zona bebas percaloan SKCK di Mabes Polri, Polda dan Polres.
b. Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan dengan Pusiknas
1. Terimplementasinya Catatan Kriminal di Satker Mabes Polri, Polda dan Polres dan
Polsek.
2. Terbangunnya rancang bangun (kajian akademia) intregated SKCK online.
3. Terimplementasinya Intregated SKCK Online. Telah dilaksanakan implementasi Intregated di 1.500 Polsek. 1500 700 0.47
c. Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres Terimplementasinya sistem FIFO di 22 Pelayanan tingkat Polda dan 128
Polres.22 128 10 100 0.73
3 0.86 0.34 40%
a. Menyusun per dir binmas, perkaba tentang Alternative Dispute Resolution/Restorative
Justice (ADR/RJ);
b. Membuat aplikasi database BUJP online di tingkat Mabes Polri
c.
Penyusunan peraturan Dir Binmas/per Kabaharkam tentang pelayanan BUJP online
d. Penerapan Sentra Pelayanan Masyarakat (Mobile) Telat diterapkan Unit mobile SPM pada 126 Polres. 126 50 0.40
4 0.86 0.67 78%
a. Peningkatan pengamanan area Hot Spot 10 area prioritas, area labuh jangkar/ lego
jangkar, kapal-kapal niaga dan wilayah pelabuhan;
Berkurangnya tidak melebihi 25% di tahun 2017 kejadian pencurian di atas
kapal di area 10 hot spot area berdasarkan laporan hasil giat pengamanan
pada tahun 2015 sebanyak 26 kasus;
26 15 0.58
b.
Peningkatan giat Polmas dan sambang nusa ke pulau kecil terluar dan berpenghuni;
Telah dilaksanakan 264 kegiatan Polmas Perairan dan 14 kegiatan sambang
nusa pulau kecil terluar berpenghuni;264 14 200 10 0.76
c. Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan kerjasama
dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU fishing.
Telah dibuat MoU Polri dengan KKP;1 1 1.00
5 0.86 0.65 75%
a.
Tersosialisasinya revisi Perkabaharkam tentang Patroli di 10 Polda; 10 5 0.50
b. Tergelarnya Turjawali di tempat rawan kriminalitas dan kemacetan. Telah dibuat laporan hasil giat 1.007.995 Pengaturan, 1.400.900 Penjagaan,
602.396 Pengawalan, 5.808.361 Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan
rawan kemacetan.
1007995 1400900 602396 5808361 1007995 1400900 602396 5808361 1.00
c. Tergelarnya kendaraan Patroli berbasis GPS Terlaksananya Patroli sesuai route yang telah ditentukan dengan Kecepatan
mendatangi TKP 15-20 menit.20 15 0.75
6 0.86 0.64 74%
a. Telah dibuat 1 Laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database
SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan Bappennas;1 1 1.00
b. Penerapan SP2HP online di seluruh wilayah indonesia melalui pusiknas; Telah dibuat 1 Laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.1 1 32 453 1 1 32 453 1.00
c. Revisi 14 Perkap, 9 Perkaba dan 30 SOP Telah dilaksanakan pengesahan revisi 14 Perkap; 14 7 0.50
d. Sertifikasi penyidik Polri dan PPNS, Telah dilaksanakan sertifikasi Penyidik Polri dan PPNS bersertifikasi penyidik
pada tingkat Polda.33 15 0.45
7 0.86 0.53 62%
a. Menyiagakan unit/ satuan Korbrimob dan Satbrimobda 24 jam untuk bantuan SAR dan
KBR;
Telah tersedianya 10 Unit Sat Brimobda; 10 5 0.50
b. Quick Respon JIBOM Telah dibuat 1 Laporan hasil Quick Respon JIBOM; 1 1 1.00
c. Meningkatkan back up Kewilayahan thdp gangguan kamtibmas berintensitas tinggi; Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit
tim siaga gangguan kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda
terbentuk;
1 32 1 15 0.48
d. Meningkatkan pemanfaatan layanan telepon Korbrimob dan Satbrimobda 24 jam. Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan layanan telp siaga Brimob di 32
Polda; 1 32 1 15 0.48
42.61
B. HASIL (40%)
I. BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (20%) 20.0 17.87 89%1 Indeks Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) (7%) 7.0 Diisi hasil verifikasi dari Kemenpan RB 6.85 98%
68.5 67 0.98
2 Indeks Profesionalitas Aparatur Polri (7%) 7.0 Diisi hasil penilaian BKN 6.51 93%
86 80 0.933 Indeks e-Government Polri (6%) 6.0 Diisi hasil evaluasi Kemenkominfo 4.51 75%
2.66 2 0.75
II. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL (10%) 10.0 6.54 65%
1 Opini WTP dari BPK (2%)2.0 Diisi dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP=100, WTP DPP=50,
DISCLAIMER=0; 0.10 5%
100 5 0.05
2Tingkat Kapabilitas APIP (2%) 2.0
Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
1 1 1.00
3 Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (2%) 2.0 Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
INTELKAM (0,86%)
Sistem informasi LP, SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan Bappennas
seluruh Indonesia;
TOTAL PENGUNGKIT
BINMAS (0,86%)
POLAIR (0,86%)
SABHARA (0,86%)
RESKRIM (0,86%)
BRIMOB (0,86%)
Tersusunnya Revisi Perkabaharkam tentang Patroli
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara integrasi
dengan Korlantas Polri
1 1 1.00
4 Nilai AKIP (2%) 2.0 Diisi hasil evaluasi Kemenpan RB 1.44 72%
69.5 50 0.72
5 Penggunaan e-procurement (2%)2.0 Diisi hasil koordinasi dengan LKPP terhadap pengadaan barang dan jasa dan
surat menyurat secara elektronik1.00 50%
50 250.50
III. BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS (10%) 10.0 6.64 66%1 Indeks Integritas Pelayanan Publik (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Integritas Pelayanan Publik 2.31 77%
7.8 6 0.77
2 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan Publik 2.47 82%
85 70 0.82
34.0
Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan 1.86 46%
2 110 2 500.46
40.0 31.04
73.65
#DIV/0!
KETERANGAN: #DIV/0!
: KOMPONEN PENILAIAN #DIV/0!
: PROGRAM #DIV/0!
