Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

download Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

of 16

Transcript of Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    1/16

    KASUS

    IDENTITAS

    Nama : Tn. A P

    Usia : 68 th

    Jenis kelamin: Laki-laki

    Alamat : Bedoro RT 4/1 Bedoro, Sambung Macan, Sragen

    MRS : 24 Maret 2012 Jam = 12:05

    KELUHAN UTAMA: Luka di punggung kaki kanan

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

    Pasien baru dari poli Bedah datang dengan keluhan luka di punggung kaki kanan sejak 10

    hari yang lalu tanpa diketahui penyebabnya. Luka pada mulanya kecil, namun lama kelamaan

    luka dirasakan semakin meluas, mengeluarkan nanah, kulit disekitar menjadi merah,

    punggung kaki semakin membengkak dan terasa semakin nyeri. Luka diperberat dengan

    aktivitas sehari-hari pasien yang sering bekerja di sawah tanpa memakai alas kaki.

    Sebelumnya pasien sempat berobat ke mantri dan diberi obat suntik serta obat oral. Tetapi

    karena luka tidak membaik, pasien langsung ke poliklinik bedah.

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    - Riwayat Diabetes Mellitus disangkal- Riwayat Hipertensi disangkalKEBIASAAN/LINGKUNGAN :

    - Riwayat merokok sejak muda (+), 1 hari bisa menghabiskan 2-3 batang rokok

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    2/16

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umu m: sedang

    Kesadaran : compos mentis

    Vital sign

    Tekanan darah=110/70 mmHg N=84x/menit R=20x/menit

    Kepala : tidak ada kelainan

    Leher : tidak ada kelainan

    Thorak : tidak ada kelainan

    Abdomen : tidak ada kelainan

    Ekstremitas : tampak ulkus di punggung kaki kanan, kulit sekitar kemerahan dan

    oedem.

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    1. Pemeriksaan Kimia Klinik DarahHasil Unit Nilai Normal

    HbsAg negatif

    Glucose_S 90 mg/dl 75-200

    SGOT 22 U/l 0-37

    SGPT 27 U/l 0-42

    Ureum 73,2 mg/dl 10-50

    Creatinin 1,26 mg/dl 0,6-1,1

    2. Pemeriksaan Darah Rutin

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    3/16

    WBC Histogram

    WBC 7,1 103/Ul 4,8-10,8

    RBC 4,28 106/Ul 4,7-6,1

    HGB 14,0 g/dl 14-18

    HCT 41,4 % 42-52

    MCV 96,7 fl 80-94

    MCH 32,7 pg 27-31

    MCHC 33,8 g/dl 33-37

    PLT 450 103/Ul 150-450

    RDW-CV 13,4 % 11,5-14,5

    PDW 9,4 fl 9-13

    MPV 8,4 fl 7,2-11,1

    RBC Histogram

    P-LCR 14,4 % 15-25

    Differential

    Neutro% 65,4 % 40-74

    Lymph% 25,5 % 19-48

    MXD% 9,1 % 4-18

    Neutro# 4,7 103/Ul 1,5-7

    Lymph# 1,8 103/Ul 1-3,7

    MXD# 0,6 103/Ul 0-1,2

    PLT Histogram

    LED I/II mm/jam 0-15

    CT 2 1-3 menit

    BT 2 1-6 menit

    Gol. Darah O

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    4/16

    DIAGNOSIS BANDING

    - Ulkus Trofikum- Ulkus Arteriosum-

    Ulkus Venosum- Ulkus NeurotrofikumDIAGNOSIS

    Ulkus Trofikum Regio Dorsum Pedia Dextra

    TATALAKSANA :

    - Tindakan = - Debridement- Perawatan Luka

    - Terapi = - Injeksi cefotaxim 1 g/12 jam- Injeksi ketorolac 30 mg/12 jam- Injeksi vitamin C 1 amp/8 jam

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    5/16

    PEMBAHASAN

    PENDAHULUAN

    Ulkus adalah kerusakan lokal atau ekskavasi yang berbentuk lingkaran maupun ireguler

    akibat dari hilangnya epidermis dan sebagian atau seluruh dermis. Pendapat lain menyatakan

    ulkus adalah defek kronis pada kulit atau mukosa yang dapat disebabkan oleh berbagai

    trauma atau penyakit. Ulkus sering menyerang ekstremitas bawah maupun ekstremitas atas.

