MANAJEMEN INDUSTRI - · PDF fileð¤240Galangan kapal, ......
Transcript of MANAJEMEN INDUSTRI - · PDF fileð¤240Galangan kapal, ......
+MANAJEMEN INDUSTRI
+
OPTIMASI BIAYA REPARASI KAPAL DENGAN METODE QUALITYFUNCTION DEPLOYMENT DAN LINEAR PROGAMMING
(STUDI : GALANGAN SURYA PT. PELNI)
OPTIMASI BIAYA REPARASI KAPAL DENGAN METODE QUALITYFUNCTION DEPLOYMENT DAN LINEAR PROGAMMING
(STUDI : GALANGAN SURYA PT. PELNI)
Oleh : Rariya Budi Harta (9110.201.507)Dosen pembimbing : - Prof. Budi Santosa, PhD
- Ir. Heri Supomo, MSc
Pendahuluan
Latar belakang Indonesia negara maritim berhubungan dengan moda
angkutan laut. Penumpang dan barang 240 Galangan kapal, (37% berada di pulau Jawa,
26% di Sumatra, 25% di Kalimantan dan sisanyaberada di kawasan timur Indonesia)
4 Galangan kapal milik pemerintah yaitu :a. PT Dok Kodja Baharib. PT PAL Indonesiac. PT Dok dan Perkapalan Surabayad. PT Industri Kapal Indonesia (IKI Makasar)
Latar belakang Indonesia negara maritim berhubungan dengan moda
angkutan laut. Penumpang dan barang 240 Galangan kapal, (37% berada di pulau Jawa,
26% di Sumatra, 25% di Kalimantan dan sisanyaberada di kawasan timur Indonesia)
4 Galangan kapal milik pemerintah yaitu :a. PT Dok Kodja Baharib. PT PAL Indonesiac. PT Dok dan Perkapalan Surabayad. PT Industri Kapal Indonesia (IKI Makasar)
Jenis-jenis Dock pada galangan kapal:
Graving Dock (Dok Kolam/Dok Gali)
Jenis-jenis Dock pada galangan kapal:
Floating Dock (Dok Apung)
Jenis-jenis Dock pada galangan kapal:
Sinchrolift Dry Dock
Jenis-jenis Dock pada galangan kapal:
SlipWay / Building Berth
Klasifikasi Pengerjaan Docking
Emergency DockingAdalah jenis docking untuk kapal yang mengalami
kerusakan secara mendadak atau tiba-tiba. Emergencydocking ini dilakukan jika kapal masih dalam keadaanberoperasi, maka ABK yang harus melakukannya, barusetelah tiba di dermaga dilakukan pengedokan. Untukkerusakan jenis tertentu dilakukan di atas laut denganteknisi dan peralatan dari galangan terdekat.
Emergency DockingAdalah jenis docking untuk kapal yang mengalami
kerusakan secara mendadak atau tiba-tiba. Emergencydocking ini dilakukan jika kapal masih dalam keadaanberoperasi, maka ABK yang harus melakukannya, barusetelah tiba di dermaga dilakukan pengedokan. Untukkerusakan jenis tertentu dilakukan di atas laut denganteknisi dan peralatan dari galangan terdekat.
Klasifikasi Pengerjaan Docking
Anual DockingAdalah jenis pengedokan secara rutin yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya 1 atau 2 tahunsekali, tergantung dari persyaratan klasifikasi denganperpanjangan sampai 6 bulan. Reparasi ini meliputi bagian-bagian tertentu saja, seperti : Pembersihan karang yang menempel pada lambung. Penggantian pelat, bila dari hasil pengujian menunjukkan bahwa
pelat telah berkurang ketebalannya dan tidak memenuhi standarklasifikasi.
Pengecatan lambung Pengecekan clearence as propeller. Pembersihan bottom. Penggantian Zink Anode.
Anual DockingAdalah jenis pengedokan secara rutin yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya 1 atau 2 tahunsekali, tergantung dari persyaratan klasifikasi denganperpanjangan sampai 6 bulan. Reparasi ini meliputi bagian-bagian tertentu saja, seperti : Pembersihan karang yang menempel pada lambung. Penggantian pelat, bila dari hasil pengujian menunjukkan bahwa
pelat telah berkurang ketebalannya dan tidak memenuhi standarklasifikasi.
Pengecatan lambung Pengecekan clearence as propeller. Pembersihan bottom. Penggantian Zink Anode.
