Manajemen (Swot)

download Manajemen (Swot)

of 16

description

SWOT

Transcript of Manajemen (Swot)

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George 1977). Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan (Stoner). Dari berbagai pengertian manajemen di atas, dapat kita rumuskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengoragnisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Proses manajemen melibatkan empat aktivitas yaitu dasar perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Dasar perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu untuk menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya.

Sehingga perencanaan (planning) penting untuk menetapkan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan membantu mempertahanakan efektivitas manajerial karena menjadi petunjuk untuk aktivitas di masa depan. Artinya, perencanaan dengan jelas membantu untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan sumber daya. Untuk mencapai perencanaan yang sesuai dengan tujuan organisasi maka perencanaan tersebut haruslah strategis.

Perencanaan strategis dapat diartikan sebagai proses berkesinambungan, proses yang sistematis dalam pembuatan dan pengambilan keputusan masa kini dengan kemungkinan pengetahuan yang paling besar dari efek-efek mereka pada masa depan; mengorganisasikan upaya-upaya yang perlu untuk melaksanakan keputusan ini dan mengevaluasi hasil-hasil keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan melalui mekanisme umpan baik yang dapat dipercaya. Untuk mencapai perencanaan strategis maka perlu di analisa.

Sehingga pada tahun 1960, Albert S. Humphrey menemukan sebuah teknik menganalisa untuk sebuah perencanaan strategi yang dikenal dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Metode ini lah yang akan kita bahas dalam makalah untuk membuat suatu perencanaan.

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan terutama saat akan memulai suatu perusahaan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 1.2 Tujuan Penulisan

Memahami analisis SWOT serta penerapannya dalam kasus1.3 Manfaat Penulisan

Mahasiswa dapat memahami analisis SWOT serta penyelesaian dalam kasus

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metodeperencanaan strategisyang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatuproyekatau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses,opportunities, danthreats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Menurut Rangkuti (1998). Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai factor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

2.2 Proses Pengambilan Keputusan Strategi

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi (strategic planner) harus menganalisis factor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT mempertimbangkan factor lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang dan ancaman dengan factor internal kekuatan dan kelemahan, sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu perusahaan. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi perusahaan melalui evaluasi nilai factor internal dan evaluasi nilai factor eksternal.

2.3 Mengidentifikasi Posisi PerusahaanMembuat keputusan untuk memilih strategi sebaiknya dilakukan setelah perusahaan mengetahui terlebih dahulu posisi perusahaan unuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan saat ini.

Posisi perusahaaan dapat dikelompokkan dalam kuaran 1 strategi agresif, kuadran 2 strategi diversifikasi, kuadran 3 strategi turn around dan kuadran 4 strategi defensive.

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah internal perusahaan, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT melalui berbagai tahapan sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data yaitu evaluasi factor eksternal dan internal

2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks SWOT

3. Tahap pengambilan keputusan

Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui factor factor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan yang bersangkutan ataupun analisis terhadap ahli perusahaan yang bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalnya laba rugi. Setelah mengetahui factor dalam perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks internal eksternal.

Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tahap pengambilan keputusan, dalam tahap ini matriks SWOT ini perlu merujuk kembali matriks internal eksternal yang menghasilkan posisi perusahaan saat ini. Jadi, harus melihat kuadran dari perusahaan bersangkutan sehingga dapat diketahui kombinasi strategi yang paling tepat. 2.4 Pengertian dan Klasifikasi Rumah Sakit Kelas B 2.4.1 Pengertian2.4.1.1 Rumah sakit. Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

2.4.1.2 Rumah sakit umum. Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik.

2.4.1.3 Rumah sakit umum kelas B. Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya 4 (empat) pelayanan medik spesialis dasar, 4 (empat) pelayanan spesialis penunjang medik, 8 (delapan) pelayanan medik spesialis lainnya dan 2 (dua) pelayanan medik subspesialis dasar serta dapat menjadi RS pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan dan standar. Pedoman teknis fasilitas rumah sakit kelas b.2.3.1.4 Rumah sakit umum kelas B Non Pendidikan. Rumah sakit umum kelas B yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal di bidang kesehatan.

2.3.1.5 Rumah sakit umum kelas B Pendidikan. Rumah sakit umum kelas B yang menyelenggarakan pendidikan formal di bidang kesehatan.

2.3.1.6 Fasilitas. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun Alat (baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien. 2.3.1.7 Sarana. Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri.

2.3.1.8 Prasarana. Benda maupun jaringan / instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.2.4.2 Klasifikasi rumah sakit umumKlasifikasi Rumah Sakit Umum adalah pengelompokan Rumah Sakit Umum berdasarkan perbedaan tingkatan menurut kemampuan pelayanan kesehatan, ketenagaan, fisik dan peralatan yang dapat disediakan dan berpengaruh terhadap beban kerja, yaitu rumah sakit kelas A, B, C dan D.

2.4.2.1 Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan umum dan 2 (dua) pelayanan medik spesialis dasar.

2.4.2.2 Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat) pelayanan penunjang medik.

2.4.2.3 Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 4 (empat) spesialis dasar, 4 (empat) spesialis penunjang medik, 8 (delapan) spesialis lainnya dan 2 (dua) subspesialis dasar serta dapat menjadi RS pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan dan standar.

2.4.2.4 Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12 (dua belas) spesialis lainnya dan 13 (tiga belas) subspesialis serta dapat menjadi RS pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan dan standar.

2.5 Analisis SWOT pada Rumah Sakit

Manajemen startegi yang berkaitan dengan mutu total adalah untuk meningkatkan kemampuan rumah sakit guna memperoleh keuntungankompetitif dalam pasar. Pendekatan mutu total adalah cara terbaik untuk meningkatkan efisiensi secara terus menerus dan penghematan biaya di seluruh rantai biaya kegiatan rumah sakit. Sementara secara simultan meningkatkan sifat pelayanan yang membedakannya dalam pasar. Mutu total juga dapat meningkatkan kesempatan suatu rumah sakit menjadi pemimpin dalam suatu segmen pasar tertentu. Manajemen strategi adalah manajemen yang merupakan dasar dari semua tindakan, kegiatan, dan keputusan tentang apa yang paling mungkin dalam suatu kerangka kerja yang layak, guna memastikan keberhasilan untuk kerja dalam pasar.

Agar suatu rumah sakit berhasil dalam pelayanannya secara menyeluruh, pemimpin rumah sakit perlu melakukan perencanaan strategi. Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan rumah sakit mengembangkan visi, misi, menetapkan tujuan jangka panjang, pengembangan program strategis, penetapan prioritas, analisis SWOT, masalah strategis, rencana tindakan terpadu dan penerapan.

Analisis SWOT membantu manajer meringankan fakta yang relevan dan penting dari analisis eksternal dan internal yang mereka lakukan. Kemudian mereka dapat mengenali isu strategis yang utama dan sekunder yang dihadapi organisasi. Strategi yang dirumuskan dengan analisis SWOT untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia dengan cara mengeksploitasi kekuatan organisasi, menetralkan kelemahannya, dan menghadapi ancaman potensialnya.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Gambaran Kasus Analisis SWOT

3.1.1 Pembobotan

Pelayanan

: 35%

Organisasi SDM: 25%

Keuangan

: 20%

Sarana dan Prasarana: 20%

3.1.2 Hasil Analisis SWOT Analisis KekuatanNoUraianFaktorSub FaktorRatingNilaiKet

1. Pelayanan35%1. Kepala ruangan menggunakan tipe kepemimpinan demokratis2. SOP di ruangan lengkap

3. Pengetahuan perawat dalam timbang terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat & supervisi sudah baik.

35

41,4

2Organisasi dan SDM25%1. Struktur organisasi sudah direalisasikan2. Latar belakang pendidikan tenaga perawat memadai

3. Ketenagaan keperawatan terpenuhi

4. Komunikasi antar perawat baik

25

5

41

3Keuangan20%1. Biaya pembangunan & perawatan gedung didapatkan dari APBD, RS & Pemprov mencukupi.2. Insentif bagi karyawan menggunakan sistem yang baik.

