Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

22
REFARAT MANAJEMEN KULIT KERING PADA USIA LANJUT Nama : Ni Putu Dea Pawitri Handayani No. Stambuk : N 111 14 010 Pembimbing : dr. Diany Nurdin, M. Kes, Sp.KK

description

Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

Transcript of Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

Page 1: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

REFARAT

MANAJEMEN KULIT KERING PADA USIA LANJUT

Nama : Ni Putu Dea Pawitri HandayaniNo. Stambuk : N 111 14 010Pembimbing : dr. Diany Nurdin, M. Kes, Sp.KK

Page 2: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

• Perubahan kulit mempengaruhi integritas kulit. Epidermis dan dermis semakin lama menjadi lebih tipis.

• Dengan penurunan kemampuan kulit untuk meregenerasi, orang usia lanjut lebih berisiko mengalami kerusakan kulit.

• Oleh karena itu penting untuk memandang perawatan kulit usia lanjut tersebut sebagai suatu prioritas.

Page 4: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

A. Definisi Kulit Kering

• Kulit kering merupakan suatu kekeringan abnormal pada kulit atau membran mukosa.

• Kulit kering biasanya disertai dengan gatal yang hebat.

Page 6: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

B. Perubahan Struktur Kulit Pada Usia Lanjut

Gambar 1. Perbandingan anatomi kulit orang muda dan orang usia lanjut

Page 7: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

Perubahan Pada Kulit Usia Lanjut yang Menyebabkan Kulit Kering

• Epidermis– Penurunan kuantitas lipid interseluler stratum korneum– Penurunan pergantian sel– Penurunan Natural Moisturizing Factor (NMF) di

stratum korneum

• Dermis– Penurunan jumlah dan fungsi kelenjar sebasea.– Penurunan jumlah dan fungsi kelenjar keringat– Penurunan jumlah pembuluh darah– Penurunan pergerakan air dari dermis ke epidermis

Page 8: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

C. Etiologi Kulit Kering

• Penyebab kulit kering meliputi:– Dingin, udara kering selama musim dingin– Paparan kulit langsung terhadap kipas pemanas– Perendaman dalam air yang berlebihan– Penggunaan sabun alkali dan deterjen dengan

bahan-bahan yang merusak sawar kulit– Kerusakan akibat sinar matahari kronis. [4]

Page 9: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

D. Mekanisme Terjadinya Kulit Kering

Page 10: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

• Dari analisis asam amino di stratum korneum, NMF berasal dari pemecahan produk proteolisis filaggrin.

• Filaggrin merupakan protein kaya histidin di lapisan korneosit baru di atas lapisan granular.

• Filaggrin berada di granul keratohialin di lapisan granular.• Konversi filaggrin mejadi NMF terjadi karena korneosit

pindah ke lapisan yang lebih superfisial dari stratum korneum.

• Sepertiga air di stratum korneum terikat NMF. NMF-terikat air mempengaruhi kualitas elastisitas dan kelembaban kulit.

• Pada kelembaban yang rendah, kemampuan enzim hidrolitik untuk memecah filaggrin menjadi NMF menurun sehingga membuat kulit kering.

Page 11: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

• Ceramide merupakan lipid interseluler di lapisan stratum korneum. Jika profil ceramide terganggu maka fungsi sawar kulit menurun.

• Aquaporin: kanal air yang berfungsi untuk mengaktifkan pori yang memungkinkan air mengikuti gradien osmotik. Saat menua, aquaporin ini menurun.

Page 12: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

E. Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

• Penggunaan moisturizer adalah terapi andalan kulit kering.

• Moisturizer: formulasi yang memberikan efek terapi seperti perbaikan sawar, mengurangi kehilangan air transepidermal, atau peningkatan estetika kulit yang teriritasi.

• Bahan aktif moisturizer – (1) emolien; – (2) oklusif; dan – (3) humektan,.

Page 13: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

KELAS MOISTURIZERTipe Karakteristik Observasi Komposisi

Emolien

- Untuk kulit "normal";

- Kulit terasa lembut dan

halus

- mempertahankan kondisi

kulit

- Tidak untuk memperbaiki

kulit yang rusak.

- Memberikan aroma

dan melembutkan

kulit daripada

memberikan efek

melembabkan kulit

Minyak, lipid, dan

derivatnya (misalnya,

stearat, linoleat,

linolenat, oleat, dan

asam laurat, cetearyl

alkohol, minyak

mineral; lanolin)

Page 14: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

KELAS MOISTURIZERTipe Karakteristik Observasi Komposisi

Humektan

-Cocok untuk kulit

normal

- Pemeliharaan kondisi

kulit, dan penggunaan

sehari-hari;

- Umumnya emulsi

minyak dalam air

- Menghidrasi kulit

melalui humektan yang

menarik dan mengikat

air dari epidermis

- mengabsorpsi lebih

cepat daripada formulasi

oklusif dan oleh karena

itu lebih estetis

- meningkatkan kepatuhan

pasien

Gliserin, sorbitol, urea,

natrium laktat, asam

laktat, karnitin, natrium

PCA, hidroklorida

arginin, serin, alanin,

histidin, citrulline, lisin,

natrium klorida,

glikogen, manitol,

sukrosa, asam glutamat,

treonin

Page 15: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

KELAS MOISTURIZERTipe Karakteristik Observasi Komposisi

Oklusif

protektif

- Digunakan pada kulit

kering dan / atau rusak

- Formulasinya: salep dan

losion atau emulsi air

dalam minyak

- mengurangi kehilangan

air transepidermal dan

melindungi kulit dari

inflamasi dan iritasi

- Kurang estetis

- efektif dalam

memperbaiki

penampilan kulit

kering

Bahan aktif pelindung

kulit (misalnya,

petrolatum,

dimethicone, lanolin,

minyak mineral);

bahan hidrofobik

oklusif (misalnya,

minyak zaitun, minyak

kedelai, beeswax

lebah, minyak jojoba)

