Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

23
Manajemen persediaan tradisonal dan kontemporer Kelompok: 8 1.Eric Tri Jatmika (10090110017) 2.Setriadi Soepriadi (10090110025) 3.Ficky Persada (10090111199) 4.Isam Ahmad Fauzan (10090111200) 5.Fakhrizal Fazri S (10090111201) 6.Novi Dwijayanti (10090111205) 7.Firda Tri Marlina (10090111211)

Transcript of Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Page 1: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Manajemen persediaan tradisonal dan kontemporer

Kelompok: 81. Eric Tri Jatmika (10090110017)2. Setriadi Soepriadi (10090110025)3. Ficky Persada (10090111199)4. Isam Ahmad Fauzan (10090111200)5. Fakhrizal Fazri S (10090111201)6. Novi Dwijayanti (10090111205)7. Firda Tri Marlina (10090111211)

Page 2: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Bab I Bab II Bab IIIPendahuluan:

- Latar BelakangPembahasan:

a. Manajemen Persediaan Tradisional:

- Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

- Ketidakpastian Permintaan dan Titik Pemesanan Kembali- EOQ dan Manajemen Persediaanb. Manajemen Persediaan JIT:- Karakteristik JIT- Kendala JITc. Teori Kendala

Kesimpulan:

Page 3: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Bab ILatar Belakang

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control). Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation, marketing, dan finance). Tetapi pengaturan persediaan ini juga menimbulkan konflik kepentingan diantara fungsi-fungsi tersebut. Misalnya, Finance menghendaki tingkat persediaan yang serendah-rendahnya supaya tidak banyak modal yang tertanam, sedangkan  marketing  dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang  tinggi agar  kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi dengan baik.

Page 4: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi tidak terganggu maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. agar perusahaan selalu mempunyai   persediaan  dalam  jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu  yang telah ditentukan  sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu) dan biaya yang  dikeluarkan  untuk mengadakan persediaan minimal. Untuk mengendalikan persediaan, perusahaan dapat memilih salah satu pendekatan yang cocok dengan kondisi perusahaannya agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan laba dapat tercapai.

Page 5: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Bab II. Pembahasan

2.1 Manajemen Persediaan Tradisional

Mengelola tingkat persediaan merupakan hal yang mendasar dalam pembentukkan keunggulan kompetitif jangka panjang. Terdapat 2 ketentuan biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan:

1. Biaya persediaan dengan bahan baku/barang yang dibeli dari sumber luar. biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut sebagai biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

2. Biaya persediaan dengan bahan baku/barang yang diproduksi secara internal. , maka biayanya disebut biaya persiapan dan biaya penyimpanan.

Page 6: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Rumus menghitung Kuantitas pesanan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan:

TC      = PD/Q + CQ/2= Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan

 Dimana:TC = Total biaya pemesanan dan biaya penyimpananP = Biaya menempatkan pesanan dan penerimaan

pesananD = Jumlah permintaan tahunan yang diketahuiQ = Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan

dilakukanC = Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama

satu tahun Contoh soal :

Erna Corporation sebuah perusahaan jasa yang mengurus surat jaminan atau garansi bagi produser-produser besar dan perusahaan rekaman. Diasumsikan bahwa nilai-nilai berikut ini berlaku untuk memperbaiki alat perekam video :

D = 25.000 unitQ = 500 unitP = $ 40 per pesananC = $ 2 per unit 

Page 7: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

• Jawab:a. Jumlah pesanan per-tahun: D/Q= 25.000 unit/ 5.000 unit= 50 unitb. Total biaya pemesanan(D) : D= Q x P= 50 unit x $40= $ 2.000c. Total biaya penyimpanan untuk tahun terkait:C x (Q : 2)• Nilai persediaan rata-rata: (Q : 2)= 500 : 2= 250 unit

Maka, total biaya penyimpanan untuk tahun tersebut:C x (Q : 2)= $2 x 250= $ 500

Jadi total biaya persedian: total biaya pemesanan+total biaya penyimpanan adalah $2.500 ($2000+$500)

Page 8: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

• Tetapi,biaya tadi bukan merupakan pilihan yang terbaik. Karena tujuannya adalah mencari total pemesanan yang meminimalkan total biaya. Jumlah atau kuantitas pesanan ini disebut kuantitas pesanan ekonomis (EOQ), merupakan contoh dari sistem persediaan tekanan, akuisisi persediaan dimulai dengan tindakan antisipasi terhadap permintaan di masa datang (D).

• Rumus Menghitung EOQ :Q = EOQ = (2DP : C)EOQ = (2 x 25.000 x 40) = 1.000.000 = 1.000• Mengganti 1.000 sebagai nilai Q menghasilkan total biaya $2.000. jumlah

pesanan akan menjadi 25(25.000:1.000), oleh karena itu total biaya pesanannya adalah $1.000 (25 x $40). Jumlah persediaan rata-rata adalah 500(1.000:2), dengan total biaya penyimpanan $1.000 (500 x $2).

*untuk kuantitas pesanan sejumlah 1.000 biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada kuantitas pesanan sejumlah 500.

Page 9: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Titik pemesanan kembali adalah titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus dilakukan.

RumusROP = Tingkat penggunaan x Tenggang

waktuMisalnya, kegiatan memperbaiki

menggunakan 100 suku cadang per hari dan bahwa waktu tunggunya adalah 4 hari.

