Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

32
MANAJEMEN RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK PRODUK LAYANAN : PELAYANAN STATISTIK TERPADU (PST) Disusun untuk Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Nilai dan Risiko Teknologi Informasi (IF 5142) Dosen: Dr. Ir. Ing. Suhardi, MT., MM., ERMCP. Oleh : Novianto Budi Kurniawan NIM. 23512176 MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA (STEI) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

description

Manajemen Risiko Manajemen Risiko

Transcript of Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

Page 1: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

MANAJEMEN RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI

STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK

PRODUK LAYANAN : PELAYANAN STATISTIK TERPADU (PST)

Disusun untuk Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah Nilai dan Risiko Teknologi Informasi (IF 5142)

Dosen: Dr. Ir. Ing. Suhardi, MT., MM., ERMCP.

Oleh :

Novianto Budi Kurniawan NIM. 23512176

MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA (STEI)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

Page 2: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 1

ABSTRAKSI

Pelayanan Statistik Terpadu (PST) merupakan program layanan statistik

yang menjadi prioritas utama BPS dan menjadi domain dari program percepatan

(Quick Wins) untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta kualitas

pendiseminasian data dan informasi statistik. Dalam rangka mewujudkan kualitas

pelayanan statistik yang prima, BPS mengimplementasikan Teknologi Informasi

(TI) melalui sistem Pelayanan Statistik Terpadu untuk meningkatkan kepuasan

pengguna data terhadap data dan layanan statistik BPS. Implementasi sumber

daya TI selain dapat dipandang sebagai aset organisasi yang perlu dijaga dan

dilindungi juga mengandung risiko bisnis bagi organisasi tersebut. Kehadiran TI

selain dapat membantu organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi juga

menghadirkan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Oleh karenanya diperlukan

suatu manajemen risiko TI bagi organisasi. Paper ini akan membahas mengenai

peranan dan nilai TI pada organisasi BPS serta proses manajemen risiko TI yang

mungkin timbul karena penggunaan sumber daya TI tersebut.

Keyword : Pelayanan Statistik Terpadu, Sumber Daya TI, Nilai TI, Manajemen

Risiko TI, Badan Pusat Statistik, ISO 31000.

Page 3: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 2

I. PENDAHULUAN

1.1. Profil Instansi

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian

(LPNK) yang bertanggung jawab didalam penyediaan data statistik dasar dan

sektoral seperti diatur didalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang

Statistik. BPS mempunyai tugas dan peranan sebagai penyedia data dan informasi

statistik yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan

bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan

rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan,

melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan,

diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan

efektif [1]. Proses penyediaan data dan informasi statistik yang dihasilkan BPS

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang disebarluaskan

melalui berbagai media dengan berbagai cara agar pemanfaatannya bisa

menjangkau secara luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Badan Pusat Statistik memiliki peran yang sangat vital dalam menyediakan

kebutuhan data dan informasi statistik bagi pemerintah dan masyarakat. Data dan

informasi statistik yang dihasilkan BPS digunakan sebagai bahan rujukan untuk

menyusun perencanaan, melakukan evaluasi, membuat keputusan, dan

memformulasikan kebijakan [2] [3]. Tuntutan pemerintah dan masyarakat

terhadap ketersediaan data serta informasi statistik yang beragam dan berkualitas

semakin hari semakin meningkat. Pengguna data menginginkan data bisa tersedia

lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper), lebih mudah diperoleh (easier), dan

lebih berkualitas (better) [3]. Keinginan pemerintah dan masyarakat terhadap data

berkualitas, mengisyaratkan bahwa BPS harus mampu menyajikan data dan

informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan, dan tepat waktu melalui proses

kerja yang sistematis dan berkelanjutan. Oleh sebab itu sejak tahun 2011, BPS

melakukan Reformasi Birokrasi untuk melakukan pembaharuan dan perubahan

Page 4: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 3

yang mendasar terhadap sistem penyelenggaraan kegiatan perstatistikan nasional

sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna data [1] [3].

1.2. Visi dan Misi BPS

Visi BPS 2010-2014 dibangun dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan

kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi melalui landasan

pemikiran yang proaktif [1]. Visi BPS selaku Pelopor Data Statistik Terpercaya

Untuk Semua menuntut BPS untuk dapat bekerja secara professional, integritas

dan amanah demi mewujudkan perstatistikan nasional yang handal dan

terpercaya. Dengan visi tersebut, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan

informasi statistik menjadi semakin penting, sehingga dapat dipercaya oleh semua

pihak. Berdasarkan visi BPS tersebut, maka misi BPS dalam rangka

pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) mencakup:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik

untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien;

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan

Indonesia;

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi,

pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap

penyelenggaraan statistik;

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak;

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik

yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka SSN yang

efektif dan efisien.

1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis BPS

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS

untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun

regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standardisasi

dalam penyelenggaraan statistik. Penetapan tujuan dan sasaran strategis

Page 5: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 4

digunakan sebagai panduan bagi BPS untuk mencapai visi dan misi BPS serta

meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan statistik, dimana tujuan

strategis ini akan bersinergi dalam penyediaan data dan informasi statistik yang

berkualitas [1]. Tujuan dan sasaran strategis BPS adalah sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang

Berkualitas

Tujuan 2 : Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN

yang Andal, Efektif, dan Efisien

Tujuan 3 : Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Sarana Kerja

Tujuan 4 : Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan

1.4. Peningkatan Kualitas Data

Peningkatan kualitas data menjadi salah satu tujuan strategis yang akan dicapai

BPS dalam mendukung strategi dan arah kebijakan nasional [1]. Sejalan dengan

strategi dan arah kebijakan BPS, selama lima tahun ke depan BPS perlu

mengupayakan reformasi dan perubahan terhadap pembangunan kegiatan statistik

secara menyeluruh [1] [2] [3]. Proses peningkatan kualitas data ini, pada

gilirannya akan dicerminkan oleh berkurangnya timelines penyajian data,

meningkatkan kualitas penyajian, meningkatkan pelayanan publik dan

memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data dan

informasi statistik. Untuk mencapai target peningkatan kualitas data statistik dan

peningkatan pelayanan publik tersebut, maka BPS menetapkan produk/layanan

statistik BPS yang berorientasi kepada peningkatan kualitas pelayanan publik.

