Manual Mutu Ubaya

23
1 | Page MANUAL MUTU UNIVERSITAS SURABAYA QUALITY ASSURANCE UNIT UNIVERSITAS SURABAYA (QA UBAYA) Gedung A. Ruang NA.01.13 Kampus I. Ngagel Jaya Selatan 169 Surabaya Telp.(031)2981019, 2981029 Email:[email protected]

description

Dokumen kualitas untuk sistem pendidikan perguruan tinggi

Transcript of Manual Mutu Ubaya

  • 1 | P a g e

    MANUAL MUTU

    UNIVERSITAS SURABAYA

    QUALITY ASSURANCE UNIT

    UNIVERSITAS SURABAYA (QA UBAYA)

    Gedung A. Ruang NA.01.13

    Kampus I. Ngagel Jaya Selatan 169

    Surabaya

    Telp.(031)2981019, 2981029

    Email:[email protected]

  • 2 | P a g e

    KATA PENGANTAR

    Manual Mutu Universitas Surabaya ini disusun sebagai acuan bagi pengembangan Manual Mutu

    Tingkat Fakultas yang berfungsi sebagai pedoman bagi penyusunan Spesifikasi Program Studi (SP),

    Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) pada unit pelaksana akademik, penunjang akademik,

    pelaksana administrasi-layanan teknis, dan pendukung strategis.

    Landasan penyusunan manual mutu mengacu pada STATUTA dan Rencana Strategis (Renstra)

    Ubaya sebagaimana tertuang pada SK Rektor No. 292 Tahun 2003 dengan strategis yang terkait

    dengan pengembangan Ubaya ke depan sesuai visinya. Manual mutu ini mencakup Kebijakan Mutu,

    Standar Mutu, Sasaran Mutu, Sistem Penjaminan Mutu dan Sistem Monitoring dan Evaluasi

    Internal Ubaya.

    Manual ini dimaksudkan sebagai panduan bagi para pengelola program, staf pengajar, staf

    penunjang (teknisi, laboran, pustakawan), staf administrasi layanan teknis dan mahasiswa dalam

    rangka upaya untuk mengembangkan proses pembelajaran yang diselenggarakan.

    Surabaya, Juli 2007

    Rektor

    Prof. Drs. ec. Wibisono Hardjopranoto, M. S.

  • 3 | P a g e

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR 2

    DAFTAR ISI 3

    BAB I. KEBIJAKAN MUTU UBAYA 4

    A. Pendahuluan 4

    B. Pernyataan Mutu Ubaya 2007-2010 5

    C. Kebijakan Mutu Ubaya 2007-2010 6

    1. Kebijakan Mutu di Bidang Pendidikan 6

    2. Kebijakan Mutu di Bidang Penelitian 8

    3. Kebijakan Mutu di Bidang Pengabdian Pada Masyarakat 8

    4. Kebijakan Mutu di Bidang Kemahasiswaan 9

    5. Kebijakan Mutu di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia 9

    6. Kebijakan Mutu di Bidang Manajemen Internal 10

    D. Standar Mutu Ubaya 2007-2010 10

    E. Sasaran Mutu Ubaya 2007-2010 13

    BAB II. SISTEM PENJAMINAN MUTU UBAYA 16

    A. Konsep 16

    B. Keberadaan Unit Jaminan Mutu 16

    C. Pelaksanaan Penjaminan Mutu di Ubaya 17

    BAB III. ORGANISASI PENJAMINAN MUTU UBAYA 19

    A. Tingkat Universitas 19

    B. Tingkat Fakultas/Pascasarjana 19

    C. Tingkat Jurusan/Bagian/Program Studi 20

    BAB IV. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL 22

  • 4 | P a g e

    BAB I

    KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS SURABAYA

    2007-2010

    A. Pendahuluan

    Universitas Surabaya (Ubaya) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berada di jajaran

    depan penyelenggara pendidikan tinggi khususnya di Indonesia bagian Timur. Sejak awal

    berdirinya (11 Maret 1968), Ubaya memiliki komitmen tinggi dalam penyelenggaraan program

    pendidikan tinggi mempersiapkan para lulusannya memasuki era global yang penuh tantangan

    dan kompetisi terbuka. Sebagaimana termaktub dalam Statuta Ubaya Bab IV, Bagian Ketiga, Pasal

    19 menyatakan pendidikan tinggi di Ubaya diarahkan untuk menghasilkan lulusan dengan

    kualifikasi andal serta dapat menjadikan pesertadidik sebagai warga negara yang cakap dalam

    memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat bisnis dan industri, dengan

    kata lain Ubaya memiliki karakteristik untuk membangun masyarakat rasional dan ilmiah yang

    mampu mengembangkan komunitas bisnis dan industri dalam memajukan kesejahteraan

    manusia.

    Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Surabaya

    berusaha untuk menghasilkan mutu yang tinggi. Oleh karena itu upaya-upaya peningkatan mutu

    harus dilaksanakan oleh seluruh elemen yang bertanggungjawab dalam menghasilkan keluaran

    berbentuk layanan tri-dharma. Dalam konteks itu maka perlu dikeluarkan Pernyataan Mutu Ubaya

    2007-2010 yang nantinya dijabarkan dalam Kebijakan Mutu Ubaya 2007-2010 yang berisi

    komitmen Ubaya dalam menjaga mutu dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Kebijakan

    Mutu Ubaya 2007-2010 diharpkan menjadi pegangan yang terbaik dalam melaksanakan proses

    penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Selain merupakan pilihan-pilihan pegangan yang terbaik, Kebijakan Mutu Universitas

    Surabaya juga merupakan media komunitas yang berisi komitmen institusi untuk meningkatkan

    mutu secara berkelanjutan, terarah dan akuntabel. Kebijakan mutu ini dijabarkan lebih lanjut

    dengan penetapan berbagai indikator dan target-target yang revelan. Selain itu, melalui

    monitoring dan evaluasi internal akan dapat dipelihara dan dikembangkan langkah-langkah

    peningkatan mutu dan capaiannya.

    Komitmen dan partisipasi setiap sivitas akademika Universitas Surabaya merupakan sebuah

    prasyarat tidak saja bagi rangkaian proses penyusunan Kebijakan Mutu tetapi juga dalam

    keseluruhan mekanisme implementasi sistemnya hidup di tengah-tengah dinamika kehidupan dan

    perkembangan Ubaya dari waktu ke waktu. Penekanan pada prinsip kebersamaan dalam proses

    penyusunan Kebijakan Mutu juga dimaksudkan agar kebijakan yang ditetapkan sungguh-sungguh

    menjadi milik seluruh anggota komunitas.

