MANAJEMEN, KEBIJAKAN OPERASIONAL, DAN KINERJA SEKOLAH BERWAWASAN BUDI...

22
PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS) Semester Gasal 2012/2013 [email protected] 1

Transcript of MANAJEMEN, KEBIJAKAN OPERASIONAL, DAN KINERJA SEKOLAH BERWAWASAN BUDI...

PENDIDIKAN PANCASILA(2 SKS)

Semester Gasal2012/2013

[email protected] 1

A. Pendahuluan• Selama ini pendidikan cenderung diartikan

aktivitas mempersiapkan anak-anak danpemuda untuk memasuki kehidupanmasyarakat orang dewasa dan dunia kerja.

• Kurikulum yang umum diberlakukan dewasa ini,menunjukkan bahwa orientasi pendidikansangat didominasi oleh mata pelajaran yangbertujuan untuk mengembangkan aspekpenguasaan Ipteks / keilmuan / akliyah.Sedangkan yang berorientasi pada pembinaanmoral / kepribadian / nakliyah hanya sedikitsekali diberikan.

[email protected] 2

Pendahuluan (Lanjutan)

• Permasalahannya adalah bahwapendidikan yang mengutamakanpengajaran ipteks melupakanpendidikan moral / kepribadianakan menghasilkan profil pesertadidik yang kuat di ipteks namunlemah di moral. Unggul di ciptatetapi lemah di rasa dan karsa.

[email protected] 3

Pendahuluan (Lanjutan)

• Kalau sudah demikian, ketika berinteraksi di masyarakatmaupun di dunia kerja, para pemuda hanya pandai atauterampil dalam ilmu dan teknologi, tetapi gagap moraldan etika.

• Akibatnya cipta tidak dipandu oleh rasa dan karsa. Ilmutidak dipandu etika dan moral. Akliyah tidak dipandunakliyah dan amaliah. Hal ini berbahaya, ketika iptek itudiimplementasikan dalam dunia kerja, maka ipteks itutidak dikendalikan atau dikawal oleh moral budi pekertisehingga serakah, merusak, merugikan bangsa.

[email protected] 4

Pendahuluan (lanjutan)

Marilah kita renungkan catatan burukberikut ini:

• Indonesia adalah perusak hutan tropisrangking pertama di dunia

• Korupsi merajalela• Penegakan hukum lemah• Tingginya frekuensi pelanggaran nilai-

nilai agama, sosial, budaya, dan etika.

[email protected] 5

Pendahuluan (lanjutan)

• Nah, pendidikan terpanggil untukmembenahi hal ini.

• Pendidikan Pancasila tidak bolehdikesampingkan.

• Dalam implementasinya, ipteks harusdipandu moral yang baik.

[email protected] 6

Pendahuluan (lanjutan)Penguasaan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni (Ipteks)

Moral Tinggi Rendah

Baik AMU, MS, MK

BMKT

Buruk CKLK, KD,BDNG

DSM atau TM

[email protected]

Pendahuluan (Lanjutan)

• Pertanyaannya, ke kotak manakah pendidikan ini akandibawa: Kotak A, B, C, atau D? By design bangsaIndonesia sangat mantap ingin membawa pendidikanini ke kotak A, ialah pendidikan yang memilikikeseimbangan dalam pengembangan ipteks dan moral.

• Pasal 31 ayat (3) UUD 1945, menugaskan kepadapemerintah untuk mengusahakan danmenyelenggarakan satu sistem pendidikan nasionalyang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sertamoral dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

[email protected] 8

Pendahuluan (lanjutan)

• Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang EtikaKehidupan Berbangsa, yang menyatakan“Mengarahkan orientasi pendidikan yangmengutamakan aspek pengenalan menjadipendidikan yang bersifat terpadu denganmenekankan ajaran moral yang bersumber dariajaran agama dan budaya luhur bangsa sertapendidikan watak dan budi pekerti yangmenekankan keseimbangan antara kecerdasanintelektual, kematangan emosional dan spiritual,serta amal kebajikan”.

[email protected] 9

Pendahuluan (lanjutan)

• Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, pasal 3 ditegaskan bahwa:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis sertabertanggung jawab”.

[email protected] 10

B. Latar Belakang Dilaksanakan Pend.Pancasila di Perguruan Tinggi

• Pengalaman sejarah• Perkembangan situasi global dunia:

pertukaran informasi semakin cepat,interaksi dengan ideologi negara lain.

