MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER...... golongan yaitu bahan makanan yang berasal dari hewan ......

download MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER...... golongan yaitu bahan makanan yang berasal dari hewan ... cara pakan yang ... yaitu pakan ayam ras starter dicampur dengan katul ...

If you can't read please download the document

Transcript of MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER...... golongan yaitu bahan makanan yang berasal dari hewan ......

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER

Berbagi Ilmu Peternakan

Tempat belajar dan berbagi informasi tentang ilmu peternakan, manajemen usaha dan pemeliharaan ternak, teknologi peternakan serta perkembangan dunia peternakan secara keseluruhan.

Home

ABOUT

INFO UNIK

ILMU PETERNAKAN

MANAJEMEN PEMELIHARAN

PAKAN

PERKANDANGAN

PENYAKIT

TEKNOLOGI

TERNAK SAPIKERBAUKAMBINGKUDABABIUNGGASANEKA TERNAK

Copyright 2013 Berbagi Ilmu. Powered by Blogger.

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER

15:15

UNGGAS

5 comments

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan pertambahan jumlah pendudukIndonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya, kebutuhan akan proteinhewani seperti daging, susu, telur semakin meningkat pula. Masyarakat semakinmenyadari akan pentingnya protein hewani bagi pemenuhan gizi.

Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizitinggi adalah daging. Daging menduduki peringkat teratas sebagai salah satusumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena citarasanya yang enak dan kandungan zat gizinya yang tinggi. Sumber daging yang palingfamiliar dan sangat sering dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesiaadalah ayam, salah satunya adalah ayam broiler.

Ayam broiler sebagai salah satu sumber daging yang memilikinilai gizi tinggi merupakan penyumbang terbesar protein hewani asal ternak danmerupakan komoditas unggulan. Ayam broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuhcepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat yakni 4 (lima)sampai 7(tujuh) minggu.

Meningkatnya konsumsi daging ayam terutama daging ayam broileryang kini menjadi primadona di Indonesia, tidak dibarengi dengan kenaikanpopulasi dan produksi ayam broiler itu sendiri. Penyebab utama hal ini adalahmanajemen pemeliharaan yang kurang baik dan belum efektif dalam usahapeternakan ayam broiler. Hanya sebagian kecil saja dari usaha peternakan ayambroiler yang sudah menerapkan manajemen pemeliharaan yang sesuai dan diikutidengan penerapan teknologi. Sebenarnya jika dilihat, peluang peningkatanpopulasi dan produksi ayam broiler di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Halini dikarenakan, Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang sangat baik untukpengembangan ayam broiler.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaanayam broiler antara lain adalah perkandangan, pemilihan bibit, manajemen pakanserta pencegahan dan pengobatan penyakit.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang penulisan makalah ini, maka masalahyang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah system perkandangan yang baik untuk ayambroiler?Bagaimanakah pola pemberian pakan yang benar untuk ayambroiler?Bagaimanakah tata laksana / manajemen pemeliharaan yangbaik untuk ayam broiler?Penyakit apa saja yang dapat menyerang ayam broiler?Bagaimanaka cara pencegahan dan pengobatan penyakit padaayam broiler?

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini secarakeseluruhan adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ayam broiler yangbaik dan efektif sehingga dapat meningkatkan populasi dan produktifitas dariayam broiler itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ayam Broiler

Ayam broiler merupakan ayam hasil rekayasa genetika yangmemiliki karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang cepat sebagai penghasildaging, konversi pakan rendah serta dapat dipanen cepat (Murtidjo, 1987).

Ayam broiler adalah ayam jantan atau betina berwarnaputih yang umumnya dipanen pada umur 5 sampai 6 minggu dengan tujuan sebagaipenghasil daging (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Ayam broiler telahdikenal masyarakat dengan berbagai kelebihannya, antara lain pertumbuhannyayang cepat hanya 5 sampai 6 minggu sudah siap dipanen (Rasyaf, 2008). MenurutNorth (1984), menyatakan bahwa pertambahan bobot badan yang ideal pada ayambroiler adalah 400 gram per minggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram perminggu. Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki padawaktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan yang tepat. Kandungan energipakan yang tepat dengan kebutuhan ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya(Anggorodi, 1985).

Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihanayam broiler adalah pertambahan bobot badan sangat cepat, dagingnya empuk,ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadappakan relatif tinggi, hampir sebagian besar dari pakan mampu diubah menjadidaging sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan pemeliharaan yang intensif dancermat serta relatif lebih peka terhadap infeksi penyakit (Murtidjo, 1987).

