MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A …digilib.unila.ac.id/60169/3/Skripsi Tanpa Bab...

54
MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh FAJAR FARMANTO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A …digilib.unila.ac.id/60169/3/Skripsi Tanpa Bab...

  • 1

    MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

    (Skripsi)

    Oleh

    FAJAR FARMANTO

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2019

  • ii

    ABSTRAK

    MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

    Oleh

    FAJAR FARMANTO

    Manajemen energi listrik dilakukan dalam rangka konservasi dan efisiensi

    energi. Manajemen energi listrik berdasarkan pada hasil audit energi listrik

    bangunan gedung. Umumnya, pengolahan data untuk audit energi listrik masih

    dilakukan secara konvensional sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tidak

    dapat diakses secara global. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dalam hal

    pengolahan data untuk audit energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk

    mempermudah pekerjaan audit energi listrik berbasis web yang terintegrasi dengan

    database. Hasil yang diperoleh pada aplikasi web berupa total konsumsi energi

    listrik, total luas area gedung, nilai Intensitas Konsumsi Energi beserta kategori

    efisensi penggunaan energi listrik yang dapat diakses melalui jaringan internet.

    Implementasi audit energi berbasis web telah dilakukan di Gedung A Fakultas

    Teknik Universitas Lampung. Hasil audit energi listrik menunjukkan nilai

    Intensitas Konsumsi Energi gedung sebesar 4,47 kWh/m2 per bulan dan termasuk

    dalam kategori sangat efisien dalam penggunaan energi listrik. Selain itu, hasil audit

    menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban dengan nilai Unbalance arus

    sebesar 44,32%. Pada sistem pencahayaan, 72% ruangan belum memenuhi standar

    dan lebih dari 50% ruangan tidak sesuai standar sistem tata udara yang meliputi

    suhu dan kelembaban. Untuk itu perlu dilakukan manajemen energi listrik untuk

    memperbaiki kondisi tersebut agar sesuai standar. Analisis SWOT adalah analisis

    yang digunakan dalam rangka melakukan manajemen sesuai dengan kondisi saat

    ini. Upaya manajemen energi listrik yang diusulkan adalah membuat dan

    menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan peralatan listrik serta

    menghitung ulang jumlah titik lampu sesuai standar. Rekomendasi yang paling baik

    sesuai hasil audit energi listrik adalah mengganti seluruh lampu dengan Philips

    LED 27 W dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi sebesar 4,85 kWh/m2 per

    bulan.

    Kata Kunci – Manajemen Energi Listrik, Audit Energi Listrik, Intensitas

    Konsumsi Energi, Database, Aplikasi Web.

  • iii

    ABSTRACT

    ELECTRICAL ENERGY MANAGEMENT BASED ON WEB IN

    BUILDING-A FACULTY OF ENGINEERING UNIVERSITY OF

    LAMPUNG

    By

    FAJAR FARMANTO

    Electrical energy management is carried out to conservation and energy

    efficiency. Electrical energy management is based on the results of electrical energy

    audits on a building. Generally, energy audit data processing is still done

    conventionally so it requires a long time and can’t be accessed globally. Therefore,

    it is necessary to innovate data processing for electrical energy audits. This research

    aims to facilitate the web-based electrical energy audit work that integrated with

    the database. The results obtained in the web application in the form of total

    electrical energy consumption, total building area, Energy Consumption Intensity

    value with the category of electrical energy consumption efficiency that can be

    accessed through the internet network.

    The implementation of a web-based electrical energy audit was carried out in the

    Building-A Faculty of Engineering University of Lampung. Electrical energy audit

    results show the Energy Consumption Intensity building value of 4.47 kWh/ m2 per

    month and included a very efficient category on electrical energy usage. Besides,

    the audit results in an imbalance of load with an unbalance current value of 44.32%.

    In the lighting system, 72% of the rooms not according to the standard and more

    than 50% of the rooms not according to the standard of air conditioning system

    which includes temperature and humidity. For this reason, it is necessary to do

    electrical energy management to improve that condition to comply with the

    standards. SWOT analysis is an analysis used for electrical energy management

    based on current conditions. The proposed electrical energy management effort is

    to create and implement a Standard Operating Procedure (SOP) of electrical

    equipment and recalculate the number of lamps points according to the standard.

    The best recommendation according to the results of the electrical energy audit is

    replacing all lamps with Philips LED 27 W with an Energy Consumption Intensity

    value of 4.85 kWh/m2 per month.

    Keywords - Electrical Energy Management, Electrical Energy Audit, Energy

    Consumption Intensity, Database, Web Application.

  • iv

    MANAJEMEN ENERGI LISTRIK BERBASIS WEB PADA GEDUNG A

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

    Oleh

    FAJAR FARMANTO

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

    SARJANA TEKNIK

    Pada

    Jurusan Teknik Elektro

    Fakultas Teknik Universitas Lampung

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Kec. Baradatu, Kab. Waykanan, Provinsi

    Lampung pada tanggal 21 Juni 1997. Penulis merupakan anak

    dari pasangan Bapak Katiran dan Ibu Sutiani. Penulis

    merupakan anak kedua dari 2 bersaudara.

    Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar di SDN 02 Setianegara dan lulus pada

    tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Baradatu

    dan lulus pada tahun 2012, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 15

    Bandarlampung dan lulus pada tahun 2015. Kemudian penulis diterima di Jurusan

    S1-Teknik Elektro Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur Seleksi

    Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

    Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif organisasi di Himpunan Mahasiswa

    Teknik Elektro (HIMATRO) sebagai anggota Divisi Kerohanian pada tahun 2016

    kemudian sebagai Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan pada tahun 2017.

    Selain itu penulis juga menjadi Asisten di Laboratorium Pengukuran Besaran

    Listrik. Penulis juga pernah melakukan Kerja Praktik di PT Multi Bintang

    Indonesia dan mengangkat topik bahasan laporan kerja praktik dengan judul

    “Optimalisasi Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Kubikel 20 kV di PT Multi

    Bintang Indonesia”.

  • Dengan Ridho Allah SWT.

    teriring shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

    Karya Tulis ini kupersembahkan untuk :

    Kedua orang tuaku tercinta

    Bapak Katiran & Ibu Sutiani

    Kakakku tersayang

    Indah Wahyuni

    Didik Dwijanarko

    Adik Keponakanku terkasih

    Shaqila

    Seluruh Dosen, teman - teman seperjuangan dan

    almamater.

  • i

    MOTTO

    “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik

    bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu

    padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang

    kamu tidak mengetahui”

    (Q.S Al-Baqarah:216)

    “Jangan menunda untuk menyelesaikan suatu urusan,

    karena akan ada banyak urusan lain yang tertunda

    karenanya”

    (RK)

    Ask > Believe > Receive

    Setiap orang harus punya tujuan hidup, percayalah kamu

    mampu menggapainya. Berhenti memandang remeh diri

    sendiri. Lakukan yang terbaik, maka akan ada hal baik

    pula sedang disiapkan untukmu.

    (Fajar Farmanto)

  • ii

    SANWACANA

    Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan

    karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, kesempatan,

    kekuatan, dan kemampuan berpikir kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Manajemen Energi Listrik Berbasis Web

    Pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Lampung” ini merupakan salah

    satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro

    Fakultas Teknik Universitas Lampung. Selama melaksanakan penelitian ini,

    penulis banyak mendapatkan bantuan pemikiran baik moril, materi, maupun

    petunjuk serta bimbingan dan saran dari berbagai pihak yang didapat secara

    langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Prof. Karomani, M.Si. selaku Rektor Universitas Lampung.

