Manajemen Piutang
-
Upload
bhudi-jati-prio-utomo -
Category
Documents
-
view
141 -
download
7
Transcript of Manajemen Piutang
Manajemen Piutang
MANAJEMEN PIUTANG
Agus Zainul Arifin
Persediaan dan piutang dagang adalah dua perkiraan aktiva lancar yang terbesar. Secara
bersama-sama kedua jenis aktiva ini mencakup hampir 80% dari aktiva lancar dan lebih dari 30%
total aktiva untuk semua industri manufaktur.
Manajemen dan kebijakan kredit yaitu dasar untuk pengambilan keputusan pemberian kredit.
Keputusan itu melibatkan standar kredit, syarat-syarat kredit, dan penentuan siapa yang akan
menerima kredit. Suatu kerangka untuk mengevaluasi keputusan atas perubahan kebijakan kredit
juga akan disajikan.
KEBIJAKAN MANAJEMEN KREDIT
Manajemen kredit menyangkut bidang keputusan sebagai berikut:
1. analisis risiko kredit
2. menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit
3. menspesifikasikan syarat kredit
4. memutuskan bagaimana membiayai piutang usaha-kredit yang ada
5. menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit
6. menetapkan kebijakan dan praktik penagihan
7. menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen.
ANALISIS KREDIT
Analisis kredit berusaha untuk menetapkan siapa yang harus menerima kredit dan bersasrkan
kondisi apa. Dua aspek dari proses itu harus dibedakan : langganan baru versus langganan yang
ada. Yang kedua tidak begitu sulit karena pengalaman memberikan informasi yang cukup banyak.
Analasis kredit jelas merupakan masalah yang lebih sulit bagi langganan yang prospektif berilaku
dengan pemasok lainnya. Jenis formasi ini dapat diperoleh dengan biaya tertentu dari agen
informasi keuangan khususnya seperti Dun & Bradstreet.
Selain itu, perusahaan akan melaksanakan analisisnya sendiri untuk mengambil keputusan yang
independen. Dalam kredit dagang, perusahaan melakukan baik penjualan kredit maupun
memberikan kredit. Kedua kegiatan itu saling berkaitan. Bagaimana pelanggan berperilaku
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
mungkin tergantung pada bagaimana organisasi penjualan memperlakukan pelanggan. Selain itu,
kebijakan dan praktik penagihan dari penjualan yang tidak disukai mungkin mempengaruhi
pelanggan.
Sumber Informasi
Ada 2 sumber informasi eksternal yang tersedia.
1. dengan mengadakan pertemuan kelompok lokal dan dengan surat menyurat, pengalaman
berhubungan dengan debitor dipertukarkan melalui asosiasi para pemberi kredit.
2. suatu biro pelaporan kredit (di Indonesia). Salah satu biro yang paling terkenal di AS adalah
Dun & Bradstreet.
Sumber informasi kredit lainnya adalah bank-bank komersial dimana para pelanggan
berhubungan. Walaupun bank tidak dapat memberikan data tentang jumlah simpanan dan
pinjaman para nasabahnya, akan tetapi beberapa informasi umum dapat diperoleh. Biasanya bank
akan mencantumkan jumlah deposito atau rekening gironya atau pinjaman dalam bentuk jumlah
angka (misalnya enam angka menengah).
Analisis Informasi Kredit
Penilaian kredit akan timbuk dengan analisis rasio keuangan yang relatif baku, dengan penekanan
pada rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas. Rasio tersebut akan dibandingkan dengan rasio
gabungan untuk bidang industri usaha dimana perusahaan tersebut bergerak.
Di samping analisis keuangan umum, juga dilakukan beberapa penilaian khusus yang berkaitan
dengan kegiatan kredit. Informasi tentang pembayaran kembali yang dilakukan oleh para
pelanggan dimasukkan dalam pertimbangan penilaian. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil
data hutang dagang dari neraca dan menghitung umur rata-rata hutang dagang. Periode
pembayaran rata-rata tersebut kemudian dapat digunakan dengan dua data pembanding lain.
1. periode pembayaran aktual dari syarat kredit
2. periode pembayaran rata-rata untuk bidang usaha dimana pelanggan bergerak.