  • 5 | P a g e

    B. Pernyataan Mutu Ubaya 2007-2010

    Masalah mutu atau kualitas merupakan salah satu program penting yang ingin diwujudkan di

    Universitas Surabaya ini. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diterbitkan Pernyataan Mutu

    Ubaya. Pernyataan Mutu ini meliputi berbagai bidang yang menjadi kegiatan operasional Ubaya

    keseharian yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, kemahasiswaan,

    pengembangan sumberdaya manusia, dan Manajemen Internal. Maksud dari diterbitkannya

    Pernyataan Mutu ini ialah untuk digunakan sebagai rujukan bagi seluruh warga Ubaya dan

    kelembagaan yang ada di dalam lingkungan Ubaya dalam melaksanakan tugasnya agar dapat

    menjadi akuntabel. Selain itu dengan adanya pernyataan mutu ini, unit kerja menjadi memiliki

    panduan yang dapat digunakan sebagai pengendali utama untuk melakukan perencanaan,

    penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi serta dalam mengatur

    pemanfaatan sumberdaya yang diperlukan.

    Berikut adalah pernyataan mutu yang ditetapkan :

    1. Bidang Pendidikan

    Program-program pendidikan yang ditawarkan oleh Ubaya hendaknya memiliki mutu akademik

    yang tinggi dan didasarkan pada penelitian dan layanan kepada masyarakat yang dikembangkan

    oleh dosen Ubaya.

    2. Bidang Penelitian

    Penyelenggaraan penelitian diarahkan untuk menerapkan, menyebarluaskan, mengembangkan,

    dan/atau memperkaya kasanah ilmu, teknologi, dan/atau kesenian guna meningkatkan taraf hidup

    masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional, dalam rangka mengembangkan secara

    berkesinambungan universitas sebagai wadah masyarakat ilmiah.

    3. Bidang Pengabdian Pada Masyarakat

    Penyelenggaraan program pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf

    hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional melalui layanan penerapan ilmu,

    teknologi, dan/atau kesenian, dalam rangka melakukan proses belajar untuk mengetahui, belajar

    untuk melakukan, belajar untuk hidup bersama, dan belajar untuk menjadi diri sendiri.

    4. Bidang Kemahasiswaan

    Penyelenggaraan program dan kegiatan kemahasiswaan diarahkan untuk mewujudkan

    terciptanya peningkatan mutu pelayanan kemahasiswaan, peningkatan partisipasi dan prestasi

    mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa, serta peningkatan partisipasi dan prestasi

    mahasiswa dalam bidang bakat, minat di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

    5. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia

    Pengembangan sumberdaya manusia hendaknya terarah dan terencana guna mendukung

    pencapaian visi Ubaya melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang bermutu.

    6. Bidang Manajemen Internal

    Sistem Manajemen Internal Ubaya diarahkan pada sistem perencanaan dan anggaran yang

    berdasar pada hasil evaluasi capaian mutu dan target mutu yang akan dicapai serta perencanaan

    yang dibuat diupayakan agar layak dan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tepat sasaran,

    tepat spesifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • 6 | P a g e

    C. Kebijakan Mutu Ubaya 2007-2010

    Program-program pendidikan tinggi yang ditawarkan oleh Ubaya harus memiliki mutu yang

    tinggi yang difasilitasi oleh otonomi universitas dan kebebasan akademik sebagaimana diatur

    dalam Statuta 2002 Bab IV tentang Penyelenggaraan Tri-dharma Perguruan Tinggi Bagian Pertama

    Pasal 17. Agar universitas kuasa untuk menupayakan dan menjamin kebebasan akademik maka

    universitas harus memiliki otonomi. Dalam implementasinya, seluruh proses kegiatan tri-dharma

    perguruan tinggi di Ubaya harus didasari dengan paradigma akademik yang harus menjadi

    komitmen, penjiwaan dan panduan sivitas akademika dalam kehidupan masyarakat ilmiah.

    Ruang lingkup dari Kebijakan Mutu Ubaya 2007-2010 meliputi 6 bidang yaitu bidang

    pendidikan, bidang penelitian, bidang pengabdian kepada masyarakat, bidang kemahasiswaan,

    bidang pengembangan sumberdaya manusia, dan bidang Manajemen Internal. Berikut ini adalah

    uraian kebijakan yang lebih rinci untuk masing-masing bidang.

    1. Kebijakan Mutu Bidang Pendidikan

    Kebijakan mutu bidang pendidikan di Ubaya termuat dalam Statuta 2002 dan Rencana

    Strategis 2003-2010. Hal ini didukung pernyataan sebagaimana ditetapkan dalam STATUTA Ubaya

    pasal 19, huruf (a) dan (b) sebagai berikut:

    a. pendidikan diarahkan untuk menghasilkan lulusan dengan kualifikasi andal serta dapat

    menjadikan pesertadidik sebagai warga negara yang cakap dalam memenuhi kebutuhan

    kehidupan masyarakat, khususnya masyara-kat bisnis dan industri;

    b. penyediaan kesempatan pendidikan tinggi dan pembelajaran berkelanjut-an, dengan

    memberikan rentang pilihan optimal dan persyaratan masuk maupun persyaratan lulus

    yang sesuai dengan sistem akademik yang berlaku, termasuk penyediaan kesempatan

    pendidikan karakter bagi pengembangan individu yang mendukung pendidikan

    kewarganegaraan dan partisipasi aktif warga negara dalam masyarakat.

    Selanjutnya, layanan pendidikan tinggi yang diberikan Ubaya diselenggara-kan secara

    terencana dan memiliki indikator mutu yang terukur serta akuntabel. Untuk kepentingan itu,

    Pasal 20 Statuta Ubaya 2002 menyatakan ketentuan-ketentuan berikut.

    (1) Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan mengacu pada pilar pembe-lajaran:

    belajar untuk mengetahui, belajar untuk melakukan, belajar untuk hidup bersama dan

    belajar untuk menjadi diri sendiri.

    (2) Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada kurikulum dan kekhususan program

    pendidikan yang berlaku pada masing-masing program studi sebagai satuan inti kegiatan

    akademik, dan diarahkan sesuai dengan ciri kebutuhan kompetensi lulusan yang

    diharapkan.

    (3) Rancang bangun dan pengembangan kurikulum bercirikan tegas, jelas, dan aplikatif, serta

    berorientasi akademik yang inovatif bagi kebutuhan masyarakat bisnis dan industri, serta

    relevan dengan tuntutan masyarakat global.

    (4) Pengoperasian kurikulum dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara terpantau,

    terukur, dan wajib divalidasi dengan berbagai cara di tingkat fakultas/jurusan/program

  • 7 | P a g e

    studi, yang mampu memproyeksikan pilihan-pilihan bentuk dan cara pengukuran kinerja

    yang diperlukan untuk evaluasi pembelajaran.

    Terkait dengan implementasinya, selain ketentuan tentang keluwesan metode

    penyampaian/pencapaian dan fasilitasi pembelajaran, pasal 21 ayat (4) Statuta 2002 menetapkan

    tentang pemantauan kualitas penyelenggaraan pendidikan tingginya sebagai berikut.

