MAQASID AL-SYARI`AH

9
KONSEP MAQASID AL-SYARI`AH

description

MAQASID AL-SYARI`AH

Transcript of MAQASID AL-SYARI`AH

Page 1: MAQASID AL-SYARI`AH

KONSEP MAQASID AL-SYARI`AH

Page 2: MAQASID AL-SYARI`AH

• Maqasid al-Syari`ah secara bahasa adalah: maksud atau tujuan disyari`atkan hukum Islam, dengan kata lain yang menjadi bahasan di dalamnya adalah mengenai masalah hikmah dan akibat ditetapkannya sesuatu hukum.

• Dalam perkembangan selanjutnya, kajian ini merupakan kajian utama dalam filsafat hukum Islam, yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan kritis tentang tujuan ditetapkannya suatu hukum.

Page 3: MAQASID AL-SYARI`AH

• Tujuan hukum harus diketahui dalam rangka mengembangkan pemikiran hukum dalam Islam secara umum dan menjawab persoalan-persoalan hukum kontemporer yang kasusnya tidak diatur secara eksplisit oleh al-Qur`an dan Sunnah Nabi. Kemudian apakah suatu kasus masih dapat diterapkan berdasarkan suatu ketentuan hukum, karena adanya perubahan struktur sosial, hukum tersebut tidak dapat diterapkan. Untuk itu, Maqasid al-Sayari`ah menjadi kunci bagi keberhasilan seorang yang ingin menetapkan hukum (bidang mu`amalah bukan masalah akidah).

Page 4: MAQASID AL-SYARI`AH

Lima kebutuhan dan pringkatnya dan contoh1. Hifzh al-din atau memelihara agama.

Menjaga atau memelihara agama, berdasarkan kepentingannya dibedakan menjadi :

- Memelihara agama dalam peringkat (daruriyyat) esensial atau primer, yaitu memelihara dan melaksanakan kewajiban keagamaan, seperti melakasanakan shalat lima waktu, jika shalat itu diabaikan, maka akan terancam eksistensi agamanya. (pembeda muslin dengan non-muslim)

- Memelihara agama dalam peringkat sekunder (hajiyyat), yaitu melaksanakan ketentuan agama, dengan menghindari kesulitan dalam hidup, seperti shalat jama` dan qasar, bagi orang yang sedang bepergian

Page 5: MAQASID AL-SYARI`AH

-Memelihara agama dalam peringkat tahsiniyat (pelengkap), yaitu mengikuti petunjuk agama guna menjunjung tinggi martabat manusia, sekaligus melengkapi pelaksanaan kewajiban terhadap Tuhan, misalnya menutup aurat, baik di dalam maupun di luar shalat, membersihkan badan dan tempat.

Memelihara agama sesuatu yang harus dimiliki oleh manusia supaya martabatnya dapat terangkat lebih tinggi dari makhluk lain, untuk memenuhi hajat jiwanya. Pengakuan iman, pengucapan dua kalimat syahadat, pelaksanaan ibadah shalat, puasa dan haji.

Page 6: MAQASID AL-SYARI`AH

• 2. Hifzh al-Nafs atau Memelihara jiwa. Untuk tujuan memelihara jiwa Islam melarang pembunuhan : Hai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. (al-Baqarah : 178)

• Dalam peringkat primer, seperti memenuhi kebutuhan pokok untuk mempertahankan hidup

• Dalam peringkat sekunder, boleh berburu binatang untuk menikmati makanan lezat dan halal

• Dalam peringkat tahsiniyyat (pelengkap), ditetapkannya tata cara makan dan minum yakni yang berhubungan dengan etika dan kesopanan

Page 7: MAQASID AL-SYARI`AH

• 3. Hifzh al-`aql atau memelihara akal. Dilarang merusak akal, seperti diharamkannya meminum-minuman keras (khamar, sabu dan yang sejenisnya), karena dapat merusak dan menghilangkan fungsi akal manusia (merusak akal). Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya itu terdapat dosa besar, mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (Q.S. al-Baqarah : 219) Islam sangat memelihara akal (kesehatan) individu.

• Dalam peringkat primer, diharamkannya minuman keras. Dalam peringkat sekunder, dianjurkannya menuntut ilmu, sekiranya ini dilakukan tidak merusak akal, dan untuk tingkat pelengkap, menghindarkan diri dari menghayal atau sesuatu yang tidak berfaedah

Page 8: MAQASID AL-SYARI`AH

• 4. Hifzh al-Nasl atau memelihara keturunan. Tujuannya untuk memelihara kemurnian keturunan, maka Islam mengatur tata cara pernikahan dan melarang perzinahan serta perbuatan lain yang mengarah kepada perzinahan itu : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap dari keduanya seratus kali dera (Q.S. an-Nur : 2)

• Peringkat primer, disyari`atkan menikah dan dilarang berzina. Peringkat sekunder, meyebutkan mahar bagi suami pada akad nikah dan hak thalak bagi laki-laki, dan peringkat pelengkap, disyari`atkannya khitbah atau walimah dalam perkawinan untuk kelengkapan pernikahan.

Page 9: MAQASID AL-SYARI`AH

• 5. Hifzh al-Mal atau memelihara harta. Aplikasi pemeliharaan harta antara lain pengakuan hak pribadi, pengaturan mu`amalah seperti jual beli, sewa-menyewa, gadai. Jadi dengan tegas adanya pengharaman atau larangan pencurian, penipuan, pengharaman riba.

• Peringkat primer, ditetapkannya tata cara pemilikan harta dan larangan mengambil harta orang lain dengan cara tidak sah. Peringkat sekunder, disyari`atkan tentang jual beli dengan cara salam dan peringkat pelengkap, ketentuan menghindarkan diri dari penipuan, hal ini berkaitan dengan etika bermu`alah atau etika bisnis