1.5. Produk/Layanan BPS

BPS memiliki beberapa produk dan layanan statistik yang digunakan untuk

menunjang peningkatan kualitas pelayanan publik (pengguna data). Untuk

membangun kepercayaan dan kepuasan pengguna data, sejak tahun 2011 BPS

melakukan suatu program percepatan (Quick Wins) terhadap produk BPS yang

dapat menyentuh kebutuhan para pengguna data tersebut [2] [3] [4]. Program

Page 6: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 5

percepatan ini dirancang untuk meningkatkan nilai, manfaat serta kepentingan

produk dan layanan statistik BPS dimata pengguna data sehingga berdampak

langsung pada peningkatan public value BPS.

Program Quick Wins [3] ini dipilih dengan memperhatikan produk statistik yang

memiliki daya ungkit (leverage) tinggi, inovatif, dan merupakan terobosan yang

terkait dengan produk utama (core business) BPS. Untuk menjawab tantangan

tersebut, BPS menetapkan tiga program Quick Wins yaitu:

(1) Penyempurnaan Pelayanan Statistik, melalui penyempurnaan tampilan

dan fasilitas website BPS, diantaranya dengan membuat Tabel Dinamis

(2) Pelayanan Statistik Terpadu (PST), dengan cara memberikan pelayanan

kepada pengguna data melalui pelayanan satu pintu.

(3) Advanced Release Calendar (ARC), yaitu menyediakan informasi jadwal

terbit publikasi statistik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan)

yang dipublikasikan melalui website supaya pengguna data mendapat

kepastian waktu publish data, informasi dan publikasi statistik.

Tabel 1.1. Daftar Produk/Layanan Statistik BPS

No Indikator Kinerja (Public Value)

Produk/Layanan Statistik Deskripsi

(1) (2) (3) (4) 1 Tersedianya

Layanan Statistik Terpadu

1. Pelayanan Statistik Terpadu (PST)

PST merupakan pengembangan layanan statistik secara terpadu (satu pintu), meliputi : sistem aplikasi buku tamu, sistem aplikasi digital library, sistem aplikasi perpustakaan tercetak, dan sistem aplikasi perpustakaan online, layanan data mikro, konsultasi dan rekomendasi statistik.

2 Tercapainya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik

3 Tersedianya layanan akses data dan informasi statistik secara online 24 jam

2. Tabel Dinamis (Website) Tabel dinamis merupakan pengembangan dari content website BPS yang memberikan fasilitas kepada pengguna data untuk mengakses tabel data statistik secara dinamins sesuai dengan keinginan pengguna data sendiri

4 Tersedianya informasi Ketepatan Waktu Publikasi

3. Advanced Release Calendar (ARC)

ARC menyediakan informasi jadwal terbit publikasi statistik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan) yang dipublikasikan melalui website supaya pengguna data mendapat kepastian waktu untuk mendapatkan data, informasi dan publikasi statistik

Page 7: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 6

Tabel 1.1. memperlihatkan daftar produk/layanan statistik BPS yang termasuk

dalam program Quick Wins yang dapat menunjang pencapaian indikator kinerja

(public value) BPS. Pembahasan selanjutnya akan difokuskan hanya pada 1 (satu)

produk/layanan statistik BPS saja, yaitu Pelayanan Statistik terpadu. Rincian

capability dan IT resources yang digunakan pada produk/layanan PST tersebut

dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. IT Resources-Capability-Public Value dari PST

No Indikator Kinerja

(Public Value)

Produk/Layanan Statistik IT Resources Capabilities Keterangan Public

Value

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tersedianya

Layanan Statistik Terpadu

Pelayanan Statistik Terpadu

(PST)

Integrated Statistical Services System ! Aplikasi PST ! Hardware ! Software ! Data/Informasi ! SDM

Communication

Kemudahan pengguna untuk mengakses publikasi statistik, baik tercetak maupun digital

2 Tercapainya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik

Operational

Kepuasan pengguna dari sisi pelayanan statistik satu atap secara terintegrasi

1.5. Identifikasi Indikator Kinerja (Public Value)

Dalam rangka peningkatan kualitas Pelayanan Statistik Terpadu, BPS menetapkan

indikator kinerja PST berdasarkan Rencana Strategis BPS Tahun 2010 – 2014

yang disempurnakan melalui Rencana Kinerja Tahunan BPS Tahun Anggaran

2013 [4]. Tabel 1.3 dan Tabel 1.4. memperlihatkan daftar indikator kinerja utama

(public value) BPS menurut sasaran strategis dan ukuran penilaian indikator

kinerja untuk layanan PST tersebut :

Tabel 1.3. Daftar Indikator Kinerja (Public Value) PST

Sasaran Strategis Indikator Kinerja (Public Value)

Deskripsi (Penjelasan)

(1) (2) (3) Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal, efektif, dan efisien

1. Tersedianya Layanan Statistik Terpadu

Pengembangan layanan statistik secara terpadu (satu pintu), meliputi : sistem aplikasi buku tamu, sistem aplikasi digital library, sistem aplikasi perpustakaan tercetak, layanan data mikro, konsultasi/rekomendasi statistik.

2. Tercapainya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik

Meningkatkan kepuasan pengguna data terhadap produk dan layanan statistik.

Page 8: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 7

Tabel 1.4. Ukuran Penilaian Indikator Kinerja PST No Indikator

Kinerja Ukuran Penilaian Cara Mengukur

(1) (2) (3) (4) 1 Tersedianya

Layanan Statistik Terpadu

1. Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu

2. Jumlah Pengunjung berulang yang menggunakan data BPS

Σ realisasi pengunjung PST x100% Σ target pengunjung Σ realisasi pengunjung berulang x100%

Σ target pengunjung berulang 2 Tercapainya

kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik

3. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS

4. Persentase konsumen yang merasa puas terhadap akurasi data

5. Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data

Σ konsumen puas dengan layanan x100% Total konsumen

Σ konsumen puas dengan akurasi x100%

Total konsumen

Σ konsumen puas dengan cakupan x100% Total konsumen

1.6. Target Kinerja BPS

Target kinerja PST berdasarkan indikator kinerja (public value) diperoleh

berdasarkan sumber pada Lampiran 1 Rencana Kinerja Sasaran BPS Tahun 2013

yang tertuang didalam Rencana Kinerja Tahunan BPS Tahun Anggaran 2013 [4].

