Manajemen Resiko v3

15
Table of Contents BAB VII............................................................ 149 MANAJEMEN RISIKO................................................... 149 VII.1 Tujuan Manajemen Risiko......................................149 VII.2 Komite Manajemen Risiko......................................149 VII.3 Identifikasi Risiko dan Profil Risiko........................150 VII.4 Mitigasi Risiko.............................................. 153 VII.5 Simulasi Monte-Carlo.........................................156 VII.6 Exit Strategy....................................................157 VII. 7Kesimpulan................................................... 158 148

description

risk management

Transcript of Manajemen Resiko v3

Page 1: Manajemen Resiko v3

Table of ContentsBAB VII.....................................................................................................................................................149

MANAJEMEN RISIKO................................................................................................................................149

VII.1 Tujuan Manajemen Risiko...............................................................................................................149

VII.2 Komite Manajemen Risiko...............................................................................................................149

VII.3 Identifikasi Risiko dan Profil Risiko..................................................................................................150

VII.4 Mitigasi Risiko..................................................................................................................................153

VII.5 Simulasi Monte-Carlo......................................................................................................................156

VII.6 Exit Strategy....................................................................................................................................157

VII. 7Kesimpulan......................................................................................................................................158

148

Page 2: Manajemen Resiko v3

BAB VII

MANAJEMEN RISIKO

PT JSI memandang risiko sebagai ancaman sekaligus peluang. Risiko adalah kombinasi

peluang dan kerugian yang terjadi akibat ketidakpastian1. Ketidakpastian muncul karena

keterbatasan manusia akan hasil yang akan diperoleh pada masa depan. Perusahaan

mengambil peluang dengan memahami konsekuensi untung dan kerugian atas pilihan yang

diambil. Damodaran menyatakan bahwa langkah untuk meminimalisir risiko akan mengurangi

potensial keuntungan. Dengan demikian, tujuan perusahaan melakukan manajemen risiko

adalah mengurangi dampak atas potensi risiko kerugian dengan mengantisipasi fluktuasi atas

dampak operasional perusahaan.

VII.1 Tujuan Manajemen RisikoPerusahaan menetapkan sasaran manajemen risiko yang mengacu pada tujuan manajemen

risiko sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi risiko yang dihadapi perusahaan melalui aktivitas seluruh elemen

perusahaan yang dikelola oleh Komite Manajemen Risiko

2. Menentukan aktivitas manajemen risiko yang tepat sesuai risk appetite perusahaan dan

melakukan monitoring atas aktivitas yang sudah disepakati

VII.2 Komite Manajemen RisikoManajemen risiko dikelola secara integratif oleh perusahaan yang dikoordinasi oleh Komite

Manajemen Risiko yang terdiri dari perwakilan departemen dan jenjang kepangkatan. Komite ini

1 Damodaran, Aswath. Strategic Risk Taking. Wharton School Publishing. 2008.

149

Page 3: Manajemen Resiko v3

secara reguler mengadakan pertemuan dan inspeksi ke lapangan untuk menilai tingkat risiko

perusahaan dari berbagai aspek, mulai dari pemasaran hingga keuangan. Sebelum melakukan

assessment tingkat risiko; komite ini akan mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi

perusahaan, menentukan risk profile perusahaan, dan melakukan tindakan mitigasi untuk

mengurangi dampak risiko tersebut bagi perusahaan. Assessment tingkat risiko ditentukan

berdasarkan kesepakatan komite yang diturunkan dari risk appetite para pemegang saham.

VII.3 Identifikasi Risiko dan Profil RisikoIdentifikasi risiko didasarkan pada kondisi yang dihadapi perusahaan dan akan meningkat

kompleksitasnya sejalan dengan perkembangan perusahaan. Risiko-risiko perusahaan

dikelompokkan menurut tipologi Crouhy-Galai-Mark2. Risiko yang yang dihadapi oleh PT JSI

antara lain :

a. Risiko Pasar

Dalam proforma lima tahun PT JSI; perusahaan menggunakan leverage secara terbatas

untuk memenuhi permintaan domestik serta menggunakan bahan baku lokal. Dengan

demikian, exposure perusahaan terhadap suku bunga, kurs mata uang, dan harga

komoditi relatif kecil. Pembayaran bunga hutang bank akan mengalami fluktuasi,

volatilitas mata uang akan mempengaruhi daya beli konsumen3, sedangkan harga

bahan baku yang berasal dari lokal secara tidak langsung akan dipengaruhi oleh harga

pasar komoditas jagung. Risiko pasar akan memberikan dampak sedang bagi

perusahaan.

b. Risiko Operasional

Aspek operasional yang menjadi risiko perusahaan meliputi kontinuitas pasokan, sinergi

rantai pasok, kegagalan produksi mie jagung, kestabilan mesin produksi, kondisi

2 Crouhy, Michel; Galai, Dan; Mark, Robert. The Essentials of Risk Management. McGraw-Hill. 2006. p26.3 FRUPs

150

Page 4: Manajemen Resiko v3

gudang, dan sejenisnya. Risiko operasional ini menyebabkan perusahaan gagal untuk

memenuhi permintaan konsumen. Risiko operasional ini relatif sedang.

c. Risiko Kredit

Kredit yang diberikan perusahaan adalah term of payment kepada distributor sebesar 30

hari. Secara tidak langsung, kredit ini diberikan kepada outlet penjualan yang menjadi

channel perusahaan distribusi. Risiko kredit relatif kecil.

d. Risiko Likuiditas

Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan memenuhi tagihan-tagihan jangka

pendek dan pemenuhan modal kerja perusahaan. PT JSI memiliki kebijakan zero

Account Payable. Akibatnya, turunnya likuditas berdampak kontinuitas operasional kerja

perusahaan. Risiko likuiditas termasuk kategori sedang.

e. Risiko Hukum dan Regulasi

PT JSI berada pada industri yang memiliki regulas yang cukup padat. Sehingga

perusahaan perlu memenuhi peraturan hukum tersebut agar legalitas operasional

perusahaan terpenuhi. Pemenuhan regulasi ini juga menunjang image perusahaan

sebagai perusahaan yang serius dalam menjalankan bisnis mie jagung. Sertifikasi

tertentu yang berhasil dipenuhi perusahaan akan meningkatkan value brand dimata

konsumen. Risiko atas hukum dan regulasi relatif sedang.

f. Risiko Bisnis

Sebagai perusahaan baru dan meluncurkan produk baru, maka kepastian pasar

merupakan risiko terbesar yang dihadapi perusahaan. Penerimaan segmen pasar yang

dituju terhadap produk maupun perkembangan brand merupakan hal yang belum pasti.

Ada risiko besar yang dihadapi perusahaan jika penerimaan segmen pasar terhadap

mie jagung tidak sebaik yang diperkirakan. Risiko pasar ini cukup tinggi.

g. Risiko Strategis

151

Page 5: Manajemen Resiko v3

Strategi perusahaan untuk menggunakan focus differentiation dengan value kesehatan

dan menyasar segmen market yang terbatas menghadapi ketidakpastian hasil. Langkah

ini bisa berdampak pada sustainability business karena menyangkut keberhasilan

strategi yang dipilih oleh perusahaan. Risiko pasar ini cukup tinggi.

h. Risiko Reputasi

Reputasi PT JSI mempengaruhi pertumbuhan penjualan perusahaan dan pada akhirnya

keberlangsungan bisnis perusahaan. Terlebih sebagai social venture, perusahaan

memiliki kepentingan untuk membangun image perusahaan sebagai entitas yang

memiliki komitmen untuk meningkatkan dampak sosial. Dalam hal ini, reputasi sebagai

perusahaan yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani

merupakan asset intangiable yang harus dijaga oleh perusahaan. Memburuknya

reputasi perusahaan akan menurunkan persepsi kualitas konsumen terhadap produk

yang ditawarkan oleh PT JSI. Risiko reputasi ini cukup tinggi bagi perusahaan.

Risiko-risiko yang teridentifikasi tersebut dipetakan menurut dampak atau exposure-nya dan

probabilitas kejadiannya. Peta ini menjadi profil risiko PT JSI yang digambarkan dalam grafik

berikut :

152

Page 6: Manajemen Resiko v3

Gambar VII.1 Profil Risiko PT. Jagung Sentosa Indonesia

Risk profile ini menunjukkan retensi perusahaan terhadap risiko yang dihadapi dan

menunjukkan prioritas langkah mitigasi risiko yang akan diambil oleh manajemen. Beberapa

risiko yang menjadi prioritas akan diutamakan langkah mitigasinya dibandingkan beberapa

risiko yang akan diserap oleh perusahaan.

VII.4 Mitigasi RisikoMitigasi risiko akan dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan berdasarkan rekomendasi dari

Komite Manajemen Risiko. Setiap langkah mitigasi risiko akan dimonitor secara periodik

berdasarkan prioritasnya sesuai tingkat profil risiko perusahaan. Berikut ini diuraikan beberapa

langkah perusahaan untuk mitigasi risiko yang dihadapi PT JSI :

a. Mitigasi Risiko Pasar

153

Probabilit

as

Da m pa k

Kec il

Bes

ar

Rendah

Tinggi

Bisnis

Strategi

Pasar

Reputas

i

Likuiditas

Operasion

al

Legal

Kredit

Page 7: Manajemen Resiko v3

Mitigasi risiko pasar dilakukan dengan pendekatan keuangan dan operasional.

Perusahaan melakukan hedging suku bunga untuk mengurangi volatilitas pembayaran

suku bunga pinjaman bank. Hedging dilakukan dengan instrumen collar untuk

mengurangi volatilitas sekaligus meminimalkan downside potential. Perusahaan tidak

melakukan hedging terhadap kurs valuta asing karena dampaknya yang dianggap relatif

kecil. Sedangkan risiko komoditas dimitigasi melalui aktivitas operasional.

Bahan baku dibeli dengan sistem kontrak yang menetapkan harga tetap sepanjang

tahun. Sistem ini menguntungkan petani karena jaminan pendapatan, sekaligus

kepastian harga komoditas bahan baku bagi perusahaan. Di sisi lain, risiko ekspor

jagung pada saat harga jagung internasional naik dimitigasi dengan aspek legal dari

kontrak dan hubungan interpersonal dengan petani jagung yang dibangun melalui

aktivitas CSR perusahaan.

b. Mitigasi Risiko Operasional

Risiko operasional dimitigasi melalui penerapan standar operasional yang ketat melalui

sertifikasi ISO, K3, dan standar mutu yang diterapkan perusahaan. Risiko operasional

akan menurun seiring dengan pelaksanaan maintenance alat yang rutin sesuai standar,

disiplin operasional, dan hubungan industrial yang baik dengan karyawan.

c. Mitigasi Risiko Kredit

Mitigasi atas risiko ini mengacu pada terms and condition yang dituangkan dalam

kontrak kerjasama antara perusahaan dan distributor. Manajemen tidak melakukan

hedging atau pencadangan atas aktivitas kredit yang diberikan karena aspek legalitas

kontrak tersebut dianggap cukup untuk menutupi risiko kredit muncul.

d. Mitigasi Risiko Likuiditas

Mitigasi risiko likuiditas dilakukan secara finansial dengan melakukan forecast dan

monitoring situasi keuangan secara reguler. Dengan demikian, kebutuhan likuiditas atau

154

Page 8: Manajemen Resiko v3

likuiditas aktiva dapat dimonitor. Termasuk didalamnya adalah monitoring likuiditas

aktiva yang dijadikan covenant kredit bank.

e. Mitigasi Risiko Hukum dan Regulasi

Mitigasi risiko hukum dan regulasi dilakukan melalui review aspek legal dan regulasi

yang dipenuhi oleh perusahaan, baik dari aspek operasional, hubungan industrial, serta

keuangan. Manajemen menetapkan kebijakan untuk memenuhi aspek legal dan regulasi

sehingga tidak meminimalisir munculnya tuntutan hukum bagi perusahaan.

f. Mitigasi Risiko Bisnis

Risiko bisnis dimitigasi dengan aktivitas komunitas konsumen untuk membangun

kedekatan dengan target pasar. Kedekatan perusahaan dengan konsumen, baik secara

brand maupun image perusahaan, akan meningkatkan kesuksesan produk yang

ditawarkan kepada konsumen. Bahkan konsumen akan dilibatkan dalam mendesain

produk melalui masukan yang diperoleh dari aktivitas komunitas.

g. Mitigasi Risiko Strategis

Risiko strategis dilakukan dengan melakukan management review secara rutin untuk

menilai ketepatan strategi perusahaan. Management review merupakan agenda rutin

antara manajemen dan komisaris untuk menilai dampak dan risiko dari strategi yang

dilakukan perusahaan. Diantara agenda management review, mendiskusikan langkah

strategis jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang akan dipilih oleh

manajemen perusahaan. Dengan review secara reguler, risiko strategis akan berkurang

karena proses pengkinian menyesuaikan dengan perkembangan situasi persaingan

industri dan ekonomi secara makro.

h. Mitigasi Risiko Reputasi

Mitigasi risiko reputasi dilakukan dengan konsistensi pada pemenuhan aspek hukum

dan regulasi perusahaan serta komitmen untuk memberikan kontribusi pada lingkungan

155

Page 9: Manajemen Resiko v3

secara kontinyu. Image sebagai perusahaan yang bertanggung jawab akan menurunkan

risiko penurunan risiko reputasi perusahaan.

VII.5 Simulasi Monte-CarloPerusahaan melakukan simulasi monte-carlo untuk menentukan skenario optimis, most-likely,

dan pesimis. Dengan demikian, perusahaan sudah mengukur risiko volatilitas terhadap

ekspektasi pertumbuhan perusahaan. Simulasi dilakukan terhadap penjualan perusahaan

karena dianggap sebagai faktor utama yang menentukan perubahan ukuran perusahaan.

Parameter perubahan skenario tersebut adalah :

Tingkat pertumbuhan awareness konsumen

Berada pada range 5% hingga 15%, independen terhadap budget marketing yang

dilakukan perusahaan.

Tingkat kenaikan health concern konsumen

Berada pada range 1% hingga 4%, merupakan faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan

industri. Penambahan kompetitor atau perubahan regulasi akan meningkatkan kenaikan

health concern konsumen.

Tingkat kenaikan pembelian kembali oleh konsumen

Berada pada range 2% hingga 8%, yang dipengaruhi oleh tingkat kesuksesan edukasi

konsumen tahap dua yang dilakukan oleh perusahaan.

Sedangkan parameter yang ditetapkan konstan adalah tingkat kenaikan distribusi karena PT

JSI hanya menggunakan distributor tunggal selama lima tahun pertama.

Tabel berikut menunjukkan penetapan skenario optimis, most-likely, dan pesimis pada berbagai

tingkat kepercayaan.

156

Page 10: Manajemen Resiko v3

Tabel VII.2 Tabel Simulasi Monte Carlo dengan berbagai tingkat kepercayaan

2011 2012 2013 2014 2015

19,767,622,222 26,070,301,802 35,303,719,152 47,867,259,189 67,898,236,681 19,274,726,182 25,420,251,514 33,581,740,357 44,438,398,615 61,587,578,620 19,774,978,879 24,760,498,982 31,834,060,385 40,958,361,017 55,182,731,632

20,039,818,543 26,429,284,797 36,254,662,666 49,760,809,058 71,383,226,953 19,274,726,182 25,420,251,514 33,581,740,357 44,438,398,615 61,587,578,620 20,039,818,543 24,411,218,230 30,908,818,048 39,115,988,172 51,791,930,286

20,223,734,976 26,671,840,875 36,897,192,067 51,040,234,645 73,737,950,110 19,274,726,182 25,420,251,514 33,581,740,357 44,438,398,615 61,587,578,620 20,216,378,318 24,178,364,396 30,291,989,822 37,887,739,608 49,531,396,056

20,481,217,982 27,011,419,384 37,796,733,229 52,831,430,468 77,034,562,530 19,274,726,182 25,420,251,514 33,581,740,357 44,438,398,615 61,587,578,620 20,488,574,639 23,819,381,401 29,341,046,309 35,994,189,738 46,046,405,783

Most-LikelyPesimis

OptimisMost-Likely

Pesimis

Skenario

Tingkat Kepercayaan 95%

Tingkat Kepercayaan 90%

Tingkat Kepercayaan 85%

Tingkat Kepercayaan 75%Optimis

Most-LikelyPesimis

OptimisMost-Likely

Pesimis

Optimis

Manajemen perusahaan sepakat untuk menggunakan tingkat kepercayaan 90% sebagai dasar

penentuan skenario atas dasar pertimbangan untuk mengabsorb kemungkinan kejadian yang

improbable.

VII.6 Exit StrategySalah satu exit strategy Perusahaan dalam menjalankan bisnis mie jagung kering adalah real

option. Pendekatan real option merupakan penerapan dari teori options keuangan pada

investasi, seperti pabrik manufaktur, pengembangan product line, serta penelitian dan

pengembangan4. Pada real option, Perusahaan yang telah melakukan investasi strategis

memiliki hak, bukan kewajiban, untuk mengeksploitasi kesempatan investasi ini di masa

mendatang.

4 Real Options: Managing Strategic Investment in an Uncertain World supporting website, http://www.real-options.com/overview_about.htm, (3 Oktober 2009)

157

Page 11: Manajemen Resiko v3

Dalam kaitannya dengan pendirian fasilitas produksi mie jagung kering Korina serta segala

aktivitas yang terkait, Pemegang Saham dapat melepaskan investasi yang telah dilakukan

setelah periode tertentu. Berdasarkan proforma finansial lima tahun, payback period akan

dicapai pada tahun keempat bulan keempat (Ayaaaaah, membutuhkan data baruu). Sehingga

real option ini harus diexercise sebelum kadaluwarsa, yaitu pada akhir durasi proyek (Tahun 5),

dengan asumsi proyek masih akan berlangsung selama lima tahun setelah eksekusi option

dilakukan (Tahun 10).

Nilai jual fasilitas produksi dan segala aktivitas yang terkait dengan mie jagung kering Korina

pada akhir Tahun 5 adalah Rp. 18.422.147.621,- yaitu sebesar 70% dari total aktiva pada akhir

Tahun 5. Pada saat dilikudasi pada akhir Tahun 5 tersebut, nilainya adalah Rp 2.885.117.334,-;

sedangkan apabila dilikuidasi pada Tahun 0 nilainya adalah Rp 20.885.117.234,-.

Investasi awal 18,000,000,000 Nilai aset pada saat akhir durasi proyek 18,422,147,621 Variansi nilai aset 13.30%Durasi proyek (tahun) 5Opportunity loss 10.00%Risk-free rate 10.48%d1 1.021890d2 0.206455N(-d1) 0.153417N(-d2) 0.418023Nilai pada saat likuidasi 2,885,117,334 Nilai saat ini jika likuidasi proyek 20,885,117,234

VII. 7Kesimpulan

Manajemen risiko digunakan perusahaan sebagai mekanisme untuk mengontrol kinerja

perusahaan khususnya mengantisipasi dampak negatif dari aktivitas perusahaan. Dalam

beberapa hal, aktivitas manajemen risiko dapat menurunkan potensi keuntungan perusahaan

namun mengurangi probabilitas kerugian besar yang akan diterima oleh perusahaan. Aktivitas

158

Page 12: Manajemen Resiko v3

manajemen risiko tidak dipandang sebagai biaya bagi perusahaan, namun sebagai investasi

untuk menstabilkan kinerja perusahaan.

159