MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara...

108
MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH

Transcript of MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara...

Page 1: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

MARET 2006

ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH

Page 2: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

DAFTAR ISI 1. APA DAN SIAPA AMATIR RADIO ....................................................... 1

2. THE INTERNATIONAL TELECOMMUNICATION UNION ........... 7

3. INTERNATIONAL AMATEUR RADIO UNION …………………..... 13

4. ADMINISTRASI KOMUNIKASI RADIO ............................................. 37

5. MENDIRIKAN STASIUN RADIO AMATIR ........................................ 42

6. ALAT DAN TINDAKAN PENGAMANAN ............................................ 50

7. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI RADIO AMATIR ….. 53

8. PENGERTIAN-PENGERTIAN ............................................................... 58

9. KELAS EMISI ........................................................................................... 59

10. POKOK-POKOK TATA CARA BERKOMUNIKASI .......................... 61

11. ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE .................................................. 78

12. ANTENA YAGI ......................................................................................... 84

13. DAFTAR FONETIK INTERNATIONAL .............................................. 93

14. KODE MORSE INTENASIONAL .......................................................... 94

15. CODE “Q” .................................................................................................. 95

16. KOMUNIKASI DIGITAL ........................................................................ 100

ORARI DAERAH JAWA TENGAH 10 MARET 2006

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang i

Page 3: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 1

APA DAN SIAPA AMATIR RADIO

PENDAHULUAN.

Berbicara mengenai Apa dan Siapa Amatir Radio sudah barang tentu kita harus meninjau

sejarahnya dan apabila kita meninjau sejarah Radio Amatir rasanya kurang lengkap apabila kita tidak memperkenalkan terlebih dahulu para ilmuwan yang telah menemukan berbagai pengetahuan dasar (basic sciences) di bidang kelistrikan dan magnetisme sebagai pangkal tolak berkembangan radio komunikasi. Phenomena-phenomena alam seperti petir. magnetisme bumi dan sebagainya telah mendorong manusia untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sehingga para ilmuwan bekerja keras untuk membuka rahasia alam tersebut.

Michael Faraday. seorang ahli fisika lnggris telah mendapatkan temuan-temuan di bidang ilmu kelistrikan antara lain induksi elektromagnet dan formulasi rumus-rumus fisika mengenai induksi listrik dan magnet. Pada tahun 1873. James Clerk Maxwell. seorang ahli astronomi-fisika Scotlandia mempunyai penemuan ilmiah tentang adanva gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya.

Limabelas tahun setelah Maxwell, seorang ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz telah mencoba untuk membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya sampai jarak 200 meter. Dengan peralatan laboratorium yang sederhana. Hertz telah berhasil memformulasikan rumus panjang gelombang.

Disamping rumus ia membuktikan bahwa gelombang radio tersebut dapat dipantulkan, direfraksi dan dipolarisasikan seperti halnya dengan sinar cahaya. Dalam percobaannya. Hertz membuat suatu spark-gap transmitter, antena pengarah dan suatu rangkaian resonator untuk menangkap kembali gelombang radio yang dipancarkan tersebut.

Temuan-temuan fisika dasar ini pada gilirannya akan menjadi titik tolak pengembangan praktis di lapangan yang berupa radio komunikasi untuk tujuan penggunaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

PENEMUAN RADIO KOMUNIKASI.

Temuan-temuan fisika dasar oleh para ilmuwan tersebut di atas merupakan penemuan-

penemuan pada skala laboratorium yang sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Kemanfaatan suatu pengetahuan dasar (basic sciences) untuk secara langsung memenuhi kebutuhan hidup manusia masih memerlukan satu langkah upaya lagi.

Page 4: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 2

Pada awal tahun 1890-an seorang Itali bernama Guglielmo Marconi mempelajari ilmu-ilmu dasar temuan para ilmuwan tersebut di atas dan berusaha mengembangkan dan menerapkannya sehingga dapat berguna secara Langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hert.

Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromanet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu mentransfer informasi dan satu tempat ke tempat lain tanpa kawat. inilah awal dari komunikasi radio.Peralatan sederhana dan Marconi yang diciptakan pada sekitar tahun 1894 ini mempunvai jarak capai sekitar 800 meter. Pada tahun 1896. Marconi pindah dari Bologna-Italia ke Inggris dan melanjutkan percobaan-percobaan radionya dengan memperbesar jarak jangkauannya menjadi sekitar 6.5 km dan dua tahun kemudian ia mampu mentransmisikannya. Akhirnya. pada tahun 1901 Marconi dan kawan-kawannya berhasil mengadakan komunikasi radio melintasi Atlantik, ialah dari Poldhu-Inggris ke Halifax-Newfoundland.

Sejak saat itu teknologi komunikasi radio telah mampu menerobos masuk ke aspek ekonomi dan militer. Peralatan telegraphi tanpa kawat mulai digunakan untuk komunikasi di laut. Sekitar tahun 1905 spark-gap transmitter dan coherer receiver dipasang di kapal-kapal dagang dan kapal-kapal angkatan laut sehingga sejak saat itu hubungan antara kapal di seberang lautan dengan daratan dapat dilakukan Marconi, seorang peneliti tanpa gelar kesarjanaan telah diakui sebagai penemu radio komunikasi dan amatir radio sedunia mengakui bahwa Marconi adalah amatir radio pertama di dunia. Hasil karyanya telah mampu mendorong perkembangan budaya umat manusia.

Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari makin berkembang. Penggunaannya makin meluas dan telah meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis vital. KEGIATAN RADIO AMATIR.

Radio amatirisme telah menarik perhatian para penggemar pengetahuan (scientific

hobby) masyarakat di berbagai negara. Experimen-experimen teknik radio telah dikembangkan di berbagai negara. Para amatir radio di berbagai negara telah melakukan eksperimen-eksperimen baik secara perorangan maupun berkelompok dan berbagai organisasi amatir radio telah terbentuk.

Tercatat dalam sejarah bahwa organisasi amatir radio tertua di dunia adalah “The

Wireless Institute of Australia” yang didirikan pada tahun 1910, disusul pada tahun 1913 berdirinya “The Wireless Society of London” yang kemudian berkembang dan berganti nama menjadi “Radio Society of Great Britain” Pada tahun 1914 berdirilah “The American Radio Relay League” dan disusul berdirinya organisasi amatir radio di berbagai negara.

Page 5: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 3

Eksperimen-eksperimen tehnik radio yang dilakukan oleh para amatir radio telah menghasilkan berbagai temuan yang berguna bagi perkembangan teknologi komunikasi radio yang pada gilirannya dirasakan dampaknya pada bidang ekonomi, militer dan aspek-aspek lainnya dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan radio amatir dilakukan bersama antar amatir radio di dunia dengan tanpa mengenal batas negara dan kebangsaan.

Amatir radio di dunia secara rutin mengadakan komunikasi diantara mereka untuk tukar

menukar pengetahuan dan pengalamannya di bidang teknik elektronika radio. Komunikasi yang dilakukan secara rutin ini menimbulkan terjadinya persahabatan diantara para amatir radio di dunia dan memberikan dampak kepada persahabatan antar bangsa di dunia.

Kerjasama ini dipererat dengan berdirinya The International Amateur Radio Union (IARU) pada tanggal 18 April 1925, merupakan organisasi amatir radio internasional dan tanggal 18 April dinyatakan sebagai HARI AMATIR RADIO SEDUNIA, dan pada tahun 1977 ORARI secara resmi menjadi anggota IARU.

Kerjasama amatir radio antar Negara ini mengalami hambatan karena peraturan di setiap negara berbeda. Keseragaman pengaturan di negara-negara tersebut mutlak diperlukan dan mendapatkan legalitas internasional. Perjuangan amatir radio dunia di ITU (International Telecommunication Union) berhasil dengan dicantumkannya Radio Amateur Service dalam Radio Regulation yang mengatur dan melindungi kegiatan amatir radio.

Teknologi radio dan elektronika telah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, aktivitas dibidang perdagangan, di bidang transportasi, hubungan antar pesawat terbang dan pesawat terbang dengan bandara, hubungan antar kapal laut dan antara kapal dengan pelabuhan dilakukan dengan radio. Elektronika di bidang kesehatan mendorong kemajuan peralatan medis yang cukup berarti. Demikian pula telekomunikasi radio merupakan sarana penting untuk hubungan antar negara. Di bidang pertahanan-keamanan komunikasi radio sudah menjadi sarana vital, pengendalian misil-misil menggunakan teknologi radio dan peralatan militer modern sudah serba elektronik.

Teknologi radio ini telah mendorong kemajuan yang pesat pada perkembangan elektronika dan dewasa ini telah mendorong pula kemajuan pada bidang ilmu yang lain ialah pada ilmu bahan (material sciences). Dengan diketemukannya bahan semikonduktor, peralatan komunikasi radio telah mengalami perkembangan performance-nya.

Teknologi komputer mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dengan dimensi yang sama, kemampuan microchip meningkat berlipat ganda dalam kurun waktu yang relatif pendek.

Perkawinan antara komputer dengan radio telah memberikan era baru dibidang telekomunikasi, ialah komunikasi digital. Disamping transfer data, teknologi komunikasi digital ini telah mampu mentransfer program-program yang disusun dengan bahasa komputer. Digital Signal Proccessing telah berkembang pula, ia telah mampu mengeliminir gangguan pada transfer informasi yang memberikan kemungkinan transfer data bebas dan gangguan. Foto-foto dan informasi lain yang dikirim oleh satelit ke bumi dapat diterima dengan sempurna. Begitu pula informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh.

Page 6: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 4

Amatir Radio di berbagai negara telah dengan tekun mengikuti perkembangan teknologi komunikasi ini dan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi kemajuan teknologi komunikasi modern. Diluncurkannya berbagai satelit amatir radio oleh rekan-rekan di negara maju memberikan pertanda majunya eksperimen-ekspenimen para amatir radio di dunia sejalan dengan perkembangan teknologi. Sumbangan amatir radio tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi transceiver tetapi sampai kepada mempelopori pengembangan radio astronomi.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh amatir radio ini tidak hanya memberikan sumbangan bagi kemajuan teknologi dimana teknologi merupakan tulang punggung pembangunan nasional, akan tetapi memberikan pula aspek ganda.

Dengan aktivitas amatir radio ini, sumber daya manusia dibidang telekomunikasi dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Makin berkembangnya sumber daya manusia di suatu bidang berarti makin mantapnya ketahanan nasional di bidang yang bersangkutan, karena sumber daya manusia adalah faktor utama bahkan faktor penentu ketahanan nasional.

Sekitar tahun 1914 sejak berdirinya ARRL, amatir radio di Amerika Serikat membuat stasiun-stasiun radio yang bertugas me-relay berita dan kapal yang ada di seberang lautan ke daratan Amerika. Kegiatan ini merupakan sumbangan amatir radio dalam bentuk public service. Kegiatan relay berita ini akhirnva diambil alih penanganannya oleh pemerintah karena kegiatan semacam ini dapat dijadikan komoditi untuk menghasilkan dana bagi negara.

Namun amatir radio diberikan tugas dan peranan lain dalam rangka pengabdian kepada umat manusia ialah merelay berita dari stasion radio yang mengalami marabahaya. Tugas ini merupakan tugas mulia seorang amatir radio.

Dengan demikian, maka tugas amatir radio tidak hanya mengadakan eksperimen yang hasilnya disumbangkan untuk pembangunan akan tetapi telah berkembang dengan tugas berikutnya ialah dalam rangka kemanusiaan, menolong manusia lain yang berada dalam keadaan marabahaya.

Di Amerika Serikat pada tahun 1917 kegiatan radio amatir diberhentikan karena Negara ini terlibat dalam Perang Dunia.

Pada awal peperangan, angkatan bersenjata mengalami kesulitan pengadaan personil yang mahir di bidang telekomunikasi. Pengadaan personil terampil di bidang ini tidak mungkin diselenggarakan dalam waktu yang singkat.

Melihat keadaan tersebut, amatir radio di Amerika Serikat secara sukarela telah menyumbangkan dirinya beserta peralatan komunikasinya untuk kepentingan negara. Sekitar 4000 personil amatir radio masuk sebagai sukarelawan pada angkatan bersenjata untuk menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kepada negara. Demikian halnya pada periode Perang Dunia ke II, tercatat sekitar 24 ribu amatir radio di Amerika Serikat menjadi sukarelawan pada angkatan bersenjata. Situasi semacam ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat akan tetapi di berbagai negara yang terlibat dalam peperangan.

Sehingga tugas dan fungsi amatir radio berkembang lagi ialah sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi. Amatir radio harus selalu siap untuk secara sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara bila sewaktu-waktu diperlukan. Rasanya sumbangan sukarela ini tidak hanya diperlukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya akan tetapi negara memerlukan bantuan pula dari amatir radio pada periode pembangunan.

Page 7: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 5

Aspek lain dan kegiatan amatir radio ialah pengabdian kepada masyarakat yang berupa bantuan komunikasi sukarela kepada masyarakat secara non-komersial. Salah satu bencana alam di Amerika Serikat dimana amatir radio di negara itu untuk pertama kalinya memberikan sumbangannya yang cukup berarti ialah pada waktu terjadi badai besar yang melanda New York pada tahun 1929.

Di Indonesia, sumbangan amatir radio di bidang kemanusiaan sudah cukup banyak ini tercatat pada beberapa bencana alam seperti gempa bumi di Liwa. Banyuwangi. bencana alam di Irian Jaya, Maluku, Aceh dan Gunung Galunggung di Jawa Barat.

Selanjutnya bencana gunung Merapi di Yogyakarta. bencana alam dan tsunami di Flores, Biak, Sulawesi Utara. Sulawesi Tenggara. Kecelakaan kapal yang terjadi di Bali, Kalimantan Barat, Aceh, kecelakaan pesawat terbang di Bandung, Gorontalo, Sungai Musi, Sibolangit dan di Surakarta.

Bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Flores pada tahun 1992 telah melibatkan amatir radio dan berbagai daerah seperti Jawa Timur, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan yang secara sukarela berdatangan untuk melaksanakan Bantuan Komunikasi Darurat (Bankomdar).

Pada bencana di Flores tersebut, seorang anggota amatir radio di Maumere, Gabriel

Setiawan YC9LVK telah kehilangan seluruh harta bendanya dilanda tsunami, kecuali hanya radionya yang dapat diselamatkan. Seluruh jaringan listrik dan jaringan komunikasi maupun transportasi di daerah bencana lumpuh total. Setiawan tidak mengungsi dan tetap tinggal di daerah bahaya. Dengan kaki yang patah akibat tertimpa rumahnya yang ambruk. Setiawan dan temannya mengumpulkan baterai dan mobil-mobil yang sudah hancur untuk power supply pesawatnya dan dengan gigih melakukan komunikasi radio sehingga pertolongan dari luar lokasi dapat dilakukan secara tepat. Pemerintah mengamati hal ini dan Gabriel Setiawan dianugerahi Penghargaan Adhikarya telekomunikasi. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tinggi dari pemerintah atas jasa amatir radio dalam pengabdiannya kepada negana dan bangsa.

Amatir Radio selalu siap siaga untuk secara sukarela tampil ke depan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan kemanusiaan.

Kesiagaan tidak hanya dalam memberikan bantuan pada musibah bencana alam dan kecelakaan akan tetapi juga kepada bencana wabah penyakit.

Upaya-upaya kemanusiaan seperti itu tidak hanya dilakukan oleh amatir radio di

Indonesia akan tetapi juga di negara lain. Dalam rangka kesiagaannya, anggota amatir radio di Amerika Serikat setiap tahun mengadakan latihan komunikasi di lapangan dengan mendirikan stasiun-stasiun radio lapangan dan mengadakan latihan berkomunikasi secara serentak seluruh negara. Kegiatan lapangan ini dinamakan FIELD DAY. Dalam Field Day ini dilakukan “Stimulated Emergency Traffic”

Kegiatan radio amatirisme di Indonesia dilindungi dan diatur dengan diratifikasinya

konvensi telekomunikasi internasional di Nairobi tahun 1982, melalui undang-undang nomor 11 tahun 1985 dan sebagai pelindung berikutnya adalah undang-undang nomor 3 tahun 1989 tentang telekomunikasi.

Page 8: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 6

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1967, organisasi yang merupakan wadah tunggal kegiatan amatirisme radio di Indonesia dibentuk dan organisasi ini bernama Organisasi Amatir Radio Indonesia diringkas / disingkat ORARI, yang secara resmi berdiri pada tanggal 9 Juli 1968. Dalam peraturan pemerintah itu amatir radio di Indonesia baik secara perorangan maupun secara organisasi bertugas monitoring terhadap kemungkinan kemungkinan pelanggaran di bidang radio telekomunikasi.

PENUTUP.

Dengan mengamati sejarah amatir radio, kita sadar akan fungsi dan peranan yang diemban oleh amatir radio. Radio adalah merupakan hobby, yang dapat memberikan kesenangan, namun dibalik itu amatir radio mempunyai tugas-tugas yang luhur. Frekuensi radio yang dialokasikan oleh pemerintah kepada amatir radio tidaklah untuk kesenangan semata-mata akan tetapi mengandung muatan tugas-tugas dan harapan bagi masyarakat.

Apabila kita simak sejarah perkembangan amatir radio di dunia maupun di Indonesia, maka dapat disimpulkan tugas, fungsi dan peranan amatir radio sebagai bagian dari masyarakat adalah: 1. Sebagai scientific hobbies, melakukan eksperimen-eksperimen di bidang teknik radio yang

hasilnya disumbangkan untuk kepentingan pembangunan bangsa. 2. Selalu meningkatkan ketrampilannya dan selalu siap untuk:

a. Memberikan pertolongan kepada mereka yang sedang dalam marabahaya tanpa memandang kebangsaannya.

b. Memberikan bantuan komunikasi kepada masyarakat dalam bencana alam, wabah dan musibah kecelakaan.

c. Sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi, menyumbangkan diri beserta peralatan telekomunikasinya bila sewaktu-waktu negara memerlukannya.

d. Membantu pemerintah memonitor kemungkinan adanya pelanggaran di bidang radio telekomunikasi. Eksistensi amatir radio tergantung terutama kepada keberhasilannya dalam melaksanakan

fungsi, peran serta tugas-tugasnya kepada negara dan bangsa

Walaupun fungsi dan peran amatir radio telah berkembang akan tetapi peran utamanya tetap yaitu mengadakan eksperimen teknik radio yang hasilnya disumbangkan kepada pembangunan bangsa.

Semoga Amatir Radio Indonesia mampu melakukan tugas, fungsi dan peranannya dan

berdayaguna dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa.

Page 9: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 7

THE INTERNATIONAL TELECOMMUNICATION UNION

PENDAHULUAN.

Seperti kita ketahui bersama bahwa ketentaun-ketentaun tentang penggunaan frekuensi radio diatur secara internasional. Ketentuan–ketentuan tersebut diadakan berdasarkan kesapakatan bersama antar negara. Pewujudan peraturan-peraturan internasional tersebut diselenggarakan oleh suatu himpunan internasional yang benama The International Telecommunication Union disingkat ITU dimana Indonesia manjadi salah satu anggota dari himpunan tersebut.

Dengan diratifikasinya Konvensi Telekomunikasi Internasional di Malaga dengan Undang-undang No.1 tahun 1976 dan kemudian ratifikasi Konvensi Telekomunikasi Iinternasional di Nairobi tahun 1982 dengan undang-undang No.11 tahun 1982, maka semua peraturan yang dikeluarkan oleh ITU berlaku syah di wilayah yuridiksi Republik Indonesia.

Sebagai anggota amatir radio yang sudah barang tentu patuh kepada semua peraturan dan perudang-undangan yang berlaku, perlu mengetahui siapa yang menghimpun dan merumuskan peraturan hasil kesepakatan bersama secara internasional tentang komunikasi radio yang kita jalankan sekarang ini.

Dalam booklet ini disajikan suatru tulisan tentang himpunan tersebut yang berhasil disunting dari informasi resmi yang dikeluarkan oleh The Internastional Telecommunication Union yang berpusat di Geneva.

CUPLIKAN SEJARAH HIMPUNAN.

Pada tanggal 24 Mei 1844 Samuel Morse mengirimkan berita untuk pelayanan umum yang pertama kalinya lewat saluran telegraph antara Washington dan Baltimore, peristiwa ini dikatakan merupakan pemandu abad komunikasi. Kebutuhan akan telekomunikasi jarak jauh oleh masyarakat makin dirasakan dan sekitar sepuluh tahun kemudian telegrafi sudah dapat tersedia untuk melayani umum pada beberapa negara.

Komunikasi jarak jauh dengan telegraph berkembang di berbagai negara. Pada waktu itu saluran telegraph hanya terbatas dalam negeri saja karena setiap negara mempunyai sistem yang berbeda dan masing-masing mempunyai kode telegrafi sendiri-sendiri untuk melindungi kerahasiaan berita-berita militer dan politik. Berita-berita yang akan dikirimkan ke negara tetangga harus diterjemahkan dahulu di tapal batas negara bersangkutan.

Beberapa negara di Eropa kemudian merasa perlunya ada sambungan telegraph yang menghubungkan jaringan nasional mereka dengan negara-negara lain. Untuk pelaksanaan hubungan telegraph antar negara ini diperlukan sejumlah perjanjian yang cukup banyak, misalnya saja hubungan antara negara Prusia dengan negara Jerman diperlukan perjanian yang

Page 10: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 8

berjumlah tidak kurang dari 15 buah. Perjanjian-perjanjian bilateral tersebut kemudian berkembang menjadi perjanjian regional, misalnya saja pada tahun 1864 terwujudlah beberapa konvensi diantara beberapa kelompok negara di Eropa.

Dengan pertumbuhan jaringan telegraph antar negara dan perkembangan peralatan yang digunakan, maka 20 negara di Eropa kemudian mengambil langkah untuk mengadakan suatu pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai segala ketentuan hubungan telegraph antar negara peserta dan ketentuan pokok tentang standardisasi peralatan untuk menjamin keandalan hubungan telegraph antar negara serta keseragaman metoda operasinya..

Pada tanggal 17 Mei 1865 Konvensi Telegraph Internasional pertama ditandatangani oleh 20 negara dan dibentuklah The International Telegraph Union. Tanggal tersebut kemudian dinyataklan sebagai hari lahirnya The International Telecommuni-cation Union (ITU) yang sekarang ini.

Dengan adanya perkembangan pesawat telepon pada tahun 1876, maka International Telegraph Union pada tahun 1885 mengembangkan peraturan tentang telefoni. Kemudian dengan perkembangan telegrafi tanpa kawat (jenis pertama dari komunikasi radio), maka diadakanlah komperensi radio pendahuluan pada tahun 1903 untuk mengakji ketentuan internasional tentang komunikasi telegrafi radio.

Dalam Konperensi Radiotelegraph Internasional pada tahun 1906 ditandatanganilah Konvensi Radiotelegraph Internasional. Dengan kemajuan teknologi di bidang radio, maka ketentuan-ketentuan menganai telegrafi tanpa kawat ini berkembang terus tahun demi tahun dalam sejumlah konperensi radio yang sekarang dikenal dengan nama Radio regulation.

Tahun 1920 tercatat sebagai awal perkembangan siaran radio yang kemudian pada tahun 1927 dibentuklah The International Radio Consultative Committee (CCIR). Sebelumnya ialah pada tahun 1924 telah terbentuk The International Telephone Consultative Committee (CCIF) dan pada tahun 1925 dibentuk The International Telegraph Consultative Committee (CCIT).

CCIR bertanggung jawab untuk mengadakan koordinasi dalam pengkajian teknis, pengujian dan pengukuran yang dilakukan pada beberapa bidang telekomunikasi serta menyusun standard-standard internasional.

Pada tahun 1927, ITU mengalokasikan band-band frekuensi kepada berbagai dinas yang ada pada saat itu (ialah fixed, bergerak maritime, bergerak penerbangan, radio siaran, radio amatir dan experimental) guna menambah efisiensi operasinya dengan melihat makin bertambahnya jumlah pengguna frekuensi.

Pada tahun 1932, dalam Komperensi Madrid, Himpunan memutuskan untuk menggabungkan Konvensi Telegraph Internasional 1865 dengan Konvensi Radiotelegraph Internasional 1906 dan mewujudkan Konvensi Telekomunikasi Internasional. Diputuskan pula pergantian nama Himpunan menjadi The Internastional Telecommunication Union sejak 1 Januari 1934, yang bidangnya mencakup semua bentuk komunikasi baik dengan kawat, radio, optik dan elektromagnetik.

Pada tahun 1947 setelah Perang Dunia ke II, ITU menyelenggarakan suatu konperensi dengan tujuan mengembang-kan dan modernisasi organisasinya. Melalui perjanjian dengan PBB, ITU dijadikan suatu specialized agency dari PBB pada tanggal 15 oktober 1947. Konperensi juga

Page 11: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 9

memutuskan Headquarters ITU pada tahun 1948 dipindahkan dari Bern, yang didirikan pada tahun 1868, ke Geneva.

Dengan makin kompleksnya masalah spektrum frekuensi, maka kemudian dibentuk The International Frequency Registration Board (IFRB) yang bertugas mengatur spektrum frekuensi radio. Introduksi Table of Frequency Allocation sudah merupakan suatu mutlak diperlukan.

Pada tahun 1965, CCIT dan CCIF bergabung menjadi The International Telephone and Telegraph Consultative Committee (CCITT) agar lebih efektif dalam menangani perkembangan dua jenis komunikasi ini.

Perkembangan teknologi makin malaju cepat, dengan diluncurkanlah satelit buatan ialah Sputnik 1 merupakan pembukaan abad ruang angkasa. Kemudian satelit geostasioner yang pertama diluncurkan pada tahun 1963 sebagai pelaksanaan usulan Arthur C.Clarke pada tahun 1945 untuk menggunakan satelit bagi transmisi informasi yang bekerjasama dengan radio reley dan kabel bawah tanah. Pada waktu ini satelit sudah memegang peranan utama dalam komunikasi jarak jauh.

Dalam menjawab tantangan abad ruang angkasa, CCIR membentuk study group yang bertanggung jawab untuk mengada-kan pengkajian mengenai komunikasi radio ruang angkasa pada tahun 1959. Extraordinary Administrative Conference untuk komunikasi ruang angkasa diselenggarakan pada tahun 1963 untuk mengalokasikan frekuensi berbagai dinas ruang angkasa.

TANTANGAN BAGI HIMPUNAN.

Beberapa hal yang merupakan tantangan bagi Himpunan yang meliputi pluralitas anggotanya dan pekembangan teknologi yang sangat cepat di bidang telekomunikasi yang menimbulkan makin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh Himpunan.

Kondisi negara-negara anggota Himpunan yang sangat plural merupakan hal yang cukup membutuhkan kebijaksanaan dalam menangani penyusunan peraturan-peraturan internasional. Di satu pihak perkembangan teknologi telekomunikasi berbagai negara sudah sangat canggih sedangkan di lain pihak berbagai bagian negara anggota himpunan masih langka telekomunikasi.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat dibidang telekomunikasi membuka permasalahan yang semakin komplex dan merupakan tantangan tersendiri yang cukup berat bagi ITU dalam menangani semua bentuk peraturannya.

Telekomunikasi menjadi semakin dalam menyusup ke berbagai segi kehidupan manusia. Telekumunikasi dikatakan sudah menjadi unsur kunci dalam mekanisme aktivitas berbagai kegiatan non telekomunikasi seperti perbankan, pariwisata, transportasi dan sebagainya.