Page 16: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

KELAS MOISTURIZERTipe Karakteristik Observasi Komposisi

Terapetik

Diformulasikan untuk

mengobati kulit kering

dengan komponen

xerotik; umumnya

mengandung

keseimbangan oklusif,

emolien, dan humektan

Moisturizer yang

lebih baik karena

komposisi yang

seimbang yang

melindungi,

melembabkan, dan

mendukung proses

perbaikan sawar.

Emolien, oklusif,

humektan / NMF,

ceramides

Page 17: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

• Menghindari sabun dan pembersih alkali lainnya serta produk topikal yang mengandung alkohol atau wewangian.

• Mengenakan pakaian longgar sehingga mengurangi iritasi kulit.

• Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mandi, dan menghindari air yang sangat panas untuk mengurangi hilangnya lipid dari kulit.

Page 18: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan• Penuaan: proses penurunan progresif dalam fungsi dan kapasitas cadangan

maksimal dari semua organ dalam tubuh, termasuk kulit. • Kulit kering: suatu kekeringan abnormal pada kulit atau membran mukosa. • Epidermis dan dermis menjadi lebih tipis dan pipih, terkait penurunan

jumlah pembuluh darah kulit dan ujung saraf, dan penurunan jaringan ikat yang mengandung kolagen.

• Tiga defisiensi utama yang terbukti menyebabkan kulit kering– Natural Moisturizing Factor (NMF)– Ceramides– jaringan moisturizer kulit di epidermis, dimediasi oleh jalur air aquaporin.

• Moisturizer adalah terapi andalan kulit kering. Produk ini mengandung berbagai bahan fungsional, termasuk emolien, humektan (misalnya, NMF, gliserin, sorbitol), ceramides dan lipid sawar lainnya.

•  

Page 19: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

Saran• Untuk mengatasi kulit kering pada usia lanjut

yaitu dengan memperhatikan faktor utama yang penting bagi hidrasi kulit.

• Terapi moisturizer dapat menangani penyebab kulit kering.

Page 20: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

DAFTAR PUSTAKA [1] White, R. 2012. Best Practice Statement: Care of The Older Person’s Skin. Journal Wounds UK [cited

2015 Feb 26]; 1(2): 3,4. Diakses dari: http:// www.woundsinternational.com/media/issues/622/files/content_10608

[2] Goldsmith L. A. dkk. Fitzpatrick Dermatology in General Medicine Eight Edition. New York: McGraw

Hill. 2012 [3] Shehen, S. 2012. Pharmacotherapy for Skin Disorders in Older People. The Australian Journal of

Pharmacy [cited 2015 Februari 27]; 93(10): 83. Diakses dari: http:// www.cpd.shpa.org.au/lib/pdf/cpd_online/AJP_10_2012_article

[4] Oakley A. 2014. Preventing and Managing Dry Skin in Older People. Journal Best Practice Advocacy

Centre [cited 2015 Maret 12]; 63(1): 7, 14. Diakses dari: http://www.bpac.org.nz/BPJ/2014/september/docs/BPJ63-dryskin

[5] Barco, D. & Arnau, A. G. 2008. Xerosis: a Dysfunction of the Epidermal Barrier. Journal Actas

Dermosifiliogr [cited 2015 Maret 11]; 99(1): 671,672,675. Diakses dari: http://www.apps.elsevier.es/watermark/ctl_servlet?_f=10&pident_articulo=90183735&pident_usuario=0&pcontactid=&pident_revista=403&ty=45&accion=L&origen=actasdermo&web=www.actasdermo.org&lan=en&fichero=403v99n09a90183735pdf001.pdf

Page 21: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

[6] Weber, T. M. dkk. 2012. Treatment of Xerosis with a Topical Formulation Containing Glyceryl Glucoside, Natural Moisturizing Factors, and Ceramide. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology [cited 2015 Maret 11]. 5(8):29, 30. Diakses dari: http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3424590/pdf/jcad_5_8_29.pdf

[7] Fowler, J. 2012. Understanding the Role of Natural Moisturizing Factor in Skin Hydration.

Practical Dermatology [cited 2015 Maret 11]; 7(1):36,37,39. Diakses dari: http://www.practicaldermatology.com/pdfs/PD0712_FTR_NMFReview.pdf

[8] Draelos, Z. D.. 2013. Modern Moisturizer Myths, Misconceptions, and Truths.

Therapeutic for clinicians [cited 2015 Maret 12]; 91(1):308, 309,310. Diakses dari: http:// www.edermatologynews.com/fileadmin/qhi_archive/ArticlePDF/CT/091060308

[9] Dehaven, C. 2014. Dry Skin. Innovative Skin Care [cited 2015 Maret 12]; 1(1): 4. Diakses

dari: http://www. www.isclinical.com/whitepapers/WhitePaper_DrySkin_June2014 [10] Weller, R. dkk. Clinical Dermatology Fourth Edition. Oxford: Blackwell Publishing. 2008

Page 22: Manajemen Kulit Kering Pada Usia Lanjut

TERIMA KASIH