    Ulkus yang terdapat pada tungkai disebut dengan ulkus kruris. Penyebab pasti ulkus

    kruris belum dik etahu i namun diduga dis ebabkanoleh trauma, higiene yang buruk, gizi

    buruk, gangguan pada pembuluh darah dan ke rusak an saraf pe rifer. Kerusakan saraf

    perifer biasanya ter jad i pada penderi ta diabetes mellitus dan penderita kusta.

    Sedangkan yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah sering dikaitkan dengan

    hipertensi. Penyakit ini pada umumnya memiliki prognosis yang baik tergantung pada

    keadaan umum penderita serta jenis penyakit yang mendasarinya.

    PENYEBAB ULKUS TUNGKAI

    Sejumlah faktor, yang beberapa diantaranya beraksi bersamaan dapat mengakibatkan

    terjadinya ulkus tungkai. Sementara itu terjadinya insiden trauma minor pada umumnya

    merupakan penyebab langsung dari ulkus, sedangkan masalah utama yang mendasari

    biasanya adalah masalah vaskuler. Lebih dari 70% ulkus tungkai adalah akibat dari hipertensi

    vena kronik. Sedangkan sekitar 10% akibat buruknya suplai darah arteri, dan selanjutnya

    lebih dari 10-15% akibat dari masalah campuran arteri dan vena. Tidak lebih dari 1% ulkus

    tungkai disebabkan oleh penyebab yang tidak biasa, seperti keganasan, infeksi, limfedema,

    gangguan darah dan gangguan metabolik tertentu. Hanya sedikit ulkus tungkai yang terutama

    berhubungan dengan trauma, beberapa diantaranya merupakan komplikasi sekunder akibat

    pengobatan, dan sebagian lain yang tidak diketahui merupakan akibat luka yang disengaja

    oleh diri sendiri.

    Penyebab Ulkus Tungkai

    A. Penyebab Utama- Hipertensi vena kronik. Biasanya disebabkan ketidakmampuan katup pada vena

    profunda dan vena perforans.

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    6/16

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    7/16

    JENIS-JENIS ULKUS KRURIS

    Ulkus kruris merupakan penyakit yang ditandai dengan hilangnya epidermis sebagian atau

    seluruh dermis pada ekstremitas bawah yang dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok

    yaitu:

    1. Ulkus Varikosum2. Ulkus Arteriosum3. Ulkus Neutropik4. Ulkus Tropikum

    1. Ulkus Varikosum/ Ulkus VenaDefinisi

    Ulkus varikosum merupakan ulkus yang disebabkan oleh meningginya tekanan vena

    dan akibat kerusakan sistem mikro-valvulernya. Biasanya timbul oleh karena goresan

    kecil pada daerah 1/3 tungkai bawah yang mengalami eksema dan udema akibat statis

    pembuluh darah balik yang disebabkan oleh varises di daerah atasnya dan yang terletak

    di sekitar maleolus (biasanya maleolus medialis).

    Etiologi

    Dalam keadaan normal, aliran balik vena (venous return) dari tungkai tergantung

    pada sistem vena profunda dan superfisial serta aktivitas dari otot-otot betis. Bila otot

    betis berkontraksi, maka darah di dalam vena profunda akan terpompa menuju jantung

    melawan gaya gravitasi. Katup-katup yang ada pada vena profunda menghambat

    kembalinya darah bila otot sedang berelaksasi. Selama berlangsungnya relaksasi otot

    betis, maka darah mengalir dari vena superfisial masuk ke dalam vena profunda melalui

    sapheno-femoral sertasapheno-poplitealjunction dan banyak vena berlubang. Bila katup

    pada vena profunda inkompeten, maka pemompaan oleh otot-otot betis tidak dapat

    berfungsi secara efektif sehingga timbul hipertensi vena. Kelainan kongenital pada

    sistem vena, serta kerusakan katup akibat trombosis vena profunda juga mempunyai

    kontribusi terhadap terjadinya inkompetensi ini. Tekanan yang tinggi pada vena profunda

    tungkai diteruskan melalui vena berlubang yang inkompeten masuk ke dalam vena

    superfisial (menghasilkan vena varikosa/varises) dan pada akhirnya masuk ke dalam

    jaringan kapiler. Kapiler pada kulit akan melebar dan berliku-liku serta meningkatkan

    transudasi cairan ke dalam jaringan sekitarnya. Fibrinogen yang ada di dalam transudat

