CASE STUDY New Energizer to the Maritime Sector in Indonesia
Maritime Surveillance System
-
Upload
wildan-fakhri -
Category
Government & Nonprofit
-
view
630 -
download
5
Transcript of Maritime Surveillance System
![Page 1: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/1.jpg)
Proposal proyek untuk menjaga kedaulatan NKRI di laut
MARITIME SURVEILLANCE SYSTEM(SISTEM PENGAWASAN LAUT)
![Page 2: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/2.jpg)
LATAR BELAKANG• Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17,000 dan luas
lautnya 5,7 juta Km2, berada di posisi silang strategis dunia diapit oleh dua Samudera dan dua benua. Jalur pelayaran terpadat di dunia berada di Selat Malaka dan melewati selat lain yang strategis seperti Selat Sunda dan Selat Lombok.
• Potensi sumber daya laut Indonesia begitu menjanjikan dikenal sbeagai “benua maritim” dengan potensi ikan laut mencapai 6,4 juta ton/tahun dan potensi mineral laut dalam yang belum dieksploitasi.
• Di satu sisi luas wilayah laut dan potensi yang menjanjikan merupakan peluang untuk menjadikannya sebagai sumber ekonomi bagi kesejahteraan rakyat, namun disisi lain merupakan tantangan untuk mampu mengamankan wilayah laut tersebut datri gangguan dan ancaman terhadap kedaulatan maupun kegiatan illeghal oleh kapal asing.
• Upaya berbagai lembaga untuk melakukan pengawasan laut telah diupayakan dalam sistem sektoral, namun kenyataannya belum ada sistem pengawasan yang mampu mendeteksi dan memonitor kapal asing illegal yang memasuki perairan Indonesia dengan efektif dan kegiatan illegal tersebut masih marak yang merugikan negara.
![Page 3: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/3.jpg)
STATUS PENGAWASAN MARITIM SAAT INI• Lembaga yg memiliki legitimasi dan legalitas untuk melakukan pengawasan di laut: BAKORKAMLA;
POLRI; TNI AL; Bea Cukai; Ditjen PSDKP; KPLP.
• Aset yang menjadi instrumen pengawasan di laut:
•Kapal patroli > 100 kapal.
•Satelit VMS milik Ditjen PSDKP memantau khusus kapal ikan berijin.
•VTS milik Ditjen Hubla memantau kapal kapal cargo, penumpang yang memiliki izin trayek.
•TNI AL Radar pantai di beberapa Selat Malaka dan Selat Makassar jangkauan 20 mil laut.
•Bakorkamla : National Compilation Center sifatnya integrator dari hasil monitoring anggota BAKORKAMLA.
• Sistem pengawasan laut masih sektoral belum diintergrasikan dan di bawah satu Komando dan Kendali satu lembaga.
• Dengan menggabungkan semua kemampuan satelit, Radar dan kapal patroli sesuai kemampuan anggaran saat ini belum mampu mengawasi dan mengendalikan seluruh wilayah laut, kemampuan deteksi dan monitoring kapal legal dan illegal di laut tidak lebih dari 10% dari kebutuhan ideal.
![Page 4: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/4.jpg)
SISTEM MCS (MONITORING, CONTROL, SURVEILLANCE) PERIKANAN DG TEKNOLOGI VMS (VESSEL MONITORING SYSTEM)• MENGGUNAKAN BASIS SATELIT ARGOS PERANCIS• KAPAL PERIKANAN BERIJIN DIPASANG TRANSMITTER, BISA DIPANTAU REAL TIME 24
JAM.• Ada 4 provider peralatan transmitter, dimana tiap kapal ikan akan membeli alat tsb dan
membayar airtimenya. • Sistem ini sudah berjalan dengan bagus, namun justru permasalahannya tidak bisa
memantau kapal yg illegal.• Sistem tersebut perlu inovasi software dan penggunaannya terutama dalam menerapkan law
enforcement hukumnya. • Sistem ini bersifat aktif memantau lokasi kapal namun pasif dalam mengetahui apa yg
dilakukan kapal maupun data lain karena harus dikirim data tsb dari kapal dg text.