Klasifikasi Pengerjaan Docking
General DockingPada umumnya disebut pengedokan besar, general docking
ini dilakukan secara berkala. Dalam general docking seluruh bagiankapal termasuk instalasi permesinan, perpipaan, elektrikal, sertasemua perlengkapan-perlengkapan yang terdapat pada kapalseperti jaket penolong, sekoci, peralatan navigasi, peralatanbongkar-muat, peralatan komunikasi, semuanya dilakukanpemeriksaan serta perbaikan apabila terjadi kerusakan, sertapemberian sertifikasi atau ijin penggunaan untuk peralatan-peralatan yang memiliki masa berlaku (expired time). Padaumumnya kapal-kapal yang melakukan general dockingmenggunakan interval waktu 4 tahun sekali.
General DockingPada umumnya disebut pengedokan besar, general docking
ini dilakukan secara berkala. Dalam general docking seluruh bagiankapal termasuk instalasi permesinan, perpipaan, elektrikal, sertasemua perlengkapan-perlengkapan yang terdapat pada kapalseperti jaket penolong, sekoci, peralatan navigasi, peralatanbongkar-muat, peralatan komunikasi, semuanya dilakukanpemeriksaan serta perbaikan apabila terjadi kerusakan, sertapemberian sertifikasi atau ijin penggunaan untuk peralatan-peralatan yang memiliki masa berlaku (expired time). Padaumumnya kapal-kapal yang melakukan general dockingmenggunakan interval waktu 4 tahun sekali.
Galangan Surya PT.PELNI
Pada tahun 1960-an pemerintah mengintruksikan kepada semuaperusahaan pelayaran yang berada di Indonesia adalah milik negara.
Pemerintah mengeluarkan peraturan No.5 tahun 1964: penggabunganperusahaan pelayaran menjadi perusahaan milik negara. Perusahaan milik negara Djakarta Lloyd. Perusahaan milik negara Bahtera Surya. Perusahaan milik negara Pelayaran Nasional Indonesia.
Pada tahun 1970-an, mengalami perpecahan kembali.Yang tetap bergabung dengan Galangan Surya PT.PELNI Surabaya
adalah:a. PT SURYA KARYA VEEM atau PT EKA JAYA.b. PT PISAH VEEMc. PT BASKARA VEEMd. PT JAYA TIMUR VEEMe. PT SINAR MASKAPAI VEEM
Pada tahun 1960-an pemerintah mengintruksikan kepada semuaperusahaan pelayaran yang berada di Indonesia adalah milik negara.
Pemerintah mengeluarkan peraturan No.5 tahun 1964: penggabunganperusahaan pelayaran menjadi perusahaan milik negara. Perusahaan milik negara Djakarta Lloyd. Perusahaan milik negara Bahtera Surya. Perusahaan milik negara Pelayaran Nasional Indonesia.
Pada tahun 1970-an, mengalami perpecahan kembali.Yang tetap bergabung dengan Galangan Surya PT.PELNI Surabaya
adalah:a. PT SURYA KARYA VEEM atau PT EKA JAYA.b. PT PISAH VEEMc. PT BASKARA VEEMd. PT JAYA TIMUR VEEMe. PT SINAR MASKAPAI VEEM
Kapal Sistership dan Biaya Variable
No Nama Perusahaan Nama
kapal
LOA LPP Lebar Draft
Kosong
1 PT Pelayaran Cahaya
Laut Kumala
KM
Taruna III
65,9 60,84 11,00 3,1
2 PT Pelayaran Cahaya
Laut Kumala
KM
Taruna II
64,7 61,2 11,5 3,1PT Pelayaran Cahaya
Laut Kumala
KM
Taruna II
3 PT Pelayaran Cahaya
Laut Kumala
KM
Taruna
Laut
67 61,8 11 3
4 PT Ferimas Cipta KM Duta
Selatan
68 63,1 10,4 2,7
Dalam penelitian ini, digunakan data kapal yang sistership. Hal inidikarenakan, pada pembiayaan kapal yang sistership, diasumsikanbiayanya sama. Sehingga bisa ditemukan rata rata nilaianggarannya.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan thesis ini adalah : Tempat dilakukannya penelitian adalah di Galangan Surya
PT. PELNI. Penerapan Quality Function Deployment (QFD) dibatasi
pada pembiayaan reparasi lambung kapal. Prosedur kerja dalam pengerjaan reparasi kapal sesuai
dengan yang digunakan oleh galangan. Dilakukan analisa dalam perbaikan lambung kapal. Responden. Dalam hal ini yang menjadi sampling adalah
pelanggan yang menggunakan jasa galangan kapal. Pihakowner kapal, pihak galangan dan pakar yang berkaitandengan proses reparasi.