Sistem Penilaian Formal
Setelah analisi informasi kredit, perusahaan mungkin berusaha mengungkapkan hasil-hasilnya
dalam istilah kuantitatif. Ini secara umum dikenal sebagai penilaian kredit (kredit scoring). Ini
menyangkut ukuran numerik untuk meramalkan probabilitas bahwa langganan tepat pada
waktunya. Kadang-kadang analisis dibalik untuk meramalkan probabilitas bahwa langganan tidak
akan membayar tepat pada waktunya atau sesungguhnya akan menjadi bangkrut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
STANDAR KREDIT
Standar kredit merupakan rincian nilai-nilai atau karateristik-karateristik yang menentukan
apakah seorang pelanggan akan menerima kredit. Sejumlah variabel terlibat dan beberapa
pelanggan lemah dapat diberi kredit dalam kondisi-kondisi yang telah ditentukan.
Jika suatu perusahaan melakukan penjualan dengan kredit hanya kepada para pelanggan yang
kuat, kerugian karena timbulnya piutang ragu-ragu biasanya kecil. Sebaliknya ada kemungkinan
tingkat penjualan yang hilang tersebut dapat lebih besar daripada biaya yang dapat dihindarinya.
Untuk menentukan standar kredit yang optimum perusahaan perlu membandingkan antara biaya
marjinal pemberian kredit dan laba marjinal dari peningkatan penjualan.
Yang termasuk dalam biaya marjinal adalah biaya-biaya produksi dan penjualan akan tetapi untuk
sementara yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas para
pelanggan, atau biaya kualitas kredit. Termasuk dalam biaya-biaya ini adalah (1) kerugian karena
piutang ragu-ragu ; (2) biaya pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi, dan (3) dan yang
lebih besar yang tertahan dalam piutang dagang (yang mengakibatkan biaya modal lebih tinggi,
karena pelanggan yang kurang layak menerima kredit, menunda pembayarannya).
SYARAT KREDIT
Adalah kondisi pembayaran kredit yang ditawarkan kepada pelanggan; syarat kredit meliputi
periode kredit dan potongan tunai. Periode kredit adalah jangka waktu dimulai dari ketika kredit
diberikan, setelah itu kredit dianggap tertunggak. Secara umum, periode kredit dimulai pada
tanggal yang tertera di faktur, tapi tergantung dari standar tiap industri, periode pembayaran bisa
dimulai ketika barang diangkut, ketika barang diterima pembeli, pada awal bulan, pada akhir
bulan, pada tengah bulan, atau pada waku-waktu tertentu sesuai syarat kredit.
Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (jika
ada) untuk pembayaran yang dilakukan lebih awal. Misalnya jika perusahaan menetapkan syarat
kredit kepada semua pelanggannya sebagai 2/10, net 30, maka potongan tunai sebesar 2 persen
diberikan jika pembayaran dilakukan dalam jangka 10 hari dan jika potongan tunai tidak
dimanfaatkan maka pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari. Jika
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
syarat yang ditentukan adalah “net 60” berarti bahwa perusahaan tidak memberikan potongan
tunai, dan pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal faktur.
Lima aspek syarat kredit yaitu sifat ekonomik produk, kondisi penjual, kondisi pembeli, periode
kredit, dan potongan tunai.
Sifat Ekonomik Produk
Barang-barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual dengan syarat kredit yang relatif
pendek, pembeli menjual kembali dengan cepat, yang menghasilkan uang tunai sehingga mampu
membayar kepada pemasok.
Kondisi Penjual
Penjual yang keuangannya lemah membutuhkan uang tunai atau syarat kredit yang
ditawarkannya berjangka sangat pendek.
Kondisi Pembeli
Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual secara kredit, dan sebaliknya
menerima kredit yang lebih lama.
Periode Kredit
Melonggarkan periode kredit dapat mendorong kenaikan penjualan, akan tetapi biaya atas dana
yang terikat pada piutang dagang akan meningkat.
Potongan Tunai
Potongan tunai adalah reduksi harga didasarkan atas pembayaran yang dilakukan selama periode
waktu yang ditentukan.
SEASONAL DATING
Adalah syarat kredit yang digunakan untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian di
luar musim (out of season) dengan tidak mengharuskan pembayaran sampai tanggal waktu yang
telah ditentukan, tidak peduli kapanpun barang itu dibeli.