• Pergantian generasi

[email protected] 11

C. Tujuan Pendidikan Pancasila• Untuk menanamkan pengetahuan dan

pemahaman Pancasila sebagai dasar falsafahBangsa Indonesia

• Untuk menumbuhkan kesadaran, sikap, danperilaku yang bersendikan nilai-nilai Pancasila

• Mahasiswa sebagai warganegara mempunyaikemampuan untuk merefleksikan danmerealisasikan nilai-nilai Pancasila dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara.

[email protected] 12

D. Kompetensi• Berpikir dan bersikap rasional• Berpandangan luas sebagai manusia

berpendidikan• Berjiwa demokratis• Bertanggungjawab sesuai hati nurani• Mengenali masalah hidup berbangsa dan

bernegara serta pemecahannya

[email protected] 13

E. Materi Pendidikan Pancasila(Silabus)

• Pengantar• Pancasila dalam konteks historis• Pancasila sebagai ideologi nasional• Pancasila dlm konteks ketatanegaraan• UUD 1945• Pancasila sebagai paradigma kehidupan

dalam bermasyarakat, berbangsa, danbernegara

[email protected] 14

F. Mengapa Dibutuhkan Komitmen Pendidikan MoralPancasila?

• Konsep pendidikan dan pembangunanyang berpusat kepada manusiaseutuhnya, lahir batin, iptek moral, sangatdibutuhkan sebagai rambu ataupunsebagai pemandu agar pelaksanaanpembangunan tidak salah arah mengejarkemajuan kuantitatif ataupun ekonomisemata.

[email protected] 15

Mengapa Dibutuhkan Komitmen Pendidikan MoralPancasila? (lanjutan)

• Dewasa ini masyarakat pendidikansedang menghadapi tantangan berat yangmerupakan konvergensi dari berbagaidampak globalisasi. Berbagai masalahsebagai dampak globalisasi hanya dapatdiatasi dengan solusi yang berbasispeningkatan kualitas manusia, khususnyaberbasis pada peningkatan iptek danmoral.

[email protected] 16

F. Pendidikan Pancasila sbg PendidikanMoral

• Secara operasional, moral merupakanperilaku positif yang tercermin dalam kata,perbuatan, pikiran, sikap, perasaan,keinginan, dan hasil karya.

• Pengertian Pendidikan moral dapatdirumuskan secara konseptual danoperasional.

– Secara konsepsional pendidikan moral merupakan: Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadimanusia seutuhnya yang bermoral dan berbudi luhur dalamsegenap peranan dan perilakunya di masa yang akan datang.

[email protected] 17

Pendidikan Moral (Lanjutan)

• Secara operasional pendidikan moral merupakanupaya untuk membekali peserta didik melalui kegiatanbimbingan, pengajaran dan latihan selamapertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagaibekal bagi masa depannya, agar memiliki hati nuraniyang bersih, berperangai baik, serta menjagakesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadapTuhan dan terhadap sesama makhluk, sehinggaterbentuk pribadi seutuhnya yang tercermin padaperilaku berupa ucapan, perbuatan, sikap, pikiran,perasaan, kerja, dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral luhur bangsa.

[email protected] 18

G. Bagaimana Pendidikan Moral HarusDilakukan?

• Pendekatan yang menyeluruh (holistic aproach)• Penciptaan lingkungan sekolah / kampus yang kondusif• Mengajarkan moral budi pekerti melalui peneladanan, contoh,

cerita, kisah, kata-kata hikmah, puisi dengan caramengintegrasikannya dalam seluruh mata pelajaran padakurikulum.

• Dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan di sampingketeladanan dan motivasi.

• Melibatkan seluruh unsur yang ada di sekolah / kampustermasuk stakeholder dalam menentukan nilai-nilai moral budipekerti yang akan diajarkan dan metode yang akan digunakanserta mendistribusikan nilai-nilai tersebut dalam sernua matapelajaran dan kegiatan-kegiatan di sekolah / kampus.

[email protected] 19

Contoh visi (hanya sekedar bahan bandingdan pihak sekolah dapat merumuskan yang

lain):

• “UNGGUL DALAM PRESTASI DAN AKHLAK MULIA”• “BERIMAN, TERDIDIK, DAN BERBUDI PEKERTI”• Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Visi :

“Menghasilkan insan cendekia, bernurani, mandiri”.Motto : “Jadikan ibadah sebagai dasar berprestasi”.Budaya IKHLAS:

• I – novatif• K – omunikatif• H – umanis• L – oyal• A – gamis• S – aintis

[email protected] 20

KONTRAK BELAJAR

PENILAIAN:UTS : 25 %UAS : 30%TUGAS : 35 %HADIR : 10 %KETERLAMBATAN MAKS: 30 MENITUJIAN: OPEN BOOK

[email protected] 21

Terima kasih

[email protected] 22