Pengambilan survey dilakukan dengan kuisioner. Pengisiankuisoiner dapat dilakukan dengan langsung dan atau email,atau wawancara secara langsung.
Batasan masalah dalam penulisan thesis ini adalah : Tempat dilakukannya penelitian adalah di Galangan Surya
PT. PELNI. Penerapan Quality Function Deployment (QFD) dibatasi
pada pembiayaan reparasi lambung kapal. Prosedur kerja dalam pengerjaan reparasi kapal sesuai
dengan yang digunakan oleh galangan. Dilakukan analisa dalam perbaikan lambung kapal. Responden. Dalam hal ini yang menjadi sampling adalah
pelanggan yang menggunakan jasa galangan kapal. Pihakowner kapal, pihak galangan dan pakar yang berkaitandengan proses reparasi.
Pengambilan survey dilakukan dengan kuisioner. Pengisiankuisoiner dapat dilakukan dengan langsung dan atau email,atau wawancara secara langsung.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari ini adalah : Mendapatkan optimasi alokasi anggaran proses
reparasi kapal dengan penerapan Quality FunctionDeployment (QFD).
Bagaimana penghematan yang bisa diperoleh daripenerapan Quality Function Deployment (QFD).
Tujuan dari ini adalah : Mendapatkan optimasi alokasi anggaran proses
reparasi kapal dengan penerapan Quality FunctionDeployment (QFD).
Bagaimana penghematan yang bisa diperoleh daripenerapan Quality Function Deployment (QFD).
Pengumpulan data
Pengumpulan data sekunderData biaya proses reparasi kapalBreak down proses (repairing list) kapal.Data penunjang tambahan yang dibutuhkan (dalam
lingkungan PT.Galangan PELNI Surya)Pengumpulan data Primer
Data primer didapatkan dari pembuatan kuisioneryang akan disebarkan kepada responden. Kuisioneryang akan dibuat memiliki 2 jenis.
- Kuisioner A- Kuisioner B
Pengumpulan data sekunderData biaya proses reparasi kapalBreak down proses (repairing list) kapal.Data penunjang tambahan yang dibutuhkan (dalam
lingkungan PT.Galangan PELNI Surya)Pengumpulan data Primer
Data primer didapatkan dari pembuatan kuisioneryang akan disebarkan kepada responden. Kuisioneryang akan dibuat memiliki 2 jenis.
- Kuisioner A- Kuisioner B
Kuisioner A
Skala likert NilaiSangat tidak penting 1Tidak penting 2Cukup Penting 3Penting 4Sangat Penting 5
Kuisioner BTahap Reparasi
Atribut X1 X2 X3 X ke n
Biaya / harga 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
Ketepatanjadwal 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
KesesuaianRep. List 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
Skala hubungan antar elemen NilaiHubungannya sangat kecil 1Hubungannya kecil 3Hubungannya kuat 7Hubungannya sangat kuat 9
KesesuaianRep. List 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
Standard Klass 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
PelayananGalangan 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
Daftar variable X (respon teknis)
Pelayanan Umum :
X1 = Pembuangan Limbah Kapal
X2 = Pemadam Kebakaran
X3 = Pelayanan Air Tawar
X4 = Pelayanan Listrik Dan Keamanan
X5 = Pelayanan Kapal Tunda DanPandu
X6 = Docking Dan Undocking
Perawatan dan perbaikan badan kapal :X7 = Penyekrapan lambung Dari Biota Laut
X8 = Pembersihan lambung dengan sandblasting
X9 = Pemeriksaan ketebalan pelat
X10 = Pemasangan Zinc Anoda
X11 = Pengecatan Lambung
X12 = Pemeriksaan kekedapan
X13 = Pengecatan Sarat Dan Garis Air
X14 = Pemotongan dan penggantian pelatLambung
