Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... ·...

108
Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Tontowi Jauhari Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung

Transcript of Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... ·...

Page 1: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

Manajemen ZakatInfak dan Sedekah

Tontowi Jauhari

Fakultas DakwahIAIN Raden Intan Lampung

Page 2: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

Manajemen ZakatInfak dan Sedekah

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)ISBN: 978-979-1335-75-1

Oleh:Tontowi Jauhari

Cetakan pertama, desember 2011Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya dalambentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

Diterbitkan oleh:Penerbit Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung

Page 3: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

KATA PENGANTAR

Kelembagaan dakwah dewasa ini dihadapkanpada persoalan lemahnya manajemen kelembagaan yangberakibat pada stagnan diberbagai lembaga dakwah.Secara kuantitas sedikit sekali lembaga dakwah yangmampu survive untuk bersaing dengan lembaga-lembaga lainnya.Tulisan ini dibuat atas pertimbangan banyaknyapengelolaan zakat, infak dan sedekah yang masihbersifat perorangan dan konvensional sehingga subtansizakat sebagai ibadah yang dijaga oleh keimanan individu,kontrol sosial, dan kekuasaan negara tidak berjalan. Selainitu tulisan ini juga digunakan sebagai buku ajarperkuliahan manajemen ZIS.Secara sistematik akan menguraikan tentangpengertian, konsep dan sejarah ZIS, sumber, obyek danmustahik zakat, serta manajemen pengumpulan,distribusi dan pemberdayaan ZIS.Semoga tulisan singkat dan sederhana ini dapatditerima dan bermanfaat. Meskipun demikian tentunyamasih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,Insya’Allah akan terus disempurnakan.

Penyusun

Page 4: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

Daftar Pustaka

HalamanKATA SAMBUTAN ..................................................... iiiKATA PENGANTAR ..................................................... iv

I. MANAJEMEN ZAKATPengertian Manajemen Zakat, Infak dan Sedekah ........Landasan Teologis Zakat ..............................................Sejarah Zakat ...............................................................Hikmah dan Maanfaat Zakat .......................................Manajemen Kelembagaan Zakat ..................................

147

2124

II. SUMBER DAN MUSTAHIK ZAKATSumber Zakat ................................................................Mustahik Zakat .............................................................Kalkulator Zakat ...........................................................

374650

III. PENGELOLAAN ZAKATStrategi dan Teknik Pengelolaan Zakat .........................Pengumpulan Zakat .....................................................Administrasi Zakat .......................................................Pendistribusian Zakat ..................................................

54575965

IV. PENDAYAGUNAAN ZAKAT INFAK DAN SEDEKAHPerluasan Kewjiban Zakat ............................................Pemberdayaan zakat Infak dan sedekah ......................

7274

V. ORGANISASI ZAKAT INFAK DAN SEDEKAHTujuan dan Sasara Pengelolaan Zakat ..........................Susunan Organisasi Amil Zakat .....................................Pengelolaan Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi AmilZakat ............................................................................Motivasi dan Evaluasi Zakat .........................................

7982

8492

Daftar Pustaka

Page 5: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

Daftar Pustaka

Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/sedekah,(edt. Hilman dkk), Jakarta, BAZIS DKI, 1999

Amiruddin Inoed dkk, Anatomy Fiqh Zakat, (edt. Suyitno dkk),Yogya-karta, Pustaka Pelajar, 2005

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2001

Arifin, Pengelolaan Zakat Mal Bagian Fakir Miskin, Lampung,IAIN Raden Intan, 1990

Bustami A. Gani, dkk, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta, UII,1995

Dewan Syariah Lazis Muhammadiyah, Pedoman Zakat Praktis,(Faozan Amar, ed), Yogyakarta, Suara Muhammadiyah,2009

Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Islam, Jakarta,Gema Insani, 2002

Faozan Amar (edt), Pedoman Zakat Praktis, Yogyakarta, SuaraMuhammadiyah, 2009

Gary Yukl, Leadersip in Organization, Upper Saddle River, NewJersey, Prentice Hall, 2002

Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi; perilaku, struktur danproses, Jakarta, Erlangga, 1996

Gitosudarmo dan Sudita, Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta,BPFE, 2000

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakaarta, Gajahmada University Press, 2001

IAIN Raden Intan, Pengelolaan Zakat Maal Bagian Fakir Miskin,Lampung, 1990

Imam Al Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Jakarta, Pustaka Amani, 1986

Page 6: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development, AlterntifPengembangan Masyarakat di Era Global, Yogyakarta,Pustaka Pelajar, 2008

M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, GhaliaIndonesia, 1992

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan,1996

Nukthoh Arfawie Kurde, Memungut Zakat dan Infaq Profesi,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005

Stephen P. Robbins dan Marry Coulter, Manajemen, (terj. T.Hermaya), Jakarta, PT Prenhallindo, 1999

Sukanto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta,BPFE UGM, 1986

Suyitno.dkk (edt), Anatomi Fiqh Zakat, Yogyakarta, PustakaPelajar, 2005

Weston & Copeland, Manajemen Keuangan, (terj. Jaka Wasanadkk), Jakarta, Erlangga, 1999

Yusuf Al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. SetiawanBudi Utomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999

Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat dalam Membangun EkonomiKerakyatan, (terj. Sari Narulita), Jakarta, Zikrul Hakim,2005

Page 7: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

1 Manajamen Zakat

I. MANAJEMEN ZAKAT

Pengertian Manajemen Zakat, Infak dan Sedekah

Kecakapan dalam pengelolaan sebuah organisasi,badan, lembaga, perusahaan dan lainnya, saat ini menjadituntutan dan sangat urgen. Tuntutan akan kecakapanpengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi/lembagadikenal dengan nama manajemen atau pengelolaan suatuorganisasi.

Menurut encyclopedia of the social science,manajemen merupakan suatu proses dimana suatu tujuandiselenggarakan dan diawasi. George R. Terry mengatakanmanajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkanterlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan oranglain.1

Sukanto Reksohadiprojo mendifinisikan manajemenmerupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisir,mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatandalam suatu organisasi secara efektif dan efisien.2

Sedangkan Robbins dan Coulter, mendifinisikan mana-jemen merupakan proses mengkoordinasikan dan meng-integrasikan kegiatan-kegiatan agar diselesaikan secaraefektiv dan efisien dengan dan melalui orang lain.3

Beberepa difinisi manajemen tersebut di atas, dapatdikatakan bahwa manajemen merupakan sebuah prosesyang menggambarkan fungsi dalam merencanakan, meng-organisir, memimpin dan mengendalikan secara integrited

Page 8: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

2 Manajamen Zakat

dan berkesinambungan dengan mengacu pada hubunganantara masukan dan keluaran agar efektiv dan efisien.

Zakat ditinjau dari segi bahasa (etimologi) memilikibeberapa arti, yaitu: al-barakatu “keberkahan”, al-namaa“pertumbuhan - perkembangan”, at-thaharatu “kesucian”dan ash-shalahu “keberesan”. Dan dilihat dari istilah(terminologi) zakat berarti bagian dari harta dengan per-syaratan tertentu, yang Allah mewajibkan kepada pemilik-nya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya,dengan persyaratan tertentu pula.4

Zakat adalah ibadah yang berkaitan dengan hartabenda,5 dan dapat juga dikatakan sebagai siar Islam yangkedua serta pilar sosial finansial utama dari pilar rukun-rukun-Nya yang agung.6 Pengertian-pengertian tersebutmensyiratkan bahwa zakat merupakan ibadah denganmengeluarkan sebagian harta (finansial) sesuai dengankadar dan nisabnya serta digunakan sepenuhnya untukkemaslahatan bersama (ummat).

Infak secara bahasa bermakna madha wa nafida,yakni berlalu dan menghabiskan,7 atau memberikan belanjakepada mereka yang menjadi kewajibannya (nafaqah),untuk memberikan perolehannya serta menghabiskanuntuk keperluan mereka, seperti seorang suami kepadaistrinya juga ayah kepada anak-anaknya. Kata ini juga tidakhanya dikonotasikan atas pengertian tersebut, anjuranuntuk mengalokasikan dana yang dimiliki dari jalan Allah,juga digunakan kata infak.

Page 9: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

3 Manajamen Zakat

Pengertian infak tersebut berarti infak tidak hanyabermakna belanja hanya untuk kepentingan keluarga,tetapi juga pemenfaatan perolehan di jalan Allah, infaksebagai perbuatan mulia tidak dibatasi secara kuantitatifdalam pengeluarannya, tetapi tidak boleh sampai pelakuinfak menderita.

Sedangkan sedekah secara bahasa berasal dari katashadaqa yang berarti benar lawan dusta, kata ini dalamsyariah Islam juga digunakan untuk mengungkapkan hartayang dikeluarkan setiap manusia untuk mendekatkan dirikepada Allah (taqarrub),8 dalam rangka membangun citrake-Islaman dan ketaqwaan seseorang. Lafat sedekah jugadigunakan dalam mengungkapkan zakat, mengingat zakatmerupakan perbuatan benar.

Bila dilihat dari sisi hukum infak dan sedekah masing-masing ada dua macam, infak dan sedekah wajib disebutzakat, yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, baik jenisharta maupun ukuran yang dikeluarkannya. infak sunnahtidak ditentukan batas-batasnya, dan dapat dikeluarkandisesuaikan dengan kebutuhan dan keleluasaan, bahkanbisa melebihi alokasi zakat dengan tetap memperhatikankemaslahatan pemberi yang dapat berakibat penderitaan.Sedangkan sedekah sunnah adalah mengeluarkan sebagianharta diluar zakat dengan maksud pemberian semata untukmencari ridla Allah serta untuk mendekatkan diri kepada-Nya, sebagai bentuk perwujudan taat terhadap anjuran-Nya yang tidak mengikat. Bila dilihat dari perbuatannya,sedekah termasuk infak dan bila dilihat dari sifatnya untuk

Page 10: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

4 Manajamen Zakat

meningkatkan kualitas taqwa. Secara pragmatis keduanyayakni infak dan sedekah digunakan untuk mengungkapkanpemberian harta diluar zakat.

Dalam batasan-batasan tersebut di atas, manajemenzakat, infak dan sedekah (ZIS) dimaksudkan sebagai prosesmengkoordinasikan dan mengintegrasikan fungsi-fungsidari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan danpegendalian BAZIS/LAZIS agar dapat berjalan secara efektifdan efisien.

Landasan Teologis Zakat

Salah satu pilar pokok Islam sebagai sendi pokokdalam Islam adalah zakat. Karena pentingnya zakat danshalat Al-Qur’an menyebutnya sebagai lambang seluruhajaran Islam.Firman Allah SWT:

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikanzakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramuseagama. dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaumyang mengetahui. (At-Taubah, 9 : 11).

Zakat merupakan ibadah yang sangat tua, samahalnya dengan shalat yang dibawa melalui risalah kenabian,sebagai ibadah yang dianjurkan para nabi dan sebagai

Page 11: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

5 Manajamen Zakat

wasiat yang tergolong utama dari Allah SWT serta sebagaiwasiat para nabi kepada umatnya. Mengingat pentingnyaperintah zakat, dalam Al-Qur’an disimbolkan sebagaisaudara kandung perintah shalat karena dekatnya keduaperintah ini, Al-Qur’an menyebutnya secara berulang-ulangtidak kurang dari dua puluh delapan kali,9 seperti dalamfirman Allah SWT:

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yangmendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yangKami anugerahkan kepada mereka.(Al-baqarah, 2 : 3)

Menafkahkan sebagian rezki dimaksudkan adalahuntuk memberikan sebagian dari harta yang telahdirezkikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yangdisyari'atkan oleh agama untuk memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anakyatim dan lain-lain.

Allah SWT juga mensejajarkan shalat dan zakat,seperti dalam firman-Nya surat An-Nisaa’ (4 : 77, 162), Al-Anbiyaa’ (21 : 73), At-Taubah (9 : 103), Bayyinah (98 ; 5)dan lainnya. Dalam surat At-Taubah (9 : 11) Allahmenggambarkan bahwa shalat dan zakat sebagaipelambang seluruh ajaran Islam. Shalat melambangkanhubungan baik dengan Allah dan zakat sebagai perwujudankeharmonisan hubungan sesama manusia.

Page 12: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

6 Manajamen Zakat

Keharmonisan hubungan dangan Allah SWT dansesama manusia, tidak terlepas dari membersihkan danmensucikan diri, sebagaimana firman Allah SWT:

ۦ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakatitu kamu membersihkan dan mensucikan mereka danmendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui. (At-Taubah, 9 : 103)

Rasulullah dalam banyak haditsnya juga mengatakan“Dari Ibnu Abbas ra., dia berkata bahwa Nabi SAW,mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman dan beliau bersabda,beritahu mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat yangharus diambil dari orang-orang kaya, dan didistribusikanpada orang-orang fakir” (HR. al-jama’ah).10 “adalahRasulullah SAW pada suatu hari duduk beserta parasahabatnya. Lalu datanglah seorang laki-laki dan bertanya“wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Nabi menjawab; Islamadalah engkau beribadah kepada Allah dan tidakmenyekutukan-Nya, dan engkau dirikan shalat wajib danengkau tunaikan zakat yang difardhukan, dan berpuasa dibulan Ramadhan” (HR. Bukhori dan Muslim dari AbuHurairah).11

Zakat menurut para ulama, baik salaf (klasik) maupunkhalaf (kontemporer) sepakat akan adanya kewajibanzakat, dan bagi yang mengingkari berarti kafir dari Islam.Dan menurut jumhur ulama, diantaranya adalah golongan

Page 13: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

7 Manajamen Zakat

Hanafiyah dan Malikiyah mengatakan bahwa zakat itu wajibdiserahkan kepada imam/pemimpin (untuk diatur pendayagunaannya), degan syarat menurut golongan Malikiyahpemimpin itu adil.12

Di Indonesia perintah untuk mengeluarkaan zakat,infak dan sedekah telah diatur tersendiri dalam berbagaikeputusan dan undang-undang, juga dapat dijadikanpijakan operasional pengelolaannya, seperti:1. Peraturan Menteri Agama No. 4 Tahun 1968, tentang

pembentukan badan/amil zakat.2. Intruksi Menteri Agama RI No. 16 Tahun 1989 tentang

pembinaan Zakat, Infak dan sedekah.3. Keputusan Bersama Menteri Dalam negeri RI Dan

Menteri Agama RI No. 29 Tahun 1991/47 Tahun 1991tentang Pembinaan Badan Amil Zakat, Infak danSedekah.

4. Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama(KMA) No. 581 tahun 1999 dan Keputusan DirekturJenderal Bimbingan Masyarakat dan Urusan Haji NomorD/Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis PengelolaanZakat.

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang

Sejarah Zakat

1. Zakat Pra-IslamKetersentuhan agama-agama samawi pra-Islam dalam

kontek zakat sudah terjalin sejak lama dalam bentuk prinsip

Page 14: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

8 Manajamen Zakat

dan nama, artinya Allah telah mewasiatkan persoalan zakatkepada Rasul-Rasul-Nya untuk disampaikan kepadaummatnya. Wasiat Allah SWT kepada para Rasul, diwasiatkan melalui Firman-Nya:

و

Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Diamemberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorangNabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama akuhidup (Maryam, 19 : 30-31).Firman Allah SWT:

ۥ

Dan Kami telah memberikan kepada-Nya (Ibrahim) lshakdan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). danmasing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh.Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-

Page 15: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

9 Manajamen Zakat

pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kamidan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakankebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, danhanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah (Al-Anbiyaa, 21 : 72-73).Firman Allah SWT:

ۥۥ

ۦDan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisahIsmail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya iaadalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorangRasul dan Nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untukbersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalahseorang yang diridhai di sisi Tuhannya (Maryam, 19 : 54-55).

Zakat juga diperintahkan kepada bani Israil, sepertifirman Allah SWT:

Page 16: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

10 Manajamen Zakat

Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari)Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orangpemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku besertakamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat danmenunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dankamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allahpinjaman yang baik… (Al-Maidah, 5 : 12).

Kepada Ahli kitab Allah SWT juga mewasiatkantentang syariat zakat, dalam Firman-Nya:

Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkanAl kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datangkepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidakdisuruh kecuali supaya menyembah Allah denganmemurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat

Page 17: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

11 Manajamen Zakat

dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agamayang lurus (Al-Bayyinah, 98 : 4-5).

Wasiat-wasiat Allah SWT tersebut, sesungguhnyaAllah SWT telah mensyariatkan zakat sebelum perintahzakat kepada Rasulullah SAW, hanya saja wasiat Allahdalam al-Qur’an masih bersifat global dalam arti al-Qur’anbelum memperinci mekanisme pengeluaran, pemungutandan pemerataan zakat pada Rasul pra-Islam. Yusuf al-Qardhawy mengatakan walaupun zakat sebelum Islamtelah ada tetapi sesungguhnya itu hanya sebatas prinsipdan nama, meskipun sesungguhnya secara realitas zakatIslam merupakan suatu sistem yang baru dan unik yangbelum pernah dipelopori oleh suatu agama samawi pra-Islam dan hukum konvensional di duniapun. Karena zakatbukan sekedar kebijakan yang terserah kepada keimananindividu dan hati nurani, tetapi zakat ibadah yang dijagaoleh keimanan individu, kontrol sosial, dan kekuasaanNegara.2. Zakat Pada Masa Rasulullah

Zakat diperintahkan kepada Rasulullah saw sejakbeliau masih di Makkah bersamaan dengan perintah shalat,seperti terdapat dalam surat al-Mukminun; 4, ar-Rum; 39,an-Naml; 1-3, Lukman; 2-4. Firman Allah SWT:

Page 18: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

12 Manajamen Zakat

Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) kitab yang menjelaskan, untuk menjadi petunjuk danberita gembira untuk orang-orang yang beriman, (yaitu)orang-orang yang mendirikan sembahyang danmenunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeriakhirat (an-Naml, 27 : 1-3).

Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Diabertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidakmenambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikanberupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapaikeridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulahorang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) (ar-Rum,30 : 39).

Pada periode Makkah zakat hanya sebatas informasi,belum menetapkan kewajiban zakat bagi seorang muslim

Page 19: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

13 Manajamen Zakat

baik zakat maal (harta) maupun zakat fitrah. Zakat padaperiode ini baru sebatas mencerminkan perilaku yangterpuji bagi orang-orang yang menunaikan zakat, cerminbagi orang-orang yang beriman, orang yang bertaqwa danorang yang shaleh. Ayat-ayat yang diturunkan pada periodeMakkah diturunkan masih bersifat universal, belummemuat ketentuan-ketentuan detail tentang hukum zakat,jenis harta yang wajib di zakati, nisab dan kadar yang harusdikeluarkan.

Perintah zakat periode Makkah, bila dilihat dari sisisosiologis dikarenakan kondisi umat Islam yang masihminoritas, belum memiliki harta kekayaan yang berlimpah,kecuali hanya kekuatan iman dan Islam yang melekat didalam diri jiwa mereka.

Berbeda dengan periode Makkah, periode Madinahumat Islam telah memiliki kekuatan politis, wilayah umatIslam bertambah luas dan membentuk kekuatan mandirisehingga diperlukan adanya pranata untuk mengikat danmemperkuat kesatuan politik. Karena kondisi sosiologisyang semakin membaik inilah pada periode Madinah ayat-ayat mulai menunjukkan unsur kewajiban zakat.

Lebih jauh pada tahun kedua hijriyah ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang zakat, telah mulai secarakhusus menetapkan siapa saja yang berhak menerima zakat(mustahiq: fakir dan miskin).Firman Allah SWT:

Page 20: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

14 Manajamen Zakat

إن

Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalahbaik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamuberikan kepada orang-orang fakir, Maka Menyembunyikanitu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan darikamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allahmengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Baqarah, 2 : 271).

Penetapan mustahiq zakat (fakir dan miskin) sampaipada tahun ke-sembilan hijriyah dengan turunnya surat at-Taubah, 9 : 60;

و و و و و

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orangfakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Paramu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah danuntuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

Page 21: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

15 Manajamen Zakat

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Mahamengetahui lagi Maha Bijaksana.

Setelah turun surat at-Taubah ayat 60, bukan sertamerta mustahiq zakat pada zaman Rasulullah menerimazakat secara rata (tidak dibagi rata), tetapi dari delapankelompok dibagi sesuai dengan kebutuhannya. Dan untukmempermudah pemungutan dan penyaluran zakatdibentuk petugas (amil) yang dibagi dua, dalam kotaMadinah bersifat free-lance tidak memperoleh gaji tetapiterkadang memperoleh honorarium dan di luar kotaMadinah, status amil sebagai wali (pemerintah daerah)yang merangkap sebagai amil, seperti Muaz bin Jabal.13

3. Zakat Pada Masa KhulafarrasyidinPengelolaan zakat pada periode khalifah Abu Bakar

tidak jauh berbeda dengan pengelolaan zakat pada masaRasulullah. Pembangkangan masyarakat terhadap perintahmembayar zakat terjadi diberbagai wilayah umat muslim,pembangkangan ini dapat dilihat dari cara memahamimakna surat at-Taubah, 9:103;

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakatitu kamu membersihkan dan mensucikan mereka danmendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui.

Page 22: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

16 Manajamen Zakat

Mereka beranggapan bahwa yang berhak memungutzakat hanya Rasulullah, karena beliau yang diperintahkanmenarik zakat dan beranggapan hanya Rasulullah yangdapat membersihkan dan menghapus dosa mereka,sehingga ketika Rasulullah wafat mereka beranggapanterbebas dari zakat, pembangkangan ini dipelopori olehMusailamah al-Kadzab dari Yamamah.

Para pembangkang oleh khalifah Abu Bakar dinilaitelah murtad, dan dinyatakan perang kepada merekamengingat zakat sejajar dengan shalat sehingga zakat harusditunaikan, disinilah letak ketegasan Abu Bakar dalammenegakkan syariat Islam. Selain dari itu pada periode abuBakar juga didirikan Baitul Maal di San’ah yang terletakdidataran tinggi Madinah, ia tidak mengangkat pengawaluntuk mengawasi baitul maal dan ketika ditanya beliaumenjawab “jangan takut, tidak ada sedikitpun harta yangtersisa di dalamnya, semuanya telah habis dibagikan”.14

Sepeninggal Abu Bakar, pada masa kekhalifahan Umarbin Khattab situasi jazirah Arab relativ stabil dan tentram,bahkan semua kabilah menyambut seruan zakat dengansukarela. Berbeda dengan khalifah Abu Bakar dalampengelolaan zakat, Umar bin Khattab melantik amil-amiluntuk bertugas mengumpulkan dan mendistribusikankepada golongan yang berhak menerimanya. Dalamdinamika pemerintahan yang sangat kompleks, khalifahUmar bin Khattab membenahi struktur pemerintahannyadengan membentuk lembaga baru yang bersifat eksekutifoperasional, diantaranya Baitul Maal sebagai lembaga yang

Page 23: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

17 Manajamen Zakat

berfungsi mengelola sumber-sumber keuangan, termasukzakat.

Sebagai sistem kontrol Umar menetapkan satu tahunanggaran 360 hari, dan menjadi tangungjawab khalifahUmar untuk membersihkan baitul maal dalam setiap tahunsatu hari, dan adalah Umar yang memiliki pola hidup zuhudsehingga ia tidak terpengaruh oleh kemewahan harta,meskipun pada masa kekhalifahannya harta berlimpah ruahkarena banyak negeri yang takluk di bawah kekhalifahanUmar. Tidak sampai disitu ternyata ada implementasi zakatyang menarik, karena pada periode Umar hak zakat bagimu’allaf ditarik, seperti terjadi pada Uyainah bin Hishn,Aqra bin Habis dll, mereka pada masa nabi menerima zakatsebagai muallaf.

Ditariknya hak zakat muallaf menurut khalifah Umarmemang pada saat tertentu dipandang perlu menjinakkanhati seseorang agar menerima Islam dengan memberitunjangan, tetapi bila mu’allaf telah diberi cukupkesempatan untuk memahami Islam dan telah memeluknyadengan baik, maka tunjangan tersebut dapat dicabutkembali dan diberikan kepada yang berhak menerimanya,15

Zakat pada periode Umar dijadikan sebagai upayamembangun peradapan politik yang tidak diskriminatif danmemberikan suatu kecukupan, sehingga orang merasaberkecukupan, seperti zakat yang diberikan Umar kepadawanita Badui, Umar memberikan wanita itu seekor ontayang membawa tepung dan minyak lalu disusul dengan duaekor unta lainnya.16

Page 24: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

18 Manajamen Zakat

Pengelolaan zakat pada periode Utsman bin Affanmerupakan kelanjutan dari khalifah sebelumnya, dengandasar-dasar yang telah ditetapkan Umar. Pada periodeUtsman kondisi ekonomi umat sangat makmur, bahkanpada periode Utsman harta kharaz (retribusi atas tanahyang dikuasai Negara) dan jizyah (pungutan yang dikenakanatas warga non muslim) harus juga dikeluarkan zakatnya.Pada periode Utsman ini pula harta pengelolaan zakatmencapai tingkat tertinggi.

Karena berlimpahnya harta pengumpulan zakat, danbertambah luasnya wilayah Islam dan semakin tidakterjangkau oleh aparat birokrasi hingga ada sinyalemenbahwa pengelolaan zakat tidak sepenuhnya berjalan.Sementara itu sumber pendapatan Negara dari kharaj danjizyah cukup memadai.

Pada periode Ali pengelolaan zakat mengikutikhalifah-khalifah sebelumnya, bahkan khalifah Ali sangathati-hati dalam mengelola dana hasil zakat, harta yang adadi baitul maal selalu didistribusikan untuk kepentinganumat, ia tidak pernah mengambil untuk kepentinganpribadi dan keluarga. Sampai pada suatu saat saudara Alibernama Aqil meminta bagian dari baitul maal, namun Alimenolak dan berkata “kamu tidak punya hak atas hartabaitul maal, namun bersabarlah hingga saya bisamengumpulkan harta yang banyak, niscaya engkau akankuberi bagian”,17 Demikianlah gambaran begitu teguh danberhati-hatinya khalifah Ali dalam mengelola zakat.4. Zakat Pasca Khulafaurrasyidin

Page 25: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

19 Manajamen Zakat

Periode Rasulullah dan khulafaurrasyidin dalampengendalian pengelolaan zakat menggunakan otoritasnyasebagai pemerintah, tetapi berbeda dengan periode pascakhulafaurrasyidin yang sedikit demi sedikit pengelolaanzakat mulai terlepas dari otoritas pemerintah, periodeRasulullah dan khulafaurrasyidin dalam pengelolaanpemerintah begitu demokratis dan dengan penuhkonsistensi pemerintah mengabdi kepada rakyat terutamapada masyarakat lapisan bawah (grass root), sedangkanpemerintahan pasca khulafaurrasyidin dibangun atas dasarkekuatan dan benih-benih feodalisme-nepotisme.18

Benih-benih feodalisme-nepotisme mulai terlihatpada pemerintahan bani Umaiyyah dan Muawiyah,pemerintah membagi-bagikan harta kekayaan dan tanahkepada teman dan pendukung politiknya, pola-pola initerus diikuti oleh khalifah-khalifah berikutnya, kecualikhalifah Umar bin Abdul Azis. Pola yang dikembangkanpada masa ini melahirkan tuan-tuan tanah dilingkungankerajaan seperti Muawiyah, Abdul Malik al-Walid, Al-hajjaj,Musailamah dan Walid al-Qasri.19

Dampak dari pola-pola pemerintahan semacam ini,mengakibatkan surutnya kepercayaan masyarakat padapemerintah dalam menunaikan zakat dengan niat tulus danikhlas karena Allah, selain itu pemerintah juga menghadapimasalah dengan semakin meluasnya wilayah kekuasaandan melahirkan keputusan untuk membiarkan masyarakatuntuk mengurus sendiri dana zakat, yang dirasakan olehpemerintah tidak terjangkau lagi dalam sistem dan

Page 26: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

20 Manajamen Zakat

administrasi pemerintah. Sedangkan untuk gantinyapemerintah memusatkan perhatian pada pendapatanNegara berupa kharaj (retribusi atas tanah yang dikuasaiNegara) dan Jizyah (pungutan yang dikenakan atas wargaNegara non muslim), dengan pertimbangan secaraekonomis lebih memadai dan secara politis lebih mudah.20

Pendapatan Negara yang bersumber dari dana non-zakat, seperti tergambar pada masa khalifah Al-Mukmin,pendapatan non-zakat ini berupa; sedekah, jizyah, kharaj,pajak awak kapal dan ikan, pajak tambang galian, pajakbarang yang memasuki perbatasan, pajak perniagaan danpembuatan uang, pajak perdagangan (ekspor), dan pajakpembuatan produk, dengan sumber pajak terbesar darikharaj.5. Zakat di Indonesia

Sumber-sumber keuangan umat Islam di Indonesiadikenal dengan zakat, wakaf, sedekah, infak dan hibah.Sumber keuangan ini begitu besar manfaatnya, sepertiterlihat pada perang Aceh yang besar dan berkepanjanganmelawan Belanda, dalam peperangan rakyat Aceh ditopangoleh pendanaan yang bersumber dari hasil keuangan umatIslam yang terkumpul di pusat-pusat pengelolaan, sepertimasjid, surau atau langgar, bahkan dalam pendirian saranaibadah tersebut diperoleh dari tanah wakaf sedangkanpembangunnannya bersumber dari masyarakat yangberupa zakat, infak, sedekah maupun hibah.

Sebelum masa penjajahan kejayaan kesultanan yangada di Indonesia juga ditopang oleh dana internal umat

Page 27: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

21 Manajamen Zakat

Islam, seperti kesultanan Aceh, Sumatera Barat, Banten,Mataram, Demak, Goa dan Ternate, kesultanan-kesultanantersebut tercatat mampu memperbaiki potensi ekonomiumat dengan cara memperbaiki kualitas ekonomi rakyatdengan mengatur sumber keuangan Islam, berupa pendayagunaan zakat, pemeliharaan harta wakaf, wasiat, infak dansedekah.21 Pada masa kolonial sumber-sumber keuanganumat tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya baik padakolonial Belanda maupun Jepang, ini dikarenakan sumber-sumber keuangan Islam seperti kas-kas masjid tidaksepenuhnya dikelola oleh umat Islam, tetapi dimanfaatkanoleh koloni, diantaranya untuk menyumbang rumah sakitzinding di Mojowarno, dan ada juga kas masjid yangdigunakan untuk membiayai sebuah asrama pelacuran.22

Sampai setelah kemerdekaan sumber-sumber keuanganumat belum dapat terorganisir dengan baik.

Besarnya potensi dan manfaat sumber keuanganIslam, mendorang ulama besar Muhammad Arsyad Al-Banjari menggulirkan gagasan yang brilian mengenai zakat.Menurutnya zakat tidak hanya bersifat konsumtif, tetapijuga harus bersifat produktif sehingga hasilnya bisadimanfaatkan secara berkesinambungan oleh mustahik,zakat yang bersifat konsumtif tidak mampu mengangkatharkat kemanusian dan kemiskinan. Potensi dan manfaatkeuangan Islam di Indonesia baru mendapat perhatiankembali pada masa orde baru, tanggal 15 juli 1968 dengandibentuknya Badan Amil Zakat (BAZ) dan pembentukan

Page 28: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

22 Manajamen Zakat

Baitul Maal (balai harta kekayaan) di tingkat pusat, provinsidan kabupaten.

Hikmah dan Manfaat Zakat

Zakat sebagai ibadah harta memiliki makna gandatranscendental dan horizontal, selain memiliki nilai ibadahkepada Allah juga bernilai membangun tatanan sosialkemasyarakatan. Zakat begitu berarti dalam kehidupan danmemiliki banyak hikmah serta manfaat dalam pemanfaatannilai harta umat, baik yang berkaitan dengan orang yangberzakat (muzakki), penerima (mustahik), dan masyarakatumum.

Hikmah bagi orang yang berzakat; pertama, dapatmengkikis habis sifat-sifat kikir yang ada dalam diri (jiwa)serta melatih diri dalam memiliki sifat-sifat kedermawanan.kedua, menciptakan ketenangan dan ketentraman. ketiga,mengembangkan harta benda, baik dari sisi spiritualmaupun sisi ekonomis-psikologis.23 dan Amiruddin Inoed,dkk24 secara khusus mengatakan hikmah zakat bagi muzzakiadalah membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil(tamak), menanamkan cinta kasih terhadap golongan yanglemah, mengembangkan rasa dan semangat kesetiakawanan dan kepedulian sosial, membersihkan harta darihak-hak (bagian kecil) para penerima zakat (mustahik) danmerupakan perintah Allah, menumbuhkan kekayaan sipemilik jika dalam memberikan zakat, infak dan sedekah

Page 29: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

23 Manajamen Zakat

tersebut dilandasi rasa tulus dan ikhlas, dan terhindar dariancaman Allah dari siksa yang pedih.

Hikmah bagi mustahik adalah menghilangkanperasaan sakit hati, iri, dengki dan dendam terhadap si kayayang hidup berkecukupan tetapi tidak peduli padamasyarakat bawah (grass root), menimbulkan danmenumbuhkan rasa syukur serta simpati dan partisipasi sikaya terhadap kaum dhuafa, menjadi modal kerja untukberusaha dan berupaya mengangkat harkat hidup.Sedangkan hikmah zakat bagi umum (pemerintah) adalahmenunjang keberhasilan program pembangunan dalampeningkatan kesejahteraan umat, dan member solusi aktifdalam meneratas kecemburuan sosial di kalanganmasyarakat.

Didin Hafidhuddin mengatakan bahwa hikmah danmanfaat zakat adalah sebagai perwujudan iman kepadaAllah SWT, zakat merupakan hak mustahik (menolong,membantu, membina, terutama fakir miskin supaya lebihsejahtera), sebagai pilar amal bersama (jama’i), sebagaisumber dan pembangunan sarana dan prasarana umat(sabilillah), sosialisasi etika bisnis yang benar, dan saranapembangunan kesejahteraan umat.25

Sedangkan Yusuf Qaradhawi, mengatakan bahwazakat mempunyai peran yang sangat penting dan signifikandalam mengatasi pelbagai permasalahan sosial-ekonomiseperti pengangguran, kemiskinan, beban krisis dan hutangpiutang, perekonomian yang buruk, harta karun danpenimbunan harta.26

Page 30: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

24 Manajamen Zakat

Hikmah dan manfaat tersebut sejalan dengan firmanAllah SWT, (QS al-Baqarah, 2:276-277) :

و

Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah danAllah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalamkekafiran, dan selalu berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikanshalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap merekadan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Beberapa pendapat tentang hikmah dan manfaatzakat di atas, secara garis besar mencakup hikmah danmanfaat sebagai berikut:1. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan kepada

Allah SWT.2. Menumbuhkan kesadaran bahwa kepemilikan harta

tidak mutlak.3. Menumbuhkan kesadaran bahwa harta sebagai nikmat

Allah merupakan sarana pembagunan sistem sosial danekonomi umat.