    2. Bapak Prof. Ir. Suharno, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik

    Universitas Lampung.

    3. Bapak Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan

    Teknik Elektro Universitas Lampung.

    4. Ibu Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku

    dosen Pembimbing Utama tugas akhir penulis atas kesediannya untuk

  • iii

    memberikan ilmu, bimbingan, masukan dan saran dalam pengerjaan Tugas

    Akhir ini.

    5. Bapak Meizano Ardhi Muhammad S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing

    Pendamping tugas akhir penulis atas kesediaannya untuk membimbing dan

    memberikan masukan dan saran dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

    6. Bapak Khairudin, S.T., M.Sc., Ph. D. Eng selaku dosen Penguji yang telah

    memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis.

    7. Bapak Dr. Eng. FX. Arinto Setyawan, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing

    Akademik penulis atas saran serta arahan yang telah diberikan kepada

    penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Elektro.

    8. Ibu Yetti Yuniati S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Pengukuran

    Besaran Listrik dan Mas Baiqodar S.T. selaku Teknisi Laboratorium.

    9. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung atas ilmu dan

    bimbingan yang diberikan kepada penulis.

    10. Seluruh Staf Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung atas bantuannya

    dalam menyelesaikan urusan administrasi.

    11. Segenap panitia tim Ekspedisi Merah meliputi Boy Vraja, Ajis Pelor, Malik

    Manusia Bulan, Helmi Be, Bayu Pance, Mang Cing, Muhlicin, Rizki Black,

    Yodha, Bobsky dan Ocid si anak Mesin atas momen-momen yang tak akan

    terlupakan.

    12. Keluarga besar Laboratorium Pengukuran Besaran Listrik diantaranya akan

    disebutkan sebagai berikut Bayu angkatanku, Bobsky, Mang Cing, Boy

    anak jalanan, Ridwan jitu, Muhlicin, Mba Ade, Mba Chiko, Fathimah,

    Astrid, Intan, Muki, Bayu16, Puji, Fandi, Fawas, Hendri, Dipa, Singgih,

  • iv

    Ferdian, Reza, Fadhil, Nova dan Ayu yang telah menemani dan juga kadang

    menganggu selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

    13. Keluarga besar EIE 2015 atas kebersamaannya selama menempuh

    pendidikan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung. Kalian adalah

    bagian terindah dari perjalanan hidup penulis.

    14. Sahabat sedari SMA, Sevia Febriani dan Rio Marchos yang telah banyak

    menghibur penulis selama ini.

    15. Tetangga sekaligus sahabat di kampung halaman, Windi Tri yang selalu

    mengingatkan penulis dalam hal ibadah.

    16. Kak Hafizh dan Mba Era atas jasanya dalam membantu serta membimbing

    dalam pengerjaan tugas akhir.

    17. Kepadamu, pemilik sebuah nama yang tertulis di Lauhul Mahfudz untuk

    kelak akan mendampingi penulis.

    18. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu yang telah membantu

    serta mendukung penulis dari menyelesaikan

    Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaian Tugas Akhir ini.

    Bandarlampung, Desember 2019

    Penulis ,

    Fajar Farmanto

  • iv

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ............................................................................................................. ii

    ABSTRACT .......................................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

    1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 3

    1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

    2.1 Manajemen Energi ................................................................................... 5

    2.2 Audit Energi ............................................................................................. 7

    2.3 Daya Listrik .............................................................................................. 9

    2.4 Sistem Pencahayaan ............................................................................... 10

    2.5 Sistem Tata Udara .................................................................................. 11

    2.6 Intensitas Konsumsi Energi (IKE).......................................................... 11

    2.7 Web ........................................................................................................ 14

    2.8 Bahasa Pemrograman ............................................................................. 14

    2.8.1 PHP: Hypertext Prepocessor .......................................................... 14

    2.8.2 HTML (Hypertext Markup Language) ........................................... 15

    2.8.3 JavaScript ........................................................................................ 15

    2.8.4 CSS (Cascading Style Sheet) .......................................................... 15

  • v

    2.9 Web Server ............................................................................................. 16

    2.10 Web Browser .......................................................................................... 16

    2.11 Model Pengembangan Waterfall ............................................................ 17

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 19

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 19

    3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 19

    3.3 Tahapan Penelitian ................................................................................. 21

    3.3.1 Analisis Kebutuhan ......................................................................... 21

    3.3.2 Desain Sistem Aplikasi Web ........................................................... 22

    3.3.3 Implementasi ................................................................................... 29

    3.3.4 Pengujian ......................................................................................... 29

    3.3.5 Operasi dan Pemeliharaan ............................................................... 30

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 31

    4.1 Implementasi .......................................................................................... 31

    4.1.1 Implementasi Basis Data ................................................................. 31

    4.1.2 Implementasi Aplikasi Web ............................................................ 32

    4.2 Pengujian Aplikasi Web ......................................................................... 37

    4.2.1 Pengujian Unit ................................................................................. 37

    4.2.2 Pengujian Terintegrasi .................................................................... 44

    4.2.3 Operasi dan Pemeliharaan ............................................................... 45

    4.3 Analisa Sistem Kelistrikan ..................................................................... 45

    4.3.1 Sistem Kelistrikan ........................................................................... 45

    4.3.2 Sistem Pencahayaan ........................................................................ 47

    4.3.3 Sistem Tata Udara ........................................................................... 55

    4.3.4 Analisa Nilai Intensitas Konsumsi Energi Listrik ........................... 58

  • vi

    4.4 Analisis SWOT ....................................................................................... 62

    4.4.1 Analisa Faktor Internal dan Eksternal ............................................. 62

    4.4.2 Sintesa Faktor-Faktor Kekuatan Dan Kelemahan ........................... 64

    4.4.3 Strategi Program Manajemen Energi .............................................. 67

    4.4.4 Upaya Penghematan dengan Menerapkan SOP .............................. 70

    4.4.5 Perbandingan Konsumsi Energi Listrik sebelum dan setelah

    Penerapan SOP .............................................................................................. 71

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 72

    5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 72

    5.2 SARAN .................................................................................................. 73

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74

    LAMPIRAN

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. 1 Konsumsi Energi Listrik Indonesia Per Kapita (2014-2017) ............. 1

    Gambar 2. 1 Kuadran Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT...............................7

    Gambar 2. 2 Proses Audit Energi Secara Umum .................................................... 8

    Gambar 2. 3 Waterfall Model [13] ........................................................................ 17

    Gambar 3. 1 Tahapan penelitian berdasarkan Waterfall Model..............................21

    Gambar 3. 2 Tampilan Otentikasi Pengguna ....................................................... 26

    Gambar 3. 3 Tampilan Beranda Aplikasi Web ..................................................... 26

    Gambar 3. 4 Tampilan Profil Gedung ................................................................... 27

    Gambar 3. 5 Tampilan Klasifikasi Gedung .......................................................... 27

    Gambar 3. 6 Tampilan Data Peralatan .................................................................. 28

    Gambar 3. 7 Tampilan Report Data ...................................................................... 29

    Gambar 4. 1 Relasi antar tabel database ‘ike_auditenergi’.....................................31

    Gambar 4. 2 Tampilan Beranda Aplikasi Web Audit Energi ............................... 32

    Gambar 4. 3 Tampilan Data Profil Gedung .......................................................... 33

    Gambar 4. 4 Tampilan Data Standar IKE ............................................................. 33

    Gambar 4. 5 Tampilan Data Ruangan ................................................................... 34

    Gambar 4. 6 Tampilan Data Peralatan .................................................................. 35

    Gambar 4. 7 Tampilan Report Data ...................................................................... 35

    Gambar 4. 8 Hasil total daya alat terpasang pada Aplikasi Web .......................... 42

    Gambar 4. 9 Hasil total luas ruangan pada Aplikasi Web .................................... 43

    Gambar 4. 10 Hasil Perhitungan total nilai IKE pada Aplikasi Web.................... 44

  • viii

    Gambar 4. 11 Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan di Gedung A FT Unila .. 48

    Gambar 4. 12 Persentase Kesesuaian Hasil Pengukuran Temperatur di Gedung A

    FT Unila ................................................................................................................ 56

    Gambar 4. 13 Persentase Kesesuaian Hasil Pengukuran Kelembaban di Gedung A

    FT Unila ................................................................................................................ 57

    Gambar 4. 14 Kuadran Strategi yang diperoleh .................................................... 69

    Gambar 4. 15 grafik perbandingan sebelum dan setelah diterapakan SOP

    manajemen energi listrik ....................................................................................... 71

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2. 1 Standar IKE sesuai Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012 ...... 13

    Tabel 3. 1 Alat Penelitian.......................................................................................19

    Tabel 3. 2 Bahan Penelitian .................................................................................. 20

    Tabel 4. 1 Pengujian Otentikasi pengguna.............................................................37

    Tabel 4. 2 Pengujian Profil Gedung ...................................................................... 38

    Tabel 4. 3 Pengujian Standar IKE ......................................................................... 39

    Tabel 4. 4 Pengujian Data Ruangan ...................................................................... 39

    Tabel 4. 5 Pengujian Data Peralatan ..................................................................... 40

    Tabel 4. 6 Pengujian Report Data ......................................................................... 41

    Tabel 4. 7 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Kondisi Beban Maksimum ..... 46

    Tabel 4. 8 Data luas area Gedung A Fakultas Teknik........................................... 49

    Tabel 4. 9 Data sumber cahaya Gedung A Fakultas Teknik ................................. 49

    Tabel 4. 10 Tingkat pencahayaan rata-rata hasil pengukuran ............................... 50

    Tabel 4. 11 Tingkat pencahayaan rata-rata hasil perhitungan.............................. 51

    Tabel 4. 12 Penambahan jumlah lampu sesuai standar ......................................... 52

    Tabel 4. 13 Total Penggunaan Energi Listrik Hasil Rekomendasi 1 .................... 53

    Tabel 4. 14 Kebutuhan Lampu Hasil Rekomendasi 1 .......................................... 53

    Tabel 4. 15 Total Penggunaan Energi Listrik Hasil Rekomendasi 2 .................... 54

    Tabel 4. 16 Kebutuhan Lampu Hasil Rekomendasi 2 .......................................... 54

    Tabel 4. 17 Hasil Nilai IKE Gedung A FT Unila ................................................. 58

    Tabel 4. 18 Nilai IKE Hasil Rekomendasi 1 ......................................................... 60

  • x

    Tabel 4. 19 Nilai IKE Hasil Rekomendasi 2 ......................................................... 61

    Tabel 4. 20 Matriks SWOT ................................................................................... 62

    Tabel 4. 21 Matriks IFAS ..................................................................................... 65

    Tabel 4. 22 Matriks EFAS .................................................................................... 67

    Tabel 4. 23 Strategi Manajemen Energi Listrik .................................................... 69

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh

    manusia. Perkembangan teknologi dan pertambahan jumlah penduduk

    menyebabkan penggunaan energi listrik semakin besar. Konsumsi energi listrik

    Indonesia per kapita dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini :

    Gambar 1. 1 Konsumsi Energi Listrik Indonesia Per Kapita (2014-2017)

    Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2017, konsumsi energi listrik di

    Indonesia adalah 1.012 kWh Per Kapita atau naik sebesar 5.9% dibanding tahun

  • 2

    2016. Pada gambar 1.1 juga terlihat bahwa dari tahun 2014 hingga 2017 konsumsi

    energi listrik di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu, Pemerintah

    meningkatkan kapasitas pembangkit pada tahun 2018 yakni sebesar 65 GW [ 1].

    Tingkat efisiensi penggunaan energi listrik pada suatu bangunan baik industri,

    perkantoran maupun tempat tinggal perlu dilakukan pengawasan serta evaluasi

    untuk menghindari adanya pemborosan konsumsi energi listrik. Untuk mengetahui

    tingkat efisiensi konsumsi energi listrik suatu gedung atau bangunan dapat

    dilakukan melalui proses audit energi listrik. Melalui proses audit energi listrik akan

    diketahui seberapa besar nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik. Nilai IKE

    digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan energi listrik suatu

    gedung sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun

    2012 tentang Penghematan Pemakaian Energi Listrik [ 2].

    Nilai IKE didapat dari hasil bagi total penggunaan energi listrik sebuah gedung

    dengan luas total gedung tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan nilai total

    penggunaan energi listrik dan luas total perlu dilakukan proses audit energi untuk

    dilakukan survei langsung pengambilan data pada masing-masing peralatan dan

    besarnya daya yang terpasang. Pengolahan data untuk mendapatkan nilai IKE

    dilakukan secara konvensional sehingga apabila dalam rentang waktu tertentu

    terdapat penambahan beban peralatan maka kurang efektif dalam melakukan

    update data. Selain itu, pengolahan data secara konvensional belum dapat diakses

    secara global.

    Oleh karena itu, dilakukan pengembangan sebuah aplikasi web sebagai alat bantu

    proses perhitungan nilai IKE listrik. Aplikasi web diimplementasikan

  • 3

    menggunakan data audit energi listrik yang dilakukan di Gedung A Fakultas Teknik

    Universitas Lampung. Hasil data pada aplikasi web digunakan sebagai acuan dalam

    melakukan manajemen energi listrik. Report data pada aplikasi web berupa data

    konsumsi energi listrik harian, konsumsi energi listrik bulanan, luas total ruangan

    dan nilai IKE per bulan beserta kategori efisiensi konsumsi energi listrik.

    1.2 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengembangkan sebuah aplikasi web yang dapat membantu proses audit

    energi yakni dalam melakukan perhitungan nilai Intensitas Konsumsi Energi

    pada gedung.

    2. Mengetahui apakah penggunaan energi listrik pada sebuah gedung telah

    memenuhi standar Intensitas Konsumsi Energi.

    1.3 Perumusan Masalah

    Bagaimana mengembangkan sebuah aplikasi web yang dapat mempermudah serta

    mempercepat pengolahan data audit energi dalam menghitung nilai intensitas

    konsumsi energi listrik pada bangunan gedung.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir

    ini, maka tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab diantaranya :

    BAB I. PENDAHULUAN

    Memuat latar belakang, tujuan, perumusan masalah serta sistematika dalam

    penulisan laporan.

  • 4

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    Berisi tentang teori-teori yang mendukung mengenai proses audit energi serta

    metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi web audit energi.

    BAB III. METODE PENELITIAN

    Berisi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan, garis besar

    metode yang diusulkan, serta diagram alir metode yang diusulkan.

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Menjelaskan hasil penelitian, pembahasan, dan analisa kinerja metode yang

    diusulkan.

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

    Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, dan saran-saran untuk

    pengembangan lebih lanjut.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Manajemen Energi

    Manajemen energi adalah program terpadu yang dilaksanakan secara sistematis

    untuk memanfaatkan sumber daya energi secara efektif dan efisien dengan

    melakukan perencanaan, pencatatan, pengawasan dan evaluasi secara kontinu tanpa

    mengurangi kualitas produksi atau pelayanan [ 3].

