MANAJEMEN PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN …Kasus Di Masjid Al-Hidayah Purwosari, Sinduwali,...

45
i MANAJEMEN PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syara tGunaMemperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Dalam Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Oleh HAMID FAHMI NPM : 1241030014 Jurusan : ManajemenDakwah (MD) FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/2017 M

Transcript of MANAJEMEN PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN …Kasus Di Masjid Al-Hidayah Purwosari, Sinduwali,...

  • i

    MANAJEMEN PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN

    KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

    Dan Memenuhi Syarat-Syara tGunaMemperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

    Dalam Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

    Oleh

    HAMID FAHMI

    NPM : 1241030014

    Jurusan : ManajemenDakwah (MD)

    FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    RADEN INTAN LAMPUNG

    1439 H/2017 M

  • v

    MOTTO

    َََسَّلَم َلاَل ًِ ًُ َعِه الَىِبيِّ َصَّلى اهلُل َعَّلْي ٌَُرْيَرَة َرِضَي اهلُل َعْى َُْم َلا ِظَّل : َعْه َأِبْي ًِ َي ٍُُم اهلُل ِفْي ِظّلِّ َسْبَعٌت ُيِظُّل

    ًُ َََرُجَّلاِن َحَحاَبا ِفي اهلِل : ِإَلا ِظُّل ًُ ُمَعَّلٌك ِفي اْلـَمَساِجِد ، َََرُجٌّل َلّْلُب َََشاٌّب َوَشَأ ِبِعَباَدِة اهلِل ، َاْلِإَماُم اْلَعاِدُل،

    َََجَماٍل ، َفَماَل ًُ اْمَرَأٌة َذاُث َمْىِصٍب َََرُجٌّل َدَعْخ ، ًِ َََحَفَرَلا َعَّلْي ًِ َََرُجٌّل : ِاْجَخَمَعا َعَّلْي ِإوِّْي َأَخاُف اهلَل ،

    َََرُجٌّل َذَكَر اهلَل َخاِلًيا َفَفاَضْج َعْيَىاي ، ًُ ًُ َما ُحْىِفُك َيِمْيُى ٌَا َحَخى َلا َحْعَّلَم ِشَماُل َُحَصَدَق ِبَصَدَلٍت َفَأْخَفا

    Dari Abi Hurairah. Rhodiallohu anhu, bahwasannya Rasulullah.

    SAW bersabda, “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah di bawah naungan

    Ars-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Azza wa Jalla :

    Imam yang adil, Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, Seorang

    laki-laki yang mengingat Allah dalam kesendirian (kesunyian) kemudian dia

    menangis (karna takut adzab Allah), Seorang lelaki yang hatinya selalu

    bergantung kepada masjid-masjid Allah, Dua orang yang saling mencintai,

    mereka berkumpul dan berpisah karena Allah Azza wa Jalla, Seorang laki-

    laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan

    dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata ‘sesungguhnya aku takut

    kepada Allah, Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang

    sisembunyikan, sampai tangan kirinya tidak mengetahui yang diinfakkan

    dengan tangan kanannaya”(HR. Bukhori no 660 dan Muslim no 1031)

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Penegasan Judul

    Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami arti yang terdapat dalam judul

    skripsi ini, maka penulis terlebih dahulu menjelaskan arti yang terdapat pada judul

    skripsi ini. Judul Penulisan dalam skripsi ini adalah “MANAJEMEN

    PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN KECAMATAN

    LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG".

    Manajemen berasal dari bahasa inggris, "Manage" yang memiliki arti

    mengelola, mengurus, mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin. Dan

    manajemen adalah sebuah proses dalam mengatur dan mempengaruhi orang - orang

    dan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.

    Sedangkan menurut G.R Terry manajemen adalah suatu proses yang khas

    yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

    pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaranyang

    telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya.

  • 2

    Dari definisi manajemen diatas, maka penulis mengartikan bahwa

    manajemen disini adalah proses pengaturaan, pengelolaan dan kepemimpinan dalam

    segala sesuatu hal yang direncanakan untuk mencapai tujuan bersama secara efektif

    dan efisien.1

    Pembinaan adalah tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya

    guna dan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan manajemen

    pembinaan remaja masjid adalah suatu proses di mana hal ini dilakukan untuk

    mengubah dan membangun remaja masjid agar lebih baik.

    Manajemen pembinaan pada skripsi ini meninjau tentang proses pembinaan

    yang dilakukan di masjid Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar

    Lampung Kelurahan Kampung Baru kepada Remaja Masjid (RISMA), yang mana

    pembinaan ini sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna

    mencapai hasil yang lebih baik, terkhususkan kepada remaja masjid Nurul Yaqin

    Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

    B. Alasan Memilih Judul

    1. Remaja merupakan penerus bangsa, dan dalam kegiatan manajemen

    organisasional, proses pengkaderan itu sangatlah di butuhkan. Dan Remaja

    Masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung adalah organisasi

    1Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara,2009), h 2

  • 3

    remaja Islam yang sudah berdiri lama, dan masih aktif dalam keorganisasian,

    dan inilah yang menjadi alasan untuk diteliti.

    2. Penulis mengangkat sebuah judul penulisan yang berhubungan erat dengan

    manajemen dakwah, serta didukung oleh refrensi dan data-data yang

    tersedia.

    C. Latar Belakang Masalah

    Remaja masjid merupakan bentuk aktivitas yang tumbuh dan berkembang,

    namun kehadirannya tidak muncul begitu saja. Berawal dari usaha-usaha

    menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan anak muda.

    Banyak remremaja-remaja Islam yang enggan untuk memakmurkan masjid sekitar,

    padahal remaja adalah agen dalam melakukan perubahan baik bangsa maupun

    agama. Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Mushofa Al-gholayainy :

    Berbicara pembinaan remaja masjid, hal ini seringkali menimbulkan

    permasalahan yang akan dihadapi, karena banyak remaja-remaja Islam yang

    memang enggan untuk dibina, dikarenakan lingkungan dan faktor-faktor lain yang

    menyebabkan remaja tidak peduli tentang agamanya sendiri, sehingga atas dasar

    inilah yang menjadi buah pikir dari masjid Nurul Yaqin untuk membina remaja-

  • 4

    remaja Islam yang berada di sekitar masjid, karena remaja merupakan indikator

    terpenting dalam segi perubahan.

    Remaja sangatlah mempunyai peranan penting dalam melakukan perubahan,

    oleh karenanya agar remaja Islam tidak terjerumus dalam kemungkaran

    sebagaimana yang dikatakan oleh KH. Zainudin. Mz, maka dari itu masjid

    melakukan pembinaan terhadap remaja masjid, agar menjadikan remaja lebih baik,

    dan penulis pun tertarik kepada remaja masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung, yang

    telah berdiri lama dengan perjuangan dalam mmempertahankan remaja masjid.