![Page 5: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/5.jpg)
MONITORING, CONTROL, AND SURVEILLANCE (MCS)PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
CDB
PENGAWAS PERIKANAN
PPNS
ALKOM(ALAT KOMUNIKASI)
VMS(VESSEL MONITORING SYSTEM)
PESAWAT PATROLI
UDARA
RADAR SATELIT/ RADAR PANTAI
SISWASMAS
CDB (COMPUTERIZED DATA BASE)
LBP (LOG BOOK PERIKANAN)
LLO (LEMBAR LAIK OPERASI)
KAPAL PATROLI
Kapal Patroli
MCS
![Page 6: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/6.jpg)
processing center
satelite radar
mcs<monitoring, control, and surveillance>
satelit VMS
SISWASMAS
alat komunikasi
vessel monitoring system (VMS)
pusat kendali
radar pantai
CDB
kapal patroli
![Page 7: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/7.jpg)
SISTEM SURVEILLANCE SAAT INI
MENGGABUNGKAN FUNGSI SATELIT, KAPAL PATROLI, PESAWAT DAN KETERLIBATAN MASYARAKAT KELOMPOK PENGAWAS PARA NELAYAN DI LAUT.
POLA ATAU MODUS OPERANDI PENGOPERASIAN KAPAL PATROLI MASIH KONVENSIONAL YAITU BERPATROLI DI LAUT DENGAN TARGET YANG BELUM PASTI DAN MENGANDALKAN RADAR KAPAL YG JARAK JANGAUNYA HANYA 20 MIL LAUT POLA INI TIDAK EFEKTIF DAN PEMBOROSAN BBM PADAHAL JUSTRU KOMPONEN BBM PALING MAHAL.
![Page 8: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/8.jpg)
KONSEP PENGAWASAN MARITIM KE DEPAN
SASARAN SISTEM: TERAWASINYA SELURUH PERAIRAN INDONESIA DENGAN PRIORITAS DAERAH RAWAN.
STRUKTUR SISTEM: MENGGABUNGKAN SISTEM SURVEILLANCE YANG ADA SAAT INI DENGAN SYSTEM INTEGRATOR, DAN MELENGKAPI DENGAN KOMPONEN BARU YANG MENGOPTIMALKAN FUGSI.
KOMPONEN UTAMA SURVEILLANCE ADALAH MICROWAVE RADAR YANG DIPASANG DI PULAU-PULAU TERLUAR, DG RADIUS 200 MIL LAUT UNTUK MENDETEKSI SEMUA KAPAL DI LAUT YG ADA DI PERAIRAN NKRI.
SISTEM PATROLLING DENGAN MENGERAHKAN KAPAL BERPATROLI DI LAUT DIRUBAH MENJADI INTERCEPTION (PENCEGATAN), SETELAH MENDAPATKAN DATA DETEKSI DARI RADAR. PENCEGATAN DILAKUKAN DI DAERAH ALUR RAWAN (CHOKE POINT) YG SERING DILEWATI KAPAL ILLEGAL
![Page 9: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/9.jpg)
SISTEM PENGAWASAN PADA WPP DAN CLUSTER
Cluster perikanan dan pariwisata dalam WPP memanfaatkan sistem self surveillance (pengawasan sendiri) dan external surveillance. Ditjen PSDKP dan penagak hukum melakukan pengawasan external cluster sedangkan dalam kawasan diawasai sendiri oleh perusahaan pemilik konsesi cluster.
Dalam cluster perikanan Sistem pengawasan melekat ke dalam sistem manajemen perijinan sebagai bagian dari usaha ekonomi. Diterapkan sistem monitoring hasil tangkapan.
Dalam cluster wisata bahari, sistem pengawasan internal dilakukan dengan monitoring ketat kapal dan orang yang masuk kawasan dengan menerapkan entrance fee dan pelaporan.
![Page 10: Maritime Surveillance System](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071817/55ad72991a28ab7e2c8b4741/html5/thumbnails/10.jpg)
SISTEM PENGAWASAN PADA WPP DAN CLUSTER
Cluster perikanan dan pariwisata dalam WPP memanfaatkan sistem self surveillance (pengawasan sendiri) dan external surveillance. Ditjen PSDKP dan penagak hukum melakukan pengawasan external cluster sedangkan dalam kawasan diawasai sendiri oleh perusahaan pemilik konsesi cluster.
Dalam cluster perikanan Sistem pengawasan melekat ke dalam sistem manajemen perijinan sebagai bagian dari usaha ekonomi. Diterapkan sistem monitoring hasil tangkapan.
Dalam cluster wisata bahari, sistem pengawasan internal dilakukan dengan monitoring ketat kapal dan orang yang masuk kawasan dengan menerapkan entrance fee dan pelaporan.