Page 31: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

25 Manajamen Zakat

Manajemen Kelembagaan ZakatPenanganan pengelolaan zakat acap kali dilakukan

secara tradisional, zakat infak dan sedekah cukupdiserahkan muzzaki langsung ke mustahik, atau diserahkankepada guru ngaji dan kiyai, tetapi pola ini sedikit demisedikit telah bergeser. Dalam pengelolaan zakat mulaidiserahkan kepada yayasan atau lembaga yang ditunjukdan dibentuk oleh pemerintah, meskipun masih menjadipertanyaan mengingat sukses atau tidaknya manajemenkelembagaan zakat dalam merealisasikan maksud dantujuan zakat akan berdampak signifikan dalam kehidupanmasyarakat.

Manajemen kelembagaan zakat tentunya tidakterlepas dari fungsi-fungsi manajemen, yang akan turutmenopang terealisasinya maksud dan tujuan zakat. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah merencanakan(planning), mengorganisir (organizing), memimpin (leading)dan mengawasi (controlling).

Table. 1 Fungsi ManajemenMerencanakan

(planning)Mengorganisir

(organizing)Memimpin(leading)

Mengawasi(Controlling)

Pencapiantujuan

1. Menetapkansasaran

2. merumuskantujuan

3. menetapkanstrategi

4. mengembang-kan subrencana untukmengkoor-dinasikan

1. Menetapkanapa yangperlu dilak-sanakan

2. Cara pelak-sanaannya

3. Siapa yangmelaksana-kan

Mengarahkandanmemotivasisemua pihakyang terlibatdanmengarahkanpertentangan

Memantaukegiatanuntukmemastikanbahwakegiatan-kegiatandiselesaikansesuaidengan yangdirencanaka

Page 32: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

26 Manajamen Zakat

1. Perencanaan Kelembagaan ZakatSetiap organisasi/lembaga baik formal atau non

formal, dalam setiap aktivitasnya guna mencapai tujuanorganisasi tidak terlepas dari perencanaan, meskipun bagiorganisasi non formal perencanaan acap kali tidak tertulis.Perencanaan secara umum mencakup proses merumuskansasaran, menetapkan suatu strategi dalam mencapaisasaran, menyusun rencana guna mengintegrasikan danmengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.27

Perencanaan akan membantu kita dalam memberiarah kepada pemimpin, manajer, amil dan juga karyawan,kemana sesungguhnya arah organisasi (BAZIS/LAZIS) danapa yang harus mereka sembangkan untuk mencapaisasaran dan tujuan oragisasi, mengkoordinasikan kegiatandan bekerjasama satu dengan yang lain dalam tim.Perencanaan juga diharapkan dapat mengurangi dampakperubahan, pemimpin atau amil dituntut agar lebih visionerdalam mengantisipasi perubahan, mempertimbangkandampak perubahan dan menyusun tanggapan-tanggapanyang tepat atas perubahan yang terjadi, sehingga jelastindakan-tindakan yang dilakukan.

Perencanaan yang baik dan tepat dapat memperkecilpemborosan dan kelebihan, menghindari kegiatan-kegiatanyang tumpang tindih, ketidak efisienan dapat dikoreksi dandihilangkan dan pada akhirnya perencanaan dapatmenentukan sasaran-sasaran atau standar yang digunakandalam pengendalian.

Page 33: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

27 Manajamen Zakat

Melalui perencanaan yang baik akan mengantarkanpada usaha pencapaian maksud dan tujuan zakat, YusufQaradhawy28 mengatakan akan berpengaruh besar dalamkehidupan masyarakat muslim, juga dalam menyelesaikanproblematika kemasyarakatan, mengentaskan kemiskinan,kelemahan materi dan psikolis, member jaminan sosial,membangun kebersamaan, dapat menjauhkan diri darikedengkian dan kebencian serta mampu membuat suatuperbaikan yang terarah.2. Pengorganisasian Zakat

Pengorganisasian sebagai sebuah proses menciptakanstruktur organisasi, proses pengorganisasian ini pentingguna mempermudah pelayanan terhadap tujuan organisasi.Pengorganisasiaan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke dalamdepartemen-departemen dan jabatan-jabatan yangterperinci.Membagi-bagi tugas dan tanggungjawab yang berkaitandengan masing-masing jabatan.Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi.Mengelompokkan pekerjaan kedalam unit-unitMembangun hubungan di kalangan individu, kelompokdan departemenMenetapkan garis-garis wewenang formalMengalokasikan dan memberikan sumber dayaorganisasi.

Struktur organisasi sebagai kerangka kerja formal,diganakan untuk membagi-bagi tugas dalam jabatan,

Page 34: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

28 Manajamen Zakat

mengelompokkan dan dikoordinasikan. Dengan strukturorganisasi akan dapat diketahui bentuk dari organisasitersebut. Struktur organisasi juga mengambarkan desainpekerjaan yang mengacu pada proses yang digunakandalam merinci isi, metode dan hubungan setiap pekerjaanuntuk memenuhi tuntutan organisasi dan individu.

Mendesain struktur organisasi berarti melakukantindakan yang terdiri dari membuat keputusan dantindakan manajer itu sendiri yang diharapkan nantinya akanmenghasilkan struktur organisasi yang khas, prosespendesainan ini disebut desain organisasi.

Struktur sebauah organisasi memiliki enam unsurpenting, yaitu:1. Spesialis kerja, tingkat dimana tugas-tugas dalam suatu

organisasi dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan terpisah(pembagian kerja/job spec)

2. Departementalisasi, landasan yang digunakan untukmengelompokkan tugas dan pekerjaan dalam rangkamencapai sasaran organisasi.

3. Rantai komando, sebuah garis wewenang yang takterputus membentang dari tingkat atas organisasi terussampai tingkat bawah, dan menjelaskan siapa melaporkepada siapa, serta tanpa melepaskan wewenang,tanggungjawab dan kesatuan komando.

4. Rentang kendali, jumlah bawahan yang dapatdisupervisi oleh seorang manajer secara efisien danefektiv.

Page 35: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

29 Manajamen Zakat

5. Sentralisasi, kadar sampai dimana pengambilankeputusan terkonsentrasi di tingkat-tingkat atasorganisasi tersebut.

6. Desentralisasi, pengoperan wewenang membuatkeputusan ketingkat yang lebih rendah dibawahnya.

7. Formalistik, sejauhmana pekerjaan-pekerjaan di dalamorganisasi itu dibakukan dan sejauhmana tingkah lakukaryawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur.

Unsur-unsur organisasi tersebut menjadikan ciri darisebuah organisasi, apakah organisasi itu kaku dan sangatketat kendalinya (organisasi mekanik) atau organisasi yangfleksibel dan mudah beradaptasi (organisasi organik).

Tabel. 2 Perbedaan Organisasi Mekanistik dan Organik

Mekanistik Organik

Spesialisasi tinggi Departementalisasi kaku Rantai komando jelas Rentang kendali sempit Sentralisasi Formalisasi tinggi

Tim lintas fungsional Tim lintas hirarki Arus informasi yang

bebas Rentang kendali yang

lebar Desentralisasi Formalisasi rendah

Page 36: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

30 Manajamen Zakat

Struktur organisasi zakat seharusnya juga terkerangkasecara formal, tampak jelas pembagian seluruh kegiatankerja zakat, infak/sedekah, tugas-tugas terkelompokkan,dan terbangun jalinan hubungan kerja diantara satuan-satuan organisasi dan petugas.

Pengorganisasian kelembagaan zakat dengan baikmemungkinkan, terkumpulnya berbagai macam zakat, infakdan sedekah dari masyarakat, terdayagunakan hasilpengumpulan zakat, infak/sedekah kepada mustahik sesuaidengan hukumnya, memberikan penyuluhan kepadamasyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran Zakat,infak/sedekaah, pembinaan bagi pendayagunaan Zakat,infak/sedekah agar lebih produktif dan terarah, adanyakoordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengum-pulan zakat, infak/sedekah, pengendalian atas pengum-pulan dan pendayagunaan zakat, infak/sedekah, tertipketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan danrumah tangga.3. Kepemimpinan Zakat

Kepemimpinaan merupakan suatu upaya penggunaanjenis pengaruh bukan paksaan (concoersive) untuk memo-tivasi orang-orang mencapai tujuan.29 Gary Yukl mengata-kan kepemimpinan sebagai proses-proses mempengaruhi,yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwan bagi pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagikelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut,motivasi dari para pengikut untuk mencapai sasaran,

Page 37: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

31 Manajamen Zakat

pemeliharaan hubungan kerjasama dan teamwork, sertaperolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yangberada di luar kelompok atau organisasi.30 Kepemimpinandalam prinsipnya terdapat unsur pengaruh dan pengakuan(legitimasi).

Kepemimpinan zakat disini adalah seluruh merekayang terlibat dalam pengelolaan zakat (amil). Amil dalam al-Qur’an dikatakan sebagai al-‘amiin alaiha – amil yangberarti mengerjakan atau pelaksana. Muhammad RasyidRidha dalam menafsirkan surat at-Taubah ayat 60,mengatakan yang dimaksud dengan amil zakat adalahmereka yang ditugaskan oleh imam/pemerintah atau yangmewakilinya, untuk melaksanakan pengumpulan zakat dandinamai aljubaat, serta menyimpan / memeliharanya yangdinamai alhazanah/bendahara, termasuk petugas admi-nistrasi, mereka semua harus terdiri dari orang-orangmuslim.31

Dari pendapat tersebut maka seorang amil harusdiangkat sebagai petugas oleh pemerintah, pendapat inidilonggarkan oleh sebagian ulama seperti Abu Zahrahdengan pendapatnya : mereka yang bekerja untuk menge-lola zakat, menghimpun, menghitung, mencari orang-orangyang butuh mustahiqqin serta membagikan kepadamereka.32 Melonggarkan dimaksudkan disini adalahpengorganisasian zakat melalui organisasi-organisasi kema-syarakatan tetapi diawasi oleh pemerintah.

Alqardhawi lebih memperinci tentang amil, yaitusemua orang yang terlibat aktif dalam organisasi kezakatan,

Page 38: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

32 Manajamen Zakat

termasuk para penanggungjawab, para pengumpul, pemba-gi, bendaharawan, penulis dan sebagainya.33 Masih menu-rut Alqardhawi pengangkatan amil oleh penguasa ataupelonggaaran tersebut merupakan suatu kebijakan yangterpuji, karena di dalamnya mengandung keistimewaan-keistimewaan, yaitu:

Jaminan terlaksananya syariat zakat (kecenderunganada yang menghindar dari kewajiban zakat).Pemerataan (menghindari perolehan dari dua sumber)Memelihara air muka para mustahiqqin (tidak harusbertemu langsung dengan muzakki)Sektor zakat (asnaf yang menerima) tidak harusindividu, tetapi juga untuk kemaslahatan umum

Amil sebagai petugas zakat secara umum memilikisyarat-syarat sebagai berikut:a. Muslim, Imam Ahmad tidak menetapkan syarat muslim

dengan alasan bahwa kata al’amiin alaiha bersifatumum, sehingga mencakup muslim dan kafir. Akantetapi apabila pendapat Imam Ahmad akan diterapkantentunya bukan dalam pelaksanaan yang mengambilkebijakan.

b. Aqil Baligh dan terpercayac. Mengetahui hukum-hukum menyangkut zakatd. Mampu melaksanakan tugas-tugas yang diembankan

kepadanya.34

Amil (petugas zakat) secara garis besar memiliki tugassebagai pengumpul dan pembagi zakat. Tugas sebagaipengumpul diawali dengan mengamati dan menetapkan

Page 39: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

33 Manajamen Zakat

para muzzaki, macam-macam harta yang wajib dizakati,besaran jumlah yang harus dikeluarkan (bayar), kemudianmengambil dan menyimpan untuk kemudian diserahkankepada para pembagi. Para pembagi bertugas melakukanpengamatan dan penelitian secara seksama untuk me-netapkan siapa saja yang berhak menerima zakat(mustahik), melakukan estimasi terhadap kebutuhanmustahik, mendistribusikan zakat kepada para mustahikdengan mempertimbangkan jumlah zakat yang diterimadan kebutuhan mustahik masing-masing. Bagi amil yangbertugas sebagai pengumpul harus mengetahui hukum dankalkulator zakat, sedangkan bagi petugas pembagi harusmengetahui banyak tentang petunjuk agama menyangkutmustahik dan do’a-do’a yang berkaitan dengan tugasnya.35

Kemampuan kepemimpinan/manajerial yang baikdalam melaksanakan tugas keamilan dimungkinkan pen-gelolaan zakat tidak lagi tradisional-informal, tetapi telahterlembagakan secara formal, sehingga apa yang menjadihakikat tujuan zakat yakni pengentasan kemiskinan dankefakiran dapat segera tercapai.4. Pengawasan Zakat

Pengawasan atau evaluasi (control) adalah prosesmengevaluasi kegiatan-kegiatan untuk menjamin kegiatantersebut terlaksana sebagaimana telah direncanakan danproses mengkoreksi setiap penyimpangan yang penting.36

Pengawasan terhadap pengelolaan zakat, infak dansedekah dalam (BAZIS/LAZIS) dilaksanakan secara preventifdan represif.

Page 40: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

34 Manajamen Zakat

Pengawasan bersifat preventif dalam pengelolaanzakat, infak dan sedekah ditujukan untuk pemeliharaantertib administrasi (bentuk laporan, formulir, bukti setoran,kartu kendali, pembukuan dan lain-lain) dan keuangan baikdari segi prosedural maupun prosedur operasional dalampengumpulan dan pendayagunaan zakat, infak/sedekah.Sedangkan pengawasan bersifat represif, dilakukan apabilaterjadi kasus-kasus penyimpangan yang dilakukan olehpengurus atas dasar pengaduan atau pemeriksaanlangsung, temuan ini ditindaklanjuti dengan pemberiansanksi.

Program pengawasan dapat didasarkan pada kriteria(pedoman dan ukuran keberhasilan program) pelaksanaanzakat, infak/sedekah.a. Kriteria Pengawasan Zakat

Kriteria keberhasilan dalam program pengelolaanzakat, infak dan sedekah dapat digunakan pedomanberupa:

Kriteria pendapat, kriteria ini didasarkan pada bagai-mana pendapat peserta program tentang kegiatanpeengelolaan zakat, infak/sedekah yang dilakukan.Kriteria perilaku, dapat diperoleh dengan menggunakantes keterampilan kerja, dalam arti kemampuan sebelumprogram zakat, infak/sedekah berjalan dan setelahprogram berjalan.Kriteria hasil, kriteria hasil dapat dihubungkan denganhasil-hasil yang diperoleh dari program pengembangan

Page 41: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

35 Manajamen Zakat

baik kualitas maupun kuantitas (berdasarkan standar-standar yang ada).

b. Proses Pengawasan ZakatProses pengawasan sedikitnya mencakup tiga kriteria

yang tidak terpisah, yaitu mengukur kinerja sebenarnya,membandingkan kinerja, dan tindakan manajerial.

Tabel.3 Proses Pengawasan

1 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia,1992, hlm. 16.

2 Sukanto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta, BPFEUGM, 1986, hlm. 15.

3 Stephen P. Robbins dan Marry Coulter, Manajemen, (terj. T.Hermaya), Jakarta, PT Prenhallindo, 1999, hlm. 8.

4 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Islam, Jakarta, GemaInsani, 2002, hlm.7.

5 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan, 1996,hlm. 323.

6 Yusuf al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setawan BudiUtomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

7 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/sedekah, (edt.Hilman dkk), Jakarta, BAZIS DKI, 1999, hlm. 4.

8 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 5.9 Yusuf Al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setiawan Budi

Utomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

Sasaran dan tujuan:divisi, departemen

dan individu

Tindakanmanajerial

35 Manajamen Zakat

baik kualitas maupun kuantitas (berdasarkan standar-standar yang ada).

b. Proses Pengawasan ZakatProses pengawasan sedikitnya mencakup tiga kriteria

yang tidak terpisah, yaitu mengukur kinerja sebenarnya,membandingkan kinerja, dan tindakan manajerial.

Tabel.3 Proses Pengawasan

1 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia,1992, hlm. 16.

2 Sukanto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta, BPFEUGM, 1986, hlm. 15.

3 Stephen P. Robbins dan Marry Coulter, Manajemen, (terj. T.Hermaya), Jakarta, PT Prenhallindo, 1999, hlm. 8.

4 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Islam, Jakarta, GemaInsani, 2002, hlm.7.

5 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan, 1996,hlm. 323.

6 Yusuf al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setawan BudiUtomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

7 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/sedekah, (edt.Hilman dkk), Jakarta, BAZIS DKI, 1999, hlm. 4.

8 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 5.9 Yusuf Al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setiawan Budi

Utomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

Sasaran dan tujuan:divisi, departemen

dan individu

MengukurKinerjaAktual

MembandingkanKinerja Aktual

dengan standar

35 Manajamen Zakat

baik kualitas maupun kuantitas (berdasarkan standar-standar yang ada).

b. Proses Pengawasan ZakatProses pengawasan sedikitnya mencakup tiga kriteria

yang tidak terpisah, yaitu mengukur kinerja sebenarnya,membandingkan kinerja, dan tindakan manajerial.

Tabel.3 Proses Pengawasan

1 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia,1992, hlm. 16.

2 Sukanto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta, BPFEUGM, 1986, hlm. 15.

3 Stephen P. Robbins dan Marry Coulter, Manajemen, (terj. T.Hermaya), Jakarta, PT Prenhallindo, 1999, hlm. 8.

4 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Islam, Jakarta, GemaInsani, 2002, hlm.7.

5 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan, 1996,hlm. 323.

6 Yusuf al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setawan BudiUtomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

7 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/sedekah, (edt.Hilman dkk), Jakarta, BAZIS DKI, 1999, hlm. 4.

8 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 5.9 Yusuf Al-Qardhawy, Anatomi Masyarakat Islam, (terj. Setiawan Budi

Utomo), Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1999, hlm. 48.