    Salah satu metode yang dapat digunakan dalam manajemen energi listrik adalah

    teknik analisis SWOT yang dapat mengevaluasi, mengklarifikasi serta memvalidasi

    perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kata

    SWOT itu sendiri merupakan kependekan dari variabel-variabel penilaian, yaitu:

    - S (Strengths) : Potensi dan kekuatan pembangunan.

    - W (Weakness) : Masalah dan tantangan pembangunan yang dihadapi.

    - O (Opportunities) : Peluang yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem.

    - T (Threats) : Faktor eksternal yang berpengaruh dalam pembangunan.

    Metode teknik analisis SWOT memperhitungkan beberapa nilai diantaranya nilai

    bobot dari faktor strategi, rating faktor strategi serta skor akhir. Berikut beberapa

    persamaan yang digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut :

  • 6

    Bobot

    Nilai bobot pada masing-masing faktor strategi didapat dengan skala nilai 1,0

    (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Jumlah keseluruhan bobot

    harus sama dengan 1,0. Untuk mempermudah mendapatkan nilai bobot maka

    digunakan persamaan berikut :

    Bobot = Rating / Total Rating (2-1)

    Rating

    Nilai rating ditentukan berdasarkan pengaruh faktor strategi terhadap kondisi

    atau masalah yang ada. Skala nilai rating adalah 5 (sangat kuat) sampai dengan

    1 (lemah).

    Skor

    Nilai skor didapat dari hasil kali dari nilai bobot dan rating seperti pada

    persamaan berikut :

    Skor = Bobot * Rating (2-2)

    Setelah didapatkan skor pada masing-masing faktor internal dan eksternal,

    langkah selanjutnya adalah menentukan kuadran berdasarkan pendekatan

    kuantitatif analisis SWOT dengan menghitung letak titik sumbu x dan sumbu

    y pada kuadran. Berikut penjelasan mengenai penentuan titik pada sumbu x

    dan sumbu y :

    Titik pada Sumbu x : Titik sumbu x dapat diperoleh dengan mengurangi nilai

    kekuatan (S) dengan nilai kelemahan (W).

    Titik pada Sumbu y : Titik sumbu y dapat diperoleh dengan mengurangi nilai

    peluang (O) dengan nilai ancaman (T).

  • 7

    Gambar 2.1 berikut menunjukan letak kuadran berdasarkan pendekatan

    kuantitatif analisis SWOT :

    Gambar 2. 1 Kuadran Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

    Teknik analisis SWOT menekankan perlunya penilaian terhadap pengaruh

    lingkungan eksternal dan internal, serta kecenderungan perkembangan di masa

    depan sebelum menetapkan sebuah strategi [ 4].

    Penelitian terkait yang membahas mengenai manajemen energi listrik

    menggunakan metode analisis SWOT salah satunya dilakukan oleh Agus Surinanto

    pada tahun 2018 dengan mengenai Manajemen Energi Listrik Pada Bangunan

    Gedung Berbasis Internet of Things (Studi Kasus Pada Laboratorium Terpadu

    Teknik Elektro Universitas Lampung) [ 5].

    2.2 Audit Energi

    Audit energi secara sederhana didefinisikan sebagai proses yang berguna untuk

    mengevaluasi penggunaan energi sebuah bangunan baik gedung, pabrik maupun

    perkantoran serta mengidentifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi

    penggunaan energi yang berhubungan langsung dengan biaya audit, banyaknya

  • 8

    data yang akan dikumpulkan untuk dianalisis dan jumlah konservasi peluang

    diidentifikasi. Secara umum, audit energi berguna untuk mengidentifikasikan

    potensi penghematan energi dan menentukan jumlah energi maupun biaya yang

    dapat dihemat dengan usaha konservasi energi dari suatu sistem, sarana maupun

    peralatan yang telah ada. Proses audit energi secara umum dibagi menjadi 3 proses

    seperti ditunjukan pada gambar 2.1 berikut :

    Gambar 2. 2 Proses Audit Energi Secara Umum

    Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai beberapa proses dari audit energi:

    a) Survei Energi (Energy Survey)

    Audit yang dilakukan secara sederhana, tanpa penghitungan yang rinci, hanya

    melakukan analisa sederhana. Umumnya fokus dari survei energi adalah pada

    bidang perawatan dan penghematan yang tidak memerlukan biaya investasi

    yang besar. Biasanya auditor bukan seseorang yang profesional dalam bidang

    audit energi.

    b) Audit Energi Awal (Preliminary Energy Audit)

    Tujuan dari audit energi awal adalah mengukur produktifitas dan efisiensi

    penggunaan energi dan mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi.

  • 9

    Kegiatan audit energi awal meliputi identifikasi gedung, analisa kondisi aktual,

    menghitung konsumsi energy serta menghitung pemborosan energy.

    c) Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit)

    Audit energi rinci adalah audit energi yang dilakukan dengan menggunakan

    alat-alat ukur yang sengaja dipasang pada peralatan untuk mengetahui besarnya

    konsumsi energi. Biasanya dilakukan oleh lembaga auditor yang profesional

    dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan audit didahului dengan analisa biaya

    audit energi, identifikasi gedung, analisa kondisi aktual, dan menghitung

    semua konsumsi energi. Konsumsi energi ini meliputi energi primer, seperti

    listrik dan bahan bakar, juga energi sekunder; seperti air, telepon, dan lain -

    lain. Selain itu, pada proses audit energi rinci juga melakukan penghitungan

    pemborosan energi, kesempatan konservasi energi serta beberapa usulan atau

    rekomendasi untuk melakukan penghematan energi [ 6].

    2.3 Daya Listrik

    Daya listrik dapat didefinisikan sebagai suatu laju perubahan energi. Daya listrik

    dalam bentuk kompleks dinyatakan dengan persamaan berikut :

    S = P + jQ (2-3)

    dimana,

    S = daya semu (VA)

    P = daya nyata / aktif (watt)

    Q = daya reaktif (VAR)

    Sedangkan untuk mencari nilai energi dinyatakan dalam persamaan (Mismail,

    1995:184)

    W = P x t (2-4)

  • 10

    dimana,

    W = energi listrik (kWh)

    P = daya yang digunakan (kW)

    t = waktu (jam)

    Persamaan energi tersebut berlaku untuk kondisi daya konstan [ 7].

    2.4 Sistem Pencahayaan

    Pencahayaan terdiri dari 2 jenis yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

    Pencahayaan alami didapat dari cahaya sinar matahari yang dapat menghemat

    konsumsi energi lampu pada siang hari. Namun pencahayaan alami ini tidak efektif

    untuk digunakan sebagai sumber pencahayaan utama karena tingkat pencahayaan

    yang tidak stabil mengikuti kondisi cuaca. Sedangkan pencahayaan buatan

    diperoleh dari sumber cahaya selain dari sinar matahari. Sumber cahaya buatan

    yang paling utama adalah lampu, dengan menggunakan sumber pencahayaan

    buatan mata tingkat pencahayaan ruangan akan stabil menerangi ruangan. Tingkat

    pencahayaan pada ruangan memiliki standarnya masing-masing. Berdasarkan SNI

    6197-2011 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan berisi standar

    tingkat pencahayaan berdasarkan fungsi ruangan baik untuk rumah tinggal, gedung

    perkantoran, rumah sakit, lembaga pendidikan, perhotelan serta industri [ 8].

    Penelitian terkait yang membahas mengenai perbaikan pada sistem pencahayaan

    dilakukan oleh M. Irfan dengan judul “Optimasi Penggunaan Energi Pada Sistem

    Pencahayaan Gedung Rektorat Universitas Lampung Dalam Rangka Konservasi

    Energi”. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal

  • 11

    pada sistem pencahayaan setiap ruangan di Gedung Rektorat di Universitas

    Lampung [ 9].