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    8/16

    diubah menjadi fibrin, yang membentuk selubung di sekeliling pembuluh darah. Fibrin

    perikapiler menghalangi transfer oksigen dan nutrien, dan jaringan yang relatif iskemik

    mudah mengalami ulserasi, baik spontan maupun sesudah terjadinya trauma yang ringan.

    Gambaran Klinis

    Predileksi di tungkai bawah dan betis. Paling sering terjadi di bagian medial tungkai,

    tepat di atas maleolus medialis, walaupun daerah maleolus lateralis bisa juga terkena.

    Pada kasus yang jarang, karsinoma sel skuamosa bisa tumbuh dari ulkus vena yang

    bertahan lama (ulkus Marjolin). Kelainan kulit berupa ulkus yang dikelilingi oleh eritema

    dan hiperpigmentasi. Ulkus soliter tetapi dapat pula multipel. Bentuk ulkus bulat dan

    lonjong, kadang-kadang berbentuk tidak teratur. Tepi luka lunak dan meninggi oleh

    karena radang akut dan dasar kotor. Pada umumnya ulkus tidak terasa nyeri, kecuali bila

    disertai selulitis atau infeksi sekunder lainnya. Pada ulkus ini dapat dijumpai eksema

    (dimana tungkai bawah membengkak, terasa agak panas, non pitting oedem, dan gatal),

    thrombophlebitis (vena menebal, agak keras dengan ditandai kemerahan lokal, tegang

    dan nyeri). Daerah di atas ulkus terdapat varises lebar sebesar pensil berkelok-kelok.

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    9/16

    Penatalaksanaan

    - Konservatif Tinggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena,

    sementara untuk varises yang terletak di proksimal ulkus diberi bebat

    elastin/menggunakan balut tekan agar dapat membantu kerja otot tungkai bawah

    memompa darah ke jantung.

    Pembersihan luka; dilakukan dengan cara irigasi dengan normal salin. Bilaterdapat pus kompres dengan larutan permanganas kalikus 1:5000 atau larutan

    perak nitrat 0,5% atau 0,25%.

    Pemakaian dressing; dapat mencegah infeksi silang. Dressing dipilih yang tidakmenimbulkan alergi dan tidak merusak dasar luka. Pada kasus ulkus yang

    memiliki eksudat lebih sesuai bila memakai dressing yang bersifat absorpsi.

    Pada luka yang terinfeksi apabila gejala dan tanda infeksi sistemik muncul dapat

    digunakan antibiotik sistemik dan bila hanya lokal, dapat digunakan

    antimikroba lokal. Antimikroba lokal lebih tepat digunakan untuk mengurangi

    jumlah bakteri pada luka kronis dengan infeksi aktif dan terlokalisasi.

    - Terapi bedah

    Terapi bedah yang dianggap sesuai bagi penderita ulkus vena yaknirevaskularisasi, ligasi vena yang mengalami perforasi, amputasi dan rehabilitasi.

    Ligasi vena superficial terbukti dapat mengurangi angka rekurensi ulkus vena,

    dimana angka rekurensi sebesar 56% terjadi pada ulkus vena yang diterapi

    dengan kompresi saja yang menurun hingga 31% bila diterapi dengan kompresi

    dan bedah

    2. Ulkus Arteriosum/Ulkus IskemikDefinisi

    Ulkus arteriosum adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri.

    Ulkus ini timbul karena trauma pada kulit yang mengalami gangguan peredaran daraha

    arteri, atau timbul dengan sendirinya karena kematian jaringan oleh sebab penutupan

    arteriol atau arteri kecil.

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    10/16

    Etiologi

    Penyebab yang paling sering adalah ateroma yang terjadi pada pembuluh darah

    abdominal dan tungkai, disamping penyebab lain yang belum diketahui secara pasti.