    Remaja Masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung adalah sebuah organisasi yang

    sudah berdiri lama, namun masih sering kali menghadapi masalah tentang remaja-

    remaja yang ada, karena masih banyak remaja tidak memiliki rasa untuk

    memakmurkan masjid. Oleh karenanya di situlah pengurus masjid Nurul Yaqin

    melakukan pembinaan kepada remaja-remaja yang ada, agar remaja masjid Nurul

    Yaqin dapat melakukan perubahan dan dapat menjadi penerus di waktu yang akan

    datang.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka permasalahan

    yang dapat dirumuskan dalam penulisan ini adalah "Bagaimana Manajemen

    Pembinaan Remaja Masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung?"

  • 5

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    “Untuk mengetahui manajemen pembinaan yang dilakukan kepada remaja

    masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung”

    F. Metode Penelitian

    1. Jenis dan Sifat Penelitian

    Dilihat dari jenisnya, penelitian ini mengambil jenis penelitian lapangan

    (field resaerch), yaiu penelitian yang dilakukan secara sistematis dan

    mengangkat data lapangan.2 Adapun data yang diperlukan adalah data yang

    berkenan dengan manajemen pembinaan remaja masjid Nurul Yaqin Labuhan

    Ratu Bandar Lampung

    Jika ditinjau dari sifatnya, penelitian dalam skripsi ini merupakan

    penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-

    kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau orang yang berkompeten di

    bidangnya.3

    Penelitian deskriptif hanya melukiskan keadaan obyek atau

    persoalannya.4

    2 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Research (Bandung : Tarsito, 1995) h, 58

    3 Sutrisno Hadi, Metode Researh, jilid 1, (Yogyakarta : Fak Psi UGM,1986), h.3

    4 Marzuki, Metode Riset, (Yogyakarta : Ekonisia, 2005), h.14

  • 6

    2. Populasi dan sampel

    a. Populasi

    Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan di selidiki

    karakteristik atau ciri-cirinya.5 Sedangkan menurut Sudjana, populasi adalah

    totalitas semua nilai yang mungkin menghitung dan mengukur apakah

    kualitatif atau kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota

    kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya.

    Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 40

    orang, yaitu 5 orang pengurus inti serta 35 anggota yang ada di dalam remaja

    masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung.

    b. Sample

    Sample adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang

    ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki.6

    Maksudnya adalah

    beberapa bagian atau wakil dari populasi yang ada untuk di teliti. Dalam

    penulisan ini teknik sample yang penulis gunakan adalah teknik porposive

    sampling yaitu tekhnik sample dengan pertimbangan tertentu yang bertujuan

    agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif.

    Porposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

    didasarkan atas srata, random atau daerah. Tetapi berdasarkan atas adanya

    5 Lexi J. Moeloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosada

    Karya,2001) h,3 6 Ibid, Sutrisno Hadi, h. 75

  • 7

    tujuan terterntu. Dengan demikian penulis memberikan keretaria untuk menjadi

    sample dalam penulisan ini, adalah sebagai berikut :

    1) Ketua Masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung yang membidangi dan

    mengurusi berjalannya organisasi di Masjid Nurul Yaqin Bandar

    Lampung.

    2) Pembina remaja masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung yang

    bertanggung jawab dalam membina dan berjalannya Remaja Masjid

    (RISMA) Nurul Yaqin Bandar Lampung.

    3) Pengawas remaja masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung, yang

    mengawasi dalam berjalannya RISMA

    4) Ketua RISMA Nurul Yaqin Bandar Lampung

    Dari pernyataan di atas, maka penulis untuk memperoleh data

    jumlah sample yang akan penulis teliti adalah sebanyak 3 orang. Yaitu

    terdiri dari 1 orang Ketua Masjid, 1 orang Pembina RISMA, dan 1 orang

    Pengawas RISMA dan 1 orang Ketua RISMA Nurul Yaqin.

    3. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk

    mengumpulkan data, adapun metode-metode yang digunakan adalah sebagai

    berikut :

  • 8

    a. Metode Interview / Wawancara

    Metode interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan

    pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

    responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat

    perekam.7

    Interview yang penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin, yaitu

    interview yang membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, pedoman

    interview berfungsi sebagai pengendali, jangan sampai proses interview

    kehilangan arah. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data yang

    dibutuhkan serta informasi yang berkaitan dengan proses manajemen Masjid

    Nurul Yaqin Bandar Lampung dalam membina RISMA.

    b. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung

    ditujukan kepada subjek penulisan. Dokumen yang diteliti dapat berbagai

    macam, tidak hanya dokumen resmi. 8

    Pada penelitian ini dokumentasi yang ingin diproleh adalah dokumen

    yang terdapat pada remaja masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung.

    7 Irawan Soehartono, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2008),

    h. 68 8 Op. Cit, Sutrisno Hadi, h. 70

  • 9

    c. Metode Observasi

    Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti

    melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian, untuk melihat

    lebih dekat kegiatan yang dilakukan.9

    Dari bentuk observasi di atas, peneliti mengamati fenomena yang ada

    dalam objek yang diteliti, kemudian menganalisa keadaan sebenarnya yang

    terjadi pada remaja masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung. Dan observasi

    yang penulis lakukan adalah observasi partisipan, yaitu yang dilakukan dengan

    ikut serta pada saat kegiatan di lapangan.

    4. Analis Data

    Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah penulis

    menganalisa data yang diperoleh dalam pelaksanaan penulisan, tentunya data

    yang dianalisa tersebut merupakan data yang berhubungan dengan pokok

    permasalahan yang harus di olah sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu

    kesimpulan.

    Setelah data diolah dan diklasifikasi, maka tahap berikutnya data tersebut

    akan di analisa dengan menggunakan cara berfikir induktif, yaitu dari rangkaian

    9 Ridwan, Metode Research (Jakarta : Rineka Cipta :2004) h, 104

  • 10

    yang bersifat khusus yang diambil dari individu kemudian ditarik pada

    kesimpulan yang bersifat umum. Hal ini dikemukakan oleh Sutrisno Hadi Bahwa

    berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus dan konkret itu

    ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.

    Pada tahapan akhir dalam penulisan ini adalah menarik sebuah kesimpulan

    di mana penulis menggunakan cara berpikir deduktif yaitu : menarik suatu

    kesimpulan yang bertitik tolak dari pengetahuan umum digunakan untuk menilai

    suatu kejadian yang khusus. Yakni yang terjadi pada remaja masjid Nurul Yaqin

    Bandar Lampung.

    G. Tinjauan Pustaka

    Sebagai pemikiran dasar dalam penulisan skripi ini, penulis melihat dan

    melakukan penelitian awal terhadap penelitian sejenis dalam beberapa karya tulis

    terkait dengan manajemen masjid.