Page 42: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

36 Manajamen Zakat

10 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 7.11 Dewan Syariah Lazis Muhammadiyah, Pedoman Zakat Praktis,

(Faozan Amar, ed), Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2009, hlm. 9.12 Nukthoh Arfawie Kurde, Memungut Zakat dan Infaq Profesi,

Rohmansyah Harul dan Mursyid (ed), Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2005, hlm. 14.

13 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 73.14 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 75.15 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 77.16 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi

Kerakyatan, Jakarta, Zikrul Hakim, 2005, hlm. 5717 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 78.18 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 79.19 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 79-80.20 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 81.21 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 84.22 Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum, hlm. 85.23 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan, 1996,

hlm. 325.24 Amiruddin Inoed. dkk, Anatomi Fiqh Zakat, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 2005, hlm. 21-23.25 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 926 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, hlm. 2-3.27 Stephen P Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, hlm. 8.28 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, hlm. 90.29 Gibson, Ivancevich dan Donnelly, Organisasi, terj. Djarkasih, Jakarta,

Erlangga, 1996, hlm. 334.30 Gary Yukl, Leadreship in Organization, New Jersey, Prentice-Hall Inc,

1994, p. 4.31 IAIN Raden Intan, Pengelolaan Zakat Maal Bagian Fakir Miskin,

Lampung, 1990, hlm. 96.32 IAIN Raden Intan, Pengelolaan Zakat, hlm. 96.33 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, hlm. 326.34 IAIN Raden Intan, Pengelolaan Zakat, hlm. 99.35 IAIN Raden Intan, Pengelolaan Zakat, hlm. 99-100.36 Stephen P Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, hlm.

Page 43: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

37Sumber dan Mustahik Zakat

II. SUMBER DAN MUSTAHIKZAKAT

Sumber Zakat

Harta yang secara mutlak kepemilikannya adalahmilik Allah, sementara kepemilikan manusia hanya sekedarmengambil manfaat dari harta tersebut, makasepantasnyamensyukuri nikmat yang telah diberikan AllahSWT. Wujud rasa syukur atas nikmat Allah tersebut dengancara meng-gunakan dan memanfaatkannya sebaikmungkin, diputar penggunaannya, dikembangkan dandiinfakkan hingga bermanfaat bagi masyarakat.

Islam menganjurkan untuk menghindarkan diri daripenghambaan terhadap harta, menginvestasikan hartauntuk mendatangkan keuntungan, menginfakannya hinggadapat bermanfaat bagi individu dan masyarakat, mencelapenimbunan harta hingga merusak tatanan fungsi dariharta dalam kehidupan perekonomian masyarakat.1

Firman Allah SWT:

ۦو و

Page 44: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

38Sumber dan Mustahik Zakat

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan hartayang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNyamenyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagimereka.sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagimereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkankelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lahsegala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allahmengetahui apa yang kamu kerjakan (Ali Imran, 3 : 180).

Allah SWT secara umum mengatakan bahwa zakatitu diambil dari setiap harta yang kita miliki, Firman AllahSWT:

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakatitu kamu membersihkan dan mensucikan mereka danmendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui. (at-Taubah, 9 : 103)

Firman Allah SWT:

Page 45: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

39Sumber dan Mustahik Zakat

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagiandari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. danjanganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamumenafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak maumengambilnya melainkan dengan memincingkan mataterhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagiMaha Terpuji (al-Baqarah, 2 : 267).

Ayat di atas memerintahkan untuk menafkahkan ataumengeluarkan zakat (infak) dari sesuatu yang baik diantaraharta milik yang kita peroleh dari harta yang halal, baikberujud uang, makanan, buah-buahan, maupun binatangternak.2Al-Maraghi mengatakan perintah Allah kepadaorang-orang yang beriman untuk mengeluarkan zakat darihasil usaha yang terkait, baik yang berupa mata uang,barang dagangan, hewan ternak, maupun yang berbentuktanaman, buah-buahan, dan biji-bijian.3

Zakat, infak dan sedekah bersumber dari harta hasilusaha yang baik.Harta adalah alat untuk berbekal dengan-nya agar kuat bertaqwa dan beribadah, dan terkadangdengan membelanjakannya di jalan akherat.4Yusuf al-Qaradhawi mengatakan harta (al-amwal) jamak dari maaladalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusiauntuk menyimpan dan memilikinya, harta mulanya berarti

Page 46: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

40Sumber dan Mustahik Zakat

emas dan perak, tetapi kemudian segala barang yangdisimpan dan dimiliki.Selebihnya harta itu tidak hanya yangdiinginkan manusia tetapi juga memungkinkan diper-jualbelikan atau dimanfaatkan.5

Harta dapat dikatakan selain sebagai suatu yangdiinginkan oleh manusia, untuk disimpan, dimiliki dandiperjualbelikan juga memiliki arti dan bernilai saatini.Harta sebagai sumber zakat, memiliki syarat dikeluarkanzakatnya. Amiruddin Inoed6 mengatakan bahwa secaraumum kriteria kekayaan wajib zakat, meliputi aspek:1. Milik orang Islam, merdeka2. Berkembang3. Milik Penuh4. Lebih dari kebutuhan biasa5. Bebas dari hutang6. Sampai atau cukup senisab7. Sampai atau cukup waktu8. Sejumlah kadar tertentu

Karena zakat merupakan salah satu rukun Islam,karena itu hanya diwajibkan bagi orang mukmin danmuslim, berakal dan memiliki harta yang mencapai nisab7,Firman Allah SWT:

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, laluKami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan(Al-Furqon, 25 : 23).

Page 47: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

41Sumber dan Mustahik Zakat

Dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amalmereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidakberiman, maka harta yang dikeluarkan zakatnya haruslahmilik orang yang beriman.

Didin Hafidhuddin8 mengatakan beberapa syaratsumber atau obyek zakat, yaitu:1. Harta diperoleh dengan cara halal2. Harta tersebut berkembang dan berpotensi untuk

berkembang3. Milik penuh (harta dibawah kontrol kekuasaan

pemiliknya)4. Harta mencapai nisab5. Harta-harta tertentu (emas, perak, perdagangan,

peternakan dalam kepemilikan selama satu tahun)6. Terpenuhinya kebutuhan pokok

Beberapa batasan syarat harta yang dizakati secaraumum mengatakan, harta itu haruslah milik orang muslim,beriman, berakal dan halal, harta yang berkembang,kepemilikan harta secara penuh, harta mencapai nisab danwaktu, dan harta telah memenuhi kebutuhan dasar ataupokok.Harta yang dikeluarkan zakatnya didasarkan ataskeikhlasan pemilik atas syarat-syaratnya dan atau ditetap-kan oleh badan/lembaga zakat dalam penetapnya.

Adapun sumber-sumber zakat adalah segala macamharta dan penghasilan setiap orang. Para ulama menyim-pulkan bahwa yang wajib dizakati adalah usaha per-dagangan, termasuk di dalamnya usaha jual beli jasa

Page 48: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

42Sumber dan Mustahik Zakat

pelayanan kepada masyarakat, hasil usaha pertanian atauhasil usaha exsplorasi kandungan alam, atau temuan daridalam bumi, dan harta simpanan, baik dalam bentuk emasdan perak, uang tunai, maupun yang lainnya dengan niatsebagai simpanan.9 Lebih spesifik dikatakan sumber zakatadalah Biji-bijian yang megenyangkan, barang dagangan,emas dan perak, Binatang ternak, Buah-buahan, zakatpiutang, pakaian, uang kertas dan giral serta deposito bankatau saham, hasil tambang, dan harta rikaz (harta karun).10

Seiring berkembangnya zaman, bentuk-bentuk usahajuga mengalami pergeseran-pergeseran, sehingga diper-lukan kriteria-kriteria penetapan sumber zakat bagi sumberzakat yang masih dianggap baru, sumber zakat ekonomimodern, zakat perusahaan (bukan perorangan), sumberzakat sektor modern. Sektor modern terdiri dari tiga sektorpertanian, industry dan jasa. Beranjak dari sektor tersebutmaka sumber zakat dalam perekonomian modern berupa;zakat profesi, zakat perusahaan, zakat surat-surat berharga,zakat perdagangan mata uang, zakat hewan ternak yangdiperdagangkan, zakat madu dan produk hewani, zakatinvestasi properti, zakat asuransi syari’ah, zakat anggrek,ikan hias, burung wallet dan lain sebagainya, dan zakataksesoris rumah tangga modern.11

Zakat profesi adalah zakat yang bersumber daripenghasilan atau pendapatan yang diperoleh melaluikeahliannya, baik keahlian yang dilakukan sendiri (seperti;dokter, arsitek, ahli hukum, desainer/perancang,artis/seniman,da’i/mubaligh) maupun secara bersama

Page 49: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

43Sumber dan Mustahik Zakat

(seperti, pegawai pemerintah atau swasta, BUMD, BUMSdan lainya).Menurut Zamzami Ahmad12 zakat profesi meru-pakan penghasilan yang didapat dan diterima dengan jalanyang halal dalam bentuk upah, honor ataupun gaji.

Saat ini sebagian besar perusahaan tidak dikelolasecara individual, seperti PT, CV, Persero, dan Koperasi.Perusahaan yang bergerak dibidang produksi, jasa dankeuangan seperti mebeler, batu bara, pupuk, obat-obatandan lainnya, akunting, traveling, kontruksi, pengacara,notaries dan lainnya, bank, pegadaian, koperasi kridit danlainnya.Hasil perusahaan yang diperoleh secara halaltemasuk dalam tijaroh atau dagang yang dikenakan zakat.

Surat-surat berharga yang berkaitan dengan kepemi-likannya adalah saham dan obligasi, saham sebagai suratberharga biasanya menunjukkan kepemilikkan atas suatuperusahaan dan obligasi sebagai surat berharga (perjanjiantertulis) yang dikeluarkan oleh perbankan atau pemerintah.atau kata Yusuf al-Qaradhawi saham merupakan bagiandari harta bank atau perusahaan dan menunjukkankepemilikan perusahaan sesuai nilai saham, sedangkanobligasi merupakan pinjaman kepada perusahaan, bankatau pemerintah atau pemberian pinjaman kepada bank,perusahaan atau pemerintah.13

Perusahaan yang memperdagangkan mata uang adayang disebut money changer atau al-sharf, atau juga pasarkeuangan (pasar uang; jika aktiva dan kewajiban yangdiperjual belikan mempunyai jatuh tempo kurang dari satutahun) dan (pasar modal; jika jatuh temponya lebih dari

Page 50: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

44Sumber dan Mustahik Zakat

satu tahun).14Usaha perdagangan mata uang masukkategori zakat perusahaan.

Usaha peternakan seperti peternakan kambing, sapi,kerbau dan lainnya ataupun zakat perdagangan termasuk didalamnya zakat perikanan. Zakat peternakan nisabnya 85gram emas, dan kadar zakatnya 2.5 persen, untuk zakatperikanan dianalogikan pada perdagangan ataupertaniansebesar 5 ausaq atau senilai 653 kg beras ataugandum.15

Madu dan produk hewani sekarang ini telah dikelolasecara modern dengan berbagai hasiatnya dan telahdiproduksi dalam bentuk kemasan, dilihat dari perspektifekonomi modern usaha ini menjanjikan dan menjadikomunitas perdagangan, sehingga sangat wajar apabilajuga dikatakan sebagai obyek zakat.

Modal dalam bentuk uang tidak hanya terkonsentrasipada pengolahan tanah (pertanian) dan perdagangan tetapitelah digunakan untuk pendirian bangunan yang disewa-kan, pabrik-pabrik, sarana transportasi (udara, darat laut)kata Wahbah Zuhailui, sedangkan Yusuf al-Qaradhawimengistilahkan kegiatan ini al-musthaghallat (investasi)baikuntuk disewakan ataupun kegiatan produksi danselanjutnya dijual. Dalam kontek ini ulama mazhab;Hambali, Maliki, ulamak Hadawiyyah (mazhab Zaidiyah),Abu Zahrah, Abdul Wahhab Khallaf dan AbdurrahmanHasan, berpendapat harta-harta dalam bentuk investasitersebut wajib dikeluarkan zakatnya.16

Page 51: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

45Sumber dan Mustahik Zakat

Asuransi syari’ah yang berprinsip saling bekerjasamauntuk saling membantu, tolong-menolong dalam kebaikandan taqwa telah diatur dalam al-Qur’an dan sunnahRasulullah saw. Asuransi syari’ah berprinsip menghindariunsur gharar, judi dan riba.Prinsip ini teraplikasi dalamusahanya dengan azas bagi hasil seperti mudharabah(suatu bentuk usaha dimana pemodal dan pengusahabersepakatuntuk membiayai suatu proyek berdasarkanprinsip bagi hasil dengan porsi pembagian yang telahdisepakati bersama), murabahah (suatu bentuk pembia-yaan jual beli barang dengan tingkat keuntungan yangdisepakati kedua belah pihak), musyarakah (suatu bentukusaha yang dimodali bersama untuk memperolehkeuntungan), dan wadi’ah (suatu perjanjian simpanmenyimpan harta benda berdasarkan prinsip amanah).

Perusahaan asuransi syari’ah merupakan sumberatau obyek zakat, sehingga setiap tahun wajib dikeluarkanzakatnya sebesar 2.5 persen dari total asset (seluruh danayang dimiliki perusahaan).

Usaha dalam sektor riil semakin berkembang pesat,seperti usaha tanaman hias anggrek, ikan hias, burungwalet merupakan usaha-usaha potensial dan juga sebagaisumber penggalian zakat. Usaha dalam sektor ini masukdalam kategori zakat pertanian, maka nisabnya senialai 653kg gabah/gandum, dikeluarkan pada saat panen dengankadar 5 persen, setelah dikurangi biaya usaha.

Sebagian masyarakat menganut pola hidup mewahdan berlebihan. Monzer Kahf mengatakan barang mewah

Page 52: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

46Sumber dan Mustahik Zakat

ditentukan dari sosiokultural yang ada, Islam tidak menye-tujui cara-cara tertentu dalam penggunaan harta, sepertipenimbunan harta merupakan suatu kejahatan, penggu-naan aksesoris rumah dengan logam-logam mulia (emasdan perak) akibatnya harta yang seharusnya produktif jaditidak produktif,disebabkan karena logam mulia dijadikanasesoris rumah tangga. Zakat asesoris rumah tanggasebesar 2.5 persen setiap tahunnya.Mustahik Zakat

Mustahik merupakan orang perorangan atau badanyang berhak menerima zakat, bagi golongan penerimazakat telah diatur oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

و و و و و

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orangfakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Paramu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah danuntuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatuketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha menge-tahui lagi Maha Bijaksana (at-Taubah, 9 : 60).

Firman Allah SWT tersebut yang digunakan sebagaipijakan fiqh dalam menentukan 8 (delapan) golongan orang

Page 53: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

47Sumber dan Mustahik Zakat

yang menerima zakat, dan terbagi dalam dua kategori,yaitu; 4 (empat) golongan utama (lit-tamlik) dan 4 (empat)sewaktu-waktu (ghoiru tamlik), pembagiannya adalahsebagai berikut:a. Empat penerima zakat yang utama (lit-tamlik), yaitu:

1. Orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya,tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhipenghidupannya atau orang yang tidak memilikiharta, tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilaanlayak untuk memenuhi kebutuhan pokok (makan,pakaian dan perumahan), mereka yang dalamgolongan ini berusia produktif diatas 17 tahun.

2. Orang miskin: orang yang memiliki pekerjaan danmemiliki harta tetapi belum cukup untuk memenuhikebutuhan minimum atau tidak cukup penghi-dupannya dan dalam Keadaan kekurangan, dalamusia produktif diatas 17 tahun.

3. Pengurus (Amil) zakat: orang (pegawai dan karyawan)yang diberi tugas untuk melaksanakan segalakegiatan pengumpulan dan pembagian zakat, denganhaknya menerima gaji yang pantas dan memadaisehingga dicapai manajemen pengelolaan yang sehatdan bertanggungjawab.

4. Muallaf: orang atau golongan yang perlu dijinakkanhatinya kepada Islam dan orang yang baru masukIslam agar lebih menetapkan hatinya dalam Islam.

b. Empat penerima zakat yang diberikan sewaktu-waktu(ghoiru tamlik), yaitu:

Page 54: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

48Sumber dan Mustahik Zakat

5. Riqob (memerdekakan budak): mencakup jugawanita yang tertipu germo atau tenaga kerja,jugauntuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.17

6. Gharim (orang berhutang): orang yang berhutanguntuk kemaslahatan diri sendiri dalam melaksanakankebaikan dan ketaatan atau untuk kemaslahatanumat, bukan untuk maksiat dan tidak sanggupmembayarnya karena jatuh pailit. Adapun orangyang berhutang untuk memelihara persatuan umatIslam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupunia mampu membayarnya.

7. Sabilillah (pada jalan Allah): untuk keperluan perta-hanan Islam dan kaum muslimin.di antara mufasirinada yang berpendapat bahwa fisabilillah itumencakup juga kepentingan-kepentingan umumseperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

8. Ibnussabil, orang yang sedang dalam perjalanan yangbukan maksiat mengalami kesengsaraan dalamperjalanannya, perjalanan itu demi kemaslahatanumum yang manfaatnya kembali kepada masyarakatdan agama.

Dari delapan asnaf tersebut di atas ada yang mem-punyai hak menerima bantuan untuk memperbaiki saranaumum (lembaga pendidikan dan tempat ibadah), bantuanpendidikan, bantuan modal usaha. Hak menerima santunanyaitu kelompok fakir miskin dan kelompok mu’allaf, danibnusabil, hak menerima imbalan seperti amil.