    (4) Penilaian penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui audit kualitas internal.

    Komitmen Ubaya terhadap kualitas pendidikan tinggi tercermin pada ketetapan-ketetapan

    sebagaimana diuraikan di atas. Melengkapi hal itu, Renstra Universitas Surabaya 2003-2010,

    menetapkan kualifikasi pendidikan tinggi yang diselenggarakan sebagai berikut.

    Untuk mahasiswa (peserta pendidikan reguler maupun continuing education) dan

    lulusannya, Ubaya berketetapan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

    bimbingan karir yang sesuai dengan potensi yang dipunyai dan oleh karenanya

    mahasiswa dan lulusan berpeluang besar dan memiliki kemampuan akses yang lebih

    besar untuk berkembang dalam masyarakat. Pada gilirannya ia akan dapat menduduki

    posisi kunci dalam perkembangan masyarakat di masa yang akan datang. Melalui

    pengambilan keputusan lulusan dapat mengembangkan kepribadian, mengaktualkan

    diri dalam meniti karir dan memiliki kebebasan berpikir dan/atau melanjutkan ke strata

    pendidikan yang lebih tinggi.

    Bagi masyarakat bisnis dan industri, Ubaya kerketetapan agar hasil pendidikan,

    penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dicari, menjadi incaran dan dibutuhkan

    oleh masyarakat bisnis dan industri karena dapat berperan untuk mengantarkannya

    menjadi maju dan terkemuka.

    Dengan berketetapan seperti itu, Ubaya memiliki tekad kuat untuk tidak sekedar memberi

    pengetahuan dan keterampilan kepada para pesertadidiknya tetapi menghasilkan lulusan pada

    jenjang pendidikan tinggi yang berkarakter dan memiliki soft skills yang sesuai dengan tuntutan

    kebutuhan untuk memajukan masyarakat bisnis dan industri.

    Metode pendidikan di Ubaya secara bertahap mengalami perubahan dari proses pembelaan

    berpusat pada dosen menjadi proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Dengan metode

    yang baru itu, mahasiswa mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam

    menentukan apa yang dipelajari serta keleluasaan untuk mengembangkan diri termasuk

    menumbuhkembangkan kepribadian dan keterampilannya. Untuk itu dosen Ubaya diupayakan

    untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi dalam mengajar dan memandu pembelajaran sesuai

    dengan perkembangan itu. Salah satu indikasi dari reputasi perguruan tinggi dicerminkan oleh

    keterserapan lulusannya di masyarakat (graduate employability). Melalui program akademik dan

    kemahasiswaan yang ditawarkan, Ubaya berusaha memberikan kesempatan seluas-luasnya

    kepada mahasiswa agar setelah lulus mereka mampu bekerja, belajar dan mengembangkan diri

    sesuai dengan atau bahkan melebihi harapan para penggunanya.

  • 8 | P a g e

    2. Kebijakan Mutu Bidang Penelitian

    Sebagaimana ditetapkan dalam STATUTA pasal 27,

    Penyelenggaraan penelitian diarahkan untuk menerapkan, menyebarluaskan,

    mengembangkan, dan/atau memperkaya kasanah ilmu, teknologi, dan/atau kesenian guna

    meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional, dalam rangka

    mengembangkan secara berkesinambungan universitas sebagai wadah masyarakat ilmiah.

    Penyelenggaraan penelitian di Ubaya diwujudkan untuk penelitian bidang ilmu, teknologi

    dan/atau kesenian: (1) dalam rangka proses belajar-mengajar; (2) dalam rangka pengembangan

    ilmu, teknologi, dan/atau kesenian; (3) dalam ruang lingkup masalah lokal, regional, nasional,

    maupun internasional, dan diarahkan sebagai layanan penelitian yang efektif dan efisien bagi

    dunia bisnis dan industri, maupun kebutuhan lain dari masyarakat; dan (4) untuk pengembangan

    kelembagaan universitas.

    Sesuai dengan renstra Ubaya, program-program penelitian diarahkan pada terwujudnya

    kerjasama penelitian dan pemberdayaan lintas unit dan lintas keilmuan secara integral. Kerjasama

    ini meliputi: (1) sinergi fasilitas, aktivitas, sumberdaya manusia, prosedur operasi standar (SOP),

    dan sistem informasi database; (2) terwujudnya jaringan kerjasama yang dapat menjadi sarana

    untuk diperolehnya dana mandiri.

    Proses penelitian yang diselenggarakan tidak hanya dilakukan secara mandiri melainkan juga

    dilaksanakan melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta maupun Lembaga

    Swadaya Masyarakat dalam dan luar negeri dalam penelitian dan pemberdayaan masyarakat.

    Selain itu penelitian diharapkan dapat mewujudkan optimalisasi dari sumberdaya di lingkungan

    Ubaya guna menghasilkan produk-produk yang berdaya-saing serta dapat mewujudkan penelitian-

    penelitian terapan yang unggul, mendapatkan hak cipta dan hak patent, serta banyak dirujuk oleh

    masyarakat.

    3. Kebijakan Mutu Bidang Pengabdian Pada Masyarakat

    Penyelenggaraan program pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf

    hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional melalui layanan penerapan ilmu,

    teknologi, dan/atau kesenian, dalam rangka melakukan proses belajar untuk mengetahui, belajar

    untuk melakukan, belajar untuk hidup bersama, dan belajar untuk menjadi diri sendiri.

    Selanjutnya penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam berbagai

    kegiatan meliputi penyediaan informasi ilmiah, jasa, hasil rekayasa, dan hasil rancang bangun

    teknologi, dan/atau kesenian; penerapan hasil penelitian sebagai sumbangan yang dapat memberi

    nilai tambah bagi masyarakat maupun sebagai kelengkapan yang diperlukan oleh masyarakat

    dalam meningkatkan kesejahteraan bersama; penyusunan konsep dan perencanaan untuk

    pengembangan wilayah secara terpadu dan membantu pelaksanaan program/projek

    pengembangan wilayah di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.

