manajemenperubahan_juli2007

download manajemenperubahan_juli2007

of 23

Transcript of manajemenperubahan_juli2007

  • MANAJEMEN PERUBAHAN

    OLEH :

    PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

  • A. PENDAHULUAN

    Hanya ada sesuatu yang pasti terjadi dalam dunia ini yaitu : PERUBAHAN

    If you learn you will change, but if you dont change you will die ( C.K. Prahalad).

    Ada perubahan yang direncanakan (planned change) dan ada perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) ( Zaltman & Duncan).

    Perubahan yang tidak direncanakan apabila tidak dikenali dan diantisipasi dengan baik, ada kemungkinan akan menggagalkan perubahan yang direncanakan. Aktor penggagas dan penggerak perubahan perlu secara terus menerus memantau proses perubahan yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.

  • Perubahan ada yang dapat diprediksi, tetapi lebih banyak yang sulit diprediksi (unpredictable), sehingga

    perlu dikelola dengan baik. Diperlukan manajemen

    perubahan.

    Pada dasarnya setiap orang mempunyai daya tolak terhadap perubahan, semakin besar perubahan tersebut

    mempengaruhi kepentingannya, maka semakin besar

    pula daya tolaknya terhadap perubahan.

    Diperlukan proses yang panjang dan berkelanjutan untuk melakukan perubahan.

    PERUBAHAN ADALAH PERTANDA KEHIDUPAN

  • ALASAN ORANG MENENTANG PERUBAHAN

    Persepsi selektif.

    Kurangnya informasi.

    Perasaan takut terhadap hal yang tidak diketahui.

    Kebiasaan.

    Penolakan terhadap pihak yang menggagas perubahan. (Likert, 1997).

  • Menurut Rheinald Kasali (2007 : xxxii-xxxv) ada 10 (sepuluh) karakteristik perubahan yaitu :

    1) Sifatnya misterius, sulit untuk dipegang;

    2) Perubahan memerlukan aktor pengubah (change

    makers);

    3) Tidak semua orang dapat diajak melihat perubahan;

    4) Perubahan terjadi setiap saat;

    5) Ada sisi keras (hardware) dan ada sisi lembut

    (software) dari perubahan;

    6) .

  • 6) Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan

    kekuatan;

    7) Diperlukan upaya-upaya khusus untuk

    menyentuh nilai-nilai dasar organisasi (budaya

    korporat);

    8) Perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos;

    9) Perubahan menimbulkan ekspektasi;

    10) Perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan

    kepanikan.

    Progress is impossible without change, and those

    who cannot change their minds cannot change

    anything. (George Bernard Shaw).

  • OSS (One Stop Service)

    Meningkatkan pendapatan daerah

    Bogor

    Sidoarjo

    Sragen

    Bandung

    Sragen (2000 -2004)

    & PAD naik 6 x

    = Kenaikan Pendaftar

    = Kenaikan

    Pendapatan Retribusi

  • Ada tiga dimensi dalam perubahan yakni :

    a. dimensi struktural;

    b. dimensi fungsional;

    c. dimensi kultural.

    Diantara ketiga dimensi tersebut, kultural adalah dimensi yang paling sulit berubah. Diperlukan kepemimpinan visioner untuk mengubah dimensi kultural untuk individu maupun untukorganisasi.

    Untuk mengubah kultur diperlukan tiga tahap yakni :

    - pencairan

    - perubahan

    - pembekuan kembali.

  • Dari tiga dimensi perubahan yakni struktural, fungsional dan kultural, maka perubahan kultural yang paling sulit dilaksanakan. Diperlukan kepemimpinan Kepala Daerah yang visioner (visionary leader).

    Dimensi Perubahan UU 5/1974 22/1999 32/2004

    Struktural

    Fungsional

    Kultural

  • B. MANAJEMEN PERUBAHAN

    Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan

    sumberdaya yang diperlukan untuk mempengaruhi

    perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari

    proses tersebut.

    Manajemen perubahan ditujukan untuk memberi jalan keluar yang diperlukan dengan sukses dengan cara

    terorganisasi dan dengan metode pengelolaan dampak

    perubahan pada orang yang terlibat didalamnya.

    (Wibowo, 2006 : 37).

  • Clarke (1999) mengidentifikasi unsur-unsur dalam suatu proses perubahan yaitu :

    1) Lingkungan;

    2) Kapabilitas organisasi;

    3) Aktor perubahan;

    4) Strategi perubahan;

    5) Proses perubahan;

    6) Budaya perubahan;

    7) Tindakan perubahan;

    8) Kepemimpinan visioner;

  • MENGELOLA PERUBAHAN( Sumber : Clarke, 1999 : 34).

    LINGKUNGAN

    STRATEGI

    ORANG SISTEM STRUKTUR

  • Lingkungan yang perlu dipertimbangkan dalam mengadakan perubahan meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

    Lingkungan internal adalah tempat sistem yang akan diubah berada. Didalamnya penuh dengan dinamika komponen-komponen sistem yang bergerak dan saling berinteraksi.

    Lingkungan eksternal adalah lingkungan di sekitar sebuah sistem. Ada hubungan timbal balik antara sistem dengan lingkungan eksternalnya. Lingkungan eksternal meliputi I-POL-EK-SOSBUD-HANKAM-AG.

    Aktor penggagas atau penggerak perubahan perlu memperhatikan dengan seksama lingkungan eksternalnya.

  • Strategi perubahan perlu didukung oleh tiga kaki yakni struktur, kultur dan proses. Apabila aktor penggagas perubahan tidak memperhatikan ketiga kaki pendukung strategi perubahan, maka strateginya akan gagal, yang pada gilirannya membuat perubahan yang ditawarkan oleh aktor akan mengalami kegagalan.

    Struktur menggambarkan kerangka perubahan yang akan dilaksanakan.

    Kultur menggambarkan tatanilai yang berlaku, yang mungkin juga akan diubah.

    Proses menggambarkan kecepatan dan arah perubahan yang direncanakan.

  • Black & Gregersen (2002) membagi strategi perubahan dalam tiga kategori yaitu :

    1. Perubahan Antisipatif (Anticipatory Change);

    2. Perubahan Reaktif (Reactive Change);

    3. Perubahan Krisis (Crisis Change).

    Daft (2004) membagi perubahan dalam dua bentuk yaitu :

    * Perubahan Incremental

    * Perubahan Radikal.

  • CATEGORY OF SOCIAL CHANGE

    Level of Society

    Time Dimension

    Micro (Individual)

    Intermediate (Group)

    Macro (Society)

    Type 1 Type 3 Type 5

    Short Term

    (1) Attitude Change

    (1) Normative change

    (1) Invention-inovation

    (2) Behaviour change

    (2) Administrative change

    (2) Revolution

    Type 2 Type 4 Type 6

    Long Term Life-cycle

    change

    Organizational

    change

    Sociocultural

    change

    Source : Zaltman & Duncan, 1977, tabel 1.1. page 11.

  • Gambar : Model Transformasi Semangat Kewirausahaan bagi Sektor Publik. Disusun oleh : Sadu Wasistiono

    1. Catalytic Government 2. Community Owned

    Government 3. Competitive Government 4. Mission Driven Government 5. Result Oriented Government

    6. Customer Driven Government 7. Enterprising Government 8. Anticipatory Government 9. Decentralized Government 10. Market Oriented Government

    Sektor Publik dgn Paradigma lama

    Sektor Publik dgn Paradigma baru

    Good Governance

    cece

    People become more

    - Welfare - Democrate

    Work better & Costs Less (Common sense

    Government)

    Transformer

    (4) Control Strategy

    (5) Culture Strategy

    (2) Consequences Strategy

    THE FIVE Ss STRATEGY

    (1)

    Core Strategy

    (3) Customer Strategy

  • C. MODAL MEMBANGUN DAERAH

    Ada tiga modal yang dapat digunakan untuk membangun daerah yakni :

    a. modal intelektual (intellectual capital);

    b. modal sosial (social capital);

    c. modal finansial (financial capital).

  • Modal intelektual adalah modal dalam bentuk kecerdasan, keahlian, kemahiran, yang dapat membuat sesuatu menjadi

    lebih bernilai.

    Modal intelektual dalam bentuk kecerdasan dapat dilihat dari pendidikan formal yang dimiliki oleh anggota masyarakat. Datanya dapat dilihat dari jumlah penduduk yang lulus perguruan tinggi dalam bidang-bidang yang mampu memberi nilai tambah secara ekonomis maupun budaya.

    Modal intelektual dalam bentuk keahlian dan kemahiran terlihat pada kemampuan dalam bidang tertentu yang kemudian mampu memberi nilai tambah pada bidang yang ditekuninya : Jepara -- ukiran, suku asmat -ukiran, kabupaten sukohardjo -- jamu gendong.

  • Modal Sosial adalah nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, saling pengertian yang membuat

    kehidupan sosial dalam suatu masyarakat bersifat

    dinamis tetapi harmonis.

    Modal finansial adalah modal dalam bentuk uang atau benda berharga yang dapat dinilai dengan uang.

    Modal utama yang diperlukan untuk membangun daerah adalah modal intelektual, sedangkan modal

    finansial akan mengikuti. Sedangkan modal sosial

    diperlukan untuk menjaga agar proses perubahan

    yang dikehendaki dapat tercapai.

  • D. BEBERAPA PERUBAHAN BESAR

    DI MASA MENDATANG

    Patricia Aburdene (2005) dalam buku Megatrends 2010 mengemukakan adanya tujuh perubahan besar menuju

    tahun 2010 yaitu :

    1. The Power of Spirituality;

    2. The Dawn of Conscious Capitalism;

    3. Leading from The Middle;

    4. Spirituality in Business;

    5. The Value-Driven Consumer;

    6. The Wave of Conscious Solutions;

    7. The Socially Responsible Investment Boom.

  • David C. Korten dalam buku The Great Turning From Empire to Earth Community (2006)

    menggambarkan adanya perubahan besar yang

    disebabkan oleh terorisme global, perubahan iklim

    serta meningkatnya kemiskinan akan mendorong

    perusahaan-perusahaan transnasional menuju

    kepada komunitas dunia yang berorientasi pada kehidupan, egalitarian, pembangunan masyarakat

    manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip

    demokrasi.

  • Francis Fukuyama dalam buku Our Posthuman Future Consequences of The Biotechnology Revolution (2002), mengingatkan dampak positif maupun dampak

    negatif dari penggunaan bioteknologi yang dapat

    mempengaruhi kehidupan umat manusia.

    Pada sisi lain, Kenichi Ohmae dalam buku The Next Global Stage Chalenges and Opportunities in Our Borderless World ( 2005) mengingatkan mengenai obsesi terhadap negara bangsa (nation state) serta

    kebangkitan wilayah akibat revolusi teknologi

    komunikasi yang menciptakan dunia tanpa batas.

    CHINA INDIA CHINDIA

    CHINA-INDIA-INDONESIA CHINDINESIA