Tabel 1.5. Target Kinerja PST BPS Tahun 2013

No Indikator Kinerja (Public Value)

Ukuran Penilaian Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Tersedianya

Layanan Statistik Terpadu

1. Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu

Orang 10.000

2. Jumlah Pengunjung berulang yang menggunakan data BPS

Orang 1.000

2 Tercapainya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik

3. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS

Persen 90

4. Persentase konsumen yang merasa puas terhadap akurasi data

Persen 70

5. Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data

Persen 70

Page 9: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 8

II. ANALISIS NILAI TI BAGI ORGANISASI

2.1. Model Nilai TI

Gambar 2.1. Model Nilai TI bagi Organisasi

Gambar 2.1 memperlihatkan model nilai TI bagi organisasi yang mempermudah

pemahaman mengenai nilai TI bagi organisasi mengenai sumber daya TI (IT

resources), kapabilitas organisasi (organization capabilities), kompetensi inti

organisasi (organization core competences), keunggulan kompetitif nilai dan

kinerja organisasi (competitive advantages organization value and performances)

dan target.

2.2. Sumber Daya TI (IT Resources)

Sumber daya Teknologi Informasi (TI) jika dilihat secara lebih spesifik tidak

berdampak secara langsung kepada tujuan organisasi. TI berperan sebagai enabler

pada organisasi untuk menunjang aktifitas operasional yang nantinya berdampak

kepada tujuan dan strategi perusahaan. Nilai TI mendukung nilai bisnis melalui

penciptaan kapabilitas organisasi sehingga organisasi mampu mencapai

keunggulan kompetitifnya dan memenuhi target yang ditetapkan. Saat ini

pandangan nilai TI terhadap nilai bisnis organisasi tidak lagi bersifat parsial. TI

tidak lagi dipandang sebagai sebuah tool yang terpisah (separated) dari perangkat

organisasi, tetapi sudah dianggap sebagai salah satu sumber daya (resources) yang

memiliki peran yang sama penting dengan sumber daya lain seperti finansial, aset,

dan SDM. Sumber daya TI yang diidentifikasikan dalam COBIT dapat

diterangkan atau diidentifikasikan sebagai berikut [6]:

IT#Resources#

Organization#Capabilities#

Organization#Core#

Competences#

Competitive#Advantages#Organization#Value#and#

Performance#

Target#

Tujuan#TI# Tujuan#Bisnis#

Page 10: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 9

1. Aplikasi (Application), merupakan suatu sarana atau tool yang digunakan

untuk mengolah dan menyimpulkan atau meringkas, baik prosedur manual

maupun yang terprogram.

2. Informasi (Information), adalah data-data yang telah diolah untuk

kepentingan manajemen dalam membantu mengambil keputusan dalam

menjalankan roda bisnisnya. Data-data terdiri obyek-obyek dalam pengertian

yang lebih luas (yakni internal dan eksternal), terstruktur dan tidak

terstruktur, grafik, suara dan sebagainya.

3. Infrastruktur (Infrastructure), mencakup hardware, software, sistem operasi,

sistem manajemen database, jaringan (networking), multimedia, dan fasilitas-

fasilitas lainnya.

4. Sumber Daya Manusia/SDM (People), merupakan sumber daya yang paling

penting bagi organisasi dalam pengelolaan dan operasionalisasi bisnis

organisasi. Kesadaran dan produktivitasnya dibutuhkan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan, memperoleh, menyampaikan,

mendukung, dan memantau layanan TI organisasi.

Tabel 2.1. Identifikasi sumber daya TI untuk layanan PST BPS

No IT Resources Keterangan

(1) (2) (3) (4) 1 Application Aplikasi PST, meliputi :

• Sistem Administrasi dan Pengelolaan Publikasi

• Sistem Administrasi dan Pengelolaan Layanan Data

• Online Publication Access Catalogue (OPAC)

• Digital Library • Sistem Informasi Publikasi Statistik

Aplikasi layanan statistik secara terpadu, meliputi : sistem aplikasi pengelolaan publikasi, sistem aplikasi digital library, sistem aplikasi perpustakaan tercetak, dan online, layanan data mikro, konsultasi dan rekomendasi statistik.

2 Information • Data dan Informasi Pengguna • Data dan Informasi Publikasi Statistik

Meliputi data/informasi mengenai publikasi statistik yang direkam dan data/informasi pengguna (customer)

3 Infrastructure PC, web server, database server, client sistem operasi, web services technologies dan network devices

Infrastruktur hardware dan software penyedia layanan PST

4 People SDM : Administrator, Operator, Maintenance, Front Office

SDM pada Divisi TI yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan layanan PST

Page 11: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 10

2.3. Kapabilitas Organisasi (Organization Capabilities)

Kapabilitas organisasi mengacu pada kemampuan keseluruhan dari suatu

organisasi yang jika dimanfaatkan secara optimal dan tepat akan menjadi suatu

keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya.

Berdasarkan Tabel 1.2. terlihat bahwa ada 2 (dua) capability yang dihasilkan

melalui produk/layanan PST, yaitu Communication dan Operational. Gambar 2.2.

memperlihatkan analisis diagram interaksi PST dengan capability tersebut.

Gambar 2.2. Diagram Analisis Capability dari PST

Berdasarkan Gambar 2.2. tersebut terlihat bahwa 2 (dua) capability yang

terdefinisi pada BPS melalui produk/layanan PST adalah Communication dan

Operational. Melalui communication capability ini BPS menyediakan

transparansi informasi dan fasilitas pengaksesan publikasi (produk) statistik,

sehingga menghasilkan public value berupa kemudahan akses bagi pengguna data

untuk mendapatkan informasi, publikasi statistik serta layanan statistik lainnya

secara terintegrasi, meliputi pustaka tercetak (publikasi cetak), pustaka digital

(publikasi digital), dan layanan statistik lainnya, seperti data mikro, data makro,

konsultasi serta rekomendasi kegiatan statistik. Melalui capability dan public

value ini, BPS akan mencapai target kinerjanya untuk indikator kinerja

tersedianya layanan statistik terpadu.

Melalui operational capabilty, BPS menyediakan automasi proses pelayanan

statistik kepada pengguna data sehingga menghasilkan public value berupa

Page 12: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 11

kepuasan pengguna dari sisi pelayanan statistik satu atap secara terintegrasi

(pustaka tercetak, pustaka digital, layanan data mikro, data makro, konsultasi

statistik dan rekomendasi kegiatan statistik).

2.4. Kompetensi Inti Organisasi (Organization Core Competences)

Kompetensi inti organisasi merupakan Sebuah bidang keahlian khas dari sebuah

organisasi yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang. Kompetensi

ini dibangun dari waktu ke waktu dan tidak dapat ditiru dengan mudah.

