threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh...

17
TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA “WAWANCARA DI SMP N 3 COLOMADU” Disusun oleh : 1. Fajar Rusdiati A410080103 2. Tri Ayu Martini A410080139 3. Ema Wulandari A410080118 4. Nafsul Mutmainah A410080148

Transcript of threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh...

Page 1: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

“WAWANCARA DI SMP N 3 COLOMADU”

Disusun oleh :

1. Fajar Rusdiati A410080103

2. Tri Ayu Martini A410080139

3. Ema Wulandari A410080118

4. Nafsul Mutmainah A410080148

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA

2011

Page 2: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah bagaimana mengajarkan siswa dengan mudah

sehingga siswa akan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang sudah direncanakan dalam kurikulum, karena itu

pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dan menganalisis tujuan pembelajaran. Selanjutnya para pendidik

melakukan kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan cara–cara

pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut

sehingga hasil pembelajaran terwujud dalam diri peserta didik.

Inovatif (innovative) yang berarti new ideas or techniques, merupakan

kata sifat dari inovasi (innovation) yang berarti pembaharuan, juga berasal

dari kata kerja innovate yang berarti make change atau introduce new thing

(ideas or techniques) in order to make progress. Pebelajaran, merupakan

terjemahan dari learning yang artinya belajar, atau pembelajaran. Jadi,

pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pembelajar

atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to

learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh

kemajuan hasil belajar. Pembelajaran inovatif juga mengandung arti

pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang

merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu

memfasilitasi pebelajar untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil

belajar.

Berdasarkan definisi secara harfiah pembelajaran inovatif tersebut,

tampak di dalamnya terkandung makna pembaharuan. Gagasan pembaharuan

muncul sebagai akibat seseorang merasakan adanya anomali atau krisis pada

paradigma yang dianutnya dalam memecahkan masalah belajar. Oleh sebab

itu, dibutuhkan paradigma baru yang diyakini mampu memecahkan masalah

Page 3: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

tersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia,

karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

sering dianggap sebagai pengganggu kenyamanan diri, karena pada

hakikatnya seseorang secara alamiah lebih mudah terjangkit virus rutinitas.

Padahal, di dalam pendidikan, banyak kalangan mengakui bahwa pekerjaan

rutin cenderung tidak merangsang, membuat pendidikan ketinggalan zaman,

dan akan mengancam eksistensi negara dalam perjuangan dan persaingan

hidup.

Faktor-faktor yang dapat dikategorikan sebagai penghambat inovasi,

adalah: keunggulan inovasi relatif sulit untuk dijelaskan dan dibuktikan,

sering dianggap time dan cost consumming, pelaksanaan cenderung partial,

complexity innovation sering menghantui orang untuk diam di jalan rutinitas,

dan simplification paradigm dalam innovation dissemination berpotensi

mengurangi keyakinan dan pemahaman bagi para praktisi terhadap inovasi.

Inovasi pembelajaran muncul dari perubahan paradigma pembelajaran.

Perubahan paradigma pembelajaran berawal dari hasil refleksi terhadap

eksistensi paradigma lama yang mengalami anomali menuju paradigma baru

yang dihipotesiskan mampu memecahkan masalah. Terkait dengan pelajaran

di sekolahan, paradigma pembelajaran yang dirasakan telah mengalami

anomali, adalah (1). kecenderungan guru untuk berperan lebih sebagai

transmiter, sumber pengetahuan, maha tahu, (2). belajar diarahkan oleh

kurikulum, (3) kecenderungan fakta, isi pelajaran, dan teori sebagai basis

belajar, (4) lebih mentoleransi kebiasaan latihan menghafal, (5) cenderung

kompetitif, (6) kelas menjadi fokus utama, (7) komputer lebih dipandang

sebagai obyek, (8) komunikasi terbatas, (9) penilaian lebih bersifat normatif.

