Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

36
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI Kelompok 2/ 2-B/ D-III Pajak Afifah Rahmawati (02) Anisadera Mukti Utami (05) Dyah Kusuma Wardhani (12) Jamilatul Nur Aslamiyah (17) Maria Aleksandra Sihombing (21) Suci Augustira Sitorus Pane (33) Tiara Rokhimah (34)

Transcript of Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Page 1: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

MANAJEMEN PRODUKSI DAN

OPERASI

Kelompok 2/ 2-B/ D-III PajakAfifah Rahmawati (02)Anisadera Mukti Utami (05)Dyah Kusuma Wardhani (12)Jamilatul Nur Aslamiyah (17)Maria Aleksandra Sihombing (21)Suci Augustira Sitorus Pane (33)Tiara Rokhimah (34)

Page 2: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

• Perbedaan produksi, manufaktur, dan operasi• Tugas manajer produksi dan operasi• Mengorganisasikan proses produksi• Pengelolaan material, pembelian, dan persediaan

Page 3: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

PERBEDAAN PRODUKSI, MANUFAKTUR, DAN OPERASI

Page 4: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Produksi Produksi merupakan keseluruhan proses

yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Proses ini terdiri dari pengerjaan, ide, serta perencanaan desain teknis.

Produksi tidak terbatas pada proses produksi barang (manufacture) tetapi juga perusahaan yang menghasilkan jasa. Sebagai contoh, produksi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan penghasil shampoo tetapi juga salon yang menghasilkan perawatan rambut. Dimana dalam salon tersebut terdapat proses produksi untuk menghasilkan jasa perawatan rambut.

Page 5: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Manufaktur Manufaktur merupakan proses fisik untuk

memproduksi barang, dan tidak tergolong jasa. Dilihat dari ruang lingkupnya, manufaktur mempunyai lingkup yang lebih sempit dibandingkan proses produksi. Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa perusahaan penghasil shampoo merupakan perusahaan manufaktur sedangkan salon tidak tergolong perusahaan manufaktur.

Manufacture berasal dari bahasa Latin yaitu kata manu yang berarti tangan dan facto yang berarti membuat. Jadi manufacture berarti buatan tangan. Dalam hal ini yang menjadi tekanan bukan buatan tangan atau buatan mesin karena pada saat itu semua barang dibuat dengan tangan (hand made), namun penekanannya lebih kepada barang yang dihasilkan.

Page 6: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Operasi

Operasi merupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana strategis agar perusahaan dapat terus beroperasi. Secara tradisional, operasi terdiri dari fungsi pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan dan kualitas, serta pemeliharaan. Fungsi operasi meliputi fungsi produksi dan manufaktur.

Page 7: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

TUGAS MANAJER PRODUKSI DAN OPERASI

Page 8: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Manajer operasional berurusan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang menciptakan produk dan jasa perusahaan. Tanggung jawab utama dari manajer operasional termasuk pengendalian produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, tata letak pabrik, dan pemilihan lokasi. Manajer produksi dan operasi bertugas membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan.

Dari uraian tersebut, terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan.

Page 9: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.

Page 10: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam perusahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.

Page 11: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen produksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.

Page 12: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

MENGORGANISASIKAN PROSES PRODUKSI

Page 13: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Mengorganisasikan proses produksi merupakan penetapan kegiatan produksi guna melaksanakan

proses produksi yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

Page 14: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Pengorganisasian proses produksi dapat dikelompokan menjadi:

Organisasi tradisional

• Setiap manajer memiliki daerah otoritas dan kekuasaan tertentu. Terdapat alat ukur kinerja masing-masing departemen. Contoh: kinerja manajer kualitas ditentukan dengan dasar biaya, tingkat kesalahan dan biaya pengerjaan ulang.

Organisasi selular• Pekerja berada dan bekerja dalam satu tim yang disebut cell untuk menghasilkan suatu produk atau satu bagian produk. Setiap cell bertanggung jawab pada kualitas dan kuantitas produk yang mereka hasilkan. Perbedaanya dengan organisasi tradisional adalah semua pekerja dalam cell bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan. Cell dapat memonitor diri sendiri serta mengoreksi dengan sendirinya

Page 15: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Proses dan proyek manufaktur

Proses ekstraktif

• menghasilkan barang dengan cara mengambilnya dari alam. Contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.

Proses kontinu

• teknik produksi yang digunakan secara terus menerus untuk menghasilkan satu jenis produk dalam jumlah yang banyak. Contoh: perusahaan Coca cola.

Intermitten process

• teknik produksi yang menggunakan satu proses untuk menghasilkan sejumlah produk, kemudian mengubahnya untuk memproduksi sejumlah produk yang berbeda. Contoh perusahaan tas dan ikat pinggang.

Page 16: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Proses analitik

• proses untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan jalan memisahkanya dari barang lain. Contoh minyak bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.

Proses sintetik

• menghasilkan output dengan jalan menggabungkan beberapa jenis barang yang berbeda. Contoh proses pembuatan obat, pengolahan baja.

Proses perakitan

• proses peletakan bagian-bagian produk secara bersama-sama sehingga menghasilkan produk yang utuh. Contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor. 

Page 17: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

PERENCANAAN LOKASI DAN LAYOUT PABRIK• Perencanaan layout menurut James A Moore

adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.

Page 18: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Jenis-jenis Layout

Process layout

• mengatur alur kerja di seputar proses. Produk akan bergerak dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Semua pekerja yang mempunyai tugas sama bekerja dalam satu kelompok. Contoh: pabrik kosmetik, pabrik gula.

Product layout

• mengatur stasiun kerja dalam satu garis, cocok untuk produk yang dihasilkan dalam kuantitas cukup banyak dengan proses yang terus menerus. Contoh: pabrik mobil.

Fixed Position

• produk tetap pada suatu tempat atau tidak dapat dipindahkan, sedangkan pekerja dan mesin-mesin yang akan datang sesuai dengan kebutuhan. Contoh: pembuatan gedung olahraga.

Page 19: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai:• Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas

dan tenaga kerja.• Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga

kerja.• Meningkatkan moral kerja dan kondisi

keamanan yang lebih baik• Meningkatkan interaksi perusahaan dengan

konsumen.• Peningkatan fleksibilitas.• Dari waktu ke waktu, desain layout perlu

dipertimbangkan sebagai sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

Page 20: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

• Faktor utama yaitu: letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik.

• Sedangkan faktor bukan utama yaitu: rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.

Page 21: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

PERALATAN PRODUKSI

• Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.

Page 22: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari:• Mesin yang bersifat umum atau mesin serba

guna (General Purpose Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian produk.

• Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-mesin yang direncanakan untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama.

Page 23: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Alasan diadakannya pembelian peralatan antara lain:• Peralatan baru diperlukan untuk memproduksi

produk dan jasa lebih hanya volume penjualan yang terus meningkat.

• Peralatan yang ada telah usang.• Peralatan yang ada telah memasuki masa aus

serta harus diganti.

Untuk memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu:• tahap pemakaian (penyaringan teknologi) yang

meliputi kapasitas• perhitungan biaya atau analisis ekonomi yang

akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.

Page 24: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

PENGELOLAAN MATERIAL, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN

Page 25: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Pembelian

• Pihak dari dalam perusahaan yang ahli menetukan dimana tempat yang tepat untuk membeli berbagai jenis barang yang diperlukan disebut agen pembelian (purchasing agent). Karena otoritas agen pembelian terbatas maka dibutuhkan prosedur pembelian (purchasing procedure) yang merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan oleh perusahaan ketika akan membeli suatu barang atau produk.

Page 26: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Perusahaan menentukan spesifikasi produk yang akan dipesan, dan spesifikasi pemasok.

Departemen yang membutuhkan mengajukan daftar permintaan pembelian kepada purchasing agent

Purchasing agent menindaklanjuti dan menetukan pengantaran barang yang dibutuhkan

Penerimaan dan pemeriksan barang, untuk memastikan bahwa pemasok mengirimkan barang dengan jumlah dan

spesifikasi yang telah ditentukan.

Purchasing agent mengirimkan order pesanan kepada supplier. Jika barang yang diubutuhkan belum pernah

dipesan maka purchasing agent harus melakukan penawaran tender terlebih dahulu, meminta calon

pemasok untuk menentukan harga, tanggal pengantaran dan data-data lain. Setelah tender dievaluasi, kemudian

dipilih satu pemasok.

Purchasing Procedure

Page 27: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Dalam menentukan kebijakan penentuan jumlah produk yang akan dibeli, ada tiga macam kebijakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

• Hand-to-mouth purchasing, yaitu pembelian produk dalam jumlah sedikit seperti yang dibutuhkan

• Forward purchasing, yaitu kebijakan pembelian yang relatif banyak dalam pembelian produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk jangka waktu yang cukup lama.

• Anticipatory purchasing, yaitu kebijakan pembelian produk dalam jumlah sangat besar yang berguna untuk mengantisipasi masalah yang mungkin muncul diwaktu yang akan datang.

Page 28: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

• Agen pembelian harus menetukan pemasok yang cocok. Hal yang harus dihindari oleh agen pembelian adalah jika terjadi source purchasing (pembelian dengan satu sumber).

• Kebijakan yang sering dilakukan untuk mendapatkan pemasok terbaik adalah kebijakan bid-purchasing, yaitu meminta tawaran dari berbagai pemasok dan memilih salah satu yang terbaik.

Page 29: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

• Setelah manentukan pemasok atau vendor dalam melakukan fungsi pembelian, maka perusahaan akan melakukan contract purchasing yaitu negosiasi antara pemasok dan perusahaan untuk menentukan harga, tanggal pengantaran dan kondisi lain dalam penjualan tersebut.

• Selain menetukan jumlah dan pemasok yang akan dipilih, ada kebijakan lain yang harus ditentukan perusahaan, yaitu menentukan apakah produk tersebut akan dibuat sendiri dalam perusahaan atau membeli produk tersebut.

Page 30: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Persediaan

• Persediaan atau inventory merupakan pasokan barang yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk proses produksi atau untuk penjualan kepada konsumen.

• Pengelolaan persediaan menentukan berapa banyak persediaan yang tersedia serta pemasanan, penerimaan, penyimpanan, dan perawatan persediaan tersebut.

• Tujuan utamanya adalah menurunkan biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan, namun mempunyai pasokan yang cukup untuk menjalankan proses produksi dan penjualan.

Page 31: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Ada tiga tipe persediaan yang diklasifikasikan berdasarkan letaknya dalam proses produksi. • Persediaan bahan baku yang merupakan

persediaan yang dibeli dari perusahaan lain yang digunakan untuk mamproduksi produk jadi perusahaan tersebut

• Barang dalam proses, merupakan persediaan yang berada pada proses produksi

• Persediaan barang jadi yang merupakan persediaan barang jadi tetapi belum terjual

Page 32: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

Beberapa metode yang membantu pengelolaan material dan persediaan, yaitu:

Just In Time (JIT)

Material Requirement Planning (MRP)

Manufacture Resource Planning (MRP II)

Page 33: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

JIT

• JIT dikembangkan oleh Taiichi Ohno dari perusahaan motor Toyota dari jepang.

• Dasar dari JIT adalah bahwa material harus datang atau ada tepat pada saat diperlukan oleh proses produksi. Untuk dapat menerapkan sisitem JIT diperlukan kerja sama yang baik antara pemasok dengan pihak produksi dan pembelian. Perawatan mesin-mesin juga menjadi hal penting yang harus diperhatiakn dalam penerapan JIT. Sistem JIT akan memberikan manfaat maksimal pada perusahaan yang memiliki jadwal produksi yang relatif stabil.

Page 34: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

MRP

• MRP merupakan sistem komputer yang menganalisis dan memproyeksikan kebutuhan material kemudian menjadwalkan kedatangan material tersebut kebagian yang memerlukan pada saat yang tepat.

• MRP menganalisis data persediaan, jadwal produksi, dan daftar barang yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah produk.

Page 35: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

MRP II

• MRP dikembangkan lagi dan menghasilkan MRP II yang menggunakan sistem komputer yang lebih kompleks untuk mengintegrasikan data dari berbagai departemen termasuk departeman keuangan, pemasaran, akuntansi, teknik dan manufaktur.

• Sistem ini juga memungkinkan manajer mengetahui pengaruh proses produksi terhadap laba perusahaan dan membuat prakiraan yang lebih tepat.

Page 36: Manajemen Produksi Dan Operasi_2B D3 Pajak_Kelompok 2

TERIMA KASIH