Kompetensi inti organisasi ini dapat membedakan suatu organisasi/perusahaan

dari para pesaingnya dan memberikan keunggulan kompetitif [7]. Kompetensi inti

organisasi BPS sehubungan dengan layanan PST tersebut adalah menjadi instansi

pemerintah (public sector) yang terdepan dalam memberikan pelayanan statistik

secara prima kepada masyarakat, yakni pelayanan yang tangkas (agile), efektif,

efisien dan handal.

2.5. Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) menunjukkan karakteristik dari

sebuah organisasi yang memungkinkan untuk menciptakan lebih banyak

keuntungan karena lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan daripada

para pesaingnya. Hal ini terjadi karena organisasi dapat mewujudkan layanan

prima untuk setiap produk atau jasanya, atau karena dapat menjalankan proses

bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien yang berorientasi terhadap kepuasan

pelanggan [8]. Keunggulan kompetitif organisasi BPS sehubungan dengan

layanan PST disini mengacu pada kinerja dan nilai organisasi di mata pengguna

layanan sebagaimana didefiniskan pada indikator kinerja PST BPS (Tabel 1.4),

yaitu meningkatkan kepuasan pengguna data terhadap pelayanan statistik BPS.

2.6. Target

Dalam konteks pembahasan ini, target yang ingin dicapai oleh BPS sehubungan

dengan layanan PST tersebut dituangkan dalam target kinerja PST berdasarkan

indikator kinerja (public value), meliputi target pengunjung layanan PST dan

target kepuasan pengguna data terhadap layanan statistik PST (Tabel 1.5).

Page 13: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 12

Berdasarkan uraian komponen-komponen model nilai TI diatas dalam kaitannya

dengan layanan PST BPS, maka model nilai TI bagi organisasi BPS (Gambar 2.1)

dapat diimplementasikan secara lengkap sebagaimana tertera pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Model Nilai TI pada Pelayanan Statistik Terpadu BPS

1. Aplikasi PST, meliputi : • Sistem Administrasi dan Pengelolaan Publikasi • Sistem Administrasi dan Pengelolaan Layanan Data • Online Publication Access Catalogue (OPAC) • Digital Library • Sistem Informasi Publikasi Statistik

2. Informasi : Data dan Informasi Publikasi Statistik dan Pengguna Data 3. Infrastruktur penyedia layanan PST, seperti : PC, web server, database server, client, sistem operasi, web services technologies dan network 4. People : SDM divisi TI

Communication : Kemudahan pengguna untuk mengakses data/informasi dan publikasi statistik Operasional : Kepuasan pengguna dari sisi pelayanan statistik secara terpadu

Menjadi instansi pemerintah (public sector) yang terdepan dalam memberikan pelayanan statistik secara prima kepada masyarakat, yakni pelayanan yang tangkas (agile), efektif, efisien dan handal

1. Meningkatnya jumlah pengunjung layanan PST yang dapat dikur dengan :

• Meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke PST • Meningkatnya jumlah pengunjung berulang yang

menggunakan layanan PST 2. Meningkatnya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan statistik, dapat diukur dengan :

• Meningkatnya konsumen yang merasa puas dengan layanan data statistik

• Meningkatnya konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik

• Meningkatnya konsumen yang merasa puas dengan cakupan data statistik

1. Jumlah pengunjung yang datang ke PST mencapai 10.000 orang

2. Jumlah pengunjung berulang PST mencapai 1.000 orang 3. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data

statistik mencapai 90 % 4. Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data

statistik mencapai 70 % 5. Persentase konsumen yang merasa puas dengan cakupan data

statistik mencapai 70 %

IT#Resources#

Organization#Capabilities#

Organization#Core#Competences#

Competitive#Advantages#Organization#Value#and#

Performance#

Target#

Page 14: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 13

III. MANAJEMEN RISIKO TI

Manajemen risiko Teknologi Informasi (TI) adalah kemampuan organisasi dalam

mengurangi risiko-risiko TI yang mungkin akan menghambat pencapaian tujuan

organisasi terkait dengan pemanfaatan TI itu sendiri. Manajemen risiko

merupakan suatu proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan

strategi pengelolaannya [9]. Salah satu manajemen risiko yang dapat digunakan

adalah dengan menggunakan ISO 31000. Secara umum proses manajemen risiko

yang terdapat pada ISO 31000 dapat dijelaskan melalui gambar 3.1.

Gambar 3.1. Proses Manajemen Risiko (ISO 31000, 2009)

Proses manajemen risiko terdiri atas rangkaian aplikasi logis dan metode

sistematis yang saling berkaitan , yaitu :

a. Komunikasi dan Konsultasi (Communication and Consultation).

b. Menentukan Konteks (Establishing the context).

c. Penilaian Risiko (Risk Assestment), meliputi : Identifikasi Risiko (Risk

identification), Analisis Risiko (Risk analysis) dan Evaluasi Risiko (Risk

evaluation).

Page 15: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 14

d. Perlakuan terhadap Risiko (Risk treatment)

e. Monitoring and Review

3.1. Komunikasi dan Konsultasi (Communication and Consultation)

Kesuksesan penilaian risiko tergantung pada efektifitas komunikasi dan konsultasi

dengan para stakeholder. Sumber data, informasi, aktifitas proses dan sumber

daya TI yang digunakan untuk layanan PST sebagai bahan analisis dan

manajemen risiko TI pada paper ini adalah bersumber dari literatur study yang

berasal dari Buku, Laporan Resmi dan Publikasi BPS sedangkan komunikasi dan

konsultasi dengan BPS dilakukan untuk mengkonfirmasi materi yang

berhubungan dengan layanan PST.

3.2. Menentukan Konteks (Establishing the context)

Posisi TI pada Pelayanan Statistik Terpadu adalah sebagai enabler operasional

(transaksi) layanan tersebut. Hal ini sesuai dengan nilai TI yang telah dibahas

pada bagian sebelumnya yaitu TI digunakan untuk menciptakan nilai agar

meningkatkan pertumbuhan bisnis dan kepuasan pengguna data (masyarakat)

terhadap pelayanan data statistik melalui keunggulan pelayanan prima yakni

pelayanan yang tangkas (agile), efektif, efisien, handal dan dipercaya. Dari

pernyataan nilai TI tersebut terdapat elemen utama yang harus diperhatikan yaitu

meningkatkan jumlah pengguna dan kepuasan pengguna data terhadap data dan

layanan statistik BPS (PST).

