Manajemen Proyek dan Keselamatan Kerja

Click here to load reader

description

Manajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan KerjaManajemen Proyek dan Keselamatan Kerja

Transcript of Manajemen Proyek dan Keselamatan Kerja

Muhammad Nur Fattah - 22141050978

PROYEK PEMASANGAN JARINGAN INTERKONEKSI DI SISTEM KELISTRIKAN PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN IV TAHUN 2015

I. LATAR BELAKANGPekerjaan kali ini mengangkat tentang pemasangan jaringan interkoneksi pada kilang PT. Pertamina RU IV yang terdapat di kota Cilacap. Pekerjaan pengadaan pemasangan jaringan interkoneksi diawali karena masing masing subsistem distribusi dan pembangkit tidak terhubung keseluruhan, maka semua pembangkit perlu dikoordinir agar mencapai tujuan yang diinginkan.

II. RUMUSAN MASALAHDalam proses menginterkoneksikan dua buah atau lebih sistem kelistrikan diperlukan analisis lebih mendalam mengenai Short Circuit, Koordinasi Proteksi, Transient Stability, Arch Flash, Harmonic Analysis, Trafo Start Up, Motor Starting, dan lain sebagainya guna meningkatkan kinerja sistem pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

III. TUJUANPemasangan jaringan interkoneksi akan menghubungkan sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat listrik (generator) melaui saluran transmisi dan melayani beban secara bersama, agar dicapai biaya pembangkitan yang minimum.

IV. SURVEY DAN STUDI LITERATURSurvey dilakukan dengan mengunjungi PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap dan mengumpulkan data-data mengenai jaringan sistem kelistrikannya. Selain itu data spesifikasi pembangkit baru yang akan dipasang juga diperlukan sebagai bahan kajian dalam membantu pengerjaan seperti single line diagram. Wawancara terhadap user yang mengoperasikan pembangkit dilapangan juga diperlukan sebagai bahan tambahan referensi dalam pengerjaan studi tersebut. Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul maka pembuatan single line diagram melalui software ETAP 12.6.0 akan segera dibuat. Dari seluruh studi akan ditunjukan seluruh kemungkinan permasalahan dan solusi yang akan terjadi.a. Simulasi dan AnalisaDari data dan bahan yang telah diperoleh tentang sistem pembangkit dengan didukung dari bahan study literatur maka akan dilakukan beberapa study sistem ketenagalistrikan sebagai pendukung analisa yaitu : a. Load FlowStudi aliran daya (Load Flow Analysis) adalah studi yang memberikan analisis aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik yang bertujuan untuk :1. Untuk mengetahui setiap tegangan arus, dan daya yang mengalir pada setiap busnya.2. Untuk mengetahui semua peralatan, apakah memenuhi batas yang ditentukan untuk menyalurkan daya yang diinginkan.3. Untuk mengetahui kondisi mula pada perencanaan sistem yang baru.b. Short CircuitShort-Circuit Analysis pada Etap PowerStation menganalisa gangguan hubung singkat tiga phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua phasa ke tanah pada sistem tenaga listrik. Analisa hubung singkat (short circuit analysis) digunakan untuk mengetahui arus hubung singkat pada tiap-tiap substation sesuai dengan konfigurasi sistem yang telah ada pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Studi hubung singkat digunakan untuk menentukan level hubung singkat guna menentukan device capability atau batas yang diperlukan peralatan untuk menahan gangguan hubung singkat.c. Koordinasi ProteksiProteksi adalah pengaman yang digunakan pada peralatan yang terpasang pada system tenaga listrik seperti Generator, Transformator, Jaringan Distribusi dan lain lain dari kondisi abnormal. Yang dimaksud dengan kondisi abnormal adalah hubung singkat, under voltage atau over voltage, over load, under frekuensi, dan sebagainya. Adapun fungsi dari system proteksi adalah :-Mengurangi kerusakan peralatan listrik.-Mempercepat lokasilir gangguan.d. Arch FlashSalah satu ganguan yang dapat meyebabkan ancaman terhadap keselamatan jiwa para pekerja ialah akibat busur api (arc flash). Busur api merupakan fenomena percikan api yang timbul akibat adanya arus ganguan hubung singkat. Seiring dengan bertambahnya jumlah unit produksi maka hal tersebut juga memperbesar ganguan elektris yang mungkin terjadi akibat ganguan arus hubung singkat. Studi short circuit dan studi kordinasi diperlukan dalam analisis arc flash. Hasil perhitungan arc flash di dapat dari perhitungan nilai fault arching curent yang didapat melalui studi short circuit, clearing times dan studi kordinasi peralatan proteksi arus lebih. Tujuan dari analisis ini untuk menentukan insiden energi yang berpotensi hadir selama peristiwa arc flash serta lama waktu dari terjadinya energy arc flash.e. Transient StabilityStudi Transient dan kestabilan sistem sangat diperlukan sebagai kemampuan sistem tenaga agar semua bus dapat stabil. Gangguan-gangguan kestabilan dapat diakibatkan adanya fluktuasi beban yang berubah setiap waktu, hubung singkat, dan pelepasan beban secara mendadak. Hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya nilai tegangan dan frekuensi yang berakibat pada rusaknya peralatan. Oleh karena itu studi ini diperlukan untuk mendukung interkoneksi antara pembangkit baru dan lama. Transient Stability Analysis adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala peralihan yang ada pada sistem ketenagalistrikan. f. Harmonic AnalysisHarmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. Harmonisa ini disebabkan oleh adanya beban non linier pada system kelistrikan. Keberadaan harmonisa akan memberikan beberapa pengaruh. Pertama, penurunan umur pakai peralatan-peralatan sistem tenaga listrik. Kedua, terjadinya overload pada sistem harus diimbangi dengan penambahan kapasitas pembangkit dan saluran transmisi maupun distribusi. Padahal kebutuhan daya yang menyebabkan overload justru merupakan rugi-rugi daya yang terbuang. Ketiga, meningkatnya nilai arus rms akibat tambahan amplitudo dari harmonisa menyebabkan rele arus lebih seringkali bekerja sebelum waktunya. Hal ini berdampak pada pemadaman.g. Transformator Start UpArus start up pada trafo bernilai 6 hingga 12x dari In sehingga mengakibatkan turunnya level tegangan secara signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan sehingga dibutuhkannya relay under voltage untuk menjaga keamanan pada saat transformator start up. Selain itu, analisa transformator start up diperlukan agar tidak terjadi over current dan juga untuk mensinkronkan starting dari beberapa trafo yang akan digunakan untuk mengintegrasikan system kelistrikan.h. Load ShaddingStudi Load Sheeding merupakan suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang terjadi secara otomatis ataupun manual untuk pengamanan operasi dari Unit-unit pembangkit dari kemungkinan terjadinya padam total (Black out). Pelepasan beban secara otomatis dilakukan karena jumlah pasokan daya berkurang, Pelepasan beban secara otomatis dilakukan dengan cara mendeteksi frekuensi atau dengan melihat kondisi sumber daya pembangkit yang beroperasi tidak mencukupi kebutuhannya (kemampuan pembangkitan lebih kecil daripada jumlah beban).i. Pola OperasiStudi yang paling penting adalah dengan membuat penjadwalan sistem pembangkit yang beroperasi agar semua distribusi beban dapat dipenuhi. Dalam hal ini diperlukan sebuah software atau operator yang dapat memberikan penjadwalan dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan secara maksimal.

V. METODE PELAKSANAANMetode pelaksanaan dalam pengerjaan studi sistem pembangkit pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap adalah sebagai berikut :

a. Biaya Dan Jadwal KegiatanSehubungan dengan project yang ada maka diperlukannya biaya dan jadwal untuk pelaksanaan kegiatan, biaya dan jadwal tersebut tercantum pada table berikut :Tabel 4.1 Anggaran BiayaNoJenis PengeluaranBiaya ($)

1Peralatan Penunjang193.000

2Bahan Habis Pakai6.420.000

3Transportasi survey sistem87.000

4Lain-lain300.000

Jumlah7.000.000

Tabel 4.2 Jadwal KegiatanRencana kegiatanBulan 1Bulan 2

12341234

Survei

Analisa

Desain

Simulasi

Pemasangan alat

Uji coba sistem

Evaluasi

Revisi sistem

Pembuktian

Pembuatan laporan dan revisi

b. Pelaksana Kerja Studi ini dilakukan dengan membentuk Tim yang terdiri dari sembilan orang tim ahli yang sesuai dengan bidang keahliannya :No.NamaBidang Ahli

1.Muhammad Nur Fattah, A. MdManager

VI. PENUTUPDemikian Proposal ini kami buat apabila ada kesalahan kami mohon maaf dan apabila ada hal yang ingin didiskusikan dapat menghubingi kami :Contact Person :

+628562944482

[email protected]

Manajemen proyek dan keselamatan kerja