Page 55: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

49Sumber dan Mustahik Zakat

Mustahik zakat ini bila dilihat dalam persepektifkriteria masyarakat pra-sejahtera di Indonesia yangtermasuk mustahik zakat kategori miskin, dengan standarrata-rata sebagai berikut18:a. Penghasilan:

Kota: Rp. 67.000 – Rp. 288.100/KK setiap bulanDesa: Rp. 55.000 – Rp. 236.500/KK setiap bulan

b. Keterbatasan kepemilikan: Pakaian 2 – 3 stelc. Parameter kelayakan rumah:

Luas < 40 m2Dinding sederhana bambu atau papanKondisi sekitar rumah berdasarkan standarkesehatanAtap rumah dari rumbia atau non genteng yangtelah dipakai selama 20 tahun tanpa perbaikan

d. Keterbatasan pendidikan :Tamat SDTamat SLTP

e. Keterbatasan keterampilan produktif:Keterampilan menjahitKeterampilan berjualanKeterampilan bertukang

f. Kondisi kesehatan:Makan satu kali sampai dua kali sehari dengan laukpauk seadanyaSering terkena serangan penyakitRelative kurang dapat memenuhi kebutuhan airbersih

Page 56: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

50Sumber dan Mustahik Zakat

Umumnya tidak memiliki MCK sendirig. Keterbatasan penghayatan terhadap keagamaan

Tulis baca al-Qur’anKeikutsertaan dalam pengajian/ceramah agama dimasjid dan mushala

Tabel.4 Kriteria Miskin dan Tingkat KonsumsiMakanan Pokok

No KriteriaTingkat konsumsi Nilai Rupiah

(Rp. 2.200/kg)Perkapitapedesaan

PerkapitaPerkotaan

1.

2.

3.

Miskin

Cukup Miskin

Miskin Sekali

320 Kg

240 Kg

180 Kg

480 Kg

360 Kg

270 Kg

704.000-1.056.000

528.000-792.000

396.000-594.000

Tabel.5 Kalkulator ZakatNo Sumber Zakat Ketentuan Wajib Zakat KeteranganNishab Kadar* Waktu

1. Sapi, Kerbau danKuda

30 – 39

40 – 49

60 – 69

70 – 79

1 /1

1/2

2/1

2/2

Satutahun

Setiappenambahan30 ekor zakat-nya 1/1 danpenambahan40 ekor zakat-nya ½

2. Kambing/domba 40 - 120

121-200

201-300

1/2

2

3

Satutahun

Setiappenambahan100 ekorzakatnyabertambah 1ekor

3. Ternak Unggas;ayam, bebek,burung dll

85 gramemas

2.5 % Satutahun

Page 57: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

51Sumber dan Mustahik Zakat

4. Perusahaan: PT,CV, Perseroan,PD, Firma dll

85 gramemas

2.5 % Satutahun

Zakatberdasarkannilai buku

5. Perusahaanlowyer, Akuntan,asuransi, reksada-na, money chager

85 gramemas

2.5 % Satutahun

No Sumber Zakat Ketentuan Wajib Zakat KeteranganNishab Kadar* Waktu

6. Hasil Pertanian;Buah-buahan,sayur-sayuran,bunga, damar,kayu dll

653 Kg 5 %sampai

10 %

Setiappanen/musim

10 % bilapengairannyadari hujan,sungai, mataair, 5 % biladengan irigasi

7. Emas, Perak,harta simpanan

Emas 85gramatau

perak595 gr

2.5 % Satutahun

Kepemilikanselama satutahun

8. Zakat Profesi(penghasilan)

85 gramemasatau

552 kgberas

2.5 %

9. Rezeki takterduga, undian,kuis

85 gramemas

20 % Saatmene-rima

Dikurangibiaya danpajak

10 Barang temuan(rikaz)

20 % Saatditemukan

Temuandipublikasi-kan dahulu

11 Zakat Fitrah Kelebi-han ma-kanansaat

Idul Fitri

2.5 kg Sebe-lumIdulFitri

* = 1/1 satu ekor umur satu tahun dan 1/2 satu ekor umur 2 tahun

Page 58: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

52Sumber dan Mustahik Zakat

Contoh Kasus I:H. Thoat Syari’ seorang pengusaha peternakan burungwallet, pada akhir 2009 tutup buku, dengan laporankeuangan sebagai berikut:

Aktiva lancer1. Produksi sarang wallet ditaksir seharga Rp. 150.000.0002. Uang Kas, cek, Bank Rp. 73.000.0003. Stok obat-obatan dll Rp. 7.000.0004. Piutang Jatuh tempo Rp. 25.000.000

J u m l a h Rp. 255.000.000Pasiva lancer1. Rekening jatuh tempo Rp. 15.000.0002. Pajak Rp. 17.000.0003. Hutang jatuh tempo Rp. 9.000.000

J u m l a h Rp. 41.000.000Aktiva lancer – Pasiva lancerRp. 255.000.000 – Rp. 41.000.000 = Rp. 214.000.000

Nisab zakat ternak walled setara 85 gram emas, jika hargaemas murni pergram @ Rp. 210.000, maka 85 x 210.000 =Rp. 17.850.000. Jadi H. Thoat Syari’ ternak waletnya telahsampe nisab, yang berarti sudah wajib zakat, maka besaranzakat H. Thoat Syari’ adalah 2.5 % x 214.000.000 =5.350.000.Contoh Kasus II:Nn. Miftah Ridho memiliki beberapa saham, pada PT DuitSyari’ah memiliki 700.000 saham dengan harga nominal perlembar saham Rp. 6.500. Deviden (keuntungan) Rp. 350 per

Page 59: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

53Sumber dan Mustahik Zakat

lembar.Pada PT Langgeng Abadi memiliki 450.000 lembarsaham, dengan harga saham per-lembar Rp. 5.000, dandeviden Rp. 200 per lembar.Maka perhitungan zakatnya:Nilai saham pada PT Duit Syari’ah :700.000 x Rp. 6.500 = Rp.4.550.000.000, dan deviden Rp. 700.000 x Rp. 350 = Rp.245.000.000. Nilai Saham pada PT Langgeng Abadi 450.000x Rp. 5.000 = Rp. 2.250.000.000 dan deviden 450.000 x Rp.200 = Rp. 90.000.000. maka total nilai saham Nn. MiftahRidho adalah Rp. 4.550.000.000 + Rp. 245.000.000 + Rp.2.250.000.000 + Rp. 90.000.000 = Rp. 7.135.000.000.Jadi zakat yang harus dikeluarkan :2.5 % x Rp. 7.135.000.000 = Rp. 178.375.000.Kalkulator Zakat Profesi (versi BAZNAZ)

Kalkulator Zakat ProfesiSistem Penghitungan Bulanan (versi Baznaz)

No. Uraian JumlahSatuan Jumlah

1. Total gaji pokok bulanan 9.000.000

Total pemasukan tambahan(tunjangan, bonus, lembur, dll)

3.500.000

Total Pemasukan 12.500.000

2. Angsuran Hutang Bulanan 1.500.000

Pengeluaran lain seperti pajak 2.000.000

Total Pengeluaran

Wi'a (total 1 - total 2)

Harga Beras/gandum per kg.

Page 60: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

54Sumber dan Mustahik Zakat

Sistem penghitungan nisab zakatprofesi yang dijadikan pedomanoleh BAZNAS adalah senilai harga524 kg beras, dengan dalildiqiyaskan kepada nisab pertaniansebesar 652kg gabah. Sedangkanpengeluaran zakatnya diqiyaskandengan emas dan perak sebesar2,5%.Zakat yang harus dikeluarkan= wi'a' x 2.5%

Contoh Tabel Zakat Profesi

No. Uraian JumlahSatuan Jumlah

1. Total gaji pokok bulanan 45.000.000Total pemasukan tambahan(tunjangan, bonus, lembur, dll)

5.000.000

Total Pemasukan 50.000.0002. Angsuran Hutang Bulanan 12.000.000

Pengeluaran lain seperti pajak 4.000.000Pelunasan kredit berjangka 10.000.000

Total Pengeluaran 26.000.000Wi'a' (total 1 - total 2) 24.000.000

Sistem penghitungan nisab zakatprofesi yang dijadikan pedomanoleh BAZNAS adalah senilai harga524 kg beras, dengan dalildiqiyaskan kepada nisab pertaniansebesar 652kg gabah. Sedangkanpengeluaran zakatnya diqiyaskan

Ya

Page 61: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

55Sumber dan Mustahik Zakat

dengan emas dan perak sebesar2,5%.Zakat yang harus dikeluarkan= wi'a' x 2.5%= 24.000.000 x 2.5%

600.000

1 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat dalam Membangun EkonomiKerakyatan, (terj. Sari Narulita), Jakarta, Zikrul Hakim, 2005, hlm. 83.

2 Bustami A. Gani, dkk, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta, UII, 1995,jild.1, hlm. 455.

3 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta,GemaInsani, 2004, hlm. 15.

4Imam Al Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Jakarta, Pustaka Amani, 1986, hlm.219.

5 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 16.6 Amiruddin Inoed dkk, Anatomy Fiqh Zakat, (edt. Suyitno dkk), Yogya-

karta, Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 25.7 Faozan Amar (edt), Pedoman Zakat Praktis, Yogyakarta, Suara

Muhammadiyah, 2009, hlm. 14-15.8 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 20-26.9Abudin Nata dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/Sedekah, Jakarta,

BAZIZ DKI, 1999, hlm. 33.10 Arifin, Pengelolaan Zakat Mal Bagian Fakir Miskin, Lampung, IAIN

Raden Intan, 1990, hlm. 46-48.11 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 92-93.12Amiruddin Inoed dkk, Anatomi Fiqh, hlm. 50.13 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 105.14Weston & Copeland, Manajemen Keuangan, (terj.Jaka Wasana dkk),

Jakarta, Erlangga, 1999, hlm. 36.15 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 111-112.16 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 116-117.17Amiruddin Inoed dkk, Anatomi Fiqh, hlm. 38.18Amiruddin Inoed dkk, Anatomi Fiqh, hlm. 34-35.

Page 62: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

54 Pengelolaan Zakat

III. PENGELOLAAN ZAKAT

Strategi dan Teknik Pengelolaan Zakat

Lembaga atau Organisasi dalam mengemban misidan tujuan lembaga, baik lembaga pemerintah, swasta,sosial keagamaan setiap tahunnya tidak terlepas darisasaran dan target yang ingin dicapai. Sasaran dan targetdibuat dan ditetapkan oleh pejabat atau pimpinan terkait,dalam kontek ini amil zakat. Dengan pertimbangan tersebutmaka sebuah lembaga menyusun rencana dan programkerja serta melaksanakan apa yang ada dalam programkerja.

Agar program kegiatan dapat terlaksana dalamkegiatan nyata dan untuk meminimalkan penyimpanganperlu adanya pembinaan dan pengawasan dalam proseskegiatan, kemudian dilakukan evaluasi pelaksanaanprogram kerja. Hasil evaluasi dijadikan pijakan dalampenyusunan program kerja kedepan (tahun berikutnya).

Pengelolaan lembaga zakat, infak dan sedekah, selainberpijak pada program kerja dan upaya-upaya peminimalanpenyimpangan, lembaga pengelola zakat hendaknya jugamemiliki kekuatan hukum formal, dengan adanya kekuatanhukum lembaga zakat akan memperoleh beberapakeuntungan, yaitu; untuk menjamin kepastian dankedisiplinan pembayar zakat, untuk menjaga perasaanrendah diri para mustahik, untuk mencapai efisiensi danefektivitas dalam penggunaan harta zakat dengan skala

Page 63: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

55 Pengelolaan Zakat

prioritas, dan dapat memperlihatkan syiar Islam dalamsemangat penyelenggaraan pemerintahan yang Islami.1

Pengelolaan zakat sebagai upaya memberikanpelayanan kepada masyarakat dalam menunaikankewajiban berzakat, berinfak dan sedekah bagi muzaki,munfik dan mutasadik dalam rangka menjalankan perintahAllah SWT demi kebaikan dunia dan akherat, diperlukanmenumbuhkan kesadaran, animo dan kepercayaanmasyarakat dengan pengelolaan secara profesional danjujur.2 Atau pengelolaan dengan pilar amanah, professional,dan transparan.3

Profesionalitas dalam pengelolaan zakat, infak,sedekah harus segera menggantikan pola-pola tradisionaldengan manajemen modern, melalui perbaikankelengkapan struktur organisasi, yang secara tegasmenunjukkan tugas dan wewenang masing-masing bagiandalam struktur organisasi tersebut. Pengelola zakat, infakdan sedekah sebagai proses merencanakan bagaimanacara-cara pengumpulan dan pendistribusian ZIS sampaipada rencana audit pengelolaan zakat, infak dan sedekah.

Kejujuran merupakan modal dalam membangunakuntabilitas pengelolan zakat, infak dan sedekah,kejujuran sebagai sifat amanah menjadi jaminankepercayaan masyarakat kepada pengelola zakat, infaksedekah. Selain profesinal dan kejujuran, transparansidalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah menjadi sistemkontrol yang baik, transparansi memudahkan akses bagi

Page 64: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

56 Pengelolaan Zakat

muzaki untuk mengetahui bagimana dananya dikelola,sehingga menambah kepercayaan masyarakat.

Pengelolaan zakat, infak dan sedekah didasarkanpada prinsip-prinsip pengelolaan, yaitu:

Azas kesadaran umum, azas yang berdampak padakesadaran menumbuhkan kesadaran positif terhadapmuzaki, munfik dan mutasadik.

Azas manfaat, hasil pengelolaan zakat, infak dan sedekahharus berdampak manfaat bagi kemaslahatan umat.

Azas koordinasi, dalam pengelolaan zakat, infak dansedekah hendaknya terjalin koordinasi yang harmonisantar berbagai instansi terkait, agar tercipta efisiensi danefektivitas pengelolaan.

Azas keterpaduan, pengelolaan zakat, infak dan sedekahperlu keterpaduan antara ulama dan umara.

Azas produktivitas rasional, dalam pendayagunaan hasilpengumpulan zakat, infak dan sedekah diarahkan padausaha yang produktif rasional.

Pengelola zakat harus mencermati penyebab adanyaharta zakat yang dikelola oleh pribadi, ini didasarkankepada adanya pendapat bahwa harta tidak tetap sulituntuk penghitungan nisab zakatnya. Sementara itu banyakmasyarakat yang menggantungkan harapan kepadalembaga zakat untuk tercapainya kemaslahatan. Para ahlifiqh dalam melihat harta yang wajib dikeluarkan zakatnyake dalam dua bagian, yaitu harta tetap (current asset)seperti buah-buahan, hasil pertanian, hewan ternak sapi,

Page 65: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

57 Pengelolaan Zakat

kerbau dan kambing dan harta tidak tetap (fixed asset)seperti uang atau barang dagangan.4

Pendistribusian harta zakat oleh perorangan denganalasan apapun tidak dibenarkan, didasarkan pada pendapatpara ulama bahwa yang berhak mengumpulkan zakat padaharta tetap dan mendistribusikannya adalah pemimpin(amil zakat) yang ada disuatu daerah atau wilayah tertentu,juga dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat padaharta bergerak, baik berupa uang dan barang dagangandilakukan oleh pemimpin (amil zakat).

Pengumpulan Zakat

Harus disadari bahwa masih banyak sumber-sumberkeuangan Islam dari zakat, infak dan sedekah yang belumtergali, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untukmenjadikan sumber keuangan Islam ini sebagai salah satualat dalam pengentasan kemiskinan dan sarana ukhuwahantara si mampu dan si papa yang sampai kini masih belumdapat terwujud.

Guna menjadikan zakat, infak dan sedekah dansumber-sumber lainnya dapat benar-benar sebagai pilarpengentasan kemiskinan, perlu diikhtiari berbagai upayaguna menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran muzaki,munfik dan mutasadik, ikhtiar ini dapat berupa:

Memberikan wawasan (know how) yang benar danmemadai tentang zakat, infak dan sedekah baik dari

Page 66: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

58 Pengelolaan Zakat

segi pengertian, hikmah, dan tujuan dari zakat, infakdan sedekah.

Manfaat (benefit) serta kebutuhan/hajat (need) darizakat, infak dan sedekah bagi yang muzaki maupunmustahik.5

Ikhtiar tersebut dapat juga ditunjang oleh qudwah(tauladan) dari pemimpin suatu daerah/wilayah, qudwahini juga tentunya harus melekat pada pengurus (amil) zakatdalam kejujuran dan amanah pengurus serta perludilakukannya sosialisasi zakat.

Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangkapeningkatan jumlah pengumpulan zakat, infak dan sedekahadalah:a. Pemimpin (Umara), tokoh agama, tokoh adat dan

masyarakat bersama-sama mengeluarkan seruantentang gerakan zakat, infak dan sedekah.

b. Pemimpin mengajak tingkat dibawahnya serta instansiterkait untuk menanamkan kesadaran dan ketaqwaandalam ber-zakat.

c. Menggiatkan berdirinya Badan/Lembaga zakat, infakdan sedekah pada tiap tingkatan.

d. Hasil pengumpulan zakat hendaknya tersetukan dandisimpan pada lembaga keuangan yang accountable.

Pengumpulan zakat dengan barbagai upayanyasesungguhnya bermaksud dan bertujuan membanguntatanan kebersamaan, dengan tidak menjadikan segalaperbedaan di masyarakat menjadi kesenjangan sosial,dengan kata lain target minimal realisasi zakat dapat

Page 67: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

59 Pengelolaan Zakat

melindungi golongan fakir miskin yang tidak mempunyaisetandar kehidupan yang sesuai, dan tidak memilikimakanan, pakaian, serta tempat tinggal. Sedangkan targetmaksimal dari pengumpulan zakat untuk meningkatkanstandar kehidupan golongan fakir miskin hingga dapatmencapai tingkat kehidupan berkecukupan.

Secara teknis pengumpulan dapat dilakukan dengan:

1. Amil membagikan kupon beserta formulir-formulirzakat, infak dan sedekah kepada unit/satuan Kerjaberdasarkan usulan masing-masing, sampai ketingkatanpaling rendah.