Perkembangan perkembangan tersebut di atas memerlukan evaluasi diri Himpunan dimana ITU makin membutuhkan lebih banyak jenis expert dan memerlukan pengembangan struktur Himpunan, operasinya, organisasi dan cara kerja serta sumber-sumber yang diperluan untuk dapat mencapai tujuan Himpunan dengan baik.

Page 12: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 10

ORGANISASI HIMPUNAN.

ITU Top Management (1999-2002) Mr. Yoshio Utsumi (Japan) : Secretary-General. Mr. Roberto Blois (Brazil) : Deputy Secretary-General. Mr. Robert W.Jones (Canada) : Director, Radiocommunication Bureau (BR). Mr. Hamadoun Toure (Mali) : Director, Telecommunication Development Bureau (BDT). Mr. Houlin Zhao (China) : Director, Telecommunication Standardization Bureau (TSB).

Adapun forum kekuasaan tertinggi ITU adalah Planipotentiary Conference. Forum inilah yang

berhak mengadakan perubahan pada Radio Regulations.

Struktur organisasi Top Management ITU

Struktur konperensi dan kelompok pengkajian

Page 13: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 11

PEMBAGIAN WILAYAH OLEH ITU

Page 14: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 12

LOGO ITU

Beberapa singkatan yang sering digunakan dalam kegiatan The International Telecommunication

Union antara laian adalah :

ITU = International Telecommunication Union

WRC = World Radiocommunication Conference

WTDC = World Telecommunication Development Conference

RTDC = Regional Telecommunication Development Conference

WCIT = World Conference on International Telecommunication

Page 15: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 13

INTERNATIONAL AMATEUR RADIO UNION PENDAHULUAN.

Sejarah Amatir radio dan IARU khususnya , bahkan Dunia Telekomunikasi umumnya, kesemuanya bermula dengan diketemukannya “Peralatan Pemancar” atau transmitter pada tahun 1894 oleh seorang warga negara Iralia bernama Guglielmo Marconi dan sejarah mancatat pula bahwa Marconi sebagai penemu pesawat pemancar dengan bangga menyatakan bahwa ia adalah seorang Amatir Radio, karena ia berhasil menciptakan pemancar experimen hobbynya. Sejak Marconi hingga pecah perang dunia pertama kegiatan Amatir Radio merupakan kegiatan orang-perorangan, kemudian berkembang forum tukar menukar informasi teknik melalui beberapa publikasi. Perkembangan berjalan terus dengan terbentuknya kelompok-kelompok eksperimen dan kemudian pada tahun 1910 mulai berdiri organisasi Amatir Radio di berbagai negara. Tercatat sebagai organisasi Amatir Radio yang tertua aalah “The Wireless Institute of Australia” yang didirikan pada tahun 1910. Kemudian berdiri pula di Inggris “The Wireless Society of London” pada tahun 1913, yang sekarang kita kenal dengan nama “Radio Society of Great Britain”. Selanjutnya pada tahun 1914 berdiri “The American Radio Relay League” serta berbagai organisasi amatir radio lainnya di dunia. Munculnya amatir-amatir radio diberbagai penjuru dunia menambah ramainya “pesta experimen internasional”. Hal tersebut di atas menimbulkan problematika tentang penga-nturannya. Setiap negara mengadakan peraturannya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Padahal untuk pengembangan lebih lanjut mutlak diperlukan adanya suatu keseragaman pengaturan. Pengaturan ini tentu saja harus mempunyai lingkup internasional. Hal inilah yang menimbulkan munculnya gagasan untuk mempersatukan segenap potensi amatir radio di dunia dan secara bersama mengatur diri dan memperjuanngkan hak para amatir radio melalui forum internasional. Timbul pemikiran untuk membentuk suatu organisasi amatir radio yang bertaraf internasional. Melalui forum ini hak amatir radio akan diperjuangkan kepada pihak yang berwenang yaitu Badan Telekomunikasi dan Telegraph Dunia (sekarang ITU).

PEMBENTUKAN ORGANISASI IARU.

Menjelang tahun 1924, Ketua The American Radio Relay League (ARRL) dan seorang rekannya DR,Piere Coret dari Perancis mengambil prakarsa untuk mengumpulkan rekan-rekan amatir radio dari berbagai negara dan mengadakan temu wicara membahas pewujudan gagasan para

Page 16: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 14

amatir radio di dunia dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi serta menjawab tantangan-tantangan yang ada. Pertemuan akhirnya terselenggara pada tanggal 12 Maret 1924 di hotel Lutetia. Sebuah hotel di kota Paris yang sebelumnya tidak dikenal oleh banyak orang, akan tetapi sekrang menjadi suatu tempat yang tidak dapat dilupakan oleh amatir sedunia.

Di hotel ini kedua tokoh tersebut di atas telah berhasil mengumpulkan rekan-rekan amatir dari 9 negara, ialah Amerika, Belgia, Canada, Inggris, Italia, Luxemburg, Perancis, Swiss dan Spanyol. Sedangkan rekan dari Denmark yang telah berjanji datang ternyata berhalangan. Pertemuan singkat tersebut akhirnya dapat menelurkan berbagai keputusan tentang cara menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh amatir radio di dunia serta mempertahankan eksistensinya dengan membentuk wadah untuk menghimpun aspirasi amatir radio sedunia. Pembentukan organisasi yang bertaraf internasional disetujui secara aklamasi. Bahkan nama organisasinya telah dirumuskan pada pertemuan tersebut, ialah The International Amateur Radio Union (disingkat IARU).

Peserta pertemuan ini telah menunjuk beberapa rekan dibawah pimpinan H.P.Maxim dan DR.Coret sebagai panitya persiapan pembentukan organisasi. Pihak ARRL dibebani tugas untuk menyusun draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi yang akan dibentuk nanti, menyebar luaskannya keseluruh dunia sebagai makalah untuk dibahas pada konggres yang akan diselenggarakan pada tahun 1925. Dalam kurun waktu 1 tahun pihak ARRL telah berhasil merumuskan draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga suatu organisasi amatir radio yang bertaraf internasional serta persiapan lainnya untuk keperluan konggres. Tanggal 14 April 1925, konggres pertama diselenggarakan dan kota Paris kembali terpilih sebagai tempat penyeleng-garaannya. Pada konggres ini panitya kerja telah berhasil menghadirkan 250 orang peserta yang mewakili 23 negara. Dilihat dari jumlah peserta serta jumlah negaranya, dapat disimpulkan adanya solidaritas yang luar biasa dari para amatir di dunia serta betapa pentingnya pembentukan organisasi inter-nasional ini. Pada tahap pra konggres terdapat dua kelompok diantara peserta yang mempunyai dasar pemikiran yang berbeda. Kelompok pertama yang kebanyakan dari negara-negara Europa yang mempunyai latar belakang ilmuwan di bidang elektronika. Sedangkan kelompok ke dua yang mayoritas berasal dari Amerika dan Canada terdiri dari pada penggemar radio sebagai hobby. Kelompok pertama berkehendak akan mengarahkan konggres untuk bergabung dengan suatu organisasi yang dibuat oleh beberapa ilmuwan Perancis bernama International Radio Legal Committee. Suatu organisasi yang bertujuan untuk menghimpun segenap kegiatan perorangan yang berkaitan dengan ilmu radio dalam artian ilmiah. Sedangkan kelompok ke dua berkehendak agar wadah yang dibentuk nanti hanya diperun-tukkan bagi para penggemar atau amatir radio saja.

Page 17: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 15

Akhirnya beberapa peserta dari kelompok dengan dukungan mayoritas peserta memisahkan diri dan melaksanakan konggres dengan kembali pada tujuan semula ialah berdirinya organisasi amatir radio internasional. Konggres dibuka oleh M.Eduard Belin, ketua Radio Club de France. Sebagai pimpinan sidang dipilih M.Belin dibantu oleh H.P.Maxim, G.Marcusse, M.Beauvais dan Warner. Pada tanggal 17 April konggres mensahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi, buah karya komisi dibawah pimpinan Maxim.

Pada tanggal 18 April, yang merupakan acara puncak konggres tersebut, delegasi bertambah dengan dua negara. Sehingga secara keseluruhan peserta konggres mewakili 25 negara, ialah Amerika, Argentuna, Australia, Austria, Belanda, Brazil, Canada, Chechoslovakia, Denmark, Finlandia, Hongaria, Indochina, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Luxemburg. New Foundland, Perancis, Polandia, Rusia, Spanyol, Swedia, Swiss dan Uruguay. Secara aklamasi sidang memutuskan berdirinya “The International Amateur Radio Union”.

TANGGAL 18 APRIL DINYATAKAN SEBAGAI HARI AMATIR RADIO SEDUNIA. Sidang memutuskan pula pengangkatan : H.P.Maxim – U1AW sebagai Ketua Gerald Marcusse – G2NM sebagai Wakil Ketua Jean G.Mezger – F8GO sebagai Sekretaris Jenderal F.D.Bell – Z4AA sebagai Pembantu Umum K.B.Warner – U1BHW sebagai Bendahara Pusat kegiatan organisasi ditetapkan berkedudukan di Amerika Serikat. Keputusan-keputusan Pokok yang telah diambil, ialah bahwa IARU : 1. Merupakan wadah dan kerjasama antar amatir radio bangsa-bangsa 2. Sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak amatir radio dunia 3. Mengembangkan/menyebar luaskan amatir radio di dunia 4. Meningkatkan rasa bebersamaan dan persahabatan antar amatir radio 5. Membentuk kelompok kerja yang membidangi hal-hal yang menyangkut pengkajian masalah

gelombang, pengaturan nama panggilan, pengadaan nugraha, publikasi dan sebagainya. Sebagai sasaran pertama IARU pada waktu itu adalah memperjuangkan hak-hak amatir radio sedunia dalam forum konperensi telekomunikasi internasional yang akan diselenggarakan pada tahun 1928. Atas dasar keputusan konggres ini, para pimpinan IARU bekerja keras guna menyiapkan bahan-bahan untuk diajukan dan diperjuangkan dalam konperensi telekomunikasi internasional tersebut. Materi pokok yang diajukan adalah eksistensi kegiatan amatir radio dan keseragaman alokasi band frekuensi amatir radio.

Page 18: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 16

Konperensi international Radio and Telegraph Convention yang pertama kali diikuti IARU ialah pada tahun 1928 di Washington. Selanjutnya konperensi berikutnya adalah pada tahun 1932 di Madrid. Berkat perjuangan IARU dalam konperensi ini, eksistensi Amatir Radio disahkan melalui pasal “Radio Amateur Service” dalam peraturan Telekomunikasi Internasional dan alokasi band frekuensi khusus bagi amatir radio diterima dan disahkan. Alokasi band amatuir radio diputuskan sebagai berikut : 1715 Kc - 2000 Kc 3500 Kc - 4000 Kc 7000 Kc - 7300 Kc 14000 Kc - 14400 Kc 28000 Kc - 30000 Kc 56000 Kc - 60000 Kc

Keputusan ini sebenarnya merupakan kerugian besar bagi amatir radio di Amerika yang pada saat sebelumnya negara ini telah mendapatkan alokasi sebesar 12000 Kc untuk amatir radio dan dari hasil konperensi ini jatah tersebut tinggal 7485 Kc. Akan tetapi rekan-rekan amatir di Europa mendapatkan keuntungan hampir 12 kali lipat dari jatah semula. Keputusan ini tercatat sebagai keputusan internasional yang pertama bagi amatir radio internasional. Alokasi band frekuensi amatir radio hasil konperensi Washington yang hanya memberikan 6 band, berkat perjuangan IARU yang gigih dan berlanjut pada setiap konperensi ITU, telah membuahkan hasil berupa alokasi frekuensi yang begitu banyak sebagaimana kita rasakan sekarang ini. Begitu pula keberhasilan dalam usaha mendapatkan alokasi tempat di ruang angkasa untuk kegiatan “Satelit Amatir Radio”. Alokasi band frekuensi amatir radio dewasa ini sebagai berikut :

ALOKASI BAND AMATIR RADIO

BERDASARKAN PERATURAN ITU UNTUK REGION 3

1.8 MHz - 2.0 MHz 3.5 MHz - 3.9 MHz 7.0 MHz - 7.1 MHz 10.1 MHz - 10.150 MHz 14.0 MHz - 14.350 MHz 18.068 MHz - 18.168 MHz 21.0 MHz - 21.450 MHz 24.890MHz - 24.990 MHz 28.00 MHz - 29.700 MHz 50.0 MHz - 54.0 MHz 144.0 MHz - 148.0 MHz 430.0 MHz - 440.0 MHz 1.215 GHz - 1.300 GHz 2.300 GHz - 2.450 GHz 3.3 GHz - 3.5 GHz 3.650 GHz - 3.725 GHz

Page 19: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 17

5.750 GHz - 5.850 GHz 10.0 GHz - 10.6 GHz 24.0 GHz - 24.25 GHz 47.0 GHz - 47.2 GHz 76.0 GHz - 81.0 GHz 144.0 GHz - 149.0 GHz 241.0 GHz - 248.0 GHz 248.0 GHz - 250.0 GHz PEMBAGIAN SEGMEN DARI 1.8 MHz S/D 1.300 MHz.

Sumber data: IARU

1.8 MHz 3.5 MHz Note: Where the total band available nationally is 100 kHz or less, phone operation

may commence at 3.525 MHz.

CW

Phone Operation

1.8401.8 2.0

1.830 1.834

RTTY DX

CW

Phone Operation

3.535 3.5 3.9

3.510 3.775CW DX

3.800Phone

DX

Page 20: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 18

7 MHz 10 MHz 14 MHz Note: Considering the dramatic increase in data mode usage on the 20 meter band, it is

recommended that the sub-band for these classes of signals be 14.070 MHz to 14.112 MHz (with +/- 500 Hz at 14.100 MHz for beacons), and within that data sub-band the current practices of traditional data modes may continue up to 14.095 MHz with 14.095 to 14.112 MHz being reserved for other data modes including Packet.

CW

Phone Operation

7.37.030 7.025

NB

7.040

Secondary

7.07.1

NB

CW

10.15

NB

Secondary

10.1010.14

CW

Phone Operation

14.3514.1

± 500 Hz guard band for beacons

14.070

NB

14.11214.0

14.23 ± 5 kHz

is recommendedfor SSTV

NB

Page 21: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 19

18 MHz 21 MHz 24 MHz 28 MHz

CW

NB

18.06818.100

Phone

18.16818.110 International Beacon

CW

Phone Operation

21.4521.15

± 500 Hz guard band for beacons

21.070 21.12521.0

21.34 ± 5 kHz

is recommendedfor SSTV

NB

CW

NB

24.8924.920

Phone

24.9924.930 International Beacon

CW

Phone Operation

29.7

28.050 28.150 28.0

28.68 ± 5 kHz is recommendedfor SSTV

NB WBSatellite

29.510 28.3 29.328.2

28.190

Beacons

Page 22: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 20

50 MHz 144 MHz 430 MHz

1,240 MHz

CW

5050.5

Phone and WB

54

Beacons

144144.035

Satellite

148

EME

145.8 146

430431.9

Satellite

450

EME

438432.240 435

1,2401,260

Satellite

1,300

EME

1,297 1,270 1,296

Page 23: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 21

Bands above 1300 MHz: Societies should consult with the amateur satellite community for proposed satellite operating frequencies before deciding local bandplans above 1300 MHz. The Basic Principles Underlying the IARU Region 3 Bandplan: (1) In all cases of conflict between a bandplan and the national regulations of a country, the latter shall prevail. (2) Nothing in these bandplans shall be construed as prohibiting different national arrangements, provided that harmful interference is not caused to stations in countries operating in accordance with the regional bandplan. (3) Notwithstanding item 2 above, Member Societies of IARU Region 3 are strongly urged to use these regional bandplans as a basis for their national bandplans. [Legends] NB: Narrow band modes including CW, RTTY, Packet and modes with similar

bandwidth not exceeding 2 kHz. Phone: Phone operation includes SSTV, FAX and modes with similar bandwidth not

exceeding 2 kHz. WB: Wide band modes including FM. Satellite: This segment should be kept clear of other operating modes. EME: Earth-Moon-Earth, Meteor Scatter, Auroral Scatter and other weak-signal. Secondary: At 7.1 to 7.3 MHz, amateur stations shall not cause harmful interference to stations of the Broadcasting Service. ____________________________________________________________ Sumber data: IARU Pada Konperensi International Radio and Telegraph Convention Madrid tahun 1932, ditetapkan secara resmi peraturan internasional bagi Amateur Radio Service. Selanjutnya ini disempurnakan pada konvensi berikutnya di Lisabon pada tahun 1934 dan kemudian di Cairo pada tahun 1938. Konvensi berikutnya adalah pada tahun 1982 di Nairobi, dimana segenap keputusan yang termaktub dalam “Radio Regulation” termasuk peraturan yang menyangkut Amatir Radio, telah diratifikasi oleh DPR dengan Undang-undang nomor 11 tahun 1985. Undang-undang inilah pelindung bagi eksistensi ORARI. Anggaran Dasar IARU sejak ditetapkan pada saat itu tidak banyak mengalami perubahan kecuali dalam hal keanggotaan. Semula ditetapkan orang-perorangan sebagai wakil suatu negara dapat

Page 24: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 22

diterima sebagai anggota IARU, kemudian hal ini disempurnakan sehingga yang dapat menjadi anggota adalah satu organisasi dari suatu negara.

Apabila dalam satu negara terdapat lebih dari satu organisasi amatir radio, maka organisasi-organisasi tersebut harus memutuskan atau memilih organisasi mana yang mewakili negara mereka dalam keanggotaan IARU. Secara implisit ini berarti bahwa wadah amatir radio suatu negara menjadi sesuatu yang mutlak harus ada.

Masalah dalam keanggotaan IARU yang pada saat ini adalah adanya berbagai organisasi amatir radio dalam satu negara. Seperti misalnya India, dimana organisasi yang mewakili India di IARU adalah ARSI (Amateur Radio Society of India) yang pada saat menjadi anggota IARU merupakan organisasi terbesar di negara tersebut. Kemudian tumbuh banyak organisasi lain, antara lain NIAR yang mempunyai sponsor kuat ialah Rajiv Gandhi – VU2RG. Hal ini menyebabkan banyak susutnya anggota ARSI dan pindah ke NIAR, sedangkan IARU hanya mengakui ARSI. Banyak kasus serupa ini terjadi di beberapa negara. Dalam upaya meningkatkan minat amatir radio dunia untuk mengadakan eksperimen khususnya komunikasi jarak jauh (DX), IARU telah merintis adanya piagam penghargaan bagi amatir radio yang telah dapat berprestasi. Award pertama yang dirintis oleh IARU ialah Worked All Continent (WAC) yang dirintis oleh IARU pada tahun 1926. Dalam sejarah amatir radio award in tercatat sebagai award tertua di dunia. Hasil perjuangan terpenting yang telah dihasilkan oleh IARU ialah bahwa The Amateur Radio Service dan Amateur Satelite Service telah terpahat disegenap peraturan ITU yang tidak akan diganggu gugat lagi. Dalam setiap konperensi yang diadakan oleh ITU (WARC, IFRB, CCIR dan sebagainya), seringkali delegasi IARU harus ikut dalam team-team kerja yang harus melakukan kegiatan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini tentu saja memerlukan dukungan biaya yang cukup besar. Oleh karenanya IARU menarik iuran dari para anggota untuk mebiayai kegiatan-kegiatan semacam itu. Pada tahun 1967 Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Pemerintah No.21, memberikan izin untuk berdirinya ORARI sebagai satu-satunya wadah kegiatan amatir radio di Indonesia. Pada tahun 1977 atas prakarsa Ketua Umum ORARI, ialah Bapak Suwondo – YBØAT dan Bapak R.A.J Lumenta – YBØBY, ORARI mendaftarkan diri dan diterima sebagai anggota IARU nomor 99 (pada saat ini IARU telah mempunyai anggota yang berjumlah 126 negara). Dengan diterimanya ORARI ke dalam IARU, maka ORARI telah melangkah lebih maju dan menjadi bagian dari mata rantai Amatir Radio dunia.

Page 25: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 23

IARU REGION III.

Dengan perkembangan ITU yang membentuk Region I, II dan III, maka selaras dengan hal ini IARU telah berkembang dengan dibentuknya IARU di setiap region ialah Region I, Region II dan Region III. Organisasi-organisasi ini pada hakekatnya adalah merupakan bagian integral dari IARU.

International Amateur Radio Union Region III Association telah didirikan pada tahun 1968. Organisasi ini bertujuan menghimpun dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan yang bersifat regional bagi anggotanya kepada ITU Region III.

Mengingat bahwa ORARI telah terdaftar di IARU akan tetapi belum menjadi anggota IARU Region III, maka atas prakarsa Bapak Erlangga Suryadarma – YBØBZZ yang mengunjungi IARU pusat di Amerika, ORARI didaftarkan menjadi anggota IARU Region III. ORARI memperkenalkan dirinya untuk pertama kali dalam even internasional, dengan turut serta dalam konperensi IARU Region III ke 6 yang diselenggarakan pada tahun 1985 di New Zealand. Delegasi ORARI terdiri atas YBØMS, YBØBZZ, YBØEBS, YBØJH dan seorang peninjau dari ORARI Daerah Jakarta YBØCAR Keanggotaan ORARI dalam IARU ini sudah barang tentu mempunyai konsekuensi biaya. Disamping biaya administrasi surat menyurat, telex, biaya kunjungan, biaya pengiriman delegasi ke setiap konperensi, ORARI berkewajiban pula membayar iuran IARU yang besarnya diatur berdasarkan jumlah anggota ORARI. Dapat kita maklumi bahwa keterlambatan anggota ORARI memenuhi kewajibannya membayar iuran, akan berarti memberi beban kepada anggota ORARI lainnya.

Dalam konperensi ini, oleh Bapak Ben Samsu – YBØEBS telah diperkenalkan “The Indonesian Award Program” yang berlaku secara internasional. Dengan demikian ORARI telah mulai memasuki jajaran program award-award dunia Konperensi ke-7 IARU Region III telah diadakan di Seoul Korea pada tanggal 10 – 14 Oktober 1988. Delegasi ORARI kembali tampil di forum internasional dipimpin Ketua Umum ORARI Bapak Barata – YBØAY dengan anggota YBØJH, YBØDLG dan YC1CPT. Dari hasil konperensi terbentuklah susunan pengurus IARU Region III periode 1988-1991 sebagai berikut :

David H.Rankin – 9V1RH/VK3QV - Chairman merangkap Director Masayoshi Fujioka - Secretary D.D.Deven – 9M2DD - Director J.F.C.Johnson – ZL2AMJ - Director Keigo komuro – JA1KAB - Director David Wardlaw – VK3ADW - Director

Alamat Sekretariat : PO BOX 73, Toshima, Tokyo 170-91, Japan.

Page 26: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 24

IARU LIASON OFFICER.

Sebagai penghubung antara organisasi-organisasi amatir radio negara-negara anggota dengan pengurus IARU Region III diadakanlah liason officer. Liason Officer IARU Region III yang pertama adalah A.Wulur – YBØJH yang kemudian sejak tahun 1991 digantikan oleh Sunarto – YBØUSJ.

ORARI SEBAGAI PENYELENGGARA KONPERENSI IARU KE 8.

Dalam konperensi ini, delegasi ORARI telah dipilih menjadi tuan rumah konperensi

IARU Region III ke-8 yang dijadwalkan pada bulan Oktober 1991, dengan mengambil tempat di kota Bandung. Terpilihnya ORARI sebagai tuan rumah dari konperensi tersebut, merupakan suatu kehormatan bagi ORARI khususnya dan Indonesia pada umumnya, dimana segenap anggota ORARI wajib turut serta mensukseskannya. The 8th IARU Region 3 Conference telah diselenggarakan dengan sukses bertempat di Hotel Savoy Houman mulai tanggal 8 sampai dengan 12 Oktober 1991 dan sebagai penyelenggara adalah ORARI Daerah Jawa Barat dibantu oleh ORARI Daerah Jakarta. Pada komperensi tersebut organisasi amatir radio dari 15 negara telah mengirimkan delegasinya yaitu ARRL, BARL, CRSA, JARL, KARL, MARTS, NZART, ORARI, PARA, RAST, RSGB, RSSL, SARTS dan WIA.

CTARL (Taiwan) mengirimkan delegasinya yang bertindak sebagai correspondent sedangkan DARC (Jerman) mengirimkan delegasi sebagai peninjau. Adapun negara-negara yang berhalangan hadir dan menunjuk proxy adalah ARCOT (Tonga dengan proxy JARL), HARTS (Hongkong dengan proxy RSGB), SIRS (Saklomon dengan proxy WIA) dan BDRA (BruneI Darussalam dengan proxy ORARI). Dalam komperensi ini hadir pula utusan dari IARU Region 1 dan Region 2 sebagai peninjau. Delegasi ORARI pada waktu itu adalah : 1. Sunarto - YBØUSJ - Ketua delegasi 2. Ben S Samsu - YBØEBS – anggota 3. Sugito - YFØAL – anggota 4. Sriwijaya Mertonegoro - YBØBNB – anggota 5. R.J.F.X. Tumenggung - YBØEJT – anggota 6. Abdul Moeis Tjondro - YB1CPT – anggota Dengan demikian dapat difahami bahwa kaidah-kaidah yang digunakan ORARI dalam mengelola organisasinya kecuali berlandaskan peraturan perundangan yang ada, juga terikat oleh kesepakatan-kesepakatan internasional. Sebagai organisasi amatir radio, ORARI mengandung sifat internasional dan kegiatannyapun tidak dapat terlepas dari kegiatan internasionalnya. Tanggungjawab setiap anggota ORARI tidak hanya kepada ORARI ataupun pemerintah Indonesia akan tetapi jauh lebih luas dari itu, ialah kepada dunia internasional.

