Manajemen Kas

5
Manajemen Kas Pengertian Manajemen Kas Di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, manajemen kas tidak menjadi perhatian utama dalam manajemen keuangan daerah seperti halnya penganggaran. Hal ini mungkin karena penganggaran bersinggungan langsung dengan politik di pemerintahan, sementara manajemen kas merupakan pekerjaan administratif belaka yang dilakukan oleh pemerintah daerah (eksekutif). Selain itu ada anggapan bahwa manajemen kas dapat dilakukan apabila proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran sudah dilaksanakan. Manajemen kas dengan sendirinya akan berjalan jika anggaran sudah ditetapkan. Padahal penganggaran dan manajemen kas dua hal yang berbeda, baik secara teknis maupun risiko yang melekat di dalamnya. Manajemen kas di pemerintahan didefinisikan sebagai strategi dan proses terkait untuk mengelola aliran kas jangka pendek dan saldo kas secara efektif biaya,baik secara internal maupun dalam hubungan pemerintah dengan pihak luar. Manajemen kas adalah praktik dan teknik yang dirancang untuk mempercepat dan mengontrol penerimaan kas, menjamin keamanan penerimaan, meningkatkan kontrol atas cara- cara pembayaran, dan menghilangkan saldo kas menganggur. Dalam buku Managing Publik Expenditure,disebutkan bahwa fungsi perbendaharaan di pemerintahan mencakup aktivitas-aktivitas berikut: 1. Manajemen kas, 2. Manajemen rekening-rekening bank yang dimiliki pemerintah (daerah), 3. Perencanaan keuangan dan peramalan aliran kas, 4. Manajemen hutang publik,

description

manajemen

Transcript of Manajemen Kas

Page 1: Manajemen Kas

Manajemen Kas

Pengertian Manajemen Kas

Di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, manajemen kas tidak menjadi perhatian

utama dalam manajemen keuangan daerah seperti halnya penganggaran. Hal ini mungkin karena

penganggaran bersinggungan langsung dengan politik di pemerintahan, sementara manajemen kas

merupakan pekerjaan administratif belaka yang dilakukan oleh pemerintah daerah (eksekutif).

Selain itu ada anggapan bahwa manajemen kas dapat dilakukan apabila proses penyusunan dan

pelaksanaan anggaran sudah dilaksanakan. Manajemen kas dengan sendirinya akan berjalan jika

anggaran sudah ditetapkan. Padahal penganggaran dan manajemen kas dua hal yang berbeda, baik

secara teknis maupun risiko yang melekat di dalamnya.

Manajemen kas di pemerintahan didefinisikan sebagai strategi dan proses terkait untuk mengelola

aliran kas jangka pendek dan saldo kas secara efektif biaya,baik secara internal maupun dalam

hubungan pemerintah dengan pihak luar. Manajemen kas adalah praktik dan teknik yang dirancang

untuk mempercepat dan mengontrol penerimaan kas, menjamin keamanan penerimaan, meningkatkan

kontrol atas cara-cara pembayaran, dan menghilangkan saldo kas menganggur. Dalam buku

Managing Publik Expenditure,disebutkan bahwa fungsi perbendaharaan di pemerintahan mencakup

aktivitas-aktivitas berikut:

1. Manajemen kas,

2. Manajemen rekening-rekening bank yang dimiliki pemerintah (daerah),

3. Perencanaan keuangan dan peramalan aliran kas,

4. Manajemen hutang publik,

5. Administrasi batuan luar negeri dan dana bantuan internasional,

6. Manajemen aset finansial.

Aktivitas manajemen kas pada posisi pertama mengisyaratkan bahwa pemerintah, termasuk

pemerintah daerah, semestinya memprioritaskan pengelolaan kas daerah dalam manajemen keuangan

pemerintah. Meskipun di negara berbeda digunakan pendekatan yang berbeda dalam merumuskan

fungsi perbendaharaan, namun pengelolaan kas merupakan fungsi utama yang berlaku di negara

manapun.

Tujuan Manajemen Kas

Terdapat beberapa tujuan manajemen kas, yaitu;

1. Keamanan kas,

2. Menjaga likuiditas keuangan,

3. Memperoleh keuntungan investasi.

Page 2: Manajemen Kas

Manajemen kas bertujuan untuk menjaga manajemen kas dalam arti melindungi kas dari

kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen yang buruk atua karena tidak kurupsi

dalam praktik pengumpulan, pengeluaran, dan pemamfaatan. Tujuan kedua adalah menjaga

likuiditas keuangan, yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan mencukupi untuk memenuhi

kewajiban pinansial, seperti membayarkan kembali uang jangka pendek yang jatuh tempo,

membayar kewajiban kepada pihak ketiga, membiayai kegiatan yang sudah dianggarkan, dan

membayar belanja rutin. Manajemen kas juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari

pemamfaatan kas dalam investasi jangka pendek.

Tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan investasi bersifat kontradiktif.

Likuiditas yang tinggi membutuhkan ketersediaan kas yang lebih besar. Namun kondisi keuangan

yang mengalami likuiditas tinggi bisa berarti mengorbankan kesempatan memperoleh keuntungan

investasi sehingga menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, mengimvestasikan kas yang terlalu besar

dalam instrumen investasi jangka pendek juga berarti menurunkan likuiditas,

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh menejer keuangan sektor publik adalah bagaimana

menentukan likuiditas. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh manejer keuangan sektor publik

adalah bagaimana menentukan jumlah kas yang paling optimal, yaitu menetukan jumlah kas di

tangan yang mencakupi untuk mendanai kegiatan operasional dan mengimpestasikan kas yang

masih menganggur.

Anggaran Kas

Dalam rangka optimalisasi manajemen kas, pemda perlu memiliki instrument pendukung berupa

anggaran kas. Anggaran kas tersebut penting untuk membantu kelancaran pelaksanaan anggaran,

khususnya dalam pelaksanaan anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah serta anggaran

pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah. Pemasukan pendapatan daerah dalam pelaksanaan

anggaran pendapatan tidak terjadi pada saat awal tahun anggaran yang bersangkutan dan pendapatan

tersebut tidaksama besarnya tiap bulan atau triwulannya sehingga perlu diadakan sarana pengatur yaitu

anggaran kas. Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan pemasukan pendapatan daerah disatu

pihak dan kebutuhan dana untuk belanja dan pembiayaan di pihak lain.

 Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yaitu:

a) Anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan realisasi

pendapatan yang diharapkan diterima untuk setiap bulan dan triwulan selama 1 tahun anggaran.

b) Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan kebutuha dana

untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama 1 tahun

anggaran.

Page 3: Manajemen Kas

Penyusunan Anggaran Kas

Penyusunan anggaran kas di pemerintah daerah pada dasarnya mengikuti pedoman dan struktur

organisasi yang berlaku di daerah tersebut. Karena anggaran kas berhubungan erat dengan fungsi

bendahara, yakni satuan yang bertugas menerima, menyimpan, dan membayarkan uang, maka

pelaksana fungsi tersebut bertugas menyusun rencana aliran kas ke depan. Berdasarkan struktur

organisasi pengelolaan keuangan daerah, unit kerja yang menangani perbendaharaan adalah sub-

bagian perbendaharaan di bagian keuangan atau bidang perbendaharaan di badan pengelolaan

keuangan daerah. Tujuan penyusunan anggaran kas secara umum adalah untuk:

1. Menyediakan dana bagi kebutuhan transaksi secara harian.

2. Memanfaatkan kesempatan, terutama memperoleh pendapatan dari bunga, dari kelebihan kas

yang dimiliki.

3. Meningkatkan kontrol melalui bank dan mengurangi biaya transaksi dengan melakukan

sentralisasi.

4. Mengurangi mitigasi bank.

5. Meningkatkan kualitas kontrol terhadap sumber informasi kas.

6. Menjaga likuiditas organisasi, terutama dalam hal pemenuhan kewajiban jangka pendek.

(Schulman & Adams, 1999).

Terdapat empat konsep dasar dalam penyusunan anggaran kas yakni:

1. Adanya pola pengeluaran (expenditure pattern), tidak hanya dalam bentuk kas, tetapi lebih

penting lagi dalam hal kapan kas harus dibayarkan.

2. Adanya pola pendapatan (income pattern), tidak hanya dalam bentuk kas, tetapi lebih

penting lagi dalam hal kapan kas akan diterima.

3. Ketika kedua pola di atas dapat disusun, maka dapat dibuat skedul yang mencakup

pendapatan dan belanja.

4. Dari skedul tersebut dapat dibuat prakiraan anggaran kas (cash budget forecast)

Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah di Indonesia, anggaran kas disusun oleh

bendahara umum daerah (BUD) untuk pelaksanaan APBD dan oleh pengguna anggaran di SKPD

untuk pelaksanaan anggaran di SKPD (lihat Permendagri 13/2006). Oleh karena anggaran

pengeluaran kas di SKPD mencakup belanja langsung dan belanja tidak langsung, maka anggaran

kas juga dapat disusun mengikuti anggaran belanja tersebut. Sementara untuk pendapatan, bagi

SKPD yang memungut PAD dan dana perimbangan, disusun anggaran kas masuk sesuai dengan

kebijakan dan estimasi waktu penerimaan kas tersebut.