    Sesuai dengan Renstra Ubaya, program pengabdian pada masyarakat diarahkan pada

    peningkatan jumlah masyarakat dampingan dalam bidang pemberdayaan serta bertambahnya

    model-model pendampingan yang dimanfaatkan oleh masyarakat; terwujudnya jaringan

    kerjasama yang dapat menjadi sarana untuk diperolehnya dana mandiri. Adanya kolaborasi

    dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat dalam dan

    luar negeri dalam penelitian dan pemberdayaan masyarakat; bertambahnya akses masyarakat

  • 9 | P a g e

    yang didampingi terhadap informasi dan pengetahuan. Meningkatkan daya tawar masyarakat

    dampingan; meningkatnya kesejahteraan masyarakat dampingan melalui model-model

    pendampingan yang telah dikembangkan

    4. Kebijakan Mutu Bidang Kemahasiswaan

    Sesuai dengan kebijakan pokok penyelenggaraan pendidikan, pendidikan di Ubaya diarahkan

    untuk menghasilkan lulusan dengan kualifikasi andal serta dapat menjadikan peserta didik sebagai

    warga negara yang cakap dalam memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat, khususnya

    masyarakat bisnis dan industri, maka program dan kegiatan kemahasiswaan di Ubaya, pada

    dasarnya adalah bagian yang integral dari proses pendidikan. Program dan kegiatan

    kemahasiswaan Ubaya diarahkan pada empat bagian utama yaitu:

    a. Pemenuhan layanan kesejahteraan untuk mahasiswa

    b. Penguatan kemampuan akademik dan keprofesian mahasiswa

    c. Pengembangan diri, bakat dan kepribadian mahasiswa

    d. Panduan karier mahasiswa

    Sebagai bagian dari sivitas akademika, mahasiswa mempunyai hak menggunakan kebebasan

    akademik secara bertanggungjawab sesuai dengan norma dan etika akademik; memperoleh

    layanan pembelajaran sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan; memanfaatkan fasilitas

    universitas yang tersedia dalam rangka kelancaran proses belajar serta mendapatkan fasilitas

    berupa pendampingan mahasiswa dalam proses pembelajaran melalui penyelenggaraan

    academic advising dan student counseling dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang

    sehat dan partisipatoris.

    Program dan kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan untuk mewujudkan terciptanya

    peningkatan mutu pelayanan kemahasiswaan, peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa

    dalam kegiatan ilmiah mahasiswa, serta peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam

    bidang bakat, minat di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

    5. Kebijakan Mutu Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Pengembangan sumberdaya manusia yang terarah dan terencana tentunya menjadi bagian

    penting dalam pencapaian visi Ubaya melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang bermutu.

    Selain peningkatan kualifikasi dosen, perlu juga dilakukan langkah strategis untuk peningkatan

    jabatan akademik dosen untuk mengemban tugas dan kewajiban akademik.

    Saat ini rasio jumlah dosen tetap yang bergelar Doktor dengan jumlah dosen tetap di Ubaya

    relatif masih sedikit yaitu 0,088. Tentunya kondisi ini perlu ditingkatkan, untuk itu secara

    bertahap dosen yang belum berkualifikasi doktor akan difasilitasi untuk mengikuti program doktor

    baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu akan ada program

    pemantauan perkembangan karir akademik dosen serta disesuaikan dengan rencana peningkatan

    mutu akademik di Ubaya.

    Selain dukungan dari dosen yang bermutu, tentunya dukungan dari karyawan non dosen atau

    karyawan non akademik yang kompeten dan bermutu. Karena itu secara bertahap kinerja pegawai

    dosen dan non dosen akan dievaluasi dan selanjutnya ditingkatkan melalui pelatihan, peningkatan

    kualifikasi dan profesionalisme, serta penataan penugasan. Sistem evaluasi kinerja dosen dan

    pegawai non dosen akan terus disempurnakan sehingga benar-benar dapat meninkatkan motivasi

    dan mutu kerjanya. Saat ini sedang dikembangkan sistem penilaian berbasis kinerja.

  • 10 | P a g e

    6. Kebijakan Mutu Manajemen Internal

    Dalam institusi pendidikan dukungan sistem manajemen dan administrasi yang handal sangat

    diperlukan dalam menjalankan aktivitas akademik yang menjadi kegiatan utamanya. Oleh karena

    itu unit-unit penunjang akademik, pelaksana administrasi-layanan teknis, dan pendukung strategis

    secara bertahap akan diintegrasikan menjadi bagian dari sistem Manajemen Internal Ubaya yang

    mampu mendukung terselenggaranyaaktivitas akademik yang bermutu. Sistem Manajemen

    Internal Ubaya mensyaratkan adanya sistem perencanaan dan anggaran yang berdasar pada hasil

    evaluasi capaian mutu dan target mutu yang akan dicapai oleh Ubaya. Perencanaan haruslah

    diupayakan agar layak dan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tepat sasaran, tepat spesifikasi

    dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Untuk meningkatkan tingkat kepuasan pengguna, sistem Manajemen Internal haruslah ramah,

    terintegrasi, akurat dan tepat waktu. Masing-masing unit dalam sistem Manajemen Internal yang

    memiliki sistem informasi berbasis teknologi informasi dan memiliki mekanisme untuk menangani

    keluhan.

    Secara berkala masing-masing unit yang ada di lingkungan Ubaya akan menjalani proses

    monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pencapaian mutunya secara internal.

    D. Standar Mutu Akademik Ubaya 2007-2010

    Landasan Penetapan Standar Mutu Akademik Ubaya 2007-2010

    Standar Mutu Akademik Universitas Surabaya (Ubaya) berisikan standar mutu akademik yang

    apabila terlaksana dengan baik dan dapat diukur secara akurat, diharapkan akan mampu

    mengindikasikan kinerja universitas baik menyeluruh maupun sektoral (fakultas, program studi,

    lembaga, departemen, dan unit-unit pendukung lainnya). Tujuan dari penyusunan Standar Mutu

    Akademik Ubaya adalah agar dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi manajemen

    universitas dalam menyusun program-program kerja rutin yang berkesinambungan dan

    berorientasi pada perbaikan berkelanjutan untuk mendukung tercapainya visi universitas.

    Secara garis besar terdapat empat referensi utama yang digunakan dalam proses perumusan

    standar mutu Ubaya. Referensi pertama adalah Rencana Strategis (Renstra) Ubaya 2010

    sebagaimana tertuang pada SK Rektor No. 292 Tahun 2003 yang memuat isu-isu strategis yang

    terkait dengan pengembangan Ubaya ke depan sesuai dengan visi yang dituju. Isu-isu strategis ini

    diformulasikan sebagai perspektif-perspektif dalam Standar Mutu Ubaya di mana hubungan

    kausal antar-isu dirumuskan pada gambar 1.1. Pola hubungan kausal yang dirumuskan di sini mirip

    dengan model pengukuran kinerja berdasarkan metode balanced scorecard, tetapi penamaan

    perspektifnya berbeda. Perbedaannya adalah jika dalam balanced scorecard terdapat 4 perspektif

    yaitu keuangan (financial), pelanggan (customer), proses bisnis internal (internal business process),

    dan belajar dan tumbuh (learning and growth), dalam standar mutu Ubaya ini keempat perspektif

    tersebut dianalogikan dengan isu-isu strategis dalam Renstra Ubaya. Analogi yang dimaksud

    diuraikan sebagai berikut:

    Pelanggan = Kualitas dan Kredibilitas Tri-dharma Perguruan Tinggi

    Proses bisnis internal = Ekstensifikasi Unit-Unit Pelaksana Akademik & Jejaring Kerjasama

    Keuangan = Manajemen Sumber Dana

    Belajar dan Tumbuh = Manajemen Organisasi

  • 11 | P a g e

    Kualitas dan Kredibilitas Tri-dharma Perguruan Tinggi

    Ekstensifikasi Unit-UnitPelaksana Akademik Jejaring Kerjasama

    Manajemen Sumber Dana

    Manajemen Organisasi

    Gambar 1.1 Hubungan kausal antar-isu strategis dalam Renstra Ubaya

    Referensi kedua adalah SK Rektor No. 193 Tahun 2004 tentang Struktur Organisasi Menurut

    Unsur-Unsur: Pimpinan Universitas, Pelaksana Akademik, Penunjang Akademik, Pelaksana

    Administrasi-Layanan Teknis, dan Bidang Pendukung Strategis di Lingkungan Universitas Surabaya.

    Pada referensi ini diuraikan mengenai pengelompokan unit-unit pada universitas secara garis

    besar menjadi fungsi-fungsi pelaksana akademik, penunjang akademik, pelaksana administrasi-

    layanan teknis, dan pendukung strategis. Selain itu inter-relasi antar-fungsi beserta pembagian

    tugas koordinasi antar-pimpinan universitas (Rektor, Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 2) pada

    masing-masing fungsi juga diuraikan di sini.

    Referensi ketiga adalah uraian mengenai Deskripsi Jabatan (Job Description) dari unsur-unsur

    pada Struktur Organisasi Universitas Surabaya. Referensi ini diperlukan untuk menyelaraskan

    Indikator Kinerja yang akan dibebankan pada unsur-unsur dalam Struktur Organisasi Ubaya

    dengan apa yang menjadi ruang lingkup pekerjaan dari unsur-unsur tersebut.

    Referensi keempat adalah format Sasaran Pokok-Pokok Program (SPP) versi tahun anggaran

    2004/2005 yang digunakan untuk keperluan penyusunan program-program kerja dalam rangka

    pengajuan anggaran tahunan dari unit-unit organisasi yang ada di Ubaya. Tim perumus

    menggunakan format SPP yang sudah ada untuk mempermudah unit-unit organisasi yang sudah

    terbiasa melakukan pengisian pada format tersebut.

  • 12 | P a g e

    Tabel 1. Konsep Dasar Penetapan Standar Mutu Akademik Ubaya 2007-2010

    Isu

    Strategi

    s

    Sasaran yang Ingin Dicapai

    Bidang

    Pendidikan

    Bidang

    Penelitian

    Bidang

    Pengabdia

    n Kepada

    Masyaraka

    t

    Bidang

    Kemahasiswa

    an

    Bidang

    Pengembang

    an Sumber

    Daya

    Manusia

    Bidang

    Manajemen

    Internal

    Kualitas &

    kredibilita

    s Tri-

    dharma

    Perguruan

    Tinggi

    Proses

    pembelajar

    an yang

    baik harus

    tercapai

    melalui

    pro-gram-

    pro-gram

    yang

    berkualitas

    dan bernilai

    untuk

    terca-

    painya

    learning

    excellence

    Pengembang

    an keahlian

    di bidang

    keilmuan

    (academic

    fields of

    expertise)

    harus

    tercapai

    dalam rangka

    mewujudkan

    visi-misi

    Ubaya

    - Pengayaan

    kehidupan

    ma-hasiswa

    dan

    perbaikan

    pe-layanan

    kema-

    hasiswaan

    ha-rus dapat

    dica-pai

    - Keragaman

    sivitas

    akademika

    (Diverse

    community)

    dalam latar

    belakang

    eko-nomi,

    sosial dan

    budaya

    harus dapat

    dicapai

    Pengembang

    an keahlian di

    bidang

    keilmuan

    (academic

    fields of

    expertise)

    harus

    tercapai

    dalam rangka

    mewujudkan

    visi-misi

    Ubaya

    Jejaring

    kerjasama

    Jejaring de-

    ngan

    berba-gai

    pihak di

    tingkat

    regi-onal,

    nasi-onal

    dan

    internasion

    al harus

    terlak-sana

    dalam

    rangka

    memperku

    at

    kelembaga

    an

    Manajem

    en

    organisasi

    Etos kerja

    dosen dan

    karyawan

    yang

    profesional

    harus

    tercapai

    - Suasana kerja

    yang nyaman

    dan aman

    harus dapat

    terwujud

    - Sistem

    pengem-

    bangan karir

    harus

    diadakan

  • 13 | P a g e

    Isu

    Strategi

    s

    Sasaran yang Ingin Dicapai

    Bidang

    Pendidikan

    Bidang

    Penelitian

    Bidang

    Pengabdia

    n Kepada

    Masyaraka

    t

    Bidang

    Kemahasiswa

    an

    Bidang

    Pengembang

    an Sumber

    Daya

    Manusia

    Bidang

    Manajemen

    Internal

    - Budaya organ-

    isasi yang kuat

    sesuai dengan

    nilai-nilai

    budaya

    organisasi

    Ubaya harus

    terwujud

    Catatan: Untuk saat ini Isu strategis kedua dan keempat tidak dijadikan dasar untuk penetapan standar mutu Ubaya 2007-2008

    dikarenakan sistem evaluasi serta indikator pencapaian masih belum terdefinisikan.

    Berdasarkan Konsep Dasar penetapan standar mutu akademik Ubaya, maka ditetapkan

    ada 124 butir standar mutu akademik dengan rincian sebagai berikut :

    1. Standar Mutu Akademik Bidang Pendidikan, meliputi

    a. Standar Kurikulum Program Studi (3 butir )

    b. Standar Sistem Pembelajaran (12 butir)

    c. Standar Lulusan (5 butir)

    d. Standar Penilaian Pendidikan (4 butir)

    e. Standar Suasana Akademik (7 butir)

    f. Standar Mutu Program Studi (6 butir)

    2. Standar Mutu Akademik Bidang Penelitian (14 butir)

    3. Standar Mutu Akademik Bidang Pengabdian Pada Masyarakat (4 butir)

    4. Standar Mutu Akademik Bidang Kemahasiswaan

    a. Standar rekrutmen Mahasiswa (2 butir)

    b. Standar Administrasi Kemahasiswaan (2butir)

    c. Standar Kegiatan Kemahasiswaan (3 butir)

    d. Standar Kegiatan Bimbingan dan Konseling (1 butir)

    e. Kode etik (1 butir)

    5. Standar Mutu Akademik Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia

    a. Standar Pengembangan Dosen (6 butir)

    b. Standar Pengembangan Tenaga Penunjang Akademik (4 butir)

    c. Standar Pengembangan Tenaga Administrasi (4 butir)

    d. Kode Etik (1 butir)

    6. Standar Mutu Akadmeik Bidang Manajemen Internal

    a. Standar Prasarana dan Sarana (14 butir)

    b. Standar Sistem Pengelolaan (12 butir)

    c. Standar Pembiayaan (8 butir)

    d. Standar Sistem Informasi (6 butir)

    e. Standar Sistem Penjaminan Mutu (5 butir)

  • 14 | P a g e

    Secara lengkap standar mutu akademik dapat dilihat pada dokumen Standar Mutu

    Akademik Ubaya 2007-2010.

    E. Sasaran Mutu Ubaya 2007-2010

    Dalam sistem penjaminan mutu Ubaya ada dua jenis sasaran mutu yang ditetapkan yaitu

    sasaran mutu yang bersifat strategis (sasaran mutu utama) dan sasaran mutu yang bersifat

    operasional (sasaran mutu penunjang). Sampai saat ini sebagian penetapan sasaran mutu yang

    bersifat operasioanal (sasaran mutu penunjang) menjadi kewenangan masing-masing pimpinan

    subsistem, sedangkan sasaran mutu yang bersifat strategis (sasaran mutu utama) ditetapkan oleh

    pimpinan universitas bersama dengan unit jaminan mutu.

    Dalam menetapkan sasaran mutu diperlukan indikator sebagai acuan pencapaian sasaran

    mutu. Berikut ditetapkan 18 indikator mutu utama beserta target mutunya untuk periode 2007-

    2010. Dari delapan belas indikator mutu strategis, ditetapkan 4 indikator mutu untuk bidang

    pendidikan, 2 indikator mutu untuk bidang penelitian, 2 indikator mutu untuk bidang pengabdian

    pada masyarakat, 3 indikator mutu untuk bidang kemahasiswaan, 3 indikator mutu untuk bidang

    pengembangan sumberdaya manusia dan 4 indikator mutu untuk bidang Manajemen Internal.

    Sebagian indikator mutu tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan dan isu-isu strategis yang

    dihadapi oleh Ubaya, dengan mempertimbangkan dan memilih aspek-aspek yang spesifik, terukur,

    dan dapat dicapai, ketersediaan sumberdaya serta waktu.

    Tabel 2. Indikator Mutu Utama Ubaya 2007-2010 dan Target 2007-2010.

    No Indikator Mutu Utama Baseline (Capaian

    2006-2007)

    Target

    2008

    Bidang Pendidikan

    1.

    2.

    3.

    4.

    Rasio antara jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu

    dengan jumlah mahasiswa seangkatannya

    Persentase lulusan dengan IPK 3.00

    Persentase lulusan dengan masa studi < n tahun

    Rata-rata First Job Salary (juta Rp)

    0,32

    8,87%

    31%

    Rp1,40

    0,5

    10%

    40%

    Rp1,50

    Bidang Penelitian

    5.

    6.

    Rasio penelitian yang didanai pihak ketiga terhadap seluruh

    penelitian yang dihasilkan

    Rasio makalah yang dipublikasikan baik internasional

    maupun nasional terakreditasi terhadap seluruh penelitian

    yang dihasilkan

    0,037

    0,132

    0,05

    0,3

    Bidang Pengabdian Pada Masyarakat

    7.

    8.

    Jumlah komunitas dampingan yang berdaya

    Jumlah kerjasama kontinyu jangka panjang

    8

    6

    10

    9

    Bidang Kemahasiswaan

    9.

    10.

    11.

    Jumlah provinsi asal mahasiswa

    Jumlah beasiswa yang dibagikan kepada mahasiswa

    Rasio jumlah kemenangan tim mahasiswa Ubaya pada ajang

    kompetisi tingkat nasional terhadap jumlah kesertaan tim

    mahasiswa Ubaya pada kompetisi/perlombaan

    26

    915

    0,429

    30

    920

    0,6

    Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

  • 15 | P a g e

    No Indikator Mutu Utama Baseline (Capaian

    2006-2007)

    Target

    2008

    12.

    13.

    14.

    Persentase Dosen dengan Indeks Pembelajaran bernilai 4

    (Skala 1-4)

    Rasio jumlah dosen tetap yang bergelar Doktor dengan

    jumlah dosen tetap

    Persentase Tenaga Non Akademik dengan nilai Performance

    Appraisal (PA) 16,67 (Skala Nilai 3,125 25)

    24%

    0,088

    67,29%

    30%

    0,107

    70%

    Bidang Manajemen Internal

    15.

    16.

    17.

    18.

    Jumlah Down Time seluruh jaringan Ubaya

    Banyaknya informasi baru pada portal perbulan

    Rata-rata persentase standar mutu (indikator dan target

    mutu) subsistem yang berhasil dicapai

    Persentase Manajemen Internal yang memenuhi standar

    waktu yang dijanjikan

    4 kali

    NA*

    NA*

    NA*

    2 kali

    25

    75%

    60%

    Catatan:

    (*) NA (not available). Data bagi indikator tersebut ada namun masih bersifat parsial dan karenanya belum bisa

    dikonsolidasikan pada tingkat Universitas.

    Indikator dan Target Mutu Penunjang

    Untuk mengukur kinerja unit kerja di lingkungan Ubaya selain indikator mutu utama juga

    digunakan indikator mutu penunjang yang lebih spesifik dan berlaku secara terbatas di lingkungan

    unit kerja yang bersangkutan, mengingat heterogenitas jenis pekerjaan. Untuk penetapan

    indikator mutu penunjang pihak unit kerja diminta mengkoordinasikan terlebih dahulu kepada

    unit Jaminan Mutu untuk meyakinkan bahwa indikator mutu penunjang yang diusulkan

    bersesuaian dan bersifat melengkapi indikator mutu utamanya.

  • 16 | P a g e

    BAB II

    SISTEM PENJAMINAN MUTU UBAYA

    A. KONSEP

    Pengertian mutu secara umum adalah kesesuaian dengan standar, kesesuaian dengan janji dan

    pemenuhan janji yang telah diberikan. Mutu pendidikan di Ubaya dipahami sebagai pencapaian

    tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sesuai Statuta, Renstra,

    Kebijakan Mutu serta Standar Mutu Ubaya. Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek masukan,

    proses dan keluaran serta nilai tingkat kebaikan, keutamaan dan keunggulan.

    Mutu pendidikan di Ubaya diarahkan untuk meningkatkan mutu berkelanjutan, berarti bahwa

    lulusan Ubaya secara terus menerus mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu

    pengetahuan, teknologi, dan seni dalam berkarya dan berkehidupan bermasyarakat.

    Mutu pendidikan Ubaya juga mencakup aspek pelayanan administrasi, sarana dan prasarana,

    organisasi, dan manajemen yang dapat memenuhi harapan seluruh stakeholders. Sistem

    penjaminan mutu akademik di Ubaya dirancang dan dilaksanakan untuk menjamin kompetensi

    lulusan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Program Studi. Dengan demikian, universitas juga

    menjamin bahwa mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar seperti yang dijanjikan di

    dalam spesifikasi program studi.

    B. KEBERADAAN UNIT JAMINAN MUTU

    Universitas Surabaya adalah institusi pendidikan tinggi yang selalu mengedepankan kualitas

    yang tinggi pada layanan seluruh kegiatan tri-dharma perguruan tinggi kepada masyarakat. Oleh

    karena itu upaya-upaya peningkatan mutu dilaksanakan oleh seluruh elemen yang bertanggung

    jawab dalam menghasilkan keluaran berbentuk kegiatan tri-dharma. Untuk mendukung upaya

    peningkatan mutu tersebut, Universitas Surabaya membentuk suatu unit yang disebut dengan

    Unit Quality Assurance (Jaminan Mutu) pada bulan April 2005. Unit ini bertanggung jawab dalam

    mengelola seluruh kegiatan penjaminan mutu dan berfungsi memberikan acuan kepada

    universitas dan segenap elemennya dalam berproses dan melangkah ke depan dengan prinsip

    perbaikan berkelanjutan, sehingga keluaran-keluaran yang dihasilkan oleh universitas terjamin

    kualitasnya sesuai dengan acuan yang telah digariskan. Unit Jaminan Mutu Universitas Surabaya

    memiliki visi, misi dan ruang lingkup tugas sebagai berikut :

    A. Visi Menjadi unit terdepan di Universitas Surabaya yang bertanggung jawab terhadap penjaminan

    kualitas keluaran yang dihasilkan oleh universitas.

    B. Misi 1. Membawa Universitas Surabaya menjadi suatu perguruan tinggi yang mampu bersaing di

    tingkat nasional maupun internasional melalui penataan proses-proses pembelajaran yang

    efektif dan berkualitas.

    2. Membantu segenap elemen Universitas Surabaya dalam mengimple-mentasikan prinsip-

    prinsip perbaikan berkelanjutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari.

    3. Menjaga dan meningkatkan standar-standar kualitas yang berlaku baik standar kualitas bagi

    unit (subsistem) maupun standar kualitas individu (karyawan).

  • 17 | P a g e

    C. Ruang Lingkup Tugas 1. Bekerjasama dengan program studi dalam upaya menjaga atau meningkatkan status

    akreditasi sebagai cerminan pengakuan masyara-kat luar terhadap kualitas pembelajaran yang

    diselenggarakan.

    2. Menetapkan standar-standar kualitas pada berbagai aspek penyeleng-garaan proses

    pembelajaran maupun layanan pendukungnya (perpustakaan, kemahasiswaan,

    komputer/internet, dan lain-lain).

    3. Berdasarkan siklus perbaikan berkelanjutan Plan-Do-Check-Action (PDCA), memantau

    penerapan upaya perbaikan berkelanjutan dalam kaitannya dengan standar-standar kualitas

    yang telah ditetapkan, serta melakukan langkah-langkah penyesuaian (perbaikan) terhadap

    penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

    C. PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU DI UBAYA

    Siklus Penjaminan Mutu Akademik Ubaya dimodelkan seperti pada gambar di bawah ini.

    Gambar 2. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Ubaya

    Gambar di atas menunjukkan hubungan antara visi-misi, rencana strategis dan manual

    mutu universitas, visi-misi dan rencana strategis program studi/unit penunjang akademik, dan

    ruang lingkup Unit Jaminan Mutu (Quality Assurance Unit). Proses perencanaan tahunan juga

  • 18 | P a g e

    tergambar melalui Trilogi Perencanaan Tahunan mulai dari penetapan target jangka panjang pada

    Indikator Mutu Strategis, target jangka pendek pada Indikator Mutu Operasional, dan Rencana

    Kerja dan Anggaran. Siklus penjaminan mutu berdasarkan prinsip perbaikan berkelanjutan

    tergambar pada siklus Plan-Do-Check-Act.

    Untuk dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi yang efektif dibutuhkan tenaga-

    tenaga reviewer/auditor sebagai anggota tim monevin Ubaya yang memiliki kualifikasi khusus.

    Unit Jaminan Mutu (Quality Assurance Unit) perlu mengembangkan sumberdaya manusianya

    untuk memenuhi kebutuhan ini. SDM yang akan dikembangkan kapasitasnya diambil dari

    program-program studi yang ada sehingga tiap program studi memiliki bibit-bibit SDM yang kelak

    akan dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi internal di dalam program studinya. Selain itu

    sistem pendukung seperti database yang akurat maupun pengukuran kinerja yang efektif terhadap

    sumberdaya manusia perlu dirancang dengan cermat sehingga dapat diimplementasikan dengan

    baik.

  • 19 | P a g e

    BAB III

    ORGANISASI PENJAMINAN MUTU UBAYA

    Tingkat Universitas

    1. Organisasi sistem penjaminan mutu akademik di tingkat universitas terdiri atas: pimpinan

    universitas, unit penjaminan mutu universitas, Tim Monitoring dan Evaluasi Internal.

    2. Pimpinan universitas adalah Rektor beserta para Wakil Rektor, sebagai lembaga eksekutif

    tertinggi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem penjaminan mutu.

    3. Tugas pimpinan universitas adalah menjamin bahwa Standar Mutu Akademik Universitas

    dijalankan dengan cara membuat Peraturan Akademik yang dibutuhkan dan membentuk

    Unit Penjaminan Mutu Universitas.

    4. Unit Penjaminan Mutu adalah unsur penunjang bagi pelaksanaan bidang pendidikan

    5. Unit Penjaminan Mutu adalah menyusun langkah-langkah inisiasi dan koordinasi

    pelaksanaan sistem penjaminan mutu universitas/fakultas/jurusan/program studi,

    termasuk audit mutu akademik internal serta menyusun Sistem Penjaminan Mutu

    Akademik yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Rektor.

    6. Tim Monitoring dan Evaluasi Internal adalah dosen yang memiliki kualifikasi sebagai

    Auditor Mutu Akademik Internal yang berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi

    serta audit mutu akademik.

    7. Tugas Tim Monitoring dan Evaluasi adalah menginventarisasi dan mengevaluasi

    kegiatan,proses dan hasil pembelajaran jurusan serta menyusun laporan dan rekomendasi

    perbaikan untuk peningkatan kualitas berkelanjutan.

    Tingkat Fakultas

    1. Organisasi sistem penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas terdiri atas: pimpinan

    fakultas, unit penjaminan mutu fakultas dan Tim Monitoring dan Evaluasi Internal.

    2. Pimpinan fakultas adalah Dekan beserta para Wakil Dekan, sebagai lembaga eksekutif

    tertinggi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem penjaminan mutu.

    3. Tugas pimpinan fakultas adalah menjamin bahwa Standar Mutu Akademik dijalankan

    dengan cara membuat Peraturan Akademik yang dibutuhkan.

    4. Unit Penjaminan Mutu adalah unsur penunjang bagi pelaksanaan bidang pendidikan, saat

    ini anggota tim unit penjaminan mutu level fakultas masih diserahkan pada para

    pimpinan fakultas dengan pertimbangan efisiensi.

    5. Unit Penjaminan Mutu adalah menyusun langkah-langkah inisiasi dan koordinasi

    pelaksanaan sistem penjaminan mutu fakultas.

    6. Tim Monitoring dan Evaluasi Internal adalah dosen yang memiliki kualifikasi sebagai

    Auditor Mutu Akademik Internal yang berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi

    serta audit mutu akademik.

  • 20 | P a g e

    Tingkat Jurusan

    1. Organisasi sistem penjaminan mutu akademik di tingkat jurusan terdiri atas: ketua

    jurusan, kepala laboratorium serta tim monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dan

    Evaluasi Internal.

    2. Tugas ketua jurusan adalah menjamin terlaksananya sistem penjaminan mutu dengan

    menyusun spesifikasi program studi dan kompetensi lulusan, manual prosedur, instruksi

    kerja yang sesuai dengan standar mutu akademik yang telah ditetapkan di tingkat

    universitas, menyusun evaluasi program studi berbasis evaluasi diri, pencapaian

    kompetensi lulusan sesuai dengan spesifikasi program studi dan penyusunan dokumentasi

    akreditasi.

    3. Tugas kepala laboratorium adalah membantu ketua jurusan dalam pelaksanaan sistem

    penjaminan mutu

    4. Tim Monitoring dan Evaluasi Internal adalah dosen yang memiliki kualifikasi sebagai

    Auditor Mutu Akademik Internal yang berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi

    serta audit mutu akademik atas

  • 21 | P a g e

    Tabel 3. Ringkasan tanggungjawab dan kewenangan dalam sistem penjaminan mutu tingkat universitas, fakultas, jurusan di lingkungan Universitas Surabaya

    Tingkat Dokumen yang dihasilkan Satuan Kerja

    Penanggungjawab

    pelaksanaan sistem

    penjaminan mutu akademik

    Penganggungjawab

    MonEvIn dan Audit mutu

    akademik internal

    Universitas Rencana Strategis Universitas

    Peraturan Akademik

    Pimpinan Universitas Wakil Rektor I Tim Monitoring dan

    Evaluasi Internal

    Manual Mutu Universitas

    Stndar Mutu Akademik

    Manual Prosedur Universitas

    Unit Penjaminan Mutu

    Universitas

    Fakultas Rencana Strategis Fakultas

    Peraturan Akademik Fakultas

    Pimpinan Fakultas Dekan Wakil Dekan bidang

    akademik

    Manual Mutu Fakultas

    Manual Prosedur Fakultas

    Unit Penjaminan Mutu

    Fakultas

    Jurusan Spesifikasi Jurusan

    Kompetensi Lulusan

    Ketua Jurusan dan Kepala

    Laboratorium

    Ketua Jurusan Kepala Laboratorium

    Manual Prosedur

    Instruksi Kerja

    Borang

    Dokumen Pendukung

    Unit Penjaminan Mutu

    Fakultas

  • 22 | P a g e

    BAB IV

    SISTEM MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL

    Macam kegiatan monitoring dan evaluasi internal (monevin) ada dua yaitu proses monevin untuk

    program pengembangan unit dan monevin program studi yang mendapatkan dana hibah dari pihak

    ketiga.

    Mekanisme monitoring dan evaluasi untuk program pengembangan (SPP) diatur dalam suatu

    konvensi di mana pada waktu itu seluruh unit akan diminta untuk mempresentasikan hasil-hasil yang

    dicapai serta kendala-kendala yang dihadapi selama masa implementasi. Dengan demikian selain

    bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja dari unit-unit yang ada, konvensi juga berfungsi

    sebagai ajang saling memperkaya atas best practices yang terjadi. Hal ini sejalan dengan misi perbaikan

    berkelanjutan yang diemban oleh universitas.

    Jadwal konvensi ditetapkan dengan mengacu pada kalender manajemen yang berlaku di

    universitas. Keselarasan jadwal ini diperlukan untuk mendapatkan efisien kerja. Ilustrasi berikut

    keterangan terhadap jadwal dimaksud dapat dilihat pada gambar 2. berikut ini.

    Gambar 3. Ilustrasi Pelaksanaan Konvensi

    - Periode pengukuran kinerja pertama adalah semester gasal setiap tahun akademik yaitu dari bulan

    September s.d. Februari tahun berikutnya;

    - Periode pengukuran kinerja kedua adalah semester genap setiap tahun akademik yaitu dari bulan

    Maret s.d. Agustus;

    - Pada tiap bulan Maret dilakukan persiapan dan pelaksanaan konvensi I untuk pelaporan hasil-hasil

    kinerja pada semester gasal;

    - Pada tiap bulan September dilakukan persiapan dan pelaksanaan konvensi II untuk pelaporan hasil-

    hasil kinerja selama satu tahun akademik terakhir;

    - Antara awal Mei hingga akhir Juni setiap tahun terdapat arahan Rektor untuk penyusunan rencana

    kerja bagi masing-masing unsur organisasi yang dijadwalkan antara awal Juli hingga akhir

    September.

  • 23 | P a g e

    Hasil konvensi atau hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan secara berkala kepada Rektor.

    Selain itu setiap subsistem juga diminta untuk memperbaharui capaian mutunya melalui proses

    evaluasi terhadap capaian mutu tersebut secara internal sebagai bahan untuk melakukan

    perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan serta pengaturan pemanfaatan sumberdaya pada

    tahun anggaran berikutnya.

    Pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dibagi menjadi dua jenis review, yaitu:

    1. Minor Review

    Minor Review dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun pada bulan Maret-April. Pada Minor Review,

    tim reviewer diwajibkan untuk bertemu dan berdiskusi dengan:

    Pimpinan subsistem atau Direktur Eksekutif (untuk subsistem penerima hibah)

    Tim pelaksana program, seperti Task Force dan PIC.

    2. Major Review

    Major Review dilakukan satu kali dalam setahun pada bulan September-Oktober. Pada Major

    Review, tim reviewer diwajibkan untuk bertemu dan berdiskusi dengan:

    Pimpinan subsistem

    Direktur Eksekutif (untuk subsistem penerima hibah)

    Tim pelaksana program, seperti Task Force dan PIC

    Para dosen dan staf administrasi yang ada di subsistem

    Para mahasiswa dan/atau pengguna layanan yang ada di subsistem

    Pihak-pihak lain yang dianggap berkepentingan (stakeholders).