    Oleh karena itu peneliti ingin membedakan penelitian ini dengan hasil karya

    terdahulu, di antaranya :

    1. Dien Muhammad Ismail Biransika, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Fakultas

    Tarbiah Jurusan Pendidikan Agama Islam NIM. 05410194, (2010). Penelitian

    yang berjudul : Optimalisasi Fungsi Masjid Sebagai Sarana Pendidikan Remaja

    di masjid Mustaqiem Danuqusuman Baciro Gondokusuman. Dalam penulisan ini,

    peneliti lebih memfokuskan tentang penelitiannya terhadap optimalisasi fungsi

  • 11

    masjid sebagai sarana pendidikan , artinya penelitian yang dilakukan berbicara

    tentang peran dan fungsi masjid sebagai sarana pendidikan

    2. Feri Rahmawan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan

    Ilmu Komunikasi Jurusan Kesejahteraan Sosial NIM. 09250019 (2014).

    Penilitian yang berjudul : Fungsi Sosial Masjid Terhadap Masyarakat (Studi

    Kasus Di Masjid Al-Hidayah Purwosari, Sinduwali, Milati Seleman Jawa

    Tengah). Dalam penelitian ini, penelti lebih memfokuskan tentang fungsi sosial

    masjid di masyarakat. Artinya penelitian yang dilakukan serta-merta di titik

    beratkan terhadap fungsi sosial masjid.

    3. Azis Muslim UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan

    Ilmu Komunikasi Jurusan Kesejahteraan Sosial 2009. Penelitian yan berjudul :

    Manajemen Pengelolaan Masjid (Konsep Ilmu Suhrawardi). Dalam penelitian ini

    peneliti lebih memfokuskan tentang bagaimana manajemen pengelolalaan

    (idaroh) masjid menurut konsep ilmu Suhrawardi.

    Berdasarkan dari tinjauan pustaka dan judul-judul yang penulis uraikan di

    atas, maka penulis dapat memberi kesimpulan tentang adanya perbedaan dan

    kesamaan dari penelitian yang dilalukan, diantaranya:

  • 12

    a. Kesamaan

    Bila di lihat dari kesamaan tentang judul-judul yang diuraukan di atas,

    maka kesamaan yang dimiliki baik dalam skripsi ini maupun skripsi yang

    diuraikan di atas sama-sama berbicara tentang masjid.

    b. Perbedaan

    Bila di lihat dari perbedaannya, dalam judul yang penulis bahas

    dalam skripsi ini adalah Manajemen Pembinaan RemajaMasjid Nurul Yaqin

    Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung. Sedangkan judul-judul di

    atas berbeda dari judul yang penulis teliti.

  • 33

    BAB III

    REMAJA MASJID NURUL YAQIN

    KECAMATAN LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG

    A. Gambaran Umum Remaja Masjid Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu

    Bandar Lampung

    1. Sejarah Singkat Remaja Masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar

    Lampung

    Organisai Remaja Masjid (RISMA) Nurul Yaqin adalah sebuah

    organisasi non formal yang berada di bawah naungan Masjid Nurul Yaqin Jl.

    Bumi Manti I Lk I Kecamatan Labuan Ratu Kota Bandar Lampung. Organisasi

    ini berdiri sejak tahun 2001 yang didirikan oleh Ust. Sanusi. S.Pd.I, dengan

    berdasarkan musyawarah antara pengurus masjid dan warga sekitar. 1

    Keadaaan yang mendorong berdirinya organisasi ini antara lain untuk

    mempersatukan remaja-remaja Islam, khususnya di RT.004 LK 1 Kampung Baru

    Bandar Lampung, dan dengan melihat kondisi remaja-remaja pada saat itu yang

    jauh dari norma agama dan jauh dari masjid.

    Sejak didirikannya organisasi ini memang melewati masa pasang dan

    surut dalam pemberdayaan remaja masjid pada masa itu, dan Alhamdulillah

    masih dapat bertahan sampai saat ini. Organisasi ini memiliki pergantian

    1 Dokumentasi Sejarah Remaja Masjid Nurul Yaqin

  • 34

    kepemimpinan selama 3 tahun sekali, dan ini merupakan kepengurusan yang

    baru, sejak mengalami masa staknanan.2

    Berdirinya organisasi ini merupakan wujud dari harapan dan keinginan

    para remaja sekitar untuk mempersatukan para remaja lain yang berada di

    lingkungan Kampung Baru dengan maksud dan tujuan memberikan pembinaan

    kepada para remaja dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar, di mana pada saat

    itu umumnya para remaja masih sangat kurang memiliki pengetahuan di bidang

    agama .3

    Tujuan yang dimiliki organisasi Remaja Masjid Nurul Yaqin ini

    diharapkan mampu menjadi solusi dalam permasalahan bagi para pemuda yang

    ada di lingkungab masjid Nurul Yaqin, dan untuk mewujudkan tujuan tersebut

    Remaja Masjid Nurul Yaqin memiliki program kegiatan yang akan dilaksanakan.

    Bila dilihat dari aktivitas keseharian sebagian remaja, mereka cenderung

    menyimpang dari norma agama. Sehingga atas dasar itu para perintis berdirinya

    organisasi ini mencoba mengumpulkan remaja sekaligus masyarakat beserta para

    tokoh masyarakat yang ada untuk membentuk wadah organisasi remaja sebagai

    2 Ust. Aminudin, S.Pd, Ketua Masjid Nurul Yaaqin Bandar Lampung, Wawancara, tanggal 08

    Mei 2017 3 Ust. Sanusi, S.Pd.I, Pembina Remaja Masjid Nurul Yaaqin Bandar Lampung, Wawancara,

    tanggal 08 Mei 2017

  • 35

    perkumpulan remaja di dalam melakukan segala aktifitas keagamaan yang

    tentunya sangat memberii manfaat.

    Seiring berjalannya waktu, remaja menghadapi suatu keadaan yang

    menyebabkan anggota remaja masjid berkurang dan selalu mengalami fluktuasi

    masalah keanggotaannya. Hingga saat ini remaja masjid telah mengalami

    perkembangan yang cukup pesat, baik dari segi keanggotaanya maupun kegiatan

    yang dilaksanakannya.4

    Perlahan tapi pasti remaja masjid telah berhasil menumbuhkan

    kepercayaan dan membuka mata masyarakat bahwa remaja masjid adalah

    organisasi remaja yang patut diperhitungkan dan diberikan dukungan karena

    besarnya kontribusi remaja terhadap perkembangan kehidupan beragama remaja

    dan masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

    Kesabaran dan keuletan serta keseriusan para pengurus yang ada telah

    mampu menarik perhatian para remaja dan warga yang ada disekitar lingkungan

    RT. 001 Kampung Baru untuk ikut serta dan berperan aktif dalam segala

    kegiatan yang diselenggarakan oleh remaja masjid dan senantiasa mendapat

    dukungan serta bantuan secara moril maupun materil hingga saat ini.

    4 Hafidz Mulkan, Pengawas Remaja Masjid Nurul Yaaqin Bandar Lampung, Wawancara,

    tanggal 08 Mei 2017

  • 36

    Mengenai jumlah anggota RISMA dalam organisasi ini memiki

    keseluruhan 35 orang, yang dengan usia rata-rata 12-15 tahun, dan berjenis

    kelamin 20 orang pria dan 15 orang wanita.5

    2. Visi dan Misi Risma Masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung

    Pada organisasi remaja masjid (RISMA) Nurul Yaqin Bandar Lampung

    ini memiliki visi dan misi dalam pencapaian tujuan, di antaranya:

    a. Visi

    Menjadikan Remaja Islam Masjid Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan

    Ratu Bandar Lampung Sebagai Remaja Berkarakter Dalam Pencapaian

    Iman, Ilmu dan Amal

    b. Misi

    1) Menjunjung tali silaturahmi baik anggota maupun warga

    2) Membangun potensi setiap anggota

    3) Meningkatkan pola pikir dan kedewasaan dalam bertindak

    4) Menjaga akhlaqul karimah dan norma keagamaan

    5 Dokumentasi Sejarah Berdiri Remaja Masjid Nurul Yaqin

  • 37

    3. SARANA DAN PRASARANA RISMA

    Risma berdiri dan beroperasi dengan sarana dan prasarana yang

    diberikan oleh masjid, sehingga RISMA dapat menjalankan kegiatannya.

    adapun fasilitas yang diberikan oleh masjid adalalah :

    1) 20 unit Al-Qur'an dan Terjemah

    2) 3 unit Meja Baca Qur'an

    3) 1 unit Speaker (Wirelless)

    4) 1 unit Papan Tulis (White Board)

    5) 1 unit mading

    4. STRUKTUR ORGANISASI RISMA

    Penasihat :- Bpk. Sakirman. M. BA

    - M. Nasir

    Pembina : Ust. Sanusi. S.Pd.I

    Pengawas : Hafidz Mulki

    Ketua Umum : Faisal Mahmud

    Bendahara : M. Bakhtiar

    Sekretaris : M. Rio Ramadhan

    Seksi Humas : Andre Pratama

    Seksi Kesenian : Rahmat Agil Ananta

    Seksi Keagamaan : Khourul Anwar

  • 38

    5. PROGRAM KEGIATAN RISMA

    Untuk mewujudkan visi dan misi RISMA kami telah memiliki

    beberapa program yang ditujukan untuk para remaja sekitar. Program kegiatan

    dakwah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh remaja yang

    tergabung dalam pengajian RISMA maupun masyarakat sekitar. Dan kegiatan

    tersebut merupakan realisasi dari program yang sudah direncanakan dan

    disusun secara sistematis dan dilaksanakan secara teratur serta bertahap dalam

    mencapai tujuan sasaran dengan tepat. Adapun program dan pembagian tugas

    masing-masing bagian di pengajian RISMA secara umum adalah :

    1. Penasihat

    Memberikan bimbingan dan mengontrol berjalannya

    kegiatan terhadap

    semua pengurus.

    2. Pembina

    Memberikan masukan dan binaan terhadap pengurus

    dan anggota dan

    sebagai monitoring kegiatan RISMA.

    3. Ketua

    Bertanggung jawab terhadap pengajian RISMA dalam

    melaksanakan program kegiatan, bertanggung jawab terhadap

  • 39

    jalannya kegiatan dan

    memutuskan segala sesuatu apa yang terjadi di RISMA.

    4. Bidang Keagamaan

    Dalam program di bidang keagamaan mempunyai tugas

    mengadakan pengajian yang diadakan seminggu sekali yang

    dilaksanakan pada hari jumat malam sabtu ba’da Isya. Dengan

    mengajak seluruh anggota remaja di lingkungan sekitar untuk

    mengaji Al-quran yang di pimpin oleh ustadz Amil.

    5. Bidang seni dan budaya

    Dalam program di bidang seni dan budaya mempunyai

    tugas mengadakan

    pelatihan marawis setiap seminggu sekali yang jatuh pada

    malam minggu.

    Hal ini dimaksudkan agar remaja dapat mengeluarkan

    kreatifitas dan bakat

    yang ada dalam diri mereka masing-masing, dalam hal ini di

    khususkan

    pada anggota RISMA saja. Kegiatan madding, kegiatan ini

    juga melatih kreatifitas remaja agar dapat memberiikan

    kontribusinya untuk berekspresi.

  • 40

    6. Bidang olah raga

    Dalam program di bidang mempunyai tugas

    mengumpulkan para anggota RISMA untuk berolah raga yang

    diadakan tiap hari minggu, dalam hal ini RISMA mengadakan

    kompetisi seperti futsal maupun olah raga ringgan seperti

    joging pagi guna untuk lebih mengikat persaudaraan dan agar

    anggota tidak jenuh.

    7. Bidang sosial

    Bidang sosial bertugas untuk mengatur kegiatan yang berkaitan

    dengan masyarakat seperti bakti sosial, mengadakan gotong

    royong dan mengatur hal-hal yang berkaitan pada acara

    peringatan hari besar Islam seperti menyambut maulid Nabi

    SAW, isra’ mi'raj, tahun baru hijriah, dan peringatan nuzulul

    Qur’an.

    8 . Bidang humas

    Bidang ini bertugas melakukan koordinasi dengan organisasi-

    organisasi lain yang berada di Bandar Lampung, dan untuk

    mencari dana untuk setiap kegiatan, melakukan koordinasi

    dengan instansi-instansi lain dalam setiap kegiatan. Selain

    program-program diatas RISMA pun memiliki berbagai

    kegiatan rutin. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan

  • 41

    pengajian RISMA dibagi kedalam tiga tahap yaitu mingguan,

    bulanan dan tahunan, seperti :

    a. Kegiatan Mingguan

    Pengajian mingguan, rutin dilaksanakan pada hari

    Kamis malam Jum'at yang dilaksanakan ba’da Isya, yaitu mulai

    dari yasin, tahlil dan membaca Al-quran yang disampaikan

    oleh ustadz setempat dan materi yang disampaikan seputar

    aqidah, fiqih dan akhlak. Ustadz yang menyampaikan materi

    pada tiap pertemuan berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang

    sudah ditentukan. Pengajian mingguan keliling malam kamis

    atau pengajian bergilir, yang bertujuan untuk menyambung tali

    persaudaraan antar remaja masjid yang lain. Kegiatan ini di isi

    oleh ustadz-ustadz dari lingkungan setempat.

    b. Kegiatan bulanan

    Kegiatan bulanan yang dimaksud yaitu pengajian

    RISMA adalah pengajian gabungan dimana pengurus

    pengajian RISMA mengajak pengajian-pengajian luar lainnya

    yang berada disekitar

    c. Kegiatan Tahunan

    RISMA mengadakan kegiatan tahunan terutama

    peringatan-peringatan hari besar Islam, adapun kegiatannya

  • 42

    seperti :

    1) Tahun baru Islam 1 Muharam

    Kegiatan perayaan ini RISMA mengundang para anak-

    anak kecil sekitar untuk memeriahkan dengan berkeliling

    dengan membawa obor yang terbuat dari bambu serta Perahu

    yang terbuat dari gerobak atau biasa yang disebut arak-arakkan

    keliling.

    2) Maulid Nabi Muhammad SAW

    Kegiatan perayaan ini RISMA bergabung dengan para

    bapak-ibu sekitar dalam membuat acara yang meriah dengan

    mendatangkan ustadz dan para tokoh untuk mengisi acara.

    3) Isra mi’raj

    Kegiatan perayaan ini RISMA mengadakan lomba-

    lomba seperti peragaan busana muslim, adzan, musabaqoh

    tilawatil Quran dan lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan

    untuk meningkatkan kreatifitas anak dan remaja serta untuk

    menguji mental anak agar terbiasa tampil di depan umum dan

    pesertanya dari berbagai pengajian-pengajian lainnya. dalam

    kegiatan ini ma6syarakat dan anak-anak sangat antusias, lomba-

    lomba t7ersebut biasanya berlangsung pada satu minggu dan

    6

    7

  • 43

    pada malam puncak aka nada pembagian hadiah serta

    mengadakan caramah aga8ma

    9yang diisi oleh ustadz yang

    telah di datangkan dari luar wilayah Kampung Baru.

    4) Kegiatan lain

    a) Peringatan HUT RI

    Kegiatan peeingatan HUT RI ini pun dimeriahkan oleh anggota

    RISMA

    10b) Tadarus Ramadhan dan Jadwal pengambilan Ta'jil (menu

    buka puasa).

    8 9

    10

  • 44

  • 45

    B. Pelaksaan Manajemen Pembinaan Remaja Masjid Nurul Yaqin

    Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung

    Remaja Masjid (RISMA) Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu

    Kota Bandar Lampung adalah sebuah organisasi remaja yang bergerak di

    dalam naungan masjid Nurul Yaqin, dan pada penelitian ini peneliti

    meneneliti tentang fungsi manajemen dalam pembinaan kepada remaja

    masjid Nurul Yaqin Bandar Lampung, di antaranya sebagai berikut :

    1. Perencanaan

    Pengurus Masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung

    disetiap tahunnya melakukan perubahan kepengurusan dan penambahan

    bidang, serta meninjau kembali bidang yang tugas dan fungsinya terdapat

    ketidak setabilan. Proses perencanaan dilakukan setiap awal tahun

    kepada setiap pengurus dan anggota yang tercantum dalam organisasi

    masjid, salah satunya adalah organisasi RISMA NurulYaqin.

    Dalam hal pembinaan kepada Remaja Masjid (RISMA) terdapat

    kegiatan dan pelatihan di dalamnya, tentunya kami selalu melakukan

    perencanaan (planning) untuk mencapai tujuan dalam melakukan

    pembinaan kepada remaja masjid, agar semuanya dapat berjalan secara

    efektif dan efisien.11

    Dalam hal kegiatan - kegiatan yang dilakukan tentunya kami selalu

    melakukan perncanaan (planning), agar semua kegiatan - kegiatan yang

    11 Ust. Aminudin, S.Pd, Ketua Masjid Nurul Yaqin, Wawancara, 14 Mei 2017

  • 46

    dilakukan dapat berjalan dengan baik, dan perencanaan yang dilakukan ini

    adalah perencanaan yang berkaitan pada pembinaan kepada remaja masjid

    Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung.12

    Proses perencanaan ini dilakukan secara bermusyawarah antara

    segenap pengurus masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung,

    serta menindak lanjuti dan menetapkan apa, bagaimana, kapan dan siapa

    yang akan melakukan pembinaan kepada Remaja Masjid Nurul Yaqin..13

    2. Pengorganisasian

    Pengurus Masjid Nurul Yaqin melakukan proses pengorganisasian

    kepada bidang-bidang yang berhubungan. Adapun tugasdanwewenang yang

    dilakukan pengurus diatur dalam musyawarah. Dalamhalpembinaankepada

    RISMA, pengurus masjid mendelegasikan wewenang kepada petugas untuk

    mengkoordinir pelaksanaan dalam melakukan pembinaan.14

    Dalam pembinaan kepada RISMA, pengorganisasian sangatlah

    dibutuhkan, karena hal ini dapat menjadikan pelaksanaan secara baik dan

    tersetruktur. Pengorganisasian dilakukan untuk mengkoordinir apa yang

    akan dilakukan dan apa yang diperlukan dalam pembinaan kepada RISMA

    NurulYaqin.15

    12 Ust. Sanusi, S.Pd.I, Pembina Remaja Masjid Nurul Yaqin, Wawancara, 14 Mei 2017 13 Hafiz Mulkan, Pengawas Remaja Masjid Nurul Yaqin, Wawancara, 14 Mei 2017 14

    Ust. Aminudin. S.Pd, Ketua Masjid Nurul Yaqin, wawancara, 15 Mei 2017 15 Ust. Sanusi. S.Pd.I, Pembina Remaja Masjid Nurul Yaqin, wawancra, 15 Mei 2017

  • 47

    Dengan selalu menjaga dan membina RISMA Nurul Yaqin

    Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung, maka indicator dalam

    memakmurkan masjid akan dapat terwujud, karena remaja adalah harapan

    dalam segala bentuk perubahan, dimasa yang akan datang, oleh karenanya

    proses pengorganisasian sangatlah dibutuhkan.16

    3. Penggerakan

    Setelah perencanaan dan pengorganisasian dilakukan, langkaha

    selanjutnya adalah menggerakan pengurus yang telah didelagasikan

    pengurus masjid Nurul Yaqin untuk melakukan pembinaan kepada RISMA

    NurulYaqin, khususnya kepada Pembina RISMA yang bertugas dalam

    membina RISMA.17

    Untuk mendukung aktivitas yang dilakukan pengurus dan panitia

    yang bertugas dalam melakukan pembinaankepada RISMA, maka hal ini

    harus tetap kondusif, jangan sampai ada kesalah pahaman dan permasalahan–

    permasalahan baik internal atau pun eksternal, yang dapat mengakibatkan

    tidak berjalannya proses penggerakan dalam pembinaan kepada RISMA.18

    Oleh sebab itu dengan selalu menjaga dan bertanggung jawab

    dengan tugas yang diberikan, maka tidak mungkin dapat terjadi kesalah

    pahaman. Dalam hal penggerakan kepada RISMA, kami menggerakan

    16 Hafiz Mulkan, Pengawas RISMA Nurul Yaqin, Wawancara, 15 Mei 2017 17

    Ust. Aminudin. S.Pd, Ketua Masjid Nurul Yaqin, Wawancara, 17 Mei 2017 18 Ust. Sanusi. S.Pd.I, Pembina RISMA, Wawancar, 17 Mei 2017

  • 48

    petugas-petugas yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan

    pengorganisasian, selanjutnya menggerakan remaja-remaja yang akan dibina

    dalam hal pembinaan.19

    4. Pengawasan

    Pengurus Masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung pada

    saat melakukan pembinaan kepada Remaja Masjid, akan diawas ilangsung

    oleh Ketua Masjid NurulYaaqin, dan juga akan diawasi oleh Lurah Kampung

    Baru, yang mana beliau merupakan Penasihat dalam organisasi RISMA

    NurulYaqin.20

    Pengawasan ini dilakukan agar proses dalam pembinaan kepada

    RISMA tidak keluar dari arah dan tujuan, oleh sebabnya hal ini perlu untuk

    dilakukan.21

    Dengan adanya proses pengawasan ini, maka hal dalam pembinaan

    kepada RISMA akan dapat berjalan dengan baik, dan setelah hal

    pengaawasan dilakukan kami akan melakukan evaluasi terhadap RISMA

    Nurul Yaqin.22

    19 Hafiz Mulkan, Pengawas RISMA, Wawancara, 17Mei 2017 20 Ust. Aminudin Ketua Masjid Nurul Yaqin, Wawancar, 20 Mei 2017 21 Ust. Sanusi. S.Pd.I Pembina Reamaja Masjid Nurul Yaqin, Wawancar, 20 Mei 2017 22

    Hafiz Mulkan, Pengawas RISMA, Wawancara, 20 Mei 2017

  • 49

    C. Faktor Pendukung dan Penghambat Fungsi Manajemen Pembinaan RISMA

    Faktor Pendukung Fungsi Manajemen Pembinaan RISMA

    Faktor pendukung dalam proses pembinaan RISMA di masjid Nurul

    Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung berkaitan dengan:

    Faktor Internal

    Adapun faktor yang terdapat dalam internal masjid Nurul Yaqin,

    yaitu:

    Ketua dan wakil ketua yang selalu memberikan motivasi dan dukungan, serta ikut

    serta dalam berjalannya pembinaan

    Organisasi RISMA yang telah dikenal oleh masyarakat Kampung Baru

    Memiliki wadah yang permanen

    Faktor Eksternal

    Adapun yangmenjadi factor eksternal dalam pembinaan RISMA

    adalah :

    Di dukung oleh Kecamatan

    Di dukung oleh Kelurahan

    Di dukung oleh Ketua RTsetempat.

  • 50

    FaktorPenghambatFungsiManajemenPembinaanRISMA

    FaktorpenghambatdalamberjalannyapembinaanRISMA, di antaranya :

    FaktorInternal

    Kurangnyamediayangdijadikandalamberjalannyapembinaan

    Kurangnyapemateriyang dalamberjalannyapembinaan

    FaktorEksternal

    MasihbanyakremajayangengganuntukbergabungdalamorganisasiRIS

    MA

    Kurangnyapemahamantentangapa

    yangtelahdiberikandalampembinaan

  • 53

    BAB IV

    MANAJAMEN PEMBINAAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN

    KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

    A. Fungsi Manajemen Pembinaan Remaja Masjid

    Organisasi RISMA yang ideal adalah organisasi yang mempunyai tujuan

    untuk kemaslahatan bagi para kader-kadernya, apabila ingin mencapai hasil yang

    memuaskan tentunya hal itu tidak datang begitu saja dan harus dicapai dengan

    kesungguhan dari segenap kader dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan

    organisasi RISMA hal itu diperlukan manajemen yang baik, agar organisasi dapat

    terus bekerjasama dan terarah dalam pencapaian tujuan.

    Remaja Masjid (RISMA) Nurul yaqin Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

    Lampung, merupakan organisasi remaja Islam yang mengalami pasang surut dalam

    pembinaan pada remaja, namun dengan tekad yang sungguh-sungguh organisasi ini

    masih bertahan sampai saat ini.

    Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan penulis,

    mengenai manajemen pembinaan RISMA di masjid Nurul Yaqin Kecamatan

    Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung, diperlukan berbagai aspek, meliputi rapat

    kerja, program kerja serta materi-materi khusus yang diberikan dalam pembinaan

    kepada RISMA.

  • 54

    Dalam hal ini penulis ingin menganalisis fungsi mananajemen dalam

    pembinaan RISMA, agar terlihat bagaimana masjid Nurul Yaqin di dalam mengelola

    organisasi terutama dalam pembinaan RISMA, di antaranya sebagai berikut :

    1. Fungsi Perencanaan dalam Pembinaan Remaja Masjid (RISMA)

    Perencanaan ialah pemilihan sekumpulan kegiatan dan keputusan yang

    ingin dilakukan, dan pasti selalu berbicara kapan, bagaimana dan kepada siapa

    rencana itu dilakukan. Setiap usaha apapun jenisnya, akan dapat membuahkan

    hasil yang baik apabila sebelumnya telah menentukan rencana yang matang,

    karena dengan rencana yang matang maka penyelenggaraan segala kegiatan akan

    berjalan secara terstruktur.

    Perencanaan juga adalah awal dari keberhasilan kegiatan, jika

    perencanaan yang di pilih matang maka pelaksanaan yang dilakukan akan

    berjalan dengan baik tanpa hambatan, dan perencanaan adalah suatu proses untuk

    menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-

    langkah strategis guna mencapai tujuan yang dilakukan.

    Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap masjid

    Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung, di setiap tahunnya

    melakukan pergantian pengurus, dan setiap pengurus bekerja sesuai tugas dan

    perannya masing-masing. Dalam menentukan perencanaan, masjid nurul Yaqin

    melakukan musyawarah antar pengurus, berkaitan dengan perencanaan

    pembinaan RISMA di masjid Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu Kota

    Bandar Lampung, sebelum memulai pelaksanaan pembinaan kepada RISMA

  • 55

    terlebih dahulu dilakukan pendekatan baik secara psikologis maupun pendekatan

    emosional terhadap RISMA, lalu setelah pendekaan-pendekatan, dan langkah

    dalam menentukan perencanaan yang baik selesai, barulah dilakukan tahapan-

    tahapan dalam fungsi manajemen lainnya terhadap pembinaan remaja masjid

    Nurul Yaqin Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

    2. Fungsi pengorganisasian dalam Pembinaan Remaja Masjid (RISMA)

    Dalam organisasi terdapat proses yang berguna dalam mengelompokkan,

    mengatur dan membagi tugas kepada para anggota organisasi, agar dapat berjalan

    dengan efektif dan efisien. Pengorganisasian berhubungan dengan bagaimana

    mengatur sumber daya baik manusia, maupun fisik agar tersusun secara sistematis

    berdasarkan fungsinya masing- masing. Dengan kata lain, fungsi

    pengorganisasian ini lebih menekankan pada bagaimana mengelompokkan orang

    dan sumber daya agar dapat menyatu.

    Dengan demikian, ppengorganisasian memiliki peranan penting dalam

    manajemen, khususnya dalam pembinaan kepada RISMA, sebab dengan

    dibaginya tugas dan mengelompokkan sumber daya manusia maka pelaksanaan

    dalam pembinaan akan lebih efektif dan efisien.

    Tujuan organisasi adalah untuk mencapai tujuan, karena untuk mencapai

    tujuan tidak dapat dilakukan seorang diri, dan dibutuhkan team work agar dapat

    mencapai hasil yang lebih baik.

  • 56

    Pengorganisasian ini dilakukan dengan mengelompokkan dan menentukan

    apa, siapa, kapan dan bagaimana yang dibutuhkan dalam pembinaan kepada

    remaja masjid, serta menentukan siapa yang akan membina remaja masjid, dan

    merealisasikan apa yang telah direncanakan dalam melakukan pembinaan kepada

    Remaja Masjid (RISMA) Nurul Yaqin.

    Berdasarkan data wawancara yang penulis proleh, penggorganisasian yang

    dilakukan yakni menentukan siapa yang melaksanakan pembinaan, menentukan

    metode yang akan digunakan dalam pembinaan dan menentukan media yang akan

    digunakan dalam pelaksanaan pembinaan kepada RISMA Nurul Yaqin Bandar

    Lampung.

    3. Fungsi Penggerakan Pembinaan Remaja Masjid (RISMA)

    Setelah perencanaan dan pengorganisasian dilakukan oleh organisasi,

    maka penggerakan sebagai salah satu fungsi manajemen yang memiliki peranan

    penting. Sebab tanpa adanya penggerakan maka fungsi manajemen tidak akan

    berjalan secara efektif. Karena fungsi manajemen dalam hal menggerakan lebih

    menekankan pada upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja

    dengan optimal. Mulai dari pemberian bimbingan kerja, motivasi, pelaksanaan

    tugas rutin, dan lain sebagagainya.

    Pentingnya penggerakan dikarenakan berhubungan dengan sumber daya

    manusia (SDM), yang tidak bisa disamakan dengan mesin, uang, material dan

    peralatan lainnya, karena manusia memiliki sifat-sifat emosional seperti perasaan

  • 57

    dan keinginan, yang terutama untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebabnya

    para pelaku dalam pelaksanaan pembinaan harus diperhatikan dalam

    kehidupannya, seperti memberikan honor kepada pemateri, uang transportasi dan

    kebutuhan-kebutuhan lainnya yang harus diperhatikan.

    Berdasarkan realisasi pelaksanaan pembinaan kepada remaja masjid

    Nurul Yaqin dan dari hasil paparan wawancara perencanaan dan pengorganisasian

    seperti mengelola dan menyusun materi pembinaan, dan menyusun petunjuk

    pelaksanaan dalam pelaku pembinaan harus orang yang benar-benar paham

    tentang remaja masjid, karena tidak mungkin orang yang membina sedangkan

    belum pernah dibina.

    Maka dari itu, berdasarkan realisaasi pelaksanaan pembinaan RISMA di

    masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung, penulis melihat masih

    banyak remaja-remaja di lingkungan masjid yang masih tidak ingin dibina,

    dengan tidak adanya rasa empati dan kemauan dari dalam diri. Namun dari hal itu

    masjid masih tetap berusaha untuk memanajemen dan membina RISMA yang ada.

    Dengan berbagai materi-materi yang mestinya disampaikan dalam pembinaan.

    Adapun materi-materi yang perlu disampaikan dalam pembinaan menurut

    Mangunhardjana mencakup 3 hal :

    a. Penyampaian informasi dan pengetahuan

    b. Perubahan dan pengembangan sikap

    c. Latihan dan pengembangan sikap.

  • 58

    Selanjutnya masjid Nurul Yaqin menggerakan segenap sumber daya

    yang telah didelegasikan dalam pembinaan kepada RISMA Nurul Yaqin, dan

    menggerakan orang yang telah dikhususkan membina remaja masjid, dengan

    menyampaikan materi-materi yang telah disiapkan.

    a. Al - Quran dan Al-Hadits

    Al-Quran dan Al-Hadits adalah materi dasar dalam pembinaan kepada

    remaja masjid Nurul Yaqih, karena Al-Quran dan Al-Hadits merupakan

    pedoman dalam kehidupan setiap muslim, oleh sebabnya inilah materi yang

    paling mendasar yang akan diberikan kepada remaja masjid Nurul Yaqin.

    b. Aqidah Islamiyah

    Aqidah Islamiyah adalah materi yang akan diberikan kepada remaja

    masjid Nurul Yaqin, hal ini bertujuan agar remaja masjid Nurul Yaqin dapat

    memahami dasar dan keyakinan dalam ajaran Islam, dan semuanya akan

    dikembalikan lagi dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW

    c. Syariah dan Ibadah

    Syariah dan Ibadah adalah materi yang diberikan dalam pembinaan

    kepada remaja masjid Nurul Yaqin, hal ini dilakukan agar dapat

    mengimplementasikan ibadah-ibadah yang terkandung dalam Al-Quran dan

    Hadits Nabi

  • 59

    d. Fiqrul Islami terhadap berbagai bidang kehidupan

    Fiqrul Islami adalah salah satu materi yang diberijan dan ditujukan

    agar remaja masjid Nurul Yaqin dapat berpikir secara Islam dalam kehidupan

    sehari-hari

    e. Ijtima'iyah dan Ukuwah Islamiyah

    Ijtima'iyah dan Ukuwah Islamiyah adalah materi yang diberikan dalam

    pembinaan, hal ini bertujuan agar remaja masjid Nurul Yaqin dapat

    berkumpul dalam menjaga tali silaturahmi, baik kepada sesama anggota,

    masyarakat dan kepada setiap ummat muslim lainnya

    f. Materi perkembangan dunia Islam yang terus maju dan perlu

    diperhatikan.

    Materi terakhir yang diberikan dalam pembinaan kepada remaja

    masjid Nurul Yaqin adalah berkaitan dengan perkembangan dunia Islam, hal

    ini bertujuan agar remaja masjid dapat memahami tentang pentingnya sejarah

    dan peradaban dunia Islam yang terus maju dan berkembang

    Setelah materi dalam pembinaan diberikan, selanjutnya masjid Nurul

    Yaqin menggerakan metode dalam pembinaan kepada RISMA Nurul Yaqin

    Bandar Lampung, di antaranya :

    1) Pembinaan Ibadah

    Hal ini dilakukan dengan mengajak shalat berjamaah pada

    waktunya, melibatkan remaja dalam peringatan hari besar Islam,

    pembangunan masjid, pengumpulan zakat, infaq, shodaqoh dan lain-lain

  • 60

    2) Diskusi

    Diskusi adalah salah satu metode untuk menerima pengetahuan

    dengan bertukar pikiran. Kegiatan ini dapat memberikan cakrawala

    berpikir, mengemukakan pendapat serta dapat menerima kebenaran

    hakiki.

    3) Pembinaan kewarganegaraan

    Hal ini dimaksudkan agar remaja masjid memiliki kesadaran

    tinggi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

    4) Pembinaan Kesenian

    Pembinaan kesenian dapat meminta perhatian para pembina

    remaja masjid dan orang tua. Namun masyarakat masih banyak menilai

    bahwa musik dianggap kontroversoal (tidak sesuai) dengan agama. Oleh

    karenanya pembinaan ini dilakukan diluar masjid.

    5) Rekreasi

    Rekreasi dapat dilakukan dengan cara berkemah dan darmawisata.

    Hal ini penting bagi para remaja untuk mengenal dan mencintai alam

    sekitar, dan pada akhirnya dapat menghayati kebesaran dan kekuasaan

    Allah SWT.

  • 61

    4. Fungsi Pengawasan dan Evaluasi dalam Pelaksanaan Kegiatan

    Pembinaan RISMA

    Fungsi manajemen yang terakhir yang dilakukan oleh masjid Nurul

    Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung adalah berupa pengawasan terhadap

    pembinaan RISMA. Dalam pengawasan terhadap pelaksanaan pembinaan harus

    ditujukan kepada semua fungsi manajemen lainnya, sebab pengawasan

    (controling) merupakan bagian akhir dalam pencapaian klimaks organisasi, dan

    bagian terakhur dalam proses manajemen adalah pengendalian dan pengawasan

    (controlling), yakni hal ini untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan

    organisasi sudah sesuai atau tidak dengan rencana sebelumnya.

    Penmgurus masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung pada

    saat melakukan pembinaan kepada Remaja Masjid (RISMA) diawasi secara

    langsung oleh ketua masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung. Dan

    ketua masjid pun mengevaluasi kembali berkaitan dengan pembinaan yang

    dilakukan kepada remaja masjid Nurul Yaqin, dan dalam hal ini diawasi juga

    oleh Bapak Lurah Kampung Baru, yang mana beliau merupakan Penasihat dalam

    organisasi RISMA Nurul Yaqin. Pengawasan ini dilakukan agar kegiatan yang

    dilakukan tidak keluar dari arah dan tujuan, dan oleh sebabnya hal ini perlu untuk

    dilakukan.

    Dalam hal pengawasan yang dilakukan, penulis melihat proses yang

    dilakukan pengurus masjid Nurul Yaqin Labuhan Ratu Bandar Lampung

  • 62

    memiliki suatu proses, yaitu : Pengurus Masjid Nurul Yaqin mengadakan

    penilaian atau mengevaluasi sejauh mana pemahaman remaja terhadap apa yang

    telah diberikan dalam pembinaan.

    B. Faktor Pendukung dan Penghambat Fungsi Manajemen Pembinaan

    RISMA

    1. Faktor pendukung dalam proses pembinaan RISMA di masjid Nurul Yaqin

    Labuhan Ratu Bandar Lampung berkaitan dengan :

    a. Faktor Internal

    Faktor yang terdapat dalam internal masjid Nurul Yaqin, yaitu :

    1) Ketua dan wakil ketua yang selalu memberikan motivasi dan

    dukungan, serta ikut serta dalam berjalannya pembinaan

    2) Organisasi RISMA yang telah dikenal oleh masyarakat Kampung Baru

    3) Memiliki wadah yang permanen

    b. Faktor Eksternal

    Adapun yang menjadi faktor eksternal dalam pembinaan kepada

    RISMA adalah :

    1) Di dukung oleh Kecamatan

    2) Di dukung oleh Kelurahan

    3) Di dukung oleh Ketua RT setempat

  • 63

    2. Faktor Penghambat Implementasi Fungsi Manajemen Pembinaan

    RISMA

    Adapu Faktor penghambat dalam berjalannya pembinaan RISMA ialah:

    a. Faktor Internal

    1) Kurangnya media yang dijadikan dalm berjalannyq pembinaan

    2) Kurangnya pemateri untuk tahapan pembinaan

    b. Faktor Eksternal

    1) Masih banyak remaja yang enggan untuk bergabung dalam organisasi

    RISMA

    2) Kurangnya pemahaman tentang apa yang diberikan dalam pembinaan

  • 67

    DAFTAR PUSTAKA

    Amirullah, SE. MM, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Wacana Media)

    Budiman mustofa, Pengantar Manajemen, (Think Digital, Versi Android)

    Hary Sucahyowati, S.Pd. M.S.i, Pengantar Manajemen, (Think Digital Android)

    Irawan Soehartono, Metedologi Penelitian Sosial, (Bandung : PT. Remaja Rosada

    Karya, 2008)

    Kementerian Agama, Al-Quran dan Terjemah (Surabaya : Megajaya Abadi)

    Lexi J Moeloeng, Metodode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosada

    Karya, 2001)

    Malayu SP. Hasibuan, Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009)

    Mangun Hardjana, Pembibaan Arti dan Metodenya, (Yogyakarta : Kansius, 1996)

    Marzuki, Metode Research, (Yogyakarta : Ekonisia, 2005)

    Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta : Gema Insani)

    Moh. Mukhtar Iliyas, Pedoman Kemasjidan, (Jakarta : Direktorat Urusan Agama

    Islam dan Pembinaan Syariah, 2007

    Pemerintah Daerah Khusus Ibukota, Evaluasi Terhadap Eksistensi Bapinroh,

    (Jakarta : Badan Pembinaan Pegawai Bapinroh, 1995)

    Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja Edisi Revisi, (Jakarta : 2005 Cet. Ke-1)

    Siswanto, Ir, Panduan Praktis Remaja Masjid, (Jakarta : 2005, Cet Ke-1)

    Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta : Fak P.Si UGM, 1986)

  • 68

    Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2012)

    Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Research, (Bandung : PT. Tarsito, 1995)

    Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : PT. Tarsito, 1995)

    Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung : Mandar Maju, 1992)

    T. Handoko, Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara)

    Think Digital, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Android : Versi 2.0.0

    Usman Efendi. MM, Asas Manajemen, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada)

    Yudi Ardian Rahmat. M.Pd.I, Pengantar Manajemen, (Think Digital Android

    Page :2)