MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI...

91
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN TUGAS AKHIR Disusun oleh : Rahmat Yuli Setiawan NIM : 20109024 JURUSAN SYARI’AH PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012

Transcript of MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI...

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT

MANDIRI GETASAN

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

Rahmat Yuli Setiawan

NIM : 20109024

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI

GETASAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D III Perbankan Syariah

Disusun oleh :

Rahmat Yuli Setiawan

NIM : 20109024

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

2012

MOTTO

Hati suci modal hidup abadi

(#qçRur$yès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“ uqø) ­G9$#ur ( Ÿw ur (#qçRur$yès? ’n?tã ÉOøOM} $# Èbºurô‰ãèø9$#ur ß ÇËÈ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.” (Al-

Maidah:2)

$yg•ƒr'»tƒ šú ïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) LäêZtƒ#y‰s? Aûøïy‰Î/ #’n<Î) 9@ y_ r& ‘ wK|¡ •B çnqç7çFò2 $$sù ÇËÑËÈ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskanya.”(Al-Baqorah: 282)

!$tBur OçF÷�s?#uä `ÏiB $\/Íh‘ (#uqç/÷Žz�Ïj9 þ’Îû ÉA ºuqøBr& Ä $Z9$# Ÿx sù (#qç/ö�tƒ y‰YÏã «! $# ( !$tBur OçF÷�s?#uä `ÏiB ;o4qx.y— šc r߉ƒÌ�è?

tmô_ ur «! $# y7 Í»s9'ré'sù ãNèd tbqàÿÏèôÒ ßJø9$# ÇÌÒÈ

“ Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada

harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang

kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai kerindoaan

Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan

(pahalanya).” (Ar-Rum: 39)

PERSEMBAHAN

"Tiada daya, upaya dan kekuatan melainkan atas karunia

Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia"

Kupersembahkan karya kecil ini untuk :

v Jurusan Syariah Program Sudi D III Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

v Ayah ibundaku tercinta, Bpk. Mufid Azis dan Ibu Miatik yang telah

membesarkanku dengan penuh kasih sayang, telah sabar mendidik dan

senantiasa memberikan do’a restu.

v Bapak-Ibu KH. Zumri, RWS tercinta yang telah mendidik dengan penuh

keikhlasan, serta senantiasa memberikan do’a restu.

v Semua sahabatku D III Perbankan syariah yang selalu memberikan motivasi.

v Semua sahabatku di Pondok Pesantren Al-Falah yang selalu menemani dalam

suka maupun duka.

ABSTRAK

RAHMAT YULI SETIAWAN: Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT

Mandiri Getsan.

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Untuk mengetahui bagaimana penerapan Manajemen strategi pemasaran yang digunakan KJKS BMT Mandiri Getasan dan juga dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari Keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang yang diterapkan oleh BMT Mandiri Getasan. tujuan dari BMT sendiri adalah meringankan beban masyarakat dengan pinjaman dalam sistem bagi hasil.

Dalam penelitian ini maka penulis mengambil Rumusan masalah yang dilakukan peneliti di BMT Mandiri Getasan yaitu unsur-unsur manajemen strategi pemasaran dan manajemen strategi pemasaran di BMT Mandiri Getasan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala Penelitian kualitatif penelitian yang bersifat deskriptif. Data yang diperoleh melalui data sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dari unit pemasaran pada KJKS BMT Mandiri Getasan. Sedangkan data sekunder di peroleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, data ini diperoleh dari buku maupun sumber lainya.

Hasil penelitian ini adalah bahwa KJKS BMT Mandiri Getasan Telah melaksanakan strategi yang digunakan melakukan bauran pemasaran (marketing Mix) yang meliputi place, price, promotion dan product denang cara menganailis faktor internal maupun eksternal. hambatan-hambatan dalam pemasaran pruduk adalah kurangnya sumberdaya manusia yang kompeten dalam bidang syariah.

BMT Mandiri Getasan hendaklah lebih meningkatkan pelayanan serta kualitas produk agar tetap mendapatkan loyalitas dari anggota nasabah KJKS BMT Mandiri Getasan. Key word: Manajemen Strategi Pemasaran

KATA PENGANTAR

والصالة والسالم على محمد وعلى آلھ . رب العالمین وبھ نستعین على امورالدنیا والدین الحمد للھ

. اما بعد. وصحبھ اجمعین

Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Shalawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada sang

uswatun hasanah Nabi Muhammad saw. hingga ahir zaman.

Berkat karunia dan ridho-Nya, penulis telah menyelesaikan Tugas Akhir

dengan judul “Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan” ini

telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar Ahli madya Program Studi DIII Perbankan Syariah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. ketua STAIN salatiga kami ucapan banyak terimakasih kepada Bapak Dr.

Imam Sutomo, M.Ag .

2. ketua Jurusan Studi DIII Perbankan Syariah (PS) kami ucapkan banyak

terimaksih kepada Bapak Mubasyirun, M. Ag.

3. Kaprodi D III syariah kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak H.Abdul

Aziz, SE. MM

4. Selaku pembimbing Tugas Akhir kami ucapkan banyak terimaksih kepada

Bapak Dr. Faqih Nabhan,SE. MM. berkat bimbinganya akhirnya penulis dapat

menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

5. Pengasuh pondok pesanteren tarbiatul islam Al- falah kami ucapkan banyak

terimakasih kepada Bapak KH. Zumri, RWS. Yang saya nanti-nantikan ilmu

dan barokahnya.

6. Drs. H. Alfred L, MSI selaku pembimbing magang

7. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Semua dosen jurusan Perbankan

Syariah STAIN Salatiga.

8. Manajer KJKS BMT Mandiri Getasan kami ucapkan banyak terima kasih

kepada Diah Munfa’ati,SE.

9. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua karyawan KJKS BMT

Mandiri Getasan.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat balasan yang

jauh lebih baik dari Allah swt., teriring do’a jazakumullah khoiron katsiron

wajazakumullah ahsanal jaza'. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang membacanya.

Magelang, Juli 2011

Penulis

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya :

Nama : Rahmat Yuli Setiawan

NIM : 20109024

Alamat : Butuh Dlimas Tegalrejo Mageleng RT. 1 RW. 9

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhi persyaratan

kelulusan pada Jurusan DIII Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga dengan judul :

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIR

GETASAN

Adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain. Selanjutnya

apabila di kemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung

jawab dosen pembimbing atau pihak STAIN. Tetapi menjadi tanggungjawab saya

sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan

siapapun.

Salatiga, 5 Juli 2012

Hormat saya

Rahmat Yuli Setiawan

20109024

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

MOTTO........................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 8

D. Peneliti Terdahulu ........................................................................ 9

E. Metode Penelitian ......................................................................... 10

F. Penegasan Istilah ........................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 16

A. Manajemen Strategi Pemasaran ........................................................ 16

1. Pengertian Strategi Pemasaran ...................................................... 16

2. Tujuan Manajemen Strategi .......................................................... 17

B. Manajemen Pemasaran .................................................................... 18

1. Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................ 18

2. Kongsep Pemasaran ...................................................................... 21

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ................................................. 25

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 25

2 Komponen Bauran Pemasaran ...................................................... 26

3. Product ....................................................................................... 27

4. Price ........................................................................................... 27

5. Place ........................................................................................... 27

6. Promotion ................................................................................... 28

D. Strategi Pemasaran ........................................................................... 27

1. Pengertian Strategi Pemasarn ......................................................... 28

2. Jenis-jenis Strategi Pemasaran ...................................................... 29

BAB III LAPORAN OBJEK ........................................................................... 36

A. Gambaran Umum ............................................................................. 36

1. Sejarah Berdiriya KJKS BMT Mandiri Getasan ............................. 36

2. Dasar Pendirian KJKS BMT Mandiri Getasan ............................... 38

3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan .......................... 39

4. Permodalan KJKS BMT Mandiri Getasan ..................................... 45

5. Produk-produk KJKS BMT Mandiri Getasan ................................ 45

6. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan ........................ 49

B. Data Deskriptif ................................................................................ 49

BAB IV ANALISIS ........................................................................................ 52

A. Unsur-unsur Manajemen Pemasaran KJKJ BMT Mandir Getasan .... 52

1. Perencanaan .................................................................................. 52

2. Pengorganisasian .......................................................................... 55

3. Pengawasan .................................................................................. 58

B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan .......... 59

1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi ................................. 60

2. Menetapkan Lingkungan Internal dan Eksternal ........................... 61

3. Strategi-Stategi BMT Mandiri Getasan .......................................... 64

4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan ........................... 65

5. Usaha-usaha Dalam Menetapkan Strategi ..................................... 66

6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan (Lending, Funding) ..... 67

7. Strategi Pemasaran Produk Pemasaran ........................................... 71

8. Strategi Pemasaran Funding .......................................................... 72

9. Manfaat Manajemen Strategi Pemasaran ....................................... 73

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16

A. Kesimpulan ...................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 .................................................................................... 21

2. Bagan 3.1 ..................................................................................... 39

3. Pengawasan 4.1 ............................................................................. 55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Slip Setoran KJKS BMT Mandiri Getasan

Lampiran 2. Slip Pengambilan KJKS BMT Mandiri Getasan

Lampiran 3. Transaksi Teller KJKS BMT Mandiri Getasan

Lampiran 4. Permohonan Buku Tabungan Baru KJKS BMT Mandiri Getasan

Lampiran 5. Slip Angsuran KKJKS BMT Mandiri Getasan.

Lampiran 6. Buku Angsuran Pokok KJKS BMT mandiri Getasan

Lampiran 7. Formulir Keputusan Pembiyaan KJKS BMT Mandiri Getasan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen strategis pemasaran menyediakan pemeriksaan yang

komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran dan

integrasi sebuah perusahaan. Dengan menyelesaikan suatu program,

eksekutif dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan posisi pasar.