X15 = Pemotongan dan penggantian pelatLunas
X16 = Pemotongan dan penggantian pelatalas dalam
X17 = Pengetesan Tangki Double Bottom
X18 = Pembersihan Sea Ches
Pelayanan Umum :
X1 = Pembuangan Limbah Kapal
X2 = Pemadam Kebakaran
X3 = Pelayanan Air Tawar
X4 = Pelayanan Listrik Dan Keamanan
X5 = Pelayanan Kapal Tunda DanPandu
X6 = Docking Dan Undocking
Perawatan dan perbaikan badan kapal :X7 = Penyekrapan lambung Dari Biota Laut
X8 = Pembersihan lambung dengan sandblasting
X9 = Pemeriksaan ketebalan pelat
X10 = Pemasangan Zinc Anoda
X11 = Pengecatan Lambung
X12 = Pemeriksaan kekedapan
X13 = Pengecatan Sarat Dan Garis Air
X14 = Pemotongan dan penggantian pelatLambung
X15 = Pemotongan dan penggantian pelatLunas
X16 = Pemotongan dan penggantian pelatalas dalam
X17 = Pengetesan Tangki Double Bottom
X18 = Pembersihan Sea Ches
Perawatan dan perbaikan geladak :
X19 = Pengecatan geladakX20 = Pembersihan geladakX21 = Perbaikan dan perawatanperalatan di geladakX22 = Pemotongan Dan Penggantian PelatGeladak
perhitungan
TK Bobot• Biaya/Harga 4.543 0.210• Ketepatan Jadwal 4.400 0.203• Kesesuaian Dengan Repair list 4.286 0.198• Standar Biro Klasifikasi 4.229 0.196
Bobot (menggunakan metode normalisasi) diketahuipembobotan adalah TK / ∑ TK (per item)
Standard deviasi : Nilai total selisih dari tiap reponden x 100%= 270.0132 / 35 (jumlah responden) = 7.7146 %
• Standar Biro Klasifikasi 4.229 0.196• Pelayanan/Service Dari Galangan 4.171 0.193
Total 21.629
Penentuan nilai kontribusi respon teknisdengan house of quality
Pem
buan
gan
Lim
bah
Kap
al
Res
pon
Tekn
is2
Res
pon
Tekn
is3
1 2 3 … bobot TKBiaya/Harga (A)Biaya/Harga (A)Ketepatan jadwalKesesuaian Rep.listStd. KlassPelayanangalangan
(A) Kontribusi per atribut kualitas = Total (nilai hasil kuisioner x bobot) / 35(B) Kontribusi per respon teknis = Total nilai kontribusi seluruh atribut kualitaslou cohen (dalam : Suandana dan Supomo.H, ITS, 2006)
(B)
Penentuan alokasi biaya reparasi dengan LinearProgramming
Penentuan Fungsi tujuan Pada dasarnya tujuan penelitian ini adalah menentukan alokasi
anggaran dalam repair kapal dengan cara memaksimumkanpencapaian sasaran kualitas. (memaksimalkan keinginanpelanggan sesuai dengan hasil kuisioner responden)
MINZ = C1X1 + C2X2 + C3X3 + ........CmXn
Dimana : Cm : Angka koefisien (dari nilai kontribusi)Xn : Respon teknis ( tahapan/proses reparasi )
Penentuan Pembatas Anggaran reparasi annual docking galangan PT.PELNI Harga cost unit variabel pengerjaan repair kapal
Penentuan Fungsi tujuan Pada dasarnya tujuan penelitian ini adalah menentukan alokasi
anggaran dalam repair kapal dengan cara memaksimumkanpencapaian sasaran kualitas. (memaksimalkan keinginanpelanggan sesuai dengan hasil kuisioner responden)
MINZ = C1X1 + C2X2 + C3X3 + ........CmXn
Dimana : Cm : Angka koefisien (dari nilai kontribusi)Xn : Respon teknis ( tahapan/proses reparasi )
Penentuan Pembatas Anggaran reparasi annual docking galangan PT.PELNI Harga cost unit variabel pengerjaan repair kapal
Linear programming
Min Z = 8.01 X1 + 7.87 X2 + 7.89 X3 +8.03 X4 + 7.78 X5 + 7.83 X6 +7.72 X7 + 8.06 X8 + 7.81 X9 +7.80 X10 + 8.01 X11 + 7.78 X12 +7.90 X13 + 7.86 X14 + 7.87 X15 +7.71 X16 + 7.94 X17 + 8.30 X18 + 7.80X19 + 8.04 X20 + 7.78 X21 + 8.20 X22
Var kontribusi Var kontribusi
c1 8.01 c12 7.78
c2 7.87 c13 7.9
c3 7.89 c14 7.86