Jika penualan adalah musiman, perusahaan dapat menggunakan seasonal dating untuk
menetapkan periode kresit. Contohnya, Slimware Inc., perusahaan baju renang, menjual dengan
syarat kredit 2/10, net 30, May 1 dating. Ini berarti bahwa faktur baru mulai efektif pada tanggal
1 Mei, walaupun penjualan terjadi pada bulan januari. Diskon dapat diperoleh jika pembayaran
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
dilakukan paling lambat tanggal 10; jika tidak pembayaran harus dilakukan secara penuh pada
tanggal 30 Mei.
MEMANTAU MANAJEMEN PIUTANG
Dua masalah kunci yang dihadapi eksekutif dalam manajemen piutang dagang adalah peramalan
dan pengendalian piutang dagang.
Masalah dengan DSO dan AS
Kita pertama akan menelaah dua metode yang digunakan secara luas oleh perseroan-perseroan,
yaitu Tingkat Penjualan Harian dan Skedul Umur. Kita kemudian memusatkan perhatian kita
pada pendekatan pola pembayaran, yang menawarkan cara yang lebih baik untuk memantau
piutang dagang.
Menurut hasil survei Stone, dari seluruh perusahaan yang dilaporkan menggunakan
prosedur sistematik untuk memproyeksikan piutang dagang, pada umumnya menggunakan
proyeksi pro forma DSO atau beberapa rasio piutang dagang lainnya terhadap penjualan. Dalam
pengendalian piutang dagang, metode AS (skedul umur piutang dagang) merupakan metode yang
banyak dipakai.
Tingkat Penjualan Harian
Tingkat Penjualan Harian Rata-rata (DSO atau Day’s Sales Outstanding) pada waktu tertentu t
biasanya dihitung sebagai rasio piutang terhadap penjualan harian :
DSOt = Total ARt
Penjualan Harian
Angka penjulan harian diperoleh dengan merata-ratakan penjualan sepanjang periode waktu yang
terakhir. Periode rata-ratanya bisa 30 hari, 60 hari, 90 hari atau periode lain yang relevan. Jelas
bahwa DSO dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan periode rata-rata yang digunakan.
Skedul Umur Piutang Dagang
Skedul Umur Piutang Dagang adalah persentasi dari piutang dagang akhir kuartal dalam
kelompok umur yang berbeda. Istilah kelompok umur di sini merupakan periode waktu di mana
piutang dagang terjadi sejak waktu penjualan. Skedul Umur Piutang Dagang yang baik
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
menunjukan persentase yang kecil piutang dagang akhir kuartal dari penjualan yang lama, dengan
persentase yang tinggi berdasarkan penjualan bulan-bulan yang terakhir.
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN KREDIT
1. Potensi Laba (Profit Potential)
Jika dapat menjual secara kredit dan sekaligus membebankan bunga pada piutang dagang
tersebut, penjualan kredit sebenarnya lebih menguntungkan daripada penjualan tunai.
2. Pertimbangan Legal (Legal Consideration)
Adalah ilegal jika perusahaan membebankan harga yang berbeda diantar konsumen-
konsumen kecuali perbedaan harga ini diperbolehkan secara legal.
3. Instrumen Kredit (Credit Instruments)
- Open Account
- Promissory Note
- Commecial Draft
- Conditional Sales Contract
Tujuan penjualan kredit adalah untuk meningkatkan laba melalui peningkatan penjualan. Manfaat
dan biaya penjualan kredit:
Penjualan akan meningkat dan biaya juga akan meningkat.
Kebijakan piutang akan berhasil jika kenaikan penjualan lebih besar dibandingkan dengan
kenaikan biayanya.
Permasalahan manajemen piutang adalah bagaimana mengelola biaya-biaya yang timbul akibat
dari penjualan kredit.
Biaya-biaya yang timbul dari penjualan kredit:
1. Biaya administrasi untuk mengelola piutang atau menyewa karyawan khusus untuk
penagihan, cara pembayaran.
2. Biaya piutang tak tertagih.
3. Biaya modal untuk investasi kepada piutang (mempercepat pembayaran misalnya)
4. Cash discount untuk pembayaran yang dipercepat.
Bagaimana meminimumkan biaya?