Page 27: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 25

Adapun susunan pengurus IARU REGION III yang sekarang (s/d tahun 2006) adalah sbb:

1. Director / Chairman (Updated: 04 FEB 2005). Young-Soon PARK, HL1IFM Suite 401, 8 Samsun-Dong 3-ka, Sungbuk-ku, Seoul, KOREA Phone: +82 2-741-5335 Fax: +82 2-741-5337 e-mail: [email protected] (Updated: 11 JUL 2005)

2. Director (Updated: 02 FEB 2005) Peter B. LAKE, ZL2AZ 12 Brasenose Place, Tawa 6006, NEW ZEALAND Phone: +64 4-232-4386 (H) 4-472-8332 (W) Fax: +64 4-232-4386 (H) 4-473-1256 (W) e-mail: [email protected]

3. Director Chandru RAMCHANDRA, VU2RCR #488, 14-Main, 3-Block, Koramangala, Bangalore - 560034, INDIA Phone: +91 80-553-6853 e-mail: [email protected]

4. Director Yoshiji SEKIDO, JJlOEY 49 Milton Avenue, Barnet, Herts EN5 2EY, UNITED KINGDOM (Updated: 31 AUG 2005) Phone/Fax: +44-20-8216-3482 Mobile: +44 7789-990-528 (Updated: 31 AUG 2005) e-mail: [email protected] (Updated: 26 DEC 2003)

5. Director K C SELVADURAI, 9V1UV 13 Kheam Hock Road, Singapore 298787, SINGAPORE Phone: +65 6253-2026 Fax: +65 6253-9017 e-mail: [email protected] (Updated: 24 FEB 2004)

6. Secretary Keigo KOMURO, JA1KAB 1-6-13, Kokubunji-Dai, Ebina-shi, Kanagawa 243-0413, JAPAN Phone/Fax (H): +81 46-232-8007 Mobile: +81 90-4416-4671 e-mail: [email protected]

7. IARU Monitoring System Region 3 Coordinator B.L. MANOHAR, VU2UR MIG-6, 80 Feet Road, Kengeri Upanagara, Bangalore 560 060, INDIA e-mail: [email protected]

8. IARU Region 3 Beacon Project Coordinator (Updated: 02 MAR 2004) Peter NORDEN, ZL2SJ 38 Bell Street, Featherston, NEW ZEALAND Phone (H): +64 6-308-6970 e-mail: [email protected]

Page 28: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 26

Assisted by: (Updated: 05 MAR 2004) Brett GRAHAM, VR2BG GPO Box 12727, Hong Kong SAR e-mail: [email protected]

9. IARU Region 3 Electromagnetic Compatibility (EMC) Coordinator Joong-Guen RHEE, HL1AQQ 345-58-2 Pyongchang-dong, Chongro-ku, Seoul 110-012, KOREA Phone (H): +82 2-394-7029 Fax (H): +82 2-379-6459 e-mail: [email protected]

10. IARU Region 3 Electromagnetic Radiation (EMR) Interim Coordinator (Updated: 02 MAR 2004) Keith MALCOLM, VK1ZKM c/o WIA, P.O. Box 959, Belconnen, ACT 2616, AUSTRALIA Phone & Fax: +61 2-6258-9662 e-mail: [email protected]

11. ARDF Committee Chairperson Yoshio ARISAKA, JA1HQG c/o JARL Int'l, 14-5, Sugamo 1-chome, Toshima-ku, Tokyo 170-8073, JAPAN e-mail: [email protected]

12. Harmonization of License Qualifications Committee (Updated: 25 FEB 2004) Convenor Paul ANDERSON, VR2BBC c/o HARTS, G.P.O. Box 541, Hong Kong e-mail: [email protected]

13. Disaster Communications Committee (Updated: 01 DEC 2005) Temporary Chairperson Jim LINTON, VK3PC P.O. Box 200, Forest Hill 3131, Victoria, AUSTRALIA e-mail: [email protected]

14. STARS*** Task Force Convenor Masayoshi EBISAWA, JA1DM c/o JARL Int'l, 14-5, Sugamo 1-chome, Toshima-ku, Tokyo 170-8073, JAPAN e-mail: [email protected]

15. IARU Region 3 Award Manager Alan CHAPMAN, ZL3GX P.O. Box 1733, Christchurch 8015, NEW ZEALAND Phone/Fax: +64 3-338-9720 e-mail: [email protected]

16. Secretariat IARU Region 3 P.O. Box 73, Toshima, Tokyo 170-8691, JAPAN Phone: +81 3-5395-3124 or 3-3944-3322 Fax: +81 3-3943-8282 e-mail: [email protected]

Page 29: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 27

17. Assistant to the Secretary: Jay S. OKA, JA1TRC Phone: +81 3-5395-3125 FAX: +81 3-3943-8282 e-mail: [email protected]

Pada saat ini (tahun 2006) IARU Region III mempunyai anggota sebanyak 31 negara, sbb:

1. Australia (WIA). Wireless Institute of Australia [WIA] Updated: 30 APR 2005 Location: Suite 10, 229 Balaclava Road, Caulfield North, Victoria 3161 Address: P.O. Box 2175, Caulfield Junction, Victoria 3161 Tel: +61 (3) 9528-5962 Fax: +61 (3) 9523-8191 Email: [email protected] Web: http://www.wia.org.au President: Michael Owen, VK3KI Vice President: Ewan Mcleod, VK4ERM Secretary: Chris Jones, VK2ZDD Treasurer: David Pilley, VK2AYD IARU liaison: Neil Penfold, VK6NE

2. Bangladesh (BARL). Bangladesh Amateur Radio League [BARL] Updated: 16 DEC 2005 Location: House : 222 (1st Floor), New Elephant Toad, Dhaka - 1205 Address: G.P.O. Box 3512, Dhaka 1000 Tel: +880 (2) 8617480 <HQ> Fax: +880 (2) 8613298 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.barl.org President: Sharif Ahmed, S21AS [email protected] Vice President: Anwar Islam, S21L [email protected] Vice President: Abdur Rashid, S21AR General Secretary: Manjurul Haque, S21AM [email protected] Asst. General Secretary: Balayet Hossain Robin, S21RB [email protected] Treasurer: D.M. Hemayet, S21DM IARU liaison:

3. Brunai Darusalam (BARTS). Brunei Darussalam Amateur Radio Association [BDARA] Address: Tel: +673 (8) 710867 <V85MH>, (2) 386123 <V85SK> Fax: +673 (2) 381169 <V85SK> President: Hj. Hasnan bin Hj. Shaari, V85MH Secretary: Hj. Suhaili bin Hj. Kawang, V85SK [email protected] IARU Liaison: President

Page 30: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 28

4. China (CRSA). Chinese Radio Sports Association [CRSA] Updated: 21 JUN 2005 Location: Bld. 14-A, Tian Tan Dong Li Zhong Qu, Beijing 100061 Address: P.O. Box 6106, Beijing 100061 Tel: +86 (10) 6705-0878 <HQ> Fax: +86 (10) 6705-0899 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.crsa.org.cn President: Zhao Minyu, BD1MYZ Executive Vice President: Zhang Xiling Secretary General: Chen Ping, BA1HAM Deputy Secretary General: Ma Huimin IARU liaison: Secretary General

5. Chinese Taipei (CTARL) Chinese Taipei Amateur Radio League [CTARL] Updated: 20 MAY 2002 Location: 117 Changnan Rd., Sec. 2, Changhua 50061 Address: P.O. Box 1039, Changhua 500, Taiwan Tel: +886 (4) 738-8746 <HQ/BV5AF>, (2) 2966-5212 <BV2AC> Fax: +886 (4) 738-5441 <HQ/BV5AF>, (2) 2965-2415 <BV2AC> Email: [email protected] <HQ>, [email protected] <BV5AF> Web: http://www.ctarl.org.tw/ President: Bolon Lin, BV5AF [email protected] Vice President: Kenny Lin, BV2EW General Secretary: Jimmy Tsai, BV2AC [email protected] Vice Secretary: Johnson Wong, BV4DP IARU liaison: President

6. Fiji (FARA). Fiji Association of Radio Amateurs [FARA] Updated: 27 FEB 2004 Address: P.O. Box 184, Suva Tel: +679 3321605 <3D2CM>, 3300397 <3D2ER> President: Richard L. Northcott, 3D2CM Secretary: Raj Singh, 3D2ER IARU liaison: President

7. French Polynesia (CORA). Club Oceanien de Radio et d'Astronomie [CORA] Address: P.O. Box 5006, Pirae 98716, Tahiti Tel: +689 436258/412525 <FO5EC>, 412923/425025 <FO4NR> Fax: +689 412723 <FO4NR> President: Charles Trondle, FO5BL Secretary: Alain Portal, FO5EC IARU liaison: Richard Slavov, FO4NR

Page 31: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 29

8. Hongkong (HARTS). Hong Kong Amateur Radio Transmitting Society [HARTS] Updated: 21 DEC 2005 Location: G/F, 1-2 Pik Fung House, Fung Tak Estate, Kowloon Address: G.P.O. Box 541, Hong Kong Web: http://www.harts.org.hk/ President: Paul Anderson, VR2BBC Vice President: Sunny Chan, VR2XGE Secretary: Rocky Ng, VR2NG IARU Liaison: Edmund Krause, VR2UEK

9. India (ARSI). Amateur Radio Society of India [ARSI] Updated: 18 NOV 2005 Address: #488, 14-Main, 3-Block, Koramangala, Bangalore - 560034 Tel: +91 (80) 553-6853 Email: [email protected] President: Ramchandra R., VU2RCR [email protected] Vice President: Sarla Sharma, VU2SWS General Secretary: G. Govind, VU2GGM Treasurer: K. Ravindran, VU2RC IARU liaison: President

10. Indonesia (ORARI). Organisasi Amatir Radio Indonesia [ORARI] Updated: 01 APR 2004 Location: Jalan Karang Tengah Raya 59-B, Jakarta 12440 Address: P.O. Box 6797 JKSRB, Jakarta 12067 Tel: +62 (21) 758-16884, 758-16885 <HQ> Fax: +62 (21) 766-8726 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.oraripusat.net/ President: H. Harsono, YBØPHM [email protected] Vice President: Rusmana Ardiwinata, YB1DRA [email protected] Secretary General: Musa Suraatmadja, YBØMOS [email protected] IARU liaison: Secretary General

11. Jepang (JARL). Japan Amateur Radio League [JARL] Updated: 20 MAY 2002 Location: Dai Ichi Matsuoka Bldg., 1-14-5 Sugamo, Toshima, Tokyo 170-0002 Mailing Address: JARL, Tokyo 170-8073, JAPAN Tel: +81 (3) 5395-3106 <HQ>, (3) 5395-3100 <JH1HNH> Fax: +81 (3) 3943-8282 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.jarl.or.jp/ President: Shozo Hara, JA1AN Vice President: Kazuo Niwa, JA1AYO Vice President: Tadashi Sugiyama, JH2XPV

Page 32: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 30

Executive Director: Takenobu Kaieda, JH1HNH [email protected] IARU liaison: Executive Director

12. Republik Of Korea (KARL). Korean Amateur Radio League [KARL] Updated: 02 JUN 2005 Location: KARL Building, 275-7 Yangiae-dong, Seocho-gu, Seoul 137-130 Address: C.P.O. Box 162, Seoul 100-601 Tel: +82 (2) 575-9580 <HQ> Fax: +82 (2) 576-8574 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.karl.or.kr President: Han, Jung Hoon, HL2AGG Vice President: Kim, Hyung Soo, HL2HTR Vice President: Chung, Sung Yoon, HL5BXJ General Manager: Lee Sunjae, HL2NF IARU liaison: Lee, Sungki, HL1IWD [email protected]

13. Macau (ARM). Associacao dos Radioamadores de Macau [ARM] Updated: 25 JAN 2005 Address: Box 6018, Macau SAR Email: [email protected] Web: http://www.arm.org.mo President: Savio Leong, XX9BB Vice President: Lao Kit Cheong, XX9KC Secretary: Chang Heng Pan, XX9BH IARU liaison: President

14. Malaysia (MARTS). Malaysian Amateur Radio Transmitters' Society [MARTS] Updated: 09 MAY 2005 Address: P.O. Box 10777, 50724 Kuala Lumpur Tel: +60 (4) 2285-181 <9M2KT> Email: Web: http://www.marts.org.my President: Phoa Kia Teck, 9M2KT Vice President: En. Abdul Rashid Bin Sultan, 9M2RS [email protected] Secretary: En. Bob Chee Lye Seng , 9M2CL Treasurer: En. Khoo Beng Huat, 9W2KB IARU liaison: President

15. Myanmar (BARTS). Burma Amateur Radio Transmitting Society [BARTS] Membership rights temporarily suspended

16. New Caledonia (ARANC). Association des Radio-Amateurs, de Nouvelle-Caledonie [ARANC] Address: P.O. Box 3956, Noumea 98847

Page 33: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 31

Tel: +687 271563 <FK8GM> Fax: +687 271563 <FK8GM> President: Jean-Philippe Torregrossa, FK8FK Secretary: Georges Toroti, FK8FS IARU Liaison: Eric Esposito, FK8GM [email protected]

17. New Zealand (NZART). New Zealand Association of Radio Transmitters [NZART] Location: Astral Tower Bldg. 5F, 88-90 Main St., Upper Hutt 6007 Address: P.O. Box 40-525, Upper Hutt 6415 Tel: +64 (4) 528-2170 <HQ> Fax: +64 (4) 528-2173 <HQ> Email: [email protected], [email protected] <HQ> Web: http://www.nzart.org.nz/nzart/ President: Bruce Douglas ZL2WP Vice President: John Lochhead, ZL4QS Secretary: Ms. Deborah Morgan, ZL2TDM IARU liaison: John Lochhead, ZL4QS

18. Pakistan (PARS). Pakistan Amateur Radio Society [PARS] Address: P.O. Box 1450, Islamabad 44000 Tel: +92 (51) 819077-819099 <HQ>, (51) 294125 <AP2MY>, (51) 273755 <AP2NK>, (51) 290705 <AP2HA> Fax: +92 (51) 827581 <HQ> Web: http://www.micro.net.pk/pars President: Nasir H. Khan, AP2NK [email protected] Secretary: M. Yunus Chaudhry, AP2MY [email protected] IARU liaison: Hasnat A. Bugvi, AP2HA

19. Papua New Guinea (PNGRS). Papua New Guinea Amateur Radio Society [PNGARS] Updated: 15 OCT 2002 Address:P.O. Box 141, Port Moresby Tel: +675 5471059 <P29KJC>, 7373544 <P29KAG>, 3257111 <P29KFS> Fax: +675 3258204 Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.qsl.net/pngars/ President: John Eggert, P29KJC Secretary: Andy Grosh, P29KAG IARU liaison:

20. Philippines (PARA). Philippine Amateur Radio Association [PARA] Updated: 06 JAN 2006 Location: 4/F Semicon Centre Building, Marcos Hi-Way, Pasig City, Metro-Manila Address: P.O. Box 4083, Manila Central 1080 Tel: +63 (2) 681-6229 <HQ>

Page 34: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 32

Fax: +63 (2) 681-6229 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.qsl.net/dx1par/ President: Eduardo Victor J. Valdez, DU1EV [email protected] Executive Vice-President: Rolando B. Pacana, Jr., DV1JYO External Vice-President & Acting Treasurer: Bienvenido Jose N. Panganiban, DU1BP Internal Vice-President: Danilo C. So, DU3BS IARU liaison: President PO Box 77, Up Diliman Post Office, 1144 Quezon City

21. Pitcairn Islands (PIARA). Pitcairn Island Amateur Radio Association [PIARA] Address: P.O. Box 88, Adamstown, Pitcairn Island, South Pacific Ocean via New Zealand. Tel: +872 (762) 337765; +81 (423) 71-5886 <VP6BK> Fax: +872 (762) 337767; +81 (423) 89-3824 <VP6BK> President: Tom Christian, VP6TC Secretary: Betty Christian, VP6YL IARU liaison: Kan Mizoguchi, VP6BK [email protected] 4-5-3 Sakuragaoka, Tama-shi, Tokyo 206-0013, JAPAN

22. Samoa (SARC). Samoa Amateur Radio Club [SARC] Updated: 03 AUG 2005 Address: P.O. Box 2015, Apia Tel: +685 24261 <5W1AT>, +685 7770013 <5W1AT cell> Fax: +685 23173 <Marty Maessen> President: Jim Moore, 5W1AC Secretary: Marty Maessen, 5W1AT [email protected] IARU liaison: Secretary

23. Singapore (SARTS). Singapore Amateur Radio Transmitting Society [SARTS] Updated: 20 JUN 2005 Address: G.P.O. Box 2728, Singapore 904728 Tel: +65 6353-3333 <9V1JN>, 6463-8961 <9V1WD> Fax: +65 6463-8961 <9V1WD> Web: http://www.sarts.org.sg President: Peter Cook, 9V1PC [email protected] Vice President: S. Jothnathan, 9V1JN [email protected] Updated: 14 OCT 2005 Hon Secretary: Ian Carnegie, 9V1WD Hon Treasurer: Quek Pen Chuan, 9V1YT [email protected] Council Member: Takehisa Sato, 9V1UU Council Member: Tan Lai Soon, 9V1AO Council Member: Dr. Alex Lee, 9V1AL IARU liaison: Vice President

Page 35: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 33

24. Solomon Islands (SIRS). Solomon Islands Radio Society [SIRS] Updated: 19 FEB 2005 Address: P.O. Box 418, Honiara Tel: +677 30057 <H44GP> President: Greg Pearson, H44GP [email protected] Secretary: IARU liaison:

25. Sri Lanka (RSSL). Radio Society of Sri Lanka [RSSL] Updated: 14 OCT 2004 Address: P.O. Box 907, Colombo Tel: +94 (11) 2614098 <4S7VK>, (11) 2853982 <4S7KE>, (11) 2588874 <4S7AK> Web: http://www.qsl.net/rssl President: Victor Goonetilleke, 4S7VK [email protected] "Shangri-la", 298 Madapatha Road, Piliyandala. Sri Lanka 1st Vice President: Ernest Amarasinghe, 4S7EA 2nd Vice President: Vasantha, 4S7VG Hony. Secretary: Kusal Epa, 4S7KE [email protected] Hony. Treasurer: Asantha Illesinghe, 4S7AK IARU liaison: President Awards Manager: 2nd Vice President

26. Thailand (RAST). Radio Amateur Society of Thailand [RAST] Updated: 14 JAN 2004 Address: G.P.O. Box 2008, Bangkok 10501 Tel: +66 (2) 618-4435 <HQ>, (2) 392-8672 <HS0ZDX>, (37) 328-041 <HS0ZDZ>, (2) 413-1768 <HS1YL> Fax: +66 (2) 618-4435 <HQ>, (2) 240-3665 <Tony Waltham>, (37) 328-042 <Ray Gerrard> Email: [email protected] Web: http://www.qsl.net/rast/ (English) http://www.rast.or.th/ (Thai) President: Mrs. Mayuree Chotikul, HS1YL 1st Vice President: Prasit Neelayothin, HS1DN 2nd Vice President: Tony Waltham, HS0ZDX [email protected] 3rd Vice President: Ray Gerrard, HS0ZDZ [email protected] 4th Vice President: Chaiyong Wongwuticomjon Secretary - Domestic: Winit Kongprasert, HS1CKC Secretary - International: 3rd Vice President Treasurer: Pornpimol Suksansompob, HS0VDX IARU liaison: 2nd Vice President

27. Tonga (ARCOT). Amateur Radio Club of Tonga [ARCOT] Address: c/o Manfred Schuster, P.O. Box 1078, Nuku'alofa Tel: +676 24110 <A35HN>, 22677 <A35MS> President: Hama Na'ati, A35HN

Page 36: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 34

Secretary: Manfred Schuster, A35MS IARU liaison: Secretary

28. Amerika Serikat (ARRL) atas nama pulau-pulau milik Amerika Serikat di Pasific. American Radio Relay League [ARRL] Address: 225 Main Street, Newington, CT 06111-1494 Tel: +1 (860) 594-0200 <HQ> Fax: +1 (860) 594-0259 <HQ> Email: [email protected] <HQ> Web: http://www.arrl.org President: Jim D. Haynie, W5JBP [email protected] Secretary: David Sumner, K1ZZ [email protected] IARU liaison: Rodney Stafford, W6ROD [email protected]

29. United Kingdom (RSGB) atas nama pulau-pulau milik Inggris di Pasific. Radio Society of Great Britain [RSGB] Address: Lambda House, Cranborne Road., Potters Bar, Herts. EN6 3JE Tel: +44 (1707) 659015 <HQ> Fax: +44 (1707) 645105 <HQ> Web: http://www.rsgb.org, http://www.rsgb.org.uk President: Bob Whelan, G3PJT Secretary and General Manager: Peter Kirby, G0TWW IARU liaison: General Manager [email protected]

30. Vanuatu (VARS) Vanuatu Amateur Radio Society [VARS] Updated: 29 MAY 2002 Address: P.O. Box 665, Port Vila Tel: +678 27821 <YJ8GP>, 23782 <YJ8RN> Fax: +678 27821 <YJ8GP>, 23782 <YJ8RN> President: Simon Pearl, YJ8GP Secretary: Rod Newell, YJ8RN [email protected] IARU liaison: Secretary

31. Vietnam (VARC). Vietnam Amateur Radio Club [VARC] Updated: 07 APR 2003 Address: 49 Ben Chuong Doung Str., District I, Ho Chi Minh City Tel: +84 8-829-4912 <XV2A>, 8-849-6993 <3W2SG>, 8-849-6993 <3W2KD> Fax: +84 8-829-4912 <XV2A>, 8-849-6993 <3W2SG>, 8-849-6993 <3W2KD> President: Nguyen Bac Ai, XV2A - 3W6AR 11 Bis Nguyen Dinh Chieu Str., District I, Ho Chi Minh City Vice President: Trinh Hau, 3W2LI Secretary: Tran Cong Hung, 3W2SG IARU liaison: Trinh Thai Hoang, 3W2KD - XV300S 4 Dong Xoai Str., Ward 13 Dist Tan Binh, H Chi Minh City

Page 37: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 35

HUBUNGAN ORGANISATORIS ANTARA

PEMERINTAH, PBB, ITU, IARU DAN ORARI

PEMERINTAHREPUBLIK

INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPOSTEL

UNITEDNATIONS

INTERNATIONALTELECOMMU-

NICATION UNION

INTERNATIONALAMATEUR RADIO

UNION (IARU)

IARUREGION

3

ORARI

Page 38: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 36

LOGO IARU

IARU

Page 39: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 37

ADMINISTRASI KOMUNIKASI RADIO

PENDAHULUAN.

Sesuai ketetapan pemerintah yang berlaku, anggota amatir radio diwajibkan untuk

melaksanakan administrasi yang timbul sebagai akibat suatu komunikasi. Administrasi tersebut berupa pengisian Logbook dan termasuk pula mengirimkan kartu QSL.

Pengisian logbook ini penting artinya, disamping kegunaannya sebagai catatan pribadi untuk keperluan pengiriman kartu QSL dan untuk mencatat alamat teman-teman berkomunikasi, suatu logbook adalah merupakan dokumen pelindung apabila pada suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

PENGISIAN LOGBOOK.

Logbook memuat Laporan komunikasi radio, merupakan keharusan berdasarkan peraturan yang berlaku, isinya meliputi:

1. Nama panggilan stasiun lawan bicara; 2. Hari, bulan dan tahun berkomunikasi;

3. Jam komunikasi dalam UTC; 4. Frekuensi atau band frekuensi yang digunakan berkomunikasi;

5. Mode yang digunakan (misalnya CW, SSB dan sebagainya); 6. Daya pancar;

7. RS(T) kinim dan RS(T) terima; 8. Isi pembicaraan. Logbook harus mempunyai halaman urut dan seluruh halaman logbook harus terkait merupakan suatu kesatuan. Logbook harus disimipan selama paling sedikit 2 tahun terhitung tanggal komunikasi terakhir.

Page 40: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 38

KARTU QSL.

Mengirim kartu QSL adalah merupakan suatu kewajiban seorang amatir radio pada penyelenggaran

komunikasi radio, begitu juga halnya dengan membalas kartu-kartu SWL. Kartu QSL adalah pengakuan tertulis bahwa QSO sudah terjadi dengan baik. Pada hakekatnya

pengakuan ini tidak harus berupa suatu kartu, dapat dengan secarik kertas saja. Akan tetapi demi keseragaman, terutama bila QSL dikinim lewat Biro QSL, maka bentuk QSL ditentukan berupa kartu dengan ukuran 90MM x 140 MM.

Dalam kantu QSL dituliskan data penting mengenai komunikasi, yang isinya meliputi: 1. Nama panggilan stasiun sendiri dan stasiun lawan bicara; 2. Hari , bulan dan tahun berkomunikasi; 3. Jam berkomunikasi dalam UTC; 4. Frekuensi atau band frekuensi yang digunakan berkomunikasi; 5. Mode yang digunakan (misalnya CW, SSB dan sebagainya); 6. RS(T) kirim. Contoh kartu QSL.

Page 41: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 39

KEGIATAN SWL.

Dalam dunia radio amatir, kegiatan short wave listening diartikan memonitor komunikasi radio yang dilakukan antar stasiun radio amatir oleh seorang short wave listener (SWL), mencatat signal (RST) yang diterimanya untuk selanjutnya dapat mengirinikan Kartu SWL kepada salah satu atau kedua stasiun yang berkomunikasi tersebut.

Stasiun yang menerima kartu SWL wajib membalas dengan kartu QSL dengan

mencantumkan secara jelas bahwa kartu ini merupakan balasan kartu SWL. Kegiatan ini sangat mengasyikkan dan untuk para SWL tersedia berbagai award yang

diterbitkan oleh rekan-rekan amatir radio berbagai negara termasuk ORARI. Sehingga rekan-rekan tingkat pemula dan siaga mendapatkan peluang untuk memperoleh award mancanegara. Contoh kartu SWL

Kartu SWL memuat data sebagai berikut ini. 1. Nama panggilan stasiun sendiri, stasiun yang berbicara dan stasiun lawan bicaranya; 2. Hari , bulan dan tahun berkomunikasi; 3. Jam berkomunikasi dalam UTC; 4. Frekuensi atau band frekuensi yang digunakan berkomunikasi; 5. Mode yang digunakan (misalnya CW, SSB dan sebagainya); 6. RS(T) terima.

Page 42: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 40

CARA PENGISIAN DATA PADA KARTU QSL DAN SWL.

Suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian ialah bahwa dalam menuliskan data pada kartu QSL

jangan sampai terdapat coretan atau ada data yang dihapus dan diganti. Apabila pada pengisian data pada kartu QSL ternyata terdapat kesalahan, maka jangan dihapus

kemudian diganti, seyogyanya kartu QSL diganti yang baru.

Untuk keperluan memperoleh nugraha, maka QSL Card diperlakukan seperti halnya suatu kwitansi, sehingga tidak boleh ada tulisan-tulisan yang mengalami perubahan misalnya dicoret, dihapus, ditindih dan sebagainya. Pengisian tanggal QSO.

Dalam komunikasi radio, pengisian tanggal berdasarkan peraturan internasional yang berlaku. Berdasarkan Radio Regulation Article S2.3, maka penanggalan yang digunakan adalah Gregorian Calendar. Ialah penanggalan Masehi seperti yang kita gunakan sekarang.

Penulisan tanggal diatur sesuai Radio Regulation Article S2.4, yaitu dimulai dengan tanggal, bulan dan diakhiri dengan tahun, seperti cara yang kita gunakan sekarang ini. Adapun penulisan nama bulan dapat disingkat dengan Jan, Feb, Mar, Apr, May, Jun, Jul, Aug, Sep, Oct, Nov dan Dec. Pengisian jam.

Penggunaan jam juga diatur secara internasional, ialah pada Radio Regulation Article S2.6. Jam yang digunakan adalah UTC (Universal Time Coordinated). Jam UTC adalah ekuivalen dengan jam GMT ialah jam matahari pada meredian 00 (meredian Greenwich, Inggris).

Waktu UTC adalah ekuivalen dengan WIB dikurangi 7, WITA dikurangi 8 atau WIT dikurangi 9.

Cara penulisan jam menggunakan 4 angka yang terdiri atas dua angka jam diikuti dengan dua angka menit, misalnya 18:15.

Perlu diperhatikan bahwa untuk Indonesia, pergantian hari adalah pada jam 07.00 WIB. Sehingga bila komunikasi dilakukan misalnya pada jam 06.00 WIB pada tanggal 5 Januari, maka jam QSO adalah 23.00 UTC tanggalnya masih berada pada tanggal 4 Januari. Pengisian frekuensi.

Kolom frekuensi diisi dengan frekuensi atau dapat juga diisi dengan band yang digunakan, misalnya

80 M, 40 M, 20 M dan sebagainya. Apabila yang diisikan adalah frekuensi, maka ditulis dalam MHz dengan angka yang tidak perlu terlalu detail, misalnya 3.8MHz, 7MHZ, 145MHz dan sebagainya. Pengisian RS(T).