    Secara garis besar penyebab gangguan tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok,

    yaitu :

    1. Ekstra mural; aliran darah arteri terganggu oleh karena pembulu darah arterioleterjepit oleh jaringan fibrosis, misalnya karena edema yang lama, dapat juga oleh

    sklerosis karena skleroderma.

    2. Mural; aliran darah terganggu karena kelainan pada dinding pembuluh darah,misalnya vaskulitis dan aterosklerosis.

    3. Intra mural; aliran darah terganggu karena sumbatan lumen pembuluh darah kecil,misalnya akibat perubahan viskositas darah, platelet, fibrogenesis dan sebagainya.

    Oleh karena gangguan aliran darah arteri, misalnya terjadi penyempitan atau

    penyumbatan lumen, maka jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi) sehingga terjadi

    perubahan di kulit. Perubahan tersebut berupa kulit menjadi tipis, kering dan bersisik,

    sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Akibatnya daya

    tahan tahan terhadap trauma dan infeksi menurun. Perubahan selanjutnya dapat terjadi

    gangren pada jari yang tersumbat, dan akhirnya akan timbul ulkus.

    Gambaran Klinis

    Ulkus yang disebabkan karena hipertensi paling sering timbul disebelah lateral

    pergelangan kaki atau tungkai, lebih jarang pada sebelah posterior, medial atau anterior.

    Sedangkan yang disebabkan aterosklerosis obliterans terjadi pada tonjolan tulang. Pada

    mulanya terlihat lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian tengah berwarna kebiruan

    dan menjadi bula hemorargik akhirnya mengalami nekrosis. Ulkus yang timbul biasanya

    dalam, berbentuk plong (punched out), kotor, tepi ulkus jelas. Rasa nyeri merupakan

    gejala penting pada penyakit arteri, rasa nyeri ini terasa lebih hebat pada malam hari,

    dapat timbul mendadak, atau perlahan-lahan, terus menerus atau hilang timbul. Bila

    tungkai diangkat atau keadaan dingin, rasa nyeri bertambah hebat, sehingga bila tidur

    penerita lebih suka menggantungkan kakinya.

    Jika diraba dengan punggung tangan bagian distal lebih dingin daripada bagian

    proksimal atau kaki sebelah yang sehat. Denyut nadi pada dorsum pedis teraba lemah

    atau sama sekali tidak teraba. Sedangkan pada pemeriksaan Doppler menunjukkanadanya gangguan aliran darah.

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    11/16

    Diagnosis

    Diagnosis ulkus arteriosum didasarkan gejala klinis dan anamnesis yang terarah.

    Adanya ulkus yang dalam, dan nyeri terutama malam hari serta gejala lain seperti yang

    telah disebut pada simtomatologi sudah cukup untuk menegakkan diagnosis.

    Pemeriksaan lain diperlukan untuk menentukan penyebabnya, misalnya hipertensi,

    DM, serta faktor risiko yang lain. Sebagai diagnosis banding ialah ulkus venosum (ulkus

    ini lebih dangkal umumnya tidak nyeri, letaknya sedikit diatas maleolus internus).

    Penatalaksanaan

    - Umum Hindari suhu dingin Hindari merokok

    - Khususa. Sistemik

    Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol

    (khusus kuman anaerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri.

    b. TopikalPermanganas kalikus 1:5000, Benzoin peroksida 10%-20% untuk merangsang

    granulasi, bakterisidal, dan melepaskan oksigen ke dalam jaringan. Agar tidak

    teriritasi, kulit normal disekitar ulkus diolesi vaselin dengan kain yang dipotong

    sebesar ulkus dan dibasahi larutan garam faal, ditetesi losio benzoil peroksid,

    pemberian ditempelkan pada ulkus, selanjutnya ditutup dengan kain kassa. Hal ini

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    12/16

    diulangi sehari dua sampai tiga kali sehari. Seng oksida untuk mengabsorbsi

    eksudat dan bakteri.

    3. Ulkus NeurotrofikumDefinisi

    Ulkus neurotrofikum adalah ulkus kronik anestetik pada kulit karena neuropati saraf

    sensorik di daerah tekanan dan trauma ekstremitas. Ulkus neurotropik timbul pada

    stadium lanjut dari beberapa penyakit sistemik kronik. Ulkus ini timbul secara perlahan-

    lahan, sering kurang disadari oleh penderitanya karena tidak menimbulkan rasa nyeri.