Sebelum biaya terjadi harus diantisipasi dulu, selektif memilih calon pelanggan dan harus
memiliki kriteria dalam memilih pelanggan. Oleh karena itu harus dibuat standar kredit. Yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
bertujuan untuk mengurangi kredit tak tertagih. Jika penjualan kredit diberikan kepada pelanggan
yang berkualitas saja, maka kredit macet akan berkurang tetapi kesempatan menjual lebih secar
juga akan hilang. Standar kredit diperlukan untuk menentukan kriteria optimal bagi para
pelanggan yang berhak membeli secara kredit dan persyaratannya.
Cara membuat standar kredit, meliputi:
1. Kerugian dari piutang macet
2. Biaya pemeriksaan dan penagihan
3. Penambahan modal untuk piutang dagang
Untuk meningkatakan kualitas kredit dibuat kriteria penilaian kredit yaitu 5C:
1. Character (kepribadian), dari pihak yang berwewenang dari pembelian kredit yang berkaitan
dengan kepercayaan perusahaan pada janji yang bersangkutan untuk melunasi hutang
dagangnya.
2. Capacity (Kemampuan), penilaian subjektif yang diukur dari prestasi bisnisnya di masa
lampau.
3. Capital (Modal), dapat dilihat dari posisi keuangan perusahaan dengan mengukur struktur
modalnya dan likuiditasnya.
4. Collateral (Jaminan berupa dana tunai pada giro)
5. Condition (Kondisi ekonomi yang berdampak pada usaha pelanggan)
Model penilaian penjualan kredit:
Model Sartoris-Hill
Model ini mengacu pada 1 konsep umum laba ( = TR – TC )
= PVnet sales - cost
1. Modal kerja tidak berubah
NPVo = Po.Qo (1-bo) - Co.Qo
(1 + k) to
NPV1 = P1.Q1 (1-b1) - C1.Q1
(1 + k) t1
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
2. Modal kerja berubah
NPVo = Po.Qo (1-bo) - Co.Qo - W Po.Qo - Po.Qo
(1 + k) to (1 + k) to
NPV1 = P1.Q1 (1-b1) - C1.Q1 - W P1.Q1 - P1.Q1
(1 + k) t1 (1 + k) t1
Keterangan :
NPVo = Net Present Value untuk kebijakan lama
NPV1 = Net Present Value untuk kebijakan baru
P = harga jual per unit
Q = unit produk terjual per hari
b = tingkat kerugian karena piutang ragu-ragu
k = biaya modal per hari (%)
t = periode penagihan piutang rata-rata (DSO/ACP)
c = biaya variabel per unit
Bandingkan = NPV1 - NPVo ≥ 0 → kebijakan baru diterima
Contoh Soal :
1. WinZ selaku manajer PT CowPig mencoba untuk mengevaluasi adakah kemungkinan untuk
dapat meningkatakan penagihan piutang dagang perusahaan. Perusahaan memproduksi
3.600.00 unit pakaian setahun dengan harga rata-rata $40/unit. Kebijakan kredit perusahaan
saat ini adalah 2/10, n/30 dimana 20% dari konsumen memanfaatkan periode diskon.
Pengalokasian untuk piutang ragu-ragu adalah 2.5% dari penjualan. Rata-rata periode
penagihan piutang adalah 50 hari dan biaya variable $25 per unit.
Upaya perusahaan guna meningkatkan penagihan penjualan kreditnya memberikan
perubahan pada variable perhitungan kebijakan kredit sebagai berikut:
a. Meningkatkan piutang ragu-ragu menjadi 3% dari penjualan.
b. Melonggarkan rata-rata periode tagih menjadi 58 hari.
c. Meningkatkan penjualan 2.000 unit/hari.
d. Kebijakan perusahaan 2.5/15, n/40 dan 40% dari konsumen memanfaatkan diskon.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
Investasi yang dibutuhkan untuk kas dan persediaan adalah 10% dari nilai penjualan dengan
biaya modal perusahaan sebesar 18% per tahun dengan asumsi 1 tahun adalah 360 hari.
Anda sebagai asisten WinZ, bantulah manajer anda untuk menentukan kebijakan manakah
yang lebih menguntungkan bagi perusahaan!
