Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

32
MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH/PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Manajemen Pendidikan Islam " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : AINIS SAHDATUL FITRIA (2013471911) NIKEN SAPUTRI (2013471942) PAI – SMT 6/Sawo PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

Transcript of Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

Page 1: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH/PESANTREN

DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" Manajemen Pendidikan Islam "

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

AINIS SAHDATUL FITRIA

(2013471911)

NIKEN SAPUTRI

(2013471942)

PAI – SMT 6/Sawo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Maret 2015

Page 2: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala

hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag .

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I .

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir

amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh

pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

ii

Page 3: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .……………………………...... 1

B. Rumusan Masalah ..…………………………………...... 2

C. Tujuan Masalah ……………………………………........ 2

BAB II PEMBAHASAN

MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH/PESANTREN

DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN

A. Pengertian Manajemen .......................................................... 3

B. Pengertian Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat..3

C. Perlunya Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............... 3

D. Jenis-Jenis Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............ 4

E. Tujuan Hubungan Madrasah dengan Masyarakat .................. 8

F. Prinsip-Prinsip Hubungan Madrasah dan Masyarakat ........... 9

G. Teknik-Teknik Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ..... 10

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen

Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............................. 13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………................. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...... 18

iii

Page 4: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Madrasah merupakan suatu sistem sosial yang memperoleh input sumber

daya (sumber daya manusia, siswa financial dan lain-lain) dari lingkungan yang

selanjutnya diproses di madrasah dan akhirnya menghasilkan output yang akan

dikembalikan ke masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa madrasah merupakan

organisasi yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkembang dan mencapai

kemajuan tanpa keterlibatan dari lingkungan. Madrasah merupakan organisasi

yang tidak terpisahkan dari lingkungan.

Madrasah merupakan suatu organisasi, bahwa organisasi memperoleh

input dari lingkungan, melakukan proses transformasi kemudian menghasilkan

output. Model system seperti ini merupakan model sistem terbuka yang

memandang organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga

tergantung pada organisasi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen?

2. Apa pengertian manajemen hubungan madrasah dan masyarakat?

3. Apa perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat?

4. Sebutkan jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat?

5. Apa tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat?

6. Apa saja prinsip-prinsip hubungan madrasah dan masyarakat?

7. Sebutkan teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat?

8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen hubungan

madrasah dengan masyarakat?

1

Page 5: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

2

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.

2. Untuk mengetahui pengertian manajemen hubungan madrasah dan

masyarakat.

3. Untuk mengetahui perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat.

5. Untuk mengetahui tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat.

6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hubungan madrasah dan masyarakat.

7. Untuk mengetahui teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat.

8. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat.

Page 6: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang

berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.1

B. Pengertian Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat

Secara etimologis, hubungan madrasah dan masyarakat diterjemahkan dari

perkataan bahasa inggris “Public School Relation” yang berarti hubungan

madrasah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbal balik antara organisasi

(madrasah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait.

Hubungan madrasah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses

komunikasi antara madrasah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan

pengertian kepada warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan

serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan

madrasah.2

C. Perlunya Hubungan Madrasah dengan Masyarakat

Dalam mewujudkan visi dan misi madrasah sesuai dengan paradigma baru

manajemen pendidikan, maka diperlukan revitalisasi hubungan madrasah dengan

masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini penting karena madrasah memerlukan

masukan dari masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus

memerlukan dukungan dalam melaksanakan program tersebut.

1Serly Masputri, Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dalam "http://serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html" diunggah pada Minggu, 25 November 2012.

2Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 99-100.

3

Page 7: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

4

Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk:

1. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah.

2. Menilai program madrasah.

3. Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan peserta didik.

4. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan madrasah dalam

era globalisasi.

5. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap madrasah.

6. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan madrasah.

7. Mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan

program madrasah.3

D. Jenis-Jenis Hubungan Madrasah dengan Masyarakat

Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga

jenis hubungan, yaitu:

1. Hubungan Edukatif

Hubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara madrasah dan

masyarakat khususnya orang tua siswa dalam hal mendidik siswa tersebut.

Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau

bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap

pada diri siswa. Antara madrasah yang diwakili guru dan orang tua tidak

saling berbeda dan berselisih paham, baik tentang norma-norma etika maupun

norma-norma sosial yang hendak ditanamkan kepada siswa. Juga kerja sama

dalam usaha pemenuhan fasilitas yang diperlukan untuk belajar baik di

madrasah maupun di rumah, pemecahan masalah yang menyangkut kesulitan

belajar maupun kenakalan anak-anak.

Pelaksanaan program-program madrasah memerlukan partisipasi

masyarakat dan orang tua peserta didik. Masyarakat dan orang tua tidak

hanya mendukung melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite madrasah

3Jefri Irawan Susianto, Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat, dalam http://jefriirawansusianto.blogspot.co.id/2014/04/manajemen-hubungan-madrasah-dengan_24.html diunggah pada Kamis, 17 April 2014.

Page 8: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

5

dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program

yang dapat meningkatkan kualitas madrasah. Masyarakat dan orang tua

menjalin kerja sama untuk memberikan bantuan dan pemikiran serta menjadi

narasumber pada berbagai kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran di

madrasah. Masyarakat dan orang tua juga secara aktif terlibat dalam proses

kontrol kualitas hasil belajar siswa dan pengelolaan madrasah secara umum.

Hubungan ini dapat direalisasikan antara lain dalam bentuk komite

madrasah. Dalam sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)/Manajemen

Berbasis Madrasah (MBM), semua kebijakan dan program madrasah

ditetapkan oleh komite madrasah yang merupakan lembaga yang ditetapkan

berdasarkan musyawarah dari para anggota yang terdiri dari wakil pejabat

pendidikan daerah, kepala madrasah, perwakilan guru, perwakilan orang

tua/wali siswa, perwakilan tokoh masyarakat setempat, pengusaha dan

pejabat daerah di mana madrasah itu berada. Komite madrasah inilah yang

sangat berperan menetapkan segala kebijakan berdasarkan ketentuan-

ketentuan tentang pendidikan yang berlaku di daerah mana madrasah itu

berada. Komite madrasah juga merumuskan dan menetapkan visi, misi dan

tujuan madrasah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan madrasah yang telah disepakati.

Hubungan ini bisa pula direalisasikan dalam bentuk hubungan

individual, yaitu dengan melakukan kunjungan oleh guru ke rumah orang tua

siswa atau sebaliknya. Atau dapat pula dalam bentuk pertemuan antara guru-

guru dengan para orang tua siswa per kelas untuk mengadakan dialog terbuka

mengenai permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi baik di madrasah

maupun dalam keluarga.

2. Hubungan Kultural

Yang dimaksud dengan hubungan kultural adalah usaha kerja sama

antara madrasah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling

membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat di mana madrasah itu

berada. Hal ini berkaitan dengan keberadaan madrasah sebagai lembaga yang

diharapkan dapat menjadi barometer bagi maju mundurnya kehidupan, cara

Page 9: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

6

berpikir, kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya dari masyarakat

lingkungan madrasah tersebut. Bahkan madrasah diharapkan menjadi tempat

terpencarnya norma-norma kehidupan seperti norma agama, etika, sosial,

estetika dan sebagainya.

Untuk itu diperlukan adanya hubungan kerja sama yang fungsional

antara kehidupan madrasah dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan kurikulum

madrasah pun sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan

perkembangan masyarakat. Demikian pula dengan pemilihan bahan

pengajaran dan metode-metode yang digunakan.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan hubungan kerja sama ini, madrasah

dianjurkan untuk mengerahkan siswanya dalam membantu kegiatan-kegiatan

sosial yang diadakan masyarakat. Seperti gotong royong bersama warga

setempat dalam pembangunan jalan, perbaikan irigasi, penyelenggaraan

perayaan hari besar nasional dan keagamaan, maupun dengan pementasan

kesenian daerah. Madrasah juga diharuskan membantu menyediakan ruangan

untuk kepentingan rapat-rapat, perayaan-perayaan, dan kelompok-kelompok

belajar yang ada di masyarakat di sekitar madrasah tersebut. Kegiatan-

kegiatan seperti ini mengandung pendidikan terhadap siswa untuk

berpartisipasi dan turut bertanggung jawab terhadap masyarakat dan

lingkungannya.