c4 8.03 c15 7.87 Subject to =1. X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 +
X10 + X11 + X12 + X13 + X14 + X15 + X16 +X17 + X18 + X19 + X20 + X21 + X22≤18.299.150
2. X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 ≤ 11.565.0003. X7 + X8 + X9 + X10 + X11 + X12 + X13 + X14
+ X15 + X16 + X17 + X18 ≤ 5.459.5504. X19 + X20 + X21 + X22 ≤ 1.274.6005. Seluruh nilai pervariabel respon teknis (22 respon
teknis)
Min Z = 8.01 X1 + 7.87 X2 + 7.89 X3 +8.03 X4 + 7.78 X5 + 7.83 X6 +7.72 X7 + 8.06 X8 + 7.81 X9 +7.80 X10 + 8.01 X11 + 7.78 X12 +7.90 X13 + 7.86 X14 + 7.87 X15 +7.71 X16 + 7.94 X17 + 8.30 X18 + 7.80X19 + 8.04 X20 + 7.78 X21 + 8.20 X22
c4 8.03 c15 7.87
c5 7.78 c16 7.71
c6 7.83 c17 7.94
c7 7.72 c18 8.3
c8 8.06 c19 7.8
c9 7.81 c20 8.04
c10 7.8 c21 7.78
c11 8.01 c22 8.2
Subject to =1. X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 +
X10 + X11 + X12 + X13 + X14 + X15 + X16 +X17 + X18 + X19 + X20 + X21 + X22≤18.299.150
2. X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 ≤ 11.565.0003. X7 + X8 + X9 + X10 + X11 + X12 + X13 + X14
+ X15 + X16 + X17 + X18 ≤ 5.459.5504. X19 + X20 + X21 + X22 ≤ 1.274.6005. Seluruh nilai pervariabel respon teknis (22 respon
teknis)
Rekapitulasi perbandingan hasil solution value,anggaran galangan dan standard dari IPERINDO 2009
Tahapan Satuan Var Solution Value Anggaran Stadart
PELAYANANUMUMPembuanganLimbahKapal
Rp/Kg X1 133.875 125.000 183.000
PemadamKebakaran
Rp/hari X2 578.340 540.000 333.000PemadamKebakaran
Rp/hari X2 578.340 540.000 333.000
Pelayanan AirTawar
Rp/hari X3 160.650 150.000 183.000
Pelayanan Listrikdan Keamanan
Rp/hari X4 428.400 400.000 418.000
Pelayanan KapalTunda Dan Pandu
Rp/jam X5 1.253.475 1.350.000 1.852.000
Docking danUndocking
X6 8.671.275 9.000.000 10.183.000
PERBAIKAN DANPERAWATAN BADANKAPALPenyekrapan Lambung dariBiota Laut
Rp/m2 X7
9.052 9.750 10.800
Pembersihan LambungDengan Sand Blasting
Rp/m3 X8
53.014 49.500 50.400
Pemeriksaan KetebalanPelat
Rp/titik X917.641
19.000 21.600
Pemasangan Zinc Anoda Rp/5Kg X10 106.777 115.000 125.000
Pengecatan Lambung Rp/m2 X11 11.781 11.000 17.100
Pemeriksaan Kekedapan Rp/lbr X12 371.400 400.000 395.000
Pengecatan Sarat Dan GarisAir
GT X13Pengecatan Sarat Dan GarisAir
GT X13
3.855.600 3.600.000 3.162.000
Pemotongn DanPenggantian Pelat Lambung
Rp/Kg X14
24.483 26.000 28.200
Pemotongan DanPenggantian Pelat Keel
Rp/Kg X15
28.381 26.500 28.200
Pemotongan DanPenggantian PelatAlasDalam
Rp/Kg X16
42.246 45.500 49.350
Pengetesan Tangki DoubleBottom
Rp/m3 X17
47.659 44.500 47.500
Pembersihan Sea Chest Rp/dia X18 1.192.826 1.113.300 1.108.000
Tahapan Satuan Var Solution Value Anggaran Stadart
PERAWATAN DANPERBAIKANGELADAK
Pengecatan Geladak Rp/Kg X19 10.306 11.100 11.100
PembersihanGeladak
Rp/hari X20 7.776 7.500 7.500
Perbaikan DanPerawatan PeralatandiGeladak
Rp/hari X21 1.142.055 1.230.000 975.000
Dari tabel diatas, diketahui ada beberapa value yang dihasilkan melaluiperhitungan ini diatas harga anggaran dan dibawah harga anggaran.Apabila harga lebih tinggi dari anggaran, maka nilai yang seharusnyadipenuhi untuk mendapatkan kepuasan pelanggan masih kurang,sehingga pelanggan menganggap variabel tersebut lebih penting darilainnya. Begitu sebaliknya, bila harga perhitungan lebih rendah darianggaran, maka variabel tersebut tidak terlalu diprioritaskan olehpelanggan.
