MANAJEMEN KONSTRUKSI

download MANAJEMEN KONSTRUKSI

of 8

Transcript of MANAJEMEN KONSTRUKSI

MANAJEMEN KONSTRUKSILatar Belakang Manajemen konstruksi/MK sebagai terjemahan dari Construction Management/CM Adalah suatu system manajemen pelaksanaan yang dapat dilakukan disamping system tradisional yang ada.

Tujuan dan Fungsi System atau tim manajemen konstruksi dibutuhkan guna tujuan bagaimana mengelola proyek secara hemat waktu, biaya proyek sesuai dengan yang dianggarkan dan kualitas kerjaan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan Salah satu cara adalah mengatur kegiatan tumpang tindih ( overlap ) Tujuan selanjutnya dari digunakannya system MK adalah biaya proyek tidak dibebani oleh biaya ganda atau overhead dan profit seperti apabila dilakukan dengan system kontraktor utama yang membawahi sub sub kontraktor Jenjang jenjang yang tidak efisien dihapus dan dipersingkat jalur komunikasinya.

Manfaat Manajemen KonstruksiManfaat manajemen konstruksi dapat dilihat dari beberapa segi : Segi biaya proyek Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sudah berpartisipasi pada tahap awal perencanaan Biaya keseluruhan proyek dapat dihemat disbanding dengan system tradisional. Segi waktu - Dengan system fast track tidak perlu menunggu perencanaan selesai seluruhnya - Waktu yang digunakan untuk perencanaan dapat lebih panjang - Pengadaan material/ peralatan impor dapat diukur secara dini sehingga kemungkinan terlambat lebih kecil

Segi kualitas Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontroktor dalam hal metode pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek dibantu dengan tim MK. Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak

Segi program pemerintah Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat direalisir. Pemilik proyek tidak perlu mengeluarkan banyak staf

Tipe Tipe Manajemen Konstruksi MK konvensional MK semi konfensional MK semi murni MK murni : tanpa fast track : tanpa fast track : tanpa fast track : dengan fast track

Tipe konvenvensionil Pemilik proyek

A/E

Tim MK

Kontraktor utama

Sub kontraktor

Sub kontrktor

Sub kontraktor

kerja tim MK hampir sama dengan pengawasan pada system tradisional

tipe semi konvensionil

owner Tim MK A/E

Kontraktor spesialis

Kontraktor utama

Kontraktor spesialis

Fungsi tim MK sebagai coordinator yang mengkoordinir pekerjaan ( A/E ) dan kontraktor utama sebagai kontraktor struktur

tipe semi murni

Owner Tim MK

A/E

KS

KS

KS

KS

Fungsi tim MK memiliki lebih banyak otoritas dalam mengkoordinir dan mengendalikan pekerjaan.

Tipe murni

owner

Tim MK

A/E

A/E

KS

KS

KS

KS

Tim MK memiliki ototitas yang paling besar, bertindak sebagai perancang dan pengelola teknis operasional secara penuh.

Factor yang mempengaruhi bentuk penataan organsasi MK adalah : Lingkup proyek dan volumenya Persepsi pemilik proyek terhadap metode MK Tersedianya tenaga teknis manager Kebijaksanaan pemerintah Tim MK yang berlatar belakang kontraktor atau konsultan

Tahapan Operasional di dalam Sistem Manajemen Konstruksi

Pengembangan konsep Pengembangan sasaran proyek baik dilihat dari aspek biaya dan waktu Mengidentifikasikan batasan utama Membuat TOR dan organizing Sasaran sasaran prinsip konsep desain kepada konsultan perencanaan Tahapan pekerjaan Master, coordinating schedule Membuat perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencanaan Cash flow

Tahap perencanaan Koordinasi dengan pengawasan dalam hal pemetaan dan penyelidikan tanah Menyusun jadwal review dan lelang Melakukan review Membuat RKS Membuat RAB tiap paket pekerjaan Membuat rekomendasi : aspek mutu, aspek biaya, waktu dan material Mengurus ijin ijin yang diperlukan.

Sebelum memasuki tahap pelelangan beberapa tahan yang dilalui antara lain :a. Sketsa rencana Rencana kerja mencantumkan pendekatan organisasi secara menyeluruh b. Rencana detail Tahap rancangan detail mencakup kegiatan menggambarkan seluruh perencanaan termasuk rancangan elemen bangunan terkecil secara sistematis dan berurutan.

Tahap pelelangan 1) Mengadakan prakualifikasi kontraktor 2) Free tender meeting 3) Menyusun daftar calon rekanan 4) Bill of quality 5) Penjelasan 6) Penyiapan dokumen lelang 7) Penyusunan RAB pasti untuk evaluasi penawaran 8) Mengevaluasi setiap paket penawaran 9) Menyiapkan dokumen kontrak antara pimpro dengan kontraktor. Tahap pelaksanaan a. Membuat rencana induk pelaksanaan b. Menyusun prosedur di lapangan c. Free construction meeting d. Mengkoordinasi membuat prasarana kerja e. Mengarahkan rencana kerja masing masing kontraktor f. Mengkoordinir, mengarahkan, mengendalikan pekerjaan kontraktor dilihat dari aspek waktu, mutu dan kesempatan kerja g. Memproses ijin yang diperlukan h. Mengkoordinir asuransi masing masing pekerjaan i. Memeriksa gambar detai dan contoh material j. Memimpin rapat koordinasi proyek k. Laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan l. Change order : biaya, mutu dan waktu m. Menghitung pekerjaan tambah kurang n. Mengevaluasi RAB secara periodic o. Memeriksa dan menyiapkan dokumen pembayaran p. Evaluasi terhadap klaim kontrak q. Dokumen pembangunan proyek berupa gambar dan foto foto r. Pemeriksaan akhir sebelum serah terima pertama

s. Memeriksa berita acara serah terima pertama Tahap pemeliharaan dan pengoperasian 1) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol 2) Mengkoordinir pelaksanaan operasional 3) Mengarahkan dan memeriksa as built drawing 4) Mengarahkan dan memeriksa secara manual 5) Memproses : garansi, jaminan, sertifikat, peralatan, dan training operator.

Pengembangan Konsep Manajemen Konstruksi Pendekatan tim proyek Dimaksudkan untuk dapat menyusun suatu metode pelaksanaan konstruksi yang mangkus dalam rangka memenuhi kebutuhan pemberi tugas secara optimal. Pemberi tugas MK Konsultan perencana

Pengelola menejemen konstruksi Pengelola menejemen konstruksi disebut menejer konstruksi dapat berupa badan usaha jasa konsultan swasta atau dapat pula bagian dari organisasi proyek untuk badan pemerintah. Tugas dan tanggung jawab menejer konstruksi Mencakup tindakan tindakan untuk mewakili secara terpercaya, professional, dan memberikan rekomendasi serta jasa konsultasi yang bebas dari pertentangan ekonomis Membantu konsultan perencana dalam upaya mengkoordinasikan penyusunan semua spesifikasi teknis pekerjaan, meskipun tanggung jawab tugasnya tetap ada pada konsultan. Dituntut harus mampu menyediakan sejumlah jaminan keuangan maksimum atas kekuatan atau tanggung jawab finansialnya.

Harus memberikan rekomendasi dalam upaya memperlancar pengadaan material bangunan dan barang barang perlengkapan proyek Harus melakukan evaluasi dalam penetapan penawaran yang kompetitif dengan melakukan analisa analisa terhadap penawaran