Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

11
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL A. HAKIKAT MANUSIAN SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal sebagai berikut : a. Susunan kodrat manusia terdiri atas rga dan jiwa b. Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial c. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. 1. Manusia sebagai Makhluk Individu Individu berasal dari bahasa latin individium yang artinya tak terbagi. Dimana tak terbagi ini juga bertarti tak terpisahkan antara jiwa dan raga. Manusia mengerahkan seluruh jiwa raganya unruk berkegiatan dalam hidupnya. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya. Setiap manusia memiliki perdedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Pertumbuhan dan perkembangan inidividu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap namun terjadi secara berkesinambungan. Pertumbuhan dan perkembangan individu

description

ISBD

Transcript of Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIALA. HAKIKAT MANUSIAN SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal sebagai berikut :a. Susunan kodrat manusia terdiri atas rga dan jiwa

b. Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial

c. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

1. Manusia sebagai Makhluk IndividuIndividu berasal dari bahasa latin individium yang artinya tak terbagi. Dimana tak terbagi ini juga bertarti tak terpisahkan antara jiwa dan raga. Manusia mengerahkan seluruh jiwa raganya unruk berkegiatan dalam hidupnya. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya. Setiap manusia memiliki perdedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Pertumbuhan dan perkembangan inidividu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap namun terjadi secara berkesinambungan. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor yang terbagi dalam 3 pandangan, yaitu :

a. Pandangan nativistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu itu sendiri, seperti bakat dan potensi,termasuk juga hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya.b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu didasarkan atas faktor lingkungan.c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan.

Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah Paham Individualisme.2. Manusia sebagai Makhluk SosialManusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Menurut kodratnya, manusia dimana pun pada zaman apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok. Kelompok masyarakat pertama adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama. Dalam keluarga itulah manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk sosial. Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya bahwa manusia itu sebagai makhluk, pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat. Karena sifatnya yang ingin bergaul satu sama lain, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial.Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya seperti hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum, hasrat untuk membela diri dan hasrat untuk mengadakan keturunan.

Sejak manusia dilahirkan, ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu :

Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya

Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme.B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

1. Peranan Manusia sebagai Makhluk IndividuSebagai makhluk individu manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula. Sebagai makhluk individu manusia berupaya untuk : Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya

Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia

Merealisasikan segenap potensi diri, baik sisi jasmani maupun rohani

Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ketidakberdayaan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma pengaturnya. Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya, norma-norma tersebut antara lain :a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan dan diperuntukkan bagi umat-Nya.

b. Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan.

c. Norma kesopanan atau adat, yaitu norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

d. Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang pemberlakuaannya dapat dipaksakan.Selain itu, berdasarkan kekuatna berlakunya dimasyarakat norma-norma juga dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :a. Cara (usage), adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah. Norma ini lebih menonjol dalam hubungan antarindividu atau antarperorangan.b. Kebiasaan (folkways), adalah kegiatan atau perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh banyak orang karena disukai. Norma ini lebih kuat daya ikatnya daripada norma cara.

c. Tata kelakuan (mores), adalah kebiasaan yang dianggap sebagai norma pengatur. Sifat norma ini di satu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan di sisi lain sebagai suatu larangan.

d. Adat istiadat ( custom), adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat. Adapun implikasi-implikasi manusia sebagai makhluk sosial, antara lain :

Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri.

Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.

Penghargaan akan hak-hak orang lain.

Ketaatan dalam norma-norma yang berlaku.

Keberadaannya sebagai makhluk sosial menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut :

Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok

Membentuk kelompok-kelompok sosial

Menciptakan norma-norma sosial sebagai pemgatura tertib kehidupan kelompok.C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIALInteraksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antarindividu, antarkelompok manusia, maupun anatara orang dengan kelompok manusia. Bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerja sama, persaingan dan pertikaian.Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :

Pelakunya lebih dari satu orang

Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial

Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku

Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsungSyarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak primer terjadi apabila ada kontak langsung dan kontak sekunder terjadi dengan perantara. Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut.Dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial dapat beragam. Dilihat dari jenisnya ada interaksi antarindividu, interaksi individu dengan kelompok, dan interaksi antarkelompok. Dilihat dari faktor penyebabnya ada interaksi yang disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati. Ada interaksi yang berbentuk kerjasama dan ada interaksi yang berbentuk pertentangan. Sedangkan jika dilihat dari sifat interaksinya ada interaksi yang asosiatif dan interaksi yang disosiatif.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Manusia sebagai makhluk sosial pastilah melakukan interaksi sosial dalam kerangka hidup bersama itu.

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINAN MASYARAKAT

Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang saling bertolak belakang. Kedua pandangan ini justru berkembang menjadi paham atau aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.1. Pandangan IndividualismeIndividualisme berpangkal dari konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualism berpendapat bahwa kepentingan individulah yang haris diutamakan. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal. Liberalisme adalah suatu paham yang ditegakkannya kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu berada pada posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme adalah sebagai berikut :a. Penjaminan hak milik perseorangan

b. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan

c. Pemberian kebebasan penuh pada individu

d. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

2. Pandangan Sosialisme Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedududkan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Individu selalu terikat pada komitmen suatu kelompok. Sosisalisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Dalam sejarahnya, sosialisme muncul sebagai reaksi atas paham individualis liberalisme, dimana paham tersebut akan menimbulkan ketidakadilan dan kesenjangan.Kedua pandangan tersebut, baik pandangan individualism maupun pandangan sosialisme memiliki kelemehan masing-masing. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidakadilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialism dan kolonialisme baik dalam bentuk lama maupun baru. Persaingan bebas akan memunculkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrem (marxisme/komunisme), tidaj menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi kemanusiaan.Dalam Negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila , manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Bung Karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme (Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoni antara individu dan sosial dalam diri bangsa Indonesia diungkapkan dalam sila kedua dan ketiga Pancasila.TUGAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASARRANGKUMAN

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Oleh :

KADEK THANIA PRASTAKARINI

1408105047JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2015