: KEGIATAN
: KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2017
: SUB KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2017
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TOTAL HASIL
Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) (4%)
Jakarta, 2017
ASISTEN KAPOLRIBIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN
SELAKUKETUA TM PELAKSANA RBP
Drs. ARIF WACHYUNADIINSPEKTUR JENDERAL POLISI
LEMBAR KERJA EVALUASI
TAHUN 2018
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
UNIT ORGANISASI : POLRI
SATKER :TAHUN : 2018
TARGET NILAI %
A. PROSES (60%)
I. REVOLUSI MENTAL APARATUR (5%) 5.0 3.34 67%
1 2.5 1.96 79%
a. Pembuatan kurikulum dan modul Telah disusun 357 modul dan 229 kurikulum; 357 229 200 100 0.51
b. Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri pada saat apel
pagi
c. Melakukan dikjur sesuai dengan kompetensi Telah dilaksanakan dikjur 291 Kompol, 3149 Inspektur dan 3371 Brigpol291 3149 3371 100 3149 3371 0.97
d. Membentuk dan meningkatkan jumlah TOT revolusi mental dan bela Negara Telah dibentuk 151 TOT tingkat Polres; 151 100 0.66
e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil TOT
f. Peningkatan kompetensi gadik, gadikan dan peserta didik Telah dilaksanakan sertifikasi gadik, gadikan, peserta didik dan pengasuh
wilayah 36.850 dan pusat 625; 36850 625 36850 400 0.99
2 2.51.38 55%
a. Sosialisasi Perkap No. 856/ X /2015 tentang pembentukan Role Model /Agen
perubahan
b. Melakukan seleksi terhadap calon agen perubahan Telah dibentuk 151 agen perubahan tingkat Polres; 151 100 0.66
c. Pembuatan VCD fungsi teknis Polri Telah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di 453 Polres; 453 200 0.44
II. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN (12%) 12.0 11.33 94%
1 2.4
1.73 72%
a. Meningkatkan kapabilitas APIP Polri ke Level II: .
a. Pembuatan piagam audit intern; Telah dibuat 1 piagam audit intern; 1 1 1.00
b. Peningkatan kompetensi; Telah dilaksanakan kompetensi bersertifikasi 110 JFA, 40 bersertifikasi audit
investigasi, 30 bersertifikasi audit PBJ, 30 Sertifikat review Lapkeu, 0 sertifikat
audit dasar;
110 40 30 30 0 15 10 15 15 0 0.26
c. Pembuatan peraturan/SOP; Telah dibuat 4 Peraturan Kapolri/Irwasum/Kadivpropam; 4 2 0.50
d. Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan. Telah dibuat 1 peta resiko objek pemeriksaan tahunan. 1 1 1.00
b. Penyelenggaraaan Wasrik, reviu, pemantauan tindak lanjut dan evaluasi
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Telah dibuat 92 Laporan Hasil Wasrik tahunan, 4 Laporan Hasil Review, 100%
ITW 70% BPK Jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, Hasil
evaluasi AKIP dengan predikat “BB”;
92 4 100 70 72 15 4 100 70 72 0.71
c. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui Indeks Tata Kelola Polri
(ITK)
Nilai ITK Tahun 2018 sebesar 7,50 (baik); 7.50 7.50 1.00
d. Penetapan WBK/ WBBM; Telah dibentuk 4 WBK/ WBBM, 1 satker tingkat Polda dan 1 satker Mabes; 4 1 1 2 1 1 0.67
e. Pemenuhan LHKPN; Pemenuhan LHKPN 100% Pejabat Polri Eselon I dan Kapolda, 70% Eselon IIA; 48 33 127 12 33 127 0.83
f. Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; Mempertahankan laporan keuangan oleh BPK dengan Predikat WTP=100,
WTP DPP=50, DISCLAIMER=0; 100 23 0.23
g. Penerapan disiplin dan kode etik; Telah dibuat 1 dokumen Laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik; 1 1 1.00
2
Pengendalian gratifikasi
3 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 Laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan
LPSK; 1 1 1.00
Terkoneksinya 1 sistem WBS online tingkat Mabes Polri; 1 1 1.00
4 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 laporan benturan kepentingan; 1 1 1.00
5 2.4 2.40 100%
Optimalisasi penataan penyelenggaraan SPIP pada Satker di lingkungan Polri Telah dibentuk SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda; 1 33 1 33 1.00
6 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 laporan Dumas online; 1 1 1.00
III. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) 6.0 6.00 100%
6.06.00 100%
a. Pemantapan penyusunan dokumen perjanjian kinerja sebagaimana Perkap 6
tahun 2015;
Telah dibuat 1258 Dokumen perjanjian kinerja sesuai Perkap No 6 Tahun
2015; 1258 1258 1.00
b. Menyediakan alat pengolah data untuk melaksanakan pelaporan pembayaran
belanja pegawai pada Polri dgn mengunakan aplikasi BPP dan aplikasi GPP;
Tersedianya alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP & GPP
pada 21 satker tingkat Mabes Polri; 21 21 1.00
c. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang/jasa 100 personil Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ; 100 50 100 50 1.00
d. Penggunaan e-proc terhadap belanja pengadaan tingkat mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dilaksanakan 100% penggunaan e-proc pada 453 polres, 32 polda dan
60 satker Mabes Polri. 60 32 453 60 32 453 1.00
e. Penyusunan IKU yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
Telah dibuat 1 Naskah IKU; 1 1 1.00
IV. PENGUATAN KELEMBAGAAN (6%) 6.0 6.00 100%
6.06.00 100%
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri (6,0%)
Pelaksanaan whistleblowing system; (2,4%)
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; (2,4%)
Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja; (2,4%)
Penanganan pengaduan masyarakat; (2,4%)
Pembangunan/ Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Kinerja
(6,0%)
Penerapan whistle blower system Tipikor
Penanganan benturan kepentingan
Membangun sistem Pengaduan Masyarakat (Dumas) online terintegrasi
dengan Satfung di lingkungan Polri yang menangani Dumas
PENILAIAN
Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%)
Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan
pola pikir (2,5%)
Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju wilayah bebas
dari korupsi (WBK)/ wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) (2,4%)
TARGET CAPAIAN
a. Pembentukan Polsek baru yang sudah memenuhi persyaratan;
b. Pembentukan Rumkit Bhayangkara;
c. Pembentukan Polda Sulbar dan Kaltara;
d. Peningkatan tipologi Polres;
e. Revisi organisasi Polri tingkat Mabes dan Kewilayahan; Telah dibentuk 1 Perkap tentang SOTK tingkat Mabes. 1 1 1.00
f. Penguatan sinergi Polisional kelembagaan antara instansi terkait pemerintah
pusat dan daerah;
Telah dibuat MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah. 1 33 1 33 1.00
V. PENGUATAN TATA LAKSANA (5%) 5.0 5.00 100%
1 1.251.25 100%
a. Penerapan LPSE pengadaan barang & jasa pada tingkat satker; Telah diterapkan LPSE pengadaan barang & jasa pada 1.230 Satker; 1230 1230 1.00
b. Penerapan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi (e-document & e-
office );
Telah diterapkan 10 e-office tingkat Polda dan pengintegrasian e-office (e-
post, Aplikasi naskah dinas elektronik (ANDE), Sistem informasi kearsipan
dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat;
10 10 1.00
c. Penyempurnaan draft Almatsus Polri;
d. Pengkajian HTCK pada unsur pengawas dan pembantu pimpinan/ pelayanan
di tingkat Polda;
Telah dibuat Hasil kajian 25 HTCK Polair pada tingkat Mabes; 25 25 1.00
2 1.25 1.25 100%
a. Penyusunan SOP pada tingkat Satker Mabes Polri; Telah dibuat 25 SOP satfung Mabes Polri; 25 25 1.00
b. Penyusunan Evaluasi Analisa Beban Kerja (ABK) dalam rangka penerapan
pembayaran tunjangan kinerja.