Gambar 3.2. Konteks Manajemen Risiko TI

IT#Resources#

Organization#Capabilities#

Organization#Core#

Competences#

Competitive#Advantages#Organization#Value#and#

Performance#

Target#

IT#Risk#Management# Enterprise#Risk#Management#

Page 16: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 15

Gambar 3.2. menunjukkan konteks manajemen risiko TI yang mencakup semua

capabilities dan core competence dari sumber daya TI (IT resources) yang

dihasilkan oleh Pelayanan Statistik Terpadu BPS. Konteks manajemen risiko TI

yang mencakup IT resources, organization capabilities dan organization core

competences tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1. IT Resources, Organization Capabilities and Core Competences

No IT Resources Organization Capabilities

Organization Core Competences

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Application • Aplikasi PST

• Sistem Informasi Publikasi Statistik

Communication : Kemudahan pengguna untuk mengakses data/informasi dan publikasi statistik Operasional : Kepuasan pengguna dari sisi pelayanan statistik secara terpadu

Menjadi instansi pemerintah (public sector) yang terdepan dalam memberikan pelayanan statistik secara prima kepada masyarakat, yakni pelayanan yang tangkas (agile), efektif, efisien dan handal

2 Information • Data dan Informasi Pengguna

• Data dan Informasi Publikasi Statistik

3 Infrastructure PC, web server, database server, client sistem operasi, web services technologies dan network devices

4 People SDM : Administrator, Operator, Maintenance, FO

3.3. Penilaian Risiko (Risk Assestment)

Penilaian risiko yang dilakukan meliputi identifikasi risiko (risk identification),

analisis risiko (risk analysis) dan evaluasi risiko (risk evaluation) [10].

3.3.1. Identifikasi Risiko (Risk Identification)

Identifikasi risiko dilakukan terhadap seluruh sumber daya TI yang mendukung

proses layanan PST BPS. Identifikasi yang dilakukan menghasilkan beberapa

risiko yang dimungkinkan terjadi pada setiap sumber daya TI yang dimiliki oleh

PST BPS (Tabel 3.2).

Tabel 3.2. Identifikasi Risiko Sumber Daya TI

No IT Resources Identifikasi Risiko

(1) (2) (3) (4) 1 Application • Aplikasi PST

• Sistem Informasi Publikasi Statistik

• Peretasan Aplikasi • Aplikasi crash (down) • Aplikasi diserang virus • Lemahnya maintenance aplikasi

Page 17: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 16

2 Information • Data dan Informasi Pengguna

• Data dan Informasi Publikasi Statistik

• Hilangnya data terkini • Database rusak/error • Penyalahgunaan/pencurian data

3 Infrastructure PC, web server, database server, client sistem operasi, web services technologies dan network devices

• Kerusakan hardware • Server diserang virus • Koneksi jaringan putus/rusak • Kegagalan sistem operasi • Bencana Alam

4 People SDM : Administrator, Operator, Maintenance, FO

• Penyalahgunaan kedudukan • Melemahnya loyalitas SDM • Pembeberan data dan informasi

rahasia

3.3.2. Analisis Risiko (Risk Analysis)

Analisis risiko dilakukan dengan cara memberikan nilai dari setiap risiko yang

muncul. Dari tiap-tiap risiko yang muncul akan dilakukan penilaian (bobot) dari

sisi frekuensi kejadian dan dampak yang diakibatkan. Pada layanan PST ini,

kriteria pengukuran nilai/bobot untuk frekwensi kejadian dan dampak yang

diakibatkan dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Nilai/bobot frekwensi kejadian dan dampak risiko

Frekuensi kejadian Dampak yang diakibatkan

Nilai Keterangan Nilai Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Sangat jarang terjadi 1 Sangat kecil

2 Jarang terjadi 2 Kecil

3 Biasa terjadi 3 Biasa

4 Sering terjadi 4 Besar

5 Sangat sering terjadi 5 Sangat besar

Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian atau pembobotan setiap risiko

dari masing-masing sumber daya TI yang telah diindentifikasi tersebut (Tabel 3.2)

berdasarkan pengelompokkan frekwensi kejadian (likelihood) dan dampak yang

diakibatkan untuk setiap risiko yang telah diidentifikasi. Hasil

penilaian/pembobotan frekwensi kejadian dan dampak yang diakibatkan untuk

setiap risiko tersebut secara detail dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 18: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 17

Tabel 3.4. Penilaian identifikasi risiko menurut frekwensi dan dampak

No IT Resources Identifikasi Risiko Frekwensi Dampak

(1) (2) (4) (4) (4) 1 Application 1. Peretasan Aplikasi 2 4

2. Aplikasi crash (down) 2 5 3. Aplikasi diserang virus 3 3 4. Lemahnya maintenance aplikasi 4 3

2 Information 5. Hilangnya data terkini 2 5 6. Database rusak/error 2 5 7. Penyalahgunaan/pencurian data 1 4

3 Infrastructure 8. Kerusakan hardware 2 4 9. Server diserang virus 3 4 10. Koneksi jaringan putus/rusak 2 4 11. Kegagalan sistem operasi 2 4 12. Bencana Alam 1 5

4 People 13. Penyalahgunaan kedudukan 2 4 14. Melemahnya loyalitas SDM 2 3 15. Pembeberan data dan informasi rahasia 2 4

3.3.3. Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)

Evaluasi risiko dilakukan dengan menerapkan proses mapping pada grafik (x,y)

yang menggambarkan hubungan antara frekwensi kejadian risiko dengan dampak

yang diakibatkan oleh setiap risiko. Grafik hasil evaluasi risiko tersebut

dikategorikan menjadi 3 area yaitu Low, Medium dan High berdasarkan matriks

hasil kombinasi antara likelihood (frekwensi kejadian) dengan dampak yang

ditimbulkan sebagai berikut:

frek

uens

i

5 Medium Medium High High High

4 Low Medium High High High

3 Low Low Medium High High

2 Low Low Medium Medium High

1 Low Low Low Medium Medium

1 2 3 4 5

dampak

Gambar 3.3. Matriks Evaluasi Risiko

Page 19: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 18

Gambar 3.4. Sebaran Risiko TI berdasarkan Frekwensi dan Dampak

frek

uens

i

5

4 R4

3 R3 R9

2 R14 R1,R7,R8, R10,R11, R13,R15

R2,R5,R6

1 R12

1 2 3 4 5

dampak

Keterangan R: Risiko TI

Gambar 3.5. Matriks Evaluasi Risiko TI berdasarkan Frekwensi dan Dampak

Gambar 3.4. memperlihatkan sebaran risiko sumber daya TI yang telah diidentifikasi

sebelumnya berdasarkan mapping antara nilai frekwensi kejadian risiko dengan nilai

dampak yang diakibatkan oleh risiko tersebut. Sesuai dengan pengelompokkan

kategori evaluasi risiko, maka jenis risiko yang diakibatkan dari kombinasi mapping

nilai frekwensi dan dampak risiko dapat dilihat pada Gambar 3.5. dan Tabel 3.5.

0!

1!

2!

3!

4!

5!

0! 1! 2! 3! 4! 5!

Frekwensi#

Dampak#

1.!Peretasan!Aplikasi!

2.!Aplikasi!crash!(down)!

3.!Aplikasi!diserang!virus!

4.!Lemahnya!maintenance!aplikasi!

5.!Hilangnya!data!terkini!

6.!Database!rusak/error!

7.!Penyalahgunaan/pencurian!data!

8.!Kerusakan!hardware!

9.!Server!diserang!virus!

10.!Koneksi!jaringan!putus/rusak!

11.!Kegagalan!sistem!operasi!

12.!Bencana!Alam!

13.!Penyalahgunaan!kedudukan!

14.!Melemahnya!loyalitas!SDM!

15.!Pembeberan!data!dan!informasi!rahasia!

Page 20: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 19

Tabel 3.5. Evaluasi Risiko berdasarkan mapping Risiko dengan Frekwensi-Dampak

Identifikasi Risiko Frekwensi Dampak Evaluasi Risiko

(4) (4) (4) (4) 1. Peretasan Aplikasi 2 4 Medium

2. Aplikasi crash (down) 2 5 High

3. Aplikasi diserang virus 3 3 Medium

4. Lemahnya maintenance aplikasi 4 3 High

5. Hilangnya data terkini 2 5 High

6. Database rusak/error 2 5 High

7. Penyalahgunaan/pencurian data 2 4 Medium

8. Kerusakan hardware 2 4 Medium

9. Server diserang virus 3 4 High

10. Koneksi jaringan putus/rusak 2 4 Medium

11. Kegagalan sistem operasi 2 4 Medium

12. Bencana Alam 1 5 Medium

13. Penyalahgunaan kedudukan 2 4 Medium

14. Melemahnya loyalitas SDM 2 3 Medium

15. Pembeberan data dan informasi rahasia 2 4 Medium

3.4. Perlakuan terhadap Risiko (Risk treatment)

Tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi perlakuan risiko. Terdapat empat

jenis strategi perlakuan risiko, yaitu :

1. Risk avoidance (menghindari risiko),

2. Risk reduction (mengurangi/mitigasi risiko berupa pengurangan

likelihood, pengurangan dampak dan pengurangan likelihood dan dampak

sekaligus),

3. Risk sharing (berbagi risiko),

4. Risk acceptance (menerima risiko).

Strategi perlakuan risiko yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan yang

sesuai dengan pembahasan ini adalah dengan risk reduction, Adapun program

penanganan risiko yang dapat dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Page 21: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 20

Tabel 3.6. Program Penanganan Risiko

No IT Resources Identifikasi Risiko Program Penanganan Risiko

(1) (2) (4) (4) 1 Application 1. Peretasan Aplikasi Perbaikan sistem aplikasi melalui

update patch dan penerapan sistem firewall disertai dengan peningkatan sistem keamanan (security)

2. Aplikasi crash (down) Perbaikan sistem aplikasi melalui update patch dan pencegahan instalasi aplikasi lain yang bisa menyebabkan aplikasi utama crash

3. Aplikasi diserang virus Review kinerja antivirus untuk komputer client, baik update antivirus maupun scan antivirus secara periodik

4. Lemahnya maintenance aplikasi Sementara aplikasi sedang dalam proses maintenance jangan sampai mengganggu sistem pelayanan terhadap pengguna data Lakukan maintenance pada non-busy hour atau gunakan mekanisme aplikasi cadangan

2 Information 5. Hilangnya data terkini Data harus senantiasa memiliki backup melalui mekanisme syncronizing secara otomatis. Sehingga kehilangan data pada satu periode waktu tidak akan menjadi alasan bagi sitem untuk berhenti bekerja

6. Database rusak/error Database harus senantiasa memiliki backup melalui mekanisme mirroring dan lokasi backup database diterapkan pada beberapa lokasi device. Kerusakan database tidak akan menjadi alasan bagi sitem untuk berhenti bekerja

7. Penyalahgunaan/pencurian data Review manajemen puncak dalam hal mekanisme security data

3 Infrastructure 8. Kerusakan hardware Review kinerja tim pemeriksaan fisik, perbaiki bila memungkinkan jika tidak segera lakukan penggantian

9. Server diserang virus Review kinerja antivirus, lakukan pembersihan (scan) secara periodik

10. Koneksi jaringan putus/rusak Review kinerja jaringan dengan pihak penyedia jaringan. Lakukan monitoring sistem dan kinerja jaringan secara periodik, baik instalasi jaringan maupun bandwith

11. Kegagalan sistem operasi Review kinerja tim pengelola sistem operasi dan software, lakukan perbaikan sesegera mungkin

12. Bencana Alam Usahakan memiliki lokasi penyimpanan backup yang memiliki risiko terkena bencana alam yang lebih kecil dibandingkan lokasi penyimpanan data utama.

Page 22: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 21

Terapkan mekanisme Disaster Recovery Planning (DRP) untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur TI dikarenakan bencana alam

4 People 13. Penyalahgunaan kedudukan Sosialisasikan penerapan sanksi berat kepada setiap pegawai yang menyalahgunakan wewenang dan kedudukan. Berikan sanksi pada pegawai yang bersangkutan. Review manajemen puncak terhadap fit and proper test jabatan.

14. Melemahnya loyalitas SDM Review manajemen puncak terhadap tata kelola SDM Pengkajian kesesuaian hak dan kewajiban pegawai

15. Pembeberan data dan informasi rahasia

Sosialisasikan penerapan sanksi berat kepada setiap pegawai yang melakukan pembeberan data dan informasi rahasia Berikan sanksi pada pegawai yang bersangkutan. Review manajemen puncak terhadap penilaian dan penempatan pegawai.

Tabel 3.7. Evaluasi Hasil Mitigasi Risiko (Residual)

Identifikasi Risiko Frekwensi Dampak Evaluasi Risiko

(4) (4) (4) (4) 1. Peretasan Aplikasi 2 2 Low

2. Aplikasi crash (down) 2 4 Medium

3. Aplikasi diserang virus 2 2 Low

4. Lemahnya maintenance aplikasi 2 2 Low

5. Hilangnya data terkini 3 3 Medium

6. Database rusak/error 3 3 Medium

7. Penyalahgunaan/pencurian data 2 2 Low

8. Kerusakan hardware 1 3 Low

9. Server diserang virus 2 4 Medium

10. Koneksi jaringan putus/rusak 1 4 Medium

11. Kegagalan sistem operasi 1 3 Low

12. Bencana Alam 1 4 Medium

13. Penyalahgunaan kedudukan 1 3 Low

14. Melemahnya loyalitas SDM 1 3 Low

15. Pembeberan data dan informasi rahasia 1 3 Low

Page 23: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 22

Tabel 3.7 menunjukkan evaluasi risiko setelah dilakukan proses mitigasi risiko

melalui program penanganan risiko (risk reduction) yang berdampak terhadap

penurunan nilai likelihood dan dampak risiko. Perbandingan mengenai evaluasi

risiko sebelum (inheren) dan sesudah dilakukan mitigasi risiko (residual) dapat

dilihat pada Gambar 3.6 berikut ini

frek

uens

i

5

4 R4

3 R3 R9

2 R14 R1,R8,R10, R11,R13,R15 R2,R5,R6

1 R7 R12

1 2 3 4 5

dampak

(Inheren)

frek

uens

i

5

4

3 R5,R6

2 R1,R3,R4, R7, R2,R9

1 R8,R11,R13, R14,R15 R10,R12

1 2 3 4 5

dampak

(Residual) Keterangan R : Risiko

Gambar 3.6. Matriks Evaluasi Risiko Kondisi Sebelum dan Sesudah Mitigasi Risiko

Berdasarkan Gambar 3.6 terlihat perubahan area risiko setelah dilakukan program

penanganan risiko (mitigasi risiko), dimana keberhasilan pelaksanaan program

penanganan risiko tersebut diharapkan menjadi tanggung jawab seluruh pegawai

BPS pada umumnya dan unit organisasi penyedia layanan PST BPS pada

khususnya. Pelaksanaan program penanganan risiko tersebut harus sesuai dengan

Standard Operating Procedure Manajemen Risiko yang sudah ditetapkan.

Page 24: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 23

3.5. Monitoring dan Review

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses

manajemen risiko dibandingkan dengan rencana atau harapan yang telah

ditetapkan. Review adalah peninjauan atau pengkajian berkala atas kondisi saat ini

dan dengan fokus tertentu. Monitoring dan review merupakan bagian dari proses

manajemen risiko yang memastikan bahwa seluruh tahapan proses dan fungsi

manajemen risiko memang berjalan dengan baik.

Monitoring dan review sebaiknya dilaksanakan secara simultan (bersamaan)

ketika setiap langkah dari proses penilaian risiko dilakukan. Proses monitoring ini

selayaknya melibatkan berbagai pihak termasuk stakeholder. Terdapat tiga

macam bentuk monitoring dan review yang harus dilakukan terus menerus oleh

instansi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab pekerjaan

pada level jabatan masing-masing, yaitu:

1. Pemeriksaan berkala dan pemantauan berkelanjutan. Dilaksanakan harian

dan menjadi bagian dari pekerjaan.

2. Pemeriksaan oleh atasan. Dilaksanakan secara berkala dan didorong oleh

profil risiko serta lingkup tanggungjawab pejabat bersangkutan.

3. Audit pihak ketiga. Verifikasi oleh internal dan eksternal auditor bertujuan

untuk melihat kepatuhan terhadap Standar dan Peraturan yang berlaku.

Page 25: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 24

IV. KESIMPULAN

Pelayanan Statistik Terpadu (PST) merupakan produk/layanan statistik BPS yang

merupakan salah satu program percepatan BPS (Quick Wins) dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mencapai target indikator kinerja

kunci (public value). Melalui PST ini BPS menyediakan berbagai layanan statistik

secara terintegrasi kepada pengguna data (pengunjung). Indikator kinerja (public

value) yang menjadi prioritas kinerja PST ini adalah terciptanya layanan statistik

terpadu dan tercapainya kepuasan pengguna data terhadap data dan layanan

statistik. Selain itu melalui PST ini, pengguna data dapat mengakses layanan data

dan informasi statistik dengan lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper), lebih

mudah (easier), dan lebih berkualitas (better).

Penerapan manajemen risiko ISO 31000 pada Pelayanan Statistik Terpadu (PST)

BPS dapat memberikan jaminan identifikasi dan penanganan yang lebih baik

terhadap risiko TI yang mungkin terjadi selama implementasi dan pelaksanaan

PST ini. Hasil analisis dan pembahasan manajemen risiko TI diatas menunjukkan

bahwa risiko TI yang timbul memberikan efek dan area risiko yang bervariatif

terhadap pelaksanaan program layanan PST tersebut. Oleh karena itu strategi

penanganan risiko TI yang baik harus dilakukan untuk meminimalisir frekwensi

dan dampak risiko yang akan terjadi, mengingat penanganan yang baik terhadap

risiko TI akan berdampak langsung pada peningkatan performa/kualitas layanan

yang didukungnya.

Page 26: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 25

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] BPS, Rencana Strategis Badan Pusat Statistik 2010 - 2014, Review Kedua ed. Jakarta, Indonesia, 2010.

[2] BPS, Buku 1 Usulan Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik. Jakarta : BPS, 2011

[3] BPS, Buku 2 Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik. Jakarta: BPS, 2011. [4] BPS. STATCAP-CERDAS. [Online]. http://www.statcap-

cerdas.bps.go.id/index.php/id/statis [5] BPS, Rencana Kinerja Tahunan Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran

2013. Jakarta, 2013. [6] ICASA, IT Governance Implementation Guide: Using COBIT® and Val

ITTM”, 2nd ed., 2007. [7] Kompetensi Inti Organisasi. [Online].

http://kamusbisnis.com/arti/kompetensi-inti/ [8] Keunggulan Kompetitif Organisasi. [Online].

http://kamusbisnis.com/arti/keunggulan-kompetitif/ [9] AS/NZS ISO 31000, Risk Management – Principles and Guidelines, 1st ed.

New Zealand: International Standard, 2009. [10] IEC/FDIS ISO 31010, Risk management — Risk assessment techniques.:

International Standard, 2009. [11] BPS, Analisis Survei Kebutuhan Data Badan Pusat Statistik Tahun 2012.

Jakarta, Indonesia: BPS, 2012. [12] Albert L. Swett, William G. Miller, Dennis P. Ondik L. Mark Ernest, "The IT

Value Model: Winning the business “battle” with the right IT “nails” ," IBM, New York, USA, 2004.

[13] Pang, M.S. Information technology and value creation in the public sector organizations. The University of Michigan, 2009.

[14] Tati Ernawati, Suhardi, Doddi R. Nugroho, IT Risk Management Framework Based on ISO 31000:2009, International Conference on System Engineering and Technology, Bandung, 2012.

[15] Badan Pusat Statistik. [Online]. http://ww.bps.go.id !

!

!

!

!

!

Page 27: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 26

Lampiran A

Gambar A1. Alur Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS

Pelayanan Statistik Terpadu merupakan pelayanan statistik satu pintu (terintegrasi), yang meliputi pelayanan sebagai berikut :

1. Perpustakaan Tercetak 2. Perpustakaan Digital 3. Penjualan Data Mikro 4. Konsultasi Statistik 5. Penjualan Softcopy/Hardcopy

Gambar A2. Aliran Data dan Publikasi pada PST

Aliran'Data'dan'Publikasi

Subject'M

atter

Direktorat'SIS

Direktorat'

Diseminasi

Phase

Data'Repository

Mengirimkan'Data'(Mentah)'ke'SIS

Pengelolaan'Data

Akses'Data'Mentah'(untuk'penjualan)

PST

Pengolahan'Data

Membuat'Publikasi

(Hardcopy/Softcopy)

Softcopy/Hardcopy'Publikasi'dikirim

Data'Survey

Revalidasi'dan'Agregasi

Page 28: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 27

Lampiran B

Gambar B1. Value Chain Badan Pusat Statistik

Gambar B2. Posisi PST dalam Value Chain BPS

PST

Page 29: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 28

Lampiran C

Gambar C1. Diagram Aliran (Interaksi) Proses Primer dengan PST

Gambar C2. Diagram Aliran (Interaksi) Proses Skunder dengan PST

Page 30: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 29

Lampiran D

Tabel D. Risk Register Pelayanan Statistik Terpadu BPS

No IT Resources

Identifikasi Risiko Inheren Program Penanganan

Risiko (Kontrol)

Residual Nilai Risiko

Harapan Area Detail Likeli

hood Dampak Nilai

Risiko Likeli hood

Dampak Nilai Risiko

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Application • Aplikasi PST

• Sistem Informasi Publikasi Statistik

1. Peretasan Aplikasi 2 4 Medium

Perbaikan sistem aplikasi melalui update patch dan penerapan sistem firewall disertai dengan peningkatan sistem keamanan (security)

2 2 Low Low

2. Aplikasi crash (down) 2 5 High Perbaikan sistem aplikasi melalui update patch dan pencegahan instalasi aplikasi lain yang bisa menyebabkan aplikasi utama crash

2 4 Medium Low

3. Aplikasi diserang virus 3 3 Medium

Review kinerja antivirus untuk komputer client, baik update antivirus maupun scan antivirus periodik

2 2 Low Low

4. Lemahnya maintenance aplikasi

4 3 High Sementara aplikasi sedang dalam proses maintenance jangan sampai mengganggu sistem pelayanan data Lakukan maintenance pada non-busy hour atau gunakan mekanisme aplikasi cadangan

2 2 Low Low

2 Information • Data/Informasi Publikasi Statistik

• Data/Informasi Pengguna

5. Hilangnya data terkini 2 5 High Data harus senantiasa memiliki backup melalui mekanisme syncronizing secara otomatis. Sehingga kehilangan data pada satu periode waktu tidak akan menjadi alasan bagi sitem untuk berhenti bekerja

3 3 Medium

Low

Page 31: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 30

6. Database rusak/error 2 5 High

Database harus senantiasa memiliki backup melalui mekanisme mirroring dan lokasi backup database diterapkan pada beberapa lokasi device. Kerusakan database tidak akan menjadi alasan bagi sitem untuk berhenti bekerja

3 3 Medium

Low

7. Penyalahgunaan/ pencurian data

2 4 Medium Review manajemen puncak dalam hal mekanisme security data

2 2 Low Low

3 Infratructure • Hardware (PC, Server, Client)

• Software (OS) • Network

devices

8. Kerusakan hardware 2 4 Medium Review kinerja tim pemeriksaan fisik, perbaiki bila memungkinkan jika tidak segera lakukan penggantian

1 3 Low Low

9. Server diserang virus 3 4 High Review kinerja antivirus, lakukan pembersihan (scan) secara periodik

2 4 Medium Low

10. Koneksi jaringan putus/rusak 2 4 Medium Review kinerja jaringan dengan pihak penyedia jaringan. Lakukan monitoring sistem dan kinerja jaringan secara periodik, baik instalasi jaringan maupun bandwith

1 4 Medium Low

11. Kegagalan sistem operasi 2 4 Medium Review kinerja tim pengelola sistem operasi dan software, lakukan perbaikan sesegera mungkin

1 3 Low Low

12. Bencana Alam 1 5 Medium Usahakan memiliki lokasi penyimpanan backup yang memiliki risiko terkena bencana alam yang lebih kecil dibandingkan lokasi penyimpanan data utama. Terapkan mekanisme Disaster

1 4 Medium Low

Page 32: Manajemen Risiko Teknologi Informasi - Studi Kasus Pelayanan Statistik Terpadu BPS-1

! 31

Recovery Planning (DRP) untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur TI dikarenakan bencana alam

4 People SDM Divisi TI (Administrator, Operator, FO)

13. Penyalahgunaan kedudukan 2 4 Medium Sosialisasikan penerapan sanksi berat kepada setiap pegawai yang menyalahgunakan wewenang dan kedudukan. Berikan sanksi pada pegawai yang bersangkutan. Review manajemen puncak terhadap fit and proper test jabatan.

1 3 Low Low

14. Melemahnya loyalitas SDM 2 3 Medium Review manajemen puncak terhadap tata kelola SDM Pengkajian kesesuaian hak dan kewajiban pegawai

1 3 Low Low

15. Pembeberan data dan informasi rahasia

2 4 Medium Sosialisasikan penerapan sanksi berat kepada setiap pegawai yang melakukan pembeberan data dan informasi rahasia Berikan sanksi pada pegawai yang bersangkutan. Review manajemen puncak terhadap penilaian dan penempatan pegawai.

1 3 Low Low