Perkandangan

Kandang merupakan unsur penting dalam usaha peternakanayam broiler, karena kandang dipergunakan mulai dari awal hingga masaberproduksi. Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang sederhana,biaya pembuatan murah, dan memenuhi persyaratan teknis (Martono, 1996). Halyang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah: lokasi kandang, bentuk dantipe kandang, konstruksi kandang serta peralatan kandang. Fungsi kandang antaralain adalah tempat berlindung dari panas dan hujan, melindungi ternak dari bahayaatau gangguan dari luar (predator) dan untuk mempermudah tata laksana pemeliharaan.

Pakan

Nutrisi atau bahan makanan adalah segala sesuatu yangdapat dimakan, disukai, dan tidak membahayakan ternak (Tillman et.al., 1984).Selanjutnya dikatakan bahwa bahan makanan dapat dibagi menjadi dua golonganyaitu bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Harga pakan untuk ayam broiler adalah 65 85% dari biayaproduksi. Pakan yang diberikan pada ayam broiler merupakan pakan ternak denganrasio yang lengkap. Pakan broiler pada umumnya diberikan dalam bentuk crumbleuntuk fase starter dan pellet untuk periode pertumbuhan (grower) (Parkhurst, etal., 1987).

Pada pemeliharaan ayam broiler, Anggorodi (1985),mengemukakan bahwa sumber energi pakan dapat berasal dari karbohidrat, lemak,dan protein. Energi yang dikonsumsi dari ransum dapat digunakan untuk memenuhikebutuhan kerja, mampu diubah menjadi energi panas, dan dapat disimpan sebagilemak tubuh. Semakin tinggi energi ransum, semakin rendah konsumsi pakannya,karena ayam makan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Ayam Broiler untukkeperluan hidupnya memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, mineral,protein, vitamin, dan air.

Menurut North (1984), metode pemberian pakan yangdibatasi disesuai dengan kebutuhan yang diperlukan setiap harinya. Metode initidak cocok untu ayam broiler karena akan mengurangi pertambahan berat badandan efisiensi pakan.

Menurut Sidadolog (1999), pembatasan pakan secarakualitatif, pada ayam tetap diberi pakan secara adlibitum, tetapi kualitaspakan yang diberikan dibatasi sesuai dengan kebutuhannya yaitu dengan beberapametode pemberian pakan yang kaya dengan serat kasar, penambahan tepung daun,dan bekatul sehingga pakan tersebut menjadi bulky.

ManajemenPemeliharaan

Persiapan Ayam Broiler

Persiapan yang baik merupakan modal pertama yang harusdimiliki sebelum mendatangkan bibit ayam broiler yang akan dipelihara.Tersedianya sarana yang lengkap akan memudahkan dalam pengelolaan secara baikdan sempurna. Persiapan yang diperlukan antara lain yaitu tersedianya boks ataukandang DOC, boks ini diletakkan di atas lantai kandang, tirai plastik dipasangpada keempat sisi boks, lampu pemanas digantung 15 cm dari lantai boks,termometer untuk mengontrol panas bisa digantung atau diikat pada kandang(Murtidjo, 1987).

Pemeliharaan saat DOC tiba merupakan awal dari pemeliharaan selanjutnya. DOCyang baru datang biasanya mengalami stress dan kemunduran kondisi. Oleh karenaitu, pemberian air minum dilakukan setelah DOC beristirahat kira-kira 2-3 jam.Air minum yang diberikan pertama kali biasanya diberi tambahan gula jawasebagai suplay energi. Pemberian air harus ad libitum dan ditempatkan secaramerata disekitar sumber pemanas. Kandang DOC harus diberi pemanas karena padaumumnya sistem kekebalan tubuh DOC belum stabil dalam fungsinya. Pada keesokanharinya, air minum di tambah suplemen / vitamin (Ginsono, 1986). Ginsono (1986) menambahkan ransum pakan yangdiberikan untuk DOC harus mengandung kadar protein 23% dan metabolisme energi(ME) 2000-3000 kcal.

Pemeliharaan Minggu Pertama

Pemeliharaan minggu pertama memerlukan pengawasan yangkhusus karena di dlam periode ini, DOC sedang mengalami tahap penyesuaiandengan tempat yang baru. Pemeliharaan DOC umur 1 minggu dengan cara: DOC yangbarudibeli satu-persatu dipindahkan ke kandang yang sudah terdapat lampusebagai pemanas. Jangan diberi minum atau pakan lebih dahulu, dibiarkan selama25 menit untuk mengenali lingkungan yang baru. Selanjutnya dapat diberikan airminum dicampur gula pasir dengan perbandingan 20 gram gula pasir dicampur 4liter air putih untuk 100 ekor DOC. Gunakan tempat minum tabung ukuran 1 liter.Peranannya sangat penting untuk pengembalian kondisi DOC selama perjalanan. Padahari kedua air minum dicampur dengan antibiotik, dan pada hari keempat diberivaksin ND (Murtidjo, 1987).