Telah dibuat 1 dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa
Beban Kerja (ABK). 1 1 1.00
3 1.25 1.25 100%
a. Peningkatan pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh
satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
Telah dilaksanakan 1 kali pengumuman rencana umum pengadaan
barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi
SIRUP;
1 1 1.00
b. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri;
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 14
Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri; 1 1 1.00
c. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 12 Tahun 2013 tentang Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 12
Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). 1 1 1.00
4 1.25 1.25 100%
Terbangunnya e-office yang terintegrasi Telah dibentuknya e-office pada 10 Polda. 10 10 1.00
VI. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 15.0 15.00 100%
1 1.51.50 100%
a. Penyusunan rencana kebutuhan personel Polri dalam memenuhi standar
ideal minimal dengan prinisp minimal zero growth;
b. Pendistribusian kuota pendidikan pembentukan dan pendidikan
pengembangan secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan
Satker dan Satwil dan kaderisasi personel;
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan
kaderisasi personel; 1 1 1.00
2 1.51.50 100%
a. Rekrutmen anggota Polri di wilayah perbatasan, wilayah pesisir dan pulau-
pulau terluar;
Telah dilaksanakan rekrutmen sebesar 10% Anggota Polri yang berasal dari
wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar (10% X
18.000);
1800 1800 1.00
b. Pendaftaran untuk rekrutmen dan seleksi anggota Polri melalui penggunaan
teknologi informasi (online) di tingkat Polda.
10 Polda telah menggunakan teknologi online; 10 10 1.00
c. Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap
hari sepanjang tahun di tingkat Polres
Sudah 95% dilaksanakan dari 453 Polres (jumlah polres yang dicapai X 95%) 430 430 1.00
3
Kebijakan sistem promosi dengan mekanisme: a.
Pengumuman dan pendaftaran secara terbuka,
b. Penilaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang (substansi tugas)
c. Tata cara pengisian jabatan struktural dan fungsional;
4 1.51.50 100%
1.
Telah dibuat 1 Perkap tentang Assessment Center; 1 1 1.00
2. Menetapkan Kebijakan pengembangan assessment center dalam pembinaan
karier sampai pada tingkat Polda melalui revisi Perkap No. 12 tahun 2012.
Telah dilaksanakan uji kompetensi jabatan dgn menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 4 Polda; 1 4 1 4 1.00
3. Pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor tingkat Polda; Telah dilaksanakan 10 Pelatihan dan sertifikasi bagi assessor di 32 Polda; 10 32 10 32 1.00
5
Revisi Peraturan Kapolri tentang penilaian kinerja bagi anggota Polri dengan
SMK;
6. 1.51.50 100%
Penyusunan Kebijakan tentang reward and punishment bagi anggota Polri. Telah dibuat 1 Perkap tentang reward and punishment bagi anggota Polri.1 1 1.00
7.
Pengembangan aplikasi rekam jejak personel Polri di tingkat Mabes Polri dan
Polda;
8.
Menyusun peraturan tentang penerimaan anggota Polri terpadu
Penerapan Sistem Kearsipan yang handal (1,25%)
Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara
transparan dan berbasis kompetensi; (1,5%)
Pembangunan/ pengembangan sistem informasi personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
(1,5%)
Menetapkan Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat
Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum;
Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintah (1,25%)
Implementasi undang-undang keterbukaan infomasi; (1,25%)
9. 1.5
1.50 100%
Kebijakan pemanfaatan dan pengembangan data base profil kompetensi
calon dan pejabat tinggi pada level Mabes dan Polda.
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang Sistem pembinaan karir;1 1 1.00
10. 1.51.50 100%
Evaluasi dan validasi Diklat meliputi Diktuk, Dikbangpim, Dikbangspes dan
Program latihan Polri serta pelaksanaan Kerja sama pendidikan dan latihan
Dagri/Lugri dalam rangka mendukung penguatan sistem dan kualitas Diklat
sesuai kebutuhan guna mendukung kinerja.
Telah dibuat 1 Laporan Hasil evaluasi dan validasi.
1 1 1.00
11. 1.5
1.50 100%
a. Diterapkan promosi secara terbuka pada jabatan tertentu di tingkat Mabes
Polri, Polda dan Polres.
b. Penerapan prosedur dan kriteria pelaksanaan seleksi dalam rangka promosi
secara terbuka untuk pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dilaksanakan assesment tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan 200 Polres
1 32 200 1 32 200 1.00
c. Penerapan tim pengawasan pelaksanaan proses seleksi promosi jabatan
struktural dan fungsional untuk menjamin system merit dalam Binkar
personel Polri;
Telah dibuat 1 Naskah laporan tim pengawasan
1 1 1.00
12. 1.5 1.50 100%
a. Menyusun dan menetapkan pola karier dengan pedoman merit system yang
bebas dari KKN, transparan, dan akuntabel;
b. Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan
yang telah habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode
tertentu.
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes, 32 Polda dan Polres;
1 32 453 1 32 453 1.00
13. 1.51.50 100%
Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran hasil assesement Telah dibuat 1 laporan Hasil Monitoring dan evaluasi; 1 1 1.00
14. 1.51.50 100%
Kerjasama pendidikan dan pelatihan Dagri/Lugri dengan perguruan tinggi,
dan Kementerian/Lembaga guna pengembangan kapasitas SDM Polri dlm
rangka mendukung pelaksanaan tugas melalui perintisan MoU maupun
perpanjangan MoU bidang pendidikan dan latihan.
Telah dibuat 1 MoU;
1 1 1.00
VII. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) 5.0 5.00 100%
1.
Memetakan peraturan per-UU-an yang berlaku, terutama di lingkungan Polri
(Perkap).
2. 5.0
5.00 100%
Harmonisasi dan Sinkronisasi peraturan per-UU-an, terutama Peraturan
Kepolisian.
Telah dilaksanakan 30% hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap. 12 12 1.00
3
Melakukan revisi Perkap 26 Tahun 2010.
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6%) 6.0 6.02 100%
1. Penerapan pelayanan satu atap;
2. Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan;
4. Pembangunan / pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan;
1 0.86 0.86 100%
a. Telah dibuat 1 dokumen kordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian
Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan
perpanjangan SIM;
1 1 1.00
Telah dilaksanakan penambahan 50 unit mobil SIM Keliling tingkat Polres
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;50 50 1.00
Telah dibentuk unit layanan SIM Online sebanyak 127 satpas. 127 127 1.00
1. Penyempurnaan sistem uji SIM
2. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit SIM melalui
kompetensi penguji SIM
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di
seluruh Satpas Indonesia sebanyak 400 orang.400 400 1.00
3. Standarisasi kantor pelayanan SIM / Satpas Telah dilaksanakan Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas
pada 10 Polda: Daanmogot Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang Polda
Jateng, Polresta Surakarta Polda Jateng, Polresta Manado Polda Sulut,
Polresta Jogyakarta Polda DIY, Polresta Denpasar Polda Bali, Polrestabes
Surabaya Polda Jatim, Polrestabes Bandung Polda Jabar, Polresta Samarinda
Polda Kaltim, Polrestabes Makasar Polda Sulsel, dan Polresta Medan Polda
Sumut.
11 10 11 10 1.00
4. Pelayanan Satpas bersih dari calo Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan layanan SIM di Satpas Polrestabes
Bandung Polda Jabar dan Polrestabes Semarang Polda Jateng. 2 2 1.00
5. Melaksanakan Survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SIM
Telah dibuat 1 dokumen Score survey indeks kepuasan pelayanan SIM dimulai
tahun 2017 dengan Score 90% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80) 100 100 1.00
b. Telah dilaksanakan penambahan hardware dan software pada unit layanan
BPKB dan STNK di 10 Polda. 10 10 1.00
Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang
dipandang menghambat pelayanan;
Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang
diberlakukan;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base
profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas Diklat; (1,5%)
Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi
didukung oleh makin efektifnya pengawasan; (1,5%)
Menyusun dan menetapkan pola karier; (1,5%)
Pengukuran GAP Competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku
jabatan dan syarat kompetensi jabatan; (1,5%)
Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung
kinerja; (1,51%)
Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang
dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan
peraturan perundang-undangan lain; (5,0%)
LALU LINTAS (0,86%)
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara
integrasi dengan Korlantas Polri
Pengembangan SIM online (pelayanan perpanjangan SIM)
1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit BPKB dan STNK
melalui kompetensi penerbit BPKB dan STNK
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi 200 petugas penerbit
BPKB dan STNK di seluruh Indonesia200 200 1.00
2. Terintegrasinya sistem pelayanan BPKB dan STNK Polda dengan Korlantas
Polri
Terlaksananya operasional regident ranmor yang terintegrasi di 10 Polda10 10 1.00
3. Pelayanan Samsat bersih dari calo Telah dibentuk Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di
Samsat Polrestabes Bandung Polda Jabar dan Polrestabes Semarang Polda
Jateng.
2 2 1.00
2 0.86 0.86 100%
a. Membangun Akses aplikasi secara online dalam rangka pelayanan SKCK
1. Terimplementasinya aplikasi registrasi SKCK Online di Satker Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.
2. Terlaksananya Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 32 Polda
dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 8 Polda
dan 151 Polres. 8 151 8 151 1.00
3. Terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres.
Telah terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online pada tingkat Mabes Polri, 32 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek. 1 32 453 4872 1 32 453 4872 1.00
4. Terlaksananya penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat. Telah dibuat 1 Laporan hasil Survei kepuasan masyarakat di 150 Polres
dengan Score 90% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80) 1 150 100 1 150 100 1.00
5. Deklarasi Pernyataan zona bebas percaloan SKCK di Mabes Polri, Polda dan
Polres.
b. Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan dengan
Pusiknas
1. Terimplementasinya Catatan Kriminal di Satker Mabes Polri, Polda dan
Polres dan Polsek.
2. Terbangunnya rancang bangun (kajian akademia) intregated SKCK online.
3. Terimplementasinya Intregated SKCK Online. Telah dilaksanakan implementasi Intregated di 1.500 Polsek. 1500 1500 1.00
c. Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres Terimplementasinya sistem FIFO di 150 Pelayanan tingkat Polres150 150 1.00
3 0.86 0.86 100%
a. Menyusun per dir binmas, perkaba tentang Alternative Dispute
Resolution/Restorative Justice (ADR/RJ);
Telah dibuat 1 Perkaba tentang ADR/RJ;1 1 1.00
b. Membuat aplikasi database BUJP online di tingkat Mabes Polri
c. Penyusunan peraturan Dir Binmas/per Kabaharkam tentang pelayanan BUJP
online
Telah dibuat 1 dokumen Perkaba tentang layanan BUJP online;1 1 1.00
d. Penerapan Sentra Pelayanan Masyarakat (Mobile) Telat diterapkan Unit mobile SPM pada 157 Polres. 157 157 1.00
4 0.86 0.86 100%
a. Peningkatan pengamanan area Hot Spot 10 area prioritas, area labuh
jangkar/ lego jangkar, kapal-kapal niaga dan wilayah pelabuhan;
Berkurangnya tidak melebihi 25% di tahun 2018 kejadian pencurian di atas
kapal di area 10 hot spot area berdasarkan laporan hasil giat pengamanan
pada tahun 2015 sebanyak 13 kasus;
13 13 1.00
b. Peningkatan giat Polmas dan sambang nusa ke pulau kecil terluar dan
berpenghuni;
Telah dilaksanakan 288 kegiatan Polmas Perairan dan 16 kegiatan sambang
nusa pulau kecil terluar berpenghuni;288 16 288 16 1.00
c.
Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan
kerjasama dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU fishing.
5 0.86 0.86 100%
a.
Tersosialisasinya revisi Perkabaharkam tentang Patroli di 10 Polda; 10 10 1.00
b. Tergelarnya Turjawali di tempat rawan kriminalitas dan kemacetan. Telah dibuat laporan hasil giat 1.008.150 Pengaturan, 1.410.005 Penjagaan,
632.515 Pengawalan, 6.389.461 Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan
rawan kemacetan.
1008150 1410005 632515 6389461 1008150 1410005 632515 6389461 1.00
c. Tergelarnya kendaraan Patroli berbasis GPS Terlaksananya Patroli sesuai route yang telah ditentukan dengan Kecepatan
mendatangi TKP 15-20 menit.20 20 1.00
6 0.86 0.86 100%
a.
