Manuver Vagal

3
Manuver vagal: Tindakan Manuver vagal meningkatkan tonus parasimpatik dan memperlambat konduksi ke AV node sehingga frekuensi jantung akan menurun. Terdapat beberapa cara tindakan manuver vagal yaitu peminjatan pada arteri karotis (carotid massage), batuk, mengedan, merangsang gag reflek. Tindakan manuver vagal harus dilakukan dengan hati-hati dan sebelumnya dilakukan pemantauan irama jantung, pemasang jalur intra vena dan persiapan sulfas atropin. Komplikasi yang dapat terjadi akibat tindakan ini adalah emboli serebral, stroke, sinus arrest, asistol dan blok AV. Jika vagal manuver dilakukan dengan cara pemijatan arteri karotis (carotid massage) yakinkan tidak ada karotid bruit yang merupakan kontraindikasi untuk tindakan ini dan tidak boleh dilakukan lebih dari 10 detik, dilakukan secara bergantian pada arteri karotis kiri dan kanan. Obat-obatan: Adenosin adalah obat yang mempunyai efek yang kuat dalam merubah PSVT menjadi irama sinus pada kondisi yang stabil. Dosis awal adenosin yang diberikan adalah 6 mg secara bolus melalui intra vena dan diberikan dengan cepat (1-3 detik) kemudian diikuti dengan 20 cc cairan pembilas. Pemberian dapat diulang setelah 1-2 menit dengan dosis 12 mg. PSVT yang tidak dapat diatasi dengan adenosin dapat dipertimbangkan untuk pemberian verapamil, digoxin, beta blocker.

Transcript of Manuver Vagal

Page 1: Manuver Vagal

Manuver vagal: Tindakan Manuver vagal meningkatkan tonus parasimpatik dan memperlambat konduksi ke AV node sehingga frekuensi jantung akan menurun. Terdapat beberapa cara tindakan manuver vagal yaitu peminjatan pada arteri karotis (carotid massage), batuk, mengedan, merangsang gag reflek. Tindakan manuver vagal harus dilakukan dengan hati-hati dan sebelumnya dilakukan pemantauan irama jantung, pemasang jalur intra vena dan persiapan sulfas atropin. Komplikasi yang dapat terjadi akibat tindakan ini adalah emboli serebral, stroke, sinus arrest, asistol dan blok AV. Jika vagal manuver dilakukan dengan cara pemijatan arteri karotis (carotid massage) yakinkan tidak ada karotid bruit yang merupakan kontraindikasi untuk tindakan ini dan tidak boleh dilakukan lebih dari 10 detik, dilakukan secara bergantian pada arteri karotis kiri dan kanan.

Obat-obatan: Adenosin adalah obat yang mempunyai efek yang kuat dalam merubah PSVT menjadi irama sinus pada kondisi yang stabil. Dosis awal adenosin yang diberikan adalah 6 mg secara bolus melalui intra vena dan diberikan dengan cepat (1-3 detik) kemudian diikuti dengan 20 cc cairan pembilas. Pemberian dapat diulang setelah 1-2 menit dengan dosis 12 mg. PSVT yang tidak dapat diatasi dengan adenosin dapat dipertimbangkan untuk pemberian verapamil, digoxin, beta blocker.

CARDIAC MARKER

Deskripsi : Terdiri atas 3 pemeriksaan (CK-MB, Troponin I, dan Mioglobin),

dilakukan secara bersamaan sehingga dapat meningkatkan

sensitivitas dalam menetapkan diagnosis infark miokardial

pada pasien yang datang ke UGD dengan gejala nyeri di dada.

Manfaat : Kegunaan pemeriksaan CKMB adalah untuk diagnosis AMI

Page 2: Manuver Vagal

Pemeriksaan (Acute Myocardial Infarct). Walaupun cukup banyak kardiologi

yang lebih menyukai penentuan troponin, tetapi penentuan

CKMB juga berperan dalam diagnosis reinfark. Troponin akan

tetap meningkat sekitar 14 hari setelah AMI, sementara

konsentrasi CKMB akan menurun ke baseline dalam 72 jam.

Kadar CKMB dapat meningkat diluar kerusakan miokardium,

peningkatan kadar CKMB dapat terjadi pada kondisi

hipotiroidisme dan peningkatan kadar CK total terjadi pada

50% kasus. Myoglobin merupakan oxygen-binding protein

yang ditemukan dalam jantung dan striated muscle.

Peningkatan konsentrasinya yang cepat merupakan penanda

AMI yang dini. Kadar myoglobin serum merupakan indikator

dini AMI, terutama apabila dikombinasikan dengan troponin

atau CKMB. Setelh kondisi AMI, kadar myoglobin kembali

normal sementara kadar troponin tetap meningkat. Myoglobin

serum akan diekskresikan melalui ginjal, dan myoglobin

merupakan penanda kerusakan miokardial awal yang sensitif

karena dilepaskan dari sel-sel yang mengalami nekrotik,

sehingga dapat digunakan untuk deteksi infark miokard dini.

Konsentrasi myoglobin akan meningkat 1 jam setelah infark

dan mencapai puncaknya dalam 4-12 jam. Cardiac troponin I

(cTnI) dan troponin T (cTnT) merupakan uji primer dalam

diagnosis AMI karena memiliki spesifisitas dan sensitivitas

yang tinggi. Salah satu kriteria diagnosis AMI antara lain

adanya simptom iskemik, adanya perubahan gelombang Q

pada EKG, perubahan segmen ST dan intervensi arteri

koroner. Troponin lebih sensitif dari CKMB untuk deteksi

nekrosis otot jantung. Myoglobin, suatu penanda yang

meningkat cepat setelah AMI, diterima sebagai penanda dini

tetapi kurang spesifik bila dibandingkan dengan troponin;

apabila hasil myoglobin positif maka diperlukan uji konfirmasi

menggunakan troponin atau CKMB. Troponin jantung akan

tetap meningkat 5-7 hari setelah onset kerusakan jantung,

oleh karena itu untuk menduga periode reinfark perlu

dievaluasi menggunakan troponin atau CKMB.

Page 3: Manuver Vagal