Perbaikan DanPerawatan PeralatandiGeladak
Pemotongan DanPenggantian PelatGeladak
Rp/hari X22 27.846 26.000 28.200
Daftar pustaka
The Shipbuilders’ Association of Japan (SAJ) (1947). The association acquired juridical status as an incorporated association under thesupervision of the Ministry of Transport (the predecessor of today’s Ministry of Land, Infrastructure and Transport
Cohen, Lou (1995). Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company
Thornburg and Hummel (2009). Optimization model consists of three parts with Lindo, Tutorial for LINDO 8.1
Sastrowiyono and Koestowo, Sistem Dan Perlengkapan Kapal, ITS, Surabaya, 2002
Arkenbout Schokker (2008). The Design of Merchant Ship, Volume 4, Universitas Michigan
Singgih, Santoso (2010), Buku Latih SPSS Statistik Parametrik, Elex media komputindo, Jakarta, 2010
Taggart, R, CS, Ship design and Construction, English, Society of Naval Architects & (December 1980)
Kajian Ekonomi Regional Riau (Indonesia) (2009), Perkembangan Industri Galangan Kapal (Shipyard) Indonesia, Periode 2007-2009
Ciptomulyono, U., (1996), Model Fuzzy Goal Programming untuk Perencanaan Produksi Terpadu, IPTEK, Nopember, Vol. 12
Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs, Richard B. Chase , Operations & Supply Management, 12th edition 2009
Wijnolst, N, 1995, Design Innovation In Shipping, Delft University Press , Stevinweg.
Watson, GM, 1998. Practical Ship Design. Oxford : Elsevier Science Ltd
Lewis, Edward . 1980 . Principle Naval Architect, Volume II. The Society of Naval architect
& Marine Engineers.
H. Schneekluth & V. Bertram, 1998. Ship Design for Efficiency and Economy, 2nd ed.,
Butterworth-Heinemann, Oxford
George C. Manning,1956.The Theory and Technique of Ship Desig, The Technology Press
of the Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, 1956
The Shipbuilders’ Association of Japan (SAJ) (1947). The association acquired juridical status as an incorporated association under thesupervision of the Ministry of Transport (the predecessor of today’s Ministry of Land, Infrastructure and Transport
Cohen, Lou (1995). Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company
Thornburg and Hummel (2009). Optimization model consists of three parts with Lindo, Tutorial for LINDO 8.1
Sastrowiyono and Koestowo, Sistem Dan Perlengkapan Kapal, ITS, Surabaya, 2002
Arkenbout Schokker (2008). The Design of Merchant Ship, Volume 4, Universitas Michigan
Singgih, Santoso (2010), Buku Latih SPSS Statistik Parametrik, Elex media komputindo, Jakarta, 2010
Taggart, R, CS, Ship design and Construction, English, Society of Naval Architects & (December 1980)
Kajian Ekonomi Regional Riau (Indonesia) (2009), Perkembangan Industri Galangan Kapal (Shipyard) Indonesia, Periode 2007-2009
Ciptomulyono, U., (1996), Model Fuzzy Goal Programming untuk Perencanaan Produksi Terpadu, IPTEK, Nopember, Vol. 12
Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs, Richard B. Chase , Operations & Supply Management, 12th edition 2009
Wijnolst, N, 1995, Design Innovation In Shipping, Delft University Press , Stevinweg.
Watson, GM, 1998. Practical Ship Design. Oxford : Elsevier Science Ltd
Lewis, Edward . 1980 . Principle Naval Architect, Volume II. The Society of Naval architect
& Marine Engineers.
H. Schneekluth & V. Bertram, 1998. Ship Design for Efficiency and Economy, 2nd ed.,
Butterworth-Heinemann, Oxford
George C. Manning,1956.The Theory and Technique of Ship Desig, The Technology Press
of the Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, 1956