3. Hubungan Institusional

Hubungan institusional merupakan hubungan kerja sama antara

madrasah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lainnya baik

pemerintah maupun swasta, seperti hubungan kerja sama antara madrasah

dengan madrasah lainnya, antara madrasah dengan kepala pemerintahan

setempat, atau dengan perusahaan swasta dan organisasi kemasyarakatan

tertentu.

Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang

nantinya akan hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri dari berbagai

macam golongan, status sosial dan pekerjaan sangat membutuhkan adanya

hubungan kerja sama seperti ini. Dengan adanya hubungan kerja sama ini,

Page 10: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

7

madrasah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga tersebut baik berupa

tenaga pengajar, pemberian ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pengadaan dan pengembangan kurikulum, maupun bantuan berupa fasilitas

dan alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program madrasah.

Realisasi hubungan kerja sama ini seperti kerja sama madrasah dengan

instansi kesehatan dalam penyelenggaraan Unit Kesehatan Sekolah, kerja

sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan

tentang penyakit masyarakat, kerja sama dengan organisasi kepemudaan

seperti Pramuka dalam usaha mengembangkan minat dan bakat siswa, dan

lain-lain.

Dengan dilaksanakannya ketiga jenis hubungan madrasah dengan

masyarakat tersebut, diharapkan madrasah tidak lagi selalu ketinggalan

dengan perubahan dan tuntutan masyarakat yang selalu berkembang. Apalagi

dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat, jika madrasah tidak

dapat mengikuti perkembangan tersebut, maka madrasah akan tercecer dan

terisolasi dari masyarakat sehingga fungsinya akan lebih sebagai “penjara

intelek” daripada lembaga pengembangan keilmuan. Adanya hubungan

madrasah dengan masyarakat ini dimaksudkan pula agar proses belajar yang

berlaku di madrasah mengalami perubahan, dari proses belajar dengan cara

memberikan bahan pelajaran yang telah dicerna oleh guru, menjadi proses

belajar yang inovatif, yaitu belajar secara antisipatoris dan partisipatoris.

Dalam proses ini madrasah tidak hanya memberikan pengetahuan tentang

pemecahan masalah, tetapi justru yang lebih penting adalah mengidentifikasi,

mengerti dan merumuskan kembali masalah tersebut. Siswa dididik untuk

berpartisipasi dalam arti luas di kehidupan masyarakat, dan dapat

mengantisipasi kehidupan masyarakat yang akan datang di mana mereka akan

hidup dan terlibat di dalamnya setelah mereka dewasa.4

E. Tujuan Hubungan Madrasah dengan Masyarakat 4M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1987), hlm. 195.

Page 11: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

8

Hubungan madrasah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi

eksternal yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan.

Masyarakat merupakan kelompok dan individu yang berusaha menyelenggarakan

pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan.

Tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat dapat ditinjau dari dua

dimensi yaitu  kepentingan madrasah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan

kepentingan madrasah, adalah bertujuan untuk:

1) Memelihara kelangsungan hidup madrasah.

2) Meningkatkan mutu pendidikan di madrasah.

3) Memperlancar kegiatan pembelajaran.

4) Memperoleh bantuan dan dukungan dari masyarakat dalam rangka

pengembangan dan pelaksanaan program-program madrasah.

Sementara berdasarkan kebutuhan masyarakat adalah:

1) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Memperoleh kemajuan madrasah dalam memecahkan berbagai masalah yang

dihadapi masyarakat.

3) Menjamin relevansi program madrasah dengan kebutuhan dan perkembangan

masyarakat.

4) Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang terampil, makin

meningkat kemampuannya dan ketakwaannya.5

Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan madrasah

dengan masyarakat seperti disebutkan di atas dapat dikelompokkan secara garis

besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu:

1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak.

2. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.

3. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam membantu

pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.6

Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan madrasah dengan

masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan

5Ibid, hlm. 190-192.6Ibid, hlm. 195.

Page 12: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

9

peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan

penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin

hubungan dengan madrasah.7

F. Prinsip-Prinsip Hubungan Madrasah dan Masyarakat

Ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dalam rangka

mengembangkan program hubungan madrasah dan masyarakat yaitu:

1. Keterpaduan (intergrating), yaitu keterkaitan antara kepala sekolah,

masyarakat dan keluarga yang merupakan satu kesatuan yang saling

berhubungan dengan yang lain.

2. Berkesinambungan (contiinuiting), yaitu suatu proses yang berkembang

terus-menerus. Madrasah/sekolah seharusnya memberi informasi terus-

menerus, dan sebaliknya, masyarakat ikut membantu sekolah melalui

pembentukan public-opinion agar image masyarakat tetap baik terhadap

madrasah.

3. Menyeluruh (coverage), yaitu bahwa penyajian fakta-fakta kepada

masyarakat itu menyeluruh seluruh aspek. Jadi, semua aspek hidup madrasah

diperhatikan mulai dari kehidupan keagamaan sampai pada kehidupan

ekonomi. Untuk itu, setiap kegiatan madrasah dapat dijelaskan melalui media

massa, surat kabar sekolah, laporan berkala dan sebagainya.

4. Sederhana (symplicity), yaitu bahwa informasi yang diberikan secara

sederhana. Informasi itu dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan

dengan rasa persahabatan. Jadi, yang penting ialah jelas, menimbulkan rasa

suka, mudah dimengerti.

5. Konstruktif (constructiveness), yaitu bahwa informasi itu dapat membentuk

pendapat umum yang positif terhadap madrasah.

6. Kesesuaian (adaptability), yaitu hendaknya program madrasah itu

memperhatikan dan menyesuaikan dengan masyarakat sekitarnya.

7E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 50.

Page 13: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

10

7. Luwes (flexibility), yaitu program yang sewaktu-waktu mampu menerima

perubahan yang terjadi.8

G. Teknik-Teknik Hubungan Madrasah dengan Masyarakat

Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan,

teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

1. Teknik Tertulis

Hubungan antara madrasah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis,

cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:

a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran

Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang

tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian

buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya

dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).

b. Pamflet

Pamflet merupakan selembaran yang biasanya berisi tentang sejarah

lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan

kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga biasanya

di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian

masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.

c. Berita kegiatan murid

Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selembaran kertas yang

berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di

madrasah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid

mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya

kegiatan yang dilakukan murid.

d. Catatan berita gembira

8Serly Masputri, Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dalam "http://serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html" diunggah pada Minggu, 25 November 2012.

Page 14: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

11

Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya

sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita

gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut

ditulis diselembaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau

bahkan disebarkan ke masyarakat.

e. Buku kecil tentang cara membimbing anak

Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua,

kepala madrasah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang

sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif,

kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.9

2. Teknik Lisan

Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat juga dilakukan dengan lisan,

yaitu:

a. Kunjungan rumah

Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak madrasah

dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh

masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah

anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara

totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk

disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan

program pendidikan madrasah tersebut.

b. Panggilan orang tua

Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak madrasah sesekali juga

memanggil orang tua murid datang ke madrasah. Setelah datang, mereka

diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut.

Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan

pendidikan anaknya.

c. Pertemuan

9Ibrahim Bafadhol, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 63.

Page 15: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

12

Dengan teknik ini berarti madrasah mengundang masyarakat dalam acara

pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang

dihadapi madrasah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu

yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan

dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap

akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.10

3. Teknik Peragaan

Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara

mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan madrasah.

Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid.

Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau

biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri

yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala madrasah atau guru

atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan program-

program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang

dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.11

4. Teknik Elektronik

Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam

mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak

madrasah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telepon,

televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.12

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen Hubungan

Madrasah dengan Masyarakat

1. Tenaga Pelaksana10Indrafachrudi Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid

dan Masyarakat (Malang: IKIP, 1994), hlm. 69.11Ibrahim Bafadhol, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak

(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 69.12Linda Aprilia, Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat, dalam

http://penalinda01.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-hubungan-madrasah-dengan.html diunggah pada Sabtu, 20 Desember 2014.

Page 16: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

13

Sesuai dengan konsep otonomi madrasah, kepala madrasah memiliki

kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan dengan

sistem administrasi pendidikan. Meski demikian, dalam pengambilan

keputusan perlu dilaksanakan secara demokratis, antara lain dengan

melibatkan semua pihak khususnya guru dan orang tua peserta didik;

membentuk pengambil keputusan dalam hal-hal yang relevan dengan

tugasnya; serta menjamin kerja sama dengan masyarakat dan dunia kerja.

Kepala madrasah dan seluruh warganya harus menjadi learning person

yang senantiasa belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

secara terus menerus. Seluruh warga madrasah perlu memiliki pengetahuan

untuk meningkatkan prestasi, memahami dan melaksanakan berbagai teknik.

Untuk itu madrasah harus memiliki sistem pengembangan sumber daya

manusia yang diwujudkan melalui pelatihan atau yang sejenis.

Sebagai ujung tombak pelaksanaan hubungan madrasah dengan

masyarakat, kepala madrasah harus dapat menggerakkan seluruh komponen

administrasi hubungan madrasah dengan masyarakat untuk mengidentifikasi

berbagai permasalahan yang sedang dihadapi madrasah, kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan masyarakat, untuk kemudian bersama-sama

mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.13

2. Media Informasi

Dalam pelaksanaan hubungan madrasah dengan masyarakat, perlu

adanya informasi yang jelas tentang program pendidikan dan lainnya yang

netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang akan

mengetahui kondisi madrasah. Informasi ini diperlukan untuk keperluan

monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas madrasah. Informasi yang amat

penting untuk dimiliki madrasah, antara lain berkenaan dengan kemampuan

guru, prestasi peserta didik, alumni madrasah, kepuasan orang tua dan peserta

didik, serta visi dan misi madrasah.

13Taufiq Dahlan, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah (Jakarta: Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18.

Page 17: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

14

Ada beberapa media informasi yang dapat digunakan dalam hubungan

madrasah dengan masyarakat yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu

media langsung dan media tidak langsung. Yang tergolong media langsung

adalah seperti:

a. Rapat-rapat formal dalam rangka membahas program madrasah dalam

upaya peningkatan kegiatan dan peningkatan mutu pendidikan yang

diselenggarakan madrasah dan anggota komite madrasah.

b. Pekan pendidikan.

c. Kunjungan guru ke rumah siswa atau kunjungan orang tua siswa ke

madrasah.

Sedangkan yang termasuk media tidak langsung adalah media tanpa

tatap muka, yaitu bisa berupa:

a. Media cetak seperti buletin atau majalah madrasah, koran, brosur dan lain-

lain.

b. Media elektronik seperti telepon, siaran radio dan televisi, video dan lain-

lain.14

3. Lingkungan

Masyarakat merupakan lingkungan sosial yang memiliki pengaruh

terhadap sikap dan cara-cara kerja para karyawan, guru-guru, bahkan kepala

madrasah sebagai tenaga pelaksana dalam administrasi hubungan madrasah

dengan masyarakat. Karena itu perlu dipelajari ciri-ciri dan sifat-sifat

masyarakat di lingkungan madrasah tersebut.

Isi lingkungan sosial dapat dikelompokkan menjadi empat kategori

yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:

a. Fisik, teknologi, dan sumber daya manusia (physical, technological, and

human resources);

b. Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat (relational system in the

community);

c. Jaringan-jaringan organisasi (the network of organizations);

14Ibid, hlm. 19.

Page 18: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

15

d. Cara-cara berpikir, kepercayaan dan nilai-nilai (pattern of thought, belief,

and values) yang ada dan dianut oleh anggota masyarakat.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka hubungan

madrasah dengan masyarakat dengan lebih efektif, maka kepala madrasah

dan para guru perlu memahami dan mempelajari keempat isi lingkungan

sosial tersebut pada lingkungan masyarakat di mana madrasah itu berada.

Masyarakat Indonesia misalnya, dilihat dari sisi lingkungan sosialnya

adalah masyarakat yang heterogen. Setiap daerah dan wilayah memiliki

karakteristik yang berbeda-beda. Masyarakat daerah pegunungan yang

didominasi oleh golongan petani tentunya berbeda dengan masyarakat daerah

pesisir yang kebanyakan adalah nelayan. Demikian pula dengan masyarakat

di kota-kota besar yang umumnya merupakan pedagang, pengusaha atau

karyawan berbeda dengan masyarakat di daerah pelosok yang belum dijamah

oleh kemajuan teknologi. Perbedaan isi lingkungan sosial tersebut

mempengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan dan pandangan hidup,

cara berpikir, dan persepsinya terhadap pendidikan sesuai dengan lingkungan

sosial masing-masing. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik isi

lingkungan sosial beserta prosesnya, diharapkan madrasah dapat

mengadaptasi kegiatan-kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama

antara madrasah dan masyarakat.15

15M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987), hlm. 197-198.

Page 19: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

2. Manajemen hubungan madrasah dan masyarakat adalah sebagai proses

komunikasi antara madrasah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan

pengertian kepada warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan

serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha

memajukan madrasah.

3. Perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat adalah untuk

mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah; menilai

program madrasah; mengembangkan kesadaran tentang pentingnya

pendidikan madrasah dalam era globalisasi; membangun dan memelihara

kepercayaan masyarakat terhadap madrasah; memberitahu masyarakat

tentang pekerjaan madrasah; mengerahkan dukungan dan bantuan bagi

pemeliharaan dan peningkatan program madrasah.

4. Jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat: hubungan edukatif;

hubungan kultural; hubungan institusional.

5. Tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat: untuk mengembangkan

mutu belajar dan pertumbuhan peserta didik; untuk mempertinggi tujuan-

tujuan dan mutu kehidupan masyarakat; untuk mengembangkan pengertian,

antusiasme masyarakat dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan

oleh pemerintah; serta untuk memajukan kualitas pembelajaran peserta didik.

6. Prinsip-prinsip hubungan madrasah dan masyarakat, antara lain:

keterpaduan (intergrating); berkesinambungan (contiinuiting); menyeluruh

(coverage); sederhana (symplicity); konstruktif (constructiveness); kesesuaian

(adaptability); luwes (flexibility).

16

Page 20: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

17

7. Teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat, meliputi: teknik

tertulis; teknik lisan; teknik peragaan; teknik elektronik.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen hubungan

sekolah dengan masyarakat, antara lain: tenaga pelaksana; media informasi;

dan lingkungan.

Page 21: Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto, M. Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Bafadhol, Ibrahim. 2005. Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekarto, Indrafachrudi. 1994. Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid dan Masyarakat. Malang: IKIP.

Dahlan, Taufiq. 2003. Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam.

Masputri, Serly. Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. dalam "http://serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html" diunggah pada Minggu, 25 November 2012.

Susianto, Jefri Irawan. Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat. dalam "http://jefriirawansusianto.blogspot.co.id/2014/04/manajemen-hubungan-madrasah-dengan_24.html" diunggah pada Kamis, 17 April 2014.

Aprilia, Linda. Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat. dalam "http://penalinda01.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-hubungan-madrasah-dengan.html" diunggah pada Sabtu, 20 Desember 2014.

18