3. Adanya dana untuk jaminan kesehatan bagi karyawan & dari Askes

4. Adanya tunjangan Hari Raya bagi karyawan saat Idul Fitri

5. Adanya sumber dana dari pasien umum, jamkesmas, jamkesda54

4

4

3

1

4Sarana Prasarana20%1. Sarana& prasarana petugas kesehatan sudah lengkap2. Sarana &prasarana untuk pasien cukup lengkap3. Peralatan kesehatan cukup sesuai dengan standar4. Ruang penunjang sudah lengkap5. Buku SOP dan SAK sangat lengkap6. Jumlah tempat tidur sangat lengkap dan layak pakai43

3

4

5

5

5

0,8

Analisis kelemahan

NoUraianFaktorSub FaktorRatingNilaiKet

1. Pelayanan35%1. Pendokumentasian belum lengkap2. Ronde keperawatan belum dilakukan 3. Penerapan metode tim belum optimal.3451,4

2Organisasi & SDM25%1. Fasilitas dan pemberian insentif terhadap perawat ruangan masih kurang.2. Beban kerja perawat selama 1 minggu tergolong kurang

541,125

3Keuangan20%1. Tidak adanya remunirasi (perhitungan jasa perawat) & anggaran untuk setiap tindakan di ruangan.2. Belum adanya system pembagian insentif yang berorientasi pada kinerja dan berkeadilan340,7

4Sarana Prasarana20%1. Belum tersedianya tempat memadai untuk sentralisasi obat2. Belum tersedianya leaflet bagi pasien sebelum pulang3. Belum direalisasikannya format discharge planning

4. Belum melaksanakan supervise.

5. Penataan ruangan belum optimal

6. Alat medis keperawatan belum sesuai standar

54

4

4

3

50,83

Analisis Peluang

NoUraianFaktorSub FaktorRatingNilaiKet

Pelayanan35%1. Adanya mahasiswa yang dapat membantu proses askep

2. RS kompetiter di sekitar RS belum ada yang menerapkan MPKP451,5

2SDM &Organisasi25%1. Peluang perawat untuk melanjutkan pendidikan dengan tanggungan biaya.2. Peluang perawat mendapat pelatihan keterampilan.4

51,125

3Keuangan20%1. Adanya alokasi dana untuk pengembangan pendidikan formal (tugas belajar)2. Adanya alokasi dana untuk pelatihan bagi perawat.54

0,9

4Sarana Prasarana20%1. Adanya perhatian dari Pemprov untuk pembangunan dan perawatan gedung.

51

Analisis Ancaman

NoUraianFaktorSub FaktorRatingNilaiKet

1. Pelayanan35%1. Adanya RS yang sudah menerapkan MPKP dengan benar

2. Adanya RS yang sudah menggunakan SIM keperawatan

4

5

1,5

2SDM & Organisasi25%1. Sulitnya persyaratan karyawan untuk belajar ke luar negeri2. Ketidakpuasan perawat dengan insentif dan fasilitas yang didapat. 451,125

3Keuangan20%1. Kesulitan RS mendapatkan persetujuan biaya dari Pemrov.2. Mahalnya harga alat-alat kesehatan.540,9

4Sarana Prasarana20%

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Analisis SWOT penting dilakukan pada suatu RS sebagai indikasi untuk merumuskan strategi RS untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan RS lain dan memiliki pelayanan yang optimal sesuai dengan keinginan pasien dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya.5.2 SaranSebaiknya berbagai perusahaan atau bisnis meskipun bisnis kecil-kecilan sebelum bisnis dimulai, menggunakan analisis SWOT terlebih dahulu agar bisnisnya dapat bertahan lama (tidak cepat bangkrut)

DAFTAR PUSTAKA

Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga)

Herujito, Yayat. 2000. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo

Griffin, Ricky. 2003. Manajemen. Jakarta: Erlangga

Swanburg, Russel. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC

Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta : Grasindo.

Siregar, Charles J. P., Amalia, Lia. 2003. Farmasi Rumah Sakit. Jakarta : EGC

Bateman, Thomas S., Yulianto, Ali A. 2008. Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif. Jakarta : Salemba Empat.

17