Telah dibuat 1 MoU dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan Bappennas;1 1 1.00
b. Penerapan SP2HP online di seluruh wilayah indonesia melalui pusiknas; Telah dibuat 1 Laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.1 1 32 453 1 1 32 453 1.00
c. Revisi 14 Perkap, 9 Perkaba dan 30 SOP Telah dilaksanakan pengesahan revisi 9 Perkaba; 9 9 1.00
d. Sertifikasi penyidik Polri dan PPNS, Telah dilaksanakan sertifikasi Penyidik Polri dan PPNS bersertifikasi penyidik
pada tingkat Polres;200 200 1.00
7 0.86 0.86 100%
a. Menyiagakan unit/ satuan Korbrimob dan Satbrimobda 24 jam untuk bantuan
SAR dan KBR;
Telah tersedianya 10 Unit Sat Brimobda; 10 10 1.00
b. Quick Respon JIBOM Telah dibuat 1 Laporan hasil Quick Respon JIBOM; 1 1 1.00
c. Meningkatkan back up Kewilayahan thdp gangguan kamtibmas berintensitas
tinggi;
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit tim
siaga gangguan kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda terbentuk; 1 32 1 32 1.00
d. Meningkatkan pemanfaatan layanan telepon Korbrimob dan Satbrimobda 24
jam.
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan layanan telp siaga Brimob di 32
Polda; 1 32 1 32 1.00
57.69
B. HASIL (40%)
I. BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (20%) 20.0 16.77 84%
1 Indeks Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) (7%) 7.0 Diisi hasil verifikasi dari Kemenpan RB 5.07 72%
69 50 0.72
2 Indeks Profesionalitas Aparatur Polri (7%) 7.0 Diisi hasil penilaian BKN 5.70 81%
86 70 0.81
3 Indeks e-Government Polri (6%) 6.0 Diisi hasil evaluasi Kemenkominfo 6.00 100%
2.66 2.66 1.00
II. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL (10%) 10.0 9.40 94%
1 Opini WTP dari BPK (2%)2.0 Diisi dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP=100, WTP DPP=50,
DISCLAIMER=0; 2.00 100%
INTELKAM (0,86%)
Sistem informasi LP, SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan
Bappennas seluruh Indonesia;
TOTAL PENGUNGKIT
BINMAS (0,86%)
POLAIR (0,86%)
SABHARA (0,86%)
RESKRIM (1%)
BRIMOB (0,86%)
Tersusunnya Revisi Perkabaharkam tentang Patroli
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara
integrasi dengan Korlantas Polri
100 100 1.00
2 Tingkat Kapabilitas APIP (2%) 2.0 Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
2 2 1.00
3 Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (2%) 2.0 Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2.00 100%
2 2 1.00
4 Nilai AKIP (2%) 2.0 Diisi hasil evaluasi Kemenpan RB 1.86 93%
70 65 0.93
5 Penggunaan e-procurement (2%)2.0 Diisi hasil koordinasi dengan LKPP terhadap pengadaan barang dan jasa dan
surat menyurat secara elektronik1.54 77%
65 50 0.77
III. BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS (10%) 10.0 9.39 94%
1 Indeks Integritas Pelayanan Publik (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Integritas Pelayanan Publik 3.00 100%
8.2 8.2 1.00
2 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan Publik 2.39 80%
88 70 0.80
34.0
Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan 4.00 100%
3 115 3 115 1.00
40.0 35.55
93.24
KETERANGAN:: KOMPONEN PENILAIAN
: PROGRAM
: KEGIATAN
: KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2018
: SUB KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2018
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TOTAL HASIL
Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) (4%)
Jakarta, 2018
ASISTEN KAPOLRIBIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN
SELAKUKETUA TM PELAKSANA RBP
Drs. ARIF WACHYUNADIINSPEKTUR JENDERAL POLISI
LEMBAR KERJA EVALUASI
TAHUN 2019
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
UNIT ORGANISASI : POLRI
SATKER :TAHUN : 2019
TARGET NILAI %
A. PROSES (60%)
I. REVOLUSI MENTAL APARATUR (5%) 5.0 5.00 100%
1 2.5 2.50 100%
a. Pembuatan kurikulum dan modul Telah disusun 375 modul dan 240 kurikulum; 375 240 375 240 1
b. Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri pada saat
apel pagi
c. Melakukan dikjur sesuai dengan kompetensi Telah dilaksanakan dikjur 304 Kompol, 3292 Inspektur dan 3259 Brigpol304 3292 3259 304 3292 3259 1
d. Membentuk dan meningkatkan jumlah TOT revolusi mental dan bela Negara Telah dibentuk 151 TOT tingkat Polres; 151 151 1
e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil TOT Telah dibuat 5 dokumen hasil Monev TOT di 5 Rayon 5 5 5 5 1
f. Peningkatan kompetensi gadik, gadikan dan peserta didik Telah dilaksanakan sertifikasi gadik, gadikan, peserta didik dan pengasuh
wilayah 38.252 dan pusat 625; 38252 625 38252 625 1
2 2.52.50 100%
a. Sosialisasi Perkap No. 856/ X /2015 tentang pembentukan Role Model /Agen
perubahan
b. Melakukan seleksi terhadap calon agen perubahan Telah dibentuk 151 agen perubahan tingkat Polres; 151 151 1
c. Pembuatan VCD fungsi teknis Polri Telah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di 453 Polres; 453 453 1
II. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN (12%) 12.0 12.00 100%
1 2.4
2.40 100%
a. Meningkatkan kapabilitas APIP Polri ke Level II: .
a. Pembuatan piagam audit intern; Telah dibuat 1 piagam audit intern; 1 1 1
b. Peningkatan kompetensi; Telah dilaksanakan kompetensi bersertifikasi 135 JFA, 0 bersertifikasi audit
investigasi, 30 bersertifikasi audit PBJ, 30 Sertifikat review Lapkeu, 0 sertifikat
audit dasar;
135 0 30 30 0 135 0 30 30 0 1
c. Pembuatan peraturan/SOP; Telah dibuat 4 Peraturan Kapolri/Irwasum/Kadivpropam; 4 4 1
d. Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan. Telah dibuat 1 peta resiko objek pemeriksaan tahunan. 1 1 1
b. Penyelenggaraaan Wasrik, reviu, pemantauan tindak lanjut dan evaluasi
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Telah dibuat 92 Laporan Hasil Wasrik tahunan, 4 Laporan Hasil Review, 100%
ITW 75% BPK Jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, Hasil
evaluasi AKIP dengan predikat “A” (minimal 72); 92 4 100 75 72 92 4 100 75 72 1
c. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui Indeks Tata Kelola Polri
(ITK)
Nilai ITK Tahun 2019 sebesar 7,70 (baik); 7.7 7.7 1
d. Penetapan WBK/ WBBM; Telah dibentuk 4 WBK/ WBBM, 1 satker tingkat Polda dan 1 satker Mabes; 4 1 1 4 1 1 1
e. Pemenuhan LHKPN; Pemenuhan LHKPN 100% Pejabat Polri Eselon I dan Kapolda, 80% Eselon IIA
dan 30% Eselon II; 48 33 127 223 48 33 127 223 1
f. Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; Mempertahankan laporan keuangan oleh BPK dengan Predikat WTP=100,
WTP DPP=50, DISCLAIMER=0; 100 100 1
g. Penerapan disiplin dan kode etik; Telah dibuat 1 dokumen Laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik; 1 1 1
2
Pengendalian gratifikasi
3 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 Laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan
LPSK; 1 1 1
Terkoneksinya 1 sistem WBS online tingkat Mabes Polri; 1 1 1
4 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 laporan benturan kepentingan; 1 1 1
5 2.4 2.40 100%
Optimalisasi penataan penyelenggaraan SPIP pada Satker di lingkungan Polri Telah dibentuk SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda; 1 33 1 33 1
6 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 laporan Dumas online; 1 1 1
III. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) 6.0 6 100%
6.06.00 100%
a. Pemantapan penyusunan dokumen perjanjian kinerja sebagaimana Perkap 6
tahun 2015;
Telah dibuat 1258 Dokumen perjanjian kinerja sesuai Perkap No 6 Tahun
2015; 1258 1258 1
b. Menyediakan alat pengolah data untuk melaksanakan pelaporan
pembayaran belanja pegawai pada Polri dgn mengunakan aplikasi BPP dan
aplikasi GPP;
Tersedianya alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP & GPP
pada 20 satker tingkat Mabes Polri; 20 20 1
c. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang/jasa 125 personil Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ; 125 62.5 125 62.5 1
d. Penggunaan e-proc terhadap belanja pengadaan tingkat mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dilaksanakan 100% penggunaan e-proc pada 453 polres, 32 polda dan
60 satker Mabes Polri. 60 32 453 60 32 453 1
e. Penyusunan IKU yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
Telah dibuat 1 Naskah IKU; 1 1 1
IV. PENGUATAN KELEMBAGAAN (6%) 6.0 6.00 100%
6.06.00 100%
PENILAIAN
Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%)
Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan
pola pikir (2,5%)
Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju wilayah bebas
dari korupsi (WBK)/ wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) (2,4%)
TARGET CAPAIAN
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri (6,0%)
Pelaksanaan whistleblowing system; (2,4%)
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; (2,4%)
Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja; (2,4%)
Penanganan pengaduan masyarakat; (2,4%)
Pembangunan/ Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Kinerja
(6,0%)
Penerapan whistle blower system Tipikor
Penanganan benturan kepentingan
Membangun sistem Pengaduan Masyarakat (Dumas) online terintegrasi
dengan Satfung di lingkungan Polri yang menangani Dumas
a. Pembentukan Polsek baru yang sudah memenuhi persyaratan; Terbentuknya 56 Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan
di lingkungan Polri. 56 56 1
b. Pembentukan Rumkit Bhayangkara;
c. Pembentukan Polda Sulbar dan Kaltara;
d. Peningkatan tipologi Polres;
e. Revisi organisasi Polri tingkat Mabes dan Kewilayahan;
f. Penguatan sinergi Polisional kelembagaan antara instansi terkait pemerintah
pusat dan daerah;
Telah dibuat MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah. 1 33 1 33 1
V. PENGUATAN TATA LAKSANA (5%) 5.0 5.00 100%
1 1.251.25 100%
a. Penerapan LPSE pengadaan barang & jasa pada tingkat satker; Telah diterapkan LPSE pengadaan barang & jasa pada 1.230 Satker; 1230 1230 1
b. Penerapan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi (e-document & e-
office );
Telah diterapkan 10 e-office tingkat Polda dan pengintegrasian e-office (e-
post, Aplikasi naskah dinas elektronik (ANDE), Sistem informasi kearsipan
dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat;
10 10 1
c. Penyempurnaan draft Almatsus Polri;
d. Pengkajian HTCK pada unsur pengawas dan pembantu pimpinan/ pelayanan
di tingkat Polda;
2 1.25 1.25 100%
a. Penyusunan SOP pada tingkat Satker Mabes Polri; Telah dibuat 31 SOP satfung Mabes Polri; 31 31 1
b. Penyusunan Evaluasi Analisa Beban Kerja (ABK) dalam rangka penerapan
pembayaran tunjangan kinerja.
Telah dibuat 1 dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa
Beban Kerja (ABK). 1 1 1
3 1.25 1.25 100%
a. Peningkatan pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh
satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
Telah dilaksanakan 1 kali pengumuman rencana umum pengadaan
barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi
SIRUP;
1 1 1
b. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri;
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 14
Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri; 1 1 1
c. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 12 Tahun 2013 tentang Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 12
Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). 1 1 1
4 1.25 1.25 100%
Terbangunnya e-office yang terintegrasi Telah dibentuknya e-office pada 10 Polda. 10 10 1
VI. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 15.0 15.00 100%
1 1.8751.875 100%
a. Penyusunan rencana kebutuhan personel Polri dalam memenuhi standar
ideal minimal dengan prinisp minimal zero growth;
b. Pendistribusian kuota pendidikan pembentukan dan pendidikan
pengembangan secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan
Satker dan Satwil dan kaderisasi personel;
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara
proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan
kaderisasi personel; 1 1 1
2 1.8751.875 100%
a. Rekrutmen anggota Polri di wilayah perbatasan, wilayah pesisir dan pulau-
pulau terluar;
Telah dilaksanakan rekrutmen sebesar 10% Anggota Polri yang berasal dari
wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar (10% X
15.500); 1550 1550 1
b. Pendaftaran untuk rekrutmen dan seleksi anggota Polri melalui penggunaan
teknologi informasi (online) di tingkat Polda.
2 Polda telah menggunakan teknologi online; 2 2 1
c. Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap
hari sepanjang tahun di tingkat Polres
Sudah 100% dilaksanakan dari 453 Polres (jumlah polres yang dicapai X 100%) 453 453 1
3
Kebijakan sistem promosi dengan mekanisme: a.
Pengumuman dan pendaftaran secara terbuka,
b. Penilaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang (substansi tugas)
c. Tata cara pengisian jabatan struktural dan fungsional;
4 1.8751.875 100%
1.
2. Menetapkan Kebijakan pengembangan assessment center dalam
pembinaan karier sampai pada tingkat Polda melalui revisi Perkap No. 12
tahun 2012.
Telah dilaksanakan uji kompetensi jabatan dgn menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 4 Polda; 1 4 1 4 1
3. Pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor tingkat Polda; Telah dilaksanakan 10 Pelatihan dan sertifikasi bagi assessor di 32 Polda; 10 32 10 32 1
5
Revisi Peraturan Kapolri tentang penilaian kinerja bagi anggota Polri dengan
SMK;
6.
Penyusunan Kebijakan tentang reward and punishment bagi anggota Polri.
7.
Pengembangan aplikasi rekam jejak personel Polri di tingkat Mabes Polri dan
Polda;
8.
Menyusun peraturan tentang penerimaan anggota Polri terpadu
Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintah (1,25%)
Implementasi undang-undang keterbukaan infomasi; (1,25%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center;
(1,875%)
Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
Menetapkan Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat
Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum;
Penerapan Sistem Kearsipan yang handal (1,25%)
Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri
(1,875%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara
transparan dan berbasis kompetensi; (1,875%)
Pembangunan/ pengembangan sistem informasi personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
9.
Kebijakan pemanfaatan dan pengembangan data base profil kompetensi
calon dan pejabat tinggi pada level Mabes dan Polda.
10. 1.8751.875 100%
Evaluasi dan validasi Diklat meliputi Diktuk, Dikbangpim, Dikbangspes dan
Program latihan Polri serta pelaksanaan Kerja sama pendidikan dan latihan
Dagri/Lugri dalam rangka mendukung penguatan sistem dan kualitas Diklat
sesuai kebutuhan guna mendukung kinerja.
Telah dibuat 1 Laporan Hasil evaluasi dan validasi.
1 1 1
11. 1.875
1.875 100%
a. Diterapkan promosi secara terbuka pada jabatan tertentu di tingkat Mabes
Polri, Polda dan Polres.
b. Penerapan prosedur dan kriteria pelaksanaan seleksi dalam rangka promosi
secara terbuka untuk pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dilaksanakan assesment tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan 253 Polres
1 32 253 1 32 253 1
c. Penerapan tim pengawasan pelaksanaan proses seleksi promosi jabatan
struktural dan fungsional untuk menjamin system merit dalam Binkar
personel Polri;
Telah dibuat 1 Naskah laporan tim pengawasan
1 1 1
12. 1.875 1.875 100%
a. Menyusun dan menetapkan pola karier dengan pedoman merit system yang
bebas dari KKN, transparan, dan akuntabel;
b. Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan
yang telah habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode
tertentu.
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes, 32 Polda dan Polres;
1 32 453 1 32 453 1
13. 1.8751.875 100%
Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran hasil assesement Telah dibuat 1 laporan Hasil Monitoring dan evaluasi; 1 1 1
14. 1.8751.875 100%
Kerjasama pendidikan dan pelatihan Dagri/Lugri dengan perguruan tinggi,
dan Kementerian/Lembaga guna pengembangan kapasitas SDM Polri dlm
rangka mendukung pelaksanaan tugas melalui perintisan MoU maupun
perpanjangan MoU bidang pendidikan dan latihan.
Telah dibuat 6 MoU;
6 6 1
VII. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) 5.0 5.00 100%
1.
Memetakan peraturan per-UU-an yang berlaku, terutama di lingkungan Polri
(Perkap).
2. 5.00
5.00 100%
Harmonisasi dan Sinkronisasi peraturan per-UU-an, terutama Peraturan
Kepolisian.
Telah dilaksanakan 20% hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap. 9 9 1
3
Melakukan revisi Perkap 26 Tahun 2010.
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6%) 6.0 6.0 100%
1. Penerapan pelayanan satu atap;
2. Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan;
4. Pembangunan / pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan;
1 0.86 0.86 100%
a. Telah dibuat 1 dokumen kordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian
Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan
perpanjangan SIM;
1 1 1
Telah dilaksanakan penambahan 50 unit mobil SIM Keliling tingkat Polres
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;50 50 1
Telah dibentuk unit layanan SIM Online sebanyak 100 satpas. 100 100 1
1. Penyempurnaan sistem uji SIM
2. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit SIM melalui
kompetensi penguji SIM
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di
seluruh Satpas Indonesia sebanyak 400 orang.400 400 1
3. Standarisasi kantor pelayanan SIM / Satpas Telah dilaksanakan Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas
pada 10 Polda: Daanmogot Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang Polda
Jateng, Polresta Surakarta Polda Jateng, Polresta Manado Polda Sulut,
Polresta Jogyakarta Polda DIY, Polresta Denpasar Polda Bali, Polrestabes
Surabaya Polda Jatim, Polrestabes Bandung Polda Jabar, Polresta Samarinda
Polda Kaltim, Polrestabes Makasar Polda Sulsel, dan Polresta Medan Polda
Sumut.
11 10 11 10 1
4. Pelayanan Satpas bersih dari calo Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan layanan SIM di Satpas Polrestabes
Medan Polda Sumut, Polrestabes Surabaya Polda Jatim dan Polrestabes
Makassar Polda Sulsel.
3 3 1
5. Melaksanakan Survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SIM
Telah dibuat 1 dokumen Score survey indeks kepuasan pelayanan SIM dimulai
tahun 2017 dengan Score 90% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80) 100 100 1
b. Telah dilaksanakan penambahan hardware dan software pada unit layanan
BPKB dan STNK di 6 Polda. 6 6 1
LALU LINTAS (0,86%)
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara
integrasi dengan Korlantas Polri
Pengembangan SIM online (pelayanan perpanjangan SIM)
Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang
dipandang menghambat pelayanan;
Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang
diberlakukan;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base
profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas Diklat; (1,875%)
Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi
didukung oleh makin efektifnya pengawasan; (1,875%)
Menyusun dan menetapkan pola karier; (1,875%)
Pengukuran GAP Competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku
jabatan dan syarat kompetensi jabatan; (1,875%)
Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung
kinerja; (1,875%)
Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang
dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan
peraturan perundang-undangan lain; (5%)
1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit BPKB dan
STNK melalui kompetensi penerbit BPKB dan STNK
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi 200 petugas penerbit
BPKB dan STNK di seluruh Indonesia200 200 1
2. Terintegrasinya sistem pelayanan BPKB dan STNK Polda dengan Korlantas
Polri
Terlaksananya operasional regident ranmor yang terintegrasi di 6 Polda6 6 1
3. Pelayanan Samsat bersih dari calo Telah dibentuk Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di
Samsat Polrestabes Medan Polda Sumut, Samsat Polrestabes Surabaya Polda
Jatim, Samsat Polrestabes Makassar Polda Sulsel.3 3 3 3 1
2 0.86 0.86 100%
a. Membangun Akses aplikasi secara online dalam rangka pelayanan SKCK
1. Terimplementasinya aplikasi registrasi SKCK Online di Satker Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.
2. Terlaksananya Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 32 Polda
dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 12
Polda dan 150 Polres. 12 150 12 150 1
3. Terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres.
Telah terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online pada tingkat Mabes Polri, 32 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek. 1 32 453 4872 1 32 453 4872 1
4. Terlaksananya penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat. Telah dibuat 1 Laporan hasil Survei kepuasan masyarakat di 150 Polres
dengan Score 90% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80) 1 53 100 1 53 100 1
5. Deklarasi Pernyataan zona bebas percaloan SKCK di Mabes Polri, Polda
dan Polres.
b. Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan
dengan Pusiknas
1. Terimplementasinya Catatan Kriminal di Satker Mabes Polri, Polda dan
Polres dan Polsek.
2. Terbangunnya rancang bangun (kajian akademia) intregated SKCK online.
3. Terimplementasinya Intregated SKCK Online. Telah dilaksanakan implementasi Intregated di 1.429 Polsek. 1429 1429 1
c. Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres Terimplementasinya sistem FIFO di 175 Pelayanan tingkat Polres175 175 1
3 0.86 0.86 100%
a. Menyusun per dir binmas, perkaba tentang Alternative Dispute
Resolution/Restorative Justice (ADR/RJ);
b. Membuat aplikasi database BUJP online di tingkat Mabes Polri
c. Penyusunan peraturan Dir Binmas/per Kabaharkam tentang pelayanan BUJP
online
d. Penerapan Sentra Pelayanan Masyarakat (Mobile) Telat diterapkan Unit mobile SPM pada 188 Polres. 188 188 1
4 0.86 0.86 100%
a. Peningkatan pengamanan area Hot Spot 10 area prioritas, area labuh
jangkar/ lego jangkar, kapal-kapal niaga dan wilayah pelabuhan;
Berkurangnya tidak melebihi 25% di tahun 2019 kejadian pencurian di atas
kapal di area 10 hot spot area berdasarkan laporan hasil giat pengamanan
pada tahun 2015 sebanyak 7 kasus;7 7 1
b. Peningkatan giat Polmas dan sambang nusa ke pulau kecil terluar dan
berpenghuni;
Telah dilaksanakan 312 kegiatan Polmas Perairan dan 18 kegiatan sambang
nusa pulau kecil terluar berpenghuni;312 18 312 18 1
c.
Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan
kerjasama dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU fishing.
5 0.86 0.86 100%
a.
Tersosialisasinya revisi Perkabaharkam tentang Patroli di 12 Polda; 12 12 1
b. Tergelarnya Turjawali di tempat rawan kriminalitas dan kemacetan. Telah dibuat laporan hasil giat 1.008.200 Pengaturan, 1.410.445 Penjagaan,
632.515 Pengawalan, 6.389.4900 Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan
rawan kemacetan.
1008200 1410445 632515 63894900 1008200 1410445 632515 63894900 1
c. Tergelarnya kendaraan Patroli berbasis GPS Terlaksananya Patroli sesuai route yang telah ditentukan dengan Kecepatan
mendatangi TKP 15-20 menit.20 20 1
6 0.86 0.86 100%
a.
b. Penerapan SP2HP online di seluruh wilayah indonesia melalui pusiknas; Telah dibuat 1 Laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri,
32 Polda dan 453 Polres.1 32 453 1 32 453 1
c. Revisi 14 Perkap, 9 Perkaba dan 30 SOP Telah dilaksanakan pengesahan revisi 30 SOP; 30 30 1
d. Sertifikasi penyidik Polri dan PPNS, Telah dilaksanakan sertifikasi Penyidik Polri dan PPNS bersertifikasi penyidik
pada tingkat Polres;253 253 1
7 0.86 0.86 100%
a. Menyiagakan unit/ satuan Korbrimob dan Satbrimobda 24 jam untuk
bantuan SAR dan KBR;
Telah tersedianya 12 Unit Sat Brimobda; 12 12 1
b. Quick Respon JIBOM Telah dibuat 1 Laporan hasil Quick Respon JIBOM; 1 1 1
c. Meningkatkan back up Kewilayahan thdp gangguan kamtibmas
berintensitas tinggi;
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit tim
siaga gangguan kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda terbentuk; 1 32 1 32 1
d. Meningkatkan pemanfaatan layanan telepon Korbrimob dan Satbrimobda 24
jam.
Telah dibuat 1 Laporan hasil peningkatan layanan telp siaga Brimob di 32
Polda; 1 32 1 32 1
60.0
B. HASIL (40%)
I. BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (20%) 20.0 20.0 100%
1 Indeks Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) (7%) 7.0 Diisi hasil verifikasi dari Kemenpan RB 7 100%
70 70 1
2 Indeks Profesionalitas Aparatur Polri (7%) 7.0 Diisi hasil penilaian BKN 7 100%
86 86 1
3 Indeks e-Government Polri (6%) 6.0 Diisi hasil evaluasi Kemenkominfo 6 100%
2.66 2.66 1
II. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL (10%) 10.0 10.0 100%
INTELKAM (0,86%)
Sistem informasi LP, SPDP online dengan Kemenkumham, Kejaksaan dan
Bappennas seluruh Indonesia;
TOTAL PENGUNGKIT
BINMAS (0,86%)
POLAIR (0,86%)
SABHARA (0,86%)
RESKRIM (0,86%)
BRIMOB (0,86%)
Tersusunnya Revisi Perkabaharkam tentang Patroli
Penyempurnaan sistem pelayanan BPKB dan STNK yang akan online secara
integrasi dengan Korlantas Polri
1 Opini WTP dari BPK (2%)2.0 Diisi dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP=100, WTP DPP=50,
DISCLAIMER=0;2 100%
100 100 1
2 Tingkat Kapabilitas APIP (2%) 2.0 Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2 100%
2 2 1
3 Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (2%) 2.0 Diisi Hasil koordinasi dengan BPK RI dan hasil perolehan sertifikat 2 100%
2 2 1
4 Nilai AKIP (2%) 2.0 Diisi hasil evaluasi Kemenpan RB 2 100%
70 70 1
5 Penggunaan e-procurement (2%)2.0 Diisi hasil koordinasi dengan LKPP terhadap pengadaan barang dan jasa dan
surat menyurat secara elektronik2 100%
80 80 1
III. BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS (10%) 10.0 10.0 100%
1 Indeks Integritas Pelayanan Publik (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Integritas Pelayanan Publik 3 100%
8.5 8.5 1
2 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) (3%) 3.0 Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan Publik 3 100%
90 90 1
34.0
Diisi Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan 4 100%
3 118 3 118 1
40.0 40.00
100.0
KETERANGAN:: KOMPONEN PENILAIAN
: PROGRAM
: KEGIATAN
: KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2019
: SUB KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2019
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TOTAL HASIL
Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) (4%)
Jakarta, 2019
ASISTEN KAPOLRIBIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN
SELAKUKETUA TM PELAKSANA RBP
Drs. ARIF WACHYUNADIINSPEKTUR JENDERAL POLISI