Untuk komunikasi dengan mode telefoni (phone), kolom RS(T) diisi dengan RS saja, misalnya 58,

59 dan sebagainya, penggunaan angka-angka tambahan +20dB, +30dB dan sebagainya, pada hakekatnya tidak diperlukan. Pada komunikasi telegrafi (CW) diisi angka RST, misalnya 599, 579 dan sebagainya.

Page 43: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 41

CARA PENGIRIMAN KARTU QSL DAN SWL.

Pengiriman kartu - kartu QSL dapat dilakukan dengan mengirim langsung ke alamat

(direct) atau dapat juga lewat Biro QSL (via bureau). Untuk kirim kartu ke luar negeri, biasanya dilakukan lewat biro QSL (via bureau), cara ini

dipandang lebih hemat daripada dikirim langsung (direct), untuk mendapatkan balasan dengan cepat, maka perlu disertakan SASE (self addressed stamp envelope), yaitu sebuah amplop yang sudah ditulisi nama dan alamat kita sendiri dan ditempeli prangko.

Oleh karena kita tidak mungkin mendapatkan perangko dan negara yang bersangkutan, maka uang perangko diganti dengan’ IRC (International Reply Coupon) atau green stamp (uang satu dollar US).

Kegiatan QSL-ing ini erat kaitannya dengan kegiatan memburu nugraha (award hunting).

Page 44: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 42

MENDIRIKAN STASIUN RADIO AMATIR PERALATAN DAN FASILITAS YANG DLPERLUKAN

RUANGAN STASIUN.

Perangkat radio amatir buatan pabrik makin hari makin kecil dimensinya, sehingga relatif

makin kecil ruangan yang diperlukan untuk menyusun suatu stasiun radio amatir. Dengan sebuah meja ukuran setengah biro, seorang amatir radio sudah dapat menyusun sebuah stasiun untuk UHF, VHF dan HF dengan mode phone maupun CW dan cukup ruang untuk menuliskan data QSO pada logbook.

Oleh karena sesuai peraturan yang berlaku, seorang amatir radio hanya diperbolehkan memiliki stasiun dengan alamat yang sama dengan alamat pemilik IAR, maka pemikiran penempatan stasiun ini tentu saja ke rumah kita.

Untuk menentukan dimana letak stasiun dirumah, akan sangat tergantung dari situasi rumah, keadaan keluarga serta selera pribadi masing-masing amatir radio. Namun sekiranya perlu diingat bahwa penentuan letak hendaknya jangan terlalu egoistis, harus selalu diperhatikan kepentingan anggota keluarga yang lain. Partisipasi keluarga terhadap kegiatan kita sangat diperlukan.

Secara relatif, penentuan letak stasiun akan sangat mudah apabila didalam rumah hanya ada satu alternatif saja. Makin besar rumah dan makin banyak alternatif untuk meletakkan stasiun radionya serta makin banyak anggaran yang tersedia untuk itu, maka pengambilan keputusan menjadi makin sulit.

Beberapa rekan amatir radio menyenangi letak stasiun didalam kamar tidur sehingga tidak mengganggu anggota keluarga lain yang sedang menikmati siaran TV, sedang belajar ataupun sedang menemui tamu. Bila tengah malam propagasi bagus, dengan mudah dapat menggapainya. Akan tetapi bila kita tidak tidur sendiri, maka mau tidak mau harus beroperasi “CW only”.

Rekan amatir radio lain menyenangi letak stasiun dekat dengan dapur agar mudah mengambil air minum ataupun dekat kamar mandi. Kesemuanya itu sangat tergantung kepada keadaan masing-masing amatir radio untuk mencapai operating conveniency yang optimal. Sudah barang tentu apabila tersedia kamar tidur cadangan akan sangat menguntungkan.

Cara mengatur letak peralatan agar sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan dan pencabutan kembali kabel koaksial dan transmitter, memudahkan pemasangan dan pencabutan kembali kabel power supply dan jaringan listrik. Hal ini sangat penting untuk tindakan keamanan dan kemungkinan bahaya petir terutama pada musim penghujan.

Page 45: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 43

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keteraturan letak kabel-kabel penghubung untuk menghindari salah sambung yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Pemberian tanda-tanda yang cukup jelas dimengerti dan mudah terbaca, baik untuk kabel-kabel koaksial maupun kabel-kabel penghubung lainnya. Setiap hubungan hendaknya menggunakan socket. Penggunaan berbagai jenis socket yang tepat dapat menghindarkan salah tancap.

Meletakkan CW keyer diatur cukup rendah sehingga tangan tidak cepat lelah untuk operasi pada jangka lama dan menghindarkan terjadinya banyak kesalahan dalam mengetuk. Letak keyer setinggi tangan kursi tempat duduk anda adalah letak yang cukup ideal. Keyer perlu diberikan pemberat yang cukup sehingga tidak mudah tergeser atau dapat dipasang mati di meja.

Grounding adalah suatu hal yang seringkali diabaikan, padahal fungsinya sangat penting Ground ini sangat penting untuk keamanan dari bahaya kortsluiting disamping itu juga penting agar pancaran radio anda dapat lebih sempurna. Untuk ini maka letak stasiun anda makin baik bila makin mudah mencapai ground. Ground yang paling mudah dan cukup andal adalah dengan cara memasukkan kabel tembaga yang cukup besar ke dalam sumur. TRANCEIVER.

Bagi rekan amatir radio yang menggunakan perangkat homebrew, dari segi keamanan

perlu diperhatikan adanya kelengkapan kotak, terutama penutupan bagian-bagian yang ada tegangan listriknya dan yang memancarkan RF. Hal ini seringkali diabaikan pada pesawat-pesawat homebrew.

Perlu adanya pemberian tanda batas frekuensi untuk menghindarkan pelanggaran bandplan. Penggunaan frequency counter sangat dianjurkan untuk keperluan ini. Pembuatan frequency counter ini relatif dapat dilaksanakan dengan biaya yang cukup terjangkau dan dapat dirangkai sendiri. Bila anda sudah mampu merangkai homebrew transmitter, maka tidak akan ada kesulitan untuk merangkai frequency counter.

Kestabilan osilator perlu diperhatikan agar pancaran anda tidak lari kemana-mana sehingga menimbulkan kejar-kejaran dan masuk ke frekuensi rekan lain dan membuat kacau suasana. Penggunaan osilator kristal ataupun penggunaan PLL cenderung dapat menolong dengan segala kerugiannya tentunya.

Jenis antena yang paling sederhana adalah antena dipole, cukup dengan membentangkan seutas kawat sepanjang setengah lambda diikatkan pada dua batang pohon. Jenis antena berikutnya adalah antena ground plane dan yang lain lagi adalah antena Yagi. Antena Yagi adalah antena yang dapat diarahkan menuju titik tujuan pada arah tersebut antena ini memberikan signal lebih besar dibanding dengan dipole.

Mengenai cara meletakkan antena perlu pula mendapat perhatian. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa memasang antena VHF dipuncak gunung akan dapat mencapai jangkauan yang sangat jauh dan meletakkan antena HF didekat laut akan sangat menguntungkan untuk DX-ing. Namun dalam kebanyakan hal pemilihan tempat demikian tidaklah mungkin sehingga tempat meletakkan antena merupakan kompromi dari apa yang dimiliki.

Page 46: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 44

Namun ada petunjuk yang dapat dihimpun oleh penulis tentang letak antena adalah sebagai berikut:

1. Letakkan pada ketinggian yang cukup agar mampu memberikan hasil cukup baik. 2. Cukup jauh dari antena TV, jaringan listrik dan jaringan telepon, paling tidak 5 meter.

Hindarkanlah bentangan dipole sejajar dengan kabel listrik maupun kabel telepon

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak ada pembatasan mengenai pemilikan jenis antena. Seorang amatir tingkat siaga dapat juga memiliki antenna untuk 20 meter (misalnya untuk keperluan SWL). SWR METER.

SWR adalah singkatan dari istilah Standing Wave Ratio, sedang SWR meter adalah alat

untuk mengukur SWR. Alat ini penting untuk setiap stasiun radio. Dapat dipasang diantara pesawat transmitter dan koaksial kabel yang menuju ke antena. Harus dijaga agar SWR meter menunjukkan angka yang rendah, sedapat mungkin 1.1. Apabila SWR meter menunjukkan angka di atas 1.5 berarti antena tidak match. Kalau transmit terus, dalam jangka waktu yang lama, pesawat akan menjadi panas. Apabila dilanjutkan lagi, pesawat dapat mengalami kerusakan.

Perlu dijaga agar SWR tetap menunjukkan angka yang rendah, hal ini dimaksudkan agar pesawat awet. Kecuali itu SWR yang rendah memberikan kemungkinan bekerja pada band yang cukup lebar dengan tanpa menjalankan tuner.

Sangat menguntungkan bila SWR meter tetap terpasang agar setiap saat kemungkinan terjadinya perubahan SWR dapat cepat diketahui dan segera dapat diainbil langkah-langkah dan tidak keburu merusakkan pesawat. Walaupun disadari bahwa adanya penambahan alat tersebut akan menambah sedikit losses akan tetapi keamanan lebih terjamin.

SWR meter yang dilengkapi dengan tuner dapat menambah kelebaran frekuensi kerja, akan tetapi juga akan sedikit menambah losses. Kebanyakan rekan amatir radio lebih menyukai berusaha mengeset antena dengan SWR serendah mungkin dari pada harus menggunakan tuner. Antena dengan SWR 1 : 1 biasanya sudah dianggap cukup baik dan sudah dapat memberikan kelebaran band yang cukup. TOWER.

Telah diuraikan di depan bahwa letak antena diupayakan mempunyai ketinggian yang cukup, untuk itu dapat digunakan benda-benda alam yang ada di sekeliling stasiun misalya pohon kelapa, pohon cemara dan sebagainya untuk mengikatkan dipole.

Page 47: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 45

Dengan tambahan sedikit, menara air di rumah dapat pula berfungsi ganda untuk menempatkan antena, ataupun bahkan penambahan sedikit bahan pada bubungan rumah anda dapat pula memenuhi kebutuhan.

Apabila benda-benda alam tersebut di atas tidak didapatkan, maka sebatang bambu dapat pula digunakan untuk menyangga antena ataupun mungkin seseorang lebih menyukai pipa air minum yang disusun secara teleskopik. Bila ini dipandang kurang cukup, maka diperlukan pembuatan tower.

Dua jenis tower yang akan dipergunakan sebagai contoh disini adalah: a. Tower susun

Biasanya tower ini terdini atas rangka dan besi beton atau pipa kecil disusun berbentuk prisma segitiga atau bias segi-empat. Agar tower ini dapat berdiri tegak maka diperlukan kabel baja penegang. Gunakan kabel untaian serabut baja, kabel tunggal akan lebih mudah putus dan juga sulit ditekuk. Untuk menjaga agar kabel penegang tidak resonansi dengan antena, maka kabel dibagi dalam segmen-segmen dan di antaranya diberikan isolator. Kabel penegang ditambatkan ke tanah dengan angkor yang kokoh pada jarak 60-80 persen panjang tower, diukur dari dasar tower.

Tower jenis ini mempunyai keuntungan antara lain adalah bahwa bongkar-pasangnya relatif gampang, sehingga memberikan kemudahan untuk dipindah-pindahkan bila diperlukan. Lebar band yang melebihi ketentuan, adanya harmonic serta timbulnya spurious perlu diperhatikan benar dan dihindarkan agar tidak mengganggu rekan lain serta mengganggu tetangga. Bagi rekan amatir radio yang menggunakan perangkat transceiver buatan pabrik, tersedia berbagai macam pilihan jenis serta merk. Untuk dapat melakukan pemilihan yang tepat, maka harus diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Misalnya pesawat radio komersial, tidak boleh digunakan untuk kegiatan radio amatir. Kecuali bila semua komponennya dicabuti dan komponen cabutan tadi dirakit menjadi perangkat homebrew sehingga mendapatkan IPPRA.

Seseorang akan melakukan QSO dengan rekan-rekan seIndonesia pada band 80 meter, sedangkan IAR-nya tingkat siaga, maka pilihan perangkat akan jatuh kepada perangkat yang daya pancaranya tidak melebihi ketentuan yang berlaku.

Pada pembelian perangkat second hand perlu diperhatikan powernya, jangan sampai melebihi apa yang tercantum pada spesifikasi. Power sebuah transmitter buatan pabrik dapat diubah menjadi lebih tinggi dari spesifikasinya, akan tetapi ini akan memperpendek umurnya dan dapat menimbulkan adanya gangguan-gangguan.

Perlu diperhatikan pula adanya fuse pada kabel penghubung transmitter dengan power supply. Fuse ini berhubungan dengan dioda pengaman yang terdapat di dalam pesawat, berguna agar apabila hubungan plus dan minus ke power supply terbalik, maka ia akan putus sehingga pesawat kita tidak menjadi rusak.

Page 48: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 46

Sebelum mulai beroperasi, perlu dicheck terlebih dahulu apakah tnansmisi kita menimbulkan gangguan terhadap perangkat elektronik tetangga (radio, TV, sound system, telepon dsb).

b. Free Standing Fixed Tower

Tower susun relatif akan memerlukan tempat yang luas untuk menambatkan kabel penegang. Bila tower jenis ini kurang dapat diterima, dapat didirikan free standing fixed tower.

Tidak seperti halnya dengan tower susun, tower jenis ini praktis tidak untuk dibongkar-pasang. Biayanyapun tidak berbeda terlalu jauh dibanding tower susun.

Apabila digunakan antena pengarah, diperlukan rotator yang dipasang di ujung atas tower. Agar rotator tidak banyak menahan beban samping, maka di ujung atas tower ditempatkan sebuah bearing dan rotator ditempatkan di bawahnya.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka tinggi maksimum tower sedemikian sehingga tinggi antena tidak melebihi 25 meter, diukur dari permukaan tanah. Penempatan tower di atas suatu bangunan memerlukan izin khusus.

Bagi rekan amatir yang tinggal di dekat bandara, maka tinggi antena disesuaikan dengan

peraturan yang berlaku.

POWER SUPPLY.

Power supply dapat pula dibuat sendiri dengan mudah, jauh lebih mudah dari pada

membuat transmitter homebrew. Hasilnya akan lebih handal dari pada membeli power supply dengan merk yang belum terkenal. Yang perlu diperhatikan pada power supply adalah jangan sampai terjadi voltage drop pada saat diberikan beban maksimum. Voltage drop akan dapat merusakkan transmitter. Pembelian power supply untuk merk-merk yang belum terkenal, perlu diperhatikan komponen-komponennya, secara visual dapat diperhatikan besarnya trafo dan besarnya kondensator untuk dapat memperkirakan secara visual kemampuannya. Setelah itu perlu ditest dengan pembebanan. Jangan percaya begitu saja pada tulisan yang terdapat pada kotak power supply tersebut.

Kelengkapan voltmeter pada power supply adalah sangat penting agar kita dapat

mengamati setiap saat voltase yang dihasilkannya demi keawetan pesawat kita.

Page 49: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 47

KEYER.

Berbagai macam keyer terdapat di pasaran, baik yang elektronik maupun yang biasa.

Pemilihan jenis mana sangat tergantung pada kesukaan anda masing-masing. Untuk kecepatan ketukan 20 WPM ke bawah, maka keyer yang tidak elektronik biasanya masih dapat digunakan. Akan tetapi untuk ketukan di atas 20 WPM, pada umumnya memerlukan keyer elektronik.

Baik keyer yang biasa maupun yang elektronik dapat dibuat sendiri dengan mudah serta biaya yang masih terjangkau oleh rata-rata rekan amatir radio. Keyer elektronik mempunyai pedal horisontal. Pencetan kekiri memberikan signal “dah” dan ke kanan memberikan “dit”. Jumlah “dit” atau “dah” akan tergantung dari pengaturan kecepatan dan lamanya pencetan.

Disamping itu terdapat pula jenis keyer yang dinamakan “semi automatic action key”. Keyer ini mempunyai pedal yang horisontal, pencetan ke kiri akan memberikan signal “daa” sedangkan pencetan ke kanan akan memberikan signal “dit”. Jumlah signal “dit” tergantung dari lamanya pencetan. ANTENA.

Antena mempunyai dua fungsi penting ialah mengubah getaran listrik yang dihasilkan

oleh transmitter anda menjadi gelombang elektromagnetik yang kemudian memancar menuju ke sasaran, ialah teman anda ber-QSO. Fungsi kedua adalah sebaliknya menerima pancaran gelombang elektromagnetik dari rekan kita dan mengubahnya menjadi getaran listrik yang kemudian oleh receiver kita diolah sehingga menjadi informasi.

Dengan demikian dapat kita fahami bahwa antena mempunyai peranan yang sangat penting pada keseluruhan sistem komunikasi. Makin bagus antena makin jauh dapat memancarkan gelombang radio kita. Dengan antena yang tidak bagus, maka sekalipun transmitter kita adalah yang tercanggih di dunia, tidak akan mampu berbuat banyak. Keberhasilan kita menyusun stasiun radio yang baik sangat tergantung dari sistem antena.

Antena dapat kita buat sendiri dengan amat mudah, jauh lebih mudah daripada membuat peralatan yang lain. Biayanyapun relatif sangat murah, padahal fungsinya amat menentukan. Antena dapat kita sempurnakan designnya setiap waktu dengan tanpa membeli bahan yang baru. KABEL KOAKSIAL.

Kabel koaksial berfungsi menyalurkan getaran listrik yang dihasilkan oleh transmitter ke

antena dan sebaliknya menyalurkan getaran listrik dari antena ke receiver.

Untuk penyalur getaran listrik dari dan ke antena tersebut di atas, kita dapat menggunakan berbagai macam kabel ialah kabel tunggal, twin lead (seperti untuk TV hitam putih), kabel paralel (seperti tangga tali) dan dapat pula menggunakan kabel koaksial.

Page 50: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 48

Di pasaran terdapat berbagai macam merk dan berbagai macam ukuran besarnya. Besarnya kabel koaksial akan banyak berpengaruh pada losses, makin besar ukurannya, losses cenderung makin kecil. Disamping ukuran besarnya, maka kabel koaksial mempunyai ukuran yang penting ialah impedansi. Biasanya perangkat kita mempunyai impedansi 50 ohm

Apabila kabel koaksial terlampau panjang, untuk merapikannya jangan digulung sehingga merupakan lingkaran, karena hal ini akan dapat mempengaruhi impedansinya, KESIAPAN TEKNIS STASIUN.

Sebelum mulai melakukan komunikasi radio kita harus mengatur keadaan stasiun, sehingga: 1. Tidak mengeluarkan daya melebihi daya maksimum yang diizinkan untuk masing-masing

tingkat. 2. Tidak mengeluarkan interferensi yang merugikan (harmful/ interference) yang dapat mengganggu

stasiun radio dan peralatan lain. 3. Lebar band pancarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. DOKUMEN KELENGKAPAN STASIUN.

Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka setiap stasiun radio amatir harus dilengkapi: a. Rekaman IAR. b. IPPRA asli. c. Papan nama (perhatikan dan SK Dirjen Postel). d. Diagram instalasi. e. Buku pedoman alat pemancar dan skemanya. f. Logbook Berdasarkan peraturan yang berlaku, logbook harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Berisi data-data percakapan yang terdiri atas:

a. Hari, bulan dan tahun. b. Jam ber-QSO dalam UTC. c. Nama panggilan stasiun lawan bicara. d. Band frekuensi. e. Kelas emisi. f. Daya pancar.

Page 51: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 49

2. Logbook harus mempunyai halaman urut 3. Setelah logbook penuh, harus disimpan paling sedikit 2 tahun, dihitung dan tanggal QSO

terakhir. Perlengkapan lain dan suatu stasiun amatir radio dapat berupa: a. Jam dan kalender, diperlukan untuk setiap stasiun radio amatir agar logsheet dapat diisi

sesuai peraturan yang berlaku Penggunaan jam dengan display angka sampai 24 akan lebih memudahkan operasi.

b. Band Plan, digunakan agar kita selalu dapat ingat apakah kita bekerja pada segmen yang benar.

c. Peta Radio Amatir, penting untuk DX-ing dan SWL-ing, agar dapat mengetahui letak negara yang bersangkutan sehingga arah antena kita dapat tepat.

d. Tabel alokasi prefix, berguna pula bila kita melakukan SWL untuk mengetahui amatir dan negara mana yang sedang QSO, sekaligus persiapan DX-ing.

e. Kelengkapan suatu stasiun radio amatir dengan QSL-card serta kebiasaan mengisinya sehabis QSO merupakan hal yang sangat menguntungkan diri sendiri, karena rekan rekan menjadi senang terhadap kita

PERALATAN PELENGKAP.

a. AVO Meter

Alat ini berfungsi sebagai alat ukur Ampere, Voltase baik AC maupun DC serta mengukur besarnya tahanan. Sehingga bila pada suatu saat terdapat gangguan pada stasiun, dapat segera dicheck sebab-sebabnya sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

b. Toolkit

Tersedianya toolkit pada stasiun memungkinkan diatasinya gangguan kecil-kecilan secara baik. Penggunaan alat yang tidak tepat akan dapat merusakkan perangkat.

c. Solder dan Patri

Tersedianya solder dan patri pada stasiun radio akan sangat bermanfaat, untuk memungkinkan gangguan pada sambungan sambungan dapat segera teratasi. Timah patri untuk ini biasanya digunakan yang angkanya 60/40

Page 52: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 50

ALAT DAN TINDAKAN PENGAMANAN PENANGKAL PETIR.

a. Terjadinya petir dan fungsi penangkal petir.

Gesekan antara dua gumpalan udara, misalnya apabila di udara terdapat angin yang bertiup pada arah yang berbeda, dapat menimbulkan adanya listrik statik pada gumpalan udara tersebut. Gumpalan udara yang bermuatan listrik ini, ada yang muatannya positif dan ada yang negatif, kemudian bergerak sesuai arah angin dan berusaha untuk melepaskan kembali muatan listriknya. Bila gumpalan udara yang bermuatan listrik positif bertemu dengan gumpalan udara dengan muatan yang berlawanan, maka pada jarak yang cukup dekat akan melepaskan muatan listriknya, terjadilah bunga api listrik yang disertai suara yang kita sebut petir. Apabila gumpalan udara bermuatan listrik tadi tidak bertemu dengan gumpalan udara lain muatannya berlawanan, maka bila cukup dekat dengan bumi, akan berusaha untuk melepaskan muatannya ke bumi. Bila ada pohon atau rumah maka pelepasan muatan listrik tersebut disalurkan melalui pohon atau rumah tersebut. Sehingga pohon atau rumah yang digunakan untuk penyaluran pelepasan muatan listrik tersebut dikatakan “disambar petir”.

Pelepasan muatan listrik ke bumi tersebut akan lebih disukai bila disalurkan melalui konduktor yang baik, misalnya melalui kabel tembaga yang ditanamkan kedalam bumi cukup dalam serta menjulang ke langit cukup tinggi, lebih disukai lagi bila ujung atasnya runcing. Inilah yang disebut alat penangkal petir.

Apabila disamping rumah dipasang sebuah penangkal petir, yang lebih tinggi dan rumah tersebut, maka petir lebih suka menyambar penangkal tadi dari pada menyambar rumah itu. Jadi fungsi penangkal petir sebenarnya bukan menolak datangnya petir, akan tetapi menyediakan saluran yang bagus bagi udara yang bermuatan listrik untuk membuang muatan listriknya ke bumi. Jadi marilah istilah penangkal petir tersebut di atas kita baca saja sebagai “penyalur petir” atau “penangkap petir”

Suatu antena juga terbuat dan bahan konduktor yang baik, koaksialnya juga konduktor yang baik dan di ground secara baik pula, maka antena adalah juga merupakan penyalur petir yang baik. Sekarang mungkinkah kita mengamankan antena dan sambaran petir.

Suatu cara agar antena terhindar dari sambaran petir adalah dengan menempatkan banyak penangkal petir mengelilingi antena, merupakan pagar yang tingginya melebihi antena itu, sehingga gumpalan awan yang bergerak tadi sebelum mencapai antena dihadang terlebih dahulu oleh penangkal petir. Namun hal ini praktis tidak akan kita lakukan, karena biayanya yang terlampau tinggi. Teknik pemagaran ini hanya digunakan pada gudang gudang atau pabrik bahan peledak agar instalasi tersebut terhindar dari petir.

Page 53: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 51

Penempatan penangkal petir di atas antena dapat juga sedikit memberikan pertolongan karena sebagian petir akan lewat penangkal tersebut, akan tetapi tidak ada jaminan untuk secara sempurna terhindar. Sebagian akan tetap menyalur lewat antenna dan walapun yang mengalir lewat antenna ini amat sangat kecil, pesawat akan tetap rusak.

Mengingat hal tersebut di atas, maka lokasi stasiun di dalam kamar tidur dan penempatan perangkat di dekat tempat tidur anda, perlu dipertimbangkan secara masak untung dan ruginya, khususnya mengenai bahaya petir ini.

Sekarang pemikiran kita tujukan saja kepada tindakan untuk menghindarkan pesawat dari akibat petir, ini tidak sulit yaitu: 1. Cabut kabel koaksial sehabis pakai, jauhkan dari perangkat, letakkan ujungnya diatas bumi. 2. Jangan mengudara pada saat ada kemungkinan terjadinya petir. misalnya pada waktu hujan. 3. Lepaskan hubungan power supply dan jaringan PLN. karena petir dapat pula menyambar kabel listrik PLN di jalan, yang akibatnya dapat sampai pula ke power supply terus - ke pesawat. b. Alat kecil penghindar petir.

Di pasaran terjual pula alat kecil penangkal petir yang berfungsi sebagai penyaring. Alat ini akan menyalurkan frekuensi radio ke dalam pesawat dan membuang aliran petir ke bumi. Alat ini dapat pula sedikit menolong, akan tetapi tidak dianjurkan kepada rekan-rekan amatir radio untuk menggantungkan keamanan kepada alat tersebut. INSPEKSI TOWER.

Tower yang di-galvanis akan jauh lebih tahan karat daripada yang tidak. Baut - baut tower

yang terbuat dan bahan stainless steel akan lebih tahan karat. Khususnya untuk tower-tower yang tidak ter-galvanis perlu adanya inspeksi secara

periodik, setidak-tidaknya setahun sekali. Sehingga segala macam perubahan yang terjadi segera dapat terdeteksi dan dapat diambil tindakan pengamanan secara dini

PEMASANGAN ANTENA.

Apabila jaringan listrik PLN di lokasi stasiun tidak terisolasi, maka khususnya untuk antena jenis dipole perlu diperhatikan agar apabila tali pengikat putus tidak menimpa kawat listrik yang terbuka tersebut. Penggunaan kabel terisolasi untuk antena dipole akan lebih menambah keamanan.

Khususnya untuk antena inverted V, maka ujung-ujung dipole perlu ditempatkan pada ketinggian yang cukup sehingga tidak terjangkau oleh tangan manusia.

Page 54: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 52

PENGGUNAAN STECKER/SOCKET.

Ujung kabel power supply yang untuk ditancapkan ke jaringan listrik harus diberikan stecker yang sesuai, jangan dibiarkan telanjang. Untuk ujung kawat yang tidak boleh kena aliran listrik PLN diberikan socket yang jenisnya lain untuk menghindarkan salah tancap. Konektor lain-lainnya diusahakan agar jenisnya berlainan pula. Selanjutnya perlu pemberian tanda tanda yang jelas, mana yang positif dan mana yang negatif ISOLASI SAMBUNGAN.

Semua sambungan kawat harus terisolasi dengan baik sehingga terhindar dari hubungan pendek. Sedapat mungkin semua sambungan disolder sehingga tidak mudah lepas yang dapat berakibat mengganggu operasi.

Page 55: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 53

PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI RADIO AMATIR

Berdasarkan S.K. Ketua Umum No.050/OP/KU/2000

MF - 160 METER 1,800 - 2,000 1,830 - 1,835 1,830 - 1,850 1,850 - 2,000

CW CW DX WINDOW PHONE DX WINDOW PHONE

200HA1A 200HA1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E

Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak

HF - 80 METER 3,500 - 3,900 3,500 - 3,510 3,510 - 3,775 3,775 - 3,805 3,805 - 3,900

CW CW DX WINDOW PHONE PHONE DX WINDOW PHONE

200HA1A 200HA1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak Bagi tingkat Siaga tidak dibenarkan berhubungan dengan Luar Negeri.

HF - 40 METER

7,000 - 7,100 7,025 - 7,040 7,040 - 7,080 7,080 - 7,100

CW DATA PHONE PHONE DX WINDOW

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 16K0G1B 16K0G2B

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak Bagi tingkat Siaga hanya menggunakan mode CW pada Frekuensi 7,000 - 7,035 Mhz dan tidak berhubungan dengan stasiun Luar Negeri

HF - 30 METER

10,100 - 10,150 10,140 - 18,150

CW DATA

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 1K20F2B 2K20G1B 2K20G2B 2K20A2A 2K20A2B

Band ini hanya untuk tingkat Penegak

Page 56: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 54

HF - 20 METER 14,000 - 14,350 14,070 - 14,112 14,112 - 14,350

CW DATA PHONE

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E

Band ini hanya untuk tingkat Penegak

HF - 17 METER 18,068 - 18,168 18,100 - 18,110 18,110 - 18,168

CW DATA PHONE

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E

Band ini hanya untuk tingkat Penegak

HF - 15 METER 21,000 - 21,450 21,070 - 21,150 21,150 - 21,450

CW DATA PHONE

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 16K0G1B 16K0G2B

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak Bagi tingkat Siaga hanya menggunakan moda CW pada Frekuensi 21,000-21,100 Mhz dan tidak diijinkan berhubungan dengan Luar Negeri.

HF - 12 METER 24,890 - 24,990 24,920 - 24,930 24,930 - 24,990

CW DATA PHONE

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E

Band ini hanya untuk tingkat Penegak

Page 57: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 55

HF - 10 METER 28,000 - 28,700 28,050 - 28,150 28,150 - 28,300 28,150 - 29,300 29,300 - 29,510 29,510 - 29,580 29,580 - 29,620 29,620 - 29,680 29,680 - 29,700

CW DATA INT’ BEACON PHONE SATELLITE REPEATER INPUT FM SIMPLEX REPEATER OUTPUT FM SIMPLEX

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 16K0G1B 16K0G2B

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak. Bagitingkat Siaga hanya menggunakan moda CW pada Frekuensi 28,000 -28,400 Mhz dan tidak berhubungan dengan Luar Negeri. Segmen Satellite hanya untuk komunikasi melalui Satellite.

VHF - 6 METER

50,000 - 54,000 50,000 - 50,100 50,100 - 51,000 52,000 - 52,000 52,000 - 54,000

CW BEACON PHONE DATA PHONE

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 16K0G1B 16K0G2B 16K0F3E

Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak

VHF - 2 METER 144,00 - 148,00 144,00 - 144,10 144,10 - 144,20 144,20 - 144,28 144,28 - 144,38 144,40 - 144,48

145,00 145,02 - 145,78 145,80 - 146,00 146,02 - 146,28 146,30 - 146,60 146,62 - 146,88 146,90 - 148,00

CW E.M.E DATA EXPERIMENT SSB PHONE FM SIMPLEX CALL CHANNEL ORGANIZATION USE SATELLITE REPEATER INPUT FM SIPLEX REPEATER OUTPUT FM SIMPLEX

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B

16K0G1B 16K0G2B 16K0F3E

Band ini untuk semua tingkatan. Segmen Satellite hanya untuk komunikasi melalui Satellite

Page 58: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 56

UHF - 0,70 METER 430,00 - 440,00 430,00 - 431,00 432,00 - 432,08 433,10 - 433,00 433,02 - 433,32 433,34 - 433,66 433,68 - 433,80 433,82 - 434,00 434,02 - 434,88 435,00 - 438,00 438,02 - 438,32 438,34 - 438,66 438,68 - 439,00 439,02 - 440,00

CW S.S.B DATA EME BEACON REPEATER INPUT REPEATER OUTPUT FM SIMPLEX REPEATER OUTPUT FM SIMPLEX SATELLITE REPEATER OUTPUT REPEATER INPUT REPEATER LINK FM SIMPLEX

200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 16K0G1B 16K0G2B 16K0F3E

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak . Segmen Satellite hanya untuk komunikasi melalui Satellite

UHF - 0,23 METER 1.240 - 1.300 1.246 - 1.254 1.254 - 1.260 1.260 - 1.270 1.270 - 1.275 1.275 - 1.280 1.280 - 1.285 1.285 - 1.290 1.290 - 1.300

REPEATER OUTPUT PHONE SIMPLEX REPEATER INPUT SATELLITE PHONE REPEATER INPUT FM SIMPLEX REPEATER OUTPUT DATA

200HA1A 200HA1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F3E

Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak Segmen Satellite hanya untuk komunikasi melalui Satellite

UHF - 0,12 METER 2.300 - 2.450 2.340 - 2.450

CW PHONE

200HA1A 200HA1B 2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 16K0F3E

Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak

Page 59: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 57

SHF 3.300 - 3.500 5.650 - 5.680

10.000 - 10.500 24.000 - 24.250

Akan ditentukan kemudian

Kelebaran emisi tidak dibatasi sepanjang masih bekerja dalam band frekuensi yang dialokasikan untuk Amatir Radio

Band ini untuk tingkat Penggalang dan Penegak

EHF 47.000 - 47.200 75.500 - 81.000 142.000 - 149.000 241.000 - 250.000

Akan ditentukan kemudian

Kelebaran emisi tidak dibatasi sepanjang masih bekerja dalam band frekuensi yang dialokasikan untuk Amatir Radio

Band ini untuk tingkat Penggalang dan Penegak

Page 60: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 58

PENGERTIAN-PENGERTIAN PHONE DX WINDOW.

Segmen band ini tidak boleh digunakan untuk komunikasi dalam negeri, hanya boleh digunakan untuk komunikasi DX. Tidak berarti bahwa kalau DX harus disini, karena kegiatan komunikasi DX boleh di luar segmen band ini. CW DX WINDOW.

Segmen band ini tidak boleh digunakan untuk komunikasi dalam negeri, hanya boleh digunakan untuk komunikasi DX dengan mode CW. Tidak berarti bahwa kalau CW-DX harus disini, kegiatan komunikasi CW-DX boleh di luar segmen band ini. SEGMEN CW.

Segmen band ini tidak boleh digunakan untuk komunikasi dengan mode phone, hanya boleh menggunakan mode CW. Tidak berarti bahwa komunikasi dengan mode CW harus disini, karena komunikasi dengan mode CW boleh di luar segmen band ini

Page 61: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 59

KELAS EMISI 1. Cara penandaan suatu kelas emisi dinyatakan dengan deretan lebar band yang diperlukan

dan suatu kode yang menunjukkan jenis emisinya. Lebar band dinyatakan dalam 4 (empat) karakter dan jenis emisi dinyatakan dalam 3 (tiga) karakter, dengan susunan sebagai berikut

1 2 3 4 5 6 7

Lebar band jenis emisi

2. Penandaan lebar band ( karakter 1 sampai dengan 4 )

Lebar band dinyatakan dalam 4 karakter yang terdiri atas 3 angka dan satu huruf, Huruf tersebut menggantikan posisi koma, desimal dan menunjukkan satuan band dengan ketentuan karakter pertama tidak boleh angka nol, huruf K, M atau G Pembagian satuan sebagai berikut : a. Antara 0,001 s/d 999 Hz harus dinyatakan dalam Hz (huruf H) b. Antara 1,00 s/d 999 KHz harus dinyatakan dalam KHz (huruf K) c. Antara 1,00 s/d 999 MHz harus dinyatakan dalam MHz (huruf M) d. Antara 1,00 s/d 999 GHz harus dinyatakan dalam GHz (huruf G)

Contoh : 200 Hz ditulis 200H 2,2 Khz ditulis 2K20

16 Khz ditulis 16K0 3 Khz ditulis 3K00 2. Penandaan Jenis Emisi ( karakter 5 sampai dengan 7).

a. Penandaan jenis emisi dinyatakan dalam 3 (tiga) karakter, sebagai berikut :

1) Karakter ke - 5 dinyatakan oleh satu huruf yang menunjukkan sistim modulasi yang dipergunakan.

2) Karakter ke - 6 dinyatakan oleh satu angka yang menunjukkan jenis signal permodulasi

3) Karakter ke - 7 dinyatakan oleh satu huruf yang menunjukkan jenis informasi yang ditransmisikan

b. Berikut ini adalah penandaan jenis emisi beserta artinya,

A1A Telegraphi dengan cara menghidupkan-matikan pancaran tanpa modulasi frekuensi audio (suara)

Page 62: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 60

A1B Telegraphi otomatis dengan cara menghidupkan-matikan pancaran tanpa modulasi frekuensi audio

A2A Telegraphi dengan cara menghidupkan-matikan frekuensi audio permodulasi amplitudo, atau dengan cara menghidup-matikan pancaran bermodulasi

A2B Telegraphi otomatis dengan cara menghidupkan-matikan frekuensi audio permodulasi amplitudo, atau dengan cara menghidup-matikan pancaran bermodulasi

A3E Telephoni dengan Band samping ganda ( DSB )

A3C Pancaran Facsimile

F1A Telegraphi dengan cara mengontrol pergeseran frekuensi tanpa menggunakan modulasi frekuensi audio

F1B Telegraphi otomatis dengan cara mengontrol pergeseran frekuensi tanpa menggunakan modulasi frekuensi audio, satu dari dua frekuensi yang dipancarkan pada saat tertentu

F2A Telegraphi dengan cara menghidupkan-matikan frekuensi audio permodulasi atau dengan cara menghidup-matikan pancaran bermodulasi frekuensi

F2B Telegraphi otomatis dengan cara menghidupkan-matikan frekuensi audio per-modulasi atau dengan cara menghidup-matikan pancaran bermodulasi frekuensi

F3C Pancaran Faksimile dangan modulasi frekuensi

F3E Telephoni dengan modulasi frekuensi

G1A Telegraphi dengan cara mengontrol perubahan fasa tanpa menggunakan frekuensi audio

G1B Telegraphi otomatis dengan cara mengontrol perubahan fasa tanpa menggunakan frekuensi audio

G2B Telegraphi dengan cara mengontrol perubahan fasa dengan menggunakan frekuensi audio

G3E Telephoni dengan frekuensi fasa

H3E Telephoni dengan band smping tunggal ( SSB ) dengan gelombang pembawa penuh pada modulasi amplitudo

J3E Telephoni dengan band smping tunggal ( SSB ) dengan gelombang pembawa yang sebagian besar dikurangi

R3E Telephoni dengan band smping tunggal ( SSB ) dengan gelombang pembawa yang dikurangi

Page 63: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 61

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA UMUM ORARI Nomor :KEP-1O1/OP/KU/91

Tanggal 31 Januari 1991

POKOK-POK0K TATA CARA BERKOMUNIKASI

1. UMUM

a. Pada dasarnya Kegiatan Amatir Radio terdiri dari kegiatan yang beraneka ragam antara lain teknik elektronika, merakit pemancar, berkomunikasi dengan berpedoman kepada peraturan-peraturan telekomunikasi, yang pada umumnya kegiatan tersebut masih memerlukan pembinaan terus menerus.

b. Kegiatan berkomunikasi sebagaimana dimaksud di atas,adalah kegiatan yang mcnggunakan perangkat pemancar Amatir Radio sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik nasional maupun internasional.

c. Pembicaraan yang dilakukan dcngan menggunakan pemancar radio oleh Amatir Radio dengan Amatir Radio lainnya dapat didengar oleh ribuan Amatir Radio di dunia, karenanya seorang Amatir Radio harus menyiapkan dirinya sebagai operator yang terampil dan menjunjung tinggi sopan santun telekomunikasi.

d. Amatir Radio dalam perkembangan kegiatannya sejak pemancar diciptakan sampai dengan lahirnya Organisasi Amatir Radio Indonesia. Telah tercipta pula suatu tata cara berkomunikasi yang khas/khusus bagi Amatir Radio dengan semboyan satu dunia, satu bahasa (one world, one language).

e. Karena hal itulah maka pembinaan terhadap Amatir Radio perlu dilakukan agar supava dapat terampil khususnya dalam berkomunikasi. Keseragaman dalam tata cara berkomunikasi dengan ciri khas/khusus tersebut merupakan kebanggaan para Amatir Radio Dunia.

g. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk menghasilkan komunikasi yang baik disusunlah pedoman pokok-pokok tata cara berkomunikasi bagi Amatir Radio Indonesia.

2. DASAR

a. Ketentuan dalam Radio Regulation ( R.R.) ITU; b. Undang-undang nomor 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi; c. Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1967 juncto Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun

1980; d. Keputusan Menparpostel nomor KM-65/HK-207/MPPT-86 tahun 1985 c. Surat Keputusan Dirjen Postel nomcr 42/DIRJEN/87 tahun 1987 juncto Surat Keputusan

Dirjen Postel nomor 22/DIRJEN/88 tahun 1988 juncto Surat Keputusan Dirjen Postel nomor 105/DIRJEN/9O tahun 1990.

3. KELENGKAPAN STASIUN RADIO AMATIR

Setiap Amatir Radio yang akan melakukan Kegiatan komunikasi radio harus memiliki kelengkapan dasar stasiun radio amatir, yaitu: a. Dokumen yang Iengkap, sah, dan yang masih berlaku, yaitu:

1) lzin Amatir Radio (IAR).

Page 64: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 62

2) Izin Penguasaan Perangkat Radio Amatir (IPPRA). 3) Kartu Tanda Anggota (KTA)

Catatan:

IAR dan IPPRA tersebut di atas dikeluarkan oleh Dirjen Postel cq. Kadishubtel setempat yang bertindak untuk dan atas nama Dirjen Postel;

b. Perlengkapan administrasi yang cukup dan rapi, berupa :Logbook, QSL Card, Peta

Amatir Radio, buku-buku referensi yang perlu antara lain Call Book, Kumpulan Peraturan dll.

c. Perlengkapan Stasiun Amatir Radio berupa: 1) Papan Pengenal Stasiun tetap , ukuran 20 x 50 cm dengan warna dasar coklat dan

tulisan putih; Contoh:

STASIUN RADIO AMATIR

YB2XXX Catatan:

panggilan cukup dengan tulisan Callsign stasiun yang bersangkutan.

2) Penanggalan; 3) Penunjuk waktu (jam) dalam UTC dan Lokal Time; 4) Perangkat Pemancar dan Penerima yang bekerja dengan sempurna Iengkap dengan

peralatan penunjang seperti: PSA, MIKE, KEYER, SWR meter, ANTENA, dsb.

4. IDENTIFIKASI

a. Radio Regulation (RR) 2055. Setiap stasiun radio yang memancar harus mempunyai identifikasi sesuai dengan ketentuan di daIam RR tersebut: Hal mi berlaku bagi : - Amatir Radio;

: - Stasiun Repeater; : - Stasiun Beacon.

b. Radio Regulation (RR) 2119, 2120, 2100. Identifikasi berupa nama panggilan (NP) yang telah dialokasikan bagi Amatir Radio Dunia mempunyai susunan sebagai berikut: SUSUNAN I: XØA - X9Z Catatan: X=A,F,G,I,K, M,N,R,W XØAA - X9ZZ Susunan ini tidak berlaku bagi XØAAA - X9ZZZ Amatir Radio Indonesia. SUSUNAN II: XXØA - XX9Z Catatan: XX = dapat berupa 2 abjad atau XXØAA - XX9ZZ kombinasi abjad dan nomor. XXØAAA - XX9ZZZ

Page 65: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 63

c. Radio Regulation (RR) 2107, sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIII SK 42/DIRJEN/87. Tidak dibenarkan mengalokasikan nama panggilan kepada Amatir Radio apabila nama panggilan tersebut:

1) Menyerupai kode-kode yang dipergunakan bagi DISTRESS/SAR; 2) Menyerupai kode-kode yang dipergunakan bagi Telegrapi (kode Q yang berlaku yaitu

QAA - QUZ); 3) Prefix yang karakter pertamanya sebuah nomor, maka karakter kedua tidak

diperkenankan menggunakan huruf O (oscar) atau I (india).

Sesuai dengan ketentuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nama panggilan bagi Amatir Radio merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan misalnya: 1) Bahwa nama panggilan: YBØXX, adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dapat

dipisahkan menjadi BØXX atau ØXX atau XX saja (pengecualian dan hal ini, lihat tata cara apabila hendak memasuki suatu komunikasi).

2) Dengan demikian menyebutkan ØXX, lXX, 2XX dan sebagainya jelas menyalahi ketentuan Radio Regulation tersebut, apalagi dengan dialokasikannya beberapa prefix bagi ORARI sebagai berikut: dimana Prefix : Pemula = YH Siaga YD = YG Penggalang YC = YF Penegak YB = YE maka penggunaan: ØXX akan menimbulkan tanda tanya apakah YBØXX si Amat atau

YHØXX si Ali dan sebagainya. 3) Penggunaan sebutan nama panggilan XX number 0 atau XX number 1 jelas menyalahi

peraturan Radio Regulation tentang susunan nama panggilan bahkan akan sangat membingungkan apabila dipergunakan misalnya: • YBØBY dipanggil BY number zero, akan menjadi panggilan untuk stasiun BYØ, yaitu

stasiun Amatir Radio dan RRC (BY = prefix RRC). YBØPR dipanggil PR number zero, akan menjadi panggilan untuk stasiun PR0, yaitu stasiun Amatir Radio BRAZIL (PR = prefix Brazil) dan sebagainya.

4) Nama panggilan merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan, penulisan nama

panggilan yang terpisah seperti YB Ø XX, jelas bertentangan dengan peraturan ini, apa lagi apabila nama panggilan yang ditulis demikian harus dikirim dengan telegrapi, maka akan menimbulkan 2 spasi antara YB-Ø-XX.

5) Penggunaan istilah-istilah pengganti nomor/digit seperti nada zero, auna one dan sebagainya dapat dilakukan apabila dalam komunikasi jarak jauh dialami propagasi yang tidak menguntungkan bagi penerimaan berita sehingga untuk memperjelas nomor/digit dalam nama panggilan dapat digunakan penyebutan istilah-istilah tersebut (catatan penyebutan/penggunaan istilah tersebut dewasa ini sudah hampir tidak digunakan lagi).

6) Sesuai dengan Radio Regulation 2055 identifikasi bagi stasiun yang memancar secara otomatis seperti:

• Repeater

• Beacon

dinyatakan dengan nama panggilan stasiun dalam telegrapi dan dipancarkan secara automatis dengan interval tertentu (satu kali per tiga menit).

Page 66: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 64

7) Nama panggilan Repeater dinyatakan sebagai berikut:

Misalnya: YBØZZZ./R. Nama panggilan Beacon dinyatakan sebagai berikut: Misalnya : YBØYYY/B.

d. Radio Regulation (RR) 2739.

Selama mengadakan pancaran/komunikasi semua stasiun Amatir Radio diwajibkan menyebutkan/memancarkan nama panggilan dalam interval jangka pendek, misalnya: 1) Gunakan identifikasi stasiun nama panggilan anda pada pengoveran transmisi, atau

apabiia pada frekwensi tersebut terlibat lebih dari 2 stasiun, maka nama panggilan diberikan pada pcngoveran transmisi dengan menambahkan GRUP atau menyebutkan stasiun lainnya yang bekerja di frekwensi tersebut. Misalnya: - YBØAA disini YB1BB ganti; YBØAA, YB1BB over;

- YBØAA dengan grup disini YB1BB over; - YBØAA dengan YB1AA disini YB1BB over; - YBØAA and (in) the group this is YB1BB over; - YBØAA (ES) GROUP DE YB1BB KN

2) Dengan demikian nama panggilan harus disebutkan pada tiap interval/jangka pendek

pembicaraan, (setiap 3 kali pembicaraan atau +/- 3 menit) sehingga langsung dapat memberikan informasi/identifikasi stasiun-stasiun yang sedang bekerja, kepada stasiun-stasiun lain yang ingin memanggil atau memonitor.

3) Khusus bagi nama panggilan maka abjad yang digunakan adalah abjad yang telah ditentukan oleh ITU, seperti yang telah dipergunakan saat ini, akan tetapi didalam melaksanakan kegiatan komunikasi jarak jauh dimana faktor propagasi maupun kurang dikuasainya bahasa Inggris sangat menentukan maka agar dapat dimengerti mudah ditangkap oleh stasiun lawan bicara, perlu diberikannya tekanan karenanya dapat digunakan abjad lain yang lazim digunakan dalam komunikasi internasional seperti misalnya: A = America, B = Boston dan lain-lain, akan tetapi tidak wajar apabila diciptakan/diucapkan abjad sendiri misalnya: B Bandung, O = Opak dan lain-lain.

4) Kegiatan Amatir Radio adalah kegiatan yang bersifat internasional, karenanya diwajibkan menggunakan bahasa komunikasi internasional, sehingga apabila abjad yang digunakan adalah abjad internasional, maka pembacaan nomor atau digit dalam nama panggilan juga harus konsisten dibaca dalam bahasa internasional, seperti Zero, one, two, three dan sebagainya sehingga pengucapan N.P. menjadi YB zero XX, YB one XX, YB two XX. Pengucapan YB lima XX jelas tidak benar, karena ada perbedaan antara lima = 5 dan lima = L dan sebagainya.

5) Pemanggilan/pengucapan nama panggilan diharuskan dieja huruf per huruf misalnya YBØCAR dibaca Yankee Bravo Zero Charlie Alpha Radio dan tidak Yankee Bravo Zero CAR (atau Wai Bi Zero KAR) dan sebagainya.

Page 67: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 65

5. PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN KOMUNIKASI.

Sebelum seorang Amatir Radio melakukan kegiatan komunikasi perlu dipersiapkan hal-hal antara lain sebagai berikut: a. Periksa catu daya dan salurannya, apakah masih bekerja dengan normal; b. Pcriksa kondisi antenna apakah masih sempurna (gunakan VSWR indicator); c. Bila perangkat pemancar perlu di Tala (tune up), maka Talalah pada frekwensi yang

kosong dan sebaiknya menggunakan DUMMY LOAD; d. Periksa saluran mike, kondisi Kunci Ketuk (Keyer) apakah masih bekerja dengan baik; e. Siapkan alat-alat tulis, termasuk Logbook.

6. TATA CARA MELAKUKAN PANGGILAN.

Apabila hendak melakukan panggilan (memanggil siapa saja) maka hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Dengarkan dahulu dengan sabar frekuensi yang akan anda pakai untuk mengetahui

apakah frekuensi tersebut sedang dipergunakan atau tidak. b. Apabila setelah menunggu beberapa saat dan tidak terdengar stasiun lain yang

menggunakannya, yakinkanlah dengan menanyakan scbagai berikut: 1) Untuk phone: • Apakah frekuensi ini dipergunakan ? Disini YBØAA ganti; • Is this frequency in use ? This is YBØAA over; • Is this frequency occupied ? over; • Is anybody using this frequency? over. 2) Untuk C.W.: • ?DEYB2AAK • QRL?DEYBØAAK • CDEYBØAAK 3) Untuk RTTY/AMTOR: • Untuk RTTY dipakai cara seperti untuk phone dengan RTTY dengan kecepatan 45.45 Baud. • Untuk AMTOR dipakai cara seperti phone dengan mode F.E.C. (Forward Error Correction) dcngan kecepatan 100 Baud. c. Apabila ternyata tidak ada jawaban frekwensi sedang dipakai, maka dapat dimulai dengan

melakukan panggilan. Jika frekwensi tersebut ternyata dipakai, maka anda harus bersabar menunggu atau mencari frekwensi lainnya yang kosong.

d. Untuk melakukan panggilan dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu:

1) Panggilan Umum. Panggilan umum yaitu panggilan yang sifatnya terbuka bagi semua stasiun Radio Amatir, untuk panggilan ini digunakan dengan menyebutkan CQ dan sebaiknya pakailah rumus “3 x 2” untuk memanggil CQ, artinya 3 kali CQ diikuti dengan 2 kali identifikasi stasiun. Contoh: - CQ CQ CQ this is YBØAA YBØAA over

- CQ CQ CQ DE YBØAA YBØAA K

Page 68: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 66

Tentunya dapat dipakai beberapa variasi kalimat tambahan sebelum mengucapkan ganti/over atau sebelum mengetuk “K’ misalnya: • calling and standing by over; • calling and listening over; • calling and tuning over; • please over • memanggil dan mendengarkan over; • PSE K Kemudian tunggu lagi beberapa saat, dan apabila tidak ada jawaban, panggilan dengan CQ dapat diulang lagi. Catatan: Seorang Amatir Radio yang berpengalaman lebih menyukai menjawah panggilan CQ daripada memanggil dengan CQ.

2) Panggilan umum terarah. Panggilan umum terarah yaitu panggilan yang sifatnya terbuka bagi stasiun Radio Amatir yang berada disuatu wilayah/daerah tertentu saja. Misalnya: memanggil stasiun di Benua Afrika. • CQ AFRICA, CQ AFRICA, CQ AFRICA, this is XXØAA, XXØAA calling Africa

and standing by over; • CQ CQ CQ AF DE XXØAA XXØAA K

3) Panggilan khusus. Panggilan khususadalah panggilan yang sifatnya hanya atau ditujukan kepada sebuah stasiun tertentu saja. Karena panggilan mi hanya ditujukan kepada suatu stasiun tertentu maka panggilan dengan CQ tidak digunakan pada panggilan mi.

Misalnya: • YBØAA disini YBØBB memanggil anda ganti; • YBØAA this is YBØBB calling you over; • YBØAA DE YBØBB YBØBB KN

7. TATA CARA BERGABUNG DALAM SUATU KOMUNIKASI.

a. Dalam menjawab suatu panggilan, perhatikan panggilan yang tengah berlangsung, apakah panggilan umum, panggilan umum terarah,atau panggilan khusus. Jangan menjawab panggilan umum terarah atau panggilan khusus yang tidak ada kaitannya dengan stasiun anda.

b. Untuk bergabung ke dalam suatu komunikasi yang tengah berlangsung maka dengarkan dahulu dengan sabar. Perhatikan komunikasi apa yang sedang berlangsung, dan stasiun mana saja yang sedang bekerja pada frekwensi tersebut.

c. Komunikasi DX (jarak jauh). 1) Tidak diperkenankan memotong kedalam suatu komunikasi yang sedang berlangsung; 2) Harus sabar menunggu hingga komunikasi kedua stasiun berakhir; 3) Perhatikan terlebih dahulu siapa stasiun pengendali/Net Control Station (NCS); 4) Anda hanya diperbolehkan memanggil stasiun pengendali.

d. Komunikasi biasa. Menunggu dan masuk pada spasi diantara pembicaraan.

Page 69: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 67

e. Cara bergabung.: 1) Apabila terdengar komunikasi dengan spasi pendek-pendek (kondisi pile-up) anda

hanya cukup menyebutkan abjad terakhir atau dua abjad yang terakhir dan suffix nama panggilan anda. Misalnya “ALPHA” atau “ALPHA ALPHA”! • Stasiun utama yang mendengar ini akan menjawab:

Stasiun dengan Alpha atau stasiun dengan Alpha Alpha disini YBØBB silahkan/go ahead;

• Station ending with Alpha this is YBØBB come again/call again/go ahead; • QRZ AA ? DE YBØBB AR • Setelah dipersilahkan masuk segera menyebutkan nama panggilan lengkap

misalnya: YBØBB disini YBØAA over; YBØBB DE YBØAA KN

2) Apabila spasi cukup, gunakan : YBØAA over.

f. Tata cara bergabung ke dalam suatu jaringan komunikasi (round table). Umumnya panggilan pada komunikasi Net/Komunikasi berlingkar adalah Panggilan Umum terarah, oleh karenanya perlu memperhatikan panggilan-panggilan yang dilakukan NCS.

Cara bergabung dilakukan sebagai berikut: 1) Tunggu giliran panggilan yang ditujukan kearah anda; 2) Setelah anda dipanggil segera masuk dengan menyebutkan nama panggilan, misalnya:

YBØAA check in. 3) Apabila ada keperluan penting diluar giliran anda, gunakan CONTACT, dan sebutkan

nama panggilan. Setelah dipersilahkan utarakan maksud/keperluannya. 4) Setelah meninggalkan Net/komunikasi berlingkar kemudian ingin masuk kembali

pergunakan CHECK BACK, dengan menyebutkan nama panggilan. Setelah dipersilahkan utarakan maksud keperluan anda.

5) Apabila anda terlambat masuk di dalam sebuah net, pergunakan: LATE CHECK dan sebutkan nama panggilan. Setelah dipersilahkan utarakan maksud/keperluan anda. Catatan: Apabila mengudara dan tempat di luar domisili stasiun maka harus dijelaskan apakah sedang land mobile/portable/stroke wilkom lain. Misalnya: YBØAA Land Mobile 2 (two) Semarang;

YBØAA stroke I (one) Bogor (YBØAA/1). 8. MACAM-MACAM KOMUNIKASI.

Suatu komunikasi dinyatakan sah, apabila telah terjadi pertukaran nama panggilan dan report tentang Readability, Signal strength, Tone (RST) dengan benar. Nama Panggilan dan RST yang diberikan oleh stasiun lawan wajib untuk diucapkan kembali (read back) untuk mengetahui RST diterima dengan sempurna.

Page 70: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 68

Komunikasi yang lazim berlangsung dalam kegiatan Komunikasi Amatir Radio yang bersifat a. Komunikasi singkat.

Yaitu komunikasi yang sangat pendek, cukup dengan memberikan/menerima nama panggilan dan RST. Hal ini biasanya terjadi dalam komunikasi kontes, ekspedisi, prefix yang langka, komunikasi jarak jauh (DX-ing). Komunikasi dilakukan sangat pendek mengingat banyaknya stasiun yang menunggu giliran untuk dapat mengadakan kontak/komunikasi dengan stasiun tersebut (pile-up).

b. Komunikasi pendek. Yaitu komunikasi yang relatif pendek. cukup dengan tukar menukar nama panggilan, RST, nama operator dan lokasi stasiun, hal ini dimaksudkan untuk menghindari komunikasi yang berkepanjangan/bertele-tele sehingga dapat memanfaatkan waktu berkomunikasi/kontak dengan stasiun-stasiun lainnya. Hal ini biasanya terjadi dalam komunikasi berlingkar, Net,3 jarak jauh (DX-ing), Komunikasi biasa.

c. Komunikasi panjang atau ragchewing (ngobrol). Komunikasi panjang yaitu komunikasi yang sifatnya berbicara panjang lebar, sepanjang stasiun lawan menginginkannya; biasanya dimulai dengan menyebutkan nama panggilan, RST, nama dan lokasi, peralatan digunakan, berita cuaca dan lain-lain. Untuk melakukan komunikasi ini, agar benar-benar memperhatikan sopan santun berkomunikasi; dan perlu diingat pula bahwa media frekuensi spektrumnya terbatas dan banyak stasiun lain juga ingin menggunakannya.

9. SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI.

a. Adalah merupakan hal yang sopan apabila didalam berkomunikasi selalu memberikan tenggang waktu (spasi) 2 hingga 3 detik, diantara pergantian pancaran.

b. Untuk komunikasi melalui fasilitas repeater, sebaiknya memberikan tenggang waktu (spasi) 2 hingga 3 detik setelah repeater cut off.

c. Hal tersebut butir a dan b perlu dilakukan untuk memberi kesempatan bagi stasiun lain masuk bergabung atau membawa berita darurat/penting.

d. Melakukan ‘TUNING’ pemancar pada frekwensi yang sedang dipergunakan, sangat mengganggu dan perbuatan yang tidak sopan. Seyogyanya tuning dilakukan dengan menggunakan dummy load atau melaksanakan tuning di frekwensi yang tidak digunakan (kosong).

e. Selalu mengucapkan OVER/GO AHEAD/GANTI pada setiap akhir pembicaraan, sehingga stasiun lawan bicara, atau yang mcmonitor dapat mengetahui bahwa anda telah selesai berbicara.

f. Berkomunikasi yang sopan, tidak tumpang tindih, mencaci maki, mengadakan gangguan-gangguan yang jelas bertentangan dengan Kode Etik Amatir Radio atau berkomunikasi sambil mengunyah/makan/bersiul-siul.

g. .Jangan menyebutkan QSL informasi anda apabila tidak diminta (QSL information stasiun lawan dapat dilihat pada call book, QSL dapat dikirimkan melalui QSL Biro).

h. Berikanlah QSL informasi hanya apabila diminta, gunakan PO.BOX untuk mempersingkat komunikasi, dan hendaknya tidak memberikan alamat yang herkepanjangan, misalnya Jalan Kebon Kacang Gang I nomor 85, Tanah Abang Jakarta Pusat” yang apabila dieja satu persatu akan memakan waktu banyak dan bertele-tele. Alamat dapat dilihat pada Call Book.

Page 71: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 69

i. Jangan mengucapkan QSL 100% untuk anda, karena mengirim/membalas kartu OSL tersebut merupakan kewajiban dan bukan janji-janji, ingat semboyan:

“QSL card is a final courtesy of a QSO”

j. Dalam penyebutan nama operator agar disebutkan sesingkat mungkin/nama pendek (nickname) misalnya: • Hadi untuk Hadisaputro. • Yono untuk Soeharyono dan scbagainya.

k. Setelah Nama disebutkan secara keseluruhan, diwajibkan untuk disebut ulang dengan mengejanya misalnya: • My name is Hadi, HOTEL ALPHA DELTA INDIA. • Yono is my name, like YANKEE OSCAR NOVEMBER OSCAR dan scterusnya.

10. BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM BERKOMUNIKASI.

Radio Regulation (RR) 2732 berbunyi: Bahwa komunikasi antar Amatir Radio harus diselenggarakan dalam bahasa biasa yang dimengerti umum dan pembicaraan dibatasi pada hal-hal yang bersifat teknis/eksperimen dan hal-hal yang bersifat pribadi tidak untuk tujuan-tujuan lainnya, yang karena tidak penting, dibenarkan untuk tidak menggunakan sarana telekomunikasi umum. Penjelasannya adalah sbb.: a. Disebutkan bahwa komunikasi harus diselenggarakan dalam bahasa yang dimcngerti

umum, yang dimaksud disini adalah dilarang berbicara dengan bahasa DAERAH , bahasa SANDI, karena kata-kata sandi sangat mudah disalah gunakan misalnya kode yang diciptakan bagi perdagangan (komersieel), bahkan dapat pula disalah gunakan bagi tindak kejahatan, maupun bagi kegiatan subversif yang dapat membahayakan negara.

b. Kata-kata SANDI yang dewasa ini telah menjadi kebiasaan seperti sawahan, cangkulan,

CM, CB, MD, MK, TM, Romeo Piko, PTT line, KIBEK, KILO, Gerobak, dan lain-lain jelas merupakan pelanggaran terhadap Radio regulation tersebut, karenanya tidak boleh digunakan harus segera dihilangkan karena merupakan kebiasaan huruk (bad habits) yang dapat terbawa dipergunakan dalam komunikasi internasional.

c. Pembicaraan antar Amatir Radio yang dapat menimbulkan kesan mengadakan transaksi

perdagangan tidak boleh dilakukan. 11. ISTILAH-ISTILAII LAIN DALAM BERKOMUNIKASI.

a. BREAK.

Hanya digunakan apabila akan menyampaikan berita darurat. Dan nada maupun artinya mengharuskan komunikasi antar stasiun “diputuskan”dengan paksa. Apabila di dalam komunikasi jarak jauh, dimana propagasi tidak menguntungkan dan penerimaan sulit, maka Break dapat digunakan sebagai pengganti over/go ahead, misalnya:

This is YBØXX break break. Catatan: Jangan mempergunakan kata Break apabila tidak untuk membawa/

menyampaikan berita darurat. Apabila betul-betul membawa berita darurat/emergency, pcnggunaan Break agar disertai nama panggilan, misalnya: Break YBØAA.

Page 72: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 70

b. BREAKER. Istilah breaker berasal dan Amerika Serikat (USA). Saat ini di negara asalnya (USA) sudah

tidak dipergunakan karena istilah ini lebih banyak dipakai di Citizen Band. Harus disadari bahwa kita adalah stasiun Amatir Radio, “A Ham Station’ yang mempunyai Kode Etik seperti yang tersirat didalam istilah ‘Breaker” tersebut. Interupsi dan interuptor bukan istilah Komunikasj Amatir Radio, jadi tidak lazim digunakan.

Catatan: Breaker/Interuptor hendaknya tidak digunakan lagi, demikian halnya istilah “NGEBREAK” tidak layak dipergunakan. c. Kode Q. Bahwa Kode Q dibuat untuk keperluan Telegrapi dengan tujuan untuk mcmpersingkat berita. Penggunaan Kode Q di dalam Teleponi meskipun tidak dilarang akan Ietapi dihimbau untuk digunakan pada penggunaan yang tepat dan tidak berlebih-lebihan.

Kode Q dibuat untuk mempersingkat berita. Jadi tidak dapat untuk diperpanjang Iagi, misalnya: OSL menjadi Quebec Sierra Lima, ORZ menjadi Quebec Romeo Zulu dan

sebagainya. Pelajari dahulu sebaik-baiknya arti yang tersirat untuk penggunaan kode Q agar supaya tidak menimbulkan salah pengertian, misalnya YBØAA disini YBØBB Lima Sembilan QRU (dan tidak QRU nih ) dan sebagainya. Catatan: Di dalam kesulitan berkomunikasi karena keadaan propagasi yang kurang haik atau kurang dikuasainya bahasa Inggnis, maka pcnggunaan kode Q dapat lcbih dimengerti. QSL Card, QSL Bureau, OSL Manager, QSL Information adalah istilah bagi kartu OSL, Biro OSL dan seterusnya, jadi bukan termasuk dalam daftar R.R. AP 13/14 perihal kode Q

d. ROGER.

Penggunaan istilah ini telah mencapai tingkat yang berlebih-lebihan sehingga menyimpang dan pengertian istilah itu sendiri. ROGER berarti BERITA TELAH DITERIMA dan bukan berarti bahwa berita yang diterima sudah dimengenti dan akan dilaksanakan. ROGER bukan berarti YA, karena YA telah diciptakan/digunakan istilah AFFIRMATIVE atau gunakan bahasa umum yaitu YA, dan untuk TIDAK telah diciptakan/menggunakan istilah NEGATIVE atau gunakan bahasa yang umum yaitu: TIDAK.

e. SKED.

Apabila ada Amatir Radio yang mengadakan panggilan disertai kata SKED, berarti yang bersangkutan telah mengadakan janji sebelumnya untuk berkomunikasi dengan stasiun tertentu pada hari/jam/waktu yang telah ditentukan. Bagi stasiun Amatir Radio lain yang kebetulan bekerja di frekwensi tersebut, apabila mendengar istilah SKED digunakan, agar bergeser atau pindah untuk memberikan prioritas penggunaan frekwensi kepada stasiun tersebut.

f. OVER/GO AHEAD.

Seyogyanya para Amatir Radio yang menggunakan Band MF/HF mempergunakan kata Over/Go Ahead pada setiap akhir pembicaraan karena Amatir Radio Dunia tidak mengerti arti kata “Ganti” sehingga mereka tidak mengctahui kapan pembicaraan berakhir.

Page 73: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 71

g. REGION. Amatir Radio hanya mengenal Region 1,11, III sesuai dengan ketentuan pcmbagian Region Komunikasi dunia oleh ITU sehingga isiilah Region disini bukan diartikan sebagai Daerah/Wilayah Radio Amatir (WRA) Call Area. Apabila seorang Amatir Radio melaksanakan kegiatan stasiun Amatir Radio bergerak (mobile), dia harus menyebutkan dengan jelas daerah/wilkom. Misalnya This is YBØAA Land Mobile 9.

h. FREKWENSI DX WINDOW. Adalah frekwcnsi yang secara internasional telah disepakati untuk tidak dipergunakan oleh segenap Amatir Radio dunia kecuali hanya untuk komunikasi jarak jauh DX. Dengan demikian frekwensi DX Window hendaknya tidak digunakan untuk komunikasi lokal/nasional kecuali bagi komunikasi darurat/emergency (Frekwensi DX Window telah diatur dan ditetapkan dalam Keputusan Ketua Umum ORARI).

12. ME-RELAY BAGI PIHAK KETIGA.

Radio Regulation (RR) 2733 berbunyi: Tidak diperkenankan merelay berita bagi pihak ketiga.

Hal ini dilarang karena dapat diartikan bahwa yang merelay berita menerima imbalan jasa untuk pengiriman berita tersebut (forhire and reward), kecuali merelay berita yang berkaitan dengan berita Distress, SAR, Bencana Nasional atau berita yang menyangkut hidup dan mati (live and death) seseorang. a. Dalam hubungan tersebut berita kematian bukan merupakan berita yang menyangkut

hidup dan mati, karena yang bersangkutan sudah meninggal, oleh karenanya penyampaian berita diwajibkan menggunakan sarana Telekomunikasi umum.

b. Berita-berita yang berkenaan dengan Pemerintahan yang disalurkan melalui Organisasi, menjadi kewajiban anggota untuk merelaynya, namum untuk melaksanakannya harus ada persetujuan instruksi terlebih dahulu dan Pemerintah cq. Dirjen Postel selaku pembina teknis Amatir Radio di Indonesia.

13. STASIUN KEGIATAN/CLUB STATION.

Dalam pengoperasiannya harus menyebutkan nama panggilan stasiun kegiatan/club station terlebih dahulu dengan disertai identitas operatornya sebagai berikut:

Misalnya: Disini YBØZZ stasiun ORARI Daerah Jakarta dengan operator Ahmad; This is YBØZZ Club Station, the operator here is Ahmad.

14. KOMUNIKASI NET.

Yang dimaksud dengan Komunikasi Net adalah suatu komunikasi yang diikuti beberapa stasiun, dilakukan pada suatu frekwensi tcrtentu dan waktu yang telah ditentukan.

Page 74: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 72

MACAM-MACAM NET.

Net dapat dibagi dalam berbagai jenis: a. Net Lokal; b. Net Daerah/Wilkom/CaIl Area; c. Net Nasional dll.

NET LOKAL. Diadakan khususnya untuk menghimpun anggota-anggota lokalnya. Apabila tidak ada lagi anggota lokal yang akan check in, baru diberi kesempatan stasiun dan lokal lain yang ingin masuk/bergabung.

NET DAERAH/WILKOM/CALL AREA.

Sama halnya seperti pada Net Lokal diatas dengan mengutamakan anggota Daerahnyal Wilkomnya terlebih dahulu baru daerah lain.

NET NASIONAL. Diadakan untuk seluruh anggota Lokal/Daerah/Wilkom seluruh Nusantara, sebelum ditutup diberikan kesempatan bagi stasiun stasiun internasional/luar negeri yang mempunyai keperluan untuk masuk/bergabung.

NET INTERNATIONAL.

Diselenggarakan bagi seluruh anggota Amatir Radio dunia, dimaksudkan untuk menjalin persahabatan antar bangsa.

15. TATA CARA PANGGILAN PADA:

a. Net Lokal dan Daerah. Misalnya: • CQ (Nama) Net, CQ (Nama) Net, CQ (Nama) Net, Disini YBØZZ Pejabat Stasiun

Pengendali Net/Net Control ORARI Daerah A (Lokal B) dengan operator (Nama operator/Nama Panggilan Pribadi/Callsign YBØAA), memanggil rekan-rekan anggota ORARI Daerah A (Lokal B) untuk zero beat pada frekwensi ini (diulang 3 kali).

• Selamat pagi/siang/malam. • Hari ini: Hari , tanggal ....,jam/pukul (UTC) Net ORARI Daerah A/Lokal B kami buka. • Pertama-tama kami berikan kesempatan bagi anggota & rekan-rekan dengan berita

penting/urgent traffic atau berita darurat/emergencv traffic, disini YBØAA pejabat stasiun pengendali Net/Net Control ORARI Daerah A (Lokal B) stand by over.

• Apabila tidak ada/tidak ada lagi, kami persilahkan rekan-rekan anggota ORARI Daenah

A (Lokal B) untuk check in disini YBØZZ pejabat stasiun pengendali Net/Net Control ORARI Daerah A (Lokal B) stand by over.

Page 75: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 73

• Penutup: Apabila tidak ada lagi yang akan check in, maka pada Net pagi/siang/malam ini tercatat telah check in (jumlah) anggota. Tenima kasih atas partisipasi rekan-rekan semua dan pada saat ini jam... UTC Net ORARI Daerah A/Lokal B kami tutup, sampai jumpa kembali besok pagi/siang/malam pada waktu dan frekwensi yang sama, disini YBØZZ pejabat stasiun pengendali Net/Net Control ORARI Daerah A/Lokal B mcngucapkan selamat pagi/siang/malam. 73 Chenio.

b. Net Nasional. Tata caranya sama seperti pada Net Lokal dan Daerah diatas, hanya nama Net diover. Misalnva: Disini YBØAA pejabat stasiun pengcndali/Net Control Nusantara Net dst. Apabila propagasi tidak mcmungkinkan atau skip, maka anggota lain dapat membantu merelay apabila diminta oleh Net Control Station (NCS). Misalnya: Apakah ada rekan-rekan 8 call area yang akan check in, disini YBØAA acting

relay bagi pejabat stasiun pengendali Net Control/Nusantara Net memanggil anda/silahkan/over.

Sebelum ditutup diberi kesempatan bagi stasiun internasional yang memerlukan stasiun di Indonesia untuk check in. Misalnya: Any station who would like to join/wish to join the Nusantara Net today/ tonight

this is/please call YBØAA Net Control over/go ahead dan seterusnya.

c. Net International. Misalnya: • CQ (Nama) Net,CQ (Nama)Net, CQ (Nama) Net,good morning/afternoon/ evening, this

is VS6AA Net Control for the (Nama) Net, this morning/afternoon/ evening the name/handle is Jim and my location is Hongkong. Will station zero beat to this frequency, (nama) Net meet, every day/afternoon!

evening on (freq) MHz at (waktu) UTC. • First of all, we listen for any station with medical or emergency traffic, please call

VS6AA Net Control over/go ahead.

• Any station who would like to join/wish to join the Net today/tonight this is/please call VS6AA Net Control for the (nama) Net today/this afternoon/evening/tonight, over/go ahead dan seterusnya.

• We wish to thank you all for checking in this morning/this afternoon/this evening, please checking in again tomorrow at the same frequency and the same time. The Net Control for the (nama) Net this morning/evening VS6AA wishing all members best 73 and (nama) Net is off and clear.at (waktu) UTC dan seterusnya.

16. FASILITAS REPEATER.

Bahwa fasilitas Repeater merupakan stasiun pengulang otomatis untuk menambah jarak jangkauan dan stasiun Amatir Radio. Komunikasi melalui fasilitas Repeater dibatasi oleh pengatur waktu. Fasilitas Repeater dapat digunakan untuk sarana memanggil Amatir Radio lainnya atau tempat meneruskan benita-benita darurat. Selama komunikasi masih dapat dilaksanakan dengan metode point to point, maka tidak perlu menggunakan fasilitas Repeater.

Page 76: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 74

Dapat memanggil rekan di Repeater namun setelah itu segera berpindahke frekwensi lain dan bekerja dengan metode point to point. Gunakanlah Repeater seperlunya, hindarkan pembicaraan yang berkepanjangan. Jangan mengaktifkan Repeater dengan panggilan CO. Berikan spasi dalam pembicanaan.

17. TATA CARA KOMUNIKASI MARABAHAYA.

a. Usahakan selalu berbicara tepat dimuka mike agar supaya suara/benita dapat diterima dengan jelas, usahakan berbicara dengan nada yang baik, jelas dan perlahan.

b. Usahakan untuk menekan tombol PTT selama satu detik, sebelum anda mulai mengirimkan berita, hal ini untuk menjaga awal berita tidak terputus, karena umumnya berbicara lebih cepat dan pada perkenaan mekanisme tombol PTT.

c. Sebaiknya dipersiàpkan terlebih dahulu benita yang akan disampaikan, agar supaya tidak terdengar keragu-raguan atau suara-suara lain seperti .... eeh, apa itu ... eeh, saya tanya dulu ... eeeh dan sebagainya.

d. Dalam keadaan darurat seorang operator condong untuk berbicara cepat. Harus dijaga agar supaya berita dapat sampai ketujuan dengan lengkap dan tepat, jadi usahakan untuk berbicara perlahan dan jelas. KETEPATAN BERITA ADALAH UTAMA, KECEPATAN ADALAH KEDUA!!

e. Hindarkan perasaan emosional di udara karena dapat mengeruhkan situasi/keadaan dan

membawa kesan negatif terhadap Amatir Radio. f. Gunakanlah kata-kata yang jelas, penggunaan kode Q seyogyanya dihindarkan karena

dapat disalah artikan. g. Apabila harus menyebutkan nomor supaya dieja kata per kata misalnya nomor ‘satu

kosong tiga lima’dan “tidak seribu tiga puluh lima’ yang mungkin sulit dicatat. h. Selalu menyebutkan identifikasi yang jelas pada setiap permulaan transmisi karena NCS

atau stasiun lainnya harus segera mengetahui siapa yang memanggil. i. Jangan mencoba untuk menjadi relay station, apabila tidak diminta oleh NCS. j. Jangan anda menerima begitu saja berita tanpa dimengerti artinya, tanyakan sekali lagi

sehingga anda benar-benar mengerti maksudnya. k. Yang terpenting kirimkanlah berita berdasarkan fakta yang sebenarnya tidak berdasarkan

desas desus. I. Harus selalu mengetahui secara tepat lokasi anda, sehingga memudahkan stasiun induk

untuk memberikan petunjuk langsung. m. Didalam mengirimkan berita dengan Handy Transceiver (HT) usahakan supaya anda tetap berada di posisi pada waktu transmit dan tidak berjalan-jalan, karena dapat mengakibatkan berita tidak diterima secara sempurna.

n. Stasiun yang tidak mempunyai berita atau tidak dipanggil, tidak perlu mengudara, anda hanya berbicara kalau ada berita atau dipanggil, usahakan supaya frekwensi selalu clear.

18. TATA CARA BERKOMUNIKASI PADA TIAP JENIS KELAS EMISI.

Ada beberapajenis kelas Emisi yang penting untuk diketahui yaitu: a. Phone (A3). b. Telegrapi (CW). c. Radio Teletype (RTTY).

Page 77: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 75

Masih banyak kelas emisi lainnya yang dapat dipergunakan oleh seorang Amatir Radio namun pada prinsipnya caranya sama dengan salah satu jenis kelas Emisi di atas. Untukjenis kelas Emisi A3, kecepatan berkata rata-rata mencapai 150-200 kata per menit, sehingga sebetulnya tidak perlu digunakan singkatan-singkatan. Usahakan untuk mengucapkan semua kata-kata dengan langsung dan jelas serta to the point.

19. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERKOMUNIKASI.

Dalam berkomunikasi perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Pada phone (A3):

1) Monitor (dengarkan) dengan baik. Jawablah panggilan CO yang paling jelas dan baik, walaupun kadang-kadang signalnya lemah. Tinggalkanlah stasiun-stasiun pemanggil CO yang beroperasi dengan power yang berlebihan dan menyebabkan splatters atau spurious karena dengan demikian anda membantu mengurangi pencemaran frekwensi. 2) Gunakanlah VOX (Voice Automatic Control) atau PTT (PushToTalk). Penggunaan VOX/PTT, lepaskan PTT/VOX Cut Off sesering mungkin untuk mengetahui ada atau tidaknya kemungkinan double transmission dengan stasiun lawan bicara anda. 3) Jangan menjadi seorang yang MONOLOGUS. 4) Dengarkan dahulu sebelum mulai dengan pancaran anda . Tindakan yang perlu dilakukan adalah: • Yakinkan din anda bahwa frekwensi sedang tidak dipergunakan. • Bila frekwensi ternyata sedang dipergunakan, sedangkan anda perlu menggunakannya, sabarlah menunggu sampai QSO selesai, baru anda masuk. Jangan sekali-kali mengganggu QSO yang sedang berlangsung, kecuali ada hal-hal yang penting. • Jangan sampai anda dipersilahkan sebagai seorang ‘breaker’ sebaliknya anda sendiri jangan menyebut seseorang sebagai ‘breaker”. • Ketahui lebih dahulu siapa-siapa yang bekerja di frekwensi sehingga bila anda dipersilahkan tidak perlu bertanya lagi “Siapa yang menerima saya?”. 5) Sebutkan nama panggilan anda sesering mungkin. 6) Jagalah agar modulasi anda konstan. 7) Jangan berbicara tentang hal-hal yang tidak pantas dan melanggar norma-norma kesusilaan/kesopanan. 8) Jika berada didalam suatu Group pada satu frekwensi (Round Table QSO),

usahakan untuk tidak mengadakan transmisi yang panjang, dan tetap berorientasi kepada NCS.

9) Berikanlah laporan yang jujur dan bertanggungjawab.

Page 78: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 76

b. TELEGRAPI (CW): 1) Usahakanlah mengetok dengan pancaran sebersih mungkin. 2) Usahakanlah kecepatan ketokan anda sama dengan kecepatan ketokan stasiun lawan anda. 3) Jangan mengetok dengan kecepatan di atas kemampuan anda menenima, karena stasiun lawan anda akan berusaha mengetok sama cepat dengan ketokan anda. 4) Jangan segan-segan untuk minta QRS/QRO. 5) Harus menguasai mengenal CW Ending Signals dengan baik, agar supaya tidak timbul salah pengertian. Contoh Ending Signals: AR : • digunakan sebelum QSO betul-betul mulai. akhir dan suatu message, transmisi. (over) K : • semua stasiun boleh masuk, invitation to transmit. (go ahead). KN : • hanya stasiun tertentu yang dituju, yang diharapkan untuk transmit (over/go only). 5K : • akhir sebuah QSO/end of a contact dan masih dapat mcnenima panggilan baru (clear). CL : • closing station,QRT, tidak mendengarkan atau menjawah panggilan berikut (clear off). c. RADIO TELETYPE (RTTY): 1) Untuk conventional RTTY dipakai kecepatan 45.45 Baud permenit sedangkan untuk AMTOR dipakai kecepatan 100 Baud per menit. 2) Semua identifikasi stasiun untuk mode RTTY harus didalam CW. 3) Ending Signals sama dengan Ending Signals untuk CW. 4) Khusus untuk mode AMTOR, panggilan CQ dilakukan dengan mempergunakan Mode FEC ( Forward Error Correction). 5) Dapat dipakai FSK atau AFSK. 20. LARANGAN.

Hal-hal yang dilarang sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menparpostel No. KM-65/HK.207/MPPT-86 pasal 11, SK DIRJEN POSTEL No. 42/DIRJEN/87 jo. SK No.

22/DIRJEN/88 pasal 47,antara lain adalah: a. Berkomunikasi dengan stasiun radio yang tidak mempunyai izinltidak mempunyai

identifikasi. b. Memancarkan kembali (relay) suara musik. c. Memancarkan kembali (relay) siaran radio, siaran TV dsb. d. Memancarkan atau menenima benita dengan mempergunakan bahasa sandi dan atau

peralatan pengubah audio. e. Menyambungkan peralatan komunikasi Amatir Radio dengan janingan telekomunikasi

untuk umum. f. Memancarkan berita-berita atau panggilan marabahaya palsu.

Page 79: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 77

g. Memancarkan atau menenima berita-berita yang bersifat komersial/dagang. h. Memancarkan dan menenima bagi pihak ketiga, kecuali yang bersifat penyelamatan jiwa

manusia/harta benda (marabahaya) i. Memancarkan berita yang bersifat politik, menghasut, adu domba dsb, yang dapat

menimbulkan gangguan keamanan Negara atau ketertiban umum. j. Memancarkan berita yang melanggar kesusilaan. k. Memancarkan dan menerima berita dengan mempergunakan nama panggilan samaran dan

tidak menggunakan nama panggilan yang telah ditetapkan baginya. I. Stasiun Radio Amatir atau Perangkat Radio Amatir dilarang digunakan sebagai sarana

komunikasi untuk dinas Instansi Pemerintah atau Badan bukan Pemerintah. 21. LAIN-LAIN.

a. Bagi Anggota Tingkat Siaga. Tidak diperkenankan untuk mengadakan komunikasi dengan stasiun Amatir Radio luar negeri, secara tidak langsung. anggota Tingkat Siaga dapat bcrlatih DX-ing di Club Station;

b. Bagi Anggota Kehormatan. Tidak diperkenankan untuk mengadakan komunikasi dengan stasiun Amatir Radio luar negeni mengingat belum dimilikinya persyaratan sebagaimana dimaksud didalam Radio Regulation (RR) 2735;

c. Bagi Segenap Anggota. Bahwa PP 21 tahun 1967 pasal 8 (3), SK 42/DIRJEN/87 pasal 57 mengharuskan segenap anggota untuk melaksanakan administrasi yang timbul sebagai akibat suatu komunikasi yaitu dengan: • Mengisi log book. • Mengirimkan kartu QSL.

Didalam Peraturan Pemerintah (PP) 21 tahun 1967 pasal 6, Keputusan Menparpostel No. KM-65/HK207/MPPT-86 pasal 3 dinyatakan bahwa untuk dapat melakukan kegiatan Amatir Radio di Indonesia harus mendapatkan izin dan Pemerintah, dan bagi Warga Negara Asing perizinan berlaku ketentuan khusus. Ketentuan yang sama dijumpai pula dalam SK 42/DIRJEN/87 pasal 13.

Dengan demikian jelas Warga Negara Asing (walaupun ia seorang Amatir Radio di negaranya) tidak diperkenankan melakukan kegiatan Amatir Radio di Indonesia, kecuali telah mendapatkan izin dari Pemerintah.

ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

KETUA UMUM

ttd.

BARATA – YBØAY

Page 80: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 78

ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

UMUM.

Salah satu bagian penting dan suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang

berfungsi menerima getaran listrik dan transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknva ialah menampurig gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver.

Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara. sebaliknya baik buruknya penerimaan kita tergantung dan beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi propagasi, faktor kedua adalah posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya, faktor ketiga adalah kesempurnaan antena. Untuk pancaran ada faktor ke-empat ialah kelebaran bandwidth pancaran kita dan faktor kelima adalah power.

Seringkali agar pancaran kita cukup besar ditenima setasiun lawan bicara, kita berusaha menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain tersebut di atas. Memang usaha meperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah. akan tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu pemborosan.

Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita cenderung tidak dapat berbuat banyak. Faktor

bandwidth pancaran dapat dikatakan bahwa makin sempit bandwidth makin kuatlah pancaran kita, ini ada batasnya mengingat faktor readibility.

Sebatang logam yang panjangnya ¼ Lambda akan beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coax bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang ¼ lambda dan outer-nya di ground, Ia akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole (mono artinya satu). Apabila outer dan coax tidak di-gnound dan disambung dengan seutas logam sepanjang ¼ lambda lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole ½ lambda (di artinya dua).

Antena dipole bisa terdiri hanya satu kawat saja disebut single wire dipole, bisa juga dengan dua kawat yang ujung-ujungnya dihubungkan dinamakan two wire folded dipole, bisa juga terdiri atas 3 kawat yang ujung-ujungnya disambung dinamakan three wire folded dipole.

Page 81: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 79

Antena lain yang juga mempunyai dua pole adalah antena delta loop rhombic, quad dan cubical

quad. Dalam tulisan ini hanya dibicarakan single wire dipole.

MENGHITUNG LAMDA.

Cepat rambat gelombang sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedangkan

gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f = frekuensi). Misalnya frekuensinya 6 MHz (mega artinya juta), maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu bahwa satu Lambda adalah jarak yang ditempuh gelombang selama satu kali getar.

Page 82: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 80

Sehingga panjang satu Lambda adalah:

300.000.000 m/detik 1 lambda = ------------------------------------

f cycle/detik Kalau f dalam MHz dan lambda dalam meter, maka rumusnya menjadi:

300 1 lambda = ------------------------- rumus l) f LAMDA ANTENA.

Rumus 1) di atas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listnik pada logam itu lebih kecil, ialah 0.95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk menghitung Lambda antena, rumus 1) tersebut menjadi:

300 Lambda = -------------- x O.95 f

75

¼Lambda = ----------- x O.95………………… rumus2) f

dimana lambda dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.

Antena dipole untuk frekuensi 7.050 MHz. dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap sayapnya 9.99 meter atau dibulatkan 10 meter, panjang 10 meter ini dinamakan panjang theoritis. Panjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh Iingkungan belum diperhitungkan, kita tahu bahwa pengaruh lingkungan di setiap tokasi itu berbeda. Perhitungan theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa perhitungan theonitis kita tidak akan bisa mengetahui dan mana kita akan memulai percobaan.

Kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu. maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan koreksi yang dinamakan koreksi Iingkungan. Penyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada dua variabel yang sating tergantung atau bila ada beberapa variabel yang tidak dapat diukur besarnya.

Page 83: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 81

POLARISASI.

Gelombang elektromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdini atas komponen gaya

listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya. Untuk antena dipole maka polarisasinya searah dengan panjang bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka polarisasinya horizontal pula.

Agar dapat menerima gelombang radio secara baik, maka antena harus mempunyai polarisasi yang sama dengan polanisasi gelombang radio yang datang. Arah polarisasi ini akan tetap sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere. maka polarisasinya bisa berubah. Untuk itu. maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada HF atau MF dapat dibuat vertikal atau horizontal.

Pada band MF dan HF. biasanya kita gunakan polarisasi horizontal sedangkan untuk VHF (pada radio 2 meteran) biasa digunakan polarisasi vertikal. Kita tahu bahwa pancaran VHF tidak menggunakan pantulan ionosphere sehingga polarisasinya sampai ke antena pesawat lawan bicara masih tetap vertikal. Sedangkan pesawat 2 meteran banyak dipasang pada mobil dan antena mobil hanya bisa vertikal saja. GAIN ANTENA.

Pancaran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah. melemahnya pancaran itu

berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknva. jadi pada jarak dua kali lipat kekuatannya menjadi ½ 2 atau seperempatnya. Angka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya pancaran karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya. Kecuali sifat tersebut di atas, sifat lain dan antena adalah bahwa kekuatan pancaran ke berbagai arab cenderung tidak sama. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omnidirectional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional.

Dalam teknik radio kekuatan pancaran ke segala arah digambarkan sebagai pola pancaran (radiation pattern) seperti terlihat pada ganibar berikut ini.:

Page 84: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 82

PoIa 1 adalah pola pancaran antena dipole (antena 1), apabila ada antena lain (antena 2) yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola 2. maka titik A akan menerima signal lebih kuat danipada pancaran antena 1, dikatakan bahwa antena 2 mempunyai GAIN. Gain dinyatakan dengan dB, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah dipole.

KONFIGURASI ANTENA DIPOLE.

Benbagai macam cara untuk memasang antena tergantung dan tersedianya space yang dapat

diguakan untuk memasangnya. Antena single wire dipole dapat dipasang horizontal (sayap kin dan kanan sejajar dengan tanab), dapat pula dipasang dengan konfigurasi inverted V (seperti huruf V terbalik), dengan konfigurasi V (seperti huruf V), konfigurasi lazy V (ialah berentuk huruf V yang tidur) atau dapat juga konfigurasi sloper (miring).

Antena dipole dapat dipasang tanpa menggunakan balun akan tetapi bila feeder line menggunakan coaxial cable sebaiknya dipasang balun 1:1 karena coaxial cable itu unbalance, sedangkan antenanya balance, agar diperoleh pola radiasi yang baik.

CARA MATCHING ANTENA DIPOLE.

Cara matching antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah DIP METER dan

IMPEDANCE METER atau dapat juga menggunakan SWR ANALYZER. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR meter.

Pertama-tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. Pasanglah SWR meter diantara transceiver dengan transmission line (coaxial cable).. Selanjutnya atur transceiver pada power yang paling rendah, sekitar 5-10 Watt dengan mode AM atau CW. Tentukan frekeuensi kerja yang dikehendaki, misalnya 3.850 MHz.

Coba transmit sambil mengamati SWR meter, putarlah tombol pengatur frekuensi sedemikian sehingga didapatkan Standing Wave Ratio (SWR) yang paling rendah. Bila frekuensi tersebut lebih rendah dan 3.850 MHz berarti sayap-sayap dipole terlalu panjang, jadi harus diperpendek. Bila frekuensi

Page 85: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 83

terlalu tinggi berarti sayap-sayap dipole-nya terlalu pendek. Untuk memperpanjang haruslah disambung, ini kurang menyenangkan. jadi pemotongan awal antena harus dilebihi dan panjang theoritis, dan pada waktu dipasang dilipat balik sehingga panjangnya sama dengan panjang theoritis.

Bila frekuensi match terlalu rendah, perpendek antena 10 CM setiap sayapnva. Bila masih terlalu rendah diperpendek lagi. Begitu seterusnya sehingga diperoleh SWR yang rendah ialah kurang dan 1:1.5.

Cara memendekkan tidak dengan dipotong tetapi dilipat balik dan menumpuk rapat. lipatan yang mencuat akan membentuk capasitance head dan mempengaruhi SWR

Antena dipole dapat dioperasikan secara harmonik, ialah dipekerjakan pada frekuensi kelipatan

ganjil dan frekuensi kerja aslinya. Misalnya antena untuk 7 MHz dapat pula digunakan untuk bekerja pada 21 MHz (kelipatan .3).

Tentu saja SWR-nya akan lebih tinggi daripada bila digunakan pada frekuensi aslinya.

Penempatan antena disarankan agak jauh dan kawat telepon dan kawat listrik untuk menghindari timbulnya telephone interference dan television interference. Bentangan antena yang sejajar dengan kawat telepon atau kawat listrik dengan jarak kurang dan lima meter akan dapat menimbulkan gangguan pada pesawat telepon. televisi dan perangkat audio lainnya. Makin rendah letak antena, sayap-sayapnya cenderung makin pendek. Untuk itu dalam pekerjaan matching, antena diletakkan pada ketinggian yang sebenarnya. Begitu pula diameter kawat akan berpengaruh terhadap panjangnya, makin besar diameter makin pendek antenanya, hal ini disebabkan karena kapasitansi antena terhadap bumi. Matching antena pada saat tanah basah, misalnya sehabis turun hujan, sayap dipole menjadi lebih pendek.

Kecuali itu dalam pemasangan antena penlu memperhatikan lingkungan yang mungkin mengganggu antena itu sendiri. Misalnva adanya atap dan bahan seng atau atap rumah yang dilapisi dengan aluminium foil cenderung akan menyulitkan matching antenna.

Page 86: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 84

ANTENA YAGI UMUM.

Sebelum kita berbicara tentang antena Yagi atau antena pengarah marilah kita menengok terlebih dahulu antena isotropic. Antena isotropic adalah antena yang memancarkan radiasi ke segala jurusan ke samping. ke atas dan ke bawah dengan kuat pancaran yang sama. Apabilka kita gambarkan pola radiasinya maka akan berbentuk bola. Antena ini tidak pernah ada, ini hanya digunakan untuk pembicaraan theoritis.

Antena isotropic ini berbeda dengan antena omni directional. antena omni directional mempunyai kuat pancar yang sarna ke segala penjuru mata angir akan tetapi ke atas dan ke bawah tidak sama. Antena vertikal ¼ Lambda mempunyai sifat ini.

Untuk keperluan terutama komunikasi jarak jauh dan tidak diperlukan QSO dengan stasiun-stasiun yang berada di berbagai jurusan. maka sering diperlukan antena pengarah agar pancaran pada arah yang dikehendaki menjadi lebih besar. Tentu saja mengandung konsekuensi bahwa pancaran ke arah yang lain menjadi relatif mengecil.

Page 87: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 85

Kita perhatikan gambar 1, pola I adalah pola pancaran antena dipole. Bila pada antena dipole diberikan sebuah reflektor dan director, maka akan kita peroleh pola pancaran seperti tergambar pada sebagai pola 2. Pancaran ke satu arah akan menjadi Iebih jauh sedangkan pancaran ke jurusan lainnya akan menjadi jauh lebih kecil.

Antena pengarah dikatakan mempunyai gain, yang dinyatakan dalam dB. Gain adalah perbandingan logarithmik antara power antena dibandingkan dengan dipole ‘/2 Lambda. Apabila sebagai pembanding digunakan antena isotropic, maka gain dinyatakan dalam dBi. Misalnya antena dipole ~/2

Lambda mempunyai gain sebesar +2.1 dBi terhadap isotropic. Akan tetapi pada umumnya gain suatu antena yang digunakan pembanding adalah dipole ‘/2 Lambda.

Misalnya power suatu antena pada titik A (periksa gambar 1) adalah Pa sedangkan power dipole 1/2 Lambda di tempat itu sebesar Pd, maka gain antenna :

Gain = 10 log1o Pd I Pa dB

Mengukur gain suatu antena praktis tidak pernah dilakukan karena untuk pekerjaan ini

diperlukan suatu sangkar Farraday yang cukup besar. Misalnya untuk penelitian gain antena 35 CM perlu sangkar Farradav sebesar 6 x 6 x 6 meter. Makin rendah frekuensi makin besar ukuran sangkar Farraday, hal ini tentu memakan biaya yang sangat besar.

Perbandingan kuat pancaran ke arab depan dengan arah belakang disebut front to back ratio. Sedangkan perbandingan kuat pancaran ke depan dengan kuat pancaran ke arah samping disebut front to side ratio. Untuk mengetahui keberhasilan kita membuat antena pengarah. secara praktis dapat kita amati dan front to back rationya. Makin besar front to back ratio menandakan makin baiknya pengarahan antena tersebut dan umumnya front to side rationya juga menjadi makin kecil. Dalam praktek kita tidak pernab mengukur besarnya gain antena.

Standing Wave Ratio (SWR)

Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan menconba memberiak gambaran mengenai standing wave ratio. SWR ini harus diamati ada waktu kita memasang antena untuk mendapatkan hasil yang baik dan menjaga awetnya perangkat transceiver.

Apabila sepanjang feeder line ada gelombang listrik yang mengalir dan transceiver ke antena dan tidak ada aliran balik dan antena ke transceiver, maka gelombang listrik tersebut. baik voltagenya maupun arusnya akan tetap besarnya. Akan tetapi apabila ada arus balik yang. maka arus balik ini akan mengadakan interferensi dengan arus yang pergi ke antena. Sehingga arus yang mengalir sepanjang feeder line tadi pada suatu saat tertentu menjadi membesar dan pada suatu saat herikutnva menjadi mengecil.

Perbandingan antara arus maksimum dengan arus minimum atau perbandingan antara voltage maksimum dengan voltage minimum ini disebut Standing Wave Ratio (SWR)

Standing Wave Ratio ini besarnya tergantung dan besarnya arus balik, makin besar arus balik maka SWR menjadi makin besar pula. Adanya standing wave pada feeder line ini tidak dikehendaki karena hal ini memberikan indikasi adanva mismatch. Arus balik ini akan masuk ke final dan ditransformasikan menjadi panas. dimana panas ini bila cukup tinggi akan dapat merusak final.

Page 88: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 86

Untuk mengukur besarnya SWR suatu transmission line yang menghubungkan transceiver dan antena digunakan SWR METER yang berisi swr bridge. Contoh suatu SWR meter terdapat pada gambar 2. biasanya alat semacam ini dilengkapi dengan power meter dan field strength meter.

Field strength meter digunakan untuk mengukur kuat pancar transceiver dengan antena

tertentu suatu antena. Kuat pancar diukur pada suatu jarak tertentu dan arah tertentu, selanjutnya dibandingkan dengan kuat pancar pada arah lain. liii dapat digunakan untuk mengukur besarnya front to back ratio. Dummy Load

Untuk melakukan pengukuran SWR pada suatu feeder line, maka pada ujung feeder line diberikan suatu dummy load sebagai pengganti antena. Dummy load berfungsi menyerap RF yang masuk kepadanya sehingga tidak terjadi RF balik dan luar feeder line (coaxial cable), dengan demikian SWR feeder line dapat diukur secara murni.

Page 89: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 87

Distribusi tegangan dan arus.

Apabila kita ingin melihat suatu gambaran mengenai arus dan tegangan pada suatu antena dipole, maka distribusi tegangan dan distribusi arus sepanjang antena dapat dilihat pada gambar berikut ini.

ANTENA YAGI UNTUK HF

Antena pengarah yang dibahas dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dan Tokyo University pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2 elemen yang terdini atas satu radiator atau driven elemen dan satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 Lambda. Power gain dapat mencapai sekitar 5 dB dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 dB. Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut dipasang sebagai reflektor.

Untuk band-band 10 -30 meter, bahan elemen dapat dan tubing aluminium sehingga memungkinkan untuk diputar-putar arahnya

Akan tetapi untuk band 160 meter atau 80 meter, tubing aluminium menjadi tidak praktis karena

terlalu panjang sehingga kurang kuat, lebih praktis digunakan kawat dengan konsekuensi tidak dapat diputar arah.

Panjang elemen Yagi dipenganuhi oleh diameter elemen dan adanya sambungan-sambungan Baik diameter elemen maupun banyaknya sambungan akan memberikan penganuh terhadap kapasitansi antar elemen. seperti kita ketahui bahwa dua logam yang terletak sejajar tersebut akan menupakan suatu kapasitor.

Page 90: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 88

Rumus perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan spacing antena Yagi dua elemen adalah sebagai benikut: Driven elemen 145 / f (dalam M1-Lz) meter.

Director 137 / f (dalam MHz) meter.

Spacing 36.6/ f (dalam MHz) meter

Elemen antena Yagi untuk band 20. 17. 15. 12 dan 10 meter lebih praktis dibuat dan bahan

tubing aluminium. sehingga dapat diputan-putar dengan menggunakan rotator yang digerakkan dengan listnik atau rotator yang digerakkan dengan tangan.

Tubing yang dipenlukan untuk membuat antenna ini adalah tubing aluminium yang tebal yang disusun secana teleskopik, ialah ditengah diameter besar makin ke ujung diameter makin mengecil. agar antena tersebut tidak menjadi tenlalu melengkung ke bawah pada ujung-ujungnva. Untuk antena 10 meter, elemen dapat dibuat dan tubing diameter1/2 inch dan 3/4 inch, untuk 20 meter dengan diameter ¼. ½ h, 3/4 dan 1 inch.

Mengenai diameter tubing dapat dicoba-coba sendiri oleh rekanrekan amatir sehingga didapatkan

performance cukup baik. mengingat tersedianya tubing aluminium di pasaran pada masing-masing tempat.

Antena untuk band band 20 sampai 10 meter dapat dibuat dengan 3 elemen, yaitu driven elemen, satu reflektor dan satu director. Power gain antena tergantung pada spacing antar elemen. dengan spacing 0.15 lambda antenna ini diharapkan akan memberikan gain sebesar sekitar 8 dB dengan front to back ratio antara 10 sampai 25 dB.

Page 91: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 89

Panjang elemen dan spacing antar elemen dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut

ini Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter.

Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.

Director 137 / f (dalam MHz) meter.

Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter

Elemen antena Yagi di atas masih dapat ditambah lagi menjadi 4 elemen dengan menarnbahkan

satu director akan tetapi panjang elemennya perlu diubah

Seperti telah diutarakan di atas, power gain antena tergantung pada spacing antar elemen atau dapat dikatakan panjang boomnya. Dengan panjang boom 0.45 lambda antena 4 elemen Yagi diharapkan akan memberikan gain sebesar sekitar 9.5 dB sampaiu 10 dB dengan front to back ratio antara 15 sampai 25 dB.

Apabila kita perhatikan antara penambahan jumlah elemen dan tambahan power gainnya, maka terlihat bahwa antena dengan 3 elemen dapat dipandang merupakan jumlah elemen yang paling optimal. Tambahan jumlah elemen berikutnya makin tidak memberikan angka yang berarti.

Unruk antena Yagi empat elemen, perhitungan panjang elemen serta spacingnya dapat menggunakan tabel sebagai berikut:

Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter. Driven elemen 144 / f(dalam MHz) meter.

Director 1 137 I f(dalam MHz) meter.

Director 2 135 / f (dalam MHz) meter.

Spacing 36.6 / f(dalam MHz) meter

Driven Elemen

Reflektor Elemen

Direktor Elemen

Page 92: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 90

Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa diameter tubing, panjang masing bagian elemen, serta ketinggian antena akan sangat berpengaruh terhadap kepanjangan elemen Yagi. Rumus tersebut di atas akan memberikan panjang theoritis yang masih penn koreksi lingkungan.

Dalam praktek di lapangan, rekan-rekan ainatir radio diharapkan mengadakan banyak percobaan, sehingga akan didapatkan hasil yang paling baik disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan serta kondisi lingkungan ditempat masing-masing. Suatu antena yang sudah diset baik di suatu lokasi, bila dipasang di lain lokasi bisa menjadi kurang baik. GAMMA MATCH

Untuk driven elemen, disamping menggunakan dipole seperti yang diuraikan di atas, dapat pula menggunakan driven elemen dengan Gamma Match. Pada elemen dengan gamma match mi elemen tidak dibagi dua akan tetapi utuh dan pada feed point dibenikan suatu matching device tersebut. Pada prinsipnya gamma match merupakan L-C circuit.

Peralatan yang merupakan bagian-bagian untuk membuat gamma natching device bisa

didapatkan di pasaan. Panjang a sekitar 50 CM dan ,anjang c sekitar 10 CM sedangkan panjang b dicani pada saat kita ~nelakukan matching ( antara 100-120 CM) sehingga didapatkan SWR yang baik. Ukuran gamma matching device tersebut di atas dapat iipergunakan pada driven element untuk band dan 10 sampai 20 meter.

ANTENA YAGI UNTUK VHF

Antena Yagi untuk band VHF 2 meteran biasanya elemennva dibuat lebih banyak untuk mendapatkan gain yang memuaskan penggunanya. Walaupun disadari bahwa penambahan director makin banyak makin memberikan tambahan gain yang makin kecil, akan tetapi karena ujud fisik antena tersebut kecil dan ringan, maka penambahan elemen yang banyak tidak mempunyai dampak buruk bagi ketahanan boom , ketahanan terhadap tiupan angin sertajumlah bahan yang dipakai.

Seperti halnya dengan antena Yagi untuk HF. maka driven element dapat berupa dipole, akan tetapi kebanyakan menggunakan gamma matching device. Untuk band 2 meter, dimensi gamma matching device dibuat lebih kecil, seperti terlihat pada gainbar 5. Sedangkan bahan untuk elemen dapat digunakan tubing aluminium dan ¼inch dan tidak perlu dibuat teleskopik.

Page 93: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 91

Untuk VHF 2 meter, konfigurasi elemen-elemen dibuat tegak untuk mendapatkan polarisasi vertikal. Yang perlu diperhatikan disini adalah feeder line barns diatur sedemikian sehingga tegak lurus dengan arah bentangan elemen. Feeder line dapat ditarik kearah belakang mengikuti boom atau dapat juga ditarik tegak lurus dengan boom dan tegak lurus pula dengan bentangan elemen.

Gambar 8 adalah suatu contoh antena Yagi VHF 2 meter dengan 7 elemen, terdiri atas driven element, reflektor dan 5 buah director.

Selanjutnya rekan-rekan amatir bisa mengadakan modifikasi mengenai spacing dan masing-masing elemen serta panjang masing masing directornya untuk memperoleh performance yang paling bagus. Disarankan bahwa setiap kita mengadakan modifikasi, maka spasifikasi yang lama janganlah dibuang tetapi dicatat, sehingga misalnya hasil modifikasinya kurang memuaskan. kita masih dapat kembali pada spesifikasi terdahulu.

Apabila kita perhatikan antena-antena buatan pabrik maka panjang serta spacing elemen-elemen

beragam. Dengan mempelajari antena-antena buatan pabrik tersebut rekan-rekan amatir radio bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat modifikasi sehingga dicapai performance yang lebih baik.

Untuk pembuatan matching device, berikut ini diberikan contoh pembuatan gamma match untuk VHF 2M yang cocok digunakan pada antena seperti terdapat pada contoh pada gambar 8 di atas. Gambar 8 hanyalah sekedar memberikan contoh salah satu cara membuat gamma matching device, rekan-rekan amatir radio diharapkan dapat mengadakan modifikasi sehingga dapat ditemukan device yang lebih bagus lagi.

Page 94: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 92

Matching dilakukan dengan mengatur gamma rod dan bracket sehingga didapatkan SWR yang baik. Menggerakkan bracket berarti mengatur induktansi dan menggerakkan rod berarti mengatur kapasitansi. Antara gamma rod dan inner coaxial membentuk suatu kondensator, nilai kapasitansinya ditentukan oleh panjang coaxial cable dalam gamma rod.

Selain antena Yagi yang telah banyak dibahas disini, beberapa jenis antena pengarah yang lain banyak juga digemari, misalnya antena Quad Beam, Log Periodic dan sebagainya.