    2.5 Sistem Tata Udara

    Sistem tata udara diIndonesia mengacu pada SNI 6390-2011 tentang Konservasi

    Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung yang terbagi menjadi dua, yaitu:

    a. Ruang kerja dengan ketetapan nilai temperatur 240C hingga 270C atau 25,50C ±

    1,50C dengan tingkat kelembaban 60% ± 5%.

    b. Ruang transit seperti lobi dan koridor memiliki ketetapan nilai untuk temperatur

    sekitar 270C sampai 300C atau 28,50C ± 1,50C dengan nilai kelembaban 60% ± 5%.

    Sistem tata udara yang belum memberikan kenyamanan di setiap ruangan dapat

    disebabkan oleh kondisi ruangan yang tidak tertutup rapat atau jumlah pendingin

    yang tidak sesuai dengan luas ruangan [ 10].

    2.6 Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

    Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik adalah pembagian antara konsumsi energi

    listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. IKE sangat

    diperlukan dalam perhitungan untuk mengetahui tingkat efisiensi energi suatu

    gedung dengan cara membandingkan IKE gedung dengan standar IKE yang telah

    ditetapkan di Indonesia.

    Secara sederhana, IKE dapat dituliskan dalam persamaan :

    𝐼𝐾𝐸 (𝑘𝑊ℎ) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑘𝑊ℎ)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 (𝑚2) (2-5)

    Suatu bangunan dapat diklasifikasikan menjadi kategori gedung yang

  • 12

    menggunakan AC atau gedung yang tidak menggunakan AC.

    Berikut ini merupakan penjelasan penggolongan gedung AC maupun non AC :

    a. Jika presentase perbandingan luas lantai yang menggunakan AC terhadap luas

    lantai total gedung kurang dari 10 %, maka gedung tersebut termasuk gedung

    yang tidak menggunakan AC dan konsumsi energi per luas lantai adalah :

    𝐼𝐾𝐸1(𝑘𝑊ℎ) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑘𝑊ℎ)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 (𝑚2) (2-6)

    b. Jika presentase perbandingan luas lantai ruangan yang menggunakan AC

    terhadap luas lantai total gedung lebih dari 90 %, maka gedung tersebut termasuk

    gedung yang menggunakan AC dan konsumsi energi per luas lantai

    menggunakan AC adalah :

    𝐼𝐾𝐸2(𝑘𝑊ℎ) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑘𝑊ℎ)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 (𝑚2) (2-7)

    c. Jika presentase perbandingan luas lantai yang menggunakan AC terhadap luas

    lantai total gedung lebih dari 10 % dan kurang dari 90 %, maka gedung tersebut

    termasuk gedung yang menggunakan AC dan tidak menggunakan AC.

    Konsumsi energi per luas lantai tidak menggunakan AC adalah :

    𝐼𝐾𝐸3(𝑘𝑊ℎ) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑘𝑊ℎ) – 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝐶 (𝑘𝑊ℎ)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 (𝑚2) (2-8)

    Menurut Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012 kriteria penggunaan energi

    di gedung perkantoran berdasarkan konsumsi energi listrik spesifik (kWh/m2 per

    bulan) dapat mengacu sesuai dengan tabel 2.1 berikut ini :

  • 13

    Tabel 2. 1 Standar IKE sesuai Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012

    Ruangan dengan AC (kWh/m2 per

    bulan)

    Ruangan tanpa AC (kWh/m2 per

    bulan)

    Sangat Eefisien < 8,5 Sangat Eefisien < 3,4

    Efisien = 8,5 sampai < 14 Efisien = 3,4 sampai < 5,6

    Cukup efisien = 14 sampai < 18,5 Cukup efisien = 5,6 sampai < 7,4

    Boros ≥ 18,5 Boros ≥ 7,4

    Tabel 2.1 merupakan standar IKE sesuai Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun

    2012. Apabila hasil perhitungan IKE dalam batas kisaran yang ditetapkan maka

    penggunaan energi masih dalam tingkat kewajaran.

    Namun, apabila nilai IKE melebihi batas maka diperlukan tindakan penghematan

    energi [ 11].

    Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan inovasi dalam melakukan

    perhitungan nilai IKE dilakukan oleh Galuh Prawestri Citra Handani pada tahun

    2012 yaitu mengenai perancangan sebuah perangkat lunak audit energi listrik pada

    gedung. Dalam penelitiannya, mencakup mengenai perhitungan total daya

    pemakaian beban, biaya listrik yang harus dikeluarkan sesuai dengan tarif dasar

    listrik PLN serta menghitung nilai intensitas konsumsi energi suatu gedung untuk

    mengetahui kriteria nilai IKE gedung tersebut telah memenuhi standar efisiensi

    yang berlaku atau termasuk dalam kriteria boros energi [ 12].

  • 14

    2.7 Web

    WWW (World Wide Web) atau dikenal dengan istilah Web adalah suatu sistem yang

    dapat digunakan sebagai media untuk menampilkan dokumen baik berupa teks,

    gambar, suara dan lain-lain yang terhubung dengan jaringan internet. Aplikasi web

    dibedakan menjadi 2 yaitu web bersifat statis dan dinamis. Aplikasi web dikatakan

    bersifat statis apabila isi informasinya tetap dan isi informasinya hanya dari pemilik

    aplikasi web. Sedangkan web yang bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu

    berubah-ubah dan dapat diubah-ubah oleh pemilik maupun pengguna aplikasi web.

    Contoh web statis salah satunya yaitu aplikasi web profil perusahaan, sedangkan

    contoh web dinamis seperti facebook, twitter dan lain-lain [ 13].

    2.8 Bahasa Pemrograman

    2.8.1 PHP: Hypertext Prepocessor

    PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk

    pembuatan maupun pengembangan sebuah situs aplikasi web dan bisa digunakan

    bersamaan dengan HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu

    situs web menjadi lebih mudah dan proses update data dapat dilakukan dengan

    mudah dan aplikasi web akan menjadi dinamis. PHP banyak diaplikasikan untuk

    pembuatan program-program seperti sistem informasi klinik, rumah sakit,

    akademik, keuangan, manajemen aset, manajemen bengkel dan lain-lain. Dapat

    dikatakan bahwa program aplikasi yang dulunya hanya dapat dikerjakan untuk

    desktop aplikasi, PHP sudah dapat mengerjakannya.

  • 15

    2.8.2 HTML (Hypertext Markup Language)

    HTML merupakan sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk mendesain

    sebuah halaman web. Sebagian besar dokumen yang terdapat dalam sebuah web

    adalah dokumen HTML. Saat ini, HTML merupakan standar internet yang

    didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consorsium

    (W3C). HTML juga dapat digunakan sebagai link antara file-file dalam situs atau

    dalam komputer dengan menggunakan localhost atau link yang menghubungkan

    antar situs dalam dunia internet.

    2.8.3 JavaScript

    Javascript adalah program dalam bentuk script yang dijalankan oleh perangkat

    lunak yang telah mampu mengeksekusi kode program yang telah ditanamkan

    kedalam browser web, sehingga browser web dapat mengeksekusi program

    javascript. Kegunaan utama JavaScript adalah untuk menuliskan fungsi yang

    disisipkan kedalam HTML baik secara langsung disisipkan maupun diletakan ke

    file teks dan di link dari dokumen HTML. Secara fungsional, JavaScript digunakan

    untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded).

    2.8.4 CSS (Cascading Style Sheet)

    Cascading Style Sheet atau CSS merupakan suatu bahasa pemrograman web yang

    digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web

    sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam. Selain itu, dapat

    juga diartikan sebagai suatu teknologi yang digunakan untuk memperindah

    tampilan halaman aplikasi web atau situs.

  • 16

    2.9 Web Server

    Web Server adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi menerima permintaan

    HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan

    kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk

    dokumen HTML. Salah satu web server yang terkenal diantaranya adalah Apache.

    Apache adalah salah satu jenis web server yang dapat dijalankan di berbagai sistem

    operasi seperti Windows, Linux, Unix serta platform lainnya yang digunakan untuk

    melayani dan melakukan pengaturan fasilitas aplikasi web menggunakan sebuah

    protokol yang dikenal dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

    Fungsi apache yaitu untuk menjalankan PHP dan MySQL. Aplikasi web server

    yang juga di kenal dengan istilah HTTPD (Hypertext Transfer Protocol Deamon)

    atau HTTP server adalah service yang bekerja untuk melayani request dari HTTP

    client (aplikasi web browser) ke komputer server.

    2.10 Web Browser

    Web Browser merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk

    mengambil serta menyajikan sumber informasi suatu web. Sumber informasi web

    dapat terdiri dari halaman web, gambar, video serta dokumen-dokumen lainnya.

    Fungsi utama dari Web browser yaitu berfungsi menampilkan dan melakukan

    interaksi dengan dukumen-dokumen yang disediakan oleh web server. Beberapa

    jenis web browser yang sering digunakan diantaranya yaitu Mozilla Firefox,

    Internet Explorer, Google Chrome, Safari dan Opera.

    https://www.nesabamedia.com/pengertian-http-beserta-fungsi-cara-kerja-http-dan-perbedaannya-dengan-https/

  • 17

    2.11 Model Pengembangan Waterfall

    Model Waterfall merupakan salah satu model pengembangan perangkat lunak yang

    ada di dalam model SDLC (Sequencial Development Life Cycle). Menurut Sukamto

    dan Shalahuddin (2013:26) mengemukakan bahwa “SDLC atau Software

    Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle

    adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

    dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk

    mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya, berdasarkan best

    practice atau cara-cara yang sudah teruji baik.

    Menurut Pressman, model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis,

    berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear

    Sequential Model”. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa

    perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun

    1970 yang merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

    Engineering (SE) [ 14].

    Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman :

    Gambar 2. 3 Waterfall Model [14]

    Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan

    waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap

    sebelumnya dan berjalan berurutan.

  • 18

    Penelitian terkait yaitu dilakukan oleh Awan Sagita pada tahun 2016 dengan judul

    penelitian “Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Penjualan

    Furniture Berbasis Web”. Dalam penelitiannya, perancangan sistem dilakukan

    menggunakan pendekatan waterfall model melalui lima tahapan yaitu fase analisa

    yang mengindentifikasi informasi yang diproses. Kemudian fase desain antar muka,

    fase pembuatan kode program, fase implementasi dan pengujian unit dimana sistem

    diuji menggunakan black box testing [ 15].

  • 19

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian pada tugas akhir ini dilaksanakan mulai Februari 2019 sampai Oktober

    2019 di Gedung A Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

    3.2 Alat dan Bahan

    Tabel 3.1 adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian berserta spesifikasinya:

    Tabel 3. 1 Alat Penelitian

    No Alat Spesifikasi Deskripsi

    1 Laptop Merek Asus, Tipe

    X441U, Core i3, RAM

    4 Gigabyte, dan sistem

    operasi Windows 10 Pro

    Hardware yang

    dipergunakan sebagai

    compiler dalam

    pemrograman

    2 Sublime Text Versi 3.3.1 Text Editor untuk

    menuliskan program

    3 Software

    XAMPP

    Versi 7.2.3 Software penyedia

    Database server (MySQL)

    dan Web Server (Apache)

    4 Apache Web

    Server

    Versi 2.4.29 Web server untuk

    menjalankan PHP dan

    MySQL

    5 SQL Database MySQL 10.1.31 Database sebagai tempat

    penyimpanan data

    6 Google Chrome

    Web Browser

    Versi 77.0.3865.120

    (64-bit)

    Software untuk

    menampilkan dan

    melakukan interaksi

    dukumen-dokumen yang

    disediakan oleh web

    server

  • 20

    7 Enviromental

    Meter

    - Merek Extech EN300

    5-in-1

    - (Temperature) Range

    0 to 50oC

    - (Humidity) Range 10

    to 95 % RH

    Alat untuk mengukur nilai

    temperatur dan

    kelembaban ruangan.

    8 Laser Distance

    Meter

    -Merek Venus,

    -Range 0 to 40m

    Alat untuk mengukur

    panjang atau jarak

    9 Portable Lux

    Meter

    -Merek Yokogawa

    -Tipe 3281A

    -Range 0 to 3000 lux

    Alat untuk mengukur

    besarnya tingkat

    pencahayaan di suatu

    tempat

    10 Digital Power

    Clamp Meter

    -Merek Constant, Tipe

    260 W

    - Max Range AC

    Voltage 600V

    -Max Range AC Current

    1000A

    - Frequency 30 to 1kHz

    Alat ukur yang digunakan

    untuk mengukur arus dan

    tegangan listrik pada

    sebuah kabel konduktor

    yang dialiri arus listrik

    dengan

    Tabel 3.2 menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini :

    Tabel 3. 2 Bahan Penelitian

    No Bahan Spesifikasi Deskripsi

    1 Data Audit

    Energi Listrik

    Gedung yang

    telah dilakukan

    sebelumnya.

    Data audit energi listrik

    (nama gedung, nama

    lantai, ruangan, luas

    ruangan, alat terpasang

    beserta daya dan lama

    pemakaian perhari)

    Data acuan dalam

    membuat tampilan, fitur-

    fitur pendukung serta data

    pembanding dengan hasil

    data pada aplikasi web

    2 Data Audit

    Energi Listrik

    Baru

    Data audit energi listrik

    (nama gedung, jumlah

    lantai, ruangan, luas

    ruangan, alat terpasang

    beserta daya dan lama

    pemakaian perhari)

    Data yang digunakan

    sebagai implementasi dari

    aplikasi web audit energi

    listrik

  • 21

    3.3 Tahapan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Waterfall yang

    terdiri dari 5 tahapan seperti yang ditunjukan pada gambar 3.1.

    Analisis Kebutuhan

    (Hasil yang diharapkan)

    Desain Sistem Aplikasi

    Web

    Implementasi Aplikasi

    Web

    (Data Audit Energi)

    Pengujian Sistem

    Secara Keseluruhan

    Operasi dan

    Pemeliharaan Web

    Gambar 3. 1 Tahapan penelitian berdasarkan Waterfall Model

    Berikut merupakan penjelasan dari setiap tahapan Waterfall Model :

    3.3.1 Analisis Kebutuhan

    Berbagai hal dapat dilakukan dalam rangka konservasi dan efisiensi energi, salah

    satunya adalah dengan melakukan audit energi guna mengetahui Intensitas

    Konsumsi Energi (IKE) dan membandingkannya dengan standar yang ada saat ini

    serta mencari peluang peluang yang dapat dilakukan guna mendapatkan nilai IKE

    yang efisien.

    Nilai IKE dipengaruhi oleh konsumsi energi listrik dan luas gedung yang di audit.

    Namun, pada umumnya gedung-gedung perkantoran tidak semuanya terpasang

  • 22

    kWh Meter, sehingga menghitung IKE menjadi sebuah pekerjaan yang rumit dan

    memerlukan waktu yang lama.

    Seperti halnya di Universitas Lampung telah sering dilakukan audit energi

    bangunan gedung. Namun demikian penelitian sebelumnya dalam hal proses

    perhitungan nilai IKE dilakukan secara manual dan tidak disimpan dalam sebuah

    database. Hal ini tentulah sangat tidak efisien jika terdapat perubahan beban

    maupun luas bangunan maka perkerjaan akan diulang lagi dari awal.

    Berdasarkan identifikasi masalah, Maka perlu ada sebuah inovasi dalam hal

    perhitungan dan pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

    Penelitian ini melakukan perancangan sebuah aplikasi web audit energi sebagai

    alat bantu dalam menghitung nilai IKE pada bangunan gedung. Dengan adanya

    aplikasi web ini tidak hanya dapat mempermudah dalam hal update data dan

    menjamin keamanan data, tapi juga akan mempercepat pekerjaan audit energi listrik

    untuk segera melaporkan hasilnya ke instansi terkait.

    3.3.2 Desain Sistem Aplikasi Web

    Tahapan perancangan sistem dengan membentuk arsitektur sistem secara

    keseluruhan. Perancangan desain disesuaikan dengan mengacu data-data yang

    diinginkan. Berikut beberapa tahap yang termasuk dalam system design :

    3.3.2.1 Pengumpulan Referensi Data Audit Energi Sebelumnya

    Data audit energi yang telah dilakukan sebelumnya akan digunakan sebagai acuan

    dalam membuat desain sistem aplikasi yang berisi tampilan-tampilan, fitur

    pendukung serta database yang dibutuhkan.

  • 23

    Data audit energi yang dijadikan sebagai acuan yakni data audit energi Gedung

    Rektorat Universitas Lampung yang telah diaudit pada bulan Juli 2018. Data

    tersebut meliputi data profil bangunan gedung, data beban penggunaan energi serta

    pengelompokkan beban berdasarkan jenis dan besar daya. Parameter data yang

    akan dicatat diantaranya profil gedung meliputi nama instansi, alamat, nama

    gedung, jumlah lantai dan waktu pelaksanaan audit. Kemudian jenis klasifikasi

    gedung termasuk dalam kategori AC atau Non-AC untuk menentukan jenis Standar

    IKE yang sesuai dengan gedung yang telah diaudit. Pada data ruangan berisi nama-

    nama ruangan, subruangan lengkap dengan nilai panjang dan lebar ruangan. Pada

    data peralatan, parameter-parameter yang diinputkan diantaranya alat terpasang,

    daya pada peralatan tersebut, jumlah peralatan (apabila terdapat peralatan dengan

    jenis dan daya yang besarnya sama) dan lama waktu pemakaian peralatan tersebut.

    Report data atau laporan akhir hasil pengolahan data berisi informasi besar

    pemakaian energi listrik harian, pemakaian energi bulanan, total luas ruangan, nilai

    IKE serta keterangan tingkat efisiensi gedung tersebut berdasarkan peraturan yang

    berlaku.

    3.3.2.2 Menentukan Algoritma Perhitungan

    Algoritma perhitungan ini digunakan untuk menyelesaikan persoalan dengan logis

    dan sistematis. Persamaan-persamaan matematis digunakan sebagai tahap dalam

    mendapatkan niai IKE meliputi perhitungan total pemakaian beban listrik,

    perhitungan luas total ruangan serta perhitungan nilai intensitas konsumsi energi

    listrik gedung.

    Berikut ini merupakan beberapa persamaan untuk menghitung pemakaian beban

    listrik :

  • 24

    Total pemakaian energi masing-masing beban per hari

    𝑊. 𝑡𝑜𝑡 (𝑊ℎ) = [(𝑃. 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 ∗ 𝑡. 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) ∗ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ] (3-1)

    Total pemakaian energi listrik keseluruhan beban per hari

    𝑊. 𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑊ℎ) = 𝛴[𝑊. 𝑡𝑜𝑡 1 + 𝑊. 𝑡𝑜𝑡2. . . +𝑊. 𝑡𝑜𝑡 𝑛] (3-2)

    𝑊. 𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑘𝑊ℎ) = 𝑊.𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑤𝑎𝑡𝑡)

    1000 (3-3)

    Total pemakaian energi listrik keseluruhan beban per bulan

    (Diasumsikan hari kerja dalam sebulan yakni berjumlah 22 hari dengan 8 hari

    libur diakhir pekan)

    𝑊𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛(𝑘𝑊ℎ) = 𝑊. 𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑘𝑊ℎ) ∗ 22 (3-4)

    Total Luas Ruangan (m2)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙(m2) = 𝛴[𝐿. 𝑡𝑜𝑡 𝑙1 + 𝐿. 𝑡𝑜𝑡 𝑙2. . . +𝐿. 𝑡𝑜𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑛] (3-5)

    Intensitas Konsumsi Energi (kWh/m2 per bulan)

    𝐼𝐾𝐸 (𝑘𝑤ℎ/𝑚2/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) = 𝑃.𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 (𝑘𝑊ℎ)

    𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (3-6)

    3.3.2.3 Rancangan Database

    Rancangan database pada aplikasi audit energi listrik berisi beberapa tabel

    diantaranya tabel user yang berisi data pengguna aplikasi (auditor) seperti username

    dan password, kemudian terdapat pula tabel lain seperti tabel gedung yang berisi

    profil gedung yang akan diaudit, tabel hari kerja yang berisi informasi jumlah hari

    kerja gedung dalam sebulan, tabel standar IKE yang berisi standar nilai sesuai

  • 25

    dengan peraturan terbaru yang berlaku, tabel lantai berisi jumlah lantai sebuah

    gedung, tabel ruangan berisi data nama-nama ruangan gedung yang akan diaudit,

    tabel sub ruangan berisi data nama-nama sub ruangan dari ruangan yang ada pada

    gedung beserta rincian informasi panjang dan lebar dari ruangan untuk menentukan

    luas total dari gedung tabel peralatan berisi data nama alat terpasang, daya

    terpasang, lama pemakaian alat perhari dan juga jumlah dari alat terpasang dengan

    daya dan lama pemakaian yang sama, serta tabel report data atau laporan akhir dari

    proses pengolahan data yang berisi informasi diantaranya pemakaian energi listrik

    perhari, pemakaian energi listrik perbulan, total luas ruangan serta nilai IKE

    berserta kategori tingkat efisiensinya.

    3.3.2.4 Rencana Tampilan Aplikasi Web

    Selain mengacu pada data-data audit energi listrik yang telah dilakukan

    sebelumnya, perancangan aplikasi web juga mempertimbangkan unsur lain seperti

    sistem keamanan dengaan memberikan otentikasi pengguna berupa login

    dilengkapi dengan password. Berikut rencana tampilan dari aplikasi web yang akan

    dirancang :

    Otentikasi Pengguna

    Didalam fitur ini, pengguna diharuskan mengisi username dan password sebelum

    masuk ke halaman beranda aplikasi web audit energi seperti ditunjukan pada

    gambar 3.2.

  • 26

    Gambar 3. 2 Tampilan Otentikasi Pengguna

    Beranda Aplikasi Web

    Pada halaman beranda akan ditampilkan keseluruhan fitur yang tersedia dalam

    aplikasi web audit energi seperti profil gedung, klasifikasi gedung, data peralatan

    yang terpasang, data ruangan serta menu report data seperti ditunjukan pada

    gambar 3.3.

    Gambar 3. 3 Tampilan Beranda Aplikasi Web

  • 27

    Profil Gedung

    Didalam menu ini, pengguna diharuskan mengisi data profil gedung seperti nama

    instansi, nama gedung, alamat, nama kota, kode pos, serta waktu pelaksanaan audit

    energi yang dilakukan seperti ditunjukan pada gambar 3.4.

    Gambar 3. 4 Tampilan Profil Gedung

    Klasifikasi Gedung

    Pada menu klasifikasi gedung, pengguna memilih kategori gedung yang telah

    diaudit termasuk dalam kategori AC atau kategori Non-AC. Kemudian

    memasukkan standar IKE terbaru sesuai dengan peraturan pemerintah seperti

    ditunujukan pada gambar 3.5.

    Gambar 3. 5 Tampilan Klasifikasi Gedung

  • 28

    Data Peralatan

    Pada fitur ini, pengguna diarahkan untuk memasukkan parameter-parameter data

    peralatan yang terpasang sesuai dengan audit yang telah dilakukan seperti alat

    terpasang, besarnya daya peralatan, lamanya waktu pemakaian serta jumlah

    (apabila terdapat jenis peralatan dan daya yang besarnya sama). Pengguna juga

    diharuskan memasukkan data ruangan seperti lantai, ruangan, sub ruangan serta

    panjang dan lebar ruangan seperti ditunjukan pada gambar 3.6.

    Gambar 3. 6 Tampilan Data Peralatan

    Report Data

    Pada fitur ini, pengguna dapat melihat report atau laporan hasil dari pemrosesan

    data dengan aplikasi web. Parameter data yang terdapat pada sistem report ini

    diantaranya total energi listrik per hari, total energi listrik per bulan, luas ruangan

    per lantai serta nilai dari IKE dilengkapi dengan keterangan apakah nilai IKE

    tersebut telah memenuhi standar efisiensi yang berlaku atau termasuk dalam

    kategori boros seperti ditunjukan pada gambar 3.7.

  • 29

    Gambar 3. 7 Tampilan Report Data

    3.3.3 Implementasi

    Desain sistem aplikasi web direalisasikan melalui serangkaian program

    menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dituliskan pada Text Editor Sublime

    Text. Masing-masing unit dirancang sesuai analisa kebutuhan tampilan serta fitur

    pendukung. Setiap unit terintegrasi menjadi satu kesatuan melalui relasi antar tabel

    database ‘ike_auditenergi’ pada MySQL dengan bantuan Apache (web server) yang

    menyediakan layanan request dari HTTP client (web browser) ke computer server.

    3.3.4 Pengujian

    3.3.4.1 Pengujian Unit

    Pengujian unit terdiri dari 2 tahapan, yang pertama pengujian dengan metode

    pengujian Black Box untuk membandingkan kesesuaian hasil yang diharapkan

    dengan hasil pengamatan. Tahapan yang kedua adalah pengujian data yaitu

    membandingkan data hasil perhitungan menggunakan persamaan-persamaan audit

    energi dengan hasil pengolahan data menggunakan aplikasi web.

  • 30

    3.3.4.2 Pengujian Terintegrasi

    Masing-masing unit program diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk

    memastikan hasil pengujian sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Pengujian

    terintegrasi bertujuan untuk memastikan hasil output dari pengolahan data aplikasi

    web sesuai dengan pengolahan data secara manual (perhitungan real) dan

    memastikan keseluruhan unit / fitur yang terdapat pada aplikasi web berjalan

    dengan baik sesuai dengan desain sistem yang dirancang.

    3.3.5 Operasi dan Pemeliharaan

    Tahapan ini merupakan pembetulan apabila terdapat kesalahan yang tidak

    ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Tujuan utama dari operasi dan

    pemeliharaan aplikasi web diantaranya untuk meningkatkan implementasi dari

    setiap unit sistem serta meningkatkan layanan sistem apabila terdapat kebutuhan

    baru yang diinginkan.

  • 31

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan dari hasil perancangan dan analisis didapatkan beberapa

    kesimpulan, antara lain :

    1. Pengujian terintegrasi keseluruhan unit aplikasi web audit energi berjalan

    lancar dan sesuai dengan rancangan desain sistem.

    2. Aplikasi web audit energi listrik dapat mempermudah proses update data

    apabila terdapat pergantian maupun penambahan beban. Kemudian hasil report

    data pada aplikasi web dapat langsung digunakan untuk melakukan evaluasi

    penggunaan energi listrik.

    3. Besar nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di Gedung A Fakultas Teknik

    Unila sebesar 4,47 kWh/m2 per bulan dan termasuk dalam kategori sangat

    efisien dalam penggunaan energi listrik.

    4. Nilai IKE hasil rekomendasi pertama mengganti seluruh lampu dengan lampu

    LED 19 W (2300 lumen) adalah 4,78 kWh/m2 per bulan. Sedangkan Nilai IKE

    hasil rekomendasi kedua mengganti seluruh lampu dengan lampu LED 27 W

    (3000 lumen) adalah 4,85 kWh/m2 per bulan. Rekomendasi pertama dan kedua

    telah menghasilkan 100% tingkat pencahayaan ruangan sesuai standar.

  • 32

    5. Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi manajemen energi listrik yang dapat

    dilakukan adalah membuat dan menerapkan SOP penggunaan peralatan listrik

    serta menempatkan teknisi yang bertanggung jawab pada sistem kelistrikan

    agar penggunaan energi listrik sesuai standar.

    5.2 SARAN

    Pada penelitian ini, total konsumsi energi listrik didapat dari pengolahan data hasil

    pekerjaan audit energi listrik. Untuk pengembangan aplikasi web disarankan

    melakukan pengambilan data konsumsi energi listrik yang terintegrasi langsung

    dengan aplikasi web.

    73

  • 33

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Kementrian ESDM, “Konsumsi Energi Listrik Nasional 2014-2017”,

    Kementrian ESDM, 2017.

    [2] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

    No.13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik.

    Kementrian ESDM, 2012.

    [3] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

    Nomor 14 Tahun 2012.

    [4] L. Raymond, “Prediksi Kebutuhan Energi Listrik Di Sulawesi Utara” Jurnal

    Online Poros Teknik Mesin Volume 7 Nomor 1, 2016.

    [5] Dikpride Despa, Meizano A., Agus Surinanto, dkk. “Monitoring dan

    Manajemen Energi Listrik Gedung Laboratorium Berbasis Internet of

    Things (IoT)” Seminar Nasional Teknik Elektro. Malang : FORTEI. 2018.

    [6] Thumann Albert and William J. Younger. Handbook Of Energy Audits, 7th

    Edition. United States of America : The Fairmont Press, Inc, 2009.

    [7] Mismail B. Rangkaian listrik jilid 1. Bandung : ITB. 1995.

    [8] SNI 6197-2011 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan,

    BSNI. 2011.

    [9] M. Irfan, Herri Gusmedi, Dikpride Despa. “Optimasi Penggunaan Energi

    Pada Sistem Pencahayaan Gedung Rektorat Universitas Lampung Dalam

  • 34

    Rangka Konservasi Energi” Jurnal Informatika dan Teknik Elektro

    Terapan, 2014.

    [10] SNI 6390-2011 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan

    Gedung. BSNI. 2011.

    [11] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.13 Tahun 2012

    Tentang Penghematan Pemakaian Energi Listrik.

    [12] Prawestri Galuh and Hadi Suyono. “Rancang Bangun Perangkat Lunak

    Audit Energi Listrik Gedung”, unpublished. 2012.

    [13] Sibero Alexander F,K. Web Programming Power Pack. Yogyakarta :

    MediaKom. 2013.

    [14] Pressman Roger S. Software engineering : A Practitioner's Approach

    (Seventh Edition). New York : McGraw-Hill Higher Education. 2010.

    [15] Awan Sagita, Rinandi and Sugiarto, Hari. “Penerapan Metode Waterfall

    Pada Sistem Informasi Penjualan Furniture Berbasis Web”, Indonesian

    Journal on Networking and

    75