    Hal ini pula yang menyebabkan penderita tidak segera berobat sehingga mempersulit

    penyembuhan.

    Etiologi

    Ulkus jenis ini merupakan ulkus tungkai bawah dan kaki paling sering ditemukan

    pada penderita diabetes mellitus yang mengalami komplikasi neuropati perifer. Juga

    pada kusta dapat ditemukan ulkus pada kaki. Tekanan atau trauma yang berulang ulang

    pada daerah anestesi tersebut akan menimbulkan kerusakan jaringan. Pada pasien

    diabetes mellitus karena iskemia dan kecenderungan mudah terkena infeksi, kerusakan

    jaringan juga akan lebih mudah terjadi. Rasa nyeri dan suhu pada penderita kusta hilang

    oleh karena kerusakan saraf kulit, sehingga penderita tidak menyadari bila terjadi trauma

    pada daerah tersebut.

    Beberapa penyakit sistemik yang sering menyebabkan ulkus neurotrofik, antara lain

    morbus hansen (ulkus neurotropfik MH), diabetes mellitus dengan neuropati perifer

    (ulkus neurotropfik DM), malnutrisi (ulkus neurotropfik Malnutritik), tabes dorsalis pada

    LUES IV (ulkus neurotropfik luetik), penyakit-penyakit infeksi, trauma atau tumor di

    daerah serebral atau spinal seperti sindrom ganggguan trofik nervus trigeminus

    (trigeminal trophic syndrome), dan penyakit neuropathi sensorik.

    Gambaran Klinis

    Predileksi terutama di telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari kaki. Kelainan

    kulit berupa ulkus soliter, bulat, pinggir rata, dinding menggaung, dasar cekung, sekret

    tidak produktif tanpa indurasi. Ulkus biasanya berjalan secara progresif dan kronik dan

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    13/16

    tidak terasa nyeri. Rasa sakit yang dirasakan oleh pasien biasanya berasal dari jaringan

    yang lebih dalam atau atas dari ulkus. Ulkus dapat di tutupi krusta dan daerah sekitarnya

    anhidrosis (kering). Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk menentukan

    penyebabnya, misalnya gula darah untuk dibetes mellitus, biopsy untuk kusta dan

    sebagainya.

    Diagnosis

    Predileksi terutama di telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari kaki. Kelainan

    kulit berupa ulkus soliter, bulat, pinggir rata, dinding menggaung, dasar cekung, sekret

    tidak produktif tanpa indurasi dan tanpa nyeri. Ulkus dapat ditutupi krusta dan daerah

    sekitarnya anhidrosis (kering). Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk

    menentukan penyebab, misalnya gula darah untuk diabetes mellitus, biopsy untuk kusta

    dan sebagainya.

    Penatalaksanaan

    Penyembuhan untuk ulkus jenis ini biasanya lambat dan sering tidak memuaskan.

    Upaya yang dilakukan adalah untuk mengurangi tekanan, mengatasi infeksi dan bila

    mungkin memperbaiki sensibilitas serta konsul pasien ke Bagian Penyakit dalam untuk

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    14/16

    mengobati penyebab (DM, dan sebagainya). Pengobatan topikal seperti yang dikerjakan

    pada ulkus yang lain dapat dicoba. Penyakit atau kelainan yang mendasari harus diobati.

    Penyuluhan perlu diberikan kepada penderita, terutama dalam cara melindungi dirinya

    terhadap trauma.

    4. Ulkus TropikumDefinisi

    Ulkus tropikum adalah ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya pada

    tungkai bawah, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi di daerah tropik.

    Etiologi

    Penyebab pasti ulkus belum diketahui secara pasti. Ada tiga faktor yang memegangperanan penting dalam menimbulkan penyakit ini, yaitu trauma, higiene dan gizi serta

    infeksi oleh kuman anaerob Bacillus fusiformis yang biasanya bersama-sama dengan

    Borrelia vincentii. Trauma merupakan keadaan yang mendahului timbulnya ulkus. Ada

    kemungkinan trauma tersebut sangat kecil sehingga tidak memberi keluhan, namun

    sudah cukup untuk tempat masuk kuman. Keadaan higiene dan gizi merupakan faktor

    yang sangat penting karena memperngaruhi daya tubuh seseorang terhadap serangan

    penyakit. Demikian pula halnya ulkus tropikum akan lebih mudah timbul pada penderita

    yang kekurangan gizi, misalnya pada keadaan malnutrisi akibat kekurangan protein dan

    kalori.