Page 95: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 93

Lampiran I DAFTAR FONETIK INTERNATIONAL Seorang operator harus belajar berbicara dalam kecepatan dimana lawan bicara dapat mengerti sepenuhnya ucapan - ucapan yang diberikan. Karena banyak kata - kata yang bunyinya hampir sama dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, maka perlu adanya daftar fonetik yang telah dijadikan standard internasional. Untuk menjelaskan kata - kata yang tidak biasa diucapkan dan untuk menjelaskan call sign, gunakanlah daftar ITU (International Telecommunication Union), tetapi janganlah dipakai berlebih - lebihan. Kecepatan transmisi dengan ketetapannya tergantung pada kemampuan kedua operator yang mengadakan kontak. 0 - ZERO 1 - ONE 2 - TWO 3 - THREE 4 - FOUR 5 - FIVE 6 - SIX 7 - SEVEN 8 - EIT 9 - NINER A - ALFA B - BRAVO C - CHARLIE D - DELTA E - ECHO F - FOXTROT G - GOLF H - HOTEL I - INDIA J - JULIET K - KILO L - LIMA M – MIKE N – NOVEMBER O – OSCAR P – PAPA Q – QUEBEC R – ROMEO S – SIERA T – TANGO U – UNIFORM V – VICTOR W – WHISKEY X – X Ray Y – YANKEE Z – ZULU

Page 96: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 94

“KODE MORSE INTENASIONAL” I. HURUF: A – Alpha = .- N – November = -. B – Bravo = -... O – Oscar = - - - C – Charlie = -.-. P – Papa = -..- D – Delta = -.. Q – Quebec = - -.- E – Echo = . R – Romeo = .-. F – Foxtrot = ..-. S – Siera = ... G – Golf = - -. T – Tango = - H – Hotel = .... U – Uniform = ..- I – India = .. V – Victor = ...-

J – Juliet = .- - - W – Whiskey = .- - K – Kilo = -.- X – X Ray = -..-

L – Lima = .-.. Y – Yankee = -.- -

M – Mike = - - Z – Zulu = - - .. II. TANDA BACA: Titik = . - . - . – Tanda Kutip (“) = . - . . - . Koma = - - . . - - Kurung buka ( = - . - - . Tanda Tanya (?) = . . - - . . Kurung tutup ) = - . - - . – Tanda hubung (-) = - . . . . – Apostrof ( `) = . - - - - . Sama dengan (=) = - . . . – Tanda bagi ( : ) = - - - . . . Garis miring (/) = _ . . _ . III. ANGKA : 1. Una One = .- - - - 6. Soxi Six = -.... 2. Biso Two = ..- - - 7. Sette Seven = - -... 3. Tera Three = ...- - 8. Octo Eight = - - - .. 4. Karte Four = ....- 9. Nove Nine = - - - - . 5. Panta Five = ..... 0. Nada Zero = - - - - -

Page 97: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 95

CODE “Q”: Abbreviation Question Answer or Advice Singkatan Pertanyaan Jawaban atau Petunjuk QRA What is the name of your station? The name of my station is …………

Apakah nama stasiun anda? Nama stasiun saya .. ………. QRB How far approximately are you The approximate distance of our station

from my station? Is ……….. nautical miles ( or kilometer) Kira - kira berapa jauh jarak anda Jarak antara stasiun kita kira-kira … mil dari stasiun saya? Laut ( kilometer)

QRD Where are you bound for and where are you from? I am bound for ….. from …..

Kemana anda pergi dan dan mana asal anda? Saya pergi ke …… dari ….. ORG Will you tell me my exact frequency Your exact frequency (or that of ..) ( or that of ………) Is …… kc/s (or Mc/s) Berapakah sebenarnya frekuensi saya ? Frekuensi anda sebenarnya …Kc(Mc) QRH Does my frequency vary? Apakah frekuensi saya Your frequency varies

berubah? Frekuensi anda berubah.

QRI How is the tone of my transmission? The tone of your transmission is……. Bagaimana nada transmisi saya? (1.Good, 2.Variable,3.Bad) Nada transmisi anda (1.Baik, 2.Ber- Ubah-ubah 3.Buruk)

QRK What is the readibility of my signal ? The readability of your signal is …. Bagaimana sinyal saya bisa anda tangkap? Penangkapan sinyal anda adalah …. QRL Are you busy? I am busy ( I am busy with ….) Sibukkah anda? Saya sibuk ( saya sibuk dengan ….) QRM Are you being interferred with? I am being interfered with Apakah anda terganggu? Saya terganggu QRN Are you troubled by static? I am troubled by static Anda terganggu oleh statik? Saya terganggu oleh statik QRO Shall I increase power? Increase power Haruskah saya menaikkan power? Naikkanlah power QRP Shall I decrease power? Decrease power Haruskah saya menurunkan power? Turunkanlah power QRO Shall I send faster? Send faster (…… words per minute) Haruskah saya mengirim lebih cepat? Kirimkanlah lebih cepat QRR Are you ready for automatic operation? I am ready for automatic operation

Siapkah anda menerima dengan alat otomatis? Saya siap menerima dengan otomatis

Page 98: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 96

QRS Shall I send more slowly? Send more slowly (..words per minute) Haruskah saya mengirim lebih pelan? Kirimkanlah lebih pelan QRT Shall I stop sending? Stop sending Haruskah saya menghentikan penginiman (berita)? Hentikanlah pengiriman ( berita) QRU Have you anyting for me? I have nothing for you Adakah sesuatu untuk saya? Tidak ada sesuatu untuk anda QRV Are you ready? I am ready

Siapkah anda? Saya siap QRW Shall I inform … that you are calling him Please inform … that I am calling On… kc/s (Mc/s)? on … kc/s (Mc/s) Haruskah saya memberitahukan bahwa Beritahukanlah .. bahwa saya me -

anda memanggilnya pada … Kc/Mc manggilnya pada …. Kc/s Mc

QRX When will you call me again? I will call you again at …. hours Bilakah anda akan memanggil saya lagi? Saya akan memanggila anda lagi

pada jam ….. QRY When is my turn? Your turn is number …

Bilakah giliran saya? Giliran anda nomor ….. QRZ Who is calling me? Your being called by … …

Siapakah memanggil saya? Anda dipanggil oleh ……. QSA What is the strength of my signal ? The strength of your signal is … Berapakah kekuatan sinyal saya ? Kekuatan sinyal anda .. QSB Are my signal fading? Your signal are fading Apakah sinyal saya menghilang? Sinyal anda menghilang QSD Is my keying defective? Your keying is defective Apakah nada morse saya rusak? Nada morse anda rusak QSG Shal I send .... telegrams at a time? Send … telegrams at a time

Haruskah saya mengirimkan telegram kepada .... Kirimkanlah telegram,kepada … sekaligus? Sekaligus.

QSJ What is the charge to be collected per word The charge to be collected per word to including your internal telegraph charge? To … Including my internal telegraph Berapa biaya per kata ke …….. menurut tariff charge is …… telegraf anda? Biaya perkata ke … menurut tariff telegraf kami adalah ……. QSK Can you hear me between your signal? I can hear you between my signals Dapatkah anda mendengar saya di antara Saya dapat mendengar anda di antara sinyal anda? Sinyal saya. QSL Can you acknowledge receipt? I am acknowledgeing receipt

Dapatkah anda memberitahukan tanda terima? Saya segera memberitahukan tanda terima.

Page 99: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 97

QSM Shall I repeat the last telegram which I Repeat the last telegram which you sent you, or some previous telegram? Sent me (telegrams numbers…) Haruskah saya mengulang telegram terakhir yang Ulangilah telegram terakhir yang saya kinim atau telegram baru -baru ini? anda kirim (nomor…) QSN Did you hear me (.... call sign) on .... kc/Mc/ s. I did hear you (…callsign) on ..Kc Apakah anda mendengar saya (atau nama panggilan) Saya benar² mendengar anda ( call Pada kc/Mc. Sign anda ) pada ….. kc/Mc/s

QSO Can you communicate with direct or by relay? I can communicate with …. direct Dapat anda berhubungan dengan secara langsung ( by relay through …….) atau dengan relay? Saya dapat berhubungan dgn secara langsung atau relay melalui ……. QSP Will you relay to .... (free of charge? I will relay to ...... free of charge

Bersediakah anda merelai ke …………. Saya bersedia merelai kepada ……. dengan cuma - cuma? dengan cuma-cuma

QSO Have you a doctor on board us on board)? I have doctor on board ( is on board) Adakah dokter di kapal anda Ada dokter di kapal saya(…. ada di (.... ada di kapal anda)? kapal saya )

QSU Shall I send or reply on this frequency Send or reply on this frequency (on… (On... .kcl Mc (with emission of class..)? kc/Mc/s)(with emission class……) Haruskah saya mengirim atau menjawab pada Kirimkanlah atau jawablah pada frekuensi ini (.... kc/Mc/ (dengan kelas emisi ) frekuensi ini (…kc/Mc/s(dgn emisi) QSV Shall I send a series of V’s on this frequency Send a series of V`s on this frequency ( k/lM/ls)? ( …..kc/Mc/s) ? Haruskah saya mengirim serangkaian “V” Kirimkanlah serangkaian tanda V pada di frekuensi ini ( kc/ Mc)? Frekuensi(….kc/Mc/s) QSW Will you send on this frequency I am going to send on this frequency (on kc/Mc/s) with emissions of class (on…..kc/Mc/s) with emission of class..) Apakah anda akan men girim pada frekuensi Saya akan mengirim pada frekuensi ini (.... kc/Mc) (dengan kelas emisi ……..) (….kc/mc/s) dengan kelas emisi….)

QSX Will you listen to (call sign) on kc/Mc? I am listening to…(call sign) on kc/mc/s Apakah anda akan mendengarkan .... (call sign) Saya akan mendengarkan…(call sign) pada kcl Mc? pada ……….kc/Mc/s

QSY Shall I change to transmission on another Change to transmission on another frequency? frequency Haruskah saya mengubah transmisi pada Ubahlah transmisi pada frekuensi lain frekuensi lain? QSZ Shall I send each word or group more Send each word or group twice than once? ( ……….. times) Haruskah saya mengirim tiap kata atau kelompok Kirimkanlah tiap kata atau kelompok lebih dan sekali? Dua kali ( ….kali) QTA Shall I cancel telegram number as Cancel telegram number as if it hadnot if it had not been sent? been sent. Haruskah saya menunda telegram nomor Tundalah telegram nomor …… seolah- seolah -olah belum terkirim? Olah belum terkirim.

Page 100: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 98

QTB Do you agree with my counting of words? I do not agree with your counting of

Setujukah anda dengan penghitungan kata - words;I will repeat the first letter or kata saya? Digit of each word or group. Saya tidak setuju dengan penghitungan

kata-kata anda; Saya akan mengulangi huruf pertama atau digit tiap kata atau kelompok. QTC How many telgrams have you to send? I have … telegram for you(for ……) Berapa banyak telegram yang Saya mempunyai …. telegram untuk

anda harus kirim? Anda ( untuk ……..)

QTE What is my TRUE bearing from you? Your true bearing from me is…… Berapa derajatkah arah saya yang benar Arah anda yang benar dari saya dari saya ? …… derajat(pada jam ….)

QTG Will you send two dashes of ten seconds each I am going to send two dashes of followed by your call sign (repeated.... times) ten seconds each followed by my call on .... kc/ Mc/ s? sign (repeated….times)on …kc/mc/s Bersediakah anda mengirimkan dua tanda garis Saya segera mengirim dua tanda garis selama sepuluh detik masing -masing diikuti selama sepuluh detik masing² diikuti oleh call sign anda (diulang .... kali) oleh callsign saya (diulang…kali) pada …………..kc/mc/s pada ………………kc/mc/s QTH What is your position in latitude and longitude My position is …. Latitude...longitude (according to any) other indication)? (according to any other indication) Pada lintang dan bujur berapakah posisi anda Posisi saya….lintang ….bujur (sesuai dengan indikasi lain)? (sesuai dengan indikasi lain) QTI What is your TRUE track? My true track is ……. Degrees QTJ What is your speed? My speed is …. Knots (kilometer per Berapakah kecepatan anda? hour) Kecepatan saya ……..knot (kilometer perjam) QTL What is your TRUE heading? My true heading is……..degrees Manakah arah anda yang benar? Arah yang benar ……...derajat

QTN At what time did you depart from .... (place)? . I departed from …..(place) at…hours Jam berapa anda berangkat dari ? Saya berangkat dari…..pada jam ….

QTO Have you left dock (port)? I have left dock(port)

Sudahkah anda meninggalkan pelabuhan? Saya meninggalkan pelabuhan QTP Are you going to enter dock (port)? I am going to enter dock (port)

Apakah anda sedang memasuki pelabuhan? Saya sedang memasuki pelabuhan Are you going to alight (land)? I am going to alight (land).

Page 101: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 99

Apakah anda sedang mendarat ? Saya sedang mendarat

QTO Can you communicate with my station I am going to communicate with your By means of the International Code Station by means of the International Of Signals Code of Signals Dapatkah anda berkomunikasi dengan stasiun Saya segera berkomunikasi dgn stasiun dengan Kode Sinyal lnternasional? anda dgn kode Sinyal Internasional.

QTR What is the correct time? The correct time is ……. Hours.

Jam berapa sebenarnya sekarang? Sebenarnya sekarang jam……..

QTS Will you send your call sign for Minute(s) now I will send my call sign for…minute(s) (at.. hours) (on.,...kclMcls) so that your frequency now ( at hours)( on kc/mc/s) sothat my may be measured? Frequency may be measured.

Dapatkah anda mengirimkan call sign selama . Saya akan mengirim call sign saya menit sekarang, (pada jam ………) selama…..menit sekarang (pada jam) (pada frekuensi ………… kc/ Mc), pada frekuensi saya bisa diukur. sehingga frekuensi anda bisa diukur?

QTU What are the hours during which your station My station is open from… to …hours is open? Pada jam - jam berapa stasiun anda terbuka? Stasiun saya terbuka dari jam….s/d…. QTV Shall I stand guard for you on frequency of Stand guard for me on frequency of… Kc/Mc/s (from to hours)? Kc/Mc/s (from … to….. hours Haruskah saya berjaga - jaga untuk anda pada Berjaga-jagalah untuk saya di frekuensi frekuensi kc/ Mc (dari jam …….Sampai…….) ? ….kc/mc/s (dari jam…..sampai…..) QTX Will you keep your station open for further I will keep my station open for further communication with me until further notice ? communication with you until further (until…….hours) notice (until……….hours). Bersediakah anda membuka terus stasiun anda Saya akan membuka stasiun saya untuk untuk komunikasi berikutnya sampai pemberi- komunikasi berikutnya dengan anda tahuan lebih lanjut (sampai jam….)? sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Page 102: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 100

KOMUNIKASI DIGITAL Oleh : Dr. Jos Soejoso Soedomo, Sp.R – YB2SV

PENDAHULUAN.

Pengertian praktis yang dimaksud dengan komunikasi digital adalah komunikasi yang memerlukan alat bantu penterjemah kode berupa unit komputer sehingga komunikasi digital ini dapat disebut juga komunikasi data.

Pada masa–masa awal komunikasi digital, mutlak diperlukan TNC ( Tone Node Controller ), yang merupakan piranti keras dan tidak murah, untuk dapat membangkitkan sinyal–sinyal digital, dan TNC inipun kemudian masih harus dihubungkan dengan computer disatu sisi dan transceiver disisi lainnya. Cara seperti ini bagi kebanyakan amatir radio masih dirasa terlalu mahal, sehingga populasi amatir radio yang ber–experiment dibidang inipun tidak terlalu banyak.

Perkembangan pesat tehnologi perangkat keras maupun perangkat lunak dibidang computer, didalam dua dekade terakhir ini memberikan kesempatan juga bagi pengembangan tehnologi komunikasi di dalam komunitas amatir radio. Hal ini terbukti dengan munculnya moda–moda baru dbidang komunikasi digital.

Bidang computer yang berhubungan dengan pengembangan tehnologi komunikasi amatir radio terutama adalah bidang pengembangan tehnologi Multimedia, dengan tehnologi reproduksi “sound and imaging” atau suara dan pencitraan/gambar, dan yang paling berperan disini adalah “Soundcard” atau kartu Suara yang dipasang pada slot komputer, baik pada slot ISA atau PCI

Dengan adanya soundcard ini para amatir radio yang mempunyai kemampuan programming diseluruh jagad ini mulai berlomba–lomba menciptakan terobosan baru dibidang komunikasi data. Bila pada awal komunikasi digtal kita hanya mengenal moda–moda CW digital, RTTY baik dengan Baudot maupun Ascii, Amtor baik Mode A,B atau L dan Packet Radio, maka pada akhir dekade ini tidak kurang dari 10 moda digital baru telah diciptakan oleh rekan – rekan amatir radio. Suatu prestasi yang patut kita acungi jempol, dan bahkan mungkin dapat didaftarkan di Guinnes Book Of Record.

KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS.

1. Tentunya kebutuhan perangkat keras pokok yang pertama adalah Transceiver, baik itu

HF, VHF, maupun UHF. Solid State transceiver biasanya sudah siap digital, namun untuk mereka yang masih menggunakan transceiver jenis tabung dapat juga menggunakannya, walaupun perlu mengadakan beberapa penyesuaian, terutama dalam memelihara stabilitas frekwensi transmisi.

Page 103: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 101

2. Kebutuhan pokok yang kedua adalah Komputer dengan kemampuan Multimedia, yang berarti telah memiliki Soundcard atau kartu Suara terpasang pada Slot ISA, PCI atau USB. Banyak sekali jenis Soundcard dipasaran mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal, pilihlah sesuai dengan kemampuan dan yang penting pilihlah Soundcard yang mempunyai kompatibilitas untuk program–program komunikasi digital. Soundcard 16 Bits lebih murah dari yang 32 bits, dan yang mempunyai fungsi full duplex juga biasanya lebih mahal dari yang tidak mempunyai kemampuan full-duplex. Yang umum digunakan untuk komunikasi digital adalah yang mempunyai kompabilitas “Sound Blaster” atau Sound Blaster Compatible Beberapa misalnya adalah : SoundBlaster 16, AWE 32, ESS 688 atau 1688, Sound Commander, Yamaha dll

3. Dua set kabel dengan audio jack, MIC Connector atau ACC Connector

Satu set kabel, satu ujungnya tersambung ke soundcard, dan ini harus dengan STEREO jack, untuk dihubungkan ke SPEAKER_OUT atau LINE_OUT dari soundcard, sedangkan ujung yang lainnya harus MONO jack untuk dihubungkan ke AUDIO IN pada ACC socket, atau ke MIC INPUT dari Transceiver. Satu set kabel lagi dengan satu ujung STEREO Jack dihubungkan dengan LINE_IN dari Soundcard, dan ujung linnya dengan MONO Jack dihubungkan dengan SPEAKER OUT dari Transceiver atau dapat pula (paling baik) ke AUDIO OUT out dari ACC Socket. Keuntungan bila menggunakan ACC socket, kita mendapatkan FIXED Audio In dan Audio Out, tidak terpengaruh oleh setting Microphone Gain maupun AF Gain

4. Bila transceiver anda mempunyai fungsi VOX (Voice Automatic Control), semua sudah

selesai, anda sudah bisa segera mulai dengan mencoba transmisi moda Digital. Bagi yang tidak mempunyai fungsi VOX pada transceivernya, anda dapat secara manual mengaktifkan PTT saat transmisi atau anda dapat membuat sendiri rangkaian PTT yang akan bekerja otomatis mengaktifkan PTT Transceiver pada saat kita aktifkan transmisi digitalnya.

5. Rangkaian untuk mengaktifkan PTT Secara otomatis (Interface), sangat sederhana dan

anda dapat buat sendiri. Ada beberapa jenis port pada computer yang dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mengaktifkan PTT kita, yaitu SERIAL PORT, dapat menggunakan connector jenis DB9 atau DB25, tergantung dari yang tersedia di computer anda, PARAREL PORT, biasanya menggunakan connector jenis 25 pin atau MIDI PORT, yang menggunakan connector jenis 15 pin

KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK.

Setelah kita selesai menghubungkan computer dengan transceiver, sekarang saatnya untuk meng-install piranti lunaknya. Banyaknya sekali program – program yang dapat digunakan untuk komunikasi digital ini, semua terserah anda, ada yang menyukai program A tapi nada juga yang lebih senang menggunakan program B dan seterusnya.

Page 104: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 102

Program–program tersebut ada yang FREEWARE, berarti kita dapat menggunakannya betul2 dengan gratis, sepanjang menta’ati tata aturan FREEWARE, dan ada juga program–program SHAREWARE, dimana mungkin anda akan diminta untuk mengirimkan donasi kepada pencipta program, yang besarnya sanga bervariasi. Ada yang hanya minta dikirimi E-Mail saja, ada yang minta 1 US Dollar, ada yang 5, 10 atau 20 US Dollar. Dari Jenis SHAREWARE ini ada yang dapat anda gunakan seterusnya walaupun misalnya kita tidak kirim permintaan dia, tapi ada juga yang setelah penggunaan 15 atau 30 hari programnya berhenti, tidak bisa digunakan lagi, kalau kita tidak kirimkan nilai/harga sharewarenya. Bacalah Dokumen yang menyertai program itu dengan teliti, sebelumanda gunakan. Dan junjung tinggilah martabat anda sebagai amatir radio dengan memenuhi permintaan si pembuat program, karena mereka itu juga seorang amatir radio, selain FREEWARE dan SHAREWARE, ada juga jenis2 program untuk amatir radio yang memang merupakan program komersial, dan ini biasanya cukup mahal.

Bagi mereka yang mempunyai fasilistas untuk “Download” dari internet, berikut adalah daftar program dan situs internetnya umumnya dapat di “search” menggunakan callsign pembuatnya, namun bagi mereka yang tidak ada fasilitas ini, saya dan ORARI DAERAH JAWA TENGAH dengan senang hati akan membantu anda dan berikut ini adalah daftar program–program komunikasi digital yang popular.

1. CWGet dan CWType dari UO9OSV, Shareware, http://uo9osv.da.ru 2. PSK31 for Windows dari G3PLX, Freeware. 3. Digipan dari KH6TY – UT2UZ dan UU9JDR, Shareware 4. Zakanaka dari AE4JY, Freeware 5. Hamscope dari AE4JY, Freeware http://www.qsl.net/hamscope/HamScope.html 6. MixW dari UT2UZ – UU9JDR, Shareware http://www.mixw.net/ 7. MMSSTV Dari JE3HHT, Freeware 8. JVComm32 dari DK8JV, http://www.jvcomm.de/indexe.html 9. MT63 dan HellSchreiber dari IZ8BLY, Freeware 10. F6FBB http://www.f6fbb.org/ 11. E_QSO http://www.eqso.net/ 12. UISS http://users.skynet.be/on1dht/uiss.htm 13. Winpack http://www.winpack.org.uk/ 14. AGWPE http://www.raag.org/sv2agw/agwpe.htm

Selain program yang dapat berjalan pada sistem MS Windows, bagi mereka yang senang menggunakan sistim operasi lain seperti DOS, Linux maupun McIntosh pun telah tersedia, maka saran terbaik demi kemajuan dan pengetahuan adalah Aktiflah browsing di Internet untuk mencari jenis–jenis program tersebut. Masih banyak lagi program-program komunikasi digital yang lain sehingga tinggal menunggu experiment anda.

Page 105: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 103

MODA DIGITAL YG DAPAT DIBANGKITKAN OLEH SOUNDCARD.

Hampir semua moda digital dapat dibangkitkan dan atau dibaca melalui Soundcard, kecuali beberapa moda yang memerlukan kemampuan half/full duplex atau continous link seperti misalnya Amtor Mode A (ARQ) dan PActor. Berikut adalah adftar moda digital popular soundcard :

1. RTTY (Radio Teletype) baik menggunakan standard Baudot maupun Ascii 2. Pakcet Radio dengan protocol AX25 3. FAX (Facsimile) baik untuk keperluan QSO, maupun untuk deconding Weather

Facsimile. 4. SSTV (Slow Scan Television). 5. PSK31 (Phase Shift Keying) dengan kecepatan 31.25 Baud yang akan menghasilkan

kecepatan QSO kira – kira 50 WPM. 6. QPSK merupakan variant dari PSK31. 7. BPSK juga variant dari PSK31 8. FSK31 (Frequency Shift Keying) dengan kecepatan 31.25 Baud 9. MFSK 16 merupakan variant FSK31 10. HFSK 16 juga variant dari FSK31 11. Throb diciptakan oleh G3PPT, adalah program komunikasi digital yang

menggunakan tehnologi deteksi FFT (Fast Fourier Transform), dengan menggunakan 9 tone.

12. MT63 diciptakan oleh Nino Porcino, IZ8BLY 13. HellSchreiber juga diciptakan oleh IZ8BLY

MONITOR DAN QSO DAIMANA ?.

Berikut adalah panduan Frekwensi yang dipakai untuk QSO Digital : Frekwensi dalam Megahertz Band PSK31 RTTY ASCII MFSK & HFSK CW SSTV 160 M 1.81215 1.800 1.800 1.800 1.800 80 M 3.58015 3.580 3.580 3.580 3.500 40 M 7.07015 7.080 7.080 7.080 7.000 30 M 10.13715 10.130 10.130 10.130 10.100 20 M 14.07015 14.080 14.080 14.080 14.000 14.230 17 M 18.10015 18.100 18.100 18.105 18.068 15 M 21.07015 21.080 21.080 21.080 21.000 21.330 12 M 24.925 24.920 24.920 24.920 24.890 10 M 28.12015 28.080 28.080 28.080 28.000 2 M 144.100 s/d 144.200 Semua frrekwensi berada di ujung bawah dari tiap segment frekwensi amatir radio, kecuali SSTV. Jangan transmit diluar dari ketentuan yang tercantum pada lisensi / IAR anda. Daftar ini hanya panduan, kemungkinan ada perubahan dimasa mendatang.

Page 106: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 104

INTERFACE.

Page 107: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 105

Page 108: MARET 2006 ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA … · informasi informasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan dengan eliminasi gangguan secara penuh. ORARI DAERAH JAWA

ORARI DAERAH JAWA TENGAH Jl. Tanjung 11 Semarang 106

PENUTUP.

Komunikasi digital merupakan jenis komunikasi yang sangat menyenangkan, karena memberikan kesempatan kepada kita amatir radio untuk mengembangkan tehnologi–tehnologi tinggi, serta paling tidak memacu kita untuk mempelajari hal–hal yang baru, yang merupakan ciri khas kehidupan amatir radio. Sebagai misal, untuk bisa memancarkan gambar SSTV yang baik, mau tidak mau kita harus belajar pula bagaimana caranya untuk memproses gambarnya, karena pada QSO dengan moda SSTV ini kita seakan–akan seperti berpacu didalam menghasilkan reproduksi gambar dan kreasi yang kadang – kadang bernuansa seni/artistic. Keuntungan lain misalnya, adalah kemampuan monitoring kita bertambah, kalau biasanya hanya dapat monitor transmisi kode Morse dan Voice saja, ternyata dibalik suara – suara digital itu banyak informasi yang bisa kita dapat. Dengan Continous coverage receiver anda, siaran kantor berita Kyodo, AFP, dll dapat kita lihat, bahkan sebelum berita itu dicetak di surat kabar local. Satelit cuaca yang downlinknya berada di frekwensi 137 – 138 MHz, dapat kita monitor dan Satelit ini dapat menyajikan penginderaan jarak jauh dari bumi dimana dia melintas. Kita dapat melihat pulau Jawa dan bagian lain dari Indonesia, seperti kita melihat peta, lengkap dengan gambaran awan, taufan, dll. Dimasa–masa dekat mendatang ini, pasti akan bermunculan moda–moda digital yang baru.

Selamat berexperiment dan CU on digital

73 de Jos – yb2sv

ORARI DAERAH JAWA TENGAH 10 MARET 2006