Pemeliharaan Minggu Kedua

Pemeliharaan minggu kedua, meskipun masih memerlukanpengawasan, namun lebih ringan dibandingkan pada minggu pertama. Pemanas masihdiperlukan. Tirai plastik salah satu kandang bisa dibuka untuk memperlancarsirkulasi udara. Pemanas bisa diturunkan hingga suhu 320C dengan crameninggikan lampu pemanas. Penambahan jatah pakan dan air minum. Ayammemerlukan pakan 33 gr/ekor.

Pemeliharaan Minggu Ketiga

Pemeliharaan minggu ketiga masih memerlukan pemanas. Ayamsudah lincah dan nafsu makan tinggi. Selain itu pertumbuhan bulu sudah cukupbaik sehingga tirai plastik penutup sisi boks dapat dibuka. Temperaturditurunkan sehingga 290C. penambahan jatah makan dan minum. Pakan dibutuhkansebanyak 48 gram/ekor. Air minum dicampur antibiotik dan pada minggu dilakukanvaksinasi ND II (Murtidjo, 1987).

Pemeliharaan Minggu Keempat

Pada minggu keempat, bulu sudah lebat sehingga sudah tidakmembutuhkan pemanas lagi. Dilakukan penambahan jatah makan dan minum, yaitujatah makan sebesar 65 gram/ekor. Nafsu makan baik, jatah yang diberikan tidaktersisa. Pada malam hari tidak usah diberi penerang, tetapi jika pakan yangdiberikan tidak habis, dianjurkan untuk diberi penerangan. Penerangandihentikan jika jatah ransum sudah habis (Murtidjo, 1987).

Pemeliharaan Minggu Kelima

Pada minggu kelima dilakukan penambahan jatah makan danminum. Ayam diberi pakan 88 gram/ekor. Air minum ditambah dengan obat cacinguntuk menyiapkan periode pertumbuhan yang cepat. Obat cacing cukup diberikansekali saja dengan dosis sesuai anjuran penggunaan merk obat ccing yang dibeli(Murtidjo, 1987).

Pemeliharaan Minggu Keenam

Pada pemeliharaan minggu keenam, pengawasan yangberkaitan dengan performan ayam broiler mulai dilakukan khususnya bagi ayamyang akan dipasarkan pada akhir minggu keenam, sehingga dengan pengawasan rutindan program yang baik bisa dicapi berat badan optimal. Selain itu perludilaksanakan program penerangan tambahan pada malam hari. Dilakukan penambahanjatah makan dan minum yaitu jatah makan 117 gram/ekor. Program penambahanpenerangan pada malam hari dilakukan mulai pukul 02.00 06.00 denganintensitas cahaya 30 watt/20m2 luas kandang. Sebelum ayam dikeluarkan,alat-alat kandang dikeluarkan terlebih dahulu. Penanggkapan ayam hendaknyadilakukan pada malam hari. Penangkapan dilakukan dengan bantuan peneranganlampu pijar warna biru/hijau. Hindarkan perlakuakn kasar, ambil satu-persatu,dan pegang kakinya. Tempat untuk ayam hasil penangkapan dianjutkan keranjangyang bertepi bulat. Isilah keranjang sesuai kapasitas dan jangan terlalu padat(Murtidjo, 1987).

Vaksinasi danPencegahan Penyakit

Vaksinasi

Vaksinasi adalah preparat yang mengandung mikroorganismekidup tetapi non aktif. Bila diberikan pada ternak, tidak akan menimbulakanpenyakit, tapi merangsang kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang sesuaidengan mikroorganisme (Yuwono, 1992).

Tujuan vaksinasi adalah mengusahakan kekebalan tubuhsecara efektif terhadap ayam yang ada untuk jangka waktu tertentu.Agarvaksinasi berhasi dengan baik, dalam melakukan vaksinasi perlu diperhatikan hal hal berikut : ayam yang divaksin adalah ayam yang sehat saja. Apabilapelaksanaan vaksin melalui air minum, maka tempat minum harus dicuci lebihdahulu tetapi tidak boleh memakai desinfektan, detergent, dan sabun. Air minumyang digunakan untuk bermacam macam vaksin hendaknya tidak mengandung chlooratau zat zat lain yang dapat mematikan virus. Oleh karena itu agar vaksinasiini aman, dianjurkan mamakai air sumur, aquadest, air hujan, tapi janganmemakai air ledeng (Yuwono, 1992).

Pencegahan Penyakit

Unggas yang telah diberi pakan dengan baik dan dikeloladan divaksinasi terhadap penyakit penyakit lokal terkenal biasanya tetapsehat. Penekanan haruslah pada pencegahan penyakit, tetapi jika ada suatupenyakit, unggas unggas yang sakit harus dipisahkan dari unggas unggas yangsehat. Tindakan tindakan kebersihan (sanitasi) yang ketat harus dilakukandalam semua kandang dan seorang petugas dokter hewan atau penyuluh harusdiberitahukan dengan segera (Williamson dan Payne, 1993 ).

Mikroplasmolisis (CRD atau Chronic Respiratory Disease).Menurut Blakely (1991), perlakuan terhadap telur telur yang menetas denganmenggunakan antibiotik talah terbukti berhasil mematahkan penyebaran penyakitsecara vertikal. Selanjutnya isolasi dan sanitasi yang baik untuk mendapatkankelompok kelompok ayam yang bebas mikroplasma, mirip dengan SPF (SpesifikPathogen Free) pada babi, telah terbukti dapat mencegah penyebaran horisontal(Blakely, 1991 ).

BAB III

PEMBAHASAN

Ayam broiler merupakan ayam hasil persilangan antara ayamCornish dengan Plymouth Rock yang memiliki karakteristik ekonomis, pertumbuhanyang cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah serta dapat dipanencepat yakni 5 sampai 6 minggu.

Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihanayam broiler adalah pertambahan bobot badan sangat cepat, dagingnya empuk,ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadappakan relatif tinggi, hampir sebagian besar dari pakan mampu diubah menjadidaging sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan pemeliharaan yang intensif dancermat serta relatif lebih peka terhadap infeksi penyakit.

Pemeliharaan ayam broiler ditujukan untuk mencapaibeberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatan ternakbaik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makanan baik(hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perludipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaituperkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal danakhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaanayam broiler guna mendapatkan produksi yang optimal pada waktu yang tepatsesuai dengan yang dikehendaki, adalah sebagai berikut:

PERKANDANGAN

Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikankenyamanan bagi ayam broiler, mudah dalam tata laksana, dapat memberikanproduksi yang optimal, memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang mudahdidapat serta murah harganya. Bangunan kandang yang baik adalah bangunan yangmemenuhi persyaratan teknis, sehingga kandang tersebut biasa berfungsi untukmelindungi ternak terhadap lingkungan yang merugikan, mempermudah tata laksana,menghemat tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan menghindarkan ayamkontak langsung dengan ternak unggas lain.

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayamras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai denganaturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidakmelawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayamremaja 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan danuntuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untukkontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat,bersih dan tahan lama.

Lokasi Kandang

Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukimanpenduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnyamembujur dari timur ke barat.

Pergantian UdaraDalam Kandang

Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkankarbondioksida. Agar kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandangharus baik.

KemudahanMendapatkan Sarana Produksi

Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atautoko sarana peternakan serta memiliki akses jalur transportasi.

Kepadatan Kandang

Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untukmenjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untukpertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang idealuntuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angkatersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasayang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress,pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

Pengaturan kepadatan kandang dilakukan sedemikian rupauntuk mengatasi kanibalisme akibat terlalu padatnya kandang.Hal ini jugabermanfaat untuk kenyamanan ayam.Kepadatan kandang juga berpengaruh terhadapproduksi, performen dan tingkat kenyamanan ayam broiler.

Tabel. 1 Tingkat Kepadatan Kandang Ayam Per Bobot Hidup

Bobot Badan (kg)

Ekor/m2

1,4

13 17

1,8

10 13

2,3

8 10

2,7

68

Tabel 2. Standar Bobot Badan Ayam Broiler BerdasarkanJenis Kelamin pada Umur 1 sampai 6 Minggu ((NRC, 1994)

Umur (Minggu)

Jenis Kelamin

Jantan (g)

Betina (g)

1

152

144

2

376

344

3

686

617

4

1085

965

5

1576

1344

6

2088

1741

Jika dilihat dari perbandingan table 2 dan 3 maka dapatdibandingkan perbandingan antara umur dengan luas kandang yang dibutuhkansesuai dengan jenis kelamin dan bobot badan.

Semakin tinggi tingkat kepadatan menyebabkan meningkatnyakerusakan dada pada broiler, menimbulkan kanibalisme pada ayam (ayam salingpatuk mematuk sehingga menimbulkan luka pada tubuh) yang menyebabkan masuknyaparasit dan menimbulkan penyakit dan akhirnya meningkatkan angka kematian,pencapaian berat badan yang rendah dan mengurangi konsumsi pakan pada broiler,sedangkan konsumsi pakan broiler umur 7 minggu menurun sebesar 3,7% pada jantandan 3,9% pada betina ketika kepadatan kandang ditingkatkan dari 10ekor/m2menjadi 15 ekor/m2. Kepadatan tinggi yang diasumsikan dengan bobotbadan perluasan lantai mengurangi aktivitas broiler menjadi lebih sedikit bergerakdan sebaliknya kepadatan rendah broiler lebih banyak mengantuk dan tidur.

Tipe Kandang

Kandang Postal

Kandang ini tidak terdapat halaman umbaran sehinggadalam pemeliharaan sistem ini ayam-ayam selalu terkurung sepanjang hari didalam kandang. Litter yang baik harus dapat memenuhi beberapa kriteria yakni:memiliki daya serap yang tinggi, lembut sehingga tidak menyebabkan kerusakandada, mempertahankan kehangatan, menyerap panas, dan menyeragamkan temperaturdalam kandang.Litter merupakan sistem kandang pemeliharaan unggasdenganlantai kandang ditutup oleh bahan penutup lantai seperti, sekampadi, serutan gergaji, dan jerami padi. Keuntungan sistem ini adalah biayarelatif rendah, menghilangkan bau kotoran, jika litter kering maka pembuangankotoran lebih mudah dan dapat menahan panas didalam kandang.Kekurangannyaadalah penyebaran penyakit lebih mudah, Pengawasan kesehatan lewat kotoransulit diamati.

Cage

Bangunan kandang berbentuk sangkar berderet, menyerupaibatere dan alasnya dibuat berlubang (bercelah).Keuntungan sistem ini adalahtingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing terkontrol, memudahkantata laksana, penyebaran penyakit tidak mudah.Kelemahannya adalah biayapembuatan semakin tinggi, ayam dapat kekurangan mineral, dan sering banyaklalat.

Panggung

Sistem ini biasanya dibuat diatas kolam ikan.Bahan yangbiasa digunakan untuk alas lantai adalah bambu yang dipasang secara berderetagar ayam tidak terperosok.Kelebihannya adalah sisa pakan dapat dimanfaatkansebagai pakan ikan, penyebaran penyakit relatif rendah. Kekurangannya jikajarak pemasangan bambu untuk alas terlalu lebar, akan dapat mengakibatkan ayamterperosok, biaya pembuatan relatif mahal.

PAKAN

Pakan yang diberikan pada ayam broiler merupakan pakanternak dengan rasio yang lengkap. Pakan broiler pada umumnya diberikan dalambentuk crumble untuk fase starter dan pellet untuk periode pertumbuhan (grower).

Pada pemeliharaan ayam broiler, sumber energi pakan dapatberasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang dikonsumsi dariransum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kerja, mampu diubah menjadienergi panas, dan dapat disimpan sebagi lemak tubuh. Semakin tinggi energiransum, semakin rendah konsumsi pakannya, karena ayam makan untuk memenuhikebutuhan energinya. Ayam Broiler untuk keperluan hidupnya memerlukan zatmakanan seperti karbohidrat, lemak, mineral, protein, vitamin, dan air.

Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya denganaspek ekonomi yaitu sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan.Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam,yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahanberat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi.Pemberian pakan dengansistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi). Apabila menggunakan pakandari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yangdibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap keduadisebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.

Pertambahan BobotBadan

Pertambahan bobot badan (PBB) mencerminkan tingkatkemampuan ayam broiler dalam mencerna ransum untuk diubah menjadi bobot badan.Pertambahan bobot badan sebagai kriteria untuk mengukur pertumbuhan.Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses yang sangat kompleks meliputipertambahan bobot hidup dan pertambahan semua bagian tubuh secara merata danserentak . Pertumbuhan meliputi peningkatan ukuran sel-sel tubuh akan peningkatansel-sel individual dimana pertumbuhan itu mencakup empat komponen utama yaituadanya peningkatan ukuran skeleton, peningkatan total lemak tubuh dalamjaringan adipose dan peningkatan ukuran bulu, kulit dan organ dalam. Peningkatan bobot badan mingguan tidakterjadi secara seragam. Setiap minggu pertumbuhan ayam pedaging mengalamipeningkatan hingga mencapai pertumbuhan maksimal, setelah itu mengalamipenurunan. PBB ayam pedaging umur 4 s/d 6 minggu yang dipelihara pada suhulingkungan 32 C sebesar 515 gram/ekor, sedangkan pada suhu 22 C PBB ayampedaging sebesar 1084 gram/ekor.

FCR (FeedConvertion Ratio) Ayam Broiler Umur 1-7 Hari

Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (FeedConvertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaandibagi total bobot ayam yang dipanen. Semakin rendah angka Feed ConvertionRatio, semakin baik pula kualitas pakan karena lebih efisien (dengan pakansedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai Feed ConvertionRatio pada ayam broiler:

Kualitas Pakan Ayam Broiler

Kualitas pakan ayam akan sangat berpengaruh pada nilai FeedConvertion Ratio, salah satu yang penting adalah kadar protein yang ada dalampakan. Semakin rendah nilai kadar protein tentu saja kualitas pakan kurangbagus, ini bisa menyebabkan nilai Feed Convertion Ratio tinggi.

Metode Pemberian Pakan

Metode dalam pemberian pakan cukup berpengaruh terutamapada ayam mulai masuk minggu ke 3, ada yang menerapkan pola pagi 20% sore 80%,ada yang pagi 40% sore 60% ada juga yang pagi 20% sore 60 % dan tengah malan20%.

Cuaca

Cuaca yang ekstrim (dingin maupun panas) akanmempengaruhi nilai Feed Convertion Ratio.

Kesehatan Ayam Broiler

Jika ayam dalam kondisi sehat tentu ini tidak masalahasal cuaca dan hal lain mendukung, namun jika ayam sudah terserang penyakittentu ini akan berpengaruh pada pembengkakan Feed Convertion Ratio.

Obat ,Vitamin , Suplemen

Pemilihan obat dan juga suplemen untuk memacu pertumbuhandan juga menurunkan Feed Convertion Ratio cukup berpengaruh pada nilai FeedConvertion Ratio tentunya.

Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsisejumlah ransum yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh. Tingkat konsumsiransum akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir karena pembentukan bobot,bentuk dan komposisi tubuh pada hakekatnya adalah akumulasi pakan yangdikonsumsi ke dalam tubuh ternak. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakanantara lain umur, nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan kelembabanserta kecepatan pertumbuhan. Konsumsi pakan dihitung dengan cara pakan yangdiberikan dikurangi sisa pakan.

Pakan pemula (starter) harus diberi setelah ayammemperoleh minum, pada beberapa hari pertama pakan dapat diberi dengan caraditaburkan pada katon box DOC atau tempat pakan untuk anak ayam. Sisa pakanharus dibuang tiap pagi dan jangan dibuang di litter karena akan membahayakankesehatan ayam. Pada 2 hari pertama gunakan air hangat bersuhu 16 sampai200C.Untuk air minum larutkan 50 gram gula dan 2 gram vitamin (dalam 1 liter airminum untuk 12 jam pertama) Perlu juga memakai meter air agar dapat diketahuidengan pasti berapa banyak air yang digunakan pada 2 minggu pertama tempatminum dibersihkan 3 kali sehari setelah itu 2 kali sehari.

Pada ayam broiler fase starter kebutuhan energi adalah3200 kcal/kg dengan kebutuhan asam amino methionin 0,38%. Sedangkan padafinisher kebutuhan energi sama tetapi kebutuhan protein berkurang dan kebutuhanasam amino methionin juga berkurang menjadi 0,32% .

Kualitas pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitufase starter (umur 0 - 4 minggu) dan fase finisher (umur 4 - 6 minggu):

Kualitas pakan fase starter adalah terdiri dari protein22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME2800-3500 Kcal.Kualitas pakan fase finisher adalah terdiri dari protein18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%dan energy (ME) 2900-3400 Kcal.

Tabel 4. Kebutuhan Nutrisi Pakan Ayam Broiler padaPeriodeStarterdan PeriodeFinisher(NRC, 1994)

Nutrisi

Periode Starter

Periode Finisher

Protein (%)

23,00%

20,00%

Energi Metabolis (kkal/ kg)

2800-3200

2900-3200

Kalsium (%)

1,00

0,90

Fosfor (%)

0,45

0,35

Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan di hitung dengan cara pertambahan beratbadan di bagi konsumsi pakan dan dikalikan dengan 100 %.

MANAJEMENPEMELIHARAAN

Pemeliharaan ayam pedaging (broiler) ditujukan untukmencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatanternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makananbaik (hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perludipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaituperkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal danakhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan.

Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kuranglebih 6 sampai 7 minggu. Ayam ini tidak dimaksudkan untuk produksi telur,tetapi diharapkan dagingnya. Sampai umur 5 minggu beratnya kira-kira samadengan ayam petelur dewasa yaitu kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan ayamdaging hampir sama dengan ayam telur dari periode starter sampai grower.

Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan secara tuntasterhadap kandang dan peralatan yang akan dipakai didalamnya, baik tempatmakanan, tempat minuman,brooder, alat pelingkan dan lain-lain. Terutama padakandang lama yang sudah dipakai, sisa-sisa dari ternak yang lama, baik kotoran,bahan-bahan yang tercecer harus dibersihkan secara tuntas sehingga tidak adayang tertinggal, sebab setiap butir sisa dari kawanan ayam yang lama akan adakemungkinan akan menularkan sesuatu penyakit kepada kawanan berikutnya.Pembersih dilakukan dengan air dan bahan pencuci (sabun atau detergen).

Teknis pemeliharaan ayam broiler yang baik yaitu minggupertama (hari ke-1 sampai ke-7). DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas,segera diberi air minum hangat yang ditambah gula untuk mengganti energi yanghilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13gram atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal,pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awalpemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).

Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen sudah diberi airminum.Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4. Minggu Kedua (harike-8 sampai ke-14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasanseperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.Pemanas sudah bisa dikurangisuhunya.

Minggu Ketiga (hari ke-15 sampaike-21). Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik.Kebutuhan pakan adalah 48 gram per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhirminggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin NDstrain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum,sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agarayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksinsebanyak-banyaknya.

Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28). Pemanas sudahtidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat.Pada umur 28hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakanadalah 65 gram per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayamjuga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadappenyakit.

Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini,yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang.Karena jumlah kotoranyang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alaslantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram perekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan samplingpenimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai 2 kg.Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen. Maka dapat disimpulkanbahwa kebutuhan pakan hingga berumur 5 minggu adalah 24,7 kg untuk 100 ekorayam.

Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-42). Jika ingindiperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadapayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhanyang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

Untuk pemberian pakan ayam broiler ada 2 (dua) fase yaitufase starter (umur 0 - 4 minggu) dan fase finisher (umur 4 - 6 minggu):

Kuantitas pakan fase starter adalah terbagi/digolongkanmenjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3(umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4minggu sebesar 1.520 gram.Kuantitas pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkandalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7(umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah3.829 gram.

Sedangkan Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayamyang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minumterbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, mingguke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 mingguadalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertamahendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam airminumnya.Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalammasing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor,minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari)12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor.Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

Cara Pemberian Pakan:

Untuk anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditaburatau sediakan pada wadah yang mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalahransum ayam ras starter (pakan komersial).Ayam umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakancampuran yaitu pakan ayam ras starter dicampur dengan katul dan dedak halus,dengan perbandingan 1: 1 atau jagung giling dan katul dengan perbandingan 2 : 1dan dapat di tambah protein hewani.Ayam umur 2-4 bulan dan seterusnya, diberikan pakancampuran, dedak halus, jagung giling, dan pakan komersil dengan perbandingan3:1:1 dan dapat di tambahan gabah, gaplek dan tepung ikan.

VAKSINASI DANPENCEGAHAN PENYAKIT

Vaksinasi

Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudahdilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat immunogenik. Immunogenik artinyadapat merangsang pembentukan kekebalan. Vaksinasi adalah proses memasukkanvaksin ke dalam tubuh ternak dengan tujuan supaya ternak tersebut kebal terhadappenyakit yang disebabkan organisme tersebut. Vaksinasi pada ayam broiler yang sangatpenting dilakukan yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 haridengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 haridengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

Vaksin ada dua macam, yaitu vaksin aktif dan vaksininaktif. Vaksin aktif adalah vaksin yang mikroorganismenya masih aktif ataumasih hidup. Biasanya vaksin aktif berbentuk sediaan kering beku, contoh: MedivacND La Sota, Medivac ND - IB dan Medivac Gumboro A. Vaksin inaktif adalah vaksinyang mikroorganismenya telah dimatikan. Biasanya berbentuk sediaan emulsi ataususpensi, contoh: Medivac ND-EDS Emulsion, Medivac Coryza B.

Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi dapat dilakukan dengancara membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam kemudiandigiring ke dalam 2 sekatan yang terbentuk.Vaksinasi dilakukan mulai dari penterakhir hingga pen pertama.Ayam yang telah divaksinasi diletakan diluarsekatan hingga kemungkinan terjadinya pengulangan vaksinasi dapatdiminimalisir.

Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara,seperti tetes mata, hidung, mulut (cekok), atau melalui air minum. Vaksinasiharus dilakukan dengan benar sehingga tidak menyakiti, unggas dan mempercepatproses vaksinasi, dan tidak meninggalkan sisa sampah dari peralatan vaksinasiseperti suntikan, sarung tangan, masker maupun sisa vaksin yang digunakan(botol vaksin). Unggas yang divaksin harus benar- benar dalam keadaan sehat tidakdalam kondisi sakit maupun stress sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimaldan tidak terjadi kematian dalam proses vaksinasi. Tata cara vaksinasi harusditempat yang teduh, bersih, vaksin tidak dalam kondisi sakit maupun stresssehingga tidak merusak vaksin. Program vaksinasi untuk unggas, harusdisesuaikan dengan umur dari unggas tersebut dan harus berhati-hati dalammemvaksin karena sangat sensitif terhadap jarum suntik dan dapat menimbulkanstress dan kematian mendadak

Pencegahan Penyakit

Selain vaksinasi, program pencegahan penyakit lainnyayaitu dengan cara memberikan vitamin/vitachick yang berfungsi untuk untukmencegah ayam stess dari perjalanan yang cukup jauh. Pencegahan penyakitdilakukan sejak sebelum DOC dimasukkan kandang. Kandang dibersihkan dan dicuciterlebih dahulu.

Selama pemeliharaan, usaha lain untuk pencegahan penyakitadalah dengan cara tindakan hygienis dan sanitasi kandang yang teratur,membersihkan tempat pakan dan minum minimal 2 kali sehari serta menjagakebersihan lingkungan sekitar kandang.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pemeliharaan ayam broiler ditujukan untukmencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatanternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makananbaik (hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perludipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaituperkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal danakhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous.2011Pendahuluan.http://micksihite.blogspot.com/p/laporan-semester-praktikum-produksi.html

Cahyono dan Bambang, 1995.CaraMeningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (broiler). Penerbit Pustaka Nusatama:Yogyakarta.

Fadillah. R, 2007. Sukses Berternak AyamBroiler.PT.Agromedia Pustaka:. Ciganjur.

Kartini. 2011.Kandungan Zat PakanJagung.http://putramegatawang.com/kandungan-zat pakan-jagung.html.

Roman, 2008.Panduan MengelolaPeternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia pustaka: Jakarta

Priatno, Martono.A, 2004. Membuat KandanngAyam. PT. Penebar Swadaya:. Jakarta

Rasyaf. M, 1994. Beternak Ayam Petelur.PenebarSwadaya: Jakarta

Sugandi, 1978. Tatalaksana Pemeliharaan AyamPedaging Strain MB 202-p Periode Starter -Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor.

Email This

BlogThis!

Share to Twitter

Share to Facebook

Diposkan olehdody misa

15:15

Newer Post

Older Post

Home

5komentar :

Umbu Agus22 October 2015 at 20:10

mksh... sungguh bermanfaat, umbu

ReplyDelete

phiyo pesegh20 October 2016 at 00:11

menurut hasil penelitian yg saya tau, doc yg baru datang , langsung diberi makan dan minum alhasil usus yg dihasilkan lebih panjang dari pada doc yg di tunda dulu pemberian pakan dan minumnya,pengukuran dilakukan saat um 7hr, kesimpulannya usus semakin panjang kan semakin baik untuk penyerapan pakannya jelas berat badan di minggu 1 pasti bisa tercapai min 5x dr berat doc awal. gimana kalau menurut mas nya?? maaf hanya pemula,tolong dibenerin kalau salah

ReplyDelete

phiyo pesegh20 October 2016 at 00:14

kalau menurut masnya gimana sih cara mengatahui ayam itu nyaman dr umur 0 - 10hr pertama?apa dari pemanas/dr litternya...

ReplyDelete

indo biotech21 December 2016 at 12:24

This comment has been removed by the author.

ReplyDelete

Togelpelangi29 March 2018 at 12:30

JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

HUBUNGI KONTAK KamiBBM : D8E23B5C WHAT APPS : +85581569708 LINE : togelpelangi WE CHAT : togelpelangiLIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

Ayo coba keberuntungan andajutaan rupiah menunggu anda

ReplyDelete

Add comment

Load more...

- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten.- Dilarang menyisipkan iklan, link aktif, promosi, spam, dan sebagainya.

Subscribe to:

Post Comments ( Atom )

WELCOME TO MY BLOG

TEMPAT BELAJAR DAN BERBAGI INFORMASI TENTANG ILMU PETERNAKAN DAN PERKEMBANGAN DUNIA PETERNAKAN

About Me

dody misa

View my complete profile

Follow @ dody_misa

Blog Archive

2015

(60)

July

(8)TATA LAKSANA PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAANPADANG PENGEMBALAAN (PASTURE)JENIS DAN KARAKTERISTIK LEGUMJENIS DAN KARAKTERISTIK RUMPUT PAKAN TERNAKMANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT P...MANAJEMEN PAKAN AYAM BROILERMANAJEMEN PERKANDANGAN AYAM BROILERMANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER

June

(24)

May

(28)

2014

(2)

October

(2)

Copyright

Berbagi Ilmu Peternakan

| Contact |Privacy Policy|Disclaimer

Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - Free Blogger Themes | NewBloggerThemes.com