    Gambaran Klinis

    Ulkus biasanya hanya satu dan letaknya di tungkai bawah, paling sering di sebelah

    lateral. Timbulnya pada umumnya didahului oleh trauma atau gigitan serangga, dapat

    juga terjadi di atas penyakit kulit yang sudah ada, misalnya dermatitis, pioderma.

    Kelainan kulit yang timbul dimulai dengan luka kecil yang terinfeksi dengan tanda

    radang akut. Biasanya penderita demam dengan nyeri di lukanya, dan ditemukan

    limfadenitis. Pada tahap selanjutnya terjadi nekrosis kulit membentuk ulkus. Pada dasar

    ulkus yang berbau didapat jaringan granulasi yang mudah berdarah. Setelah tiga sampai

    empat minggu, gejala dan tanda radang akut menghilang, pembengkakakan berkurang,

    bau hilang dan ulkus tidak terasa nyeri lagi. Ulkus indolen ini tidak menunjukkan

    kecenderungan untuk menyembuh sehingga ulkus menjadi kronis dan sering kambuh.

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    15/16

    Diagnosis

    Predileksi terutama di tungkai bawah. Kelainan kulit berupa ulkus solitar, numular,

    kadang-kadang ada lesi satelit akibat autoinokulasi. Pinggir ulkus meninggi, dinding

    menggaung, dasar kotor, cekung berbenjol-benjol, tepi teratur, sekret produktif berwarnakuning coklat kehijauan dan berbau. Ulkus biasanya nyeri, namun tidak disertai gejala

    konstitusi. Pemeriksaan sediaan langsung dari sekret yang diambil dari dinding ulkus

    untuk mencari Bacillus fusiformis dan Borellia vincentii kadang-kadang diperlukan

    untuk memperkuat diagnosis.

    Penatalaksanaan

    - UmumPerbaikan keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung

    kalori dan protein yang tinggi, serta vitamin dan mineral.

    - Khususa. Sistemik

    Penisilin I.M selama 1 sampai 10 hari. Dosis sehari 600.000 unit sampai 1,2 juta

    unit. Tetrasiklin per oral dengan dosis 3x500 mg sehari dapat dipakai sebagai

    pengganti penicillin.

    b. TopikalDengan salep salisilat 2 % atau kompres KMnSO4

  • 8/13/2019 Manajemen Kasus Bedah Ke 2 ULKUS

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Grace, P.A., Borley, N.R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi Ketiga. Jakarta :Erlangga.

    2. Gabriel A, 2008. Vascular Ulcer. Available from:http://emedicine.medscape.com/article/1298345-overview

    3. Morison, Moya J. 2004. Seri Pedoman Praktis Manajemen Luka. Jakarta: EGC.http://books.google.co.id/books?id=Hg2gBYPP9fcC&printsec=frontcover&hl=id#v=on

    epage&q&f=false)

    4. SA. Ulkus Kruris. Dalam: Djuanda Adi, ed. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. EdisiVII. Jakarta: FKUIpress,. 2007; 247

    5. Siregar, R.S. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi kedua. Jakarta: EGC6. Triana, A., Erdina, P. 2005. Patogenesis dan penatalaksanaan ulkus stasis. 2005.

    Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Indonesia Scientific Journal

    Database.

    http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=50153&idc=24),

    7. Wim de Jong, Sjamsuhidajat. 2004. Buku ajar Ilmu bedah. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

    http://emedicine.medscape.com/article/1298345-overviewhttp://books.google.co.id/books?id=Hg2gBYPP9fcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=Hg2gBYPP9fcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=falsehttp://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=50153&idc=24http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=50153&idc=24http://books.google.co.id/books?id=Hg2gBYPP9fcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=Hg2gBYPP9fcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=falsehttp://emedicine.medscape.com/article/1298345-overview