• Tingkat pemesanan ulang = (100 x 4)• Jadi, suatu pemesanan harus

dilakukan ketika tingkat persediaan suku cadang VCR menurun hingga 400unit.

Page 10: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Ketidakpastian Permintaan dan Titik Pemesanan Kembali

Persediaan pengaman dihitung sebagai berikut:Pemakaian maksimum 120Pemakaian rata-rata (100)Selisih 20Waktu tunggu x 4Persediaan pengaman 80

Dengan adanya persediaan pengaman, titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut :

Titik pemesanan ulang = (tingkat pemakaian rata-rata x waktu tunggu) + persediaan pengaman

Tingkat pemesanan ulang = (100 x 4) + 80= 480 unit

Oleh karena itu, suatu pemesanan secara otomatis akan dilakukan kapan saja tingkat persediaan menurun hingga 480 unit.

Page 11: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

EOQ dan Manajemen PersediaanPendekatan tradisonal untuk

mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem just-in-case. Model EOQ sangat berguna dalam:

Mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya penyimpanan persediaaan dan biaya persiapan.

Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.

Page 12: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

2.2 Manajemen Persediaan JIT    Manufaktur JIT (just-in-time

manufacturing) adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi.

Page 13: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Karakteristik Dasar JIT

Tata Letak Pabrik Pengelompokan dan Pemberdayaan

Karyawan Total Quality Control Ketelusuran Biaya Overhead

Page 14: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Perbandingan manufaktur JIT dengan tradisional

JIT TRADISIONAL

1. Sistem tarik2. Persediaan tidak signifikan3. Pemasok kecil4. Kontrak pemasok jangka

panjang5. Struktur selular6. Tenaga kerja berkeahlian

ganda7. Pelayanan

terdesentralisasi8. Keterlibatan karyawan

tinggi9. Gaya manajemen

memfasilitasi10.Pengendalian kualitas

total11.Dominasi penelusuran

langsung (perhitungan biaya produk)

1. Sistem dorong2. Persediaan signifikan3. Pemasok besar4. Kontrak pemasok jangka

pendek5. Struktur departemental6. Tenaga kerja

terspesialisasi7. Pelayanan tersentralisasi8. Keterlibatan karyawan

rendah9. Gaya manajemen

mengawasi10.Tingkat kualitas yang

dapat diterima11.Dominasi penelusuran

penggerak (perhitungan biaya produk)

Page 15: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data

Elektronik dan JIT Dengan pengisian kembali berkelanjutan,

pembuat barang mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu pengecer kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan kembali.

Pertukaran data elektronik adalah suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang pada intinya adalah suatu metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari komputer ke komputer.

Page 16: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Kinerja Jatuh Tempo : Solusi JITKinerja jatuh tempo adalah ukuran

kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Sistem JIT memecahkan maslah kinerja jatuh tempo bukan dengan menimbun persediaan, tetapi dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis.

Menghindari Penghentian Produksi dan Keandalan Proses : Pendekatan JIT

Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan : kegagalan mesin, kecacatan bahan baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan bahan baku atau subperakitan. Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional atas semua masalah tersebut.

Page 17: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Pemeliharaan Pencegahan TotalKegagalan mesin nol adalah tujuan

pemeliharaan pencegahan total. Dengan memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan pencegahan, sebagian besar kegagalan mesin dapat dihindari.

Sistem KanbanUntuk menjamin bahwa komponen atau

bahan baku tersedia ketika dibutuhkan, digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini adalah sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau kartu

Page 18: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan

Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan diskon kuantitas dan melindungi diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yang dibeli. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya persediaan.Sistem JIT mencapai tujuan yang sama tanpa harus menyimpan persediaan. Dengan solusi JIT yaitu menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan membangun keterbatasan pemasok secara lebih intensif.

Page 19: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Keterbatasan JITDari studi yang dilakukan terlihat

bahwa pengurangan dan peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga berhentinya produksi. Pilihan lain, yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori kendala (TOC).

Page 20: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

2.3 Teori KendalaSetiap perusahaan menghadapi sumber daya yang

terbatas dan permintaan yang terbatas atas setiap produk. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut kendala.

TOC (Teori Kendala) memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi :

1. Throughput adalah tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan. Dalam istilah operasional, throughput adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variabel tingkat unit seperti bahan baku dan listrik.

2. Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput

3. Beban operasiadalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah persediaan menjadi throughput.

Page 21: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Konsep Dasar TOCa. Produk yang Lebih Baikb. Harga yang Lebih Rendahc. Daya Tangggap

Langkah-langkah TOC1. Mengidentifikasi kendala(-kendala) perusahaan2. Mengeksploitasi kendala(-kendala) yang

mengikat3. Mensubordinasi apa saja yang lain dari

keputusan yang dibuat pada langkah 24. Mengangkat kendala(-kendala) yang mengikat5. Mengulangi proses

Page 22: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

Kesimpulan

Telah  dikemukakan tiga pendekatan untuk mengatur persediaan yaitu tradisional, Just In Time (JIT) dan teori kendala. Pendekatan tradisional didasarkan pada metode batas minimal dan maksimal persediaan yang perlu disediakan oleh perusahaan. Supaya persediaan itu selalu berada diantara batas minimal dan maksimal tersebut maka  perusahaan  harus menentukan  Economic Order Quantity (EOQ),Reorder point (ROP)  dan Persediaan pengaman (safety stock).

Page 23: Manajemen Persediaan Tradisonal Dan Kontemporer

TERIMAKASIH