2. Amil melayani muzaki, munfik dan musadik yang datangingin menunaikan ibadah ZIS (Stelsel pasif).

3. Amil mendatangi muzaki, munfik dan mutasadik untukmemberikan kesempatan dan kemudahan bagi merekauntuk ber-ZIS (stelsel aktif).

Administrasi Zakat

Adiministrasi yang bertanggungjawab (accountable)turut menjadi piranti kesuksesan zakat, dan tidak hanyabertanggungjawab tetapi juga mereka yang professional.Unsur-unsur administrasi yang accountable menurut YusufQaradhawi6, adalah:

1. Pemilihan SDM terbaik untuk menempati lembaga zakat.2. Menjaga keseimbangan dan juga hemat dalam keuangan

administratif.

Page 68: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

60 Pengelolaan Zakat

Standar bagi SDM yang akan duduk pada lembagazakat, yaitu: orang muslim, kapabel dalam bertugas, danmengetahui peran dalam tugasnya atau satandar SDMadalah mampu dan amanah. Firman Allah SWT:

... … Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambiluntuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapatdipercaya (QS. Al-Qashas, 28 : 26).

Amanah dalam menjalankan pekerjaan disertaikemampuan, juga dinyatakan dalam firman Allah SWT:

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara(Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandaimenjaga, lagi berpengetahuan" (QS. Yusuf, 12 : 55).

SDM yang memiliki kemampuan tentunya lebihmampu dalam bekerja, menciptakan inovasi danterobosan-terobosan. Kemudian SDM yang amanah dalammelak-sanakan tugasnya selalu menjaga kepercayaanterutama terkait dengan masalah keuangan.

Tugas SDM yang terkait dengan masalah keuanganakan mengelincirkan apabila diserahkan kepada orang yangtidak berkepribadian. Harta/Uang terkadang mampumeruntuhkan tatanan keimanan saat berada didepan mata,SDM yang kurang baik akan memberikan gambaran yangburuk terhadap manajemen zakat. Untuk itu dalammenentukan orang-orang yang akan duduk pada

Page 69: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

61 Pengelolaan Zakat

kelembagaan zakat harus benar-benar dilakukan secaraselektif dan ekstra hati-hati.

Petugas zakat selain memiliki kemampuan danamanah, juga hendaknya memiliki sifat afif (menjauhkandiri dari sikap tercela) yang tidak mengulurkan tangannyauntuk menerima yang bukan haknya, karena zakatdiperuntukkan kepada fakir miskin dan mustahik lainnya.Petugas zakat telah memiliki honor atas pekerjaanya yangtelah ditetapkan, maka jika mereka melihat uang zakat danmengambilnya maka sesungguhnya telah memakan hakfakir miskin dan hak orang-orang yang lebih membutuhkan.

Administrasi zakat yang baik adalah dengan mem-permudah dan juga hemat dalam pengeluaran administrasisebaik mungkin, dalam arti untuk menjauhi masalah danjuga beban serta memperkecil semua biaya dan penge-luaran yang dibutuhkan demi mencapai tujuan yang ditargetkan dengan efektive dan efisien.

Karena uang zakat, infak dan sedekah merupakanamanah umat yang bernilai ibadah, maka pengurus wajibmempertanggungjawabkan administrasi kegiatan dimaksuduntuk itu perlu adanya kontrol secara intensif terhadappengadministrasian terutama pengelolaan keuangan.

Beberapa contoh7 tertib administrasi dalam halpenyiapan formulir-formulir laporan rekapitulasi hasilpengumpulan ZIS, penerimaan dan penyetoran ZIS, formulirdank kupon infak/sedekah, registrasi penyetoran beritaacara pengelolaan ZIS dll:

Page 70: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

62 Pengelolaan Zakat

TANDA TERIMA PEMBAYARANZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

Dengan mencari ridha Allah SWT, telah kami terima zakat/infak/sedekah dari Bapak/Ibu/Saudara:N a m a : ………………………………………………..Alamat : ………………………………………………..Besarnya : ………………………………………………..Terbilang : ………………………………………………..

…………………,……………………..Amil Zakat, Infak dan SedekahKetua Harian,

(……………………………………)

Page 71: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

63 Pengelolaan Zakat

Badan/Lembaga Amil ZakatInfak dan sedekahJl. Jendral Surya zakah No. 8 asnaf

DAFTAR PENYETORAN

No Tanggal Terima Uraian Jumlah Uang Ket12345Dst Jumlah ………………

Ketua Badan/Lembaga Zakat…,

……………………………………………..

Page 72: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

64 Pengelolaan Zakat

Badan/Lembaga Amil ZakatInfak dan sedekahJl. Jendral Surya zakah No. 8 asnaf

BUKTI PENERIMAAN SETORAN

Dari: Kelurahan ……………………………. Kode ……………………Kecamatan …………………………... Kode ……………………Kelurahan/Unit …………………….. Kode …………………..

Banyaknya Formulir disetor Nomor Formulir Jumlah uang disetor

Jumlah Kotor:Rp. ………………….

Potongan:Rp. ………………….

Jumlah bersih yang disetor: ………………………………………………Terbilang: ………………………………………………………………………….

………………., ………………………..Badan/Lembaga Zakat …….

Yang Menyetor, Yang Menerima,

………………………. ………………………….

Page 73: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

65 Pengelolaan Zakat

Pendistribusian Zakat

Pendistribusian yang accountable menjadi kuncisukses dalam mencapai tujuan kemasyarakatan, sehinggabenar-benar mencapai pada orang yang membutuhkaan.Firman Allah SWT:

Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang(distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidakdiberi sebahagian dari padanya, dengan serta mertamereka menjadi marah (QS. At Taubah, 9 : 58).

Allah SWT juga telah memberi batasan yang jelastentang distribusi zakat, sebagaimana Firman-Nya:

و و و و و

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orangfakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Paramu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah danuntuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

Page 74: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

66 Pengelolaan Zakat

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Mahamengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. At Taubah, 9 : 60).

Mustahik adalah orang atau badan yang berhakmenerima zakat, infak dan sedekah. Seperti terdapat dalamsurat at Taubah di atas, mustahik terdiri dari 8 asnaf(golongan), yaitu:1. Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan tidak

mempunyai penghasilan layak dalam memenuhikebutuhan pokok (makan, pakaian dan perumahan);

2. Miskin ialah orang yang memiliki pekerjaan danmempunyai harta yang layak baginya, tetapipenghasilannya belum mencukupi kebutuhan minimumbagi diri dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya;

3. Amil Zakat ialah mereka yang melaksanakan segalakegiatan urusan pengumpulan dan pendayagunaanzakat, termasuk administrasi pengelolaan mulai darimerencanakan pengumpulan, mencatat, meneliti,menghitung, menyetor dan menyalurkan kepadamustahiknya;

4. Mualaf ialah orang/golongan yang perlu dijinakkanhatinya kepada Islam atau lebih memantapkankeyakinannya kepada Islam;

5. Riqab ialah pembebasan budak belian dan usahamenghilangkan segala bentuk perbudakan;

6. Gorim ialah orang yang mempunyai hutang untukkemaslahatan dirinya sendiri dalam melaksanakanketaatan dan kebaikan atau untuk kemaslahatanmasyarakat;

Page 75: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

67 Pengelolaan Zakat

7. Sabilillah ialah usaha dan kegiatan perorangan ataubadan yang bertujuan untuk menegakkan kepentinganagama atau kemaslahatan umat;

8. Ibnusabil ialah orang yang kehabisan bekal dalamperjalanan untuk melintas dari satu daerah ke daerahlain dan bukan untuk maksud maksiat, tetapi demikemaslahatan umum yang manfaatnya kembali kepadamasyarakat dan agama Islam.

Kedelapan asnaf tersebut mempunyai hak yangberbeda, ada yang menerima hak bantuan, ada yangmenerima hak santunan dan ada pula yang menerima hakimbalan. Ada juga golongan yang menerima hak santunandan sekaligus menerima hak bantuan, yaitu fakir-miskin.Harta zakat, infak dan sedekah untuk keperluan konsumtif,seperti untuk membeli makanan dan pakaian mustahikmenerima hak santunan. Tetapi bagi fakir-miskin yang inginberusaha untuk berusaha mandiri, dan karena itukepadanya diberikan modal usaha, berarti dia menerimabantuan. Khusus bagi amil, mereka adalah menerima hakimbalan. Karena tugas amil memungut atau mengumpulkanzakat, infak dan sedekah, maka wajarlah apabila kepadamereka diberikan imbalan (balas jasa atas tugas-tugasnya).

Secara umum pendistribusian zakat dapat bersifatkonsumtif, dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan bersifat produktif, digunakan untuk kegiatan usahadalam hal ini penambahan modal usaha.

Yusuf al-Qaradhawi dalam pendistribusian zakat yangbersifat produktif bagi pemerintah Islam, diperbolehkan

Page 76: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

68 Pengelolaan Zakat

membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaandari uang zakat untuk kemudian kepemilikannya dankeuntungannya bagi kepentingan fakir miskin, sehinggadapat terpenuhi kebutuhan mereka sepanjang masa.Pengganti pemerintah untuk saat ini dapat diganti peran-kan oleh Badan Amil zakat atau Lembaga Amil Zakat yangkuat, amanah dan profesional.8

Pendistribusian zakat, baik yang bersifat konsumtifmaupun produktif hendaknya mempertimbangkan unsur-unsur; mendistribusikan kepada seluruh mustahik apabilaseluruh sasaran zakat (asnaf) ada dan kebutuhan relativesama, Pendistribusian zakat disesuaikan dengan jumlahmasing-masing asnaf dan kebutuhannya, diperbolehkanmemberikan semua zakat pada asnaf tertentu jika realitasmenuntut demikian dan tidak diwajibkan menyamaratakan,golongan fakir miskin menjadi prioritas pendistribusianzakat, bagian amil zakat tidak lebih dari 1/8 termasukurusan administrasi, dan bila harta zakat sedikit makaberikan pada satu sasaran saja bahkan untuk satu atau duaindividu saja.9

Harta zakat yang distribusinya diprioritaskan bagi fakirmiskin, tidak serta merta diprioritaskan bagi fakir miskinakan tetapi dalam pemberiannya dengan mempertim-bangkan asnaf yang lain, kondisi semacam ini banyakterjadi ditengah masyarakat kita, ketika harta itudidistribusikan dalam bentuk produktif kepada mustahiktak terkecuali bagi fakir miskin harus juga dilakukanpembinaan/pendampingan kepada mustahik agar kegiatan

Page 77: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

69 Pengelolaan Zakat

usaha dapat berjalan dengan baik, dan tetap berusaha agarmustahik selalau meningkatkan kualitas keimanan dan ke-Islamannya.

Pendistribusian zakat kepada mustahik diutamakankepada pendistribusian domistik dan pendistribusian yangmerata serta perlu membangun kepercayaan antarapemberi dan penerima zakat.10 Pendistribusian domistikdimaksudkan harta zakat diprioritaskan bagi mustahik yangberada pada lingkungan badan/lembaga zakat, pendistri-busian yang merata bukan berarti sama rata melainkanpendistribusian yang berkeadilan diantara semua asnafyang Allah SWT telah tetapkan sebagai mustahik zakat, adildengan menjaga kepentingan tiap-tiap penerima zakat danmemberi maslahat bagi dunia Islam.

Membangun kepercayaan disini dimaksudkan tidakmemberikan zakat kepada setiap orang yang meminta atauyang berpenampilan layaknya fakir miskin, ghorim, ibnusabil maupun mengaku sabilillah, zakat baru bisa diberikanhanya kepada orang yang berhak dengan cara mengetahuiatau menanyakan hal tersebut kepada orang adil yangberada dilingkungan penerima zakat tentang keadaan yangsebenarnya.

Mustahik zakat dapat dikatakan berhak menerimazakat apabila mengalami satu dari tiga hal, yaitu:1. Seseorang yang mempunyai tanggungan, maka ia boleh

menerima zakat hingga ia bisa mandiri dan jugaberhenti dari meminta-minta akan bantuan orang lain.

Page 78: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

70 Pengelolaan Zakat

2. Seseorang yang ditimpa bencana besar yangmenghabiskan harta bendanya, maka ia bolehmenerima zakat hingga ia bisa mandiri dalam hidupnya.

3. Seseorang yang miskin dan hal ini dipertegas olehpernyataan tiga orang dari kaumnya; orang ini memangmiskin, dengan kondisi ini ia diperbolehkan menerimazakat hingga ia bisa mandiri dalam hidupnya.

Persyaratan tersebut merupakan satu batasan antisi-pasi atas sikap masyarakat yang suka berlebihan bahkanmemutar balik fakta, diketahui ada orang yang mampumeminta-minta untuk menjadi miskin (data miskin)sebaliknya ada yang menahan untuk tidak meminta-mintabantuan dikatakan kaya. Kondisi ini bisa dijumpai dari datamasyarakat miskin yang tidak accountable. Gambarankondisi kaum fakir miskin dijumpai dalam Firman AllahSWT:

ۦ

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (olehjihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi;orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya

Page 79: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

71 Pengelolaan Zakat

karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenalmereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidakmeminta kepada orang secara mendesak. dan apa sajaharta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), MakaSesungguhnya Allah Maha Mengatahui (QS. Albaqarah, 2 :273).

Ayat di atas secara tegas membedakan antara orangyang membutuhkan zakat dan tidak membutuhkan. Pen-distribusian zakat sedapat mungkin tidak dilakukan denganterang-terangan yang berakibat menjatuhkan kehormatan(harga diri mustahik) yang selama ini dijunjungnya.

1 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta,GemaInsani, 2004, hlm. 126.

2 Nukthoh Arfawie Kurde, Memungut Zakat dan Infaq Profesi,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 43.

3 Amiruddin Inoed dkk, Anatomy Fiqh Zakat, (edt. Suyitno dkk), Yogya-karta, Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 144-145.

4 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, (terj. Sari Nurulita), Jakarta, 2005,hlm. 109.

5 Nukthoh Arfawie Kurde, Memungut Zakat, hlm. 39.6 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, hlm. 123.7 Diambil dari buku, Amiruddin Inoed dkk, Anatomy Fiqh Zakat dan

sumber lain.8 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian, hlm. 134.9 Faozan Amar (edt), Pedoman Zakat Praktis, Yogyakarta, Suara

Muhammadiyah, 2009, hlm. 65-67.10 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, hlm. 139-152.

Page 80: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

72 Pendayagunaan Zakat

IV. PENDAYAGUNAAN ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH

Perluasan Kewajiban Zakat

Badan/Lembaga menjadi urgen keberadaannya dalammenunjang realisasi zakat, sehingga benar-benar mencapaimaksud dan tujuan dari zakat itu sendiri. Upaya realisasizakat mencakup konsep perluasan kewajiban zakat, artinyasetiap harta yang berkembang atau harta yang didaya-gunakan di dalamnya mempunyai tanggungan kewajibanzakat dan menjadi donasi bagi problematika kemiskinan.

Perluasan kewajiban zakat dengan memperhatikanperkembangan ekonomi modern, tentu tidak terlepas darikontradiksi bahkan ahli fiqh seperti Ibnu Hazm yangdisepakati Syaukani dan Shadiq Khan, mengatakankewajiban-kewajiban zakat hanya ditujukan pada golongantertentu saja sebagaimana yang telah dilakukan olehRasulullah saw, yaitu: unta, sapi, kambing, gandum (syaiir),kurma, emas dan perak. Ibnu Khaldun mengatakan zabib(kismis), juga hasil perkebunan tidak wajib zakat kecualigandum dan kurma, demikian juga barang tambang kecualiemas dan perak.1

Pandangan Ibnu Hazm disandarkan pada dasar yangdiyakini, yakni: pertama, keharaman harta seorang muslimyang telah ditetapkan oleh nash, artinya tidak bolehmengmbil harta yang dimiliki seseorang kecuali ada nashyang menetapkannya. kedua, zakat merupakan kewajibanyang telah ditetapkan secara syar’i. Qiyas bagi mereka tidak

Page 81: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

73 Pendayagunaan Zakat

benar dan haram hukumnya, bahkan pandangan Ibnu hazmtidak boleh menggunakan hukum qiyas khususnya dalampersoalan zakat.

Namun sebagian ahli fiqh meluaskan batasankewajiban zakat hingga mencakup semua harta yangdianggap berkembang pada zamannya, diantara yangpaling luas mengambarkan kewajiban zakat adalah AbuHanifah, yang mewajibkan semua hasil tumbuhan yangdikeluarkan dari bumi yang bertujuan bisnis dalampenanamannya wajib dikeluarkan zakatnya.2

Perbedaan-perbedaan pendapat tersebut di atas lebihdisebabkan pada pola penggalian dasar hukum meski sama-sama disandarkan pada al-Qur’an dan hadits, dalampenggalian sumber zakat dapat digunakan dua pendekatan,yakni pendekatan ijmali (global) segala macam harta yangdimiliki yang memenuhi persyaratan zakat dan pendekatantafsili (terurai) yang menjelaskan berbagai jenis harta yangapabila telah memenuhi persyaratan zakat wajib dikeluar-kan zakatnya, dengan pendekatan tafsili ini semua hartayang belum ada contohnya pada zaman Rasulullah saw,tetapi karena perkembangan ekonomi, menjadi benda yangbernilai maka harus dikeluarkan zakatnya.3

Kegiatan perekonomian modern terkait erat dengansektor pertanian, industri, dan jasa. Ketiga sektor ini dalamaktivitasnya dapat dilakukan dalam hitungan waktu jam,hari, minggu, bulan dan tahun tergantung pada akad(flows), dan ada juga yang dalam kegiatan ekonomi hasilyang diperoleh (hasil kotor) dikurangi keperluan keluarga

Page 82: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

74 Pendayagunaan Zakat

atau orang perorang (stocks/networth). Aktivitas ekonomiini dikenakan zakatnya setiap tahun sesuai nisabnya.

Pemberdayaan Zakat, Infak dan Sedekah

Pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment),berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan).Pemberdayaan (empowerment) bertujuan sebagai uapayapeningkatan keberdayaan dari yang dirugikan.4 Ataudengaan kata “daya” berarti power, energy, dan capacity.Daya mengisyaratkan kekuatan atau tenaga untukmenggerakkan. Sementara daya guna berarti daya kerjayang mendatangkan hasil sebanyak-banyaknya danbermanfaat (using, efficiency, usefulness). Dengan demikianprogram pendayagunaan berarti program yang diberikan(peruntukan) untuk dimanfaatkan secara produktif danuntuk kesejahteraan masyarakat.

Dari batasan tersebut, Ahmad Hasan Ridwanmengatakan perlunya tuntutan Kemampuan profesionaldalam mendayagunakan dana ZIS, artinya bagaimana upayamendayagunakan menjadi suatu kenyataan dalam bentukamal shalih, “…barangsiapa mengharap perjumpaandengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amalyang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpundalam beribadat kepada Tuhannya” (Q.S. al-Kahfi:110),sehingga para amil bertindak sebagai orang-orang yangmampu membuat sesuatu menjadi kenyataan (they, whomake thing happened). Para amil dalam mendayagunakandana zakat mesti berangkat dari pemikiran outside in (dari

Page 83: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

75 Pendayagunaan Zakat

luar ke dalam) dari pada pemikiran inside out (dari dalam keluar). Maksudnya langkah strategis pendayagunaan yangdapat dilakukan adalah memulai untuk mengidentifikasiproblem mendasar (problem root) umat Islam.

Penemuan akar masalah paling tidak dapat dicapaimelalui kemampuan diri semacam “radar” untuk melihattrend kebutuhan mendasar masyarakat, yang kemudiandiartikulasikan menjadi suatu produk yang mampumemenuhi harapan dan menyelesaikan masalah. Dengandemikian, upaya mendayagunakan dana ZIS mestimelahirkan nilai (value) yang bermanfaat yaitu berdaya danberguna.

Pemberdayaan ZIS yang sangat diharapkan mampumemberikan nilai yang bermanfaat bagi masyarakat(mustahik), menuntut kemampuan amil zakat untukmengetahui tiga dimensi pemberdayaan, Kieffer (1981)yaitu: Kompetensi kerakyatan, Kemampuan sosiopolitik danKompetensi partisipatif. Kompetensi menurut kamus LOMA(1998), didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dariseorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapaikinerja yang superior. Aspek-aspek pribadi ini termasuksifat, motif-motif, sistem nilai, sikap , pengetahuan, danketrampilan. Kompetensi-kompetensi akan mengarahkantingkah laku. Sedangkan tingkah laku akan menghasilkankinerja.

Dari kemampuan ini diharapkan akan melahirkansebuah proses pembangunan yang bermula daripertumbuhan individual yang kemudian berkembang

Page 84: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

76 Pendayagunaan Zakat

menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar, sebuahkeadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya-diri,berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain,serta Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakansosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-upayakolektif dari orang-orang lemah tersebut untukmemperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-strukturyang masih menekan.

Proses pemberdayaan ZIS yang harus dilaksanakanoleh amil, mencakup tugas:

1. Mencari persamaan mendasar antara persepsi mustahikmengenai kebutuhan mereka sendiri dan aspek-aspektuntutan sosial yang dihadapi mereka.

2. Mendeteksi dan menghadapi kesulitan-kesulitan yangmenghambat banyak orang dan membuat frustrasiusaha-usaha serta mengidentifikasi kepentingan yangberpengaruh (significant others) terhadap mereka.

3. Memberi kontribusi data mengenai ide-ide, fakta, nilai,konsep yang tidak dimiliki masyarakat miskin(mustahik), tetapi bermanfaat bagi mereka dalammenghadapi realitas sosial dan masalah yang dihadapimereka.

4. Membagi visi kepada mustahik; harapan dan aspirasiamil ZIS, merupakan investasi bagi interaksi antaraorang dan masyarakat dan bagi kesejahteraan individudan sosial.

Page 85: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

77 Pendayagunaan Zakat

5. Mendefinisikan syarat-syarat dan batasan-batasansituasi dengan mana sistem kerja amil dan masyarakatmustahik dibentuk, dengan aturan-aturan tersebutmembentuk konteks bagi ‘kontrak kerja’ yang mengikatmasyarakat mustahik dan lembaga amil. Batasan-batasan tersebut juga mampu menciptakan kondisiyang dapat membuat masyarakat miskin dan amilmenjalankan fungsinya masing-masin.

Dengan kata lain amil zakat harus mampumelaksanakan tugas untuk menjadi kekuatan penggerakdalam menyelamatkan ibadah umat dan penggerak untukmeningkatkan kesadaran berzakat, sebagai fasilitator danujung tombak penggerak ekonomi sektor real denganmenumbuhkan dan mengembangkan usaha kecilmasyarakat bawah melalui perannya sebagai sumberpermodalan yang mudah, sehingga ia dapat dijadikansebagai tempat bagi proses akumulasi modal dari kalanganmasyarakat bawah. Dan mampu membangun jaringan(networking) baik secara horizontal dengan sesama LAZ danlembaga-lembaga perekonomian lain maupun secaravertikal dengan menjalin hubungan kemitraan (partnership)dengan lembaga-lembaga yang besar dan mapan, sebagaialternatif bagi pembinaan permodalan, manajemen danSDM sekaligus berdasarkan prinsip kerjasama salingmenguntungkan

Page 86: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

78 Pendayagunaan Zakat

1 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, (terj. Sari Nurulita), Jakarta, 2005,hlm. 93-94.

2 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, hlm. 943 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Islam, Jakarta, Gema

Insani, 2002, hlm.91.4 Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development, Alterntif

Pengembangan Masyarakat di Era Global, Yogyakarta, PustakaPelajar, 2008, hlm. 130

Page 87: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

79 Organisasi & Evaluasi Zakat

V. ORGANISASI ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH

Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Zakat

Pengelolaan zakat keberadaannya sangat tergantungkepada lembaga zakat yang mengelolanya. Secara yuridisformal keberadaan zakat diatur dalam UU No 38/1999tentang Pengelolaan Zakat. Lembaga pengelola zakat saatini tidak hanya dimonopoli oleh BAZIS yang dikelola olehpemerintah/Negara, tetapi juga dikelola secara swadayaoleh masyarakat (LAZ). Bahkan kecenderungan yang adamasyarakat lebih mempercayai penyaluran zakat merekakepada lembaga-lembaga amil zakat swasta.

Keberadaan lembaga zakat yang begitu penting,diharapkan bagaimana zakat tersebut dapat berdayagunauntuk meminimalkan, menanggulangi dan mengatasikemiskinan (perekonomian) umat Islam pada khususnyadan warga negara Indonesia pada umumnya. Pengelolaanzakat dengan baik akan memberikan kemudahan kepadamasyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat,infak/sedekah untuka memberdayakan masyarakat lahirdan batin.

Agar tujuan pengelolaan zakat dapat tercapai, perlumemperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan zakat1,infak/sedekah, yaitu:

Page 88: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

80 Organisasi & Evaluasi Zakat

1. Azas kesadaran umum, artinya pengelolaan zakatmember dampak positif terhadap upaya menumbuhkankesadaran bagi muzaki, munfik, dan mutasadik.

2. Azas manfaat, artinya hasil pengelolaan ZIS membermanfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan umat.

3. Azas koordinasi, artinya dalam pengelolaan ZIShendaknya terjadi koordinasi yang harmonis antarainstansi terkait agar tercipta efisiensi dan efektifitas yangoptimal.

4. Azas keterpaduan, artinya pengelolaan ZIS perluketerpaduan antara ulama dan umara.

5. Azas produktifitas rasional, artinya dalampendayagunaan pengumpulan ZIS diarahkan pada usahayang produktif rasional bukan sekedar konsumtif.

Pengumpulan zakat, infak dan sedekah memilikisasaran seluruh warga muslim, yang dapat dikelompokanmenjadi:

1. Masyarakat umum yang dikoordinasikan oleh kepalakelurahan/desa dan dibantu ketua RT/RW serta tokohagama dan pemuka masyarakat.

2. Karyawan/pegawai yang dikoordinasikan oleh kepalakelurahan/desa, camat, kotamadya/kabupaten danBAZIS/LAZ setiap tingkatan.

3. Para pengusaha nasional, daerah, dermawan, danhartawan yang dikoordinasikan oleh BAZIS/LAZsetempat dan pimpinan daerah setempat.

Page 89: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

81 Organisasi & Evaluasi Zakat

Sasaran zakat yang telah ditentukan siapa muzaki(donasi) zakat pada tiap tingkatan, langkah berikutnyaadalah zakat yang terkumpul dikelola sehingga sampai padamustahik dan tujuan zakat yang diharapkan. Pengelolaanzakat didekati dengan dua pendekatan, pertamamemberikan motivasi seperti memberikan pengetahuantatang manajemen modern, memberikan bimbinganpengetahuan tatang home industry dan kedua, kegiatanyang sifatnya memberikan permodalan berupa uang atauperalatan.2 Sedangkan Ahmad Hasan Ridwan mengatakanpengelolaan zakat dapat diupayakan dengan cara sebagaiberikut : pertama, Bantuan langsung (BL) yang terdiri dari :bantuan bersifat konsumtif yaitu diberikan bantuan kepadamustahik yang habis dipakai. Bantuan bersifat produktifyaitu bantuan yang diberikan kepada mustahik yang dapathabis dan tidak mempunyai kewajiban untukmengembalikannya. Bantuan tersebut diharapkan dapatmerubah posisi mustahik menjadi muzakki dan untukmeningkatkan sumber daya manusia (SDM). Kedua,bantuan tidak langsung (BTL) yaitu bantuan diberikankepada mustahik dengan kewajiban mengembalikan atausebagai dana abadi milik pengelola ZIS yang ada padamustahik. Bantuan tersebut untuk pemberdayaan ekonomilemah bersifat utang atau penyertaan. Kemudian bantuandiberikan kelompok investasi (penyertaan) yang bersifatmurni.

Page 90: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

82 Organisasi & Evaluasi Zakat

Susunan Organisasi Amil Zakat

Pengorganisasian merupakan proses menciptakansebuah struktur organisasi, fungsi pengorganisasianmencakup proses menentukan mana tugas yang harusdikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimanatugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepadasiapa, dan pada tingkat mana keputusan harus diambil.3

pengorganisasian diharapkan dapat mempermudahpelayanan terhadap pencapaian tujuan organisasi.Pengorganisasian memiliki tujuan:

1. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke dalamdepartemen-departemen dan jabatan-jabatan yangterperinci.

2. Membagi-bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitandengan masing-masing jabatan.

3. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi.4. Mengelompokkan pekerjaan dalam unit-unit.5. Membangun hubungan dikalangan individu, kelompok

dan departemen.6. Menetapkan garis-garis wewenang formal.7. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya

organisasi.

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja formalorganisasi yang dengan kerangka kerja itu, tugas-tugasjabatan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan.Dari struktur organisasi akan tampak bentuk organisasi

Page 91: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

83 Organisasi & Evaluasi Zakat

tersebut. Struktur juga menggambarkan desainpekerjaanyang mengacu pada proses yang digunakan dalam merinciisi, metode dan hubungan setiap pekerjaan untukmemenuhi tuntutan organisasi dan individu.

Struktur organisasi amil zakat adalah kerangka kerjaformal organisasi BAZIS/LAZIS, yang dengan kerangka kerjatersebut sebagai wadah seluruh kegiatan zakat, infak/sedekah dengan jalan membagi dan mengelompokkanpekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan sertamenetapkan dan menyusun jalinanhubungan kerja diantarasatuan-satuan organisasi dan petugas (amil).

Dengan BAZIS/LAZIS yang baik, tentunya rencana dankegiatan yang berhubungan dengan ZIS dapat dilaksanakandengan sebaik-baiknya, dan dengan struktur itu pula tugas-tugas yang ada dapat dibagi-bagi dalam tugas-tugas yanglebih terperinci dan siserahkan kepada beberapa orang.

Struktur BAZIS tersusun sebagai berikut:

1. Ketua Umum2. Ketua Bidang Program3. Ketua Bidang Jaringan4. Sekretaris Umum5. Wakil Sekretaris6. Bendahara Umum7. Wakil Bendahara8. Devisi Pengumpulan9. Devisi Pendistribusian10. Devisi Pendayagunaan

Page 92: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

84 Organisasi & Evaluasi Zakat

11. Devisi Pengembangan12. Ketua Dewan Pertimbangan13. Sekretaris Dewan Pertimbangan14. Anggota Dewan Pertimbangan15. Ketua Komisi Pengawas16. Sekretaris Komisi Pengawas17. Anggota Komisi Pengawas (Sumber: Baznas)

Contoh Bagan/Chat:

Struktur Organisasi Badan Amil Zakat dan Infak/Sedekah

Pengelolaan, Fungsi dan Tugas Pokok Amil Zakat

Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah adalah Amil, yangberasal dari kata amal berarti “yang mengerjakan ataupelaksana” amal adalah segala sesuatu yang dilakukan olehhewan untuk satu tujuan. Rasyid Ridha dalam menafsirkansurat attaubah ayat 60 mengatakan apa yang dimaksud

Dewan Pertimbangan

Komisi Pengawas

Ketua Umum

DevisiPendistribusian

DevisiPengumpulan

DevisiPendayagunaan

DevisiPengembangan

Page 93: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

85 Organisasi & Evaluasi Zakat

amil zakat adalah mereka yang ditugaskan oleh imam ataupemerintah atau yang mewakilinya, untuk melaksanakanpengumpulan zakat dan dinamai al-jubat, serta menyimpanatau memeliharanya yang dinamai al-hazanah(bendaharawan), termasuk pula para penggembala,petugas administrasi. Mereka semua harus terdiri dariorang-orang muslim.4

Dari pengertian dan pendapat tentang amil tersebutdi atas maka seorang amil harus diangkat sebagai petugasoleh pemerintah, meskipun demikian keharusan diangkatoleh imam atau pemerintah di longgarkan oleh Abu zahrah,arti pelonggaran disini pengorganisasian zakat melaluiorganisasi-organisasi kemasyarakat tetapi yang diawasioleh pemerintah.

Al-Qardhawi memperinci secara jelas tentang amilzakat, dengan mengatakan “semua orang yang terlibat atauikut aktif dalam organisasi kezakatan, termasukpenanggungjawab, para pengumpul, pembagi,bendaharawan, penulis, dan sebagainya”.5 Masih menurutAl-Qardhawi pengangkatan amil oleh penguasa ataupelonggaran tersebut merupakan suatu kebijakan yangterpuji, karena di dalamnya mengandung keistimewaan-keistimewaan, yaitu:

1. Jaminan terlaksananya syariat zakat (berkecenderunganada yang menghindar bila tidak diawasi pemerintah).

2. Pemerataan (tidak terjadi perolehan dua sumber dandiharapkan semua mustahik memperoleh).

Page 94: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

86 Organisasi & Evaluasi Zakat

3. Memelihara air muka para mustahik (mustahik tidakharus langsung bertemu dengan muzakki).

4. Sektor (artinya asnaf yang menerima tidak harusindividu, tetapi juga untuk kemaslahatan umum, dansektor ini juga dapat ditangani pemerintah.

Masih dalam sumber yang sama Quraish Shihabmenyatakan bahwa para ulama berselisih pahammenyangkut persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorangyang diangkat menjadi amil, syarat-syarat tersebut secaraumum mencakup:

1. Muslim, Imam Ahmad mengatakan muslim tidakdikatakan sebagai syarat dengan alas an bahwa kata al-‘amilin ‘alayha bersifat umum, sehingga mencakupmuslim dan kafir. Kalau pendapat Imam Ahmad akanditerapkan tuntunya bukan dalam hal pelaksanaan yangmengandung kebijakan.

2. Akil baligh dan terpercaya, persyaratan ini disepakatipara ulama.

3. Mengetahui hukum-hukum menyangkut zakat.4. Mampu melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya.

Secara umum amil sebagai petugas zakat memilikitugas sebagai pengumpul dan pembagi. Para pengumpulbertugas mengamati dan menetapkan para muzakki,macam-macam harta yang wajib di zakati, jumlah yangharus dikeluarkan (bayar), mengambil dan menyimpan

Page 95: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

87 Organisasi & Evaluasi Zakat

untuk kemudian diserahkan kepada para pembagi. Parapembagi bertugas mengamati dan menetapkan setalahmelakukan pengamatan dan penelitian yang seksama siapasaja yang berhak mendapat zakat, perkiraan kebutuhanmereka, kemudian membagikan kepada masing-masingdengan pertimbangan jumlah yang diterima dan kebutuhanmereka masing-masing. Para petugas pengumpul harusmengetahui banyak tentang petunjuk agama menyangkutmustahik dan do’a-do’a yang berkaitan dengan tugasnya.

Saat ini pengelolaan organisasi zakat telah diaturdalam undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentangpengelolaan zakat, dan pedoman teknis pengelolaan zakatnomor D/291/ tahun 2000 yang dikeluarkan oleh DirjenBimas Islam dan Urusan Haji.

Pembentukan Badan Amil Zakat dan Lembaga AmilZakat, sesuai keputusan Dirjen Bimas Islam dan urusan Hajidan sesuai dengan tingkatannya (Nasional, Provinsi,Kabupaten/kota, kecamatan) sebagai berikut:1. Badan Amil Zakat Nasional dibentuk Dengan keputusan

Presiden Republik Indonesia yang susunankepengurusannya diusulkan oleh Menteri AgamaRepublik Indonesia.

2. Susunan kepengurusan sebagaimana dimaksud terdiriatas Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan BadanPelaksana yang personalianya diusulkan kepada Presidensetelah melalui tahapan tahapan sebagai berikut :a. Membentuk tim penyeleksi yang terdiri atas unsur

ulama, cendekia, tenaga profesional, praktisi

Page 96: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

88 Organisasi & Evaluasi Zakat

pengelola zakat dan lembaga swadaya masyarakat(LSM) yang terkait dan unsur pemerintah.

b. Menyusun kreteria calon pengurus Badan Amil ZakatNasional

c. Mempublikasikan rencana pembentukan Badan amilZakat Nasional secara luas kepada masyarakat.

d. Melakukan penyeleksian terhadap calon pengurusBadan Amil Zakat Nasional sesuai keahliannya.

e. Calon pengurus diusulkan oleh Menteri AgamaRepublik Indonesia kepada Presiden RepublikIndonesia untuk ditetapkan menjadi pengurus Badanamil Zakat Nasional.

3. Calon pengurus Badan Amil Zakat Nasional tersebutharus memiliki sifat amanah, mempunyai visi dan misi,berdedikasi, profesional dan integritas tinggi.

Pengurus BAZIS mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Dewan Pertimbangan memberikan pertimbangan, fatwa,saran dan rekomendasi tentang pengembangan hukumdan pemahaman mengenai pengelolaan zakat. DewanPertimbangan mempunyai tugas :

a. Menetapkan garis-garis kebijakan umum Badan AmilZakat bersama komisi Pengawas dan Badan Pelaksana

b. Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupuntidak berkaitan dengan hukum zakat yang wajibdiikuti oleh pengurus badan amil zakat.

Page 97: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

89 Organisasi & Evaluasi Zakat

c. Mempertimbangkan saran dan rekomendasi kepadabadan pelaksana dan Komisi Pengawas.

d. Menampung, mengolah dan dan menyampaikanpendapat umat tentang pengelolaan zakat.

2. Komisi Pengawas melaksanakan pengawasan internalatas operasional kegiatan yang dilaksanakan BadanPelaksana. Komisi Pengawas mempunyai tugas :

a. Mengawasi pelaksaan rencana kerja yang telahdisahkan.

b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yangtelah ditetapkan.

c. Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakanBadan Pelaksana, yang mencakup pengumpulanpendistribusian dan pendayagunaan.

d. Melakukan pemeriksaan operasioanl danpemeriksaan syariah dan peraturan perundang-undangan.

e. Menunjuk akuntan publik.

3. Badan Pelaksana melaksanakan kebijkan Badan AmilZakat dalam pengumpulan, penyaluran danpendayagunaan zakat.Badan Pelaksana mempunyaitugas :

a. Membuat perencana kerja yang meliputi rencanapengumpulan penyaluran dan pendayagunaan zakat.

Page 98: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

90 Organisasi & Evaluasi Zakat

b. Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuairencana kerja yang telah disahkan dan sesuai dengankebijakan yang telah ditetapkan.

c. Menyusun laporan tahunan.d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada

pemerintah dan Dewa Perwakilan Rakyat sesuaitingkatan.

e. Bertindak dan bertangungjawab untuk dan atas namaBadan Amil Zakat baik ke dalam maupun ke luar.BAZIS dalam melakukan kegiatan pengumpulan zakat

di setiap tingkatan dapat membentuk Unit PengumpulZakat (UPZ), dengan tujuan untuk melayani muzaki yangmenyerahkan zakatnya. UPZ dapat dibentuk di setiaptingkatan pemerintah yang ada, seperti lembagapemerintah pusat/daerah, BUMN, BUMD, dan perusahaanswasta.

UPZ dibentuk dengan Keputusan Ketua BadanPelaksana Badan Amil Zakat sesuai tingkatannya, denganprsedur pembentukan:1. Badan Amil Zakat sesuai pada tingkatannya mengadakan

pendataan di berbagai instansi dan lembagasebagaimana tersebut di atas.

2. Badan amil Zakat sesuai dengan tingkatannyamengadakan kesepakatan dengan pimpinan instansi danlembaga sebagaimana tersebut di atas, untukmembentuk Unit Pengumpul Zakat.

Page 99: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

91 Organisasi & Evaluasi Zakat

3. Ketua Badan Amil Zakat sesuai dengan tingkatannyamengeluarkan surat keputusan pembentukan UnitPengumpul Zakat.

Unit Pengumpul Zakat bertugas untuk melakukanpengumpulan dana zakat, infaq, shadaqoh, hibah, wasiat,waris dan kafarat di unit masing-masing denganmenggunakan formulir yang dibuat oleh Badan Amil Zakatdan hasilnya disetorkan kepada bagian pengumpulan BadanPelaksana Badan Amil Zakat, karena Unit Pengumpul Zakattidak bertugas mendayagunakan.

Berbeda dengan BAZIS, Lembaga Amil Zakat (LAZ)sebagai lembaga non pemerintah maka pada institusi inipengelolaan zakat sepenuhnya dibentuk atas prakasamasyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak di bidangdakwah, pendidikan, sosial dan kemaslahatan umat Islam.

Lembaga Amil Zakat Pengukuhan dan pembinaandilakukan oleh Pemerintah, dan untuk mendapatpengukuhan, lembaga amil zakat mengajukan permohonankepada Pemerintah sesuai dengan tingkatan ormas Islamyang memilikinya dengan melampirkan syarat-syaratsebagai berikut:1. Akte pendirian (berbadan hukum)2. Data Muzakki dan Mustahik3. Daftar rencana pengurus;4. Rencana program kerja jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang ;5. Neraca atau poisisi keuangan;6. Surat pernyataan siap diaudit.

Page 100: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

92 Organisasi & Evaluasi Zakat

Lembaga Amil Zakat yang telah dikukuhkan memilikikewajiban sebagai berikut:1. Segera melakukan kegiatan sesuai dengan program kerja

yang telah dibuat.2. Menyusun laporan, termasuk laporan keuangan.3. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit

melalui media massa.4. Menyerahkan laporan kepada Pemerintah.

Lembaga amil Zakat yang telah dikukuhkan dapatditinjau kembali, apabila tidak lagi memenuhi persyaratandan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telahditentukan. Mekanisme peninjau ulang terhadappengukuhan lembaga amil Zakat dilakukan melaui tahapanpemberian peringatan secara tertulis sampai 3 (tiga) kalidan baru dilakukan pencabutan pengukuhan.

Pencabutan pengukuhan Lembaga Amil Zakat dapatmenghilangkan hak pembinaan, perlindungan danpelayanan dari pemerintah, tidak diakuinya bukti setoranzakat yang akan dikeluarkan sebagai pengurangpendapatan kena pajak dan tidak dapat melakukanpengumpulan zakat.

Motivasi dan Evaluasi Zakat

Motivasi zakat, infak dan sedekah disini merupakangambaran proses kepemimpinan (amil) dari berbagaitingkatan, untuk mampu memperoleh gambaran yang jelasdari masyarakat, tentang profil kelembagaan, kesadaran

Page 101: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

93 Organisasi & Evaluasi Zakat

menunaikan ibadah ZIS, tanggungjawab petugas amil, sertakemampuan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Kepemimpinan (Amil) merupakan faktor yang sangatpenting dalam memperoleh prestasi organisasi karenakepemimpinan merupakan aktivitas yang utama sehinggatujuan organisasi dapat tercapai.6 Gibson, Ivancevich,Donnelly mendifinisikan kepemimpinan sebagai suatuupaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan(concoersive) untuk memotivasi orang-orang mencapaitujuan tertentu.7 Sedangkan Robbins (2001) memberikandifinisi kepemimpinan untuk mempengaruhi suatu kearahpencapaian tujuan.

Lebih luas Yukl (2002) mendifinisikan kepemimpinanadalah sebagai proses mempengruhi, yang mempengaruhiinterpretasi mengenai peristiwa-peristiwa bagi parapengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atauorganisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerjauntuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, motivasi daripara pengikut untuk mencapai sasaran, pemeliharaanhubungan kerjasama dan teamwork, serta perolehandukungan dan kerjasama dari orang-orang yang beradadiluar kelompok atau organisasi.8

Dari difinisi kepemimpinan tersebut di atas, makabila amil kedudukannya sebagai pemimpin pengelolaanzakat, infak dan sedekah berarti juga melakukan aktivitasmempengaruhi untuk mencapai tujuan dari Bazis/Lazis,dengan mempengaruhi interpretasi masyarakat tentangpemahaman akan ZIS, menumbuhkan motivasi akan

Page 102: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

94 Organisasi & Evaluasi Zakat

kesadaran pentingnya ZIS bagi muzaki dan mustahik,membangun hubungan antara Bazis/Lazis dengan mustahikzakat, serta membangun dukungan organisasi danmasyarakat akan pentingnya Bazis/Lazis.

Agar amil dapat bekerja secara efisien dan efektifdiperlukan kesepemahaman dan kecocokan antara aktivitasamil dengan kesiapan mustahik, sebagaimana dalam teorikepemimpinan situasional (Contigency), yang dikatakanbahwa keefektifan kepemimpinan tergantung padakecocokan antara kepribadian, tugas, kekuasaan, sikap, danpersepsi.9 Teori Fred Fiedler yang dikenal dengancontingency model of leadership effectiviness yang disebutjuga the least preferred coworker (LPC) ini, dikembangkanoleh Hersey dan Balnchard menjadi empat perilakupemimpin yang sepesifik yaitu; mengatakan (telling),menjual (selling), berperan serta (participating) danmendelegasikan (delegating). Dengan empat tahapkesiapan pengikut yaitu; tidak mampu dan tidak bersedia,tidak mampu dan bersedia, mampu dan tidak bersedia,mampu dan bersedia.10

Pengembangan yang dilakukan Hersey dan Balnchardbila di turunkan dalam mengembangkan tugas-tugas amilsebagai pengumpul dan pembagi, maka amil sebagaipemimpin harus mampu membangun hubungan denganmuzaki dan mustahik. Tugas amil dapat mengambil empatbentuk:

Page 103: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

95 Organisasi & Evaluasi Zakat

1. Amil mengatakan (telling), disini amil mendifinisikanperannya dan memberitahukan kepada muzaki danmustahik mengetahui apa, bagaimana, kapan dandimana melakukan pengumpulan dan pendistribusianzakat, atau amil dapat dikatakan tahap ini bertugasmensosialisasikan dan mengarahkan muzaki danmustahik.

2. Amil menjual (selling) dalam arti mengarahkan danmendukung agar muzaki melaksanakan kewajibannyadan mustahik menerima akan hak-haknya.

3. Amil berperan serta (participating), pada tahapan inihubungan antara amil, muzaki dan mustahik telahberjalan sebagaimana diharapkan yakni telah sama-sama memahami peran dan tugas masing-masingsehingga amil tinggal terus mempermudah danmembangun komunikasi yang baik.

4. Amil mendelegasikan, tahap ini tugas amil hanya sedikitmemberikan sedikit pengarahan dikarenakan muzakidan mustahik telah sama-sama memahami.

Amil sebagai pemimpin yang bertugasmempengaruhi dan mengerakkan muzaki dan mustahikagar menjalankan tugas dan fungsinya, serta menyadarikondisi riil petugas amil, juga diperlukan kemampuanmemotivasi. Motivasi bermakna suatu kondisi yangmendorong atau menjadi sebab seseorang melakukansesuatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secarasadar.11 Sementara Mc Cromick dalam Mangkunegara

Page 104: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

96 Organisasi & Evaluasi Zakat

(2001)12 mendifinisikan motivasi sebagai kondisi yangberpengaruh membangkitkan, mengarahkan, danmemelihara perilaku-perilaku yang berhubungan denganlingkungan kerja. Motivasi juga merupakan suatu konsepyang digunakan untuk menguraikan kekuatan-kekuatanyang ada dalam diri karyawan yang memulai danmengarahkan perilaku.13

Dengan demikian motivasi sebagai sesuatu yangmendorong, membangkitkan, mengarahkan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan untuk memulai,mengarahkan, dan memelihara perilaku-perilaku di dalamlingkungan kerja.

Amil sebagai petugas pengumpul dan pembagi zakatdituntut untuk mampu mengerakkan perilaku-perilakukearah tercapainya tujuan zakat, infak dan sedekah. Upayaamil untuk dapat mengerakkan perilaku mencakup perilakuamil sendiri, muzaki, dan mustahik zakat atau mereka yangterlibat dalam lingkungan kerja amil dengan cara:

1. Membangun kepribadian, artinya semua yang terlibatdalam pengelolaan zakat, infak dan sedekahmemerlukan cara yang dapat diterima dalam bereaksidan berinteraksi antar sesama.

2. Pemahaman tugas, artinya amil memahami tugas dantanggungjawabnya dalam pengelolaan zakat, infak dansedekah. Sedangkan muzaki dan mustahik juga perlumemahami tugas dan kewajibannya masing-masing.

Page 105: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

97 Organisasi & Evaluasi Zakat

3. Kekuasaan, artinya amil, muzaki, mustahik menyadarikewenangan yang melekat pada dirinya untuk dijalankansesuai dengan kewenangannya. Amil memilikikewenangan mengumpul dan membagi, muzaki memilikikewenagan mengeluarkan zakatnya, dan mustahik zakatmemiliki kewenangan menerima haknya.

4. Sikap, amil harus mampu bersikap atau berperilaku yangdapat diterima oleh muzaki maupun mustahik denganpenuh pertimbangan, sehingga arahan-arahan yangdisampaikan amil lebih dapat diterima.

5. Persepsi, dalam hal ini amil dituntut memilikikemampuan dalam mengorganisasikan dan menafsirkakesan-kesan indra mereka agar dapat memberikanmakna bagi lingkungan mereka (muzaki dan mustahik).

Kemampuan menggerakkan atau memotivasi akanmendorong lahirnya; perhatian, umpan balik yang terusmenerus, dan perasaan saling membutuhkan antara amil,muzaki, dan mustahik. Untuk mengetahui apa yang telahdilakukan amil memerlukan evaluasi.

Evaluasi atau pengendalian adalah sebuah prosesmengevaluasi kegiatan-kegiatan untuk memestikankegiatan tersebut dilaksanakan sebagaimana telahdirencanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpanganyang penting.14 Pengawasan ZIS dimaksudkan melakukanpengawasan terhadap pengelolaan ZIS (BAZIS/LAZIS) danpelaksanaan bersifat preventif dan represif.

Page 106: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

98 Organisasi & Evaluasi Zakat

Pengawasan yang bersifat preventif dalam rangkamemelihara tertib administrasi seperti bentuk laporan,formulir, bukti setoran, kartu kendali, pembukuan,keuangan, dan lainnya baik dari segi prosedural maupunsegi operasional pengumpulan dan pendayagunaan ZIS.Pengawasan yang bersifat represif dilakukan oleh pengelolaatas dasar pengaduan atau pemeriksaan langsung,kemudian hasil pengawasan tersebut ditindaklanjutidengan pemberian sangsi.

Program pengawasan dapat didasarkan pada kriteria(pedoman dan ukuran keberhasilan program) pelaksanaanZIS. Kriteria keberhasilan pengawasan dalam programpengelolaan ZIS dapat digunakan pedoman:

1. Kriteria pendapat, kriteria ini didasaran pada bagaimanapendapat peserta program tentang kegiatanpengelolaan dilakukan.

2. Kriteria perilaku, dapat diperoleh dengan menggunakantest keterampilan kerja, dalam arti kemampuan sebelumprogram berjalan dan setelah program berjalan.

3. Kriteria hasil, kriteria hasil dapat digunakan denganmenghubungkan hasil yang diperoleh dari program-program pengembangan baik kualitas maupun kuantitas(didasarkan standar-standar yang ada).

Proses pengawasan mencakup tiga kriteria yang tidakdapat dipisahkan, yaitu: mengukur kinerja sebenarnya,membandingkan kineja, dan tindakan manajerial. (lihatgambar)

Page 107: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

99 Organisasi & Evaluasi Zakat

1 Abudin Nata dkk, Pengelolaan Zakat dan Infak/sedekah, (edt. Hilmandkk), Jakarta, BAZIS DKI, 1999, hlm. 23-24.

2 Suyitno.dkk (edt), Anatomi Fiqh Zakat, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2005, hlm. 137-138.

3 Robbins dan Coulter, Manajemen, (penj. T. Hermaya), Jakarta,Prenhallindo,1999, hal. 11.

4 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan, 1994, hal.326. Tulisan yang sama juga dapat di baca dalam pengelolaan zakatmal bagian fakir miskin yang diterbitkan IAIN Raden Lampung, 1990.

5 Ibid.6 Gitosudarmo dan Sudita, Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta, BPFE,

2000, hal. 126.7 Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi; perilaku, struktur dan

proses, Jakarta, Erlangga, 1996, hal. 334.8 Gary Yukl, Leadersip in Organization, Upper Saddle River, New Jersey,

Prentice Hall, 2002, p. 4.9 Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi; perilaku, struktur dan

proses, Jakarta, Erlangga, 1996, hal. 342.10 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Jakarta, PT Prenhallindo,

2001, hal. 50.11 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakaarta,

Gajahmada University Press, 2001, hlm. 351.12 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2001, hlm. 94.

Mengukur Kinerja Aktual

Tindakan Manajerial

Membandingkan KinerjaAktual dengan Standar

Sasaran, Tujuan,Visi dan Misi

Page 108: Manajemen Zakat Infak dan Sedekahrepository.radenintan.ac.id/8825/1/Manajemen Zakat Infak... · 2019. 12. 2. · Manajemen Zakat Infak dan Sedekah Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam

100 Organisasi & Evaluasi Zakat

13Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi; perilaku, struktur danproses, Jakarta, Erlangga, 1996, hal. 94.

14Stephen P Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, Jakarta,Prenhallindo, 1999, hal. 526