Jawab:
Kebijakan lama
Sales/hari = 3.600.000 = 10.000 unit
360
P = $ 40
Qd = 10.000 u x 20% = 2.000 unit
Qk = 10.000 u x 80% = 8.000 unit
DSO = 0.2 (10) + 0.8 (x)
50 = 2 + 0.8 x
x = 60
k = 18% = 0.05%
360
= TR – TC
= TR discount + TR kredit - TC
NPVo :
40.2000(1 - 2%) + 40.8000 (1 - 2.5%) - (25 x 10.000) - 10% 40x10.000 – 40x10.000
( 1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)60 (1+0.05%)50
78.009,07585 + 302.781,2766 - 250.000 – 987,3597719
129.802,99
Kebijakan baru
P = $ 40
Qd = 12.000 u x 40% = 4.800 unit
Qk = 12.000 u x 60% = 7.200 unit
DSO = 0.4 (10) + 0.6 (x)
58 = 4 + 0.6 x
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
x = 90
NPV1 :
40.4800(1 – 2.5%) + 40.7200 (1 - 3%) - (25 x 12000) - 10% 40x12.000 – 40x12.000
( 1 + 0.05%)15 (1 + 0.05%)90 (1+0.05%)58
185.801,6001 + 267.070,4601 - 300.000 - 1.371,671764
151.500,39
NPV1 - NPVo = 151.500,39 - 129.802,99
= 21.697,4
Kebijakan baru diterima karena kebijakan baru lebih menguntungkan.
2. Dengan melemahnya daya beli masyarakat, PT ABC berencana untuk memperlonggar syarat
penjualan supaya perusahaan dapat meningkatkan penjualan pada bulan-bulan mendatang.
Dengan syarat penjualan yang lama 2/10, n = 30, perusahaan diperkirakan hanya akan
mampu mencapai penjualan Rp 240.000 dimana 20% diantaranya adalah penjualan diskon.
Dengan kebijakan lama ini, DSO diperkirakan 34 hari; piutang tak tertagih 2% dari penjualan
kredit.
Bila perusahaan merubah syarat penjualan menjadi 5/10, n = 50, penjualan perusahaan
diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 276.000 perbulan. Dalam hal ini, bobot penjualan
diskon juga meningkat menjadi 25% dari total penjualan. Sejalan dengan itu, DSO berubah
menjadi 49 hari dan piutang tak tertagih juga meningkat menjadi 4% dari penjualan kredit.
Modal kerja selain piutang diperkirakan sekitar 12% dari penjualan, sedangkan biaya
modal perusahaan adalah 18% pertahun. Pada tahun ini perusahaan mempertahankan
contribution margin (kelebihan penjualan dari biaya variable) tetap sebesar 60%.
Jawab :
Kebijakan lama
Penjualan harian = 240.000 = 8.000
30
Qd = 8000 u x 20% = 1600
Qk = 8000 u x 80% = 6400
k = 18% = 0.05%
360
DSO = 0.2 (10) + 0.8 (x)
34 = 2 + 0.8 x
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
x = 40
NPVo :
1600 (1 - 2%) + 6400 (1 - 2%) - (0,4 x 8.000) - 12% 8.000 - 8.000
(1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)40 (1+0.05%)34
1.560,181517 + 6.147,836808 - 3.200 - 16,17805285
4.491,84
Kebijakan baru
Penjualan harian = 276.000 = 9.200
30
Qd = 9200 u x 25% = 2300
Qk = 9200 u x 75% = 6900
k = 18% = 0.05%
360
DSO = 0.25 (10) + 0.75 (x)
49 = 2.5 + 0.75 x
x = 62
NPV1 :
2300(1 – 5%) + 6900 (1 - 4%) - (0,4 x 9200) - 12% 9200 – 9200
(1 + 0.05%)10 (1 + 0.05%)62 (1+0.05%)49
2.174,104984 + 6.421,855949 - 3.680 - 26,71275527
4.889,25
NPV1 - NPVo = 4.889,25 - 4.491,84
= 397,41
Kebijakan baru diterima karena kebijakan baru lebih menguntungkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Piutang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM MANAJEMEN KEUANGAN