Manajemen strategi pemasaran merupakan perencanaan strategi

yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan

ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi keputusan yang bersifat

mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara

efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan

operasional untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa serta pelayanan)

yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan

(disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi. Begitu banyak

pengertian manajemen strategi , namun pada dasarnya manajemen strategi

merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai

komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen

pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri

dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen

kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran

dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa

fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,

kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi

kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Strategi ini adalah membangun

hubungan yang akrab/ intim dengan semua pelanggannya sehingga akan

membentuk mitra bisnis/ relasi yang langgeng dan berkelanjutan, dalam

hal ini maka dapat juga diterapkan pada sebuah lembaga keuangan mikro

seperti halnya BMT dalam melakukan sebuah perencanaan seperti salah

satunya dalam aspek manajemen strategi pemasaran dalam sebuah

organisasinya (Yunus, 2009: 24).

Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru

menimbulkan tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT

harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi

landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan berkembang.

Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses

dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan

bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mental, rohaniah dan jasmaniah.

Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan

tersebut diraih secara bersama, baik antar pengurus dan pengelola maupun

dengan nasabah. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup hanya

dengan bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi

harus berkembang dari meningkatnya partisipasi nasabah dan masyarakat,

untuk itulah pola pengelolaannya harus profesional. Karena BMT

mempunyai visi dan misi. Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk

mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas

ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan

sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah

membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur

masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan berkemajuan, serta

makmur dan maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho ALLAH

SWT (Saefudin, 1987: 19).

Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena

ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada

kesejahteraan umat. Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad

Dimiyati (1998) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah

pernyataan dari semangat ajaran islam, karena ekonomi umat dan

kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat islam

(Dimiyati, 1998: 48).

Manajemen di dalam suatu usaha, baik industri, niaga, jasa atau

lembaga keuangan mikro, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan

(profit). Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, manajemen haruslah

diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap

pengusaha dan manajer dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi

bisnis, pelayanan publik, organisasi sosial, maupun organisasi sosial

kemasyarakatan, perbedaanya hanya pada falsafah hidup yang dianut oleh

masing masing pendiri atau manajer badan tersebut.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa orang-orang yang cakap mengatur

organisasi, lembaga, perusahaan, dan lain-lain kegiatan sangat diperlukan

dewasa ini. Mereka biasanya dikenal dengan nama ”Manajemen” atau

manajer atau pengelola suatu organisasi. Dengan daya bahan, tenaga kerja,

modal dan teknologi belumlah cukup. Diperlukan kecakapan dan

keterampilan dari mereka yang dapat merencana, mengorganisasi,

mengarahkan, mengordinasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi

atau lembaga sehingga tercapai tujuan-tujuan organisasi secara efisien dan

efektif. Mereka adalah orang yang menjalankan fungsi manajeman dan

mereka disebut pula manajemen atau manajer. Kecakapan dan

keterampilan ini mungkin dapat diperoleh dari bakat, akan tetapi dapat

juga dipelajari dan orang diberi kesempatan untuk menerapkannya.

Apabila tidak ada kesempatan ini bakat hanyalah terpendam. Dengan

demikian pengalaman juga memegang peranan penting (Arifin, 2002: 1).

Perubahan dibidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan

juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar.

Karena pasar selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu

meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah

bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk merubah cara

pelayanannya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar

perusahaan yang menghendaki perubahan.

Demikian halnya di lembaga keuangan mikro, dimana dewasa ini

dunia lembaga keuangan mikro semakin berkembang, hal ini sejalan

dengan perubahan di bidang hukum dan teknologi yang cukup

berpengaruh terhadap lembaga keuangan mikro secara umum. Perusahaan

keuangan mikro banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan

teknologi dalam perencanaan bank, riset dan informasi pasar, program

pemasaran bank yang terpadu, hubungan masyarakat dan lain sebagainya.

Di pihak nasabah juga terjadi perubahan akan kebutuhan produk/ jasa

bank yang diikuti oleh keinginan akan adanya peningkatan kualitas sistem

layanan dan kebutuhan akan keanekaragaman layanan lembaga keuangan

mikro (Widiyanti, 1991: 4).

Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi terpenting dari bank yakni

menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana

(surplus unit) dengan kelompok masyarakat yang kekurangan dana (defisit

unit). Peranan ini lebih dikenal dengan fungsi intermediary di mana tidak

hanya bank tetapi lembaga keuangan mikro juga berada di tengah- tengah

masyarakat dan sebagai perantara transaksi yang sangat penting dalam

rangka ikut meningkatkan taraf hidup rakyat.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting

dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran

merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi

penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada beberapa

permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang

disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk

sehingga mengakabatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan

pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan

dalam mengarahkan dan mengambil tindakan manajemen strategi

pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan dengan adanya manajemen

strategi. Itu adalah hal yang sulit dicapai oleh perusahaan, oleh sebab itu

dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang tinggi dalam

mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya

kegiatan pemasaran.

Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas pemasaran,

setiap perusahaan berupaya untuk menetapkan manajemen strategi

pemasaran dan target market-nya. Manajemen strategi pemasaran tersebut

adalah strategi tentang Marketing Mix yang dimulai sejak memproduksi

suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua

aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan

produk, pasar, harga, promosi dan distribusi (Muhammad, 2008 :223-225).

Berkaitan dengan uraian tersebut di atas maka penulis menentukan

obyek penelitian dengan judul “MANAJEMEN STRATEGI

PEMASARAN BMT MANDIRI GETASAN”. Karena penulis ingin

mengetahui sejauh mana strategi manajemen pemasaran yang diterapkan

di BMT Mandiri Getasan.

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis akan menuliskan

beberapa masalah berkaitan judul yang diangkat penulis, di antaranya

penulis merumuskan:

1. Bagaimana unsur-unsur manajemen KJKS BMT Mandiri Getasan.

2. Bagaiman strategi manajemen pemasaran KJKS BMT Mandiri

Getasan.

C. Tujuan dan Kegunaan Peneliti

Dalam pembuatan laporan ini tujuan dan manfaat yang penulis

harapkan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tujuan penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana unsur-unsur

manajemen BMT Mandiri Getasan yang dijalankan oleh BMT

Mandiri Getasan.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis manajemen strategi

pemasaran yang dilakukan oleh peneliti di BMT Mandiri Getasan.

2. Kegunaan penulisan ini adalah:

a. Bagi penulis

Untuk bahan perbandingan antara teori yang telah didapat

selama di dalam perkuliahan dengan praktik yang ada di lapangan.

b. Bagi BMT Mandiri Getasan

Penulisan ini dapat dijadikan masukan lebih teliti dalam

strategi manajemen pemasaran.

c. Bagi STAIN Salatiga

Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan

menyusun penelitian yang sama di masa mendatang.

d. Bagi pembaca

Sebagai tambahan informasi, pengetahuan dan referensi

untuk dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca.

D. Peneliti Terdahulu

Manajemen Strategi pemasaran adalah menyediakan perencanaan

yang komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran

dan integrasi sebuah perusahaan serangkaian tindakan terpadu untuk

menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Selanjutnya dalam hal

ini penulis menemukan hal-hal yang hampir sama terkait dengan judul

yang penulis buat antara lain:

1. Peneliti Yulianti 2005 berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan

pada BMT Zam-Zam Kembangsari Tengaran” menyimpulkan bahwa

strategi pemasaran yang dijalankan yang dijelaskan suatu perusahaan

akan berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan tidak terkecuali

bagi pihak BMT Zam-Zam. Strategi pemasaran ditetapkan berdasarkan

segmentasi pasar yang telah dijalankan kemudian pemilihan pasar yang

sesuai dengan tujuan dan progam kegiatan yang telah ditetapkan.

2. Miyati (2006) dalam tesisnya yang berjudul “Strategi Marketing Bank

Syariah” (Studi Kasus Bank Tabungan Syariah Cabang Yogyakarta)

menunjukan bahwa BTN syariah mengalami kemajuan yang pesat

dibanding bank-bank lain. Bank Tabungan Negara yang mengeluarkan

beberapa produk yang di antaranya pembiyaan. Pembiyaan modal kerja

kontruksi dan UKM, prinsip sewa beli, prinsip peranan, dan prinsip

pinjaman.

3. Menurut Dwi Lestari 2005, dalam penulisan tugas akhirnya yang

berjudul “Strategi Pemasaran Jenis Simpanan di BMT Rama”

mengungkapkan tentang bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh BMT

Rama serta kendala-kendala yang dihadapi terhadap strategi yang telah

ditetapkan

4. Sesuai dengan hasil penelitian tugas akhir Nafiza Shopi tahun 2007

dengan judul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang

Ungaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk”

mengungkapkan segmentasi pasar dilayani, dilanjutkan dengan

menetapkan 4 p (produk, price, promotion, dan place) dalam prinsip

pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peneliti lain dengan

tema sejenis.

5. Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh

BMT Rukyat Salatiga dalam mengembangkan usahanya adalah dengan

cara: 1) strategi pemasaran, 2) daur hidup produk, 3) proses pemasaran,

4) sistem penghimpunan dana.

Dari hasil penelitian yang diungkapkan dari beberapa penulis di

atas, terdapat perbedaan dari peneliti yang di ungkapkan oleh penelit

Rahmat Yuli Setiawan tahun 2012, yang berjudul (Manajemen Strategi

Pemasaran) dengan peneliti lainnya yaitu: dalam penelitian manajemen

strategi pemasaran mengungkapkan tentang proses manajemen strategi

pemasaran yang digunakan adalah dengan menetapkan program visi, misi,

strategi marketing mix, dan manajemen strategi pemasaran segmentasi

pasar terlebih dahulu kemudian memilih pasar sasaran yang akan dilayani,

dilanjutan dengan menetapkan variabel-variabel dalam bauran pemasaran

yang mencakup 4 p (product, price, promotion, dan place) dalam prinsip

pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peniliti lain dengan tema

sejenis.

E. Metode Penelitian

1.Tipe Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan fakta saat ini dari suatu populasi yang berkaitan

dengan opini, kejadian atau prosedur secara sistematik dan akurat, serta

melukiskan keadaan karakteristik suatu populasi atau bidang tertentu,

2. Jenis data

Jenis data yang dipergunakan penulis untuk menyusun laporan ini

ada 2 (dua) yaitu:

a. Data primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitiaan (tanpa perantara) dengan menggunakan alat pengukuran

atau alat pengambilan langsung, data primer ini dapat berupa hasil

observasi.

b. Data Sekunder

Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yang

dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada (perpustakaan, buku-

buku ilmiah dan internet) yang pada umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung

yang akan penulis gunakan untuk menyusun laporan ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data

agar data yang diperoleh relevan dengan objek yang diteliti sebagai

berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

Merupakan suatu teknik pengamatan langsung pada objek

penelitian untuk mendapatkan suatu data. Di sini penulis langsung

mengamati praktik yang tejadi pada objek penelitiaan dengan

mencari kesesuaian antara keterangan yang penulis miliki dengan

praktik/ kegiatan sesungguhnya.

b. Wawancara (Interview)

Suatu teknik yang mengadakan tanya jawab langsung dengan

objek penelitian untuk mendapatkan suatu data.

c. Kepustakaan (literatur)

Suatu teknik pengumpulan data dengan mancari data dari

buku-buku yang berkaitan dengan obyek permasalahan penelitiaan.

4. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang didapatkan, penulis

menggunakan analisa data kualitatif dan deskriptif, di mana dalam

menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu,

disusun, dikelompokan berdasarkan teori agar diperoleh statemen.

F. Penegasan Istilah

Karena dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis memberi judul “

Manajemen Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Kab.

Semarang”. Maka dalam uraian istilah sebagai berikut :

1. Manajemen

adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan,

pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan

terhadap perkerjaan-perkerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur

pokok dalam suatu proyek (Muhammad, 2005: 178).

2. Strategi

Adalah pola fundamental dari tujuan-tujuan sekarang dan yang

terencana, penyebaran ide dan interaksi dari sebuah organisasi dan

pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lainnya (Simamora, 2000:

214).

3. Pemasaran

Adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain (ciptono, 1997 : 6).

4. Marketing Mix

Adalah kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,

struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi (Rismiati dan

Suratno, 2001 : 190).

G. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun sistematika sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakan masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan, peneliti terdahulu, metode penelitian, penegasan

istilah, sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang pengertian manajemen strategi

pemasaran diantaranya, Manajemen Strategi pemasaran, Strategi

Pemasaran, Manajemen pemasaran, Konsep Pemasaran, Strategi

Pemasaran, Jenis-Jenis Strategi Pemasaran, Marketing Mix, dan Unsur-

unsur Marketing Mix.

BAB III: LAPORAN OBJEK

Bab ini berisi tentang gambaran umum BMT Mandiri Getasan

sejarah berdirinya BMT Mandiri Getasan, dasar pendirian, beberapa

produk yang ditawarkan BMT Mandiri Getasan, struktur organisasi,

diskripsi kerja masing-masing bagian serta data-data diskriptif yang

membahas tentang manajemen strategi pemasaran BMT Mandiri Getasan.

BAB IV: ANALISIS

Bab ini membahas studi analis terhadap Manajemen Strategi

Pemasaran BMT Mandiri Getasan dan unsur-unsur manajemen BMT

mandiri Getasan.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Penutup, dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang

kesimpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Strategi Pemasaran

Manajemen strategi pemasaran dapat dipahami dari pengertian dua

istilah, yaitu manajemen dan strategi pemasaran. Secara sederhana,

manajemen dapat dipahami sebagai proses perencaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan terhadap segala sumber daya guna

mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif.

Menurut Guiltinan dan Paul 1990 :157- 160 Strategi pemasaran

adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran

pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan

lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

Dari pengertian manajemen dan strategi pemasaran di atas dapat

disimpulkan bahwa manajemen strategi pemasaran adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap strategi

pemasaran. Dengan demikian, dalam manajemen strategi pemasaran

terkandung makna perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan

terhadap kebijakan-kebijakan pemasaran yang meliputi bauran pemasaran,

biaya pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Fred R. David (2009) Manajemen strategi adalah seni dan ilmu

untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan

lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

Hunge dan Wheelen (2001) Manajemen strategi adalah serangkean

keputusan dan tidakan manajerian yang menentukan kinerja perusahaan

dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan

lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategi atau perencanaan

jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian.

Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang

dan ancaman lingkungan dengan melihat kekutan dan kelemahan

peruahaan.

Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeploitasi serta

menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda, untuk esok, perencanaan

jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren

dewasa ini untuk esok. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap

yaitu:

a. Tahap pertama dari proses manajemen strategi adalah formulasi strategi,

termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi menentukan

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

merumuskan alternative strategi dan memilih strategi tertentu yang akan

dilaksanakan.

b. Tahap kedua dari proses manajemen strategi adalah implementasi

strategi, sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi.

Implementasi strategi meliputi mengembangkan budaya yang

mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan

mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan

dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja

karyawan dengan kinerja organisasi.

c. Tahap Ketiga dari proses manajemen strategi evaluasi strategi adalah

tahap final dalam manajemen strategi yang meliputi meninjau ulang

faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi merupakan proses

manajemen yang peluang dan ancaman eksternal perusahaan, dasar

strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif

(David, 2006: 5-8).

B. Manajemen Pemasaran

Kotler (2009) Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan

dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta menyalurkan

gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi

sasaran- sasaran individu dan organisasi (kotler, 2002: 9).

Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam

perusahaan. Bagian pemasaran mempunyai tanggung jawab untuk

membantu manajemen puncak dalam menyeleksi satu atau lebih kelompok

pembeli yang akan dilayani organisasi dan mengkombinasikan

kemampuan organisasi untuk mempengaruhi konsumen ke dalam suatu

rangkaian kegiatan yang terkoordinir.

Menurut Basu Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen

Pemasaran Modern, mengemukakan definisi Manajemen Pemasaran

sebagai berikut :

Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk

mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk

mencapai tujuan organisasi (Swasta dan Irawan, 1999 : 8).

Selanjutnya definisi pemasaran menurut Philip Kotler dalam

bukunya Manajemen Pemasaran, Analisis, perencanaan dan Pengendalian

dengan alih bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, yaitu :

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial baik individu atau

kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan diinginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1999 : 8).

William J. Stanton dalam bukunya Prinsip-prinsip Pemasaran

dengan alih bahasa Sadu Sundaru, menyebutkan definisi pemasaran

sebagai berikut :

Dari definisi-definisi di atas dapat diambil beberapa hal penting

peran pemasaran, yaitu :

1. Proses manajemen pemasaran terdiri dari penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan. dan pengelolaan kemampuan perusahaan untuk

mempengaruhi (produk, harga, promosi dan distribusi).

2. Konsep produk sangat luas terdiri dari barang fisik, jasa, ide-ide.

3. Proses pemasaaran terdiri dari kegiatan pertukaran antara pihak-pihak

(pembeli dan penjual) yang berusaha untuk memuaskan tujuan

keduanya.

4. Konsep pemasaran menggambarkan proses penyebaran tanggung

jawab seluruh perusahaan, dan bukan hanya fungsi organisasi yang

terspesialisasi (Stanton, 1997 : 59).

Pemasaran mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya

merupakan aktivitas penjualan saja. Pemasaran telah didefinisikan

dalam berbagai cara yang berbeda dan oleh penulis yang berbeda. Jadi

yang paling penting dalam kegiatan pemasaran yaitu harus

berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara

memuaskan. Hal tersebut didasarkan pada konsep inti pemasaran

menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran

(Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian) dengan alih

bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, antara lain :

a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan

b. Produk

c. Nilai, biaya dan kepuasan

d. Pertukaran, transaksi dan hubungan

e. Pasar

f. Pemasaran dan pemasar (Kotler, 1999: 5)

Konsep ini digambar dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.

Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan

dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar,

namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia.

Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan

tersebut. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan suatu produk

yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.

Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.

b. Produk

Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang

dan jasa. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pentingnya suatu produk

fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat

Kebutuhan keinginan dan permintaan

produk Nilai biaya

dan kepusan

Pertukaran, transaksi dan hubungan

pasar Pemasaran dan pemasar

diberikan. Sebagai contoh kita tidak dapat membeli mobil untuk dilihat

saja, melainkan untuk jasa trasportasinya.

c. Nilai, biaya dan kepuasan

Konsep dasarnya adalah nilai konsumen, konsumen akan

membentuk suatu prakiran kemampuan setiap produk yang dapat

memenuhi kelompok kebutuhannya. Ia akan menentukan peringkat

produk, dari yang paling memenuhi sampai yang tidak memenuhi

kebutuhannya. Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan

total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi ia akan

mempertimbangkan nilai dan harga suatu produk sebelum menentukan

pilihan. Ia akan memilih produk memberikan nilai tertinggi untuk

harganya.

d. Pertukaran, transaksi dan hubungan

Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi

kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran

merupakan salah satu dari empat cara orang mendapatkan suatu produk.

Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang

diinginkan dari seseorang dengan cara menawarkan sesuatu sebagai

gantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar permintaan. Supaya terjadi

pertukaran, ada lima syarat yang harus dipenuhi :

1) Ada sekurang-kurangnya dua pihak.

2) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak

lainnya.

3) Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan

barang.

4) Masing-masing pihak bebas menerima atau menerima penawaran

yang ada.

5) Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia

berurusan dengan pihak lainnya.

Kalau lima syarat tersebut dipenuhi, ada kemungkinan terjadi

pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakan kedua

belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran yang saling

menguntungkan (atau minimal tidak merugikan). Jadi pertukaran sering

disebut “proses penciptaan nilai”, karena masing-masing pihak biasanya

lebih beruntung dari pada sebelum pertukaran.

Untuk menghasikan suatu pertukaran, pemasar menganalisis apa

yang masing-masing pihak harapkan untuk diperoleh dan diberikan.

Pemasar yang baik akan mencoba membangun suatu hubungan jangka

panjang, saling percaya “sama-sama menang” dengan para konsumen,

distributor, penyalur dan pemasoknya yang ia hargai. Hal ini dicapai

dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan.

e. Pasar

Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki

kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam

pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Jadi

besarnya pasar tergantung dari jumlah orang memiliki kebutuhannya,

punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan

sumber daya itu untuk ditukar, supaya dapat memenuhi kebutuhan

mereka.

Semua istilah pasar menunjukan tempat dimana penjual dan

pembeli berkumpul untuk menukar barang-barang mereka. Ahli

ekonomi menggunakan istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah

pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada suatu produk atau

kelas produk.

f. Pemasaran dan pemasar

Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep pemasaran.

Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar.

Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan

transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi keinginan dan

kebutuhan manusia. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran

dari pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua

adalah calon pembeli. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya

dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai, untuk itu

keefektifan mereka dipengaruhi oleh masing-masing pemasok mereka

dan juga faktor utama lingkungan (demografi, ekonomi, fiskal,

teknologi, politik, hukum, sosial dan budaya).

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan, bauran

pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya. Kemudian strategi bisnis

berfokus pada cara berkompetisi dalam suatu industri atau sub kelompok

strategis dan bagaimana mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat

fungsional, rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan

marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya) dirancang untuk

mengimplementasikan strategi korporasi dan bisnis agar perusahaan dapat

bersaing.

Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi dan distribusi

dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan “marketing mix” atau

bauran pemasaran. Marketing mix juga sering disebut 4P (Product, Price,

Promotion, and Placement) dalam pemasaran yang merupakan alat yang

dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen.

Menurut Catur E. Rismiati dan Ig. Bondan Suratno mengemukakan

bahwa : Marketing mix adalah kombinasi dari empat kegiatan perusahaan

yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,

struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi (Rismiati dan

Suratno, 2001 : 190).

Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler yang diterjemahkan

oleh Ancella Anitawati Hermawan dalam bukunya Manajemen

Pemasaran, Analisis, Perencanaan, implementasi dan Pengendalian (1998),

mengemukakan :

Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar

sasaran”.

Selanjutnya pengertian bauran pemasaran menurut William J.

Stanton yang diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto dalam bukunya Prinsip

Pemasaran (1996), adalah sebagai berikut :

Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan

kombinasi empat dasar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah

organisasi (Stanton, 1996: 45)

Bauran pemasaran yang khas mencakup produk tertentu,

ditawarkan dengan suatu harga, dengan promosi tertentu untuk

memberitahu konsumen potensial tentang produk itu, dan cara mencapai

tempat konsumen

Ada 4 komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran

yang terkenal dengan sebutan 4P yang dikemukakan oleh Buchari Alma

dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000), antara

lain sebagai berikut :

1. Product

2. Price

3. Place (distribution)

4. Promotion

1. Product

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk

dapat berupa barang dan jasa, jika tidak ada produk maka tidak ada

perpindahan hak milik dan tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing

lainnya dipakai untuk menunjang gerakan produk.

2. Price

Masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan

keberhasilan pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada

setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer

(pedagang eceran).

3. Place (Distribusi)

Sebelum produsen memasarkan produknya maka sudah ada

perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan dan sebagian

besar produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk membawa

produk mereka kepasar. Perantara pemasaran membentuk suatu saluran

pemasaran (disebut juga saluran perdagangan atau saluran distribusi).

4. Promotion

Yang termasuk didalam kombinasi promosi ini adalah kegiatan-

kegiatan periklanan, personal selling, promosi penjualan yang ke

semuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk meningkatkan penjualan

(Alma, 2000: 162).

D. Strategi Pemasaran.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan.

Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari

dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar.

Gregorius Chandra (2002) bahwa strategi pemasaran merupakan

rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari

berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk

atau lini produknya di pasar sasaran tertentu (Chandra, 2002 : 93).

Usmara (2003) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang

sangat penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya

tidak mudah dirumuskan dan dilaksanakan (Usmara, 2003 : 22).

Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan

tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran

suatu perusahaan. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah

serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah

kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada

masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai

tanggapan perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan

persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi

pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal

perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta

analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari

lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan

dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan

keadaan/ kondisi pada saat ini (Alma, 2004 : 199).

1. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Suatu aspek yang paling penting dalam melaksanakan segmentasi

pasar adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita harus

menghindarkan diri dari dimensi yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar

segmentasi yang dipakai haruslah dapat dilaksanakan. Dasar pelaksanaan

segmentasi umumnya dipergunakan segmentasi atas dasar demografis

(kependudukan) seperti umur, jenis kelamin, penghasilan daerah,

penghasilan keluarga dan sebagainya. Informasi kependudukan semacam

itu sangat mudah memperolehnya dan sangat berguna dalam hal promosi

dan distribusi. Setelah diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-

bagi ke dalam strategi yang mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut.

Menurut Sofyan Assaury bahwa strategi pemasaran secara umum

ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh

perusahaan yaitu :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar

(Undifferentiated marketing).

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated

marketing).

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar

(Undifferentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu

keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan

konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya

menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha

menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana

pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan

secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan

perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta

merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para

konsumen tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak

menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar

dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam

kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan

perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis.

Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga

menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi

persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper

competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya.

Akbatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya

usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin

tajamnya persaingan.

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated

marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa

kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi

perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk

yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain,

perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan

product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan

program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat

penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut.

Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk

mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap

produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan

dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan

perusahaan akan ebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan

lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi

pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan

posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total

penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya

produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat

kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi

untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya

investasi.

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya

dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan

sumberdaya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan produsen memilih

segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen

pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini

mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa

segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala

kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar. Keuntungan

penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan

memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar

tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai

pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan

pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari

segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan

memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi

dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara

tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk

perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah

perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung

pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena,

kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau

peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat

melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani pasar secara baik

dan efektif.

Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat

disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah

satu dari 3 strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2

tipe pengusaha yaitu :

1) Pengusaha yang mensegmentasikan pasar

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter.

Pengusaha dapat mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda

itu dan kemudian melayani pasar atau menerapkan strategi

pemasaran (marketing mix) yang berbeda pula sesuai dengan

perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam

strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda,

dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang

berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah

yang biasa disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau

“diffrentiated marketing”. Dalam hal ini pengusaha memberikan

perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan (marketing mix)

yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara ini lebih

menjamin adanya kemungkinan bahwa perusahaan dapat

memperoleh posisi persaingan yang lebih baik (competitive

advantage). Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat

memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan dengan

pesaing-pesaingnya.

2) Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar

Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada

dalam pasar yang dihadapinya itu, oleh karena itu biasanya disebut

sebagai pengusaha yang combiner. Pengusaha yang tidak

mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok

segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum

(masyarakat) yang sangat heterogen maka hal ini berarti dia

memperlakukan konsumen yang berbeda-beda itu dengan cara

atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan atau

marketing mix yang sama. Jadi dalam hal ini perusahaan

berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi

perlakuan terhadapnya juga sama. Tindakan semacam ini disebut

“undifferentiated marketing” atau “pemasaran serba sama

(Assaury, 2008 : 163).

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran umum

1. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Mandiri Getasan

Berasal dari adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakat

yang menginginkan perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat

yang pada tahun 1990-an di kuasai dari beberapa gelintir golongan

tertentu utamanya dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang

berbasis masyarakat banyak (ekonomi kerakyatan). Di samping itu

juga adanya pernyataan :

a. Terjadinya penyedotan dana dari daerah ke pusat oleh lembaga

keuangan (perbankan) yang telah ada.

b. Meskipun lembaga keuangan telah menjamur di mana-mana,

namun realisasinya masyarakat lapisan bawah tetap sulit

mengakses walau mereka rajin menabung.

c. Di sisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan

dengan bank adalah sama dengan riba yang di haramkan oleh

islam.

d. Disamping itu masih banyak masyarakat kecil yang belum

mengenal dan terbiasa dengan kegiatan perbankan.

Tuntutan tersebut kemudian dijawab oleh cendekiawan kita

yang ketika itu memimpin lembaga-lembaga umat, dengan konsep

inkubasi, pengembangan dan penguatan usaha mikro, kecil dan

menengah yang berbasis dalam lapisan bawah dengan mendirikan

YINBUK (Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), di mana sebagai

pelaksanaannya membentuk badan pekerja PINBUK (Pusat Inkubasi

Bisnis Usaha Kecil).

Konsep yang digunkan proses inkubasi, pengembangan dan

penguatan usaha mikro, kecil dan menengah adalah konsep yang

berdasarkan keyakinanan akan nilai-nilai religious yang telah berabad-

abad ada dalam masyarakat Indonesia, yaitu prinsip-prinsip yang

menekankan pada nilai keadilan, pemerataan dan kemakmuran

bersama dan mengusahakannya dengan cara-cara yang halah dan sah

secara umum. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, sebagai langkah

awal dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu, disingkat BMT dengan

menggunakan prinsip syariah dan memilih tempat beroperasinya

dengan masyarakat lapisan bawah.

BMT Mandiri Getasan didirikan pada tanggal 22 April 2002,

yang merupakan salah satu usaha dari koperasi karyawan “Mandiri”

(Kopkar Mandiri) yang berkantor pusat di Ungaran. Tujuan dari

koperasi karyawan “Mandiri” dalam usaha mendirikan BMT ini adalah

meningkatkan kesejahteraan pengelola BMT di Kabupaten Semarang.

Sedangkan tujuan dari BMT sendiri adalah meringankan beban

masyarakat dengan pinjaman dalam sistem bagi hasil.

2. Dasar Pendirian BMT Mandiri Getasan

Bentuk badan hukum BMT hingga saat ini merupakan sintesa

dari sekian alternatif badan hukum yang diakui di Indonesia hanya

tiga, Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

dan Koperasi. Dengan demikian pilihan legalitas yang logis bagi BMT

adalah koperasi yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU).

KSU dipilih sebagai badan hukum karena dianggap mendekati

jiwa BMT yang erat kaitannya dengan ekonomi rakyat yang

didominasi oleh umat Islam. Alasan karena KSU :

a. Dapat memberikan dasar legalitas simpan pinjam sebagai salah satu

kegiatan usaha

b. Mudah cara dan persyaratan

c. Batasan modal minimal yang disyaratkan mudah dijangkau oleh

pendirinya

d. Bersifat terbuka

Badan hukum dari BMT Mandiri adalah badan hukum koperasi

yaitu No.251/BH/KPK II .I/180.4/IV/2002. Yang disyahkan pada

tanggal 15 April 2002 .

3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan.

Bagan 3. 1

RAT

PENGURUS

Ketua : Andi Setiawan S, AMd

Sekertaris : Ahmad M.

Bendahara : Ir. Muh Fauzan

TEllER

PENGAWAS

1. Bambang Feriyanto, SE

2. Muhari, SAg

3. Drs. Nur Budiarto

Kepala Cabang Getasan Arif Nugroho, SH

MARKETING PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN

General Manajer

Diah Munfaati, S.E

MARKETING

Kepala Cabang Jambu Abdul Chalim, AMd

TELLER

Manajer Bisnis

MNZ Arifin, SAg

4. Deskripsi kerja

a. Rapat Anggota (RA)

Pertanggungjawaban pengurus atas kegiatan-kegiatan unit-unit

usaha yang dikembangkan BMT.

b. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.

Jumlah pengurus minimal tiga orang. Terdiri dari ketua, sekretaris,

dan bendahara. Anggota pengurus dipilih selama masa jabatan 3

tahun dan pada masa jabatan telah habis dipilih kembali. Tugas

atau pekerjaan pengurus adalah mengawasi, mengevaluasi dan

mengarahkan pelaksanaan pengelolaan BMT yang dijalankan oleh

pengelola agar tetap mengikuti kebijaksanaan dan keputusan yang

telah disetujui oleh rapat anggota.

c. Pengawas

BMT harus punya pengawas yang terdiri dari pengawas bidang

ekonomi dan pengawas bidang syariah. Pengawas bidang ekonomi

diadakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali mengenai hal kas,

surat berharga, alat perlengkapan, dan mengenai kebenaran

pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggaraan

organisasi. pengawasan bidang syariah mengawasi jalannya

operasional BMT agar sesuai dengan ketentuan syariah.

d. Manajer

Memimpin jalannya BMT sesuai dengan jalannya tujuan dan

kebijaksanaan umum yang telah digariskan dewan pengurus dan

telah disetujui oleh rapat anggota guna mencapai tujuan BMT.

e. Kabag Operasional

1) Bertanggung jawab terhadap berjalannya struktur kepegawaian

dan mekanismenya.

2) Bertanggung jawab terhadap penyajian informasi keuangan dan

analisisnya.

3) Membantu bagian pembiayaan dalam analisis pencairan kredit.

4) Mengatur dan mengawasi kehadiran dan prestasi pengelola.

5) Memberikan atau menunda persetujuan atas pemeriksaan tugas

bagian pembukuan.

6) Membuat surat rekomendasi pencairan uang untuk pembayaran

gaji akhir setiap bulan.

7) Memberi pertimbangan atas segala aktivitas yang berhubungan

dengan pengeluaran uang.

8) Menyusun RAB tahunan dan evaluasinya.

f. Bagian Adminitrasi

1) Memeriksa kelengkapan bukti transaksi, ketelitian dan ketetapan

perhitungan.

2) Memeriksa ketetapan posting dan keseimbangannya.

3) Menyusun daftar aktiva tetap dan aktiva lainnya secara berkala

dan menyeluruh.

4) Menyediakan rekening internal dan pelaporannya

5) Melakukan pembukuan pada akhir tutup buku pada setiap

harinya, mulai dari pengecekan jurnal yang dikerjakan oleh

kasir meneliti kecocokan tugas teller (transaksi harian)

penyususnan buku besar hingga neraca rugi laba.

6) Bertanggung jawab terhadap segala kekeliruan, selisih maupun

ketidakakuratan data akibat kesalahaan posting maupun

penjumlahan.

g. Bagian teller

1) Member penjelasan kepada para nasabah atas produk-produk

BMT.

2) Menerima permohonan pembiayaan.

3) Menerima bukti setoran tabungan dan angsuran.

4) Mencocokkan kartu validitas dengan slip pengambilan

tabungan.

5) Melakukan pengetikan atau penulisan terhadap buku tabungan

dan buku angsuran nasabah.

6) Melakukan back up manual dan komputerisasi setiap hari

terhadap angsuran maupun tabungan yang masuk melalui saldo

harian nasabah.

7) Melakuakan verifikasi berupa kode personal (PC) paraf dan

stempel validasi pada setiap transaksi.

8) Penyusunan transaksi teller.

9) Membuat dan menghitung bagi hasil tabungan pada akhir bulan.

10) Melakukan input bagi hasil kepada rekening nasabah hingga

selesai.

f. Bagian Pemasaran

1) Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja

tenaga lapangan.

2) Menyusun rancangan langkah-langkah sosialisasi dan

implementasinya.

3) Membantu tenaga lapangan dalam sosialisasi produk BMT,

penarikan tabungan dan penagihan angsuran.

4) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna

pembiyaan.

5) Menyusun laporan perkembangan pemasaran yang terdiri dari :

a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area

(pasar dan non pasar).

b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar.

g. Bagian Funding

1) Melakukan sosialisasi produk-produk BMT.

2) Melakukan penarikan tabungan dan tagihan angsuran untuk

nasabah pasar dan non pasar, baik dalam jam kerja maupun di

luar jam kerja.

3) Mencari dan menemukan penabung baru.

4) Membantu penabung dan peminjam dalam melakukan

penabungan maupn angsuran.

5) Membantu penabung pasar dalam mengambil tabungan dengan

prosedur yang telah ditentukan.

6) Membantu survai kelayakan pembiyaan kepada calon peminjam

dalam pasar.

7) Menyusun laporan perkembangan pemasaran terdiri dari:

a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area

(pasar dan non pasar).

b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar.

j. Bagian Lending

1) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna

pembiyaan.

2) Membuat keputusan realisasi kredit berdasarkan penilaian

bersama dengan komite pembiayaan.

3) Manyimpan segenap agunan yang ada dan menyusun prosedur

penggunaan agunan calon pengguna jasa (debitor).

4) Menyusun plafon pembiayaan minimal dan perkiraan nilai pasar

agunan colon pengguna jasa (debitor).

5) Menyusun laporan perkembangan pembiayaan yang terdiri dari :

a) Laporan pengajuan pembiyaan.

b) Laporan realisasi dan out sanding pembiyaan.

c) Laporan pembiyaan bermasalah dan perkembanganya.

d) Proyeksi pendapatan.

e) Rangkap total pembiayaan.

f) Rekap jenis pembiayaan.

5. Permodalan BMT Mandiri Getasan

Modal BMT berasal dari simpanan (simpok), simpanan

wajib (Simwa), modal pernyataan /simpanan pokok khusus

(simpoksus), dana cadangan, hibah dari pihak lain, dan dana

pinjaman. Dengan kata lain modal awal BMT mandiri Getasan

berasal dari anggota sendiri.

6. Produk- produk BMT Mandiri Getasan

a. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar)

Adalah merupakan simpanan suka rela yang dalam

penarikannya dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi

hasil keuntungan dihitung atas dasar saldo rata-rata harian dan

diberikan setiap bulan langsung menambah saldo Si RELA dengan

kadar keuntungan 35 : 65 ketentuan berikut:

1) Simpanan yang dapat ditambah dan diambil setiap saat.

2) Pembukaan rekening atas nama perorangan atau lembaga dengan

setoran awal Rp 10.000,00.

3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata harian dan

berikan setiap bulan dan langsung menambah saldo rekening Si

RELA.

4) Tidak terbebani adminitrasi bulanan.

5) Saldo minimal yang harus disisikan sebesar Rp 10.000,00.

b. SI QURBAN (Simpanan Suka Rela Qurban)

Adalah simpanan sukarela yang dikhususkan untuk

persiapan niat suci berqurban.

ketentuan:

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang

akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idhul Adha.

Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam

pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Dhulhijah.

c. SI RAYA (Simpanan Hari Raya)

Simpanan ini dapat diambil pada menjelang bulan

Ramadhan atau hari raya, yang memang dikhususkan simpanan hari

raya.

Ketentuan:

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang

akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri.

Syarat dan ketentuan seperti pada SIRELA kecuali dalam

pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Ramadhan.

d. SI SAFAR (Simpanan Safar)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang

akan mempersiapkan kebutuhan pada bulan Safar.

Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam

pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Safar.

e. SI HARUM (Simpanan Haji & Umroh)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang

akan mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji & umroh di Tanah

Suci.

f. SIMPEL (Simpanan Pelajar)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi para pelajar untuk

menggairahkan gemar menabung di kalangan pelajar.

Ketentuan:

Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam

pengambilan hanya bisa diambil pada saat tahun ajaran baru.

g. BAITUL MAAL (Zakat, Infak & Shodaqoh)

KJKS BMT MANDIRI siap menerima dan menyalurkan

dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Selanjutnya dana tersebut akan

disalurkan bagi yang berhak dalam bentuk kredit, sumbangan

masjid, bea siswa, dan bantuan sosial lainnya.

h. Simpanan Berjangka (SISUKA)

1) Simpanan yang hanya bisa diambil dan ditambahkan dalam

jangka waktu tertentu.

2) Setoran minimal Rp 1.000.000,00.

3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata dan diberikan

setiap bulan dan langsung ditransfer ke rekening SI RELA.

Nisbah Bagi Hasil antara penyimpan BMT

a. Jangka waktu 3 bulan 40 : 60

b. Jangka waktu 6 bulan 45 : 55

c. Jangka waktu 12 bulan 50 : 50

7. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan

a. Pembiayaan Mudhorobah (MDA)

Pembiyaan yang dilakukan untuk menambah modal usaha yang

diperuntukkan nasabah dan atas keuntungan yang diperoleh nasabah

disepakati pembagiannya antara nasabah dengan BMT Mandiri.

Modal yang dimanfaatkan nasabah ini dikembalikan sesuai dengan

jangka waktu yang disepakati.

b. Pembiayaan Musyarakah (MBA)

Pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai sebagai

modal yang diperuntukkan nasabah. Dan atas keuntungan yang

diperoleh nasabah disepakati untuk melakukan usahanya

dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

c. Pembiyaan Murobahah (BMA)

Pembiyaan yang diberikan untuk pembelian suatu barang

yang diperunt ukkan nasabah. Dan nasabah akan membayar secara

tepat pada waktu yang telah disepakati, dengan kesepakatan

pembagian margin/ keuntungan.

d. Bai Bisama Ajil (BBA)

Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota dengan

pembayaran angsuran senilai harga perolehan barang ditambah dengan

keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama.

Rumus Bagi Hasil Simpanan Setiap Bulannya

Saldo Harian Rata-Rata (SHR)= Saldo Akhir x Masa Endapan Tabungan

Bagi Hasil Anggota= SHR Anggota x Keuntungan Lembaga ∑SHR Anggota

B. Data Deskriptif

BMT Mandiri berdiri pada tahun 2002 hingga sampai sekarang ini

pada tahun 2012 masih menunjukan konsistensinya sebagai lembaga

keuangan mikro. Semakin berkembang dari tahun ke tahun sampai sudah

membuka cabang sendiri, itu artinya BMT Mandiri telah mengelola

lembaga dengan baik terutama dalam menerapkan sebuah manajemen

yang teratur dan disiplin. Salah satu kunci keberhasilan pengembangan

usaha mikro, termasuk BMT adalah pada aspek "Community based

business". Artinya bisnis yang dibangun dengan pendekatan

komunitas. Usaha-usaha di atas merupakan kegiatan-kegiatan BMT yang

berkaitan langsung dengan masalah keuangan. Selain kegiatan-kegiatan

tersebut, BMT juga bisa mengembangkan usaha di bidang sektor riil,

seperti kios telepon, kios benda pos, memperkenalkan teknologi maju

untuk peningkatan produktivitas hasil para nasabah, mendorong

tumbuhnya industri rumah tangga atau pengolahan hasil, mempersiapkan

jaringan perdagangan atau pemasaran masukan dan hasil produksi, serta

usaha lainnya yang layak, menguntungkan dalam jangka panjang dan tidak

mengganggu program jangka pendek. Usaha-usaha BMT, baik dalam

pengerahan dana masyarakat maupun dalam penyaluran dana masyarakat,

baik dalam sektor keuangan maupun dalam sektor riil, terangkum dalam

prinsip manajemen BMT.

Umumnya BMT didirikan dengan modal dari para pendiri,

misalnya komunitas masjid, pengusaha, pensiunan atau komunitas lainnya.

Untuk mendukung aspek marketing BMT harus mempunyai figure tokoh

masyarakat yang cukup "kredibel" dan mempunyai jaringan cukup luas.

Dari sinilah dimulai kegiatan marketing dari aspek pendanaan. Selanjutnya

BMT harus menyalurkan dana tersebut dengan amanah dan professional.

BMT harus dapat menerbitkan laporan usaha yang dapat diakses oleh para

penyimpan dana. Dan yang lebih penting lagi adalah menjaga moralitas

pegawai bahkan nasabahnya. Oleh karena itu, pembinaan pegawai dan

komunitas nasabah menjadi sebuah keharusan strategi. Manajemen

pemasaran BMT antara lain :

1. Promosi

2. Periklanan

3. Promosi penjualan

4. Publisitas

5. Penjualan pribadi

BAB IV

ANALISIS

A. Unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri

Getasan

Manajemen sebagai suatu sistem di dalamnya terdapa unsur-unsur

yang saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai

sasaran. Unsur satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. islam

memberikan dorongan pada umatnya untuk melihat sesuatu secara utuh.

erkait dengan manajemen yang dilakukan BMT MANDIRI GETASAN

manajemen sebagai suatu sistem, maka di dalamnya terdapat unsur-unsur

yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Perencanaan

BMT Mandiri Getasan melakukan kegiatan ini bertujuan untuk

menjaga konsistensi kearah pencapaian tujuan manajemen. BMT

mandiri Getasan melakukan pencapain dengan proses-proses sebagai

berikut:

a. Forcesting

Fungsi adanya forcasting bagi BMT Mandiri Getasan untuk

memperoleh sesuatu di masa yang akan datang dengan dasar

penafsiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas faktor

yang ada.

Bagi BMT Mandiri Getasan melakukan forcasting biasanya

dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan baik lingkunagan

sekitar maupun, lingkungan internal dan eksternal dalam rangka

perumusan kebijakan dasar.

b. Objektif

Tujuan BMT Mandiri Getasan untuk mencapai tujuan organisasi di

rumuskan dengan jelas berdasarkan realistis dan dapat di ketahui

oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi BMT Mandiri

Getasan, agar dapat berpartisipasi dengan penuh kesadaran adapun

tujuanya adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota nasabah.

2) Mengembangkan pringsip-pringsip yang berdasarkan syariah.

3) Melakukan penyususnan secara proposional.

c. Policies

Rencana kegiatan BMT Mandiri Getasan adapun tahab kegiatan ini

bagi BMT mandiri getasan :

1) Anggota nasabah

BMT Mandiri Getasan melayani para anggotanya seperti usaha

kecil, menengan, atas maupun anggota masyarakat umum

maupun pasar-pasar.

2) Daerah atau wilayah pelayanan

Daerah-daerah yang biasanya menjadi sasaran BMT biasanya

masyarakat umum, instansi ataupun pasar-pasar. Membuka

kantor cabang Seperti kantor cabang yang berada di Jambu

Ambarawa.

3) Jenis layanan yang dilkakukan BMT Mandiri Getasan

Jenis- jenis layanan yang diberikan BMT Mandiri Getasan

meliputi funding, SIRELA, SISAFAR, SISUQUR, dan lending

Al murobahah, Al Musyarokah, Bai Bitsaman Ajil dan lain-lain.

4) Sistem penyampaian produk BMT Mandiri Getasan

a) Jemput bola

b) Bersosialisasi ke masyarakat ataupun pasar dan

c) Instansi pemerintah

d) Pengorganisasian

2. Pengorganisasian

a. Struktur organisasi BMT Mandiri Getasan.

Bagan 4.1

b. Pengorganisasian adalah proses pedesainan organisasi dengan penentuan

struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, tegnologi

dan tugas organisasi. Pengorganisasian dalam koperasi BMT (KJKS)

merupakan pengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber

daya lainya yang dimiliki oleh koperasi BMT (KJKS) agar pelaksanaan

suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Oleh karena itu

unit-unit kerja dan hubungan-hubungan internal koperasi BMT (KJKS)

perlu dibentuk sehingga akan melahirkan suatu struktur organisasi. Ini

mengandung pengertian adanya susunan dan hubungan antara bagian-

bagian komponen dan posisi dalam suatu koperasi BMT (KJKS) serta

RAT

PENGURUS PENGAWAS (DPS)

CSO & PR

General Manajer

Teller

Akunting

Market

Funding

Marketing

Lending

Anggota Anggota Anggota anggota

bagaimana mengkoordinasi aktivitas anggota koperasi BMT (Sumiyanto,

2008: 65).

c. Diskripsi kerja

1) Badan Pengurus

Badan pengurus merupakan wakil dari anggota (pendirian) yang

berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT pengawasan

pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan. Badan

pengurus ini yang melakukan pertanggung jawaban terhadap manejer

umum (pengelola) dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota

Pendiri.

2) Badan penasehat

Anggota dari badan penasehat ini adalah ulama, ilmuan, dan bisa juga

birokrat. Mana, keterlibatan ulama dan ilmuan dapat memberikan

nuansa ruhiah sekaligus ilmiah dalam pengembangan BMT di masa

depan dengan berbagai bentuk kreasi dan inovasi yang bernuansa

islami.

3) Manajer umum

Kualifikasi dan jabatan ini adalah bahwa yang bersangkutan memiliki

jiwa kepemimpinan, memiliki visi sosial dan bisnis, bersifat proaktif,

menguasai ilmu manajemen, jujur, adil, amanah mempunyai pergaulan

yang luas dan mampu menjalin hubungan serta bertanggung jawab.

Sedangkan tugas dan wewenangnya merumuskan dan menetapkan

program BMT, serta membuat kebijakan khusus yang bersumber dari

kebijakan umum pengurus, dan dalam operasionalia, memimpin dan

mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh sifatnya. Di samping itu,

manajer umum harus melakukan jalinan dan jarinagan kerja pada pihak

eksternal baik pemerintah maupun swasta. Manajer umum tentunya

secara hirarki bertanggung jawab kepada badan pengurus (Yunus,

2009 123-124).

4) manajer bidang baitul tamwil

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang baitul maal adalah

bahwa ia harus memiliki visi bisnis, kemampuan analisis yang tajam,

menguasai ilmu manajemen, memiliki jiwa wirausaha, memiliki sikap

kehati-hatian dan pengetahuan psikologis serta kreatif, proaktif dan

dinamis yang ditunjang oleh sifat jujur, adil dan amanah (yunus, 2009:

124-126).

5) manajer bidang pengembangan usaha riil

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang pengembangan

usaha riil ini adalah bahwa ia harus memiliki jiwa entrepreneurship,

memiliki visi dan analisis bisnis yang tajam, mampu menangkap

peluang, produktif, kreatif, dan dinamis serta memiliki, kejujuran, adil,

dan amanah.

Ada berbagai macam strategi yang dapat dikembangkan dari

perencanaan strategi dan dapat diterapkan untuk KJKS BMT Mandiri

getasan salah satunya. Namun pemanfaatanya harus mengacu pada

kondisi KJKS BMT Mandiri Getasan, baik keunggulan maupun

kelemahan artinya bisa satu strategi yang akan dipilih itu baik buat

sebuah KJKS BMT Mandiri Getasan.

3. Pengawasan

Kelancaran BMT adalah kepentingan utama bagi manajer puncak. Melalui

pengawasan para manajer dapat memastikan tercapai atau tidaknya

harapan bagi para karyawan maupun anggota, pengawasan juga dapat

membantu mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan demikian

pengawasan meliputi segala aktivitas yang dilakukan oleh BMT Mandiri

Getasan dari penelitian, pengamatan, dan pengukuran terhadap jalanya

operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, penafsiran dan

perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta, melakukan

tindakan koreksi penyimpangan, dan perbandingan hasil (output) yang

dicapai dengan masukan (input) yang digunakan.

a. Proses pengawasan

1) Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan

2) Pengukuran dan pengamatan terhadap jalanya operasi berdasarkan

rencana yang telah ditetapkan

3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang

diminta

4) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan

5) Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang

digunakan.

b. Sistem informasi manajemen

Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus di

susun dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan

mudah di gunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan

tepat.

c. Program Audit Internal.

Program audit internal ini harus terus berlanjut, artinya harus dilakukan

secara terus menurus. Pada dasarnya audit internal malakukan dua pola

pemeriksaan yaitu pemeriksaan pasis melalui pemantauan laporan- laporan

yang ada dan pemeriksaan aktif melalui penyelenggaraan kegiatan audit di

tempat bagian-bagian tertentu bank tertentu. Tanggung jawab internal

audit adalah besar, untuk memberikan para nasabah, tentang kebijakan

proteksi kepentingan mereka. Program audit internal yang ketat

marupakan salah satu alat utama yang memberikan keyakinan ini

(Muhammad, 2005 : 213-216).

B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan

1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi

Setiap lembaga organisasi pasti mempunyai visi, misi dan tujuan. Visi,

misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh

organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi

akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-

ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi,

misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis

seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh

sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi

bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan

skala menengah dan atas.

Adapun Visi, Misi BMT Mandiri Getasan:

a. Visi BMT Mandiri Getasan:

Menjadi lembaga keuangan islam yang mempunyai peran yang

strategis, dalam mengembangkan ekonomi umat.

b. Misi BMT Mandiri Getasan:

Menjadi BMT yang sehat, berkembang dan professional dengan mutu

pelayanan yang baik, resiko usaha minimal dan pengembalian yang

maksima hasil interview dengan manajer BMT Mandiri Getasan

(Diah, 2012).

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami

lingkungan oraganisasi sehingga manajemen yang ada di dalam BMT

Mandiri Getasan akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap

setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan

merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai

pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan salah satunya dengan

melihat faktor-faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor interna BMT Mandiri Getasan.

Laporan keuangan BMT Mandiri Getasan, dari sisi pendapatan di

bidang produk funding maupun lending mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena kepercayaan

masyarakat terhadap BMT Mandiri Getsan yang mempercayakan

penyimpanan tabungan maupun peminjaman kepada BMT Mandiri

Getasan. perusahaan memperluas strategi pemasaran dengan

memberikan kekeluasaan kepada anggota nasabah untu memilih jenis

produk yang ditawarkan oleh BMT Mandiri Getasan baik funding

maupun lending pembiayaan di berbagai pihak anggota nasabah.

Seperti yang diketahui bahwa berbagai produk BMT Mandiri Getasan

telah banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar. Secara ke seluruhan

kondisi BMT Mandiri Getasan, meskipun sudah berada dalam

keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas

pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat

dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan

dari tahun ke tahun, tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat

menandakan internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana

yang mengangur. Kemudian dari segi pengendalian internal pun

tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat membuka

kantor cabang sendiri, ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di

bidang aktivitas pembiayaan.

b. Faktor eksternal BMT Mandiri Getasan.

Agar memudahkan peneliti, maka penulis menggunakan analisis

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness

(kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman).

a. Kekuatan (S)

1) Produk yang ditawarkan sangat bervariasi.

2) Pegawai yang berkerja adalah pegawai yang professional .

3) Adanya pengawasan terhadap operasional kinerja pada BMT

Mandiri Getasan.

b. Kelemahan (W)

1) Pelayanan produk masih bersifat manual dan kurangnya teknologi.

2) Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang ini.

3) Belum meratanya penyebaran kantor cabang BMT Mandiri

getasan.

4) Image yang terbentuk dimasyarakat adalah lembaga keuangan yang

diperuntuhkan hanya untuk orang islam.

c. Peluang (O)

1) Pertumbuhan yang sangat cepat dengan membangun lembaga

keuangan mikro (BMT) di daerah getasan.

2) Tidak di khususkan bagi orang islam saja.

3) Masyarakat sebagian besar adalah orang islam di daerah getasan.

4) Peluang yang besar untuk penerapan teknologi–tegnologi baru

dengan perkembangan IT.

d. Ancaman (T)

1) Pesaing mempunyai tegnologi canggih.

2) Banyaknya produk yang di tawarkan oleh lembaga keuangan lain

yang bervariasi.

3) Kekuatan nasabah untuk memilih lembaga keuangan cukup tinggi.

4) Banyaknya lembaga keuangan yang ada di daerah Getasan.

Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan

internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan

lingkungan internal berada di dalam perusahaan Lingkungan eksternal:

Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)

Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum

Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength)

dan kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di

dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya

perusahaan dan sumber daya.

3. Strategi- strategi BMT mandiri Getasan

strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna

mencapai tujuan perusahaan. strategi ini meliputi pengembangan visi,

misi bisnis BMT Mandiri Getasan:

a. Menambah kantor cabang baru bagi BMT Mandiri Getasan untuk

mempertahankan dan meninggkatkan variasi produk dengan

penerapan teknologi-teknologi terbaru.

b. Memperkuat image dimasyarakat dengan menekankan pringsip

ekonomi syaraiah.

c. Meninkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan

menyuguhkan pelayanan yang professional.

d. Menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan mikro ataupun

perbankan baik lembaga keuangan syariah ataupun non syaraiah.

e. Melakukan sosialisasi kemasyarakat, pasar, ataupun instansi

pemerintah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya

f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang

berkompeten di bidang ekonomi syariah.

g. Mempetahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syaraiah.

h. Melakukan strategi promosi yang lebih gencar di wilayah-wilayah

untuk meningkatkan pangsa pasar.

4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan

a. Dari segi produk yang ditawarkan

Penghimpunan dana yang memberikan rasa aman akibat dari

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja lembaga BMT Mandiri

Getasan dengan cara terus menerus mensosialisasikan lembaga BMT ini

ke masyarakat luas sehingga akan terbentuk Brand Image yang kuat di

dalam benak mereka.

b. Dari segi pendanaan

Pengunaan dana dengan memberikan pembiayaan usaha bagi pelaku

usaha UKM produktif seperti pedagang kecil di pasar, industri rumah,

para petani untuk membeli pupuk atau peralatan, peternak ikan dan

unggas serta hewan yang halal, usaha percetakan, reklame, advertising,

pengusaha di bidang pendidikan dan pelatihan (kursus), kontraktor,

pemborong untuk property, konstruksi, pelaku usaha pengiriman barang

(cargo), pengusaha rumah makan.

Penggunaan dana dengan menyalurkan pembiayaan bagi nasabah

konsumtif (dengan akad Bai Bitsaman Ajil, Musyarokah, murobahah,

atau Mudhorobah), seperti para PNS, Wirausaha dan karyawan swasta

yang dianalisa akan rutin mengangsur pinjaman.

5. Usaha-usaha dalam menetapkan strategi yang dilakukan oleh BMT

Mandiri Getasan ada beberapa tingkatan yaitu:

a. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)

Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan

mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana

sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.

Strategi koperasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang

yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi

keuangan secara langsung.

b. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)

Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business

Unit-SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer

tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan

memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis

yang ada.

Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh

strategi korporasi.

c. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)

Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi

korporasi dan strategi bisnis.

Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi

pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan

pengembangan (R&D)

Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep

mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban

bagaimana cara menerapkannya (Fetikabisnis.blogspot.com)

6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Funding Maupun Lending.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai lembaga keuangan

syariah yang menampung dana dari masyarakat dan kemudian di

investasikan atau produktifkan kepada masyarakat ataupun anggota

nasabah diperlukan usaha-usaha pemasaran atau marketing agar mau dan

minat menginvestasikan dananya atau juga melakukan pembiayaan di

BMT Mandiri Getasan, Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan

Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT Mandiri mempunyai

strategi pemasaran yang biasanya di lakukan di masyarakat umum,

pasar-pasar, maupun instansi pemerintah dengan cara pemasaran

tersendiri yaitu sebagai berikut.

a. Bagian marketing

Bagian marketing BMT Mandiri Getasan menjalankan tugas lapangan

baik funding maupun lending sesuai dengang target kinerja yang telah

ditentukan. Target marketing ini biasanya 125 orang yang dilayani

setiap harinya, apabila tidak mencapai target tidak ada sangsi untuk

marketing BMT mandiri Getasan, apabila marketing dapat memenuhi

target atau lebih maka akan mendapatkan bonus yang disediakan oleh

BMT Mandiri. adapun strategi-strategi yang dilakakan oleh BMT

Mandiri Getasan biasanya beroperasi ke masyarakat umum, pasar-

pasar, atau instansi pemerintah yang di lakukan oleh marketing BMT

Mandiri Getasan adalah sebagai berikut:

1) Meluruskan niat

Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT Mandiri Getasan

sebelum memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat

dengan selalu menyebut nama allah dan selalu mendekatkan

tindakan dengan visi, misi BMT yang telah di tetapkan, dilandasi

keyakinan bahwa memasarkan produk BMT juga merupakan salah

satu bagian penting dari serangkaian perjuangan menegakan

hukum allah dan dakwah menuju jalan yang benar dengan berusaha

semaksimal mungkin dalam memasarkan produk BMT Mandiri

Getasan dan pantang menyerah menghadapi segala tantangan

karena pertolongan Allah pasti akan datang

2) Sistem jemput bola

Sama seperti BMT lainnya, BMT Mandiri Getasan juga

menggunakan sistem jemput bola yaitu petugas langsung

mendatangi nasabah di rumah-rumah pasar-pasar atau ditempat

mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam menjelaskan

dan memasarkan produk BMT Mandiri kepada calon nasabah

Seluruh karyawan di BMT Mandiri Getasan bisa difungsikan

sebagai karyawan dengan control utama adalah manajer marketing,

yang bertujuan selain membantu marketing BMT, supaya seluruh

pegawai BMT Mandiri bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai

BMT Mandiri Getasan hasi interview dari BMT Mandir Getasan

salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012).

3) Sosialisasi

Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT

Mandiri menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin

kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak,

sepanjang tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak

awal ditetapkan sebagai landasan utama BMT. Dan terus menjalin

silaturrahim dengan mitra lama hasi interview dari BMT Mandir

Getasan salah satu bagian marketing (Heri, 2012).

Media yang sering digunakan menggunakan brosur dan

pengajian. Dalam memasarkan produk, BMT Mandiri lebih sering

menggunakan brosur, pengajian majelis ta’lim, door to door

(langsung mendatangi tempat usaha) dan sponsor utama kegiatan

sosial. Karena selain bersedekah secara tidak langsung kita

memasarkan nama BMT Mandiri dengan mengenalkan produk

BMT lebih dekat pada masyarakat, lebih efisien, menghemat biaya

pemasaran dan yang lebih penting lagi harta dapat difungsi alihkan

sebagaimana sosial bukan untuk biaya pemasaran saja dan

diberikan kepada yang berhak mendapatkannya hasi interview dari

BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin,

2012).

b. Bagian pembiayaan

Bagian pembiayaan yang ada di BMT Mandiri Getasan dilakukan

oleg marketing dan kabag. Pembiayaan. Kabag. pembiyaan juga

menjalankan pencapaian target- target pembiayaan dari kantor pusat

maupun kantor cabang, target yang harus di penuhi 50-60 perbulan.

Apabila tidak memenuh target yang telah ditetapkan oleh BMT

Mandiri Getasan seperti halnya dengan marketing tidak dikenakan

sangsi atupun pengurangang gaji dan sebaliknya apabila mencapai

target atau lebih akan diberikan bonus yang telah disiapkan oleh BMT

Mandiri Getasan, strategi-strategi yang dilakukan tidak jauh berbeda

dengan marketing ,hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah

satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012).

Adapun cara penghitungan pembiyaan BMT Manadiri Getasan.

Contoh perhitungan pembiyaan missal:

Seorang nasabah mengajukan pembiyaan sebesar Rp 10.000,000 yang

akan digunakan untuk modal usaha yang akan di angsur selama 10

bulan dengan Jumlah Angsuran Rp 1. 250.000 tiap bulanya.

Contoh perhitungan:

Pinjaman = Rp 10.000.00

ADM = Rp 6.200

Anggsuran= 1.250.000 x 10 bulan

Rincian 1.000.000 Angsuran Pokok (AP)

50.000 Cadangan Resiko (CR)

200.000 Bagi Hasil (BH)

hasi interview dari salah satu karyawan dari BMT Mandir Getasan

salah satu bagaian marketing (Heri, 2012).

7. Strategi pemasaran produk simpanan.

Dalam memasarkan produk simpanan, ada beberapa strategi yang dapat

diterapkan KJKS BMT, antara lain:

a. Penetapan target dan intensifnya. dalam hal ini harus ditetapkan berapa

target funding (nominal per-produk dan simpanan dan jumlah

custumer) adapun target pembiyaan yang dilakukan BMT Mandiri

Getasan Sekitar 50-60 orang atau dengan jumlah nominal sebesar Rp

300.000.000 sedangkan funding 120 orang yang dilayani setiap

harinya dengan jumlah nominal sebesar Rp 12.500.000 Yang akan

dihimpun hingga target per-individu market agar jelas arah kebijakan

Funding maupun lending-nya. Dengan demikian harus diformulasikan

pola intensif untuk funding yang adil (fair) dan trasparan. Ini agar

market termotivasi untuk melakukan kinerja yang maksimal hasi

interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin

(Arifin, 2012).

b. Melakukan inovasi pendanaan.

c. Pencitraan (bran image). Mewujudkan bahwa KJKS BMT Mandiri

Getasan dikelola secara profisional (baik SDM, pembukuan, dan

pelayanan).

d. Keunggulan produk. Misalnya; bagi hasil simpanan bersaing dengan

lembaga lain, minimal sama. Dari segi pelayanan, prosedur pembiyaan

dan simpanan aman, mudah dan professional.

e. Transparasi dan akuntabilitas. Membuktikan bahwa simpanan anggota

aman dan pengelola bersikap amanah.

f. Eskpansi pendanaan. membuka diri menggelang kerja sama dan

proaktif (sehingga memungkinkan mendapat dana-dana dari lembaga

lain).

8. Strategi pemasaran produk funding

a. Promosi atau iklan. Ini dapat dilakuakan dengan mengirim surat-surat

baik berisi informasi, laporan perkembangan, permohonan modal, dan

lain-lain. Atau mengucapkan selamat pada tokoh-tokoh, pengusaha

muslim, penyebaran brosur dan formulir simpanan. Menempelkan

informasi KJKS BMT di tempat strategis seperti masjid, pasar, lembaga

islam dan lainya.

b. Pendekatan. Ini dapat dilakukan dengan, aktif mengadakan pertemuan

dan pengajian yang menghimpun potensi umat islam, menyebarkan

opini tentang ekonomi syariah, zakat dan haramnya riba, presentasi di

setaip waktu dan kesempatan dikalangan umat islam (masyarakat

umum, pedagang, pengusaha, tokoh, birokrat, dan lain-lain),

pendekatan langsung ke calon anggota potensial.

c. Menjalin kerja sama. Ini dapat dilakukan dengan, membuat proposal-

proposal kerja sama dengan lembaga terkait lain seperti BAZDA dan

pemda, melakukan penjajagan dengan pihak perbankan untuk

melakukan execukuting atau channeling pembiayaan.

9. Manfaat Manajemen Strategi pemasaran

a. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

b. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik

dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang

lebih besar.

c. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat

memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di

dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat

mempertinggi motivasi kerja mereka.

Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi

lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan

(http://en.wikipedia.org).

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Manajemen Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusan-

keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran

dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

persaingan.

Strategi Pemasaran yang digunakan oleh BMT mandiri Getasan:

1. Meluruskan niat.

Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT Mandiri Getasan sebelum

memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat dengan selalu

menyebut nama allah dan selalu mendekatkan tindakan dengan visi, misi

BMT Mandiri Getasan.

2. Sistem jemput bola.

Sama seperti BMT lainnya, BMT Mandiri Getasan juga menggunakan

sistem jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-

rumah, pasar-pasar atau ditempat mereka berusaha.

3. Sosialisasi.

Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Mandiri

menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama

B. SARAN

1. KJKS BMT Mandiri Getasan hendaklah selalu bernuansa islami dan

mengikutkan karyawan dalam pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan

kualitas SDI.

2. Pengetahuan manajemen strategi pemasaran dalam bisnis hendaklah perlu

diasah lagi. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme BMT.

3. Strategi pemasaran hendaklah perlu diperhatikan lagi dan dikembangkan

untuk mensosialisasikan produk-produk BMT di luar masyarakat di mana

BMT itu berada. Guna mengembangkan BMT maka upaya-upaya

meningkatkan teknik pemasaran perlu dilakakan, untuk memperkenalkan

eksistensi BMT di tengah-tengah masyarakat.