Paradigma tersebut diduga kurang mampu memfasilitasi siswa untuk

siap terjun di masyarakat. Paradigma pembelajaran yang merupakan hasil

gagasan baru adalah (1) peran guru lebih sebagai fasilitator, pembimbing,

konsultan, dan kawan belajar, (2) belajar diarahkan oleh siswa sendiri, (3)

Page 4: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

berbasis masalah, proyek, dunia nyata, tindakan nyata, dan refleksi, (4)

perancangan dan penyelidikan, (5) kreasi dan investigasi, (6) kolaborasi, (7)

fokus masyarakat, (8) presentasi media dinamis, (9) penilaian kinerja yang

komprehensif.

Paradigma pembelajaran tersebut diyakini mampu memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan kecakapan hidup dan siap terjun di masyarakat.

Dalam proses pembelajaran, paradigma baru pembelajaran sebagai produk

inovasi seyogyanya lebih menyediakan proses untuk mengembalikan hakikat

siswa ke fitrahnya sebagai manusia yang memiliki segenap potensi untuk

mengalami becoming process dalam mengembangkan kemanuasiaanya. Oleh

sebab itu, apapun fasilitas yang dikreasi untuk memfasilitasi siswa dan

siapapun fasilitator yang akan menemani siswa belajar dan berorientasi pada

apa yang menjadi tujuan belajar siswa.

Maka dari itulah SMP N 3 Colomadu menggunakan pembelajaran

inovatif, karena kelas lebih hidup dibandingkan dengan pembelajaran klasik

(kuno) yang mengutamakan guru menerangkan semua di depan, siswa bosen,

ngantuk dan banyak yang tidak memperhatikan saat guru menerangkan.

Sedangkan pembelajaran inovatif ini siswa lebih asyik menuangkan segala

kreativitasnya pada saat pelajaran yang dilakukan di luar atau dalam kelas,

siswa lebih berkesan saat pelajaran berlangsung dan semua siswa lebih

banyak yang memperhatikan dari pada yang tidak memperhatikan.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, dan apa

solusi yang pernah Ibu berikan?

2. Pernahkan ibu menggunakan pembelajaran inovatif?

3. Apakah pembelajaran inovatif itu bisa menjadi solusi untuk kesulitan-

kesulitan yang dihada pi oleh siswa?

Page 5: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa:

a. Siswa masih ada yang mengalami kesulitan, karena di SMP N 3

Colomadu yang masuk incomenya anak itu menyeluruh, kalau

digambarkan menggunakan statistik akan berbentuk gunung. Ada yang

rendah, sedang, tinggi. Untuk kelas 1 dan 2 masih banyak kesulitan, tapi

disini saya mengajarnya menggunakan strategi tutor sebaya, maka kalau

siswa yang belum mengerti pasti akan menanyakan ke teman yang lebih

pintar. Kalau untuk kelas 3, yang kesulitan sedikit karena kelas 3 hanya

mengulang pelajaran kelas 1 dan 2 dan hanya mengerjakan soal-soal

ujian yang akan dihadapinya.

b. Kebanyakan anak menemukan kesulitan dalam bab aljabar, apalagi kalau

awalnya saya menerangkan dan member contoh dalam “x” dan “y”,

apabila diganti dengan “a” dan “b” anak-anak akan bingung dan dalam

bab apa saja yang dicontohkan tidak dalam kehidupan nyata, anak-anak

akan bingung. Kebanyakan siswa di sekolah lain kesulitan dalam bab

bangun ruang, tetapi disini kebanyakan anak malah mudah, karena anak-

anak saya suruh membawa benda yang berbntuk bangun ruang yang ada

dalam kehidupan sehri-hari, missalnya kubus membawa kantong jajan

yang berbentuk kubus, tbung membwa kaleng, jika tidak membawa saya

hukum mengambil di luar kelas apa saja yang berbentuk bangun ruang

misalkan tempat smpah dan pot tetapi saat saya menghukum saya sambil

tertawa karena ulahnya ank-anak lucu mereka mengambil bermacam-

macam bentuk bangun ruang yang unik-unik jadinya siswa tidak seperti

dihukum, jadi siswa malah tambah berkesan dan memahami materi

tersebut.

Page 6: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

c. Solusi yang pernah diberikan kepada siswanya:

1) Jika anak itu tidak belajar, saya akan memberitahukan bahwa

matematika itu mudah jika kita trampil dan sering mengerjakan soal-

soal.

2) Jika siswa itu membolos, saya bentak jika ketemu, dan saya tarik lagi

untuk saya ajari dari hal yang termudah yang dia hadapi.

3) Jika siswa kurang pintar, kelas yang saya pegang, saya menggunakan

strategi pembelajaran tutor sebaya, jadi apabila pnter mengajari yang

kurang pinter dan yang kurang pinter sama bilangin jagan malu

bertanya kepada yang pinter.

4) Jika siswa yang terlalu, maka saya akan dekati saat pelajaran, jika

teman-temannya sedang mengerjakan soal, saya dekati anak itu dan

saya tanya bukan tentang pelajarn, tetapi tentang apa yang sedang

dia pikirkan.

Kalau dalam kelas, biasanya saya gunakan cara mengerjakan soal

tetapi berkelompok 1 kelompok berisi 4 atau 5 siswa, dan dberi beberapa

soal untuk mengerjakan, tidak 1 siswa saja yang mengerjakan tetapi

semuanya ikut mengerjakan, apabila ada siswa yang tidak bisa, maka

teman yang bisa mengerjakan mengajarinya terlebih dahulu kalau sudah

menerangkan 1 kelompok baru menerangkan di depan kelas.

Sekarang saya di kelas sebagai teman, karena kalau saya di kelas

sebagai guru yang dikenal galak, maka siswanya akan takut. Tapi saya

bisa mengatur diri saya, dimana saya sebagai guru yang harus galak dan

dimana saya dianggap sebagai teman.

2. Pembelajaran inovatif

Beberapa tahun terakhir sudah menggunakan inovatif. Tapi tetap saja

banyak yang belum menggunakan secara benar. Belum semua guru

menggunakan pembelajaran yang inovatif, saya lebih senang menggunakan

pembelajaran yang inovatif, karena menurut saya kelas rame bukan berarti

gurunya tidak masuk, tetapi kelas rame itu sedang mengadakan diskusi dan

saya sering melakukan kegiatan belajar mengajar diluar dengan mencari

Page 7: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

barang-barang yang ada di kehidupan nyata untuk dijadikan obyek

pembelajaran. Disini saya menggunakan inovatif, karena menurut saya, guru

enak bekerjanya di malam hari, guru membuat lembar kerja untuk dikerjakan

siswa dan kata-katanya yang mudah dipahami oleh siswa.agar siswa benar-

benar mengerti apa yang dimaksud. Contohnya mencari keliling dan diameter

linggaran menggunakan barang-barang yang ada di sekitas sekolah yaitu: pot,

sumur dan ban mobil. Anak-anak ternyata lebih senang saat saya mengajar

menggunakan pembelajaran yang inovatif dibandingkan dengan pembelajaran

yang klasik.

Di SMP N 3 Colomadu sudah bekerja sama dengan DPE 3, DPE 3

memberikan pelatihan kepada guru-guru disini, pelatihan yang diberikan

adalah pelatihanttg mengajar BTL, tentang gimana mengajar dengan lebih

baik dan menjadikan pengajaran dan hasil belajar menjadi lebih baik.yaitu

pembelajaran. Kalau saya pernah siswa saya suruh membuat jarring-jaring

balok dan kubus masing-masing 16 buah dibikin secara kelompok, dan baru

kemarin-kemarin saya menyuruh membuat jarring-jaring limas dan

prisma,tetapi tidak boleh sama seperti yang saya ajarkan. Itu tujuannya untuk

mengembangkan kreativitas anak, hasilnya juga lucu ada yang berbentuk

seperti boneka, ada yang seperti orang membawa ransel dan masih banyak

yang anak-anak bikin.

Inovatif bagi guru-guru disini termasuk baru, karena dahulunya

menggunakan pengajaran yang klasikal guru menerangkan dan siswanya

duduk manis di tempatnya masing-masing. Pengajarannya sangat

mempengaruhi prestasi antara pengajaran klasik dan pengajaran inovatif,

contohnya dahulu saya menggunakan pengajaran yang klasikal saya hanya

menerangkan dan siswa duduk, saat saya memberikan soal banyak siswa yang

masih bingung dalam tahap-tahap penyelesaiannya, tapi sekarng saat saya

menggunakan pembelajarn yang inovatif, siswa diberikan soal dan

kebanyakan dari siswa dengan mudah mengerjakannya soal itu dan hasilnya

bagus-bagus.

Page 8: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

Latar belakang menggunakan pembelajaran inovatif, matematika

menurut saya ilmunya dunia, kalau di dunia pengin enak, kita mengetahui

matematuka, apapun mesti kita ketemu dengan matematika jadi pola piker

kita juga ke matematika dalam mengerjakan soal, apa yang ditemui bisa

diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari, dengan begitu, siswa yang saya

hadapi tidak seperti saya dahulu, dahulu saya tidak bisa tentang rumus

kuadratik dan kenapa banyak yang tidak bisa dengan persamaan kuadrat saya

berfikir,jika pengajarannnya tetap sama, siswa tidak akan maju dan selalu

mengalami kesulitan, karena guru hanya menerangkan dan siswa

mengerjakan soal. Seharusnya siswa membutuhkan bimbingan, maka saya

buat dalam kelas menjadi kelas diskusi atau menggunakan strategi tutor

sebaya, teman menjadi sumber belajar saat menggunakan diskusi semua

siswanya aktif, yang tidak paham tanya yang sudah paham dan hasil-hasilnya

yang tadi dikerjakan ditempel di dinding, yang tadinya tidak paham, saat

istrhat bisa melihat hasilnya dan bisa buat belajar bagi siswa yang belum

paham.

Mekanisme pembelajaran inovatif, tercantum dalam RPP, yang guru

punya biasanya dari kabupaten, ada yang buat sendiri nanti baru disisipkan.

Kalau saya Seringnya menggunkan tutor sebaya dalam diskusi dan nantinya

hasil karya kelompok itu ditempel di dinding kelas yang sudah di siapkan.

Saya sering membuat 1 kelompok menjadi 4 atau 5 orang mereka saling

sharing untuk mendapatkan hasilnya baru menerangkan didepan teman-teman

apabila ada yang salah baru saya benarkan.

3. pembelajaran inovatif itu bisa menjadi solusi untuk kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh siswa, karena saat saya menggunakan pembelajaran inovatif

saya sering menjadi seperti teman, siswa tidak takut dan tidak juga

meremehkan, jadi siswa sangat senang apabila saya mengajarnya secara

inovatif, seperti skelompok,tutor sebaya dan lainnya. Prestasinya naik saat

saya mengadakan ujian dadakan, hasilnya lumayan memuaskan ank benar-

benar bisa dan memahami materi-materi itu. Nilainya 80% bagus-bagus.

Page 9: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

BAB III

KESIMPULAN

Di SMP N 3 Colomadu sudah menggunakan pembelajaran yang inovatif,

siswa lebih senang apabila pelajaran matematika diajarkan dengan pembelajaran

yang inovatif, siswa cepat bosan apabila guru hanya menerangkan dan siswa

hanya duduk manis. Penggunaan pembelajaran inovatif lebih sering menggunakan

tutor sebaya dan pembelajaran kontektual menggunakan barang-barang dalam

kehidupan yang nyata. Siswa sering menempel hasil kerja kelompoknya pada

dinding yang sudah disiapkan.

Solusi yang pernah diberikan kepada siswanya:

1) Jika anak itu tidak belajar, saya akan memberitahukan bahwa

matematika itu mudah jika kita trampil dan sering mengerjakan soal-

soal.

2) Jika siswa itu membolos, saya bentak jika ketemu, dan saya tarik lagi

untuk saya ajari dari hal yang termudah yang dia hadapi.

3) Jika siswa kurang pintar, kelas yang saya pegang, saya menggunakan

strategi pembelajaran tutor sebaya, jadi apabila pnter mengajari yang

kurang pinter dan yang kurang pinter sama bilangin jagan malu

bertanya kepada yang pinter.

4) Jika siswa yang terlalu, maka saya akan dekati saat pelajaran, jika

teman-temannya sedang mengerjakan soal, saya dekati anak itu dan

saya tanya bukan tentang pelajarn, tetapi tentang apa yang sedang dia

pikirkan.

Page 10: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: threa139.files.wordpress.com  · Web viewtersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan