Manajemen Piutang

17
Manajemen Piutang MANAJEMEN PIUTANG Agus Zainul Arifin Persediaan dan piutang dagang adalah dua perkiraan aktiva lancar yang terbesar. Secara bersama-sama kedua jenis aktiva ini mencakup hampir 80% dari aktiva lancar dan lebih dari 30% total aktiva untuk semua industri manufaktur. Manajemen dan kebijakan kredit yaitu dasar untuk pengambilan keputusan pemberian kredit. Keputusan itu melibatkan standar kredit, syarat-syarat kredit, dan penentuan siapa yang akan menerima kredit. Suatu kerangka untuk mengevaluasi keputusan atas perubahan kebijakan kredit juga akan disajikan. KEBIJAKAN MANAJEMEN KREDIT Manajemen kredit menyangkut bidang keputusan sebagai berikut: 1. analisis risiko kredit 2. menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit 3. menspesifikasikan syarat kredit 4. memutuskan bagaimana membiayai piutang usaha-kredit yang ada 5. menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit 6. menetapkan kebijakan dan praktik penagihan 7. menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen. ANALISIS KREDIT Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Transcript of Manajemen Piutang

Page 1: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

MANAJEMEN PIUTANG

Agus Zainul Arifin

Persediaan dan piutang dagang adalah dua perkiraan aktiva lancar yang terbesar. Secara

bersama-sama kedua jenis aktiva ini mencakup hampir 80% dari aktiva lancar dan lebih dari 30%

total aktiva untuk semua industri manufaktur.

Manajemen dan kebijakan kredit yaitu dasar untuk pengambilan keputusan pemberian kredit.

Keputusan itu melibatkan standar kredit, syarat-syarat kredit, dan penentuan siapa yang akan

menerima kredit. Suatu kerangka untuk mengevaluasi keputusan atas perubahan kebijakan kredit

juga akan disajikan.

KEBIJAKAN MANAJEMEN KREDIT

Manajemen kredit menyangkut bidang keputusan sebagai berikut:

1. analisis risiko kredit

2. menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit

3. menspesifikasikan syarat kredit

4. memutuskan bagaimana membiayai piutang usaha-kredit yang ada

5. menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit

6. menetapkan kebijakan dan praktik penagihan

7. menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen.

ANALISIS KREDIT

Analisis kredit berusaha untuk menetapkan siapa yang harus menerima kredit dan bersasrkan

kondisi apa. Dua aspek dari proses itu harus dibedakan : langganan baru versus langganan yang

ada. Yang kedua tidak begitu sulit karena pengalaman memberikan informasi yang cukup banyak.

Analasis kredit jelas merupakan masalah yang lebih sulit bagi langganan yang prospektif berilaku

dengan pemasok lainnya. Jenis formasi ini dapat diperoleh dengan biaya tertentu dari agen

informasi keuangan khususnya seperti Dun & Bradstreet.

Selain itu, perusahaan akan melaksanakan analisisnya sendiri untuk mengambil keputusan yang

independen. Dalam kredit dagang, perusahaan melakukan baik penjualan kredit maupun

memberikan kredit. Kedua kegiatan itu saling berkaitan. Bagaimana pelanggan berperilaku

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 2: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

mungkin tergantung pada bagaimana organisasi penjualan memperlakukan pelanggan. Selain itu,

kebijakan dan praktik penagihan dari penjualan yang tidak disukai mungkin mempengaruhi

pelanggan.

Sumber Informasi

Ada 2 sumber informasi eksternal yang tersedia.

1. dengan mengadakan pertemuan kelompok lokal dan dengan surat menyurat, pengalaman

berhubungan dengan debitor dipertukarkan melalui asosiasi para pemberi kredit.

2. suatu biro pelaporan kredit (di Indonesia). Salah satu biro yang paling terkenal di AS adalah

Dun & Bradstreet.

Sumber informasi kredit lainnya adalah bank-bank komersial dimana para pelanggan

berhubungan. Walaupun bank tidak dapat memberikan data tentang jumlah simpanan dan

pinjaman para nasabahnya, akan tetapi beberapa informasi umum dapat diperoleh. Biasanya bank

akan mencantumkan jumlah deposito atau rekening gironya atau pinjaman dalam bentuk jumlah

angka (misalnya enam angka menengah).

Analisis Informasi Kredit

Penilaian kredit akan timbuk dengan analisis rasio keuangan yang relatif baku, dengan penekanan

pada rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas. Rasio tersebut akan dibandingkan dengan rasio

gabungan untuk bidang industri usaha dimana perusahaan tersebut bergerak.

Di samping analisis keuangan umum, juga dilakukan beberapa penilaian khusus yang berkaitan

dengan kegiatan kredit. Informasi tentang pembayaran kembali yang dilakukan oleh para

pelanggan dimasukkan dalam pertimbangan penilaian. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil

data hutang dagang dari neraca dan menghitung umur rata-rata hutang dagang. Periode

pembayaran rata-rata tersebut kemudian dapat digunakan dengan dua data pembanding lain.

1. periode pembayaran aktual dari syarat kredit

2. periode pembayaran rata-rata untuk bidang usaha dimana pelanggan bergerak.

Sistem Penilaian Formal

Setelah analisi informasi kredit, perusahaan mungkin berusaha mengungkapkan hasil-hasilnya

dalam istilah kuantitatif. Ini secara umum dikenal sebagai penilaian kredit (kredit scoring). Ini

menyangkut ukuran numerik untuk meramalkan probabilitas bahwa langganan tepat pada

waktunya. Kadang-kadang analisis dibalik untuk meramalkan probabilitas bahwa langganan tidak

akan membayar tepat pada waktunya atau sesungguhnya akan menjadi bangkrut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 3: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

STANDAR KREDIT

Standar kredit merupakan rincian nilai-nilai atau karateristik-karateristik yang menentukan

apakah seorang pelanggan akan menerima kredit. Sejumlah variabel terlibat dan beberapa

pelanggan lemah dapat diberi kredit dalam kondisi-kondisi yang telah ditentukan.

Jika suatu perusahaan melakukan penjualan dengan kredit hanya kepada para pelanggan yang

kuat, kerugian karena timbulnya piutang ragu-ragu biasanya kecil. Sebaliknya ada kemungkinan

tingkat penjualan yang hilang tersebut dapat lebih besar daripada biaya yang dapat dihindarinya.

Untuk menentukan standar kredit yang optimum perusahaan perlu membandingkan antara biaya

marjinal pemberian kredit dan laba marjinal dari peningkatan penjualan.

Yang termasuk dalam biaya marjinal adalah biaya-biaya produksi dan penjualan akan tetapi untuk

sementara yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas para

pelanggan, atau biaya kualitas kredit. Termasuk dalam biaya-biaya ini adalah (1) kerugian karena

piutang ragu-ragu ; (2) biaya pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi, dan (3) dan yang

lebih besar yang tertahan dalam piutang dagang (yang mengakibatkan biaya modal lebih tinggi,

karena pelanggan yang kurang layak menerima kredit, menunda pembayarannya).

SYARAT KREDIT

Adalah kondisi pembayaran kredit yang ditawarkan kepada pelanggan; syarat kredit meliputi

periode kredit dan potongan tunai. Periode kredit adalah jangka waktu dimulai dari ketika kredit

diberikan, setelah itu kredit dianggap tertunggak. Secara umum, periode kredit dimulai pada

tanggal yang tertera di faktur, tapi tergantung dari standar tiap industri, periode pembayaran bisa

dimulai ketika barang diangkut, ketika barang diterima pembeli, pada awal bulan, pada akhir

bulan, pada tengah bulan, atau pada waku-waktu tertentu sesuai syarat kredit.

Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (jika

ada) untuk pembayaran yang dilakukan lebih awal. Misalnya jika perusahaan menetapkan syarat

kredit kepada semua pelanggannya sebagai 2/10, net 30, maka potongan tunai sebesar 2 persen

diberikan jika pembayaran dilakukan dalam jangka 10 hari dan jika potongan tunai tidak

dimanfaatkan maka pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari. Jika

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 4: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

syarat yang ditentukan adalah “net 60” berarti bahwa perusahaan tidak memberikan potongan

tunai, dan pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal faktur.

Lima aspek syarat kredit yaitu sifat ekonomik produk, kondisi penjual, kondisi pembeli, periode

kredit, dan potongan tunai.

Sifat Ekonomik Produk

Barang-barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual dengan syarat kredit yang relatif

pendek, pembeli menjual kembali dengan cepat, yang menghasilkan uang tunai sehingga mampu

membayar kepada pemasok.

Kondisi Penjual

Penjual yang keuangannya lemah membutuhkan uang tunai atau syarat kredit yang

ditawarkannya berjangka sangat pendek.

Kondisi Pembeli

Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual secara kredit, dan sebaliknya

menerima kredit yang lebih lama.

Periode Kredit

Melonggarkan periode kredit dapat mendorong kenaikan penjualan, akan tetapi biaya atas dana

yang terikat pada piutang dagang akan meningkat.

Potongan Tunai

Potongan tunai adalah reduksi harga didasarkan atas pembayaran yang dilakukan selama periode

waktu yang ditentukan.

SEASONAL DATING

Adalah syarat kredit yang digunakan untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian di

luar musim (out of season) dengan tidak mengharuskan pembayaran sampai tanggal waktu yang

telah ditentukan, tidak peduli kapanpun barang itu dibeli.

Jika penualan adalah musiman, perusahaan dapat menggunakan seasonal dating untuk

menetapkan periode kresit. Contohnya, Slimware Inc., perusahaan baju renang, menjual dengan

syarat kredit 2/10, net 30, May 1 dating. Ini berarti bahwa faktur baru mulai efektif pada tanggal

1 Mei, walaupun penjualan terjadi pada bulan januari. Diskon dapat diperoleh jika pembayaran

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 5: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

dilakukan paling lambat tanggal 10; jika tidak pembayaran harus dilakukan secara penuh pada

tanggal 30 Mei.

MEMANTAU MANAJEMEN PIUTANG

Dua masalah kunci yang dihadapi eksekutif dalam manajemen piutang dagang adalah peramalan

dan pengendalian piutang dagang.

Masalah dengan DSO dan AS

Kita pertama akan menelaah dua metode yang digunakan secara luas oleh perseroan-perseroan,

yaitu Tingkat Penjualan Harian dan Skedul Umur. Kita kemudian memusatkan perhatian kita

pada pendekatan pola pembayaran, yang menawarkan cara yang lebih baik untuk memantau

piutang dagang.

Menurut hasil survei Stone, dari seluruh perusahaan yang dilaporkan menggunakan

prosedur sistematik untuk memproyeksikan piutang dagang, pada umumnya menggunakan

proyeksi pro forma DSO atau beberapa rasio piutang dagang lainnya terhadap penjualan. Dalam

pengendalian piutang dagang, metode AS (skedul umur piutang dagang) merupakan metode yang

banyak dipakai.

Tingkat Penjualan Harian

Tingkat Penjualan Harian Rata-rata (DSO atau Day’s Sales Outstanding) pada waktu tertentu t

biasanya dihitung sebagai rasio piutang terhadap penjualan harian :

DSOt = Total ARt

Penjualan Harian

Angka penjulan harian diperoleh dengan merata-ratakan penjualan sepanjang periode waktu yang

terakhir. Periode rata-ratanya bisa 30 hari, 60 hari, 90 hari atau periode lain yang relevan. Jelas

bahwa DSO dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan periode rata-rata yang digunakan.

Skedul Umur Piutang Dagang

Skedul Umur Piutang Dagang adalah persentasi dari piutang dagang akhir kuartal dalam

kelompok umur yang berbeda. Istilah kelompok umur di sini merupakan periode waktu di mana

piutang dagang terjadi sejak waktu penjualan. Skedul Umur Piutang Dagang yang baik

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 6: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

menunjukan persentase yang kecil piutang dagang akhir kuartal dari penjualan yang lama, dengan

persentase yang tinggi berdasarkan penjualan bulan-bulan yang terakhir.

FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN KREDIT

1. Potensi Laba (Profit Potential)

Jika dapat menjual secara kredit dan sekaligus membebankan bunga pada piutang dagang

tersebut, penjualan kredit sebenarnya lebih menguntungkan daripada penjualan tunai.

2. Pertimbangan Legal (Legal Consideration)

Adalah ilegal jika perusahaan membebankan harga yang berbeda diantar konsumen-

konsumen kecuali perbedaan harga ini diperbolehkan secara legal.

3. Instrumen Kredit (Credit Instruments)

- Open Account

- Promissory Note

- Commecial Draft

- Conditional Sales Contract

Tujuan penjualan kredit adalah untuk meningkatkan laba melalui peningkatan penjualan. Manfaat

dan biaya penjualan kredit:

Penjualan akan meningkat dan biaya juga akan meningkat.

Kebijakan piutang akan berhasil jika kenaikan penjualan lebih besar dibandingkan dengan

kenaikan biayanya.

Permasalahan manajemen piutang adalah bagaimana mengelola biaya-biaya yang timbul akibat

dari penjualan kredit.

Biaya-biaya yang timbul dari penjualan kredit:

1. Biaya administrasi untuk mengelola piutang atau menyewa karyawan khusus untuk

penagihan, cara pembayaran.

2. Biaya piutang tak tertagih.

3. Biaya modal untuk investasi kepada piutang (mempercepat pembayaran misalnya)

4. Cash discount untuk pembayaran yang dipercepat.

Bagaimana meminimumkan biaya?

Sebelum biaya terjadi harus diantisipasi dulu, selektif memilih calon pelanggan dan harus

memiliki kriteria dalam memilih pelanggan. Oleh karena itu harus dibuat standar kredit. Yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 7: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

bertujuan untuk mengurangi kredit tak tertagih. Jika penjualan kredit diberikan kepada pelanggan

yang berkualitas saja, maka kredit macet akan berkurang tetapi kesempatan menjual lebih secar

juga akan hilang. Standar kredit diperlukan untuk menentukan kriteria optimal bagi para

pelanggan yang berhak membeli secara kredit dan persyaratannya.

Cara membuat standar kredit, meliputi:

1. Kerugian dari piutang macet

2. Biaya pemeriksaan dan penagihan

3. Penambahan modal untuk piutang dagang

Untuk meningkatakan kualitas kredit dibuat kriteria penilaian kredit yaitu 5C:

1. Character (kepribadian), dari pihak yang berwewenang dari pembelian kredit yang berkaitan

dengan kepercayaan perusahaan pada janji yang bersangkutan untuk melunasi hutang

dagangnya.

2. Capacity (Kemampuan), penilaian subjektif yang diukur dari prestasi bisnisnya di masa

lampau.

3. Capital (Modal), dapat dilihat dari posisi keuangan perusahaan dengan mengukur struktur

modalnya dan likuiditasnya.

4. Collateral (Jaminan berupa dana tunai pada giro)

5. Condition (Kondisi ekonomi yang berdampak pada usaha pelanggan)

Model penilaian penjualan kredit:

Model Sartoris-Hill

Model ini mengacu pada 1 konsep umum laba ( = TR – TC )

= PVnet sales - cost

1. Modal kerja tidak berubah

NPVo = Po.Qo (1-bo) - Co.Qo

(1 + k) to

NPV1 = P1.Q1 (1-b1) - C1.Q1

(1 + k) t1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 8: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

2. Modal kerja berubah

NPVo = Po.Qo (1-bo) - Co.Qo - W Po.Qo - Po.Qo

(1 + k) to (1 + k) to

NPV1 = P1.Q1 (1-b1) - C1.Q1 - W P1.Q1 - P1.Q1

(1 + k) t1 (1 + k) t1

Keterangan :

NPVo = Net Present Value untuk kebijakan lama

NPV1 = Net Present Value untuk kebijakan baru

P = harga jual per unit

Q = unit produk terjual per hari

b = tingkat kerugian karena piutang ragu-ragu

k = biaya modal per hari (%)

t = periode penagihan piutang rata-rata (DSO/ACP)

c = biaya variabel per unit

Bandingkan = NPV1 - NPVo ≥ 0 → kebijakan baru diterima

Contoh Soal :

1. WinZ selaku manajer PT CowPig mencoba untuk mengevaluasi adakah kemungkinan untuk

dapat meningkatakan penagihan piutang dagang perusahaan. Perusahaan memproduksi

3.600.00 unit pakaian setahun dengan harga rata-rata $40/unit. Kebijakan kredit perusahaan

saat ini adalah 2/10, n/30 dimana 20% dari konsumen memanfaatkan periode diskon.

Pengalokasian untuk piutang ragu-ragu adalah 2.5% dari penjualan. Rata-rata periode

penagihan piutang adalah 50 hari dan biaya variable $25 per unit.

Upaya perusahaan guna meningkatkan penagihan penjualan kreditnya memberikan

perubahan pada variable perhitungan kebijakan kredit sebagai berikut:

a. Meningkatkan piutang ragu-ragu menjadi 3% dari penjualan.

b. Melonggarkan rata-rata periode tagih menjadi 58 hari.

c. Meningkatkan penjualan 2.000 unit/hari.

d. Kebijakan perusahaan 2.5/15, n/40 dan 40% dari konsumen memanfaatkan diskon.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 9: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

Investasi yang dibutuhkan untuk kas dan persediaan adalah 10% dari nilai penjualan dengan

biaya modal perusahaan sebesar 18% per tahun dengan asumsi 1 tahun adalah 360 hari.

Anda sebagai asisten WinZ, bantulah manajer anda untuk menentukan kebijakan manakah

yang lebih menguntungkan bagi perusahaan!

Jawab:

Kebijakan lama

Sales/hari = 3.600.000 = 10.000 unit

360

P = $ 40

Qd = 10.000 u x 20% = 2.000 unit

Qk = 10.000 u x 80% = 8.000 unit

DSO = 0.2 (10) + 0.8 (x)

50 = 2 + 0.8 x

x = 60

k = 18% = 0.05%

360

= TR – TC

= TR discount + TR kredit - TC

NPVo :

40.2000(1 - 2%) + 40.8000 (1 - 2.5%) - (25 x 10.000) - 10% 40x10.000 – 40x10.000

( 1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)60 (1+0.05%)50

78.009,07585 + 302.781,2766 - 250.000 – 987,3597719

129.802,99

Kebijakan baru

P = $ 40

Qd = 12.000 u x 40% = 4.800 unit

Qk = 12.000 u x 60% = 7.200 unit

DSO = 0.4 (10) + 0.6 (x)

58 = 4 + 0.6 x

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 10: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

x = 90

NPV1 :

40.4800(1 – 2.5%) + 40.7200 (1 - 3%) - (25 x 12000) - 10% 40x12.000 – 40x12.000

( 1 + 0.05%)15 (1 + 0.05%)90 (1+0.05%)58

185.801,6001 + 267.070,4601 - 300.000 - 1.371,671764

151.500,39

NPV1 - NPVo = 151.500,39 - 129.802,99

= 21.697,4

Kebijakan baru diterima karena kebijakan baru lebih menguntungkan.

2. Dengan melemahnya daya beli masyarakat, PT ABC berencana untuk memperlonggar syarat

penjualan supaya perusahaan dapat meningkatkan penjualan pada bulan-bulan mendatang.

Dengan syarat penjualan yang lama 2/10, n = 30, perusahaan diperkirakan hanya akan

mampu mencapai penjualan Rp 240.000 dimana 20% diantaranya adalah penjualan diskon.

Dengan kebijakan lama ini, DSO diperkirakan 34 hari; piutang tak tertagih 2% dari penjualan

kredit.

Bila perusahaan merubah syarat penjualan menjadi 5/10, n = 50, penjualan perusahaan

diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 276.000 perbulan. Dalam hal ini, bobot penjualan

diskon juga meningkat menjadi 25% dari total penjualan. Sejalan dengan itu, DSO berubah

menjadi 49 hari dan piutang tak tertagih juga meningkat menjadi 4% dari penjualan kredit.

Modal kerja selain piutang diperkirakan sekitar 12% dari penjualan, sedangkan biaya

modal perusahaan adalah 18% pertahun. Pada tahun ini perusahaan mempertahankan

contribution margin (kelebihan penjualan dari biaya variable) tetap sebesar 60%.

Jawab :

Kebijakan lama

Penjualan harian = 240.000 = 8.000

30

Qd = 8000 u x 20% = 1600

Qk = 8000 u x 80% = 6400

k = 18% = 0.05%

360

DSO = 0.2 (10) + 0.8 (x)

34 = 2 + 0.8 x

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 11: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

x = 40

NPVo :

1600 (1 - 2%) + 6400 (1 - 2%) - (0,4 x 8.000) - 12% 8.000 - 8.000

(1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)40 (1+0.05%)34

1.560,181517 + 6.147,836808 - 3.200 - 16,17805285

4.491,84

Kebijakan baru

Penjualan harian = 276.000 = 9.200

30

Qd = 9200 u x 25% = 2300

Qk = 9200 u x 75% = 6900

k = 18% = 0.05%

360

DSO = 0.25 (10) + 0.75 (x)

49 = 2.5 + 0.75 x

x = 62

NPV1 :

2300(1 – 5%) + 6900 (1 - 4%) - (0,4 x 9200) - 12% 9200 – 9200

(1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)62 (1+0.05%)49

2.174,104984 + 6.421,855949 - 3.680 - 26,71275527

4.889,25

NPV1 - NPVo = 4.889,25 - 4.491,84

= 397,41

Kebijakan baru diterima karena kebijakan baru lebih menguntungkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN

Page 12: Manajemen Piutang

Manajemen Piutang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN